Anda di halaman 1dari 40

TUTORIAL

DEMAM DENGAN
RUAM
DISUSUN OLEH :
M ESHA FAHLUTHFI 2009730102
NADIA NURFADILLAH 2009730099
NUGRAHA AKBAR CAESAR 2009730102
NURUL HIDAYAH 2009730150
NURUL ZAKIAH 2009730038
YOGIE PRASETYO 2009730172
ZULFIKAR NOOR NALENDRA 2009730063
PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA
ILUSTRASI KASUS
Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang
dengan keluhan demam sejak 5 hari. Menurut
ibunya pasien demam mendadak tinggi dan
juga dirasakan terus menerus, tidak disertai
menggigil dan kejang. Keluhan disertai batuk
dan pilek yang dirasakan sejak 5 hari terakhir
ini, batuk tidak berdahak. Pasien juga
mengaku keluar bercak - bercak merah di
daerah wajah dan juga mata merah serta
berair sejak 2 hari yang lalu.

KATA/KALIMAT KUNCI
demam sejak 5 hari
batuk
pilek
bercak merah didaerah wajah
mata merah dan berair 2 hari
PERTANYAAN
Anamnesa riwayat penyakit infeksi
sebelumnya dan imunisasi
Tipe periode prodromalnya
Gambaran ruam, distribusi, durasi, dan
kemunculannya berkaitan dengan demam
Gambaran yang patognomonis dari suatu
penyakit atau tanda-tanda diagnostik lain
Tes diagnostik laboratorium

TUJUAN PEMBAHASAN
Memahami demam, tipe demam, penyakit
disertai demam
Memahami ruam, tipe ruam, penyakit disertai
ruam
Mengetahui diagnosis banding penyakit
dengan demam dan ruam
DEFINISI DEMAM
Demam adalah suatu keadaan peningkatan
suhu inti, yang sering merupakan bagian dari
respons pertahanan organisme multiselular
(host) terhadap invasi mikroorganisme atau
benda mati yang patogenik atau dianggap
asing oleh host.

Tempat
pengukuran
Jenis
thermometer
Rentang; rerata
suhu normal (
o
C)
Demam (
o
C)
Aksila
Air raksa,
elektronik
34,7 37,3; 36,4 37,4
Sublingual
Air raksa,
elektronik
35,5 37,5; 36,6 37,6
Rektal
Air raksa,
elektronik
36,6 37,9; 37,0 38
Telinga
Emisi infra
merah
35,7 37,5; 36,6 37,6

POLA DEMAM
Demam septik atau hektik terjadi saat demam remiten atau
intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik
terendah suhu yang sangat besar.
Demam quotidian, disebabkan oleh P. Vivax, ditandai
dengan paroksisme demam yang terjadi setiap hari.
Demam quotidian ganda (Gambar 4.) memiliki dua puncak
dalam 12 jam (siklus 12 jam)
Undulant fever menggambarkan peningkatan suhu secara
perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari,
kemudian secara perlahan turun menjadi normal.
Demam lama (prolonged fever) menggambarkan satu
penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan
untuk penyakitnya, contohnya > 10 hari untuk infeksi saluran
nafas atas.
Demam rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan
interval irregular pada satu penyakit yang melibatkan organ
yang sama (contohnya traktus urinarius) atau sistem organ
multipel.
Demam periodik ditandai oleh episode
demam berulang dengan interval regular atau
irregular. Tiap episode diikuti satu sampai
beberapa hari, beberapa minggu atau
beberapa bulan suhu normal.
DEFINISI RUAM
Ruam adalah reaksi dari kulit, dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal seperti
reaksi obat, infeksi ataupun alergi.
Gejala-gejala yang menyertai ruam dapat
membantu menegakkan diagnosis penyakit
dengan ruam, seperti riwayat digigit serangga,
paparan kepada penyakit oleh anak atau
dewasa, penggunaan antibiotik, paparan
lingkungan, atau imunisasi.
JENIS RUAM
Makula: batas tegas, setinggi permukaan kulit.
Perubahan warna : putih, coklat, merah, hitam
Papula: penonjolan padat, diameter <0,5cm
Nodula: penonjolan padat, diameter 0,5-1cm
Vesikula: gelembung berisi cairan jernih, diameter
<0,5cm
Bula: vesikel yang lebih besar, diameter >0,5cm
Pustula: vesikel berisi nanah
Petekiae: manifestasi perdarahan pada kulit, dengan
lesi ukuran kecil. Diameter <2mm
Purpura: manifestasi perdarahan pada kulit, dengan
diameter lesi 2-10mm
Ecchymosis: manifestasi perdarahan pada kulit,
dengan diameter lesi >10mm
DIAGNOSIS BANDING DEMAM
DENGAN RUAM

MORBILI
Morbili (Measles/Rubeola) merupakan suatu
penyakit infeksi akut yang sangat mudah
menular serta ditandai oleh ruam
makulopapular, demam tinggi, dan gejala
respiratorik.
Morbili disebabkan oleh virus measles, suatu
virus RNA dari genus Morbillivirus, famili
Paramyxoviridae.
MORBILI
COUGH
CORYZA
CONJUCTIVITIS
TRIAS MORBILI
Berlangsung 4-5 hari
Demam, malaise, batuk, pilek, fotopobia,
konjungtivitis
Koplik Spot
Stadium
Prodromal
Ruam makulopapular (5-6 hari)
Timbulnya ruam mulai dari batar rambut di belakang
telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan
akhirnya ke ekstremitas.
Stadium
Erupsi
Setelah 3 hari ruam berangsur-angsur menghilang
Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang
akan menghilang setelah 1-2 minggu
Stadium
Konvalesens
Gejala klinis terjadi setelah masa inkubasi 8 - 12
hari, terdiri dari 3 stadium :
MANIFESTASI KLINIS
Suportif
Pemberian cairan
yang cukup
Suplemen nutrisi
Ekspektoran,
Antitusif
Antibiotik diberikan
apabila terjadi
infeksi sekunder
Antikonvulsi apabila
terjadi kejang
Pemberian Vitamin
A
Tanpa Komplikasi
Tirah baring di
tempat tidur
Vitamin A 100.000
IU, apabila disertai
malnutrisi
dilanjutkan 1500 IU
tiap hari
Diet makanan
cukup cairan, kalori
yang memadai.
Komplikasi
Ensefalopati
Bronkopneumonia
Kloramfenikol 75
mg/kgbb/hari
dan ampisilin 100
mg/kgbb/hari
selama 7-10 hari
Oksigen 2
liter/menit
PENATALAKSANAAN
RUBELA
Rubella (German/3 days measles) merupakan
suatu penyakit infeksi virus akut yang ditandai
dengan gejala konstitusional yang ringan,
ruam yang menyerupai ruam pada rubeola
ringan atau demam skarlet, dan pembesaran
kelenjar limfe terutama post aurikular,
suboksipital, dan servikal posterior.
Penyakit ini disebabkan oleh virus rubela,
suatu virus RNA yang merupakan anggota
genus Rubivirus di dalam famili Togaviridae.
GAMBARAN KLINIS RUBELLA
Gejala prodromal pada anak ialah dengan adanya ruam, kadang-kadang
disertai coryza ringan dan diare sebelum timbul ruam.
Pada dewasa terdapat gejala prodromal berupa sakit pada mata,
konjungtivitis, sakit kepala, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar,
panas badan, menggigil, anoreksia, nausea
Ruam timbul pertama kali pada muka kemudian menyebar secara
sentrifugal ke arah leher, lengan, badan, dan tungkai. Progresifitas, luas,
dan lama timbulnya ruam bervariasi. Pada kasus yang khas, ruam
meliputi seluruh tubuh pada 24 jam pertama, mulai memudar pada
muka pada hari kedua, dan menghilang pada seluruh tubuh pada hari
ketiga.

Limfadenopati merupakan gejala klinik yang cukup penting pada
penderita rubela.
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi antiviral spesifik untuk rubela.
Pengobatan yang diberikan bersifat suportif.
Antipiretik dapat diberikan untuk mengatasi
demam.

ROSEOLA INFANTUM
(EXANTHEM SUBITUM)
Roseola merupakan suatu penyakit yang
ditandai dengan demam ringan dan gejala
erupsi pada kulit, timbul terutama pada usia
kurang dari 3 tahun, puncaknya pada usia 6-
15 bulan.
Etiologi dari penyakit ini terutama karena
infeksi human herpesvirus 6 (HHV-6), dan juga
human herpesvirus 7 (HHV-7)
Pada periode prodromal, roseola biasanya tidak menimbulkan gejala,
namun pada beberapa kasus menunjukkan gejala :
infeksi saluran pernafasan atas seperti rhinorrhea, peradangan ringan
pada faring, dan kemerahan ringan pada konjungtiva
limfadenopati pada regio cervical dan oksipital
edema ringan pada palpebra
Gejala klinis diawali dengan demam tinggi berkisar antara 37,9 hingga
40
o
C (rata-rata 39
o
C). Demam tinggi ini dapat disertai:
iritabilitas dan anoreksia
kejang demam
rhinorrhea, sakit tenggorokan, nyeri perut, muntah, dan diare
Nagayama spots, ulkus pada uvulopalatoglossal junction

PENATALAKSANAAN
HHV-6 Ganciclovir, cidofovir, foscarnet
HHV-7 Cidofovir, foscarnet
Terapi suportif dengan acetaminophen atau
ibuprofen
Menjaga keseimbangan cairan
DEMAM SKARLET
Demam skarlet merupakan suatu bentuk
infeksi saluran pernafasan atas yang disertai
dengan ruam khas, terjadi karena infeksi
Streptokokus grup A yang memproduksi
eksotoksin pirogen pada individu yang tidak
memiliki antibodi antitoksin.

GAMBARAN KLINIS
Ruam muncul dalam 24-48 jam setelah onset
gejala, walau kadang dapat muncul bersamaan.
Seringkali ruam muncul awalnya pada daerah di
sekitar leher, meluas ke batang tubuh dan
ekstremitas.
Ruam berupa erupsi yang eritematous, papular
yang difus dan halus, berwarna merah terang
yang hilang pada penekanan.
Pemeriksaan faring gambaran faringitis akibat
Streptokokus grup A, lidah coated dan papila
membengkak. Setelah deskuamasi terjadi,
kemerahan pada papila semakin nampak jelas
sehingga lidah memberikan gambaran white
strawberry tounge
PENATALAKSANAAN
Penicillin V (DOC), 125-250 mg/kali, 3x/hari p.o
selama 10 hari.
Long acting benzathine penicillin G 600.000-
1.200.000 unit i.m dosis tunggal. Pada keadaan
berat, pemberian dosis i.v dapat mencapai
400.000 unit/kgBB/hari.
Bila alergi penicillin, dapat diberikan:
Eritromisin : 40 mg/kgBB/hari p.o
Linkomisin : 40 mg/kgBB/hari p.o
Klindamisin : 30 mg/kgBB/hari p.o
Sefadroksil monohidrat : 15 mg/kgBB/hari p.o
HERPES SIMPLEKS
Herpes Simplex Virus (HSV). Terdapat 2
strain, yaitu HSV-1 dan HSV-2. HSV-1
biasanya menginfeksi kulit dan membran
mukosa tubuh dari pinggang ke atas. HSV-2
menginfeksi daerah genital dan neonatus.
MANIFESTASI KLINIS
Lesi kulit yang terbentuk berupa vesikel dengan
dinding tipis pada dasar yang eritematous.
Vesikel-vesikel ini kemudian akan ruptur, dan sembuh
dalam 7-10 hari tanpa bekas kecuali pada serangan
berulang atau infeksi sekunder
Manifestasi Klinis lain dapat berupa:
Gingivostomatitis Akut
Stomatitis rekuren dan herpes labialis
eksema herpetikum
infeksi okular
herpes genitalis
infeksi SSP

PENATALAKSANAAN
Acyclovir guanin merupakan obat pilihan pada
infeksi herpes. Acyclovir oral, 15 mg/kgBB/kali,
5x/hari selama 7 hari, mulai diberikan dalam
72 jam setelah onset gejala.

VARIOLA (SMALLPOX)
Penyakit infeksi virus akut dan menular yang
ditandai khas timbulnya erupsi berupa papula,
vesikula, pustula dengan gejala umum yang
berat
Disebabkan anggota genus orthopox virus.
Virus ini dapat hidup berbulan-bulan dalam
krusta kering dan ditularkan melalui udara (air
borne route).
MANIFESTASI KLINIS
1. Masa inkubasi: Berlangsung 7-17 hari.
2. Masa prodromal: Berlangsung 2-4 hari. Dimulai
dengan panas mendadak, nyeri kepala, malaise,
nyeri otot, mual, muntah, dan nyeri perut.
3. Masa erupsi: Setelah masa prodromal 4 hari, panas turun dan timbul
erupsi yang khas pada kulit. Erupsi terutama pada muka dan
ekstremitas berupa makula dan papula dan pada hari ketiga atau
keempat menjadi vesikula. Pada hari keenam cairan vesikula jadi
keruh, lalu timbul pustula yang mempunyai lekuk ditengahnya
(umbilicated). Pada hari kesepuluh kelainan mulai mengering dan
membentuk krusta yang bertahan beberapa hari kemudian lepas.
PENATALAKSANAAN
1. Isolasi
2. Simtomatik :
Kulit harus bersih
Makanan dan cairan harus cukup
3. Kausatif
Saat ini belum terdapat antivirus. Antibiotik dapat
diberikan pada kasus yang berat. Convalescent
smallpox serum dan vaccinia immune globulin
efektif untuk mencegah penyakit sesudah kontak
tetapi tidak berpengaruh terhadap perjalanan
penyakit. Untuk kasus berat dan perdarahan
dapat diberikan cairan intravena, darah, dan
plasma.

VARISELA / CACAR AIR /
CHICKENPOX
Penyakit infeksi virus dengan gambaran khas
berupa erupsi vesikel di seluruh tubuh yang
timbul berurutan dengan gejala umum yang
ringan.
Varisela disebabkan oleh varicella-zoster virus.

MANIFESTASI KLINIS
1. Masa inkubasi bervariasi dari 11-21 hari dan
terutama 13-17 hari.
2. Masa prodromal. Dimulai 24 jam sebelum timbul
ruam dengan tanda-tanda panas ringan, malaise,
dan anoreksia.
3. Masa ruam/erupsi. Berupa papula merah, segera berubah menjadi
vesikula yang tidak umbilicated, dan isinya menjadi keruh dalam 24
jam. Vesikula ini mudah pecah. Vesikula ini tersebar dan terus timbul
selama 3-4 hari mulai dari badan, menyebar ke muka, kepala, lalu
ekstremitas bagian distal yang terserang hanya sedikit. Kelainan
terutama di daerah kulit yang tertekan atau teriritasi.
PENATALAKSANAAN
- Simtomatik
Yaitu dengan pemberian lotion, antihistamin
untuk gatal, dan antipiretika.
- Antivirus
Yaitu dengan pemberian Asiklovir 30
mg/kgb/hari dibagi 4 dosis, selama 5 hari.
Hasil terbaik bila pengobatan dimulai sebelum
hari ketiga sakit.

DAFTAR PUSTAKA
El-Radhi SA, Carroll J, Klein N. Clinical manual of fever in children. Edisi ke-9. Berlin:
Springer-Verlag;2009.
Fisher RG, Boyce TG. A problem-oriented approach. Dalam: Moffets Pediatric
infectious diseases. Edisi ke-4. New York: Lippincott William & Wilkins;2005.
Behrman, R. E., Kliegman, R.M., Jenson, H. B.Nelson Textbook of Pediatrics 17
th
Edition. Philadelphia: Saunders, 2004.
Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, Deterding RR. Current Diagnosis and
Treatment Pediatrics. 20th Ed. USA: Lange, 2010.
Mersh J, Stoppler MC. eMedicine : skin rashes in children. Diunduh dari:
http://www.emedicinehealth.com/skin_rashes_in_children/page2_em.htm. Pada 28
Mei 2012. Jam 18.20.
Tim Adaptasi Indonesia. Buku Saku: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.
Jakarta: WHO Indonesia, 2008.Hal 157-82
Soedarmo, Sumarmo P. Poorwo. Herry Garna, dkk.Demam.Dalam: Buku Ajar Infeksi
& Pediatri Tropis. Edisi Kedua. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Badan Penerbit
IDAI, Jakarta. 2010; Hal 21 44
Soedarmo, Sumarmo P. Poorwo. Herry Garna, dkk.Penyakit infeksi virus. Dalam:
Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Kedua. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI.
Badan Penerbit IDAI, Jakarta. 2010; Hal 109-54

Anda mungkin juga menyukai