Anda di halaman 1dari 6

Vol. 4 No.

1 Januari 2021 Rang Teknik Journal


http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

Penggunaan Metode Elemen Hingga Pada Struktur Grid


Dengan Program Freemat

Amir Hamzah
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Asahan
email: ah5211011@gmail.com
DOI: http://dx.doi.org/10.31869/rtj.v4i1.2040

Abstrak: Metode elemen hingga adalah alat yang ampuh untuk menyelesaikan masalah yang
kompleks terkait dengan bidang teknik dan bidang lainnya. Metode ini paling banyak digunakan
untuk memecahkan masalah analisa struktur. Di rekayasa struktural di mana analisis kritis dengan
akurasi tinggi adalah parameter penting dan itu terbukti efektif. Dalam tulisan ini akan dibahas
metode elemen hingga khususnya elemen grid menggunakan Program FreeMat. Pada penggunaan
metode ini ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu modulus elastisitas E, modulus geser
elastisitas G, momen inersia I, konstanta torsional J, dan panjang batang L.

PENDAHULUAN Persamaan kekakuan elemen perlu ditulis


Metode elemen hingga adalah prosedur untuk setiap elemen dalam domain
numerik untuk menyelesaikan masalah teknik. menggunakan FreeMat
Metode elemen hingga adalah alat yang sangat 3. Merakit matriks kekakuan global
berguna di bidang teknik sipil untuk Ini akan dilakukan dengan menggunakan
memperkirakan secara fisik struktur fisik yang pendekatan kekakuan langsung
terlalu rumit untuk solusi analitis. Metode ini menggunakan FreeMat
dalam penyelesaian masalah menggunakan 4. Menerapkan kondisi batas
pendekatan diskretisasi elemen untuk Ini seperti penyangga dan beban serta
menemukan perpindahan titik perpindahan yang diterapkan.
simpul/joint/grid dan gaya-gaya dari struktur. 5. Memecahkan persamaan
Persamaan yang menggunakan elemen diskret Akan dilakukan dengan mempartisi
mengacu pada metode matrik untuk analisis matriks kekakuan global dan kemudian
struktur dan hasil yang diperoleh identik memecahkan persamaan yang dihasilkan
dengan analisis klasik untuk struktur. menggunakan eliminasi Gaussian. Dalam
Diskretisasi yang dilakukan dapat dilakukan tulisan ini proses partisi akan dilakukan
dengan menggunakan elemen satu dimensi secara manual sedangkan bagian solusi
(elemen garis), dua dimensi (elemen bidang, akan dilakukan menggunakan FreeMat
ataupun tiga dimensi (elemen solid/kontinum). dengan eliminasi Gaussian.
Pendekatan menggunakan elemen kontinum 6. Pasca pemrosesan - untuk mendapatkan
untuk menentukan pendekatan penyelesaian informasi tambahan seperti reaksi dan
masalah yang lebih mendekati sebenarnya. kekuatan elemen akan dilakukan
Ada enam langkah yang digunakan untuk menggunakan FreeMat
menyelesaikan setiap masalah menggunakan Terlihat dari langkah-langkah di atas bahwa
elemen hingga. Enam langkah analisis elemen proses solusi melibatkan penggunaan
hingga sebagai berikut: kombinasi FreeMat dan beberapa operasi
1. Diskretisasi manual terbatas. Operasi manual dikerjakan
Diskretisasi adalah pernbagian suatu sangat sederhana hanya berurusan dengan
sistem menjadi elemen-elemen. diskritisasi (langkah 1), menerapkan kondisi
Diskretisasi ini akan menghasilkan suatu batas (langkah 4) dan mempartisi matriks
harga pendekatan terhadap keadaan kekakuan global (bagian dari langkah 5).
sesungguhnya. Jadi bukan merupakan
solusi eksak. Massa dibagi menjadi TINJAUAN PUSTAKA
sejumlah elemen yang kecil yang disebut Persamaan Dasar Elemen grid adalah
" finite element ". Titik potong sisi-sisi elemen terbatas dua dimensi dengan koordinat
elemen disebut titik nodal dan pertemuan. lokal dan global. Elemen grid memiliki
. modulus elastisitas E, modulus geser
2. Menulis matriks kekakuan elemen elastisitas G, momen inersia I, konstanta

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 83


EISSN 2599-2090
Vol. 4 No.1 Januari 2021 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

torsional J, dan panjang L. Setiap elemen grid Jelas bahwa elemen grid memiliki enam
memiliki dua node dan cendrung dengan sudut derajat kebebasan - tiga di setiap node (satu
GLXNXU EHUODZDQDQ DUDK MDUXP MDP GDUL perpindahan dan dua rotasi). Akibatnya untuk
sumbu X global positif seperti yang struktur dengan n node, matriks kekakuan
ditunjukkan pada gambar 1.1 dan & FRV global K akan berukuran 3n × 3n (karena kita
GDQ 6 VLQ 'DODP KDO LQL PDWULNV NHNDNXDQ memiliki tiga derajat kebebasan di setiap
elemen diberikan oleh matriks berikut, node). Matriks kekakuan global K dirakit
[k]=[R]T [k] [R] dengan melakukan panggilan ke fungsi
(1) FreeMat GridAssemble yang ditulis khusus
di mana matriks rotasi [R] dan matriks untuk Program ini.
kekakuan [k ] diberikan oleh: Proses ini akan diilustrasikan secara rinci
dalam contoh. Setelah matriks kekakuan
ª12 EI 6 EI 12 EI 6 EI º global diperoleh, kita memiliki persamaan
« L3 0 0
L2 L3 L2 » struktur berikut:
« »
«0 GJ GJ
0 0 0 »
« L L » [K]{U} = {F}
« »
« 6 EI 0
4 EI 6 EI
0
2 EI » (4)
« L2 L2 L »
>k @ « 12 EI
L
6 EI 12 EI 6 EI » di mana U adalah vektor perpindahan nodal
« 3
0 0 »
« L L2 L3 L2 » global dan F adalah vektor gaya nodal global.
« GJ GJ » Pada langkah ini kondisi batas diterapkan
« 0 0 0 0 »
« L L » secara manual ke vektor U dan F. Kemudian
« 6 EI 2 EI 6 EI 4 EI » matriks diatas diselesaikan dengan partisi dan
«¬ L2 0 0
L L2 L »¼ eliminasi Gaussian. Akhirnya begitu
perpindahan dan reaksi yang tidak diketahui
ditemukan, vektor gaya nodal adalah diperoleh
untuk setiap elemen sebagai berikut:

{f} =[k] [R] {u}


(5)
(2)
di mana {f} adalah vektor gaya nodal 6 × 1
ª1 0 0 0 0 º 0
«0 » dalam elemen dan u adalah vektor perpindahan
« C S 0 0 » 0 elemen 6 × 1. Elemen pertama dalam setiap
«0 S C 0 0 » 0 vektor {u} adalah perpindahan melintang
>R@ « » sedangkan elemen kedua dan ketiga adalah
«0 0 0 1 0 » 0
«0 0 0 0 C S» rotasi tentang sumbu X dan Z, masing-masing,
« » pada simpul pertama, sedangkan elemen
«¬0 0 0 0 S C »¼
keempat dalam setiap vektor {u} adalah
perpindahan melintang dan elemen kelima dan
keenam adalah rotasi pada sumbu X dan Z,
masing-masing, pada simpul kedua.
(3)
Fungsi FreeMat yang digunakan.
Y Ada 5 fungsi FreeMat yang digunakan dalam
Grid Element :
1. GridElementLength (x1, y1, x2, y2) -
i X Fungsi ini mengembalikan panjang
T elemen yang diberikan (x1, y1) dan
koordinat dari node kedua (x2, y2)
j function y =
Z x GridElementLength(x1,y1,x2,y2)
y = sqrt((x2-x1)*(x2-x1)+ (y2-y1)*(y2-
Gambar 1.1 Grid Elemen y1));

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 84


EISSN 2599-2090
Vol. 4 No.1 Januari 2021 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

2. GridElementStiffnessLokal(E,G,I,J,L). K(3*i-2,3*j-2)= K(3*i-2,3*j-2)+ k(1,4);


Fungsi ini menghitung matrik kekakuan K(3*i-2,3*j-1)= K(3*i-2,3*j-1)+ k(1,5);
elemen untuk setiap elemen grid dengan K(3*i-2,3*j)= K(3*i-2,3*j)+ k(1,6);
modulus elastisitas E, geser modulus K(3*i-1,3*i-2)= K(3*i-1,3*i-2)+ k(2,1);
elastisitas G, momen inersia I, konstanta K(3*i-1,3*i-1)= K(3*i-1,3*i-1)+ k(2,2);
torsi J, dan panjang L, mengembalikan K(3*i-1,3*i)= K(3*i-1,3*i)+ k(2,3);
matriks kekakuan elemen(6x 6) k. K(3*i-1,3*j-2)= K(3*i-1,3*j-2)+ k(2,4);
function y = K(3*i-1,3*j-1)= K(3*i-1,3*j-1)+ k(2,5);
GridElementStiffness(E,G,I,J,L) K(3*i-1,3*j)= K(3*i-1,3*j)+ k(2,6);
w1=12*E*I/(L*L*L); K(3*i,3*i-2)= K(3*i,3*i-2)+ k(3,1);
w2=6*E*I/(L*L); K(3*i,3*i-1)= K(3*i,3*i-1)+ k(3,2);
w3=G*J/L; K(3*i,3*i)= K(3*i,3*i)+ k(3,3);
w4=4*E*I/L; K(3*i,3*j-2)= K(3*i,3*j-2)+ k(3,4);
w5=2*E*I/L; K(3*i,3*j-1)= K(3*i,3*j-1)+ k(3,5);
y = [w1 0 w2 -w1 0 w2; 0 w3 0 0 -w3 K(3*i,3*j)= K(3*i,3*j)+ k(3,6);
0; K(3*j-2,3*i-2)= K(3*j-2,3*i-2)+ k(4,1);
w2 0 w4 -w2 0 w5; -w1 0 -w2 w1 0 - K(3*j-2,3*i-1)= K(3*j-2,3*i-1)+ k(4,2);
w2; K(3*j-2,3*i)= K(3*j-2,3*i)+ k(4,3);
0 -w3 0 0 w3 0; w2 0 w5 -w2 0 w4]; K(3*j-2,3*j-2)= K(3*j-2,3*j-2)+ k(4,4);
3. GridElementStiffness(E,G,I,J,L,Theta). K(3*j-2,3*j-1)= K(3*j-2,3*j-1)+ k(4,5);
Fungsi ini menghitung matrik kekakuan K(3*j-2,3*j)= K(3*j-2,3*j)+ k(4,6);
elemen untuk setiap elemen grid dengan K(3*j-1,3*i-2)= K(3*j-1,3*i-2)+ k(5,1);
modulus elastisitas E, geser modulus K(3*j-1,3*i-1)= K(3*j-1,3*i-1)+ k(5,2);
elastisitas G, momen inersia I, konstanta K(3*j-1,3*i)= K(3*j-1,3*i)+ k(5,3);
torsi J, dan panjang L, mengembalikan K(3*j-1,3*j-2)= K(3*j-1,3*j-2)+ k(5,4);
matriks kekakuan elemen(6x 6) k. K(3*j-1,3*j-1)= K(3*j-1,3*j-1)+ k(5,5);
function y = K(3*j-1,3*j)= K(3*j-1,3*j)+ k(5,6);
GridElementStiffness(E,G,I,J,L,theta) K(3*j,3*i-2)= K(3*j,3*i-2)+ k(6,1);
x = theta*pi/180; K(3*j,3*i-1)= K(3*j,3*i-1)+ k(6,2);
C = cos(x); K(3*j,3*i)= K(3*j,3*i)+ k(6,3);
S = sin(x); K(3*j,3*j-2)= K(3*j,3*j-2)+ k(6,4);
w1=12*E*I/(L*L*L); K(3*j,3*j-1)= K(3*j,3*j-1)+ k(6,5);
w2=6*E*I/(L*L); K(3*j,3*j)= K(3*j,3*j)+ k(6,6);
w3=G*J/L; y = K;
w4=4*E*I/L; 5. GridElementForce(E,G,I,J,L,Theta,u)
w5=2*E*I/L; Fungsi ini menghitung vektor gaya
kprime= [w1 0 w2 -w1 0 w2; 0 w3 0 0 - elemen menggunakan modulus elastisitas
w3 0; E. geser modulus elastisitas G, momen
w2 0 w4 -w2 0 w5; -w1 0 -w2 w1 0 -w2; inersia I, konstanta torsi J, dan panjang L
0 -w3 0 0 w3 0; w2 0 w5 -w2 0 w4]; dan vektor perpindahan elemen u.
R = [1 0 0 0 0 0; 0 C S 0 0 0; 0 -S C 0 0 0; mengembalikan 6 x 1 elemen gaya vektor
0 0 0 1 0 0; 0 0 0 0 C S;0 0 0 0 -S C]; f.
y = R'*kprime*R; function y =
4. GridAssemble(K,k,i,j) GridElementForce(E,G,I,J,L,theta,u)
Fungsi ini merakit matriks kekakuan x = theta*pi/180;
elemen k dari elemen grid yang C = cos(x);
menghubungkan node i dan j ke dalam S = sin(x);
matriks kekakuan global K. Ia w1=12*E*I/(L*L*L);
mengembalikan matriks kekakuan global w2=6*E*I/(L*L);
3n x 3n K setiap kali elemen dirakit. w3=G*J/L;
function y = GridAssemble(K,k,i,j) w4=4*E*I/L;
K(3*i-2,3*i-2)= K(3*i-2,3*i-2)+ k(1,1); w5=2*E*I/L;
K(3*i-2,3*i-1)= K(3*i-2,3*i-1)+ k(1,2); kprime=[w1 0 w2 -w1 0 w2; 0 w3 0 0 -
K(3*i-2,3*i)= K(3*i-2,3*i)+ k(1,3); w3 0;

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 85


EISSN 2599-2090
Vol. 4 No.1 Januari 2021 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

w2 0 w4 -w2 0 w5; -w1 0 -w2 w1 0 - K = GridAssemble(K,k1,1,2)


w2; K = GridAssemble(K,k2,1,3)
0 -w3 0 0 w3 0; w2 0 w5 -w2 0
w4]; k = K(1:3,1:3)
R = [1 0 0 0 0 0; 0 C S 0 0 0; 0 -S C 0 0 0; f = [-10;0;0]
0 0 0 1 0 0; 0 0 0 0 C S;0 0 0 0 -S C]; u = k\f
y = kprime*R*u; % Gaya btg global
U = [u;0;0;0;0;0;0]
Contoh Perhitungan F = K*U
Diketahui struktur grid seperti gambar 1.2. % Gaya batang Lokal
Ditentukan E = 210 Gpa, modulus geser, G = u1 = [U(1) ; U(2) ; U(3) ; U(4) ; U(5) ; U(6)]
84 Gpa, Inersia I = 20 X 10-5 m4 dan konstanta u2 = [U(1) ; U(2) ; U(3) ; U(7) ; U(8) ; U(9)]
torsional J = 5 x 10-5 m4.
% Gaya batang
Y f1 = GridElementForce(E,G,I,J,L1,theta1,u1)
f2 = GridElementForce(E,G,I,J,L2,theta2,u2)

3 Hasil keluarannya :
3m F=-10 kN E = 210000000
G = 84000000
3m 1 X I = 2.0000e-004
J = 5.0000e-005
L1 = 5
2 L2 = 5
Z theta1 = 143.1301
theta2 = 216.8699
4m
Kekakuan Lokal
Gambar 1.2 Struktur grid k11 =
% Program Grid Elemen 02 4032 0 10080 -4032 0 10080
%----------------------------------------------; 0 840 0 0 -840 0
% No.batang Titik-i Titik-j Pjg batang 10080 0 33600 -10080 0 16800
%----------------------------------------------; -4032 0 -10080 4032 0 -10080
% 1 1 2 5.0 ; 0 -840 0 0 840 0
% 2 1 3 5.0 ; 10080 0 16800 -10080 0 33600
%----------------------------------------------; k12 =
4032 0 10080 -4032 0 10080
E = 210e6 % kN/mm2 = 210 GPa = 210e6 0 840 0 0 -840 0
kN/m2 10080 0 33600 -10080 0 16800
G =84e6 -4032 0 -10080 4032 0 -10080
I=20e-5 0 -840 0 0 840 0
J=5e-5 10080 0 16800 -10080 0 33600
L1 = GridElementLength(4,0,0,-3)
L2 = GridElementLength(4,0,0,3) Kekakuan global
theta1 = 180-atan(3/4)*180/pi k1 =
theta2=180+atan(3/4)*180/pi 1.0e+004 *
% Kekakuan Lokal 0.4032 -0.6048 -0.8064 -0.4032
k11= GridElementStiffnessLokal(E,G,I,J,L1) -0.6048 1.2634 1.5725 0.6048
k12= GridElementStiffnessLokal(E,G,I,J,L2) -0.8064 1.5725 2.1806 0.8064
% Kekakuan Global -0.4032 0.6048 0.8064 0.4032
k1 = GridElementStiffness(E,G,I,J,L1,theta1) -0.6048 0.5510 0.8467 0.6048
k2 = GridElementStiffness(E,G,I,J,L2,theta2) -0.8064 0.8467 1.0450 0.8064
% Merakit Matrik -0.6048 -0.8064
K = zeros(9,9) 0.5510 0.8467

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 86


EISSN 2599-2090
Vol. 4 No.1 Januari 2021 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

0.8467 1.0450 1.0e+004 *


0.6048 0.8064 0.8064 -0.0000 -1.6128 -0.4032
1.2634 1.5725 -0.0000 2.5267 0.0000 0.6048
1.5725 2.1806 -1.6128 0.0000 4.3613 0.8064
k2 = -0.4032 0.6048 0.8064 0.4032
1.0e+004 * -0.6048 0.5510 0.8467 0.6048
0.4032 0.6048 -0.8064 -0.4032 -0.8064 0.8467 1.0450 0.8064
0.6048 1.2634 -1.5725 -0.6048 -0.4032 -0.6048 0.8064 0
-0.8064 -1.5725 2.1806 0.8064 0.6048 0.5510 -0.8467 0
-0.4032 -0.6048 0.8064 0.4032 -0.8064 -0.8467 1.0450 0
0.6048 0.5510 -0.8467 -0.6048
-0.8064 -0.8467 1.0450 0.8064 -0.6048 -0.8064 -0.4032 0.6048 -0.8064
0.6048 -0.8064 0.5510 0.8467 -0.6048 0.5510 -0.8467
0.5510 -0.8467 0.8467 1.0450 0.8064 -0.8467 1.0450
-0.8467 1.0450 0.6048 0.8064 0 0 0
-0.6048 0.8064 1.2634 1.5725 0 0 0
1.2634 -1.5725 1.5725 2.1806 0 0 0
-1.5725 2.1806 0 0 0.4032 -0.6048 0.8064
0 0 -0.6048 1.2634 -1.5725
Merakit matrik 0 0 0.8064 -1.5725 2.1806
1.0e+004 *
0.8064 -0.0000 -1.6128 -0.4032 U1y -10
-0.0000 2.5267 0.0000 0.6048 I 1x 0
-1.6128 0.0000 4.3613 0.8064 I 1z 0
-0.4032 0.6048 0.8064 0.4032 0 F2y
-0.6048 0.5510 0.8467 0.6048 0 = M2x
-0.8064 0.8467 1.0450 0.8064 0 M2z
-0.4032 -0.6048 0.8064 0 0 F3y
0.6048 0.5510 -0.8467 0 0 M3x
-0.8064 -0.8467 1.0450 0 0 M3z

Penyelesaian persamaan :
-0.6048 -0.8064 -0.4032 0.6048 -0.8064 1.0e+004 *
0.5510 0.8467 -0.6048 0.5510 -0.8467 0.8064 -0.0000 -1.6128 U1y -10
0.8467 1.0450 0.8064 -0.8467 1.0450 -0.0000 2.5267 0.0000 I 1x = 0
0.6048 0.8064 0 0 0
1.2634 1.5725 0 0 0 -1.6128 0.0000 4.3613 I 1x 0
1.5725 2.1806 0 0 0
0 0 0.4032 -0.6048 0.8064 k=
0 0 -0.6048 1.2634 -1.5725 1.0e+004 *
0 0 0.8064 -1.5725 2.1806 0.8064 -0.0000 -1.6128
U1y F1y -0.0000 2.5267 0.0000
I 1x M1x -1.6128 0.0000 4.3613
f=
I 1z M1z
-10
U2y F2y 0
I 2x = M2x 0
I 2z M2z
U3y F3y Perpindahan Nodal 1
I 3x M3x u=
I 3z M3z 1.0e-003 *
-4.7622
-0.0000
-1.7611

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 87


EISSN 2599-2090
Vol. 4 No.1 Januari 2021 Rang Teknik Journal
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/RANGTEKNIKJOURNAL

U= -5.0000
1.0e-003 * -0.8876
-4.7622 -0.6657
-0.0000 5.0000
-1.7611 0.8876
0 -24.3343
0 f2 =
0 -5.0000
0 0.8876
0 -0.6657
0 5.0000
-0.8876
Vektor gaya pada Nodal: -24.3343

F= SIMPULAN
-10.0000 Y Hasil perhitungan dengan FreeMat cukup
0.0000 akurat dan lebih mudah untuk melakukan
0 variasi-variasi yang diperlukan. Dalam
5.0000 3 penyelesaian struktur grid menggunakan
13.8905 3m F=-10 kN FreeMat terlebih dahulu harus dicari kekakuan
20.0000 lokal dan global. Hasil perhitungan diatas
5.0000 RV3 sudah di validasi dan sesuai
X dengan Program SAP2000.
-13.8905 3m 1
20.0000 RV1=-10 kN REFERENSI
M1X=0 P.I. Kattan, 2002.³0$7/$% *XLGH WR )LQite
M1Z=0
RV2=5kN (OHPHQ´ Springer ± Verlag.
Z 2 M2x=13.8905 kNm :LU\DQWR 'HZR %URWR ³Aplikasi
RV2 M2z=20.0 kNm Rekayasa Konstruksi dengan SAP
RV3=5kN ´ Elex Media Komputindo.
M3X=-13.8905 kNm
Deformasi batang 1 M3Z=20.0 kNm )DXVHWW / ³Applied Numerical Analysis
Using MATLAB´ 3UHQWLFH +DOO.
u1 = *HRUJH 5 %XFKDQDQ ³Finite Element
1.0e-003 * 2 Analysis´ 0cGraw- Hill, INC.
-4.7622 -0.0000 /DUU\ - 6HJHUOLQG ´Applied Element
-1.7611 analysis´ -RKQ :LOH\ DQG 6RQV ,QF
0 $PDU .KHQQDQH ´Introduction to Finite
0 Element Analysis Using MATLAB and
0 Abaqus´ &5& 3UHVV 7D\ORU DQG )UDQFLV
Group.
<R\RQJ $UILDGL ´Analisis Struktur
Deformasi batang 2 dengan Program Matlab dan
FreeMat´ &DKD\D $WPD 3XVWDND
u2 = https://it.wikipedia.org/wiki/FreeMat
1.0e-003 *
-4.7622
-0.0000
-1.7611
0
0
0

Gaya batang
f1 =

ISSN 2599-2081 Fakultas Teknik UMSB 88


EISSN 2599-2090

Anda mungkin juga menyukai