Laporan 1 - Kelompok 25 FIX
Laporan 1 - Kelompok 25 FIX
LAPORAN I
Pendahuluan dan Deskripsi Proses
Pembimbing :
Dr. Padil, ST., MT.
Koordinator :
Muhammad Iwan Fermi, ST., MT.
Kelompok XXV
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERANCANGAN PABRIK
Semester Genap Tahun 2021/2022
LAPORAN I
PENDAHULUAN DAN SELEKSI PROSES
Kelompok XXV
Arum Khomis Rahmatullaily 1807111377
Elna Purwanti 1807124724
Catatan :
Pekanbaru,
Disetujui
Pembimbing
Laporan I i
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
NIP. 19730616 199903 1 002
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................2
1.4 Analisis Pasar...................................................................................2
1.5 Analisa Ekonomi atau Gross Profit Margin (GPM)........................4
BAB I I DESKRIPSI PROSES....................................................................6
2.1 Proses Sintesis Carboxymethyl cellulose.........................................6
2.1.1 Proses Continue Wyandotte......................................................6
2.1.2 Proses Batch Jerman.................................................................7
2.2 Deskripsi Proses Terpilih.................................................................8
2.2.1 Proses Continue Wyandotte......................................................8
BAB III DASAR PERANCANGAN.........................................................10
3.1 Kapasitas Pabrik yang Dirancang..................................................10
3.1.1 Ketersediaan Bahan Baku.......................................................10
3.1.2 Kapasitas Komersial...............................................................10
3.1.3 Perkiraan Kebutuhan Carboxymethyl cellulose......................10
3.2 Spesifikasi Bahan Baku.................................................................12
3.3 Spesifikasi Produk.........................................................................14
3.3.1 Spesifikasi Produk Utama......................................................14
3.3.2 Spesifikasi Produk Samping...................................................15
3.4 Lokasi Pabrik.................................................................................16
3.4.1 Sumber Bahan Baku...............................................................16
3.4.2 Sarana Transportasi................................................................17
3.4.3 Karakteristik Lahan................................................................17
3.4.4 Tenaga Kerja...........................................................................19
Laporan I ii
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
3.4.5 Pangsa Pasar...........................................................................19
3.4.6 Utilitas....................................................................................19
3.5 Aspek Keselamatan dan Keamanan Pabrik...................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................27
LAMPIRAN A SIFAT FISIKA, KIMIA, TERMODINAMIKA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN GROSS PROFIT MARGIN
Laporan I iii
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
DAFTAR TABEL
Laporan I iv
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
DAFTAR GAMBAR
Laporan I v
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan I 1
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
1.2 Tujuan
Adapun tujuan perancangan pabrik carboxymethyl cellulose dari cellulose
adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan ilmu teknik kimia khususnya dalam bidang perancangan,
proses serta operasi teknik kimia.
2. Menciptakan lapangan kerja baru, dan menambah penghasilan negara
melalui ekspor carboxymethyl cellulose .
3. Memproduksi carboxymethyl cellulose untuk menuhi kebutuhan di
Indonesia.
Laporan I 2
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
kertas, perminyakan, farmasi, dan perawatan rumah tangga. Pada tahun 2020,
makanan & minuman menjadi segmen terbesar di pasar carboxymethyl cellulose
(Chouhan et al., 2021). Hal ini karena meningkatnya permintaan carboxymethyl
cellulose sebagai pengganti lemak pada produk makanan. Selain itu, faktor utama
pendorong pasar adalah meningkatnya permintaan bahan tambahan makanan
seperti bahan pengental, penstabil, dan bahan pengubah viskositas.
Berdasarkan wilayah, ukuran pasar di Asia-Pasifik mencapai $0.69 juta
pada tahun 2020 dan diperkirakan akan berkembang karena meningkatnya
permintaan akan produk makanan. Kehadiran cadangan minyak yang besar akan
berkontribusi pada pertumbuhan pasar carboxymethyl cellulose sebagai
pengemulsi di Amerika Utara. Permintaan yang tinggi dari sektor kertas & pulp
dapat memacu peluang pasar di Eropa. Amerika Latin diperkirakan akan
memegang pangsa pasar carboxymethyl cellulose yang signifikan karena
meningkatnya permintaan dari negara-negara berkembang seperti Brasil,
Kolombia, dan Argentina (Fortune Business Insights, 2021).
Dari dalam negeri, permintaan dan penawaran carboxymethyl cellulose
masih dibutuhkan setiap tahun. Hal ini ditandai dengan laporan Badan Pusat
Statistik (BPS) tentang ekspor dan impor dari carboxymethyl cellulose .
Permintaan carboxymethyl cellulose dapat ditentukan dari jumlah ekspor-impor
carboxymethyl cellulose di Indonesia. Penawaran carboxymethyl cellulose dapat
ditentukan dari kapasitas produksi carboxymethyl cellulose dari pabrik yang
sudah ada. Berikut disajikan data permintaan dan penawaran carboxymethyl
cellulose dari tahun 2016—2020.
Laporan I 3
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Harga
Bahan Baku Massa (kg) Biaya (Rp)
(Rp/kg)
Cellulose 0,8366 16.161,2 13.520,65
ClCH2COOH 0,4930 21.992,55 10.843,09
NaOH 50% 0,6983 4.142,66 2.893,01
Total 27.256,75
(Sumber: Alibaba.com)
Laporan I 4
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Berdasarkan data perhitungan, gross profit margin dari pabrik
carboxymethyl cellulose dari cellulose yaitu 53,432% atau Rp.31.274,90/kg
produk.
Laporan I 5
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
BAB I I
DESKRIPSI PROSES
Laporan I 6
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
2.1.2 Proses Batch Jerman
Proses ini merupakan proses pembuatan Carboxymethyl cellulose
komersial pertama kali yang diterapkan di Jerman pada tahun 1918. Proses ini
dikembangkan oleh Kalle and Co yang terletak di kota Wiesbaden-Biebrich.
Dalam proses batch, langkah-langkah utama adalah reaksi antara bleached sulfit
pulp dan NaOH untuk membentuk alkali selulosa, kemudian alkaliselulosa
dihaluskan dan direaksikan dengan natrium monokloroasetat kering untuk
membentuk carboxymethyl cellulose dan natrium klorida. NaOH yang berlebih
dinetralkan dengan natrium bikarbonat. Proses reaksi menghasilkan konversi 60-
70% selulosa (NIIR Board of Consultants & Engineer, 2018).
Laporan I 7
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Tabel 2.1 Perbandingan Proses Sintesis carboxymethyl cellulose
Parameter Batch Jerman Continue Wyandotte
Bahan Baku Selulosa Selulosa
Bahan Baku Penunjang NaOH, NaOH,
ClCH2COOH, ClCH2COOH,
NaHCO3
Konversi 60-70% 80%
Kapasitas produksi Kecil Besar
Peralatan Peralatan berat dan Peralatan sederhana,
rumit,investasi besar Investasi kecil
Dari dua proses yang telah dijelaskan di atas, pemilihan proses yang
digunakan dalam pembuatan Carboxymethyl cellulose ini adalah proses continue
Wyandotte dengan alasan sebagai berikut:
1. konversi yang besar, konversi yang besar membutuhkan bahan baku yang
lebih sedikit ntuk menghasilkan produk, sehingga akan menguntungkan
dari segi ekonomis.
2. Proses Wyandotte dijalankan secara continue, proses continue umumnya
lebih cepat, Selain itu, proses continue cocok untuk kapasitas produksi
yang besar, peralatan sederhana, dan Investasi kecil.
3. Proses Wyandotte tidak menggunakan NaHCO3 sebagai bahan penunjang,
sehingga dapat menghemat biaya operasi.
Laporan I 8
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
35oC (NIIR Project, 2018). Di dalam rotary reactor, terjadi tahap alkalisasi dan
karboksimetilasi. Tahap alkalisasi yaitu pereaksian antara selulosa dengan NaOH
membentuk alkali selulosa kemudian dilanjutkan dengan reaksi karboksimetilasi
antara alkaliselulosa dengan garam natrium monokloroasetat. Selain pembentukan
karboksimetil selulosa terjadi juga pembentukan produk samping pembentukan
natrium glikolat dari hidrolisis asam monokloroasetat. Tahapan reaksi yang terjadi
dituliskan sebagai berikut (Thielking & Schimidt, 2006):
1. Reaksi netralisasi asam monokloro asetat dan NaOH
ClCH2COOH + NaOH → ClCH2COONa+ H2O
2. Reaksi Alkilasi selulosa
C6H10O5 + NaOH →C6H9O5Na + H2O
3. Reaksi Alkali selulosa dengan garam monokloro asetat
C6H9O5Na + ClCH2COONa → C8H11O7Na + NaCl
Secara keseluruhan reaksi utama yang terjadi, sebagai berikut (Ismail et al., 2010):
C6H10O5 + ClCH2COOH + 2NaOH → C8H11O7Na + NaCl + 2H2O
Selain reaksi diatas, terjadi reaksi samping pembentukan sodium glikolat
(Ismail et al., 2010):
ClCH2COOH + 2NaOH → OHCH2COONa + NaCl +H2O
Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis untuk menjaga kenaikan suhu
dimasukan udara ke dalam reaktor. Udara keluar reaktor akan membawa 1%
produk. Produk yang terbawa udara dipisahkan menggunakan cyclone (NIIR
Project, 2018). Di sisi lain, Produk berupa slurry dikeluarkan dari reaktor dan
dimasukkan ke dalam storage aging dan didiamkan selama 8 – 10 jam untuk
mematangkan produk (Thielking & Schimidt, 2006). Temperatur optimum
pematangan produk 50-55 oC. Produk basah setelah didiamkan dalam storage
aging kemudian dikeringkan dengan rotary dryer atau flash dryer hingga 5% air.
Produk kering yang keluar dari pengering dihaluskan dengan menggunakan ball
mill kemudian didinginkan dan keluar pada temperatur 35˚C.
Laporan I 9
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
BAB III
DASAR PERANCANGAN
Laporan I 10
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
2020 0.16 5737.41 5737.25
Rata-Rata 0.16 5597.40 5597.24
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021)
6000
5800
f(x) = 115.379 x − 227237.582
R² = 0.257474558000115
5600
5400
5200
5000
4800
4600
4400
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
Y =115.38 x−227238
Y =115.38 (2027)−227238
Y =6637.26 ton/tahun
Laporan I 11
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
3.2 Spesifikasi Bahan Baku
1. Selulosa (C6H10O5)
a. Sifat Fisika
- Warna : putih
- Tidak beracun
- Memiliki kuat tarik dan tekan yang tinggi
- Dapat terdegradasi oleh hidrolisa, oksidasi, fotokimia maupun
secara mekanis sehingga berat molekulnya menurun.
- Tidak larut dalam air maupun pelarut organik
- Dalam keadaan kering, selulosa bersifat higroskopis, keras dan
rapuh. Bila selulosa cukup banyak mengandung air maka akan
bersifat lunak. Jadi fungsi air disini sebagai pelunak.
- Selulosa dalam kristal mempunyai kekuatan lebih baik jika
dibandingkan dengan bentuk amorfnya.
(Fengel dan Wenger, 1995)
b. Sifat Kimia
Sifat kimia selulosa adalah tahan terhadap alkali kuat (17.5% berat)
tetapi dengan mudah terhidrolisis oleh asam menjadi gula yang larut
air dan selulosa relatif tahan terhadap agen pengoksida dengan
ketahanan panas serat selulosa adalah mencapai temperatur 211 -
280°C tergantung pada jenis seratnya
(Suryanto, 2015)
Laporan I 12
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
- Panas laten pembentukan, ∆ H f : 19,38 kJ/mol
- Indeks refraksi : 1,4297
- Tegangan permukaan : 35,17 mN/m pada 100oC
- Viskositas : 1,32 mPa s pada 100oC
- Kelarutan dalam air : 1,52 x 10-3 pada 25oC
- Kapasitas panas, Cp : solid, 15-45oC 144,02 J mol-1 K-1
liquid,70oC 180,45 J mol-1 K-1
liquid,130oC 187,11 J mol-1K1
- Flash point : 126oC
- Kelarutan dalam air : 604 g/100 g H2O pada 30oC
(Koenig et al., 2014)
b. Sifat Kimia
Reaktivitas tinggi gugus asam karboksilat dan kemudahan
substitusi atom α -Cl secara langsung. Sehingga, asam kloroasetat
adalah senyawa organik intermediate sintetik yang umum, baik sebagai
asam itu sendiri atau sebagai turunan asam (misalnya, garam, ester,
anhidrida, asil klorida, amida, hidrazida, dll.). Beberapa reaksi penting
yang digunakan untuk industri aplikasi adalah sebagai berikut.
Reaksi dengan basa anorganik, oksida, dan karbonat atau dengan
basa organik memberikan garam; beberapa garam membentuk aduk
dengan asam kloroasetat. Sodium kloroasetat adalah produk komersial
yang penting. Ester asam kloroasetat diperoleh melalui reaksi dengan
alkohol atau olefin; metil kloroasetat, etil kloroasetat, dan tert-butil
kloroasetat. juga penting secara industri. Kloroasetil klorida diproduksi
dari asam melalui reaksi dengan POCl3, PCl3, PCl5, tionil klorida
(SOCl2), fosgen (COCl2), dan lain - lain.
(Koenig et al., 2014)
Laporan I 13
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
a. Sifat Fisika
- Massa molar : 39,9971 g/mol
- Wujud : padat
- Warna : putih
- Densitas : 2,1 g/cm3
- Titik lebur : 318oC (591 K)
- Titik didih : 1390oC (1663 K)
- Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20oC)
- Kebasaan (pKb) : -2,43
- Kapasitas panas : -101,96 kal/mol.K pada 25oC
(Laksono, 2013 dalam Sunarti, 2016)
b. Sifat Kimia
Sifat kimia dari NaOH adalah sebagai berikut :
- Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan
lembab
- Mudah larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
(Perry, 1999 dalam Priatma & Widiyannita, 2013)
Laporan I 14
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
(Purba, 2018)
b. Sifat Kimia
- larut dalam air, tidak larut dalam gliserol dan propilen glikol
- Sedikit larut dalam metanol, etanol, asam asetat dan fenol
- Bersifat sangat koloid
- pH 6,5-8,0 dan stabil pada pH 2,0-10
(Purba, 2018)
3.3.2 Spesifikasi Produk Samping
1. Natrium Klorida (NaCl)
Berikut ini adalah sifat fisika dan kimia dari NaCl.
Sifat fisika dan kimia
a. Sifat Fisika
- Massa molar : 58,44 gr/mol
- Densitas : 2,16 g/cm3
- Bentuk kristal : kubik
- Warna : tidak berwarna
- Refraksi indeks : 1,5442
- Titik lebur : 801oC (1074 K)
- Titik didih : 1465oC (1738 K)
- Kekerasan : 2,5 Mohs’
- Kapasitas panas : 0,853 J/g oC
- Panas peleburan : 517,1 J/g
- Panas pelarutan : 3,757 kJ/mol (1 kg H2O, 25oC)
- Kelarutan dalam air : 35,9 g/100 ml (pada 25oC)
(Othmer, 1969 dalam Martina & Witono, 2014)
b. Sifat Kimia
- Sedikit larut dalam alkohol
- Tidak larut dalam HCl
- Tidak korosif terhadap semua logam dan kaca
- Korosif terhadap carbon steel, cast iron dan sedikit korosif terhadap
stainless steel 302 dan 304
- Tidak mudah terbakar
Laporan I 15
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
(Perry, 2008 dalam Nuzulia & Wulan, 2011)
2. Natrium Glikolat (OHCH2COONa)
Berikut ini adalah sifat fisika dari Natrium glikolat.
- Massa molar : 98,033
- Wujud : bubuk
- Warna : putih ke putih pucat
- Densitas : 1,416 g/cm3
- Titik didih : 265,6oC pada 760 mmHg
- Titik leleh : 78-80oC
- Flash point : 128,7oC
- Tekanan uap : 0,00125 mmHg pada 25oC
- Kelarutan dalam air : soluble
Laporan I 16
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
penyimpanan. Bahan baku yang digunakan untuk membuat Carboxymethyl
cellulose adalah selulosa yang diperoleh dari PT. Indo Bharat Rayon. PT. Indo
Bharat Rayon sendiri biasanya beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar
230.000 Ton/Tahun.
Laporan I 17
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Secara topografi, sebagian besar wilayah kota Cirebon merupakan dataran rendah
dengan ketinggian bervariasi 0-200 mdpl dan sebagian kecil merupakan wilayah
perbukitan yang berada di wilayah selatan kota. Faktor iklim dan curah hujan di
Kabupaten Cirebon diipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar
terdiri dari daerah pantai dan perbukitan terutama daerah bagian utara, timur, dan
barat, sedangkan daerah bagian selatan merupakan daerah perbukitan. Ketinggian
daerah Cirebon termasuk cukup tinggi dan cukup memungkinkan tercegah
terjadinya bencana yang serius.
Letak kota Cirebon yang dekat dengan pantai menjadi salah satu
penyebab terjadinya banjir dan bencana lain seperti angin puting beliung. Namun,
dapat dicegah dengan letak lokasi pabrik yang tidak terlalu dekat dengan pantai.
Selain itu, Kota Cirebon berada dalam sesar aktif Baribis denga potensi gempa 6-
7 SR. Dengan demikian, konstruksi pabrik juga berperan penting dalam keamanan
dan keselamatan sehingga sangat penting untuk diperhatikan. Menurut data Indeks
Risiko Bencana BNPB, Kota Cirebon merupakan kota yang rentan mengalami
banjir, kebakaran, cuaca ekstrem, kekeringan dan gempa bumi. Tingginya risiko
bencana yang disebutkan ditegaskan dalam Indeks Risiko Bencana 2018 dengan
jumlah kejadian lebih dari 10 kali sepanjang tahun. Banjir kerap terjadi di musim
hujan. Banjir biasanya menggenangi rumah warga selama lima jam dengan
ketinggian air mencapai 1,5 meter, lalu kemudian surut. Menurut prediksi BMKG,
anomali cuaca ekstrem akan meningkat bila musim hujan semakin pendek namun
intensitasnya tinggi yang memungkinkan musim kemarau lebih panjang. Bencana
banjir dan kekeringan akan tetap mengancam Cirebon pada tahun 2020.
Tabel 3.3 Risiko Bencana Kota Cirebon
No. Kategori Bencana Tingkat Nilai Jumlah Kejadian
Risiko Tahun 2018
1 Banjir Tinggi 27,2 13
2 Kebakaran Tinggi 27,2 11
3 Cuaca ekstrem (angi Tinggi 16,5 15
topan)
No. Kategori Bencana Risiko Nilai Jumlah Kejadian
Tahun 2018
4 Tanah longsor Menegah 9,1 8
5 Kekeringan Tinggi 18,1 62
Laporan I 18
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
6 Gunung Meletus Menengah 5,8 Tidak ada
7 Gempa bumi Tinggi 17,5 Tidak ada
(Sumber : Laporan Kajian Perkotaan Cirebon, 2020)
Berdasarkan tabel risiko bencana yang terjadi di Cirebon, pada tahun
2018, bencana yang paling banyak terjadi adalah kekeringan dan cuaca ekstrem
(angin topan), sehingga lokasi pabrik diletakkan dekat dengan sungai dan pantai
agar tetap dapat digunakan sebagai sistem utilitas, namun tidak terlalu dekat.
3.4.6 Utilitas
Wilayah Cirebon dibatasi oleh :
1. Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane
2. Sebelah Barat : Sungai Banjir Kanal
3. Sebelah Selatan : Sungai Kalijaga
4. Sebelah Timur : Laut Jawa
Cirebon dilalui oleh 18 aliran sungai yang berhulu di bagian selatan.
Sungai – sungai yang ada di Kabupaten Cirebon yang tergolong besar antara lain
Laporan I 19
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Cisanggarung, Ciwaringin, Cimanis, Cipager, Pekik, dan Kalijaga. Lokasi pabrik
yang dekat dengan pantai dan sungai merupakan salah satu keuntungan, karena
menjadi sumber air yang dibutuhkan untuk sistem utilitas. Hal ini tentunya akan
lebih mempermudah proses karena utilitas merupakan salah satu hal yang penting
dalam berlangsungnya proses yang terjadi dalam suatu pabrik. Gambaran lokasi
pabrik ditunjukkan oleh Gambar 3.2.
Lokasi Pabrik
Laporan I 20
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
keamanan dari bahan-bahan yang digunakan dan bahan yang dihasilkan adalah
sebagai berikut :
1. NaOH
a. Identifikasi
Bentuk produk : campuran
Nama produk : Sodium Hydroxide
Kegunaan : untuk penggunaan laboratorium dan
manufaktur saja
b. Identifikasi Bahaya
Korosi/iritasi kulit menyebabkan kulit terbakar parah dan
kerusakan mata.
c. Tindakan Pertolongan Pertama
Jika terhirup pindahkan korban ke tempat berudara segar dan
istirahatkan dalam posisi yang nyaman untuk bernafas. Jika kontak
dengan kulit lepas segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilas
kulit dengan air/mandi. Jika kontak mata, bilas dengan hati-hati
dengan air selama beberapa menit. Jika tertelan, jangan dimuntahkan.
Segera hubungi dokter. Bilas mulut.
d. Tindakan Pemadaman Kebakaran
Media pemadam yang cocok adalah karbon dioksida, bubuk
kering, semprotan air, busa, pasir. Jangan gunakan aliran air yang
deras.
e. Penanganan dan Penyimpanan
Mungkin korosif terhadap logam. Jangan sampai mengenai mata,
kulit, atau pakaian. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
Menggunakan peralatan tahan korosi.
Berikan ventilasi yang baik untuk mencegah pembentukan uap.
Jangan menghirup kabut, semprotan, uap. Jaga wadah penyimpanan
tetap tertutup saat tidak digunakan. Simpan dalam wadah aslinya.
Simpan di tempat yang sejuk dan berventilasi baik. Produk yang tidak
cocok adalah sam kuat, logam. Suhu penyimpanan adalah 5 - 30 °C.
Jauhkan dari asam kuat. logam. bubuk logam. Aturan khusus pada
Laporan I 21
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
pengemasan adalah tahan korosi. Jangan simpan di kemasan logam
yang mudah berkarat.
f. Kestabilan dan Kereaktifan
- Bereaksi dengan logam
- Stabil dalam kondisi normal
- Bereaksi kuat dengan oksidator kuat dan asam
- Kondisi yang harus dihindari adalah bahan yang tidak kompatibel,
cahaya matahari langsung, suhu yang sangat tinggi atau rendah
- Bahan yang tidak kompatibel adalah logam, asam kuat, oksidator
kuat.
g. Infornasi Toksikologi
Korosi/iritasi kulit menyebabkan luka bakar kulit yang parah dan
kerusakan mata, pH: 14
2. Asam Monokloroasetat
a. Identifikasi
Nama Produk : Asam Monokloroasetat
Rumus Kimia : CICH2CO2H
Berat molekul : 94.50 gram/mol
Penggunaan : untuk penggunaan industri dan profesiona
b. Identifikasi bahaya
- Beracun jika tertelan
- Beracun jika diserap kulit
- Toksisitas akut jika terhirup
- Menyebabkan kerusakan mata serius
c. Tindakan Pertolongan Pertama
Konsultasikan dengan dokter, keluar dari area berbahaya. Jika
terhirup, pindahkan orang ke udara segar. Jika tidak bernafas, berikan
pernafasan buatan. Jika kontak kulit, lepaskan pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi segera. Cuci dengan sabun dan air, bawa korban
segera ke rumah sakit. Jika kontak mata, bilas secara menyeluruh
dengan banyak air setidaknya selama 15 menit dan konsultasikan
Laporan I 22
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
dengan dokter. Lanjutkan membilas mata selama transportasi ke
rumah sakit. Jika tertelan, jangan menginduksi muntah. Jangan pernah
memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadarkan
diri. Bilas mulut dengan air.
d. Tindakan Pemadam Kebakaran
- Media pemadam, gunakan semprotan air, busa tahan alkohol,
bahan kimia kering atau karbon dioksida
- Bahaya khusus yang timbul dari bahan atau campuran
- Produk penguraian berbahaya yang terbentuk dalam kondisi
kebakaran yaitu karbon oksida dan gas hidrogen klorida.
- Tindakan perlindungan khusus untuk petugas pemadam kebakaran
yaitu kenakan alat bantu pernapasan mandiri untuk pemadam
kebakaran jika perlu.
e. Tindakan Pelepasan Kecelakaan
- Tindakan pencegahan pribadi, peralatan pelindung dan prosedur
darurat : kenakan pelindung pernapasan. Hindari pembentukan
debu. Hindari menghirup uap, kabut, atau gas. Memastikan
ventilasi yang memadai. Evakuasi personel ke area yang aman.
Hindari menghirup debu.
- Tindakan pencegahan lingkungan : Cegah kebocoran atau
tumpahan lebih lanjut. Jangan biarkan produk masuk ke saluran
pembuangan.
- Metode pembersihan : mengatur pembuangan, simpan dalam
wadah tertutup yang sesuai untuk pembuangan.
f. Penanganan Dan Penyimpanan
- Hindari kontak dengan kulit dan mata.
- Hindari pembentukan debu dan aerosol.
- Sediakan ventilasi di tempat-tempat di mana debu terbentuk.
- Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk semua inkompatibilitas
- Simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan
berventilasi baik.
Laporan I 23
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
3. NaCl
a. Identifikasi
Bentuk produk : Substansi
Nama bahan : Natrium Klorida
Nomer CAS. : 7647-14-5
Penggunaannya hanya untuk penggunaan laboratorium dan
manufaktur. Penggunaan yang disarankan adalah bahan kimia
laboratorium. Pembatasan penggunaan tidak untuk makanan, obat-
obatan atau penggunaan rumah tangga.
b. Informasi Kandungan
Tipe substansi adalah mono-konstituen
c. Tindakan Pertolongan Pertama
Tindakan pertolongan pertama setelah terhirup adalah pindahkan
korban ke tempat berudara segar dan istirahatkan dalam posisi yang
nyaman untuk bernafas. Biarkan korban menghirup udara segar.
Tindakan pertolongan pertama setelah kontak dengan kulit adalah cuci
dengan lembut dengan banyak sabun dan air. Lepaskan pakaian yang
terkena dan cuci semua yang terbuka daerah kulit dengan sabun lembut
dan air, diikuti dengan bilas air hangat. Tindakan pertolongan pertama
setelah kontak mata adalah bilas dengan hati-hati dengan air selama
beberapa menit.
d. Tindakan Pemadaman Kebakaran
Media pemadam yang cocok adalah busa tahan alkohol, karbon
dioksida, bubuk kering, semprotan air, busa, pasir. Jangan gunakan
aliran air yang deras.
Bahaya kebakaran : Tidak mudah terbakar.
Reaktivitas : Tidak ada.
Petunjuk pemadaman kebakaran adalah gunakan semprotan air atau
kabut untuk mendinginkan wadah yang terbuka. Perlindungan selama
pemadaman kebakaran adalah jangan memasuki area kebakaran tanpa
peralatan pelindung yang memadai, termasuk pelindung pernapasan.
e. Penanganan dan Penyimpanan
Laporan I 24
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman adalah cuci
tangan dan area terbuka lainnya dengan sabun lembut dan air.
Sediakan ventilasi yang baik di area proses untuk mencegah
pembentukan dari uap. Kondisi penyimpanan aman adalah jaga wadah
tetap tertutup saat tidak digunakan. Produk yang tidak cocok adalah
oksidator kuat, asam kuat, logam. Bahan yang tidak cocok adalah
sumber penyulutan. Cahaya matahari langsung.
f. Kestabilan dan Kereaktifan
Kondisi yang harus dihindari adalah cahaya matahari langsung.
Suhu yang sangat tinggi atau rendah. Bahan yang tidak kompatibel
adalah asam kuat, logam, oksidator kuat. Produk penguraian yang
berbahaya adalah hidrogen klorida.
g. Infornasi Toksikologi
Kemungkinan rute paparan adalah tertelan, Inhalasi, Kontak kulit
dan mata.
4. Natrium Glikolat
a. Identifikasi
Nama Produk : Natrium glikolat
Nomor CAS : 2836-32-0
Sinonim : Natrium hidroksiasetat
Penggunaan yang direkomendasikan adalah bahan kimia laboratorium.
b. Tindakan Pertolongan Pertama
Jika kontak mata, segera bilas dengan banyak air, juga di bawah
kelopak mata, setidaknya selama 15 menit. Jika kontak kulit segera
cuci bersih dengan banyak air selama minimal 15 menit. Jika terhirup
maka pindahkan ke udara segar. Jika tertelan maka bersihkan mulut
dengan air dan minum banyak air.
c. Tindakan Pemadam Kebakaran
Media pemadam yang cocok adalah semprotan air, karbon dioksida
(CO2), bahan kimia kering, busa tahan alkohol. Jauhkan produk dan
Laporan I 25
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
wadah kosong dari panas dan sumber api. Produk pembakaran
berbahaya adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).
d. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan dengan memakai alat pelindung diri/pelindung wajah.
Pastikan ventilasi yang memadai. Hindari kontak dengan kulit, mata
atau pakaian. Hindari konsumsi dan inhalasi. Hindari pembentukan
debu. Penyimpanan dengan menyimpan di tempat yang kering, sejuk
dan berventilasi baik. Jaga wadah tertutup rapat. Bahan yang tidak
kompatibel, oksidator kuat, basis yang kuat.
e. Kestabilan dan Kereaktifan
- Stabil dalam kondisi normal
- Bahan tidak cocok adalah oksidator kuat, basa kuat
- Produk dekomposisi berbahaya karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2)
Laporan I 26
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
DAFTAR PUSTAKA
Laporan I 27
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Nurliza. (2020). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu (Saccharum officinarum)
sebagai Bioadsorben Penyerap Logam Besi (II) pada Air Sumur dI Desa
Baet Kabupaten Aceh Besar. Universitas islam Negeri Ar-Raniry.
Nuzulia, L. W., & Wulan, W. (2011). Prarancangan Pabrik Amonium Klorida
dari Amonium Sulfat dan Sodium Klorida Kapasitas 35.000 ton/tahun.
Universitas Sebelas Maret.
Patt, R., Kordsachia, O., Süttinger, R., Ohtani, Y., Hoesch, J. F., Ehrler, P.,
Eichinger, R., Holik, H., Hamm, U., Rohmann, M. E., Mummenhoff, P.,
Petermann, E., Miller, R. F., Frank, D., Wilken, R., Baumgarten, H. L., &
Rentrop, G.-H. (2000). Paper and Pulp. Ullmann’s Encyclopedia of
Industrial Chemistry. https://doi.org/10.1002/14356007.a18_545
Pippo, W. A., Luengo, C. A., Alberteris, L. A. M., Garzone, P., & Cornacchia, G.
(2011). Energy recovery from sugarcane-trash in the light of 2nd generation
biofuels. Part 1: Current situation and environmental aspects. Waste and
Biomass Valorization, 2(1), 1–16. https://doi.org/10.1007/s12649-010-9048-
0
Priatma, R. P. N., & Widiyannita, A. M. (2013). Prarancangan Pabrik Sodium
Karboksimetil Selulosa Kapasitas 8.000 ton/tahun.
Puligundla, P., Oh, S. E., & Mok, C. (2016). Microwave-assisted pretreatment
technologies for the conversion of lignocellulosic biomass to sugars and
ethanol: A review. Carbon Letters, 17(1), 1–10.
https://doi.org/10.5714/CL.2016.17.1.001
Purba, M. P. B. (2018). Sintesis dan Karakterisasi Karboksimetil Selulosa dari
Selulosa Batang Pisang Raja dengan Variasi Natrium Monokloroasetat.
Universitas Sumatera Utara.
Sabiha-Hanim, S., & Siti-Norsafurah, A. M. (2012). Physical properties of
hemicellulose films from sugarcane cellulose. Procedia Engineering, 42,
1390–1395. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2012.07.532
Salmi, T., Valtakari, D., Paatero, E., Holmbom, B., & Sjöholm, R. (1994). Kinetic
Study of the Carboxymethylation of Cellulose. Industrial and Engineering
Chemistry Research, 33(6), 1454–1459. https://doi.org/10.1021/ie00030a004
Sunarti. (2016). Variasi Konsentrasi Alkali dalam Produksi Asam Oksalat dari
Laporan I 28
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Limbah Kertas dengan Peleburan Alkali. Universitas Islam Negeri Alauddin.
Thielking, H., & Schimidt, M. (2006). Cellulose Ethers. In Ullmann’s
Encyclopedia of Industrial Chemistry (pp. 381–397).
https://doi.org/10.1002/14356007.a05
Waldek, W. (1947). United States Patent Office. In US2510355.
https://doi.org/10.1145/178951.178972
Xiquan, L., Tingzhu, Q., & Shaoqui, Q. (1990). Kinetics of the
carboxymethylation of cellulose in the isopropyl alcohol system. Acta
Polymerica, 41(4), 220–222. https://doi.org/10.1002/actp.1990.010410406
Laporan I 29
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
LAMPIRAN A
SIFAT FISIKA, KIMIA DAN TERMODINAMIKA
2. NaOH
a. Sifat Fisika
- Massa molar : 39,9971 g/mol
- Wujud : padat
- Warna : putih
- Densitas : 2,1 g/cm3
- Titik lebur : 318oC (591 K)
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
- Titik didih : 1390oC (1663 K)
- Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20oC)
- Kebasaan (pKb) : -2,43
- Kapasitas panas : -101,96 kal/mol.K pada 25oC
(Laksono, 2013 dalam Sunarti, 2016)
b. Sifat Kimia
Sifat kimia dari NaOH adalah sebagai berikut :
- Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab
- Mudah larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
(Perry, 1999 dalam Priatma & Widiyannita, 2013)
3. Asam Monokloroasetat
a. Sifat Fisika
- Densitas : 1,3703
- Wujud : padatan
- Warna : tidak berwarna
- Panas laten pembentukan, ∆ H f : 19,38 kJ/mol
- Indeks refraksi : 1,4297
- Tegangan permukaan : 35,17 mN/m pada 100oC
- Viskositas : 1,32 mPa s pada 100oC
- Kelarutan dalam air : 1,52 x 10-3 pada 25oC
- Kapasitas panas, Cp : solid, 15-45oC 144,02 J mol-1
K-1
liquid,70oC 180,45 J mol-1 K-1
liquid,130oC 187,11 J mol-1K1
- Flash point : 126oC
- Kelarutan dalam air : 604 g/100 g H2O pada 30oC
(Koenig et al., 2014)
b. Sifat Kimia
Reaksi dengan basa anorganik, oksida, dan karbonat atau dengan basa
organik memberikan garam; beberapa garam membentuk aduk dengan asam
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
kloroasetat. Sodium kloroasetat adalah produk komersial yang penting. Ester
asam kloroasetat diperoleh melalui reaksi dengan alkohol atau olefin; metil
kloroasetat, etil kloroasetat, dan tert-butil kloroasetat. juga penting secara industri.
Kloroasetil klorida diproduksi dari asam melalui reaksi dengan POCl3, PCl3, PCl5,
tionil klorida (SOCl2), fosgen (COCl2), dan lain - lain.
(Koenig et al., 2014)
4. NaCl
a. Sifat Fisika
- Massa molar : 58,44 gr/mol
- Densitas : 2,16 g/cm3
- Bentuk kristal : kubik
- Warna : tidak berwarna
- Refraksi indeks : 1,5442
- Titik lebur : 801oC (1074 K)
- Titik didih : 1465oC (1738 K)
- Kekerasan : 2,5 Mohs’
- Kapasitas panas : 0,853 J/g oC
- Panas peleburan : 517,1 J/g
- Panas pelarutan : 3,757 kJ/mol (1 kg H2O, 25oC)
- Kelarutan dalam air : 35,9 g/100 ml (pada 25oC)
(Othmer, 1969 dalam Martina & Witono, 2014)
b. Sifat Kimia
- Sedikit larut dalam alkohol
- Tidak larut dalam HCl
- Tidak korosif terhadap semua logam dan kaca
- Korosif terhadap carbon steel, cast iron dan sedikit korosif terhadap
stainless steel 302 dan 304
- Tidak mudah terbakar
(Perry, 2008 dalam Nuzulia & Wulan, 2011)
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
5. Natrium Glikolat
- Massa molar : 98,033
- Wujud : bubuk
- Warna : putih ke putih pucat
- Densitas : 1,416 g/cm3
- Titik didih : 265,6oC pada 760 mmHg
- Titik leleh : 78-80oC
- Flash point : 128,7oC
- Tekanan uap : 0,00125 mmHg pada 25oC
- Kelarutan dalam air : soluble
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Tabel B.3 Data Kapasitas Panas (Cp) Solid
Senyawa A B C
NaOH 51,234 0,013088 2,34E-05
ClCH2COOH -55,75 0,59859 -
NaCl 41,293 0,033607 -1,4E-05
1) Selulosa
Rumus molekul = C6H10O5
C=6 x 10,89=65,34
H=10 x 7,56=75,6O=5 x 13,42=67,1
Total = 208,04
Maka Cp selulosa yaitu 208,04 kJ/kmoloK
2. Carboxymethyl cellulose
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Rumus molekul = C6H7O5H2CH2COONa
C=8 x 10,89=87,12
H=11 x 7,56=83,16O=7 x 13,42=93,94
Na=1 x 26,19=26,19
Total = 290,41
Maka Cp Carboxymethyl cellulose yaitu 290,41 kJ/kmoloK
6. Natrium Glikolat
Rumus molekul = C2H3O3Na
C=2 x 10,89=21,78
H=3 x 7,56=22,68O=3 x 13,42=40,26
Na=1 x 26,19=26,19
Total = 110,91
Maka Cp Natrium Glikolat yaitu 110,91 kJ/kmoloK
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
-CH2 -20,64
-C- 79,72
-C= 83,99
-OH- -208,04
-O- -138,16
=O -247,61
kJ
Gugus Fungsi ΔHi ( )
kmol
-COO- -337,92
-COOH -426,72
-Na -257,17
-Cl -71,55
(Sumber: Perry, 1999)
1. Selulosa
Rumus molekul = (C6H10O5)
−C−¿ 6 x 79,72=478,32
−C H 2−¿ 6 x (−26,80)=−160,8−OH =6 x (−208,04)=−1248,24
−O−¿5 x (−138,16)=−690,8
Total = 68.9 + -1621,52 = -1552,62 kj/kmol
Maka Δ H f selulosa yaitu -1552,62 kj/kmol
2. Asam monokloroasetat
Rumus molekul = C2H3ClO2
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
−C H 2−¿1 x−26,80=−¿26,80−C=¿ 1 x 83,99=¿83,99
−OH =1 x−138,16=−¿138,16
¿ O=1 x−241,61=−¿241,61
−Cl=1 x−71,55=−¿ 71,55
Total = 68.9 + -394,13= -325,23 kj/kmol
Maka Δ H f asam monokloroasetat yaitu -325,23 kj/kmol
3. Carboxymethyl cellulose
Rumus molekul = [C6H7O5H2CH2COONa]n
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
(Sumber: Van ness et al., 2005)
Keterangan:
CHA = Konsentrasi asam monokloroasetat
C0 = Konsentrasi Selulosa
k = Konstanta Laju reaksi
Persamaan Arrhenius digunakan untuk menentukan konstanta laju kinetika
reaksi:
k = A exp (-Ea/RT)
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
[ ]
ac
−E 1 1
k = ko exp ( − )
R T T ref
Keterangan :
A = Konstanta Arhenius
ko = konstanta laju kinetik preksponensial,
Eac = energi aktivasi,
R = konstanta gas universal
T = suhu reaksi
Tref = suhu referensi
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN GROSS PROFIT MARGIN
Diketahui :
BM selulosa = 162 g/mol
BM carboxymethyl cellulose = 242 g/mol
BM asam monokloro asetat = 94.497 g/mol
BM NaOH = 40 g/mol
Konversi asam monokloroasetat = 80%
Hubungan Relasi:
1. Rasio mol awal selulosa terhadap asam monokloroasetat yaitu 1 : 1,2 dari
stoikiometri. Asam monokloroasetat dilebihkan agar selulosa dapat
bereaksi seoptimal mungkin.
2. Rasio mol asam monokloroasetat dengan NaOH tidak boleh lebih dari 1 :
2 untuk membatasi terjadinya reaksi samping pembentukan natrium glikolat,
Dipilih rasio 1:1,7 karena dibawah rasion 1:1,7 NaOH tidak cukup untuk
bereaksi.
1. Perhitungan stoikiometri
Basis perhitungan untuk menghasilkan 1 kg CMC
Mol CMC terbentuk:
Basis perhitungan 1 kg
= =0,004132 kmol
BM CMC 242 kg/kmol
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
Mol NaCl terbentuk:
Mol CMC terbentuk =0,004132 kmol
Mol H2O terbentuk:
2 x Mol CMC terbentuk =2 x 0,004132 kmol=0,008264 kmol
Mol selulosa bereaksi:
1 x Mol CMC terbentuk =1 x 0,004132kmol=0,004132 kmol
Mol ClCH2COOH bereaksi :
Mol CMC terbentuk =¿ 0,004132=0,004132kmol
Mol NaOH bereaksi:
2 x Mol CMC terbentuk =2 x 0,004132 kmol=0,008264 kmol
Mol ClCH2COOH awal:
MolClC H 2 COOH bereaksi 0,004132 kmol
= =0,005165 kmol
Konversi 0.8
Mol selulosa awal:
MolCl CH 2 COOH awal 0,005165
= kmol=0,005164 kmol
1,2 1,2
Mol NaOH awal =
Mol ClC H 2 COOH awal x 1,7=0,005165 kmol x 1,7
¿ 0,008729 kmol
Mol selulosa sisa:
Mol selulosa awal−Mol selulosa bereaksi =¿0,001032 kmol
Mol ClCH2COOH sisa:
Mol ClCH 2 COOH awal−Mol ClCH 2COOH bereaksi=¿0,001033 kmol
Mol NaOH sisa:
Mol NaOH awal−Mol NaOH bereaksi=¿ 0.000465 kmol
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
carboxymethyl
1 - 0,004132 0,004132
cellulose
NaCl 1 - 0,004132 0,004132
H2O 2 - 0,008264 0,008264
NaOH
Konsentrasi NaOH yang digunakan untuk reaksi sebesar 35%, maka
kebutuhan NaOH untuk reaksi, yaitu:
Mol NaOH awal x BM NaOH
Massa NaOH 35% ¿
Konsetrasi NaOH
kg
0,008729 kmol x 40
kmol
Massa NaOH 35 %= =0,997639 kg
0,35
NaOH 35% dibuat dengan mengencerkan NaOH 50%, maka kebutuhan NaOH
50% yaitu:
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti
Pra-rancangan Pabrik Karboksimetil Selulosa dari Selulosa
dengan Proses Continue Wyandotte 2021.01.25
35
Massa NaOH 50 % reaksi = 0,997639 kg=0.698347 kg
50
Dengan demikian, untuk menghasilkan 1 kg carboxymethyl cellulose dati
cellulose dibutuhkan biaya bahan baku sebagai berikut:
Tabel D.2 Tabel Kebutuhan bahan baku
Harga
Bahan Baku Massa (kg) Biaya (Rp)
(Rp/kg)
Cellulose 0,8366 16.161,2 13.520,65
ClCH2COOH 0,4930 21.992,55 10.843,09
NaOH 50% 0,6983 4.142,66 2.893,01
Total 27.256,75
Harga carboxymethyl cellulose untuk 1 kg yaitu Rp. 58.531,66, Maka gross profit
margin yaitu:
Pendapatan−Total biaya bahanbaku
GPM= x 100 %
pendapatan
58.531,66−27.256,7555
GPM= x 100 %=53,432 %
58.531,66
Jadi, gross profit margin dari pabrik ini sebesar 53,432% atau Rp.31.274,90/kg
produk.
Laporan I
Dibuat Diperiksa Disetujui
Arum Khomis Rahmatullaily
Elna Purwanti