Anda di halaman 1dari 14

THE PATHOGENESIS OF RHEUMATOID

ARTHRITIS

By Nur Andriana
2009730037

Pembimbing : dr.Wasis S. Sp.PD

STASE ILMU PENYAKIT DALAM
RS ISLAM JAKARTA SUKAPURA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDEKOTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013




Rheumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun yang
umumnya dikaitkan dengan kecacatan progresif,
komplikasi sistemik, kematian dini, sosial ekonomi.



Penyebab Rheumatoid arthritis tidak diketahui, namun
terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan
terjadinya Rheumatoid arthritis.Dengan kemajuan dalam
memahami patogenesis penyakit telah mendorong
pengembangan terapi baru dengan memulai terapi agresif
setelah diagnosis.
Rheumatoid arthritis ditandai dengan
adanya peradangan sinovial dan
hiperplasia ( swelling ), produksi
autoantibodi ( faktor rheumatoid dan anti
citrullinated antibodi protein / ACPA,
deformitas tulang rawan dan sendi,
sistemic termasuk
kardiovaskular,paru,psikologis,dan
gangguan skeletal.
FAKTOR GENETIK DAN LINGKUNGAN
Rheumatoid arthritis melibatkan interaksi kompleks
antara genotipe, lingkungan dan kesempatan.
Terdapatnya hubungan faktor genetik seperti
produk kompleks histokompatibilitas utama kelas II
(HLA-DR) dengan rheumatoid arthritis yaitu 15-30%
pada kembar monozigotic dan 5% pada kembar
dizigotic.
Pada ACPA positif terdapat resiko alel rheumatoid
arthritis dengan regulasi imun.
Pasien dengan ACPA positif prognosisnya kurang
menguntungkan dibandingkan dengan ACPA
negatif.
Temuan dari studi yang berhubungan dengan
gen dan lingkungan menunjukkan bahwa
merokok dan bentuk lain dari stress bronkus
( misalnya , ekspsur silika ) meningkatkan
risiko arthritis dengan kerentanan HLA-DR4
alell.Selain itu , merokok dan HLA-DRB1 alel
sinergis menigkatkan risiko seseorang
memiliki ACPA.


Agen infeksius ( misalkan, Epstein-
Barr virus, cytomegalovirus, proteus
spesies, dan Escherichia coli) memiliki
kaitan dengan Arthritis reumatoid.
Pembentukan kompleks imun selama
infeksi dapat memicu induksi arthritis
faktor,tinggi afinitas autoantibodi
terhadap bagian Fc imunoglobulin.
wanita lebih besar resikonya terjadi
reumatoid arthritis dibandingkan
dengan laki-laki.

PROSES IMUNOLOGI SINOVIAL DAN
PERADANGAN
Adaptive immune pathway
Sinovitis terjadi ketika adanya leukosit didalam
sinovial, akumulasi lekosit terutama mencerminkan
migrasi daripada proliferasi lokal.Migrasi sel
diaktifkan oleh endotel aktivasi di sinovial yang
meningkatkan ekspresi molekul adhesi ( integrin,
selectins, immunoglobulin ), dan kemokin.
Sinovium di arthritis mengandung sel myeoloid dan
plasmacytoid sel dendritik yang mengekspresikan
sitokin ( Interleukin 12,15,18,23 ) HLA molekul
kelas II, dan molekul costimulatory yang diperlukan
untuk aktivasi T-sel dan presentasi antigen.

Aktivasi sistem kekebalan tubuh bawaan
Berbagai sel efektor bawaan, termasuk
magrofak, sel mast, dan sel-sel pembuluh
alami, yang ditemukan pada membran
sinovial, sedangkan neutrophil berada
terutama dalam cairan sinovial
Makrofag bertindak melalui pelepasan
sitokin ( misalnya, TNF-alfa dan interleukin
1,6,12,15,18,23 ), reaktif oksigen
intermediet, intermediet nitrogen, produksi
dari prostanoids dan enzim , fagositosis,
dan presentasi antigen.
Cytokines and intercellular signaling pathway
Produksi sitokin yang muncul dari berbagai
populasi sel sinovial merupakan pusat
patogenesis rheumatoid arthritis.
Mesenchymal tissue responses
Sinovium yang normal mengandung
mesenchymal yang diturunkan fibroblas
seperti synoviocytes ( FLSs ) dan penduduk
makrofak.
STRUCTURAL DAMAGE
Cartilage damage , bone erosion
Sebuah sinovium hiperplastik adalah
kontributor utama kerusakan tulang
rawan pada rheumatoid arthritis.
Erosi tulang terjadi dengan cepat (
mempengaruhi 80% pasien dalam 1
tahun setelah diagnosa )

SYSTEMIC CONSEQUENCES OF
TREUMATOID ARTHRITIS
Rheumatoid arthritis dikaitkan dengan peningkatan
tingkat penyakit kardiovaskular yang menyebabkan
tingginya angka mortalitas termasuk infark miokard,
kejadian serebrovaskular,gagal hati.
Rheumatoid arthritis dikaitkan dengan tingkat
serum penurunan total HDL,LDL,dan kolesterol.

Peradangan pada reumatoid arthritis juga
mempengaruhi otak ( kelelahan dan
gangguan fungsi kognitif )hati (peningkatan
respon fase akut dan anemia penyakit
kronis ), paru-paru ( inflamasi dan penyakit
fibrosis ), kelenjar eksokrin ( sekunder
sindrom sjogren ), otot (sarkopenia), dan
tulang (osteoporosis )

KESIMPULAN
Terdapatnya faktor-faktor yang
menyebabkan hilangnya toleransi dan yang
menyebabkan lokalisasi peradangan di
sendi yang terjadi pada pasien rheumatoid
arthritis.
Perlu adanya usaha untuk mengembangkan
kuratif dan preventif terapi yang akan
mengubah gagasan rheumatoid arthritis
sebagai penyakit kronis.
TERIMA KASIH

ASSALAMUAIAKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai