y
x
y
x
d
d
d
F
F
F
1
1
1
1
dinyatakan
dalam {F} = F
dan matriks
x
z
x
z
d
d
d
F
F
F
2
1
2
1
dan matriks
displacement
dalam {d} = d
=
y y
d
d
F
F
.
} { ;
.
} {
2 2
dalam {d} = d
atau
.
.
.
.
ny
nx
ny
nx
d
d
F
F
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 16
nz nz
d F
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Matriks kekakuan elemen dinyatakan dalam [k]
dan matriks kekakuan global sistem struktur
dinyatakan dalam [K] dinyatakan dalam [K].
( (
K K K k k k
1 12 11 1 12 11
(
(
(
(
= =
(
(
(
(
= =
n
n
n
n
K K K
K K K
K K
k k k
k k k
k k
...
...
] [ ;
...
...
] [
2 22 21
1 12 11
2 22 21
1 12 11
(
(
(
(
nn n n nn n n
K K K k k k ...
... ... ... ...
...
... ... ... ...
2 1 2 1
Persamaan dari kesetimbangan sistem struktur dinyatakan dalam:
F = K d
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 17
F = K d
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
P K t d l MEH Peran Komputer dalam MEH
Hingga th.1950-an, metode matriks dan metode
l hi tid k i di k d l elemen hingga tidak siap digunakan dalam
penyelesaian-2 masalah kompleks karena
besarnya persamaan yang harus diselesaikan, y p y g ,
sehingga tidak praktis.
Dengan hadirnya komputer, maka perhitungan dari
l i d i i t t kt penyelesaian persamaan dari sistem struktur
tersebut dapat diselesaikan dalam hitungan menit.
Perkembangan komputer menyebabkan Perkembangan komputer menyebabkan
perkembangan program-2 numeris untuk masalah
struktur dan non-struktur.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 18
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah-2 umum MEH:
Langkah 1:Diskritisasi/meshing dan pemilihan jenis
elemen
Pemilihan jenis elemen berkait dengan idealisasi
i i dil k k t h d t kt yang ingin dilakukan terhadap struktur yang
dimodelkan. Pilihan yang ada berkait dengan jenis
elemen(1 dimensi 2 dimensi atau 3 dimensi) dan elemen(1 dimensi, 2 dimensi, atau 3 dimensi), dan
berlanjut dengan tingkat kesulitan dari jenis elemen
yang ditunjukkan oleh jumlah titik (nodes) dalam
elemen beserta jumlah derajat kebebasan (degree of
freedom atau DOF) dari masing-2 titik (node).
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 19
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 1 (Lanj.):
Penentuan jumlah elemen berkait dengan j g
ukuran elemen yang penentuan dan
penyebarannya berkenaan dengan y y g
konsentrasi dari deformasi, regangan, serta
tegangan yang akan terjadi pada struktur
yang dimodelkan yang disebabkan oleh
bentuk geometri dari struktur serta
penyebaran beban dan syarat batasnya.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 20
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 1:Jenis elemen
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 21
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 1:Jumlah
elemen
20-10
19-10
18-11
14-10
15-11
16-10
13-10
12-10
17-10
71
195
197
227
191
192
193
194
195
196
197
205
206
207
208
226
233
X
Y
Z
198
201
202
232
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 22
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
L k h 2 Pilih F i D f i Langkah 2:Pilih Fungsi Deformasi
(Displacement Function)
Penentuan fungsi deformasi adalah berkait dengan Penentuan fungsi deformasi adalah berkait dengan
jumlah titik dalam satu elemen serta DOF yang
dimodelkan pada tiap titik atau tingkat/derajat
polinomial dalam asumsi fungsi deformasi dalam polinomial dalam asumsi fungsi deformasi dalam
elemen tersebut.
Langkah 3:Menentukan persamaan hubungan
antara regangan {c} dan deformasi {d} serta
antara tegangan {o} dan regangan {c}.
Regangan: c =du/dx ; c =dv/dy ; c =dw/dz Regangan: c
x
=du/dx ; c
Y
=dv/dy ; c
Z
=dw/dz
Tegangan: o
X
= E c
x ;
o
Y
= E c
Y ;
o
Z
= E c
Z
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 23
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
L k h 4 M t k M t ik P d Langkah 4:Menentukan Matrik Persamaan dan
Kekakuan Elemen
Ada tiga metode dalam penentuan persamaan Ada tiga metode dalam penentuan persamaan
kekakuan elemen:
Metode Kesetimbangan Langsung (Direct Equilibrium
Method) Method)
Metode Kerja atau Energi (Work or Energy Method)
Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa (Methods of
Weighted Residual) Weighted Residual)
Metode Kesetimbangan Langsung: Matrik persamaan
elemen yang menunjukkan hubungan antara gaya,
kekakuan dan deformasi pada elemen ditentukan kekakuan, dan deformasi pada elemen ditentukan
berdasarkan pada prinsip kesetimbangan gaya.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 24
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Metode Kerja atau Energi:Metode ini adalah Metode Kerja atau Energi:Metode ini adalah
pendekatan yang dapat mencakup hampir semua
tingkat kerumitan dari suatu model yang mencakup
k t i l di i b b d t komponen material, dimensi, beban, dan syarat
batas.
Metode yang menggunakan prinsip energi/kerja y g gg p p g j
lainnya: Metode Castigliano dan Metode yang
berdasarkan Prinsip Energi Potensial Minimum.
Keduanya hanya berlaku untuk penurunan dengan edua ya a ya be a u u u pe u u a de ga
material elastis.
Metode dengan Pemberatan pada Energi Sisa:
Metode ini yang terkenal adalah Metode Galerkin Metode ini yang terkenal adalah Metode Galerkin.
Metode ini memberikan hasil yang sama untuk semua
penyelesaian Metode Energi. Metode ini sebagai
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 25
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
(lanj.) penyelesaian saat metode energi tidak bisa
digunakan.Metode ini dapat mengadopsi langsung
persamaan diferensial persamaan diferensial.
Persamaan elemen yang dihasilkan secara umum
adalah sebagai berikut: adalah sebagai berikut:
(
(
n
d k k k k
f
...
1 1 13 12 11
1
(
(
(
(
n
n
d
d
k k k k
k k k k
f
f
...
...
3
2
3 33 32 31
2 23 22 21
3
2
atau {f} = [k] {d}
dimana:
(
(
(
n nn n n n
n
d k k k k
f
...
...
... ... ... ... ... ...
3 2 1
{f} = matrik gaya
[k] = matrik kekakuan
{d} t ik d f i
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 26
{d} = matrik deformasi
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 5:Penggabungan Persamaan Elemen Langkah 5:Penggabungan Persamaan Elemen
pembentuk persamaan global/ total dari sistem dan
menentukan syarat batas.
Penggabungan persamaan elemen dilakukan dengan prinsip
superposisi dengan mempergunakan prinsip kontunyuitas dan
kompatibilitas.
Kontin itas tiap elemen saling berh b ngan sehingga dapat Kontinyuitas: tiap elemen saling berhubungan sehingga dapat
menyalurkan beban berupa tegangan keelemen disekitarnya.
Sehingga terlihat pada bentuk deformasinya yang kontinyu.
Kompatibilitas: tiap elemen mempunyai titik (nodes) dengan Kompatibilitas: tiap elemen mempunyai titik (nodes) dengan
jumlah dan sifat DOF tertentu, kesamaan DOF dari titik dalam
tiap elemen yang digunakan merupakan syarat kompatibilitas
dari tiap titik dalam tiap elemen dan tiap elemen menggunakan
titik-2 tersebut sesuai dengan tingkat kesulitan dari tiap elemen
yang digunakan.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 27
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
L k h 5 (l j ) B t k l b l d i i t Langkah 5 (lanj.):Bentuk persamaan global dari sistem
struktur secara matrik adalah sebagai berikut:
{F} = [K] {d} {F} = [K] {d}
Dimana:
{F} = adalah vektor gaya global pada titik baik yang {F} adalah vektor gaya global pada titik baik yang
diketahui maupun yang tidak diketahui
[K] = adalah matrik kekakuan global dari sistem [ ] g
struktur; sifatnya singular atau det[K] = 0
{d} = adalah vektor deformasi yang diketahui dan
yang tidak diketahui
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 28
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 6:Penyelesaian dari DOF yang tak
diketahui, setelah syarat batas diberikan.
Persamaan dari sistem menjadi:
Dimana:
n = jumlah DOF yang
(
(
(
n
d
d
K K K K
K K K K
F
...
1 1 13 12 11
1
n = jumlah DOF yang
tak diketahui.
Matrik [K] bersifat non-
(
(
(
(
n
n
d
d
K K K K
K K K K
F
F
...
...
3
2
3 33 32 31
2 23 22 21
3
2
[ ]
singular (det[K] 0).
Penyelesaiannya
umumnya
(
(
(
n nn n n n
n
d K K K K
F
...
...
... ... ... ... ... ...
3 2 1
umumnya
menggunakan antara
lain: metode eliminasi
Gauss Iterasi Gauss
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 29
Gauss, Iterasi Gauss-
seidel, dst.
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Langkah 7:Penyelesaian Regangan dan
Tegangan Elemen.
Hasil regangan dan tegangan adalah output yang
umum digunakan untuk menentukan kualitas dari
d i t kt dil k k desain struktur yang dilakukan.
Langkah 8:Interpretasi Hasil
Output yang berupa: deformasi, tegangan, dan
regangan adalah sebagai acuan dalam menilai
desain yang dimodelkan Dari analisis yang desain yang dimodelkan. Dari analisis yang
dilakukan, maka dapat ditentukan perubahan-2 untuk
perbaikan desain maupun kualitas model.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 30
perbaikan desain maupun kualitas model.
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
A lik i d i M t d El Hi Aplikasi dari Metode Elemen Hingga.
Pada masalah struktur:
A li T d t kt k b l k d f Analisa Tegangan: pada struktur rangka, balok dan frame;
pada struktur pelat berlubang, dst.
Kejadian Tekuk (Buckling): pada kolom dan shell.
Analisa Getaran.
Pada masalah non-struktur:
Kejadian Transfer panas (Heat Transfer) Kejadian Transfer panas (Heat Transfer).
Aliran Fluida (Fluid Flow), termasuk aliran dalam media
berpori (tanah).
Distribusi dari potensi magnetik atau elektrik.
Aplikasi pada Bioengineering.
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 31
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
K t d i M t d El Hi Keuntungan dari Metode Elemen Hingga.
Memodelkan bentuk yang kompleks
Menyelesaikan kondisi pembebanan umum Menyelesaikan kondisi pembebanan umum
Memodelkan objek/struktur dengan jenis material
yang banyak (krn. Pers. Pada tingkat elemen)
Memodelkan banyak macam syarat batas
Dengan mudah menggunakan bermacam ukuran
elemen dalam meshing/diskritisasi elemen dalam meshing/diskritisasi
Menyelesaikan model dengan mudah dan murah
Dapat memodelkan efek dimanis
Menyelesaikan kelakuan tidak linier dari geometri dan
material
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 32
PENGANTAR (Lanj ) PENGANTAR (Lanj.)
Program komersial dari MEH:
GT STRUDL
CATIA
StruCAD
SAP2000
CATIA
ABAQUS
FLUENT
ALGOR
IDEAS
CFX
ANSYS
ADINA
FEMAP
MSC NASTRAN
ADINA
MSC PATRAN
ROBOT (AUTODESK)
MSC DYTRAN
MSC MARC
ROBOT (AUTODESK)
SACS
MICRO SAS
Handayanu Metode Elemen Hingga (LL1206) JTK-FTK-ITS 33