Disusun Oleh:
Kelompok 9
Asisten,
Mengetahui,
ii
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
DAFTAR ISI
iii
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
iv
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
DAFTAR TABEL
v
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
DAFTAR GAMBAR
vi
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses manufaktur merupakan suatu proses untuk mengubah bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Satu diantara proses manufaktur
adalah proses penyambungan dengan pengelasan cair dimana dua logam
disambung dengan cara mencairkan sebagian logam induknya sehingga terjadi
pencampuran kemudian membeku secara bersama-sama membentuk sambungan.
Dua logam yang disambung umumnya mempunyai temperatur cair yang sama.
Jika dua logam memiliki temperatur cair yang berbeda, diperlukan pengontrolan
temperatur dan pengelasan yang rumit sehingga pengelasan cair ini tidak
direkomendasi untuk logam berbeda jenis. Untuk penyambungan logam yang
berbeda jenis sebaiknya menggunakan pengelasan padat. Karena penyambungan
logam yang berbeda jika memerlukan kepresisian tinggi pada sambungan maka,
dapat dilakukan dengan proses penyambungan difusi. Penyambungan terjadi
dengan penekanan bidang kontak sambungan untuk ditahan beberapa lama dalam
tungku sehingga menyatu secara sruktur mikro dan menyatu membentuk
sambungan.
Tujuan dari penggunaan dua material adalah untuk mendapatkan kedua sifat
logam yang disambung. Aluminium memiliki daya hantar listrik yang baik namun
masih di bawah daya hantar listrik tembaga. Tetapi, alumnium memiliki
ketahanan korosi yang sangat baik. Penggabung kedua material ini menjadi sangat
menarik. Gabungan kedua material ini banyak ditemui dalam kehidupan
seharihari terutama pada peralatan listrik, komponen mesin, dan industri kimia.
Untuk itu penyambungan alunimium dengan tembaga maka dapat dilakukan
dengan proses diffusion bonding.
1
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB I. PENDAHULUAN
2
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
Bagian ini menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan praktikum, waktu
praktikum dan sistematika penulisan.
Bagian ini mencakup mengenai pengertian, teori – teori yang digunakan dalam
pembuatan ketel uap proses manufaktur
Bagian ini mencakup mengenai penjelasan jenis alat dan bahan yang digunakan
dalam pembuatan ketel uap proses manufaktur, flowchart praktikum, dan alur
pengamatan.
Bagian ini berisi tentang pengumpulan data dalam pembuatan ketel uap proses
manufaktur
Bagian ini berisi tentang analisis dan pembahasan mengenai proses pembuatan
ketel uap dalam praktikum proses manufaktur.
Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran dari hasil praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini mencakup sebuah karya ilmiah yang berisi nama penulis, judul penulis,
penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit dalam referensi penelitian.
3
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Manufaktur
Proses manufaktur (manufacturing process) adalah langkah-langkah
pekerjaan dan tindakan yang terlibat dalam mengkonversi input menjadi output.
Input bisa berupa bahan baku, bahan setengah jadi, atau komponen. Sedangkan
output bisa jadi barang jadi atau setengah jadi. Prosesnya bisa bervariasi antar
barang, mungkin melibatkan moulding, machining, joining dan forming.
1. Molding (Pencetakan)
Proses ini membutuhkan bahan baku cair atau lentur seperti plastik
ataupun logam. Mengolahnya dengan bahan baku tersebut harus
dicairkan lalu dibentuk menggunakan cetakan ataupun rangka kaku yang
biasa di sebut Mold. Setelah bahan mengeras lalu dapat dilepaskan dari
cetakan dan proses molding pun selesai. Cetakan yang dapat digunakan
berulang kali biasa disebut permanent mold casting, namun ada juga
cetakan perlu dihancurkan yaitu expendable mold casting.
2. Machining (Permesinan)
Merupakan proses pembuangan beberapa bagian material dari produk
dengan tujuan membentuk produk sesuai dengan desain yang sudah
4
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
2.2 Pemesinan
Pada proses pemesinan ini menghasilkan sisa dari pengerjaan sebuah
produk yang disebut geram. Proses pemesinan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu proses pemesinan yang digunakan untuk membuat benda kerja silindris
/ kronis dengan menggunakan benda kerja (pahat) berputar dan proses
pemesinan yang digunakan untuk membentuk benda permukaan datar tanpa
memutar benda kerja. Terdapat beberapa pemesinan, terdiri dari :
5
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
6
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
Mesin gerinda lurus sering disebut juga dengan elektric die grinder.
Mesin gerinda ini memiliki fungsi untuk menggerinda benda-benda
kerja yang memiliki bidang permukaan rata. Cara penggunaannya
yaitu benda dijepit pada sebuah meja yang dapat digerakan lurus dan
bolak-balik secara otomatis atau dengan gerakan tangan.
7
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
a. Bor Listrik
Mesin bor listrik merupakan jenis bor tangan yang banyak dipakai
untuk pengaplikasian DIY (Do It Yourself). Dikarnakan jenis mesin
bor ini memiliki ukuran yang kecil sehingga mudah digunakan. Bor
tangan biasanya digunakan untuk mengebor besi maupun kayu.
b. Bor Duduk
Mesin bor duduk atau mesin bor tegak pada dasarnya merupakan
mesin bor yang digunakan untuk membuat lubang persisi. Drill press
ini menggunakan poros utama yang digerakan naik turun dan
umumnya penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
8
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
c. Bor Beton
Mesin bor beton pada dasarnya sama dengan mesin bor tangan. Hanya
saja pada jenis bor ini memiliki dua pengaturan yang dimana salah satu
modenya terdapat pukulan (impact drill) untuk digunakan mengebor
media atau benda yang keras seperti tembok atau beton.
9
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam membuat ketel uap proses manufaktur
diantaranya yaitu:
1. Kikir dan Ragum
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda
kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang
berbentuk dan sebagainya. Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam
sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
Banyak bentuk kikir diantaranya adalah kikir gepeng, kikir blok lebar,
kikir segi empat (Square), kikir segitiga (Triangle), kikir pisau (Knife), kikir
setengah bulat (Half round), kikir silang (Crossing), kikir bulat (Round).
Gambar 3. 1 Kikir
Ragum atau juga dikenal dengan sebutan tanggem adalah sebuah alat yang
biasa digunakan untuk menjepit benda kerja selama proses pengerjaan. Dengan
bantuan ragum, praktisi dapat melakukan berbagai pekerjaan seperti mengkikir,
memahat, atau bahkan menggergaji dengan presisi. Ragum biasa diletakan pada
meja kerja sehingga mempermudah penggunaan. Alat ini dapat digunakan untuk
berbagai pekerjaan yang melibatkan bahan dasar logam maupun kayu.
10
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
Gambar 3. 2 Ragum
2. Gergaji Besi
11
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
3.1.2 Bahan
Adapun bahan material yang digunakan dalam praktikum ini Aluminum
Aluminium merupakan logam unsur kimia dengan lambang Al di table
periodik serta bernomor atom 13. Aluminium berasal dari mineral bauksit.
Bauksit dikonversi menjadi aluminium oksida (alumina) melalui proses bayer.
Alumina kemudian dikonversi menjadi logam aluminium menggunakan sel
elektrolitik dan proses hall-heroult.
12
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
Gambar 3. 6 Plate
13
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
14
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
15
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
16
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
17
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB V
1. Body Casing
Dimensi yang didapat pada body casing lokomotif berkisaran 100 s/d 100.5
mm penyebab terjadinya tidak rata yaitu karena pada saat proses gergaji tidak
konstan maka hasil gergaji miring. Dan untuk dimensi 51.1 , 16.1 sudah bawaan
dari material.
2. Rontbar Cylinder
18
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
19
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan praktikum proses
manufaktur sebagai berikut:
6.2 Saran
Berikut beberapa saran yang dapat kami berikan dari kelompok sebagai
berikut:
20
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
21
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
DAFTAR PUSTAKA
Pengadaan. (2021). Apa itu Ragum? Ini fungsi, jenis, dan Cara Kerjanya.
Retrieved from https://www.pengadaan.web.id/2021/09/apa-itu-ragum-
fungsi-jenis-komponen.html
Sindunesia. (2021). Jenis-Jenis Mesin Bubut Penjelasan, Gambar, Fungsi, & Cara
Kerjanya. Retrieved from
http://scholar.unand.ac.id/21661/2/2.%20BAB%20I%20%28PENDAHUL
UAN%29.pdf
Erick, Yosua. (2022). Pengertian mesin bubut: spesifikasi, jenis, prinsip kerja,
fungsi, bagian. Retieved from
22
Laporan Praktikum Proses Manufaktur
LOKOMOTIF KETEL UAP
Kelompok 9
http://scholar.unand.ac.id/21661/2/2.%20BAB%20I%20%28PENDAHUL
UAN%29.pdf
23