Anda di halaman 1dari 8

PELAYARAN BEAGLE

Sejak 1826 H.M.S (His Majestys Ship) Beagle menjadi kapal yang difungsikan untuk
mengantarkan tim ekspedisi laut untuk membuat peta kelautan sebagai navigasi peperangan
laut, pelayaran komersil atau perdagangan. Ekspedisi laut itu juga bertujuan mengukur
kedalaman laut dan memperkirakan ketinggian perbukitan yang terlihat dari laut. Pada
ekspedisinya yang kedua, pelayaran H.M.S Beagle dipimpin oleh Robert FitzRoy, seorang ahli
hidrografi dan meteorologi dari Inggris. Walaupun ekspedisi ini bertujuan untuk membuat peta
kelautan, FitzRoy diam-diam mempunyai rencana untuk mencari bukti-bukti penciptaan seperti
yang tertulis di Kitab Injil. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan bahwa kapten kapal
mempunyai pendamping selama ekspedisi kapal yang biasanya berlangsung selama bertahuntahun. Atas rekomendasi dari pendeta Leonard Jenyns dan Profesor John Steven Henslow
serta kecermatan seleksi sang kapten kapal, maka terpilihlah Charles Darwin sebagai naturalis
yang bertugas menelusuri daratan di sekitar tempat kapal berlabuh.

Setelah mengalami dua kali penundaan, akhirnya dengan 73 orang awak kapal, di hari yang
cerah tanggal 27 Desember 1831 H.M.S. Beagle berlayar dari pelabuhan di Plymouth, Inggris.
Ekspedisi ke-2 Beagle ini berlangsung selama lima tahun dari rencana awal yang hanya dua
tahun. Kapal Beagle berlayar menelusuri garis Pantai Amerika Selatan. Gambar 2 adalah rute
perhentian kapal Beagle selama ekspedisi ke-dua, namun lokasi perjalanan darat Darwin dapat
mencapai berpuluh kilometer jauhnya dari tempat berlabuhnya kapal.

Rute Ekspedisi ke-dua H.M.S. Beagle adalah :


Plymouth Tenerife Cape Verde Bahia (Brazil) Rio de Janeiro Montevideo Kep. Falkland
Valparaiso Callao, Lima Kep. Galapagos Sydney Hobart Pelabuhan King Georges Pulau
Cocos (Keeling) Mauritius Cape Town Bahia Cape Verde Azores Falmouth

Ketika anak buah kapal mengadakan survei di pesisir, Darwin menghabiskan dua pertiga dari
waktunya ini untuk menjelajani daratan: tiga tahun tiga bulan di daratan dan 18 bulan di lautan.
Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai
beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia
mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan.
Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan kecakapanya untuk
membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta
memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah
yang dikunjunginya. Tabel 1 adalah catatan perjalanan yang dilalui oleh Darwin selama
berlayar maupun melakukan perjalanan darat ke berbagai tempat selama ekspedisi.

Tabel 1. Urutan Perjalanan Darwin dengan H.M.S. Beagle

6 Januari 1832 : Pulau Tenerife.


Kapal ditahan untuk berlayar, karena sedang ada isu penyebaran kolera di Inggris, dan awak
kapal Beagle dikarantina selama 12 hari dan tidak diizinkan ke daratan.
10 Januari 1832 : Lautan.
Darwin menggunakan jaring plankton yang dipasang di belakang kapal. Dari hasil tangkapan, ia
menuliskan catatan Makhluk-makhluk ini sangat rendah pada tingkatan alam dan kesemuanya
indah dalam bentuk dan keragaman warna. Hal itu menghasilkan pemikiran bahwa begitu
banyak keindahan yang ada sudah seharusnya diciptakan dengan tujuan tertentu.
16 Januari : Pulau Vulkanis St. Jago, Kep. Cape Verde.
Darwin menelusuri tepi laut dan memperoleh temuan berupa sekumpulan kulit kerang di tebing
dengan ketinggian 45 kaki dpl di sepanjang garis pantai. Darwin berasumsi bahwa pada masa
lampau, strata tersebut terbentuk karena aktivitas geologis. Ia terilhami dari pemikiran Charles
Lyell dalam bukunya Principles of Geology, bahwa bentuk lapisan bumi berubah perlahan
melalui waktu yang panjang dan terus berlangsung hingga kini.
28 Februari 1832 : Salvador (Bahia), Brazil.
Darwin berjalan-jalan seorang diri menelusuri hutan tropis, mengamati kekayaan alam. Ia
sempat berselisih dengan kapten Kapal karena Darwin tidak menyetujui perbudakan orang kulit
hitam. Namun akhirnya keduanya berdamai.
3 April 1832 : Rio de Janeiro, Brazil.
Darwin mengeksplorasi hutan tropis selama 18 hari bersama dengan penduduk lokal, Patrick
Lennon. Darwin mengumpulkannkoleksi serangga dan tanaman. Ia juga menyaksikan lebih
banyak kebrutalan pada budak kulit hitam.
19 Agustus 1832
Darwin mengirimkan spesimen temuannya berupa beberapa bebatuan, tanaman tropis, empat
botol hewn awetan, serta surat kepada Henslow di Cambridge. Darwin masih meragukan
kualitas kerjanya sendiri.
22 Agustus 1832 : Tepian garis pantai Patagonia
Darwin mengumpulkan fosil seperti hewn pengerat, tempurung armadillo, kukang tanah, dan
gigi raksasa yang belum teridentifikasi.
24 November 1832

Darwin mengirimkan spesimen gigi Cavia(sejenis hewan pengerat raksasa), gigi atas dan
kepala hewan besar (diperkirakan Megatherium), dll ke Charles Henslow di Cambridge. Selama
pelayarannya, Darwin kurang lebih empat kali mengirimkan surat dan spesimennya pada
Charles Henslow
18 Desember 1832 : Tierra del Fuego
Darwin bertemu den berbaur dengan suku primitif Feugian, dan takjub oleh tingkah laku
mereka. Di sana kapten kapal juga memulangkan empat orang prmitif misionaris Feugian
kembali ke suku asal setelah mereka dilatih di Inggris.
1 Maret 1833 : Kep. Falkland, Port Luis.
Darwin melakukan banyak survei dan bersemangat melakukan studi komparatif di antara
semua fosil, tanaman, dan hewan yang telah ia koleksi selama perjalanan.
1 Mei 1833 : Maldonado
Darwin melakukan ekspedisi di pedalaman selama 20 hari
13 Agustus 1832 : Bahia Blanca, Punta Alta, Argentina.
Darwin menemukan fosil hampir utuh hewan yang diduga sejenis kukang tanah raksasa, namun
ia bingung bagaimana bisa fosil tersebut ditemukan di bawah lapisan di mana terdapat fosil
kerang. Ia juga menemukan beberapa fosil lainnya.
14 November 1833 : Mercedes, Uruguay
Darwin menemukan kepala hewan mirip kudanil (Toxodon), dll.
12 Februari 1834 : Woolya Cove, Tierra del Fuego
Kapten FitzRoy hendak mengecek misionaris yang telah dipulangkan dan menemukan bahwa
mereka tidak ingin kembali ke dunia yang beradab.
23 Juli 1834 : Valparaiso, Chile.
Darwin tidak terlalu terkesan dengan lanskap sekeliling. Pada akhir September ia demam tinggi
yang diduga merupakan penyakit chagas akibat gigitan serangga dan baru membaik pada akhir
Oktober.
20 Februari 1835 : Valdivia, Chile.
Sebuah gempa besar mengguncang Valdivia. Setelah gempa itu berakhir, Darwin melanjutkan
eksplorasinya dan menmukan bahwa area Pulu Quiriquina naik beberapa kaki dari sebelumnya
karena gempa bumi yang baru terjadi. Ia kembali terilhami oleh konsep Lyell.
19 Juli 1835 : Callao, Lima, Peru
Sebagian besar kota hancur karena gempa

Selasa, 15 September 1835 : Kep. Galapagos, Rep. Equator.


Di hari berikutnya ia menelusuri P. Chatam, di mana ia melihat sejumlah kura-kura besar
Galapagos, Iguana laut, mockingbird (sejenis burung murai), dll.
Di P. Charles, Gubernur Galapagos memberi tahu bahwa bentuk tempurung kura-kura
Galapagos berbeda pada tiap habitat di pulau mana mereka berada. Ia juga menemukan
perbedaan pada mockingbird di sana dibanding di P. Chatam. Ia lalu mengambil spesimen dan
menamai berdasarkan asal pulau.
Di P. Albemarle, ia melihat iguana darat, menangkat spesies mockingbird ketiga, dan ia
membuat catatan 14 jenis burung finch yang ia temui, namun tak ia tandai berdasarkan asal
pulau.
Di P. James, Darwin tinggal selama 9 hari dan mengumpulkan banyak spesimen serangga,
tumbuhan, dan bebatuan.
15 November 1985 : Tahiti
Darwin menemukan jenis vegetasi menarik, dan bertemu misionaris.
21 Desember 1835 : New Zealand
Bertemu suku Maori, yang lebih primitif dari suku pedalaman Tahiti
12 Januari 1836 : Pelabuhan Sydney, Australia.
Darwin menjelajah New South Wales, dan terpukau dengan makhluk-makhluk aneh yang ia
temui, seperti potoroo (tikus kanguru), platypus, dan Antylon yang sama dengan yang ada di
Eropa, sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua
Pencipta yang berbeda telah bekerja'.
6 Maret 1836 : Pelabuhan King Georges
Pemandangan dan lingkungan di sini tidak terlalu menarik, bahkan membosankan
1 April 1836 : Pulau Coccos (Keeling)
Kapten FitzRoy mensurvei koral atol dan menginvestigasi metode pembentukannya. Diduga
dahulu karang atol tersebut adalah gunung vulkanik yang telah tenggelam dan berada di sekitar
pulau.
29 Apri 1836 : Mauritius.
31 Mei 1836 : tiba di Cape Town
3 Juni 1836 : Cape Town
Darwin mengunjungi Sir John Herschel dan berbincang seputar gunung api, gempa, pergerakan
benua, asal-usul manusia, dan bagaimana spesies baru sekarang terbentuk.

23 Juli 1836 : Bahia (Salvador), Argentina


Kapten FitzRoy mengukur ulang garis bujur posisi tempat tersebut.
19 Agustus 1836 : Pulau Terceira, Azores.
2 Oktober 1836 : Falmouth, Inggris.
H.M.S. Beagle menyelesaikan pelayarannya.
http://rosidmarwanto.blogspot.com/2013/05/pelayaran-beagle.html

The History of H.M.S. Beagle

H.M.S. Beagle is remembered today because of its association with Charles Darwin, but it had
sailed on a lengthy scientific mission several years before Darwin came into the picture. The
Beagle, a warship carrying ten cannons, sailed in 1826 to explore the coastline of South
America. The ship had an unfortunate episode when its captain sank into a depression, perhaps
caused by the isolation of the voyage, and committed suicide.

Lieutenant Robert FitzRoy assumed command of the Beagle, continued the voyage, and
returned the ship safely to England in 1830. FitzRoy was promoted to Captain and named to
command the ship on a second voyage, which was to circumnavigate the globe while
conducting explorations along the South American coastline and across the South Pacific.

FitzRoy came up with the idea of bringing along someone with a scientific background who
could explore and record observations. Part of FitzRoys plan was that an educated civilian,
referred to as a gentleman passenger, would be good company aboard ship and would help
him avoid the loneliness that seemed to have doomed his predecessor.

Darwin Was Invited to Sail Aboard H.M.S. Beagle in 1831

Inquiries were made among professors at British universities, and a former professor of
Darwins proposed him for the position aboard the Beagle.

After taking his final exams at Cambridge in 1831, Darwin spent a few weeks on a geological
expedition to Wales. He had intended to return to Cambridge that fall for theological training, but
a letter from a professor, John Steven Henslow, inviting him to join the Beagle, changed
everything.

Darwin was excited to join the ship, but his father was against the idea, thinking it foolhardy.
Other relatives convinced Darwins father otherwise, and during the fall of 1831 the 22-year-old
Darwin made preparations to depart England for five years.

H.M.S. Beagle Departed England in 1831

With its eager passenger aboard, the Beagle left England on December 27, 1831. The ship
reached the Canary Islands in early January, and continued onward to South America, which
was reached by the end of February 1832.

During the explorations of South America, Darwin was able to spend considerable time on land,
sometimes arranging for the ship to drop him off and pick him up at the end of an overland trip.
He kept notebooks to record his observations, and during quiet times on board the Beagle he
would transcribe his notes into a journal.

In the summer of 1833 Darwin went inland with gauchos in Argentina. During his treks in South
America Darwin dug for bones and fossils, and was also exposed to the horrors of slavery and
other human rights abuses.

Darwin Visited the Galapagos Islands

After considerable explorations in South America, the Beagle reached the Galapagos Islands in
September 1835. Darwin was fascinated by such oddities as volcanic rocks and giant tortoises.
He later wrote about approaching tortoises, which would retreat into their shells. The young
scientist would then climb on top, and attempt to ride the large reptile when it began moving
again. He recalled that it was difficult to keep his balance.

While in the Galapagos Darwin collected samples of mockingbirds, and later observed that the
birds were somewhat different on each island. This made him think that the birds had a common
ancestor, but had followed varying evolutionary paths once they were separated.

Darwin Circumnavigated the Globe

The Beagle left the Galapagos and arrived at Tahiti in November 1835, and then sailed onward
to reach New Zealand in late December. In January 1836 the Beagle arrived in Australia, where
Darwin was favorably impressed by the young city of Sydney.

After exploring coral reefs, the Beagle continued on its way, reaching the Cape of Good Hope
on the southern tip of Africa at the end of May 1836. Sailing back into the Atlantic Ocean, the
Beagle, in July, reached St. Helena, the remote island where Napoleon Bonaparte had died in
exile. The Beagle also reached a British outpost on Ascension Island in the South Atlantic,
where Darwin received some very welcome letters from his sister in England.

The Beagle then sailed back to the coast of South America before returning to England, arriving
at Falmouth on October 2, 1836. The entire voyage had taken nearly five years.
http://history1800s.about.com/od/innovators/a/hmsbeagle.htm

Voyage of Discovery: On Board the Beagle (1831-1836)


Date

Event(s)

1831-36
Darwin was invited by Capt. Robert Fitz-Roy (1805-65) to be unpaid naturalist
aboard the H. M. S. Beagle, about to begin a five year circumnavigation of the globe. Darwin's
main research was done during visits to South America and to the Galapagos Islands off the
coast of Ecuador.
1832 The Beagle visits St. Jago, and island of the Cape Verde archipelogo (Jan. 16), crosses
the Equator (Feb.14th) , and arrives (Feb. 29th) at Bahia, Brazil. From the end of February until
it sailed from Rio on July 5th, Darwin travelled in Brazil, encountering slavery for the first time. In
Dec. the Beagle arrived at Tierra del Fuego. The boat had on board three natives of that area,
who had been brought to England by Fitz-Roy on a previous expedition.
1833 The Beagle visited Argentina, and Darwin spent some time on land at and around
Buenos Aires. The Beagle revisted Tierra del Fuego, where the natives it had released there
had returned to their local customs.

1834 The Beagle, having completed the charting of the east coast of South America, passed
into the Pacific (June 9). While investigating the Andes near Santiago, Darwin became ill (Sept.
19), probably through an insect bite. It is speculated that the tropical disease he acquired at this
time may have haunted him for the rest of his life.
1835 The Beagle arrived at Galapagos Island, off the coast of Ecuador (Sept. 7), where
Darwin made many observations and collected specimens which later served as evidence for
his theory of evolution by natural selection. The Beagle then made call at Tahiti and New
Zealand.
1836 The Beagle arrived at Australia (Jan. 12) and set sail for England (March 14), arrving
back on Oct. 2nd. Darwin had been away from home five years, and would never leave England
again.

Anda mungkin juga menyukai