18
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari – Juli 2020, dan dilaksanakan di:
3.2.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Pulsed Electric Field (PEF) sebagai sumber kejut listrik dan variasi perlakuan
yang digunakan dalam proses pretreatment.
b. Disk Mill sebagai alat untuk menggiling pelepah kelapa sawit.
c. Pengering Tipe Rak (Cabinet Dryer ) sebagai alat untuk mengeringkan bahan.
d. Ayakan 10 mesh sebagai alat untuk menyeragamkan ukuran serbuk pelepah
kelapa sawit.
e. Timbangan Analitik sebagai alat untuk mengukur berat sampel.
f. Water Bath sebagai alat untuk merefluks volume pencampuran sampel dengan
H2O2.
g. Oven sebagai alat untuk mengeringkan sampel.
h. Maffle Furnace: sebagai alat untuk mengabukan sampel.
i. Gelas Beaker Kapasitas 250 ml sebagai wadah untuk membuat larutan, wadah
untuk mencampur, dan memanaskan sampel.
j. pH meter: digunakan untuk mengukur pH.
k. Gelas ukur: digunakan untuk mengukur volume larutan pada pretreatment dan
pemucatan.
l. Spatula: digunakan untuk mengaduk sampel.
m. Kain saring: digunakan untuk memisahkan sampel padat dan cair.
19
n. Kompor listrik : digunakan untuk memanaskan aquades
o. Pipet volume : digunakan untuk mengambil larutan
p. Buret : digunakan untuk mentitrasi larutan
q. Lemari asam : digunakan sebagai perantara untuk memindahkan bahan kimia
asam konsentrasi tinggi
r. Pengaduk kaca : digunakan untuk mengaduk sampel
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Pelepah kelapa sawit: berfungsi sebagai bahan perlakuan
b. NaOH PA: berfungsi sebagai pelarut pada proses pretreatment
c. H2O2 PA: berfungsi untuk mendegradasi lignin dan meningkatkan kemurnian
selulosa pada proses pemucatan (bleaching)
d. Aquades: berfungsi sebagai pelarut
e. H2SO4 PA: digunakan untuk analisis kandungan selulosa dan hemiselulosa
20
Tabel 3.1 Kombinasi Perlakuan
Kuat Medan Listrik Durasi Pretreatment (detik)
(kV/cm) 60 (B1) 180 (B2) 300 (B3)
5 (A1) A1B1 A1B2 A1B3
10 (A2) A2B1 A2B2 A2B3
15 (A3) A3B1 A3B2 A3B3
Dimana:
Variabel kontrol adalah sampel pelepah kelapa sawit yang langsung diukur kadar
selulosa, hemiselulosa, dan lignin menggunakan metode Chesson tanpa diberi
perlakuan dengan Pulsed Electric Field (PEF) dan pemucatan (bleaching). Variabel
kontrol digunakan untuk pembanding antara hasil penelitian yang menggunakan
kombinasi perlakuan dengan tanpa perlakuan. Variabel kontrol digunakan sebagai
patokan untuk menghitung persen peningkatan atau penurunan kadar selulosa,
hemiselulosa, dan lignin pada sampel pelepah kelapa sawit. Variabel kontrol
dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan seperti jumlah pengulangan setiap kombinasi
perlakuan.
21