Anda di halaman 1dari 4

Ancaman Neo Feodalisme

Oleh: Jabal Ali Husin Sab*


Persamaan merupakan nilai fundamental dalam demokrasi. Nilai ini adalah salah satu
yang terkandung dalam semboyan Revolusi Prancis liberte, egalite, freternite yang bermakna
kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Pemikir Prancis abad ke 19, le!is de "oc#ueville,
seringkali menggunakan kata demokrasi dan persamaan secara bergantian. $eduanya adalah
dua sisi dari mata uang yang sama %le!is de "oc#ueville tentang Revolusi, &emokrasi dan
'asyarakat, ())*+.
&alam sebuah negara demokrasi seperti ,ndonesia, proses demokratisasi terhambat oleh
tradisi feodalisme dari masa pra kemerdekaan. Nilai-nilai feodalisme ini tetap bertahan dalam
.u/ud neo feodalisme yang bertolak belakang dengan prinsip demokrasi yang bertumpu pada
persamaan. 0ebuah fenomena dari tradisi masa lalu yang membuat demokrasi di ,ndonesia
seakan kehilangan makna aslinya.
Feodalisme
1eodalisme adalah sebuah sistem sosial yang dominan pada abad pertengahan terutama di
2ropa, dimana Ra/a membagi .ilayah-.ilayah kekuasaanya yang dipimpin para bangsa.an
sebagai balas /asa terhadap layanan militer yang diberikan para bangsa.an. Para tuan tanah
membayar pa/ak kepada bangsa.an sebagai upah menye.a tanah dan para penduduk .a/ib
tunduk, hormat, beker/a dan membagikan hasil produksinya kepada penguasa .ilayah tersebut.
0istem sosial seperti ini /uga dapat kita temukan di ,ndonesia. 0eorang antropolog
merika, 3lifford 4eert5, menggolongkan masyarakat 6a.a kepada tiga golongan, yaitu priyayi,
santri dan abangan. 4olongan priyayi inilah yang dalam menduduki posisi bangsa.an. 7egitu
/uga halnya dengan kehidupan masyarakat ceh sebelum kemerdekaan ,ndonesia, mungkin kita
/uga mengenal golongan "euku%uleebalang+ dan "eungku%ulama+.
Pasca kemerdekaan ,ndonesia, kelas sosial yang ada di ceh hilang perlahan-lahan
menyusul hilangnya kekuasaan feodal para uleebalang yang pada masa kolonialisme 7elanda,
sistem sosial ini masih diberlakukan.
Feodalisme Modern (Neo Feodalisme)
&alam se/arah feodalisme, sekelompok orang yang disebut bangsa.an yang menguasai
suatu .ilayah, memiliki hak kuasa atas tanah, hasil produksi dan hak atas setiap individu dalam
.ilayah tersebut. 8ak-hak yang dimiliki pun terkesan tak terbatas, kaum bangsa.an dapat
mengambil keputusan yang merugikan masyarakat yang tidak dapat diganggu gugat oleh
masyarakat tersebut karena kaum feodal memegang kuasa atas apapun yang berada di
.ilayahnya. &engan kata lain, dalam sistem feodalisme, kedaulatan rakyat berada ditangan satu
orang atau sekelompok orang yang mengambil hak kemerdekaan individual masyarakat dalam
suatu komunitas dan ini bertentangan dengan demokrasi.
&alam masyarakat dunia modern yang men/un/ung tinggi demokrasi, tentu nilai-nilai
kesetaraan yang men/adi makna lain dari demokrasi, telah menutup ruang bagi timbulnya nilai-
nilai feodalistik. 7egitu /uga dengan semangat yang terkandung dalam falsafah bangsa
,ndonesia, Pancasila. Nilai ini terkandung dalam sila ke (, kemanusiaan yang adil dan beradab
dan sila ke *, keadilan sosial bagi seluruh rakyat ,ndonesia. ,ndonesia sebagai sebuah negara
demokrasi, telah menutup ruang bagi tradisi feodalisme dengan mengedepankan kesetaraan
setiap .arga negara.
&isadarai atau tidak, feodalisme masih ada dalam sebuah negara demokrasi seperti
,ndonesia. 1eodalisme yang eksis di sebuah negara monarki bertransformasi men/adi neo
feodalisme yang .u/ud di sebuah negara demokrasi dengan memba.a nilai-nilai feodal yang
menciptakan paradoksi demokrasi. &alam sebuah negara demokrasi dengan tradisi feodal,
ditandai dengan terbentuknya faksi-faksi, hal ini terlihat /elas dalam pemerintahan yang
didominasi oleh faksi kepentingan elit politik. 2lit politik inilah yang memainkan alur kebi/akan,
memba.a kepentingan kelompoknnya dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.
"radisi feodal lain yang di.ariskan adalah dengan pemberian ruang kekuasaan atau
akses-akses terhadap sumber ekonomi berdasarkan ikatan primordial, emosional dan kelompok-
kelompok tertentu. 'enurut 7en nderson, seorang ,ndonesianis, ia melihat bah.a tradisi para
politikus menyiapkan putr-putri mereka dalam mengganti posisi mereka merupakan cerminan
feodalisme. 'ereka hanya mampu menumpang ketenaran orangtua atau suami mereka,
meskipun mereka berotak ayam %http://hminews.com).
"radisi-tradisi feodal ini telah men/adi akar terciptanya praktek $orupsi, $olusi dan
Nepotisme. &engan mudah, ruang kekuasaan dalam pemerintahan seperti birokrasi dapat
dikuasai. Penguasaan terhadap pos-pos pengambil kebi/akan publik memudahkan akses ke
sumber-sumber ekonomi seperti proyek-proyek pemerintah dan usaha-usaha eksploitasi sumber
daya alam.
7ayangkan /ika nilai-nilai feodal ini semakin mempengaruhi kehidupan berbangsa dan
bernegara, tentunya akan menciptakan kelompok-kelompok yang tidak hanya menguasai
pemerintahan, tetapi /uga menguasai sumber-sumber ekonomi. 'aka akan terciptanya kelas-
kelas dalam masyarakat yang beru/ung pada kesen/angan sosial dan ekonomi karena proses
wealth distribution %distribusi kekayaan+ yang tidak merata dan kekayaan yang menumpuk hanya
pada kelompok-kelompok tertentu.
$esen/angan sosial dan ekonomi ini tentu akan menciptakan /urang antar kelas ekonomi,
menimbulkan kecemburuan sosial, menigkatkan tingkat kriminalitas dan pada tahap yang paling
berbahaya, dapat menimbulkan konflik, baik konflik politik yang melibatkan penguasa dan
masyarakat diluar golongan penguasa, maupun konflik sosial-ekonomi, antara yang kaya dan
miskin.
&alam kehidupan berdemokrasi, neo feodalisme menghilangkan makna demokrasi
sesungguhnya dan menciptakan demokrasi yang bersifat paradoks. $etika demokrasi tidak
ber/alan sebagaimana mestinya, maka masyarakat akan enggan untuk terlibat dalam demokrasi
dan timbulnya apatisme. $esempatan untuk menguatnya sistem neo feodalisme pun semakin
besar dan potensi konflik pun semakin nyata.
Menumbangkan Neo Feodalisme dengan Penguatanemokrasi
Nilai-nilai feodalistik yang sudah ada didalam sistem demokrasi kita dapat terus ditekan
dengan memper/elas makna demokrasi bagi masyarakat dan penguatan posisi masyarakat dalam
politik. 'asyarakat harus aktif menga.al bahkan menggugat kebi/akan publik melalui kekuatan
politik alternatif dengan membentuk kelompok kepentingan memper/uangkan kepentingan
mereka. Peran media /uga harus ditingkatkan dalam proses penga.alan ini.
$ekuatan politik alternatif ini /uga dapat menggantikan peran partai politik apabila
masyarakat menganggap partai politik belum mampu mengartikulasikan kepentingan mereka
karena didominasi oleh kepentingan elit.
$ekuatan politik alternatif ini baiknya dibangun dari unit terkecil, dari tingkat desa,
kecamatan, kota9kabupaten. $elompok-kelompok inilah yang menga.al kebi/akan di tiap-tiap
.ilayahnya. &engan men/adi lembaga pengontrol sekaligus melibatkan diri dalam kebi/akan
yang diambil, maka peluang munculnya neo feodalisme akan men/adi semakin kecil.
&alam hal ini, birokrasi harus diberikan perhatian khusus karena pembentukan neo
feodalisme sendiri melibatkan birokrasi secara langsung dalam menentukan arah kebi/akan
pemerintah. 7oleh dikatakan, inilah alat terpenting dalam berdirinya neo feodalisme sendiri
karena posisi birokrasi sebagai pengambil kebi/akan publik.
0etiap kebi/akan yang mengarah pada pemberian ruang kuasa berupa /abatan-/abatan
birokrasi dan kebi/akan yang berhubungan dengan akses-akses ke sumber ekonomi harus terus
dimonitor dengan cermat. &engan memusnahkan bibit-bibit neo feodalisme, maka peluang untuk
ter/adinya praktek $$N akan semakin kecil dan kese/ahteraan akan semakin nyata untuk
digapai. 0emoga:
; Penulis adalah 'ahasis.a ,lmu Politik, 1,0,P <nsyiah. Pegiat di Institute for Darussalam
Education of Acehnese Student %,&20+.

Anda mungkin juga menyukai