Anda di halaman 1dari 4

2.

Pengaruh Variasi Akmal Alam (2018) Kadar selulosa tongkol jagung


Ukuran Serbuk dan tertinggi pada variasi 80 mesh dan
Durasi Perlakuan durasi perlakuan PEF selama 90
terhadap Kandungan detik sebesar 66,4539% dengan
Lignoselulosa Tongkol besar peningkatan sebesar
Jagung pada 135,15%.
Pretreatment Bioetanol
dengan Pulsed Electric
Field (PEF)
3. Pengaruh Frekuensi Sugiarto, et al. Perlakuan terbaik didapatkan pada
Ultrasonik dan (2014) perlakuan NaOH 2 M dan frekuensi
Konsentrasi NaOH 50 KHz. Variasi tersebut memiliki
Pada Proses kandungan selulosa 59,49%
Pretreatment Bioetanol (persen peningkatan 83%),
Pelepah Sawit hemiselulosa 11,8%, dan lignin
19,61%.

18
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Juli 2020, dan dilaksanakan di:

1. Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas


Brawijaya, Veteran Malang
2. Laboratorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri, Jurusan Keteknikan
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
3. Pertamina Innovation and New Ventures, Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Pulsed Electric Field (PEF) sebagai sumber kejut listrik dan variasi perlakuan
yang digunakan dalam proses pretreatment.
b. Disk Mill sebagai alat untuk menggiling pelepah kelapa sawit.
c. Pengering Tipe Rak (Cabinet Dryer ) sebagai alat untuk mengeringkan bahan.
d. Ayakan 10 mesh sebagai alat untuk menyeragamkan ukuran serbuk pelepah
kelapa sawit.
e. Timbangan Analitik sebagai alat untuk mengukur berat sampel.
f. Water Bath sebagai alat untuk merefluks volume pencampuran sampel dengan
H2O2.
g. Oven sebagai alat untuk mengeringkan sampel.
h. Maffle Furnace: sebagai alat untuk mengabukan sampel.
i. Gelas Beaker Kapasitas 250 ml sebagai wadah untuk membuat larutan, wadah
untuk mencampur, dan memanaskan sampel.
j. pH meter: digunakan untuk mengukur pH.
k. Gelas ukur: digunakan untuk mengukur volume larutan pada pretreatment dan
pemucatan.
l. Spatula: digunakan untuk mengaduk sampel.
m. Kain saring: digunakan untuk memisahkan sampel padat dan cair.

19
n. Kompor listrik : digunakan untuk memanaskan aquades
o. Pipet volume : digunakan untuk mengambil larutan
p. Buret : digunakan untuk mentitrasi larutan
q. Lemari asam : digunakan sebagai perantara untuk memindahkan bahan kimia
asam konsentrasi tinggi
r. Pengaduk kaca : digunakan untuk mengaduk sampel

3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Pelepah kelapa sawit: berfungsi sebagai bahan perlakuan
b. NaOH PA: berfungsi sebagai pelarut pada proses pretreatment
c. H2O2 PA: berfungsi untuk mendegradasi lignin dan meningkatkan kemurnian
selulosa pada proses pemucatan (bleaching)
d. Aquades: berfungsi sebagai pelarut
e. H2SO4 PA: digunakan untuk analisis kandungan selulosa dan hemiselulosa

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Pulsed Electric Field (PEF) dengan


larutan NaOH 1,5 M untuk proses pretreatment dari limbah pelepah kelapa sawit dan
dilanjutkan dengan proses pemucatan (bleaching) menggunakan H2O2 6%..
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 2 (dua) faktor. Faktor yang
digunakan adalah kuat medan listrik PEF dan waktu pretreatment menggunakan PEF.
Adapun variasi kuat medan listrik yang digunakan yaitu 5 kV/cm (A1), 10 kV/cm (A2),
dan 15 kV/cm (A3). Sedangkan untuk waktu pretreatment PEF yang digunakan yaitu
60 detik (B1), 180 detik (B2), dan 300 detik (B3). Variasi penelitian dan kombinasi
variabel dijelaskan pada Tabel 3.1.

20
Tabel 3.1 Kombinasi Perlakuan
Kuat Medan Listrik Durasi Pretreatment (detik)
(kV/cm) 60 (B1) 180 (B2) 300 (B3)
5 (A1) A1B1 A1B2 A1B3
10 (A2) A2B1 A2B2 A2B3
15 (A3) A3B1 A3B2 A3B3

Dimana:

A1B1 : Kuat medan listrik 5 kV/cm, durasi 60 detik


A1B2 : Kuat medan listrik 5 kV/cm, durasi 180 detik
A1B3 : Kuat medan listrik 5 kV/cm, durasi 300 detik
A2B1 : Kuat medan listrik 10 kV/cm, durasi 60 detik
A2B2 : Kuat medan listrik 10 kV/cm, durasi 180 detik
A2B3 : Kuat medan listrik 10 kV/cm, durasi 300 detik
A3B1 : Kuat medan listrik 15 kV/cm, durasi 60 detik
A3B2 : Kuat medan listrik 15 kV/cm, durasi 180 detik
A3B3 : Kuat medan listrik 15 kV/cm, durasi 300 detik

3.4 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah sampel pelepah kelapa sawit yang langsung diukur kadar
selulosa, hemiselulosa, dan lignin menggunakan metode Chesson tanpa diberi
perlakuan dengan Pulsed Electric Field (PEF) dan pemucatan (bleaching). Variabel
kontrol digunakan untuk pembanding antara hasil penelitian yang menggunakan
kombinasi perlakuan dengan tanpa perlakuan. Variabel kontrol digunakan sebagai
patokan untuk menghitung persen peningkatan atau penurunan kadar selulosa,
hemiselulosa, dan lignin pada sampel pelepah kelapa sawit. Variabel kontrol
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan seperti jumlah pengulangan setiap kombinasi
perlakuan.

21

Anda mungkin juga menyukai