Anda di halaman 1dari 76

TREN PROYEK

8 Pabrik Pengolahan
Ammonium Nitrat di
Bontang Kalimantan
Timur
14 Proyek PLBG Talang
Duku, Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan
19 Proyek Flyover Rawa
Buaya J akarta
25 Tol J ORR W2 Ruas
Kebon J eruk - Ulujami
Mulai Dibangun
27 Ground Breaking
Pembangunan J alan
tol Ungaran - Bawen
28 Pembangunan Under-
pass Dewa Ruci,
Denpasar Bali : Solusi
Tepat Kurangi
Kemacetan ke Arah
Bandara Ngurah Rai
TREN SOLUSI
30 Tebing dan Lereng
Longsor, Rumput
Vertiver Solusinya
TREN UTAMA
32 Mencermati perjalanan
pembangunan jalan tol
di Indonesia: Mengejar
Ketertinggalan
Infrastruktur dalam
Keterbatasan
37 Pembebasan Tanah
Menjadi Tantangan
Terberat?
4 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
INTERNASIONAL
58 Kerjasama Indonesia
dan J epang Dalam
Pembangunan
Infrastruktur
CATATAN
60 Golden Gate Borneo
Runtuh Dalam Waktu
30 Detik Saja
REGULER
6 Editorial
62 Tren Expo
64 Event
66 Info Proyek
73 Info Kerja
38
TAMU KITA
38 Ir. Alex Dharma Balen:
Membangun
Kontraktor EPC Butuh
Waktu
TREN TEKNOLOGI
42 IAS Breakwater: Solusi
Pemecah Gelombang
Tsunami dan Pelindung
Erosi Pantai
45 Mengenal Ragam J enis
Pondasi Bangunan
TREN DESAIN
48 Atap Hijau Sebuah
Pilihan Mengurangi
Pemanasan Global
INFO ALAT
51 Excavators CLG 920D
dari LIUGONG :
Kualitas Terpercaya
dengan Harga
Terjangkau
INFO PRODUK
52 PT J aya Konstruksi MP
berhasil kembangkan
Hot-Recycling Hotmix :
Pertama di Indonesia
dengan efisiensi hingga
20 Persen
55 Menghadirkan
Kehangatan Tenaga
Surya dalam Rumah
Anda
55 Genteng Beton : Murah
Namun Tampil Dengan
Kesan Mewah
TREN KAWASAN
56 PT. J akarta Industrial
Estate Pulogadung
(J IEP) : Kreatif dan
Inovatif untuk Terus
Tumbuh dan Semakin
Berkembang
57 Penanganan
Ketersediaan Air
19
32
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 5
Pemimpin Umum & Redaksi
H. Rakhidin
Pemimpin Perusahaan
M. Danial Iqbal
Redaksi
H. Rakhidin
M. Danial Iqbal
Anang Susanto
Fadjar Pratikto
Kontributor
Ir J onbi MT MSi
Ir. Fauzi Buldan Y
Ir. Agus B Sutopo
Urip Yustono
Business Development
Vinolia Elfrida Nababan
Iklan dan Promosi
Basit
J uanda
Keuangan dan HRD
Bilqis Fitria Salsabiela
Sirkulasi dan Distribusi
Suradjiman
Kreatif Desain dan Teknologi
Informasi
M. Danial Iqbal
Staff Ahli
IG Harnanto Hidayat
Ir Imam S Ernawi, MCM, MSc
Ir Davy Sukamta
Ir. Bachder Djohan B MM
Ir. Waskito Pandu, MSc
Prof DR Sofia Alisyahbana
Ir. Pitoyo Subandio DplHE
Prof DR Mashur Irsyam
Ir J ohn Pantauw, MSc
Harya Mitra Hidayat
Prof DR Sarwidi
Ir. Anton Satyo Hendriatmo, MSc
Ir Victor Sianipar
Prof DR Manlian Ronald A S, ST MT
Penerbit
PT. ADIL MAJ U BERSAMA
Redaksi dan Tata Usaha
Kompleks Perkantoran Warna Warni
J l. HOS Cokroaminoto No. 22/B3
Larangan Tangerang Banten 15154
Telp. +62 21 711 22 336
Fax. +62 21 733 59 89
Handphone :
08128339731 (H. Rakhidin)
08174832823 (M. Danial Iqbal)
Email :
redaksi@trenkonstruksi.com
dadan5710@yahoo.com
Web Portal
www.trenkonstruksi.com
H. Rakhidin H. Rakhidin H. Rakhidin H. Rakhidin H. Rakhidin
Pemimpin Redaksi
Belajar dari runtuhnya
Jembatan Kutai Kartanegara
ekian lama sudah jembatan Suspension
Bridge yang melintang di atas sungai
Mahakam dioperasikan. Entah sebab
apa dalam hitungan detik jembatan yang
bertengger di pusat ibukota Kabupaten Kutai
Kartanegara itu runtuh. Ada apa dengannya?
Konon jembatan ini runtuh pada saat dilakukan
perbaikan atau perawatan.
Untuk mencari tahu apa yang
menyebabkan jembatan bentang panjang
berkonstruksi kabel gantung ini mengalami
kerusakan hebat, alias runtuh. Tragis memang
karena jembatan ini mungkin baru sepuluh
tahun lebih dioperasikan, tetapi sudah
memakan korban jiwa akibat konstruksinya ambruk. Salah siapa itu sebenarnya?.
Tanpa harus mencari siapa yang salah dalam peristiwa ini, Kementerian PU
bersama Pemda setempat menerjunkan beberapa tenaga ahli untuk meneliti dan
menganalisa sebab musabab runtuhnya jembatan bergengsi di Kukar ini. Semua
pihak yang semula terlibat dalam pengambilan keputusan, konsultan perencana,
konsultan pengawas dan kontraktor pun dimintai keterangan seputar keberadaan
jembatan bentang panjang ini.
Dalam keterangannya kepada pers, Dirjen Bina Marga Ir. Djoko Murjanto,
menegaskan, keterangan yang akurat baru bisa diperoleh nanti setelah tim
penyelidik di lapangan sudah bekerja secara penuh. Namun yang patut menjadi
pelajaran bagi kita semua, bahwasanya aspek perencanaan, pengawasan dan
pelaksanaan di lapangan menjadi sangat penting dan harga mati yang tidak boleh
ada toleransi yang bertendensi akan melanggar aspek teknis.
Dengan kejadian ini, sudah saatnya pemerintah membentuk sebuah komite
yang bisa saja bernama Komite Nasional Indonesia Keamanan Jembatan Panjang
(KNI KJP). Tuntutan ini bukan mengada-ada lantaran muncul peristiwa tragis yang
juga memakan korban jiwa itu. Tetapi urgensi keberadaan komite ini semata-mata
demi mengamankan semua infrastruktur yang ber nama jembatan bentang. Soal
panjang bentang seberapa yang menjadi parameter tentu para ahli jembatan
lebih paham, serahkan pada ahlinya. Komite ini juga harus diberi tugas asistensi
dan pengesahan sebuah perencanaan dan pengawasan serta pelaksanaan
jembatan bentang panjang manakala jembatan itu akan dibangun.
Menurut hemat MEDIA trenKonstruksi, di sekitar kita banyak ahli yang
mampu mengemban tugas dalam upaya mengamankan infrastruktur jembatan
yang notabene butuh pemeliharaan rutin dan intensif agar tetap dalam kondisi
prima. Di sisi lain, pemerintah harus dengan segera membuat pedoman
bagaimana prosedur baku untuk memelihara jembatan bentang panjang. Hal ini
diperlukan, agar tidak ada kekeliruan dalam rangka pemeliharaan yang mungkin
saja bisa berakibat fatal bagi jembatan itu sendiri.
Dalam kasus ini, alangkah baiknya semua berita apalagi yang menyangkut aspek
teknis tidak secara mudah disampaikan kepada masyarakat awam, tanpa menyelidiki
lebih intensif persoalan yang sebenarnya terjadi.
6 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
tren proyek
8 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Memiliki Kapasitas Produksi
Terbesar di Asia
Pabrik Pengolahan Ammonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur
eluang pasar ini mendorong investor untuk
membangun pabrik ANP di Indonesia. Pangsa pasar
ini ternyata dibidik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI)
dengan membangun pabrik ANP berkapasitas terbesar di
Asia (300.000 ton/tahun) dan dibangun di kawasan pabrik
Pupuk Kaltim, Bontang.
Pabrik ini akan segera dioperasikan secara komersial
dan diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan
ANP nasional sebesar 60 persen secara mandiri.
Pembangunan pabrik ANP yang berkapasitas terbesar di
Asia ini dipercayakan oleh ownernya, Kaltim Nitrat
Indonesia (milik Orica Australia dan Armindo), kepada PT
Rekayasa Industri (Rekind), dengan lingkup kerja engineer-
ing, procurement, dan contruction (EPC).
Ammonium nitrat ini memiliki kapasitas terbesar di Asia yang dipercayakan
pembangunannya kepada kontraktor nasional PT Rekayasa Industri
Kebutuhan Ammonium Nitrate Prill (ANP) sebagai bahan baku peledak untuk industri
penambangan dan kegiatan konstruksi meningkat terus. Diperkirakan kebutuhan
ANP nasional sebesar 300.000 sampai 400.000 ton per tahun dengan laju
pertumbuhan 10 persen per tahunnya. Di sisi lain, dengan kapasitas produksi nasional
yang minim, maka sebagian besar kebutuhan ANP dicukupi dengan impor.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 9
Dipercaya karena reputasi
Menurut Direktur Operasi PT
Rekayasa Industri, Ir. Alex Dharma
Balen, kepercayaan owner memang
didasarkan pada berbagai penga-
laman Rekind dalam membangun
pabrik yang hampir mirip
teknologinya selama ini. Klien atau
owner memang selalu melihat track
record kontraktor mana yang akan
diajak bergabung untuk membangun
sarana yang mereka butuhkan dalam
berinvestasi, paparnya.
Ternyata, setelah owner melihat
pengalaman dan kemampuan yang
dimiliki Rekind dalam membangun
pabrik selama ini, akhirnya mereka
percaya dan menggandengnya.
Diakui, penentuan mitra kerja yang
diputuskan bowheer memang tidak
cepat karena mempertimbangkan
berbagai aspek teknis dan non teknis.
Secara teknis mereka mengevaluasi
kemampuan mitra kerja dalam
penanganan proyek sejenis atau
mirip. Selain itu pengalaman
konraktor itu sendiri terutama terkait
dengan lokasi pembangunan proyek.
Pertimbangan tersebut ternyata
menjadi perhatian utama owner
untuk menjamin pelaksanaan
proyeknya bisa berjalan lancar dan
sesuai harapan. Dengan pengalaman
yang dimiliki Rekind, sejak penentuan
tender hingga penyelesaian proyek
bisa berlangsung smooth tanpa
direpotkan kendala teknis dan non
teknis yang mengganggu, tegasnya.
Menyinggung perolehan proyek,
Alex menegaskan, Rekind memperoleh-
nya dengan tender figth. Walaupun
sudah bisa menawarkan harga paling
ekonomis, namun pihak owner masih
ingin negosiasi lagi sekaligus meyakin-
kan kemampuan Rekind untuk me-
nangani proyek ini, ungkapnya. Diakui-
nya bahwa walaupun Rekind sudah
meyakinkan dengan berbagai penga-
lamannya, namun ternyata owner asing
tidak begitu mudah langsung percaya
kepada kontraktor nasional.
Sementara itu menurut Senior
Vice President PT Rekayasa Industri,
Ir. Radian Z Hosen MEM, pemberian
kepercayaan kepada Rekind untuk
menggarap proyek pabrik ANP di
Bontang itu juga terkait dengan
perjalanan panjang sejarah Rekin
berkiprah di kawasan pabrik Pupuk
Kaltim. Sejarah ini ternyata
memberikan konstribusi positif untuk
meningkatkan bargaining Rekind di
mata owner.
Terus terang, owner sangat jeli
dalam mengevaluasi kontraktor mana
yang akan diajak kerja sama
membangun proyek ANP ini. Owner
meneliti dan mengevaluasi pengalaman
dan track record nya dalam
membangun proyek-proyek pabrik,
terutama yang hampir mirip dengan
proyek pabrik ANP, ungkapnya.
Dengan sederet pengalaman
yang dimiliki Rekind, akhirnya owner
pun tak ragu untuk mengajak
bermitra, tambah Radian.
Prestasi 10 juta manhours tanpa
kecelakaan
Dalam perjalanan pelaksanaan
konstruksi, ujar Radian, Rekind
mencatat prestasi gemilang dengan
pencapaian jam kerja tanpa
kecelakaan berarti. Melalui
pembangunan mega proyek ini,
Rekind melibatkan 2.500 tenaga kerja
dan mampu menerapkan standar
keselamatan dan keamanan global,
yaitu Medical Treathment Injury (MTI)
dan berhasil mencapai Safety Award
6.000.000 Man Hours tanpa MTI, dan
bulan Oktober 2011 ini mencapai
Safety Award 10 juta Man Hour tanpa
LTI (Loss Time Injury).
Dijelaskan, MTI merupakan
standar pengukuran keselamatan dan
keamanan global yang tidak hanya
ditujukan pada sisi tenaga kerja
namun lingkungan sekitar proyek
dengan proses pengukuran yang
ketat. Yakni, jika terdapat kecelakaan
yang mengharuskan dilakukan
penanganan khusus di rumah sakit,
maka pengukuran Safety Man Hour
kembali ke titik nol.
Di samping itu, pada unumnya
MTI diterapkan pada aktivitas operasio-
nal offshore dengan jumlah tenaga
yang relatif sedikit, Penghargaan ini
tentunya sebagai prestasi khusus bagi
industri engineering nasional,
mengingat Rekind mampu menerapkan
Standar Safety MTI dengan melibatkan
2.500 orang, tegasnya.
Diakui Radian, selain berhasil
menerapkan standar keselamatan
global (MTI), Rekind berhasil
mengoptimalkan penggunaan produk
dalam negeri hingga 45 persen dalam
pembangunan proyek ini. Juga dalam
lingkup pencapaian engineering global,
pembangunan ANP membuktikan
bahwa putra bangsa mampu
membangun pabrik ANP Single Arm
dengan kapasitas terbesar di Asia.
Lalu dari sisi teknologi, ujarnya,
Rekind mampu menerapkan
teknologi IT (Aveva) terbaru dengan
Ir. Alex Dharma Balen
Direktur Operasi PT Rekayasa Industri
Ir. Radian Z Hosen MEM
Senior Vice President
PT Rekayasa Industri
tren proyek
10 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
mengembangkan design real time
dengan berbagai pihak berbeda di
tempat yang berlainan. Penerapan
teknologi ini, ungkapnya, mampu
mempercepat kerja secara sempurna
ketika fabrikasi dan konstruksi
berlangsung. Sekaligus membantu
proses koordinasi berbagai pihak
terkait. Koordinasi ini lebih bagus lagi
hasilnya karena Rekind juga
menerapkan software tiga dimensi
(3D) untuk visualisasi progress ketika
melakukan koordinasi.
Tak kalah pentingnya, tutur
Radian, Rekind mampu menempatkan
EPC nasional yang berhasil
mengembangkan potensi market di
wilayah Australia. Melalui kompetensi
dan komitmen terbaik, Rekind kembali
menempatkan posisinya sebagai EPC
nasional yang mampu berdiri sejajar
dengan para EPC company tingkat
internasional dan menunjukkan
performance engineering global.
Pengalaman berharga
Dalam bincangnya di site proyek,
Manager Proyek Rekind, Ir. Gito
Waluyo, menjelaskan, proyek pabrik
ANP di Bontang ini diperoleh dari
tender tertutup yang diikuti beberapa
kontraktor nasional dan asing.
Diakui, proyek ANP ini
merupakan proyek yang terbesar
pertama dibangun di Indonesia.
Bahkan pabrik ini memiliki kapasitas
terbesar di Asia. Sebenarnya sudah
ada pabrik sejenis yang dibangun di
Cikampek, tepatnya di kawasan pabrik
pupuk Kujang, tetapi berkapasitas
kecil. Selain itu, untuk proyek ANP
Bontang ini kliennya asing yang punya
budaya berbeda. Terutama aspek
terkait dengan safety standar
internasional yang super ketat
implementasinya.
Menurut Gito, proyek ini
memang pertama bagi Rekind namun
teknologinya hampir sama dengan
pabrik pupuk yang pernah dibangun
Rekind sebelumnya. Kalau pabrik pupuk
prosesnya merubah dari gas ke cair lalu
ke padat hampir sama dengan pabrik
urea. Sedangkan untuk peng-olahan
ammonium nitrat merubah bentuk dari
cair ke padat saja. Saya ki-ra dari sisi
teknologinya, pabrik ammo-nium
nitrate ini memiliki kemi-ripan dengan
pabrik pupuk urea, hanya saja hasil
outputnya berbeda, paparnya.
Apa yang spesifik dari proyek
ini? Menurut Gito, kalau dari sisi
teknis memang tidak ada teknologi
khusus, tetapi dari sisi pelaksanaan
menuntut penerapan manajemen K3
sangat ketat dalam setiap langkah
kerjanya di lapangan. Sebagai contoh
untuk bekerja pada ketinggian
tertentu, harus menerapkan sistem
pengamanan yang jauh lebih
kompleks dibandingkan proyek lain
pada umumnya.
Demikian halnya untuk
pemasangan dek untuk lintasan orang
berjalan di atas ketinggian tertentu,
harus dipasang seaman mungkin
layaknya membuat panggung untuk
pertunjukan. Tak terkecuali juga para
tenaga kerjanya diwajibkan
mengenakan alat pengaman diri (APD)
demikeamanan dan keselamatan.
Diakui, penerapan K3 yang jauh
lebih ketat dibanding proyek lainnya,
ternyata membutuhkan anggaran
tersendiri. Alhamdulillah secara cost
memang pihak owner memaklumi
bagaimana aspek K3 harus dijalankan
sebagaimana standar internasional
yang berlaku, ujarnya. Ditambahkan,
antara pencapaian mutu, cost dan
waktu memang diupayakan memenuhi
ketiganya. Tetapi di proyek ini benar-
benar mendahulukan aspek K3 nya
Pabrik ammonium nitrat ini berada dii kawasan pabrik pupuk Kalimantan Timur
Edisi Desember 2011- MEDIA trenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 11
sehingga dari sisi cost sudah diantisipasi
untuk mendukung penerapannya.
Dengan komitmen dan
konsistensi yang dipegang Rekind,
akhirnya prestasi tak ada MTI
sebanyak 6.000.000 Man Hours bisa
diraih, dan kini prestasi 10.000.000
Man Hours tanpa LTI pun tercapai.
Terus terang untuk mencapai angka
MTI dan LTI sebesar itu tidak mudah
apalagi harus melibatkan lebih dari
2.500 tenaga kerja yang berlatar
belakang berbeda-beda, ungkapnya.
Menurut Gito, untuk
membudayakan kerja sesuai standar
keamanan global memang butuh
perhatian khusus, karena semua APD
saat melaksanakan tugas di lapangan
harus dikenakan. Padahal, pekerja
proyek pada umumnya tidak biasa
memakai kaca mata, helm, sepatu,
sabuk pengaman dan lainnya yang
dirasakan mengganggu geraknya di
lapangan.. Namun dengan kegigihan
tim lapangan Rekind besama owner,
semua pekerja menjadi patuh
mengenakan APD, demi keselamatan.
Dijelaskan, untuk mengaplikasi-
kan sistem manajemen K3 terlebih
dahulu dilakukan sosialisasi kepada
seluruh subkon yang terlibat. Selama
pelaksanaannya terus dimonitor agar
penerapan standar K3 bisa berjalan
sesuai harapan. Untuk menjaga agar
hal ini berjalan sesuai tujuan, maka
diterapkan sistem reward and punish-
ment. Alhambulillah, dengan upaya ini,
penerapan standar K3 internasional
bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Alhasil, tutur Gito, prestasi dalam
mencapai 6.000.000 Man Hours tanpa
MTI bisa diraih dengan selamat.
Demikian juga prestasi 10.000.000 Man
Hours tanpa LTI.
Membuat gudang penyimpanan
khusus
Yang membedakan proyek ini dengan
pabrik pupuk, ujar Gito, bukan hanya
dari kebutuhan peralatan dan
tuntutan terhadap penerapan K3 di
Indonesia yang benar-benar berbeda,
juga fasilitas yang dibangun. Untuk
pabrik pupuk, gudang penyimpanan-
nya tidak perlu tempat khusus denga
sistem proteksi yang khusus pula.
Tetapi untuk menyimpan ANP perlu
disediakan ruang tersendiri dengan
konstruksi yang lain dari biasanya.
Gudang penyimpanan ANP
dibuat dengan sistem blok yang
diproteksi dengan tumpukan pasir
yang dikemas dalam kantong besar
dengan tinggi tumpukan sad bag
sesuai kebutuhan volume ANP yang
akan disimpan. Pemakaian pasir yang
dibungkus kantong besar itu untuk
menghindari bahaya ANP yang
sifatnya eksplosif.
Dimensi gudang ini besarnya
hampir 3 kali luas lapangan bola
dengan lantai difinish dengan floor
hardener dan kostruksi gudangnya dari
baja serta atapnya memakai aluminium
roofing produk dalam negeri. Untuk
sirkulasi udara dan pencahayaan maka
dinding keliling gudang dibuat terbuka.
Denu keamanan, dibuat pagar keliling
gudang dengan sistem pengamanan
khusus.
Di sisi lain untuk menjaga
bahaya kebakaran akibat listrik, maka
semua panel yang dipasang dibuat
dengan instalasi seaman mungkin.
Sehingga, manakala terjadi konsleting
listrik maka secara otomatis aliran
listrik putus. Sistem penanganan ini
diterapkan guna menjaga agar tidak
terjadi kebakaran, mengingat pada
masa pelaksanaan konstruksinya
rawan terhadap bahaya api.
Alhamdulillah dengan sistem
pengamanan listrik yang andal,
selama pelaksanaan tidak ada insiden
kebakaran, baik kecil maupun besar,
tegasnya.
Pabrik yang dibangun pada
lahan seluas 10 ha ini memiliki
sistem keamanan sangat ketat. Hal
ini bisa dimaklumi, ujar Gito, karena
kegiatan operasional pabrik benar-
benar harus aman dan jauh dari
bahaya baik itu api, angin dan
lainnya termasuk bahaya terorisme.
Dari sisi keterlibatan tenaga
asing, menurut Gito, semua pekerja
lapangan sebagian dari dalam
negeri. Hanya saja untuk tenaga
supervisi terutama terkait dengan
produk dan peralatan yang diimpor
dari asing. Proyek ini seratus
persen melibatan tenaga kerja
lapangan dari dalam negeri.
Begitupun dengan material yang
dibutuhkan proyek, mengoptimal-
kan penyerapan produk lokal hingga
45 persen, ungkapnya.
Menyinggung soal kendala,
menurut Gito, secara teknis kendala
Ir. Gito Waluyo
Manager Proyek PT Rekayasa Industri
Gudang penyimpanan khusus hasil produksi pabrik ammonium nitrat yang diproteksi super
ketat karena sifatnya yang eksplosif
tren proyek
12 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
lapangan tidak banyak muncul,
pasalnya proyek semacam ini bagi
Rekind seperti membangun pabrik
pupuk. Peralatan utama pabrik
didatangkan dari beberapa negara
Eropa dan Asia seperti Jerman,
Kanada, Australia, Italia, New
Zealand, China dan lain-lain. Banyak
material spesifik yang harus
didatangkan dari luar seperti untuk
konstruksi alumimum sedangkan
untuk aluminium roofing-nya dari
dalam negeri.
Menurut Gito, spesifikasi
aluminium roofing ternyata sudah
bisa diproduksi di dalam negeri.
Saya harus kerja keras untuk
meyakinkan owner untuk bisa
menyetujui pemakaian material
aluminium roofing yang diproduksi
dalam negeri, ungkapnya. Secara
mutu dan cost produk dalam negeri
sudah bersaing hingga owner
akhirnya setuju usulan Rakind.
Meningkatkan bargaining Rekind
Pelaksanaan proyek yang notabene
ownernya asing ternyata banyak
memberikan nilai positif bagi
Rekind. Keberhasilan Rekind
menyelesaikan proyek dengan
owner asing mampu meningkatkan
bargaining Rekind, bukan hanya
bersaing di dalam negeri, juga ke
luar negeri, paparnya. Apalagi jenis
proyek yang ditangani, ujar Gito,
termasuk proyek langka dan
kapasitas produksinya besar.
Sisi lain yang menjadi
pengalaman berharga bagi Rekind,
bagaimana tim proyek bisa bergaul
dengan para tenaga ahli dari
beberapa negara. Dengan begitu,
mereka bisa menimba pengalaman
dan belajar komunikasi intensif
dengan para expert yang khusus
datang di proyek ini atas nama
vendor untuk supervisi peralatan.
Saya pikir komunikasi di proyek
yang lancar akan membuat
perjalanan proyek itu menjadi
lancar pula, paparnya.
Selain itu, dengan bergaul
bersama tenaga expert maka
kesempatan yang bagus bagi tenaga
lokal untuk menyerap budaya kerja
berstandar internasional. Sehingga
apabila mendapat pekerjaan di luar
negeri minimal sudah ada bekal
pengalaman bagaimana memahami
budaya kerja dan komunikasi
dengan asing.
Sementara itu menurut Ir. Bahar
Hendrawan, Project Manager Sub
Kontraktor untuk pekerjaan civil &
building structure PT. Murinda
menyatakan bahwa, PT Murinda
mampu menyelesaikan pekerjaannya
Project team ANP-1
Ir. Bahar Hendrawan
PM SubKon pekerjaan civil & building
structure PT. Murinda
dengan baik dan tepat waktu, serta
mampu menerapkan program K3
dengan standard internasional yang
sangat ketat. Sesuai dengan target
safety Zero MTI yang dicanangkan oleh
PT Rekind sebagai kontrator utama.
Alhamdulillah kami selaku Sub kon-
traktor mampu melaksanakannya,
sesuai trend konstruksi era saat ini dan
kami pun siap untuk mengaplikasikan-
nya disemua proyek kami ke depan
ujar Bahar. (Rakhidin)
tren proyek
14 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Proyek PLBG Talang Duku, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Crash Program Dalam 180 Hari Kerja
Menyediakan listrik untuk kesejahteraan masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah.
Tugas ini memang tidak ringan mengingat penyebaran penduduk di tanah air demikian tak
merata sehingga kebutuhan listrik satu daerah dengan daerah lainnya relatif masih berbeda-
beda. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, pemerintah dalam hal ini PT PLN (Persero)
terus melakukan pembenahan dalam rangka menyediakan listrik untuk mesyarakat.
ebagai wujud kepeduliannya,
pemerintah membangun
pembangkit listrik di seluruh
pelosok tanah air. Sesuai dengan
tekadnya dalam memelihara
kelestarian lingkungan maka
pembangunan listrik pun diarahkan
agar memakai bahan bakar yang
ramah lingkungan. Komitmen ini terus
dipegang dan dibuktikan dalam
membangun pembangkit listrik
berbahan bakar gas (PLBG) Talang
Pembangkit listrik masa depan harus mengandalkan bahan bakar yang tidak menimbulkan pencemaran dan mengurangi subsidi
Duku, Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan.
Pembangkit ramah lingkungan
Pembangunan proyek ini
dilaksanakan dengan melibatkan
peran swasta atau investor dalam hal
pembiayaannya. Sedangkan suplai gas
disiapkan oleh PT PLN (Persero).
Belum lama ini telah diresmikan
pengoperasian PLBG Talang Duku
Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera
Selatan. Dalam sambutannya,
Direktur Operasional Indonesia Barat-
PT PLN (Persero). Ir. HM Harry Jaya
Pahlawan mengatakan, pembangunan
PLBG Talang Duku ini bisa menghemat
pemakaian bahan bakar minyak yang
sangat signifikan.
Dijelaskan, proyek PLBG Talang
Duku-Musi Banyuasin ini merupakan
pembangkit listrik berbahan bakar gas
kapasitas 60 MW. Proyek PLBG
Talang Duku ini memang menjadi
proyek crash program yang harus
dibangun PLN untuk memenuhi
melonjaknya kebutuhan listrik pada
saat digelarnya pesta olah raga Asean
atau Sea Games yang berlangsung
Nopember 2011,ujarnya. Dalam
pengadaannya, proyek ini merupakan
proyek sewa beli pembangkit listrik
berbahan bakar gas yang dibangun
pihak investor.
Dibangun dengan pola BOOT
Dalam pembangunan proyek ini PT
PLN memberikan kesempatan kepada
investor dalam negeri untuk berperan
aktif. Setelah melalui tender fight,
akhirnya PT PLN memberikan
kepercayaan kepada Konsorsium PT
PP (Persero) Tbk, PT Bangun Energy
Resources (BER), PT Navigat Energy,
PT SNC Lavalin TPS dan General
Electric, yang kemudian membentuk
Special Purpose Company dengan
nama PT Muba Daya Pratama. Perlu
diketahui, bahwa dalam konsorsium
ini PT PP bertindak sebagai leader.
Menurut Direktur Utama PT
Muba Daya Pratama, Ir. Muharmein Z
Chaniago., dalam pembangkit ini
memilih peralatan utama Gas Turbine
teknologi terbaru produksi General
Electric type TM 2500 dan LM 2500-
G4. Kedua alat ini, ujarnya, sudah
dikenal di seluruh dunia sebagai Gas
Turbine yang optimal efisiensinya.
Selain itu mudah pengoperasian dan
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 15
perawatannya serta murah. Gas
turbin ini juga sangat andal dan sering
diterapkan pada industri pesawat
terbang.
Mengenai nilai investasi yang
ditanamkan, menurut Muharmein,
sebesar USD 59,135 juta dengan masa
konstruksi dari April hingga Novem-
ber 2011. Sedangkan masa
pengoperasian dan maintenance oleh
konsorsium berlangsung 7 (tujuh)
tahun sejak selesai masa konstruksi.
Proyek ini dibangun dengan pola
Built Owned Operated and Transfered
(BOOT), ungkapnya.
Dengan pola itu maka tugas
untuk membangun dan pembiayaan-
nya oleh investor. Kemudian selama 7
tahun investor berhak memiliki, dan
mengoperasikan pembangkit ini dan
listriknya langsung masuk dalam
jaringan milik PLN. Selama 7 tahun,
tegasnya, konsorsium menerima
pembayaran atas energi listrik yang
dihasilkan dari PLN Setelah 7 tahun
beroperasi maka pembangkit ini
selanjutnya diserahterimakan kepada
PT PLN.
Diakui, setelah melalui
perhitungan, diharapkan dalam waktu
setahun konsorsium akan menerima
pembayaran dari PLN sebesar Rp 140
milyar. Dengan demikian, dalam
kurun konsesi 7 tahun investor bisa
menikmati keuntungan yang layak.
Dengan berhasilnya proyek investasi
pembangkit listrik berbahan bakar gas
ini, PP akan terus mengembangkan
inovasi proyek energi yang tersebar di
seluruh tanah air, ungkapnya.
Selain Proyek PLBG Talang
Duku, saat ini PT PP sedang
menangani beberapa proyek investasi
dan EPC beberapa proyek
pembangkitan diantaranya PLTU
Lampung Tengah 2 x 7 MW, CCPP
Krakatau Daya Listrik di Cilegon 120
MW dan PLTP Cibuni 2 x 4 MW di
Jawa Barat.
Super crash program dalam 180
hari
Pembangunan proyek PLBG Talang
Duku ini, ditenderkan bukan hanya
dinilai dari sisi biaya tetapi juga
teknologi serta waktu
penyelesaiannya. Menurut Manager
Proyek PT Muba Daya Pratama, Ir.
Hasanin AdePutera, investor yang
tergabung dalam konsorsium ini
memang sudah berpengalaman di
bidangnya masing-masing. Peran PP
di sini, bukan hanya mengerjakan fisik
proyeknya juga memegang peranan
penting dalam hal pembiayaan proyek
tersebut dari masa perencanaan
hingga pelaksanaan fisiknya.
Dijelaskan, lingkup pekerjaan di
proyek ini meliputi pekerjaan sipil
infrastruktur, bangunan penunjang,
pengadaan dan pemasangan 2 unit
turbin GE type TM 2500 dari USA dan
Ir. HM. Hary J aya Pahlawan
Direktur Operasional Indonesia Barat
PT PLN (Persero)
Ir. Muharmein Z Chaniago
Direktur Utama PT Muba Daya Pratama
Ir. Hasanin AdePutera
Manager Proyek PT Muba Daya Pratama
tren proyek
16 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
LM 2500-G4 dari Italy. Juga, engadaan
termasuk memasang 2 unit main
transformer dan auxiliarry trans-
former, gas compressor, instalasi
switchyard yang dihubungkan dengan
jaringan PLN Sumbagsel.
Pelaksanaan proyek PLBG ini
tergolong sangat cepat karena pada
umumnya, ujar Hasanin, proyek
sebesar ini diselesaikan dalam
setahun. Salah satu yang menarik di
proyek ini memang dari sisi kecepatan
penyelesaiannya. Kalau dibandingkan
dengan waktu normal, PLBG Talang
Duku separoh waktu konstruksinya,
ungkapnya.
Dengan kecepatan ini, maka
sejak awal baik dari tahap desain
maupun pengadaan, semua berjalan
serba cepat., tidak boleh ada
pekerjaan yang saling menunggu.
Begitupun dari sisi konstruksinya
semua lokasi di lapangan diupayakan
ada aktifitas pekerjaan. Namun
demikian, mengingat lahan proyek
hanya 2 hektar, sementara item
pekerjaan cukup banyak dengan
peralatan-peralatan utama (Crawler
Crane, mobile crane, Truck crane,
Excavator, TLB, Dozer, vibro roller,
Dump Truck, dll) maka diperlukan
manajemen konstruksi yang
sistematis dan cermat. Hal ini
diperlukan untuk mengendalikan
semua pekerjaan yang cenderung
dilakukan bersama-sama, sehingga
pergerakan atau manuver peralatan
tersebut bisa bekerja optimal dan
efisien
Kendati begitu, dengan
berbagai pengalaman sebelumnya di
proyek sipil, perjalanan pekerjaan
fisik proyek ini bisa berlangsung
dengan lancar. Terbukti, tegas
Hasanin, proyek yang seharusnya
diselesaikan dalam setahun, mampu
dirampungkan dalam 6 bulan saja,
ungkapnya.
Butuh koordinasi akurat
Sementara itu dalam pelaksanaan
fisik di lapangan, menurut Site
Engineering Manager, Siswantono,
ST, memang dari sisi teknis tidak ada
masalah. Namun karena proyek ini
berada pada lahan sempit dan
peralatannya besar-besar, maka pola
pengerjaan dan urutannya harus
benar-benar tepat. Di sisi lain, karena
satu alat dengan alat lainnya saling
berhubungan maka squence
pelaksanaan harus benar-benar
direncanakan dengan matang agar
tidak terjadi tumpang tindih yang
efeknya in efisiensi.
Dalam pelaksanaan, ujarnya,
terjadi sinergi antar beberapa
kontraktor yang terlibat yang seiring
dengan itu, dikendalikan oleh PP
dalam pelaksanaan di Lapangan yang
Siswantono, ST
Site Engineering Manager
Menjaga performance dan kecepatan pekerjaan dilakukan dengan penerapan pracetak
Pemancangan pondasi untuk perletakan peralatan utama dalam pembangkit listrik
berbahan bakar gas
Edisi November - Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 15
juga berkoordinasi dengan Lavalin
untuk menyiapkan desain.
Untuk melancarkan pekerjaan
semua pihak yang terlibat, masing-
masing anggota konsorsium (BER dan
Navigat) menyiapkan desain engineer-
ing dan schedule yang kemudian
direview oleh Lavalin. Setelah
disetujui, maka bisa dilaksanakan dan
ini berlangsung serba cepat. Khusus
untuk pondasi peralatan utama,
langsung didesain oleh Lavalin karena
banyak faktor yang harus
dipertimbangkan untuk menjamin
tingkat keamanannya.
Diakui, penanganan proyek ini
sebenarnya simpel, namun kalau
tidak menggandeng mereka yang
sudah berpengalaman di bidang
energi, tidak mudah rasanya proyek
ini berlangsung. Alhamdulillah berkat
kejelian PP dalam memilih mitra
untuk berkonsorsium membentuk PT
Muba Daya Pratama dengan anggota
yang spesialis di bidang energi,
ungkapnya. Dengan begitu, seluruh
proses desain, pengadaan peralatan
utama dan pelaksanaan pekerjaan
fisik bisa dikerjakan secara
profesional, tambah Sis.
Sulit pengadaan beton
Menyinggung tahap pelaksanaan fisik
di lapangan, menurutnya, pada
prinsipnya tidak berbeda dengan
proyek lainnya. Hanya saja
keberadaan lahan dan jumlah alat
utama yang
dipasang
membutuhkan
penanganan
yang lebih
cermat, karena
harus
menyesuaikan
lokasi suplai gas
yang akan
digunakan
dalam
pembangkitan.
Khusus untuk PP
sendiri,
tambahnya, sudah banyak
pengalaman di beberapa proyek
pembangkit seperti PLTGU Tambak
Lorok Jawa Tengah, PLTU Muara
Karang, PLTU Muara Tawar dan lain-
lain.
Walau sudah banyak
mengerjakan proyek pembangkit,
namun ujarnya, proyek ini memang
proyek jenis baru yang ditangani PP.
Alhamdulillah dengan kesempatan
Pekerjaan pemasangan salah satu alat yang perlu akurasi tinggi
Fire wall atau dinding prmbatas generator untuk mengamankan dalam operasional nanti
tren proyek
18 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
menangani proyek PLBG Talang Duku
ini, PP menjadi kaya pengalaman,
karena semula lebih banyak bergulat
di proyek-proyek sipil dan gedung,
kini sudah merambah di proyek
energi dan pembangkit, ungkapnya.
Diakui, kalau di proyek seperti
ini paling tidak ada pelajaran baru
bagaimana mengenal gas yang
dipakai untuk pembangkitan dan
bagaimana instalasinya. Ke depan,
pengetahuan baru seperti ini akan
terus digali oleh tim proyek PP.
Mengenai kendala, menurut Sis,
terkadang muncul tantangan yang
tidak ditemui di proyek sipil biasa.
Misalnya bagaimana membuat fire
wall atau dinding pembatas di antara
2 trafo setinggi 6 yang dikerjakan
setelah kedua trafo itu terpasang.
Nah, pengalaman ini ternyata
membuat tim proyek bisa berinovasi.
Semula, lanjut Sis, dinding ini
akan dibuat cor di tempat namun
tidak mungkin karena lokasi sempit
dan berada di sela-sela dua trafo yang
terpasang. Dengan ide praktisnya
maka langsung diterapkan sistem
pracetak layaknya membuat pagar di
sekeliling komplek perumahan.
Tantangan menarik dari sisi
suplai beton, tidak mudah untuk
mendapatkannya, disamping karena
jarak batching plant di Palembang ke
lokasi ditempuh dalam waktu 3 jam,
hambatan lainnya pada saat yang
sama suplai readymix diprioritaskan
untuk pembangunan proyek Sarana
olah raga Sea Games di kota
Palembang. Jadi, semua kebutuhan
beton di lapangan, langsung di buat di
lokasi pekerjaan dengan carmix.
Di lain pihak, dengan makin
banyaknya aktivitas yang harus
dikerjakan bersama-sama di
lapangan, menuntut pengaturan
pemakaian alat berat yang cermat.
Sebagai contoh, untuk mengaduk
beton terkadang harus memakai
exavator dan di saat yang lain alat ini
harus dipakai untuk kegiatan leveling
tanah atau pekerjaan lainnya. Begitu
pun untuk kelancaran pekerjaan
lainnya, harus dikordinasikan dengan
berbagai pihak apalagi harus
menggunakan alat berat yang bisa
mengganggu lahan pekerjaan lainnya.
Saya pikir walaupun dari sisi
teknis teknologi pelaksanaan tidak
ada yang sulit namun kalau tingkat
pengendalian tidak akurat, akan
muncul problem silih berganti,
paparnya. Selanjutnya untuk akurasi
waktu maka setiap hari ada progres
yang diukur sesuai skedul harian.
Rapat koordinasi harian ,mingguan,
maupun bulanan pun secara aktif
dilaksanakan untuk memantau skedul
yang sudah dibuat bersama.
Termasuk koordinasi dengan pihak-
pihak terkait , seperti PLN dan PGN.
Untuk mengantisipasi material
atau equipment utama yang harus
didatangkan dari manca negara, maka
tidak harus menunggu lama-lama.
Artinya, ujar Sis, kalau material belum
datang, tapi ada pekerjaan lain yang
bisa dikerjakan maka akan
mendahulukan yang bisa
dilaksanakan segera. Kunci sukses
proyek crash program ini tidak harus
menunggu pekerjaan lain, tapi
melaksanakan semua pekerjaan yang
bisa dilaksanakan segera, tegasnya.
(Rakhidin)
Tim proyek PT PP mampu menyelesaikan proyek PLBG Talang Kudu lebih cepat dari rencana
Edisi November - Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 15
Proyek Flyover Rawa Buaya Jakarta
Kombinasikan Konstruksi Box
dan PCU Girder
emenuhan kebutuhan jalan dan jembatan bagi
kota besar dengan tingkat kepadatan lalu lintas
demikian tinggi menjadi hal mutlak untuk
dipenuhi. Sebagaimana halnya apa yang dilakukan
Kementerian PU dalam membangun Flyover Rawa Buaya di
Jakarta Barat. Kehadiran jembatan layang ini sangat
strategis sebagai jalan arteri yang mengapit ruas tol W1
dari Kembangan ke arah Kapuk dan sebaliknya.
Menurut PPK Proyek FO Rawa Buaya Ir. Dharma
Sutisna CES, pembangunan proyek ini sebenarnya sudah
direncanakan beberapa tahun sebelumnya. Hanya saja
karena keterbatasan dana dari pemerintah maka
pelaksanaan fisik pembangunan proyek tersebut
menunggu alokasi anggarannya. Walau begitu dari sisi
fungsi, ujarnya, kapanpun jembatan layang ini dibangun,
diharapkan bisa optimal manfaatnya.
Memberikan kenyamanan berkendara di jalan raya memang menjadi tugas
pemerintah sebagai penyedia infrastruktur jalan. Sebab itu pemerintahpun
nampaknya tak pernah berhenti untuk membangun sarana dan prasarana yang
dibutuhkan masyarakat seperti jalan dan jembatan. Sebagai infrastruktur vital untuk
menunjang pertumbuhan ekonomi, kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan
mutlak harus dipenuhi.
tren proyek
20 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Kombinasi box dan PCU girder
Menyinggung sistem konstruksi yang
diterapkan, menurut Dharma,
didesain dengan memakai sistem
konstruksi yang saling melengkapi
sesuai kondisi lapangan. Diakui,
penerapan 2 sistem konstruksi di
proyek ini memang sangat cocok
dengan kondisi lapangan. Dua sistem
konstruksi tersebut yaitu PCU dan Box
girder serta bagian opritnya memakai
Anchor Wall System (AWS) dengan
dinding dari blok beton. Sedangkan
untuk timbunannya per lapisnya
dilengkapi geogrid yang dipasang
melintang badan jalan.
Pemilihan 2 sistem konstruksi
di proyek Flyover Rawa Buaya
memang sudah tepat dan efisien.
Karena, kedua sistem ini sangat cocok
dengan lokasinya, ujarnya. Sementara
itu dari sisi kebutuhan dana,
pemerintah menyediakan dana cukup
terbatas dan sudah diperhitungkan
bisa memenuhi kebutuhan lapangan
hingga proyek selesai. Kalaupun ada
penambahan dana akibat pekerjaan
tambah, tidak begitu signifikan.
Mengenai rencana
pengoperasiannya, menurut Dharma,
pihak proyek merasa optimis bakal
rampung lebih cepat, Kami terus
mendorong kontraktor agar
pelaksanaan proyek ini cepat selesai
dan tak perlu diragukan lagi, kalau
kontraktor PT Jaya Konstruksi MP bisa
memenuhi harapan itu,ujarnya..
Sementara itu menurut
Konsultan Pengawas, Ir. Ruben
Haryono, pelaksanaan proyek ini
memang akan dipercepat oleh
kontraktor, karena sekarang saja
sudah terlihat progres yang selalu
melebihi dari rencana ( ahead ).
Sebenarnya kalau bekerja makin
cepat kan konflik yang mungkin terjadi
makin sedikit sehingga potensi
problem pun makin kecil, ungkapnya.
Selain itu, tambah Ruben, semakin
cepat selesai, maka jembatan layang
ini makin cepat pula bisa dioperasikan
untuk kepentingan masyarakat.
Dengan begitu, tujuan
pembangunan yang ingin dicapai
pemerintah akan terealisasi. Berarti
kehadiran proyek flyover Rawa Buaya
akan lebih bermakna karena mampu
memberikan konstribusi optimal
kepada masyarakat. Diharapkan
dengan berfungsinya jembatan layang
ini, arus lalu lintas tidak terjadi lagi
simpang sebidang sehingga mampu
meningkatkan produktivitas
masyarakat lebih tinggi lagi dalam
berlalu lintas.
Menyinggung aspek teknis
dalam pelaksanaan proyek yang perlu
mendapat perhatian khusus, menurut
Ruben, pada saat memancang pondasi
yang harus didahului pekerjaan
preboring untuk semua titik pondasi.
Selain itu saat erection PCU girder
karena punya bobot besar melebihi
girder biasa dan waktu launching
harus menutup ruas jalan yang ada di
bawahnya, sehingga butuh
penanganan traffic secara khusus.
Di samping itu, pada saat
pekerjaan box girder yang melintas di
atas rel dengan clearance 7 m dan
jarak Roro terdekat dengan rel
minimal 5 m. Dengan begitu perlu
diperhitungkan secara cermat
konstruksi Roro Shoring untuk
menopang bentang baja yang
melintas di atas rel. Untuk
mengamankan perancah di atas rel KA
maka dipakai Roro yang berkapasitas
40 ton per tiang. Sedikitnya dipasang
8 tiang Roro di satu sisi yang akan
menumpu struktur gelagar baja untuk
pengecoran box girder. Tumpuan Roro
terbuat dari beton sleeper,
Dalam pembangunannya,
jembatan layang ini dilaksanakan oleh
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
Menurut Manajer Proyek PT Jaya
Konstruksi MP, Ir. R. Ary Ardaka,
proyek ini memang ditenderkan
secara terbuka dan diikuti puluhan
kontraktor. Setelah melalui persaingan
sehat dan ketat, akhirnya PT Jaya
Konstruksi MP yang dipercaya untuk
menggarapnya. Nilai proyek ini
sebesar Rp 126 milyar termasuk Ppn.
Dijelaskan, scope pekerjaan di
proyek ini meliputi pekerjaan 2 buah
flyover (sisi timur dan barat) mengapit
jalan tol ruas W1. Konstruksi jembatan
layang ini terdiri dari sisi timur dan
barat relatif sama hanya beda panjang
Ir. Dharma Sutisna CES
PPK Proyek FO Rawa Buaya
Ir. Ruben Haryono
Konsultan Pengawas
Ir. R. Ary Ardaka
Manajer Proyek PT J aya Konstruksi MP
Edisi November - Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 21
satu bentang saja. Struktur atas terdiri
dari 4 abutment, 23 pilar, PCU girder
ada 19 bentang dan box girder 6
bentang. Bentang konstruksi PCU
girder terdiri dari panjang 32.8 m (60
buah) dan 37.8 m (16 buah).
Sedangkan untuk konstruksi box
girdernya terdiri dari 6 bentang untuk
2 sisi flyover yang terdiri dari masing-
masing 2 bentang panjang 40 m dan 1
bentang sepanjang 50 m.
Jembatan layang ini terdiri dari 2
lajur masing-masing terdapat 2 jalur
yang meniadakan persimpangan
sebidang dengan rel KA dan tinggi
clearancenya 7,5 m. Konstruksi
perkerasan atas dilapis dengan aspal
setebal 5 cm. Untuk parapetnya
terbuat dari kombinasi beton setinggi
60 cm dan railling pipa baja setinggi
50 cm. Pembuatan parapet dengan
kombinasi ini diarahkan agar tidak
monoton tapi lebih artistik dan
dinamis dengan railling pipa baja
tanpa mengurangi konsep keamanan
bagi pengguna jalan.
Pada bagian lain terutama untuk
konstruksi opritnya, hanya menimbun
tanah setinggi sampai 3 m dengan
perkuatan dindingnya memakai sistem
AWS. Sistem AWS untuk konstruksi
oprit sudah banyak diterapkan di
beberapa proyek jembatan layang.
Konstruksi ini relatif lebih cepat dan
mudah dikerjakan dibanding sistem
retaining wall beton. Antara timbunan
dan pembuatan dinding bisa dikerjakan
beriringan. Sedangkan dengan retaining
wall beton, pekerjaan penimbunan
harus menunggu dinding betonnya
selesai dicor.
Diakui, dari sisi pelaksanaan,
sistem konstruksi yang terdiri dari box
girder & PCU girder secara teknis
tidak muncul problem teknis
lapangan. Terus terang, pemakaian
dua sistem konstruksi sudah pas,
dengan kondisi di lapangan menunjang
penerapannya, ungkap Ary.
Preboring untuk semua tiang
pancang
Sementara itu untuk pelaksana-
an fisik di lapangan, sambung Ary,
pondasi proyek ini memakai spun pile
diameter 60 cm dengan kedalaman
rata-rata 33 m dan berdaya dukung
150 ton per tiang. Sedikitnya
dipancang 476 titik pondasi untuk
menopang konstruksi dua jembatan
layang Rawa Buaya yang mengapit
jalan tol ruas W1 dan melintas di atas
rel KA ini.
Diakui, khusus untuk pekerjaan
pondasi, sedikit menemui kendala,
pasalnya terdapat lapisan tanah keras
berupa lensa merata di seluruh titik
pondasi yang dipancang. Untuk
memperlancar pemancangan akhirnya
dilakukan preboring pada 476 titik
pondasinya. Kedalaman preboring
bervariasi dari 14 m sampai 23 m dan
dikerjakan dengan menggunakan 4
alat bor. Sebenarnya, ujar Ary,
pekerjaan preboring dalam kontrak
tidak ada, tetapi setelah dilakukan soil
test ternyata ada lapisan tanah keras
merata di lokasi pondasi pancang,
Pekerjaan preboring harus
cepat selesai mengingat waktu untuk
pemancangan sangat terbatas akibat
tren proyek
22 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
pekerjaan preboring itu sendiri,
ungkapnya Dengan melibatkan
secara maksimal sumber daya yang
ada, schedule pemancangan pondasi
bisa dicapai sesuai harapan.
Selanjutnya dilakukan pemancangan
spun pile. Sebelum pemancangan
pondasi terlebih dahulu membuat
jalan baru, karena jalan lama dipakai
untuk konstruksi flyover.
Alhamdulillah pekerjaan
pondasi berlangsung lancar dan saat
itu pas curah hujan sangat minim,
sehingga kondisi lapangan kondusif
untuk dikerjakan, ungkapnya.
Beriringan dengan pemancangan
dilakukan pembuatan pile cap yang
memiliki ukuran bervariasi dengan
dimensi tapak 7 x 7 m dan 7 x 9 m
untuk pilar penopang konstruksi PCU
girder serta 9 x 11 m untuk pilar
penopang box girder.
Di atas pile cap dibuat pilar
dengan dimensi tapak persegi panjang
dan ke atas melebar seperti huruf V.
Bentuk pilar ini dibuat melebar diatas
ujar Ary agar lebih artistik dan
sekaligus menyamakan bentuk dengan
konstruksi pilar di flyover Cengkareng
yang sudah dibangun sebelumnya.
Tinggi pilar bervariasi dan tertinggi
dengan clearance 7,5 m.
Minimalkan gangguan lalu lintas
Setelah pekerjaan pilar selesai
segera dilaksanakan pemasangan PCU
girder dan diawali pada flyover sisi
barat. Menurut Ir Titah W Utomo, Site
Manager, pemasangan PCU girder
tidak dilakukan pada dua sisi, agar
kelancaran lalu lintas tidak banyak
terusik. Kami selalu memprioritaskan
kelancaran lalu lintas dengan
seminimal mungkin pekerjaan proyek
di kedua sisi. Sebab itu pengerjaannya
dilakukan per sisi, paparnya.
Andaikan kedua sisi
pemasangan PCU girdernya dilakukan
bersama-sama, dipastikan kelancaran
lalu litas agak terganggu. Padahal
secara waktu masih cukup untuk
mengerjakan jembatan layang ini per
sisi. Untuk teknis pemasangan PCU
girder, diawali dari ukuran panjang
32.8 m yang dibuat per segmen
J arak aman
perancah terhadap
rel KA harus
terjaga agar tidak
muncul problem
teknis dan non
teknis.
Gelagar baja
membentang
sepanjang 12 m
untuk menopang
bekisting box girder
di atas rel KA.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 23
mendekati sisi jalan tol eksisting. Berat
PCU girder untuk panjang 32.8 m
berkisar 120 ton sedangkan untuk
panjang 37.8 m beratnya 130 ton.
Dalam satu bentang berisi 4 buah PCU
girder dengan mutu beton K-600.
Diakui, saat erection PCU girder
memang terkendala masalah traffic
management dan harus menutup
total jalan eksisting. Untuk
mengantisipasi kemacetan maka
pelaksanaan erection PCU girder
dilakukan dalam 4 tahap yang diikuti
dengan panjang 6,5 m dan dirakit di
lokasi proyek. PCU girder, ujarnya,
memiliki bentuk cukup bagus
dibanding I girder dan mendekati
konstruksi box girder. Sedangkan
waktu pelaksanaan lebih cepat dari
box girder.
Setelah cukup umur dan
distressing, ujarnya, PCU girder
diangkat dengan 2 crane masing-
masing berkapasitas 150 ton.
Penempatan PCU girder diawali dari
lokasi paling rendah ke arah tinggi.
Untuk placing-nya dimulai dari bagian
samping dekat jalan eksisting lalu
perlahan digeser ke arah dalam
pula pengaturan arus lalu lintas yang
perlu koordinasi dengan berbagai
pihak terkait. Menurut Ary, orientasi
di proyek ini, kontraktor selalu pada
percepatan sehingga 76 PCU girder
hanya butuh waktu 2 bulan terpasang.
Selanjutnya dikerjakan
pembuatan diafragma untuk
menyatukan PCU girder yang sudah
terpasang di atas pilar. Seiring dengan
itu, dipasang RC plate untuk persiapan
pekerjaan pemasangan rebar dan
pengecoran lantai jembatan. RC plate
sebagai bekisting cor lantai jembatan
tidak memakai spendel baja karena
memang desainnya tidak
mensyaratkan.
Pekerjaan pengecoran lantai
jembatan, secara teknis tidak ada
masalah, hanya saja waktu
pelaksanaan harus malam hari dengan
window time dari jam 22.00 sampai
jam 05.00. Sebenarnya pengecoran
malam hari menguntungkan, karena
mengurangi penguapan beton dan
lebih lancar arus traffic di sekitarnya,
papar Titah. Dengan tuntutan yang
ada, maka tim proyek harus
mempersiapkan diri dengan baik
untuk bekerja malam yang tercatat 70
persen dari total waktu proyek.
Setelah pekerjaan PCU girder
rampung, segera dilaksanakan
pembuatan box girder. Tahap
Perancah khusus dengan roro shoring di lokasi pengecoran box girder yang melintang di
atas rel KA.
Nampak Flyover Rawa Buaya mengapit jalan tol Seksi W1 yang akan berfunsi saling
memperlancar arus lalu lintas yang ada.
Ir Titah W Utomo, Site Manager
tren proyek
24 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
pelaksanaannya mendahulukan box
girder sisi timur dengan alasan untuk
efisiensi peralatan pendukung.
Sebenarnya, ujar Titah, kedua box
girder ini bisa dikerjakan bersamaan,
namun lebih efisien per sisi. Metode
pelaksanaan secara teknis sudah
umum. Hanya untuk bentang tengah
saja yang butuh penanganan
tersendiri mengingat harus melintas di
atas rel dan butuh roro shoring
kapasitas besar.
Untuk bagian box girder di atas
rel, dicor dengan penopang roro
kapastas 40 ton per tiang. Khusus
perancah di atas rel harus dipasang 8
tiang roro shoring per sisinya. Di atas
roro shoring ini dipasang gelagar baja
untuk menopang bekisting untuk
pengecoran. Sedangkan untuk box
girder ukuran 40 m hanya memakai
perancah PD 8 yang kapasitasnya lebih
kecil, hanya 8 ton per pipa.
Untuk teknis pengecoran box
girder, menurut Titah, mendahulukan
sisi bentang terpendek lalu ke tengah.
Untuk pengecoran awal,
pemberhentian pangecoran tidak
tepat di atas pilar tetapi menjorok 10
meter dari panjang box. Selanjutnya
dilakukan cara yang sama pada
bentang berikutnya, sehingga
pertemuan pengecoran tidak berada
di atas pilar jembatan. Pola ini
dilakukan, ujarnya, untuk menghindari
kendala strukturnya.
Tahapan pengecoran box girder
diawali pada bagian lantai bawah
ditambah dinding tinggi setengah
meter. Setelah beton box girder
bagian bawah cukup umur penge-
coran dilanjutkan dengan memasang
stop cor dari panel segitiga pada ba-
tas beton lama dan beton baru. Pe-
masangan stop cor, ujarnya, dimak-
sudkan agar tidak terlihat batas sam-
bungan beton lama dan baru. Selain
itu sebagai list pemanis tampilan box
girder dari arah samping.
Diakui, secara teknis pekerjaan
box tidak muncul kendala, hanya saja
muncul kendala non teknis yaitu
koordinasi dengan pihak PT KA butuh
waktu yang lama. Bahkan ijinnya
sendiri sampai ke Menteri
Perhubungan. Nah ini tentu nantinya
harus jadi perhatian untuk proyek-
proyek serupa yang melintas di atas
rel KA. Terdapat juga kesulitan suplai
beton readymix, mengingat banyak
sekali proyek-proyek yang sedang
berjalan pada masa akhir tahun.
(Rakhidin)
Kunjungan para insinyur dari Palestina di proyek Flyover Rawa Buaya. Mereka ingin belajar bagaimana
membangun infrastruktur yang lebih efisien dari kontraktor Indonesia.
Tim proyek PT J aya Konstruksi MP yang bekerja keras dan dijadwalkan akan bisa
menyelesaikan proyek Flyover Rawa Buaya lebih cepat dari skedul yang ditentukan.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 25
T T
T TTol JORR W2 ol JORR W2
ol JORR W2 ol JORR W2 ol JORR W2
Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Ruas Kebon Jeruk - Ulujami Ruas Kebon Jeruk - Ulujami
Mulai Dibangun Mulai Dibangun
Mulai Dibangun Mulai Dibangun Mulai Dibangun
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya ruas tol Kebon Jeruk Ulujami (JORR
W2 Utara) ini mulai dibangun. Saat launching dimulainya pembangunan W2
ruas Kebon Jeruk-Ulujami dilaporkan, kondisi penyediaan lahan sudah
mencapai 80 persen. Ini berarti, pelaksanaan fisik diharapkan akan bisa
berlangsung dengan lancar.
tren proyek
26 MEDIA trenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
ebagai pengembang atau
investor ruas tol ini tak lain
adalah PT Jasa Marga Tbk
bekerja sama dengan PT
Jakarta Marga Jaya anak perusahaan
PT Jakarta Propertindo (BUMD).
Kedua perusahaan patungan ini
membentuk PT Marga Lingkar Jakarta
(MLJ) yang memegang hak konsesi
pengusahaan jalan tol JORR Ruas W2
Utara (Ulujami-Kebon Jeruk) sampai
tahun 2045. Hal ini sesuai akta
perjanjian Pengusahaan Jalan Tol
(PPJT) No 03 tanggal 7 Juni 2011.
Menurut Direktur Utama PT
Marga Lingkar Jakarta, Ir. Sonhaji, PT
MLJ sudah didirikan sejak 24 Agustus
2009 dengan komposisi saham masing-
masing untuk PT Jasa Marga sebesar 65
persen dan PT Jakarta Marga Jaya
sebesar 35 persen. Sebagaimana
diketahui PT MLJ akan membangun dan
mengoperasikan selama masa konsesi
yang diperoleh dan kemudian
menyerahterimakan jalan tol JORR W 2
Utara ini kepada pemerintah setelah
masa konsesinya habis.
Pembebasan tanah optimal
Dijelaskan, total panjang tol JORR W2
Utara mencapai 7,67 km yang
terbentang dari Sta 8+330 sampai Sta
16+200. Pada saat pelaksanaan
konstruksinya dibagi dalam 4 seksi,
antara lain terdiri dari: Seksi 1;Sta
8+330 Sta 10+282 (1,95 km), Seksi 2 ;
Sta 10.+282-11+783 (1,50 km), Seksi 3;
Sta 11 +873-14+129 (2,35 km) dan Seksi
4; Sta 14+129- Sta 16+200 (2.07 km).
JORR W2 ini akan dimulai dari
ujung ruas JORR di Ulujami dan
berakhir di Kebon Jeruk, sehingga
ruas ini akan tersambung dengan ruas
JORR yang sudah mencapai Rorotan
(Cakung) dan JORR ruas Kebon Jeruk.
Kalau ruas JORR ini selesai dibangun,
maka akan menghubungkan 4 ruas tol
yang sudah ada yaitu Jalan tol Jakarta-
Cikampek, Jagorawi, Ulujami Pondok
Aren (Jakarta-Serpong) dan Jakarta-
Tangerang serta Jalan tol Bandara.
Jalan tol serpanjang 7,67 km ini
akan dibangun sedikitnya 2 buah
junction di Kebon Jeruk dan Ulujami.
Sedangkan untuk On/off ramp ada 3
buah diantaranya di Meruya, Joglo
dan Ciledug. Menurut rencana akan
dibuat 10 gerbang tol yang berlokasi
di on ramp Meruya, Joglo dan Ciledug
serta Kebon Jeruk junction dengan
jumlah total 45 buah gardu tol.
Menyinggung biaya yang
diperlukan, menurut Sonhaji proyek tol
ini akan menyerap sedikitnya Rp 2,23
trilyun. Biaya sebesar ini, ujarnya,
berasal dari modal sendiri sebesar 30
persen dan pinjaman bank 70 persen.
Mengenai pembebasan tanah, menurut
mantan Pimpro salah satu seksi tol
Cipularang ini, hingga sekarang sudah
mencapai 80 persen. Kebutuhan lahan
di proyek ini mencapai 31 ha dan yang
sudah bebas tercatat 26 ha. Sebagai
kontraktor pelaksana dipercayakan
keada PT Wijaya Karya dan PT Adhi
Karya dengan Konsultan Pengawas PT
Seecon dan PT Multi Phi Beta.
Dengan selesainya proyek ini
diharapkan nanti dapat memberikan
manfaat ekonomi bagi masyarakat
antara lain; 1)Melengkapi jaringan
jalan tol JORR yang saat ini masih
terputus di Ulujami dan Kebon Jeruk,
2)Memberikan multiplier effect
terhadap pembangunan kota,
3)Memberikan peluang bisnis dan
lapangan kerja dan 4)Meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat kota.
Diakatakan, apabila ruas tol ini
selesai dibangun dan dioperasikan,
naka seluruh ruas JORR telah
tersambung dan masyarakat dari
Bekasi, Bogot dan daerah selatan
Jakarta yang hendak ke bandara atau
ke arah Tangerang/Merak tidak perlu
lagi melewati jalan tol dalam kota
Jakarta Inner Ring Road, begitu juga
sebaliknya. Dengan demikian
kepadatan lalu lintas di ruas tol dalam
kota Jakarta dapat berkurang.
Mengenai waktu pengoperasian,
menurut Sonhaji diperkirakan pada
medio 2013 sudah bisa dioperasikan.
Saya kira kalau pembangunan lancar
yang didukung kesiapan lahan maka
proyek jalan tol W2 Utara ini akan
rampung sesuai harapan, paparnya.
(Rakhidin)
Nampak lokasi rute jalan tol W2 yang sudah bebas dan siap digarap konstruksinya.
Ground Breaking Ground Breaking Ground Breaking Ground Breaking Ground Breaking
P P
P PPembangunan Jalan tol Ungaran - Bawen embangunan Jalan tol Ungaran - Bawen
embangunan Jalan tol Ungaran - Bawen embangunan Jalan tol Ungaran - Bawen embangunan Jalan tol Ungaran - Bawen
etelah sukses menyelesaikan 4
paket sebelumnya PT Trans
Marga Jateng sebagai investor
jalan tol Semarang-Solo tahap I,
kembali meneruskan program
investasinya untuk membangun tol ini
pada ruas Ungaran-Bawen yang
terbagi dalam 2 paket pekerjaan yaitu
paket V dan paket VI.
Pembangunan jalan tol
Semarang-Bawen tahap I Ruas
Ungaran-Bawen kini dimulai
pelaksanaan fisiknya. Dalam acara
ground breaking yang dilakukan oleh
Menteri Pekerjaan Umum Ir. Djoko
Kirmanto Dipl .HE beberapa waktu
silam itu, kini sudah dimulai
pekerjaan konstruksinya di lapangan.
Menteri mengharapkan progres
pembebasan tanahnya harus lebih
cepat, karena target penyelesaian
proyek ini tidak lama hanya dalam
kurun waktu 15 bulan untuk paket V
(Tinalun-Lemahireng) dan 17 bulan
untuk paket VI (Lemahireng-Bawen).
Dua paket proyek jalan tol ini
secara konstruksi tidak berbeda hanya
saja bangunan jembatan atau fasilitas
lainnya yang dikerjakan pada kedua
paket itu tidak sama. Dari sisi volume
pekerjaan juga berbeda dengan
panjang yang berbeda pula. Untuk
paket V (Tinalun-Lemahireng)
berada pada Sta 18+000 s/d STA
21+825. Sedangkan unutuk Paket VI
(Lemahireng-Bawen) berada pada
STA 21+825 sd STA 22+840).
Kedua paket jalan tol ini
memiliki sistem konstruksi yang
sama yaitu dengan perkerasan
beton. Jumlah lajur yang dibngun
juga sama 4 buah lajur dan 2 jalur.
Pada paket V terdapat jembatan
dengan panjang bentang total
mencapai 889 m dengan volume
timbunan dan galian mencapai lebih
dari 1,5 juta m3. Dalam
pelaksanaan, untuk paket V
dipercayakan kepada PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. Sedangkan untuk
paket VI dilaksanakan PT Waskita
Karya dan pekerjaan besar antara
lain membuat jembatan dengan
bentang total 300m. (Rakhidin)
Acara ground breaking pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen dihadiri oleh Menteri
Pekerjaan Umum Ir. Djoko Kirmanto Dipl .HE
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 27
una mengurangi kemacetan
tersebut maka pemerintah
dalam hal ini Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional VIII
melalui Satuan Kerja Pelaksanaan
Jalan Nasional Metropolitan Denpasar
melaksanakan pembangunan Under-
pass Simpang Dewa Ruci.
Dalam keterangannya kepada
wartawan, Dirjen Bina Marga, Ir.
Djoko Murjanto, menjelaskan, proyek
ini bukan hanya akan membantu
memperlancar arus lalu lintas pada
simpang tersebut, juga tak kalah
pentingnya dalam mendukung dan
mensukseskan event internasional
yaitu APEC 2013, Bali Summer
Summit 2013 dan AFTA 2015. Diakui,
studi kelayakan proyek ini sudah
dilakukan sejak 2007 dengan
kesimpulan pembangunan simpang
tak sebidang atau Underpass Dewa
Ruci layak dibangun.
Antara flyover dan underpass
Kemudian, ujar Djoko, ditindaklanjuti
dengan perencanaan teknis detail
(Detail Engineering Design/DED) yang
telah mengalami beberapa kali
perubahan. Antara lain: DED 2008
mencakup perencanaan pembuatan
flyover yang menghubungkan jalan
Sunset RoadNgurah Rai (arah Utara
Selatan), pembangunan underpass
yang menghubungkan jalan Ngurah
Rai-Bypass Sanur (arah Selatan-Timur)
dan memperbesar bundaran di
simpan Dewa Ruci.
Selanjutnya dilakukan DED pada
2010 yang mencakup perencanaan
pembuatan simpang tak sebidang
(flyover) arah Utara-Selatan yang
kemudian berdasarkan aspek teknis,
efisiensi biaya dan budaya akhirnya
rencana tersebut diubah dan
diputuskan menjadi underpass arah
utara selatan 2 lajur 1 arah. Namun
setelah dikaji ulang akhirya dilakukan
review DED pada tahun yang sama.
Seiring dengan rencana dibangunnya
jalan tol di atas perairan Nusa Dua
Ngurah Rai-Bevoa sebelah timur, maka
underpass arah selatan-timur tidak
jadi dibangun dan konsekuensinya
menjadi underpass arah utara-selatan
dan selatan-utara 4 lajur 2 arah.
Ditegaskan, mengingat
Pembangunan Underpass Dewa Ruci, Denpasar Bali
Solusi T Solusi T
Solusi T Solusi T Solusi Tepat K epat K
epat K epat K epat Kur ur
ur ur urangi K angi K
angi K angi K angi Kemac emac
emac emac emacet et
et et etan an
an an an
k k
k kke Ar e Ar
e Ar e Ar e Arah Bandar ah Bandar
ah Bandar ah Bandar ah Bandara Ngur a Ngur
a Ngur a Ngur a Ngurah R ah R
ah R ah R ah Rai ai
ai ai ai
Simpang sebidang Dewa Ruci Denpasar selama ini dikenal dengan
sebutan Simpang Siur dan merupakan persimpangan yang sering macet.
Hal ini bisa dimengerti karena simpang ini melayani arus kendaraan di
jalur strategis antara lain ke arah Bandara Ngurah Rai dan arus baliknya.
Simpang ini melayami 5 kaki persimpangan dari pertemuan 5 ruas jalan.
Lima ruas jalan yang dimaksud adalah: Jl. Bypass Ngurah Rai, Jl.
Setiabudi, Jl. Sunset Road, Jl. Griya Anyar dan Jl. Bypass Ngurah Rai.
tren proyek
28 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 29
kebutuhan trafik yang harus
diakomodasi cukup padat maka
underpass ini dibangun dengan
kapasitas 4 lajur 2 arah. Secara teknis
Undepass ini memiliki panjang 450 m
dengan lebar 2 x 8,65 m. Konstruksi
underpassnya sendiri memiliki
panjang 38 m dengan tinggi clearance
5,2 m dan konstruksi perkerasan top
slabnya dengan rigid. Dilengkapi pula
dengan frontage 2 arah x 2 lajur.
Dibuat U-turn pada sisi selatan
(Jl.Bypass Ngurah Rai) sisi utara (Jl
Sunset Road), sisi timur (Jl. Bypass
Ngurah Rai arah Sanur. Jarak U-turn
selatan-utara sekitar 1000 m.
Menurut Djoko, proyek ini
didanai oleh APBN yang terbagi
dalam 3 tahun anggaran dengan
rincian sebagai berikut: Tahun
Anggaran (TA) 2011 sebesar Rp 40
milyar, TA 2012 sebesar Rp 90 milyar
dan TA 2013 sebesar Rp 50 milyar.
Sebagai kontraktor pelaksanaan
sesuai hasil tender terbuka
dipercayakan kepada PT Adhi Karya
(Persero) Tbk. Saya mengharapkan
kontraktor bisa melaksanakan proyek
ini lebih cepat dan menjaga aspek
lingkungan mengingat lokasi proyek
merupakan tujuan wisata
internasional, pinta Djoko serius.
Menyinggung pembebasan
lahan, ia menandaskan, untuk
kebutuhan proyek ini pemerintah
harus membebaskan lahan pada dua
lokasi kabupaten yaitu Kabupaten
Badung dan Denpasar. Untuk tahun
2011 sudah mengalokasi dana untuk
pembebasan tanah sebesar Rp 63
milyar dan tahun 2012 sebesar Rp 15
milyar. Saya optimis soal
pembebasan lahan akan berjalan
lancar dan dalam pelaksanaan nanti,
diharapkan tidak muncul problem
sosial yang krusial, ungkapnya.
(Rakhidin)
Foto bersama Dirjen Bina Marga PU usai penandatangan kontrak proyek Underpass Dewa Ruci Denpasar Bali
tren solusi
30 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Pengamanan tebing dan lereng jalan dari kelongsoran
Tebing dan Lereng Longsor,
Rumput Vertiver Solusinya
alah satu teknologi green construction yang
banyak dikenal dalam stabilitas lereng atau
tebing jalan adalah teknologi rumput vertiver.
Aplikasi teknologi rumput vertiver belum lama
dibahas dalam seminar sehari berthema: Teknologi
Alternatif dalam Penanganan Jalur Lintas Selatan Jawa
Barat. Seminar yang diadakan oleh Puslitbang Jalan dan
Jembatan PU, Pemda Jawa Barat dan DPD HPJI Jawa
Barat ini, antara lain mempresentasikan Sistem Vertiver
untuk penahan erosi dan longsoran dangkal pada tebing
dan lereng jalan (Peluang dan tantangan aplikasinya
pada jalan lintas pantai selatan Jawa Barat).
Dalam pemaparannya itu, Pantja Dharma Oetoyo
bersama Asep Sunendar dari Puslitbang Jalan dan
Jembatan, mengupas peluang dan tantangan teknologi
rumput vertiver dalam membantu menangani longsoran
dangkal pada tebing atau lereng jalan. Menurut Oetoyo,
longsoran dangkal pada lereng atau tebing kini menjadi
persoalan serius dan harus ditangani dengan penerapan
teknologi yang tepat. Bahaya longsor bisa berdampak
pada inefisiensi segala hal, karena bisa mengganggu
kelancaran arus transportasi secara signifikan, maka
penanganannya harus cepat dan tepat, ujarnya.
Karakteristik Vertiver
Dikatakan, teknologi rumput vertiver memiliki karakteristik
yang khas untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
erosi atau longsoran dangkal, kini sudah mulai diterapkan
di beberapa lokasi. Rumput vertiver di Indonesia sendiri
dikenal sebagai akar wangi (Vertiveria zizanicides) atau
usar (Vertiver nigritama). Jenis rumput ini termasuk jenis
rumput-rumputan berukuran besar yang memiliki banyak
keistimewaan.
Vertiver System (VS), ujarnya, adalah teknologi
sederhana berbiaya murah yang memanfaatkan tanaman
Vertiver hidup untuk konservasi tanah dan air serta
perlindungan lingkungan. VS sangat praktis, relatif
murah,mudah dipelihara dan efektif dalam mengontrol
erosi dan sedimentasi tanah, konservasi air serta stabilisasi
Menjinakan tebing yang longsor memang bukan pekerjaan mudah. Hal ini terbukti
bagaimana sulitnya mengamankan tebing agar tidak terus longsor. Seiring dengan
perkembangan teknologi, ditemukan solusi untuk mengamankan longsoran dangkal
pada tebimg atau lereng. Penerapan teknologi saat ini juga dituntut yang berwawasan
lingkungan atau green construction.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 31
dan rehabilitasi lahan. Selain itu
mudah dikendalikan, karena tidak
menghasilkan bunga dan biji yang
dapat cepat menyebar liar seperti
alang-alang atau rerumputan lainnya.
Menurut Oetoyo, salah satu
keajaiban Vertiver sebagai tanaman
ekologis , karena sistem
perakarannya yang unik. Vertiver
memiliki akar serabut yang masuk
sangat jauh ke dalam tanah (saat ini
rekor akar vertiver terpanjang
mencapai 5,2 m) yang ditemukan di
Doi Tung, Thailand. Akar Vertiver
mampu menembus lapisan keras
setebal 15 cm Di lereng-lerang
keras dan berbatu, ujung-ujung
Vertiver mampu masuk menembus
dan menjadi semacam jangkar yang
kuat. Cara kerja akar ini seperti besi
kolom yang masuk ke dalam
menembus tekstur tanah dan pada
saat yang sama menahan partikel-
partikel tanah dengan akar-akar
serabutnya. Kondisi ini, ujar Oetoyo,
mampu mencegah erosi yang
disebabkan oleh angin dan air,
sehingga Vertiver dijuluki sebagai
kolom hidup.
Dalam kenyataannya, fungsi
Vertiver memang maksimal, karena
badan atau tubuh rumput ini bisa
menahan laju air run-off dan material
erosi yang terbawa. Sedangkan daun
dan batangnya memperlambat aliran
endapan yang terbawa run-off di titik
A sehingga tertumpuk di titik B. Air
terus mengalir menuruni lereng C
yang lebih rendah. Akar tanaman D
mengikat tanah di bawah tanaman
hingga kedalaman 3 m. Dengan
membentuk tiang yang rapat dan
dalam di bawah tanah, akar-akar ini
mencegah terjadinya erosi dan
longsor. Vertiver, katanya, akan efektif
jika ditanam dalam barisan
membentuk pagar.
Akar-akar wertiver yang masuk ke
tanah sedalam 3 m akan berfungsi
seperti kolom-kolom beton yang
menahan tanah agar tidak longsor,
sehingga tanah menjadi stabil. Barisan
ini juga menahan material erosi di
belakang tubuhnya yang dapat
mengurangi kecuraman dan akhirnya
membentuk teras-teras lebih landai.
Masih jarang di Indonesia?
Kendati pemanfaatan rumput
Vertiver di luar negeri sudah marak,
namun perkembangan di Indonesia
sendiri masih lambat. Menurut
Oetoyo, pemanfaatan rumput jenis
ini memang masih terbatas seperti
pada tol Cipularang, tetapi masih
parsial. Sementara itu pihak
Puslitbang jalan dan jembatan PU
pernah melakukan studi penerapan
rumput Vertiver dengan mengambil
3 lokasi, di Kalimantan Timur, Papua
dan Jawa Timur.
Studi tersebut memperoleh hasil
yang lumayan dan bisa dijadikan
referensi untuk penanganan longsoran
dangkal pada lereng atau tebing jalan
di seluruh pelosok tanah air.
Kenyataannya, kondisi jalan di
Indonesia banyak yang melintas
kawasan bukit dan lembah dengan
lereng dan tebing yang cukup
menantang. Kerap kali juga terjadi
longsor, akibat penanganan lereng
yang tidak tepat.
Nah dengan teknologi Vertiver,
maka kelongsoran dangkal pada
lereng dan tebing bisa diatasi
sebagaimana yang sudah diterapkan
pada beberapa lokasi di Indonesia.
Lereng atau tebing yang membentuk
sudut 45 hingga 60 derajat memang
rawan longsor, namun ternyata
dengan menerapkan sistem Vertiver,
bisa diperoleh hasil yang diharapkan.
Jadi, dengan sifat morfologi, ekologi,
fisiologi dan teknis yang dimiliki
rumput vertiver mampu memecahkan
problem longsoran dangkal pada
tebing dan lereng.
Kalau dilihat dari karakteristik
jenis rumput ini untuk pekerjaan
teknik sipil, ujar Oetoyo, sangat
tepat. Karena, memiliki strength
paling tinggi diantara jenis rumput
lainnya, dapat hidup di tanah
berpasir, bergaram dan berbatu,
dapat bertahan pada aliran air 0,028
m3/detik, akar dapat mencapai 2-4 m
yang lebat dan masif, kuat dan tahan
cuaca, estetika lebih baik dan dapat
berdampingan dengan tumbuhan
endemik serta biaya diperkirakan hanya
seperenam atau seperdelapan dari
biaya konstruksi. (Rakhidin)
tren utama
32 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di I Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di I Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di I Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di I Mencermati perjalanan pembangunan jalan tol di Indonesia ndonesia ndonesia ndonesia ndonesia
Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur
Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur
dalam Keterbatasan dalam Keterbatasan
dalam Keterbatasan dalam Keterbatasan dalam Keterbatasan
Pemerintah Indonesia saat ini tengah berjuang untuk mewujudkan tujuan pembangunan
nasional melalui 4 (empat) strategi; pro-growth, pro-jobs, pro-poor, pro-green. Untuk
mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, pembangunan infrastruktur
termasuk dalam daftar prioritas Pemerintah yang mencakup pula pelaksanan reformasi
di berbagai bidang sebagai agenda utama. Pembuat kebijakan percaya bahwa
pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan syarat utama terwujudnya
kekuatan ekonomi dan bekal utama untuk memerangi kemiskinan.
Cepatnya pembangunan jalan tol akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 33
enurut Kepala Badan
Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ir.
Azhmad Gani Ghazali,
berbagai kendala yang
dihadapi antara lain kebutuhan
pendanaan yang besar, permasalahan
pengadaan tanah, kebijakan pricing,
kendala persiapan proyek hingga
reformasi kebijakan dan perundang-
undangan. Paradigma baru dalam
pelaksanaan Kejasama Pemerintah
Swasta (Public Private Partnerships
atau PPP) ditandai dengan komitmen
Pemerintah untuk mengaplikasikan
PPP dalam sektor infrastruktur dan
sector terkait lainnya.
Infrastruktur memegang peran
penting dalam pembangunan wilayah
terutama untuk mempererat dan
mempersatukan negara serta
meningkatkan pemerataan antar
wilayah. Perspektif pembangunan
wilayah dalam pembangunan nasional
menjadi sangat penting mengingat
Indonesia merupakan sebuah negara
kepulauan yang sangat luas. Kebijakan
pembangunan infrastruktur sangat
ditentukan tingkat kelayakan investasi
yang dapat ditinjau dari aspek teknis,
aspek ekonomi/ finansial dan aspek
lingkungan.
Berdasarkan pendekatan
kewilayahan, pembangunan
infrastruktur dilakukan mengikuti
karakteristik kewilayahan di Indone-
sia, yaitu (i)Indonesia bagian barat
yang telah lebih berkembang; (ii)
Indonesia bagian tengah yang sedang
berkembang; dan (iii) Indonesia
bagian timur yang kurang/belum
berkembang.
Pada kawasan yang sudah
berkembang seperti di Pulau Jawa
dan Sumatera terutama di kota-kota
metropolitan, ujar Gani,
pembangunan infrastruktur
umumnya lebih layak baik secara
ekonomi maupun finansial sehingga
keterlibatan swasta dapat lebih
didorong. Sebaliknya pada kawasan
yang relatif baru berkembang,
umumnya kelayakan ekonomi
maupun finansial masih rendah
sehingga penyediaan infrastruktur
lebih bersifat perintis sehingga
diterapkan konsep kewajiban
pelayanan publik (public service
obligation). Ilustrasi untuk uraian di
atas ditunjukkan pada Gambar-1.
Sejalan dengan pendekatan
Gambar-1. Pendekatan Regional Dalam Pembangunan Infrastruktur
pembangunan kewilayahan, ujarnya,
Pemerintah menetapkan 6 (enam)
koridor ekonomi sebagai prioritas
pengembangan. Koridor-koridor
ekonomi tersebut, seperti
ditunjukkan pada Gambar-2 adalah
sebagai berikut (i) Sumatera bagian
timur; (ii) pantai utara Jawa; (iii)
Kalimantan; (iv) Sulawesi bagian
barat; (v) Jawa Timur-Bali-NTT, dan
(vi) Papua.
Penyelenggaraan Jalan Tol
Diakui, jalan merupakan salah satu
moda transportasi utama yang
memegang peran penting dalam
pengembangan wilayah dan
pembangunan ekonomi. Saat ini,
panjang jalan total di Indonesia
adalah sekitar 553.000 km termasuk
38.600 km jalan nasional (non tol)
dan 760 km jalan tol.
Jalan tol sebagai bagian dari jalan
nasional, papar Gani, dikembangkan
berdasarkan suatu rencana induk
(Master Plan) yang merupakan bagian
dari Rencana Umum Jaringan Jalan
Nasional yang mana pada saat ini
secara legal dituangkan ke dalam
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No. 567/KPTS/M/2010. Secara grafis,
status dan rencana pengembangan
jalan tol di Indonesia dapat dilihat pada
Gambar-3.
Gambar-2. Pengembangan Enam Koridor Ekonomi
Ir. Azhmad Gani Ghazali
Kepala Badan Pengatur J alan Tol (BPJ T)
tren utama
34 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Dikemukakan, sesuai kondisi
sosial ekonomi, pengembangan jalan
tol terutama dikembangkan di
wilayah barat yaitu Pulau Jawa dan
yang cukup maju sehingga
memungkinkan untuk investasi oleh
swasta. Partisipasi swasta pada
kawasan-kawasan tersebut akan
memberikan kesempatan bagi
pemerintah untuk dapat memberikan
porsi pembiayaan yang lebih besar
pada kawasan-kawasan yang masih
dalam tahap membangun khususnya
di wilayah timur.
Reformasi dan Kelembagaan
Perkembangan pembangunan jalan
tol saat ini, ujar Gani, masih belum
menggembirakan, dengan laju
pertumbuhan rata-rata 20 km per
tahun. Prestasi ini masih jauh
tertinggal apabila dibandingkan
dengan India yang mencanangkan
pembangunan expressway 20 km per
hari dan China yang telah
membangun 4.500 km jalan tol per
tahun. Sebenarnya kalau aspek legal
dan dana serta finansial memenuhi,
pertumbuhan pembangunan jalan tol
di Indonesia bisa jauh melebihi angka
yang sekarang, ungkapnya.
Hingga tahun 2014, Pemerintah
berencana meningkatkan
pembangunan jalan tol sepanjang 700
km atau setara 140 km per tahun
dengan target utama penyelesaian
jalan Tol Trans Jawa yang terhubung
sampai Surabaya.
Untuk
mendukung upaya
tersebut, ungkapnya,
telah dilakukan
serangkaian kebijakan
berupa reformasi
penyelenggaraan jalan tol diantaranya
mencakup langkah-langkah sebagai
berikut:
Membentuk Badan Pengatur Jalan
Tol (BPJT) untuk menjalankan
fungsi regulasi di bidang
penyelenggaraan jalan tol
Mendorong pelaksanaan skema
Public-Private Partnership (PPP)
Memberikan kepastian bagi
investor jalan tol dalam bentuk
tarif yang memadai dan
mekanisme penyesuaian tarif
terhadap inflasi setiap 2 (dua)
tahun
Pelaksanaan pengadaan oleh
pemerintah dan menyediakan
dana pengadaan tanah melalui
BLU
Proses pengadaan investasi yang
lebih sederhana termasuk untuk
proyek yang diinisiasi oleh pihak
swasta (unsolicited project)
Menyediakan mekanisme
dukungan pemerintah (govern-
ment support) dan jaminan
pemerintah (government guaran-
tee)
Membentuk PT Indonesia Infra-
structure Fund (IIF) dan PT
Penjaminan Infrastruktur Indone-
sia (PPI)
Lebih jauh, dalam rangka
menciptakan pola pembiayaan jalan
tol yang responsif dimana terdapat
pembagian resiko yang proporsional
antara pemerintah dan pihak swasta.
Dalam hal ini pembentukan PT IFF
dan PT PII merupakan bagian dari
perhatian pemerintah untuk
menciptakan penyelenggaraan
infrastruktur yang lebih kondusif bagi
pihak swasta sehingga mau
berinvestasi dalam penyediaan
infrastruktur jalan tol. Kalau nanti
peran PT IIF dan PT PII sudah
Gambar 3. Status dan Rencana Pengembangan J alan Tol
J alan tol mampu membuka kesempatan dalam pengembangan wilayah untuk lebih maju
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 35
berperan maksimal, maka akan
memberikan dampak positif dalam
percepatan pembangunan
infrastruktur di Indonesia, tagsnya.
Kebijakan ini merupakan
langkah maju yang ke depan perlu
untuk terus ditingkatkan. Secara
umum, pola pembiayaan infrastruktur
dapat dijelaskan melalui Gambar 4.
Gambar-4. Fasilitas Pembiayaan
Infrastruktur
Selain kebijakan di bidang
pembiayaan, pemerirntah juga
berupaya untuk mempermudah dan
memberikan kepastian dalam proses
pengadaan tanah dengan
menerbitkan Usulan Undang-Undang
Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan
Umum yang saat ini masih dalam
proses di DPR.
Pembangunan Jalan Tol Ke depan
Menurut Gani, prioritas
pengembangan jalan tol di Indonesia
ke depan meliputi penyelesaian 24
ruas jalan tol yang saat ini sudah
dievaluasi dengan prioritas
penyelesaian proyek Jalan Tol Trans-
Jawa, jalan tol di Kawasan
Jabodetabek, dan jalan tol lainnya.
Salah satu upaya penting yang akan
ditempuh adalah penyediaan dana
BLU yang merupakan dana talangan
bagi badan usaha untuk menghindari
resiko pengadaan tanah dan Land
Capping untuk menjamin kewajiban
badan usaha sesuai yang telah
diperjanjikan. Hal ini merupakan
amanat Peraturan Presiden No. 67/
2010 bahwa pengadaan tanah
dilaksanakan oleh Pemerintah yang
apabila layak dapat dikembalikan oleh
badan usaha.
Untuk menjaga momentum
pembangunan jalan tol, saat ini
disiapkan proyek KPS yang menjadi
showcase proyek jalan tol yang ideal
mengikuti kaidah yang berlaku secara
Gambar-4. Fasilitas Pembiayaan Infrastruktur
Kehadiran jalan tol di luar kota mampu mendorong pengembangan wilayah lebih terarah dan terukur.
tren utama
36 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
internasional dengan dukungan dan
jaminan yang memadai serta
perjanjian kerjasama yang berimbang
dan pasti sehingga lebih dapat
diterima pasar. Contoh proyek ini
diharapkan dapat memberikan sinyal
yang baik di pasar sehingga swasta
luar negeri dapat ikut berperan dalam
penyediaan infrastruktur di Indonesia.
Ditegaskan, skema yang
dikembangkan adalah Subsidized BOT
(Hybrid) untuk proyek Medan
Kualanamu Tebing Tinggi (60 km) dan
Annuity Based Project untuk proyek
Pandaan Malang (35 km). Pada skema
pertama, Pemerintah menyediakan
subsidi konstruksi sebagian yaitu
untuk seksi dari Tanjung Morawa ke
Kualanamu dan Lubuk Pakam
sepanjang kurang lebih 23 km,
selebihnya dibangun badan usaha
dan operasi keseluruhan oleh badan
usaha.
Sementara pada skema kedua,
badan usaha membangun
keseluruhan ruas jalan tol dengan
jaminan Pemerintah atas pendapatan
tahunan yang diterima badan usaha
diantaranya memanfaatkan fasilitas
Viability Gap Funding yaitu bentuk
Pelaksanaan proyek tol mampu menyerap tenaga kerja dan hasil produksi dalam negeri
dukungan untuk meningkatkan
kelayakan yang tengah disiapkan oleh
Kementerian Keuangan. Kedua model
tersebut akan dijamin sepenuhnya
oleh PII akan lebih bankable.
Penyelenggaraan jalan tol
merupakan sektor pembangunan
strategis yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi, serta
mengumpulkan dana bagi
pembangunan infrastruktur lainnya
disamping juga mendukung
pembangunan daerah. Keterlibatan
pihak swasta sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan dari
penyelenggaraan jalan tol yang
mana hal ini perlu untuk terus
ditingkatkan diantaranya melalui
reformasi pengaturan dan
kelembagaan serta tersedianya
dukungan dan jaminan pemerintah
yang memadai.
Ditandaskan, untuk mencapai
kondisi di atas maka diperlukan
adanya komitmen pemerintah yang
kuat khususnya dalam menciptakan
iklim investasi yang kondusif.
Selanjutnya di masa mendatang
perlu ditingkatkan pola kemitraan
yang lebih baik dengan investor
yang telah ada maupun dengan
mengundang lebih banyak lagi
investor untuk terlibat dalam
proyek-proyek di masa
mendatang.(Rakhidin)
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 37
P P
P PPembebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat embebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat
embebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat embebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat embebasan Tanah Menjadi Tantangan Terberat? ?
? ??
Memperlancar pembangunan jalan
tol di Indonesia bukan hanya dengan
cara mendorong perbankan untuk
segera mencairkan pinjamannya. Tapi
saat ini justru yang ditunggu semua
pihak bagaimana kalau pembebasan
tanahnya bisa berjalan mulus dan
cepat. Bisakah hal ini
diimplementasikan dalam waktu
dekat? Jangan pesimis, karena
pemerintah beserta stake holder
lainnya selalu berupaya keras untuk
mewujudkan impian agar
pembebasan tanah untuk proyek jalan
tol bisa berjalan mulus dan cepat.
Mungkinkah?
Menurut Direktur Bina Teknik
Direktorat Jenderal Bina Marga, Ir.
Purnomo, persoalan pembebasan
lahan memang masih menjadi pokok
perhatian semua pihak. Pasalnya
pekerjaan yang satu ini memang
belum maksimal hasilnya dan selalu
menjadi hambatan serius untuk
kelancaranm pembangunan jalan tol
di Indonesia. Hampir semua ruas tol
yang akan dibangun bermasalah
dengan pembebasan tanahnya.
Hingga kini persoalan tanah memang
menjadi tantangan terberat dan juga
menarik, paparnya.
Kendati hiruk pikuk pelaksanaan
pembebasan lahan tak pernah henti,
Ir. Purnomo
Direktur Bina Teknik Direktorat J enderal
Bina Marga
pelan tapi pasti di beberapa ruas tol
yang akan dibangun progres
pembebasan lahannya sudah cukup
signifikan. Sebut saja misalnya di ruas
W2 yang akan menyambungkan tol
Pondok Indah ke arah Kebun Jeruk
dan Bandara Sukarno-Hatta. Progres
pembebasan lahan di ruas tol ini
sudah mencapai angka
menggembirakan yaitu sekitar 80
persen. Jadi, tinggal selangkah lagi
pelaksanaan pekerjaan fisik tol yang
membelah permukiman dalam kota
Jakarta ini akan segera dimulai.
Menurut catatan di Direktorat
Bina Teknik, Bina Marga, ujar
Purnomo, perkembangan
pembebasan lahan cukup menarik.
Artinya ada beberapa ruas tol yang
sudah bebas lahannya dalam jumlah
besar. Diakui, untuk proyek tol yang
sudah dievaluasi memang masih
butuh kerja keras dalam rangka
pemantapan investasi dan
pembebasan lahannya.
Sementara itu, ujarnya, untuk
ruas-ruas tol yang dianggap belum
layak secara finasialnya, akan mendapat
dukungan penuh dari pemerintah.
Dukungan yang diberikan, bisa berupa
cost pembebasan lahan maupun
konstruksi, contohnya ruas Medan-
Kualanamu-Rantau Prapat, Pakan baru-
Dumai dan Pandaan-Malang serta ruas,
Serangan-Benoa dan Pasir Koja
Soreang. Untuk ruas tol yang tidak
layak bisnisnya maka akan
mendapatkan dukungan penuh dari
pemerintah dalam pembebasan
tanahnya dan biaya konstruksinya,
ungkap Purnomo.
Dengan problem yang tak
pernah hilang dalam pembebasan
tanah menyebabkan puluhan proyek
jalan tol di Indoensia mandek bahkan
bertahun-tahun harus berhenti total.
Andaikan pembebasan lahan untuk tol
berjalan mulus maka pencapaian
progres pembangunan jalan bebas
hambatan ini bisa mencapai ratusan
kilo meter per tahun
Tetapi apa yang terjadi
sekarang, walau perangkat peraturan
dan Undang-Undang sudah ada,
namun tetap saja problem
pemebasan tanah tmasih
menggelayuti pelaksanaan
pembangunan jalan tol di Indonesia.
Kalau begitu, perlu perangkat apa lagi
untuk melancarkan proses
pembebasan tanah untuk
pembangunan jalan tol dan proyek-
proyek infrastruktur lainnya. Rakhidin
Kelancaran pembebasan lahan akan mempercepat penyerepan tenaga kerja karena proyek
bisa berlangsung sesuai harapan.
tamu kita
38 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Ir. Alex Dharma Balen
Membangun Kontraktor EPC
Butuh Waktu
araknya pembangunan proyek-proyek yang
menerapkan kontrak Engineering Procurement
Constrruction (EPC) menuntut kesiapan yang
matang dari kontraktor EPC baik dari sisi kompetensi SDM
pada bidang pengetahuan dan teknologi rancang bangun
multi disiplin maupun manajemen proyek dalam cakupan
yang luas. Antara lain, bidang pengadaan barang dan jasa
konstruksi serta memiliki kemampuan modal kerja cukup
untuk terjun di bidang ini.
Berbekal kemampuan pengetahuan multi disiplin di
bidang industri rancang bangun dan jasa perekayasaan
merupakan suatu keharusan dalam menekuni bidang EPC.
Hal ini nampaknya sudah menjadi pemandangan umum
saat ini, manakala pasar menjanjikan maka banyak
kontraktor berbondong-bondong ingin meraih pasar
tersebut.
Tetapi yang menjadi pertanyaan, sudah siapkah
mereka menghadapi tantangan kompleksitas sebuah
proyek EPC seperti membangun pabrik petrokimia, kilang
minyak , pembangkit listrik dan lain sebagainya? Belum lagi
bagaimana kesiapan SDM nya dalam menguasai berbagai
ilmu inti terutama menyangkut bidang proses, mekanikal/
piping, elektrikal/ instrument dan control, civil dan
struktur.
Hal ini tidak bisa dianggap remeh, karena
membangun sebuah pabrik menyangkut pengelolaan
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 39
meningkatkan penguasaan
pengetahuan bidang industri rancang
bangun dan perekayasaan hingga
mencapai taraf yang mumpuni.
Sebagai perusahaan dalam
negeri, Rekind ingin mengajak semua
pihak yang menekuni bidang EPC
untuk belajar dari mereka yang sudah
berpengalaman. Hal ini cukup
beralasan, lantaran sekarang ini
tumbuh dengan subur banyak pihak
yang membuat perusahaan EPC
namun terkesan sangat instan.
Padahal, tegas Alex, membangun
kemampuan di bisnis EPC harus dari
bawah karena SDM serta sistem dan
infrastruktur pendukung harus
dibentuk terlebih dahulu melalui
suatu proses pembelajaran yang
cukup memakan waktu. Setelah itu,
baru bisnisnya mau fokus ke mana?.
Nah ,manakala mereka tidak
fokus, maka akan kewalahan
mempersiapkan SDM yang harus
menguasai berbagai disiplin ilmu. Di
sisi lain, kebutuhan SDM dengan
kualifikasi yang baik menjadi tuntutan
dan jumlah yang diperlukan menjadi
tidak sedikit. Apalagi membangun
sebuah pabrik yang di dalamnya
banyak ditemukan proses produksi
yang rumit serta kemampuan
mengintegrasikan seluruh aspek
keteknikan dari multi disiplin ilmu,
menjadi sesuatu yang mutlak
diperlukan. Kenyataan ini harus
disadari oleh semua pihak, agar bisnis
yang dijalani bisa lebih efisien dan
dapat bersaing dengan sehat,
demikian saran Alex.
Bersaing itu perlu pengalaman
Menyinggung masalah persaingan
dalam bisnis EPC, memang terjadi
pergeseran, karena yang masuk
bersaing di sana bukan hanya mereka
yang sudah dari awal menekuni
bidang EPC, tapi banyak pendatang
baru. Repotnya terkadang kontraktor
pendatang baru di bidang EPC, berani
menawar dengan harga yang kurang
sehat, padahal mereka belum cukup
pengalaman spesifik di bidang itu.
Sebaiknya, bagi mereka yang mau
project completion risk dimana
bukan hanya dituntut penyelesaian
secara fisik. Namun ketepatan waktu
serta performance pabrik itu sendiri
menjadi perhatian utama sampai
dengan berakhirnya masa
pemeliharaan serta memiliki masa
kelaikan dan pengoperasian yang
aman.
Kondisi ini nampaknya menjadi
perhatian Ir Alex Dharma Balen,
Direktur Operasi PT Rekayasa
Industri.(Rekind). Selama dirinya
masuk ke dunia konstruksi tepatnya
pada 1991 di PT Rekin merasa bahwa
perjalanan sebuah perusahaan
kontraktor EPC hingga mencapai
kompetensi tertentu butuh waktu
panjang. Saya kira Rekind sendiri
tumbuh seperti sekarang ini bukan
dalam waktu singkat, namun perlu
perjalanan panjang hampir 30 tahun
dengan terus meningkatkan
kemampuan SDM dari waktu ke waktu
melalui tahapan beberapa siklus
proyek dan menjadikannya sebagai
learning organization. Sehingga,
Saat penyerahan piagam penghargaan atas pencapaian kinerja 6.000.000 man hour tanpa kecelakaan yang berarti di area proyek pabrik
amonium nitrat di Bontang Kalimantan Timur.
tamu kita
40 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
menekuni bidang EPC , pada tahap
awal dimulai dengan melakukan kerja
sama atau Joint Venture (JV)/Joint
Operation (JO) dengan para
kontraktor yang sudah
berpengalaman., tegas Alex.
Sambil JV/ JO , mereka bisa
banyak belajar bagaimana
penguasaan ilmu dan teknologi
bidang EPC secara efektif dan efisien.
Alex merasa prihatin, banyak diantara
kontraktor nasional yang semula
hanya bermain di bidang konstruksi,
sekarang ramai-ramai masuk EPC.
Memang bersaing di bidang apapun
itu sah-sah saja. Tetapi alangkah
baiknya dipersiapkan dulu
kemampuan yang memadai agar
proyek yang diperoleh bisa
diselesaikan dengan baik dan harga
penawarannya wajar, ungkapnya.
Ia melihat sekarang sudah
banyak kontraktor masuk ke bidang
EPC, namun belum mempersiapkan
diri dengan matang.Mau sukses di
bidang EPC, bukan hanya butuh waktu
namun perlu fokus dan komitmen
yang serius dari awal agar
perjalanannya tidak setengah-
setengah, tegasnya. Artinya, sambung
Alex, kalau sudah terjun ke EPC jangan
tanggung-tanggung karena sudah bisa
dipastikan untuk menggeluti bidang
EPC akan dihadapkan dengan
persoalan yang kompleks mulai dari
tahapan rancangan awal sampai akhir
masa perjalanan penyelesaian proyek
dan mampu mengidentifikasi serta
mengelola/ mitigasi risiko disamping
memerlukan modal kerja yang tidak
sedikit.
Dalam kapasitasnya sebagai
bagian dari kemampuan nasional, ia
menyarankan agar kontraktor yang
mau masuk ke bidang EPC sebaiknya
memulai dari yang paling mudah dan
cepat dikuasai. Mungkin diawali
dengan ikut melaksanakan pekerjaan
sipilnya, lalu masuk belajar engineer-
ing dan procurement secara bertahap.
Selanjutnya, bisa memulai menangani
proyek EPC small scale. Nah, untuk
belajar menangani proyek EPC skala
kecil saja, tutur Alex, butuh
penguasaan kompetensi yang hampir
sama dengan proyek besar.
Harus kuat di pengetahuan dan
teknologi proses dan mekanikal
Diakui, dalam kancah persaingan
bidang EPC ternyata sekarang bukan
hanya harus melawan asing tetapi
juga kontraktor dalam negeri. Apa
yang harus dicermati,menurut Alex,
ternyata perjalanan kontraktor yang
tekun serta fokus dan
mengedepankan organisasi
pembelajaran pada bidang
kompetensi inti yang dimiliki akan
menjadi modal besar manakala harus
bersaing.
Sebagai contoh Rekind, dengan
segudang pengalaman di proyek-
proyek EPC sudah membangun
industri Petrokimia, Kilang minyak,
industri Mineral Processing,
Pembangkit Tenaga Listrik dan lainnya
berbasis pada pengetahuan dan
teknologi process engineering know-
how. Dan akhirnya mendapatkan
kepercayaan untuk menangani sebuah
pabrik yang mengolah bahan baku
peledak dengan kapasitas produksi
300,000 Ton per tahun. Pabrik ini,
berlokasi di Kalimantan Timur yang
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 41
terbesar di Asia dan satu-satunya di
Indonesia, milik Investor dari Australia
yang bekerja dengan investor dalam
negeri.
Kalau dirunut ke belakang,
ujarnya, Rekind memang sudah punya
banyak pengalaman menangani
pabrik-pabrik yang memerlukan
kompetensi SDM yang memilki
extensive knowledge di bidang process
dan mechanical engineering . Dengan
berbagai pengalaman itu, akhirnya
owner asing pun mempercayakan
kepada Rekind untuk menggarap
proyek yang sangat ketat dalam hal
pemantauan K3L nya itu. Saya baru
merasakan proyek pabrik yang
menerapkan pola penanganan K3L nya
demikian ketat, karena selama ini
belum ada yang menerapkan aturan
sangat ketat seperti itu, ungkapnya.
Diakui, sebuah kepercayaan
bukan datang tiba-tiba, namun
berdasarkan pengalaman beruntun
dan prestasi gemilang. Kami sangat
bersyukur, kemampuan yang
dibangun Rekind dalam menguasai
proyek-proyek EPC dari skala kecil
hingga besar dan rumit sudah teruji
tinggal memelihara dan meningkatkan
terus kemampuan yang dimiliki hingga
waktu yang tak terbatas, papar Alex.
Sebagai kontraktor besar ,
tegasnya, Rekind terus memperkuat
bidang proses dan mekanikal,
sedangkan bidang lainnya perlu
dimaintain saja . Jadi, saran Alex, kalau
mau membangun kontraktor EPC,
harus kuat di bidang proses dan
mekanikal. Sedangkan untuk bidang
elektrikal , instrumentasi dan sipil
sebagai bagian dari satu kesatuan
yang melengkapi kompetensi inti
tersebut. Terus terang, memang
tidak sederhana mengintegrasikan
berbagai komponen dalam proses dan
mekanikal menjadi kesatuan untuk
memberikan performance output
sesuai keinginan pelanggan,
ungkapnya.
EPC Kontraktor Safety First, Last
and Always
Sebagai pengalaman berharga, kini
Rekind, menangani pabrik pembuat
bahan baku peledak yang memiliki
proses produksi yang cukup rumit
sebanding dengan tingkat kesulitan di
proyek2 pupuk , kilang minyak dan
lain-lain yang sudah pernah ditangani
Rekind sebelumnya Proyek
amonium nitrat ini merupakan proyek
pertama bagi Rekind selama berkiprah
membangun pabrik terumit dengan
standar internasional sangat ketat
baik aspek engineering hingga K3L
nya, papar Alex.
Diakui pada proyek-proyek yang
khusus ownernya asing, ternyata
aspek K3L menjadi salah satu Credit
point tersendiri untuk mendapat
kepercayaan pinjaman perbankan.
Sehingga memang menjadi wajar,
apabila tuntutan safety di proyek ini
sangat ketat. Bahkan orang per orang
sangat diperhatikan setiap langkah
kerjanya. Terkadang, kalau tidak
biasa menerapkan sistem safety
seketat ini memang bisa menjadi
kendala atau beban, tapi kalau sudah
biasa dan mampu beradaptasi, tentu
akan banyak manfaatnya, papar Alex.
Tentang proyek amonium nitrat
ini, menurut Alex, bagi Rekind
memang jenis tuntutannya spesifik
terutama dalam aspek K3L nya. Jadi
tidak hanya sekedar kehilangan waktu
kerja saja ( LTI ) yang diukur tetapi
medical treatment injury ( MTI) itu
tidak boleh terjadi walau hanya sekali.
Dengan kata lain, tidak boleh terjadi
ada pekerja yang mengalami
kecelakaan kerja diluar kategori first
aid sehingga sampai dirujuk atau
dirawat di rumah sakit serta dilakukan
tindakan medis.
Menurut Alex, proyek sebesar
ini memang tidak mungkin zerro
acident, dalam pengertian, tetap saja
ada kecelakaan tapi sifatnya ringan
dan tidak perlu dilakukan perawatan
khusus. Mereka yang mengalami
kecelakaan ringan biasanya tidak perlu
dirawat khusus di rumah sakit cukup
dilakukan pertolongan pertama .
Kami patut bersyukur proyek
berdana trilyunan rupiah itu mampu
dikerjakan Rekind tanpa kecelakaan
kerja yang berarti ,dan belum lama
berselang mencatat prestasi
keselamatan kerja lebih dari 6 juta jam
kerja tanpa kecelakaan yang
menyebabkan harus dilakukan
perawatan medis dengan
mempekerjakan hampir 2500 pekerja
baik yang berasal dari daerah sekitar
maupun dari luar daerah. (Rakhidin)
Nampak para eksekutor proyek yang telah mencapai prestasi membanggakan 6.000.000 man hours tanpa Medical Treatment Injury
tren teknologi
42 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
ntuk itulah perlunya
sebuah teknologi baru
yang bisa untuk
mengantisipasi terjadinya
tsunami maupun sebagai
pelindung pantai terhadap erosi.
Adalah IAS (Integrated Armor
System) Breakwater yang siap
untuk menjadi benteng
pertahanan terdepan terhadap
serangan gelombang dahsyat
tsunami yang kapanpun bisa
datang menghantam.
Apa itu Breakwater?
Breakwater atau dalam hal ini
pemecah gelombang lepas pantai
adalah bangunan yang dibuat sejajar
pantai dan berada pada jarak tertentu
dari garis pantai. Pemecah gelombang
dibangun sebagai salah satu bentuk
perlindungan pantai terhadap erosi
dengan menghancurkan energi
gelombang sebelum sampai ke pantai,
sehingga terjadi endapan dibelakang
bangunan. Endapan ini dapat
menghalangi transport sedimen
sepanjang pantai.
Sebenarnya breakwater atau
pemecah gelombang dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pemecah
gelombang sambung pantai dan lepas
pantai. Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan
IAS Breakwater IAS Breakwater IAS Breakwater IAS Breakwater IAS Breakwater
Solusi P Solusi P
Solusi P Solusi P Solusi Pemecah Gelombang T emecah Gelombang T
emecah Gelombang T emecah Gelombang T emecah Gelombang Tsunami dan sunami dan
sunami dan sunami dan sunami dan
P P
P PPelindung Erosi Pantai elindung Erosi Pantai
elindung Erosi Pantai elindung Erosi Pantai elindung Erosi Pantai
Masih ingatkah kita dengan beberapa musibah tsunami besar yang menimpa Aceh,
J epang dan beberapa negara lainnya? Cukup banyak korban jiwa dan harta yang
tergerus oleh dahsyatnya sapuan gelombang mengerikan itu. Padahal tidak sedikit dan
jarang usaha yang telah dilakukan untuk menahan atau mengantisipasi terjadinya hal
tersebut, salah satunya dengan membangun konstruksi penahan atau pemecah
gelombang lepas pantai (breakwater). Namun, sepertinya usaha itu masih kurang bisa
untuk menghadang serbuan tsunami yang secara tiba-tiba muncul dan menghantam
breakwater dengan sangat kuat.
perairan pelabuhan, sedangkan tipe
kedua untuk perlindungan pantai
terhadap erosi. Secara umum kondisi
perencanaan kedua tipe adalah sama,
hanya pada tipe pertama perlu
ditinjau karakteristik gelombang di
beberapa lokasi di sepanjang pemecah
gelombang.
Seperti disebutkan diatas
bahwa pemecah gelombang lepas
pantai dibuat sejajar pantai dan
berada pada jarak tertentu dari
garis pantai, maka tergantung pada
panjang pantai yang dilindungi,
pemecah gelombang lepas pantai
dapat dibuat dari satu pemecah
gelombang atau suatu seri
bangunan yang terdiri dari
beberapa ruas pemecah gelombang
yang dipisahkan oleh celah.
Alat pemecah gelombang
(breakwater) yang selama ini
digunakan di beberapa pantai atau
pelabuhan, selalu tidak memiliki usia
panjang. Besarnya volume gelombang
dan lemahnya material breakwater
merupakan salah satu penyebabnya.
Padahal alat pemecah gelombang
sangat penting sebagai upaya untuk
mengurangi tingkat abrasi pantai
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 43
maupun menahan serangan
gelombang tsunami.
Integrated Armor System (IAS)
Teknologi Anak Bangsa
Indonesia merupakan negara dengan
jumlah pantai terpanjang di dunia,
dan sangat memerlukan adanya
pemecah gelombang untuk
melindungi bangunan atau kawasan
sekitar pantai. Perlu diketahui
bahwasannya masing-masing pantai
memiliki karakter gelombang yang
berbeda, sehingga harus ada ketelitian
dalam pemasangannya, tidak asal
pasang.
Hal inilah yang kemudian
melandasi seorang putra bangsa ahli
pemecah gelombang, Dr. Ir. Wasi Tri
Pramono, MASc., menciptakan sebuah
teknologi baru lapis pelindung
breakwater yang dikenal dengan
Integrated Armor System (IAS). Sistem
penemuan pria yang kini bekerja
disebuah lembaga internasional di
Kanada ini sangat tangguh, dan
memiliki ketahanan terhadap gempa,
sehingga sangat cocok untuk kondisi
pantai di Indonesia.
Menurutnya, rusaknya
beberapa breakwater yang telah
dibangun di antaranya seperti di
Tegal, Jember, Pasongsongan, Muko-
muko, serta Glagah, memerlukan
teknologi lapis pelindung yang
mampu menjinakkan dahsyatnya
gaya gelombang pecah. Breakwater
pada tempat-tempat tersebut
dibangun dengan menggunakan
berbagai macam lapis pelindung
seperti batu alam, tetrapod,
ataupun plat beton.
Pada awalnya, putra bangsa ini
terlebih dahulu menciptakan alat ukur
gaya dinamik (dynamometer)
gelombang pecah yang digunakan
untuk mengetahui besarnya pukulan
gaya gelombang pecah pada lokasi-
lokasi kritis di permukaan breakwater.
Alat tersebut dikenal sebagai
Wasidevice. Dari alat itu kemudian
menghasilkan pengetahuan terbaru,
yang akhirnya melahirkan konsep baru
perencanaan lapis pelindung break-
water yaitu IAS.
IAS mulai diciptakannya pada
tahun 1997 dan baru dipatenkan
tahun 1999 di Ameri ka Serikat.
Kendati demikian, hingga
sekarang IAS masih belum
digunakan secara resmi di
beberapa pantai di Indonesia,
karena baru diujicoba pada tahap
laboratorium. Namun demikian,
setelah di lakukan ujicoba
beberapa kali, kini IAS telah siap
untuk diterapkan di Indonesia.
Benteng Penghadang Tsunami
Tsunami seperti kita ketahui adalah
gelombang besar yang ditimbulkan
oleh gerakan besar di laut, seperti
proses tunjaman (tektonik), gempa,
aliran turbidit bermassa besar
(longsor di kedalaman laut) atau pun
juga ledakan nuklir.
Gelombang tsunami bervolume
besar dengan tinggi gelombang lebih
dari kondisi biasa, umumnya berasal
dari laut dalam. Ketika mendekati
daratan secara gradual dengan cepat,
gelombang ini akan lebih tinggi
sehingga akan terjadi over topping.
Biasanya, gelombang ini akan
bercampur dengan material-material
padat, seperti pohon tumbang, batu
dan lain sebagainya tergantung
lintasan yang dilalui gelombang
tersebut. Untuk menghadapi
tren teknologi
44 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
gelombang besar dan kuat ini, IAS
terbukti mampu karena memang
didisain untuk itu dan spesifik, namun
jika terdapat material yang terbawa
merupakan hal yang lain.
Konstruksi penahan abrasi
sangat berbeda dengan konstruksi
untuk menahan/ mengurangi tsunami.
Pada dasarnya, dinding (seawall)
untuk antisipasi gelombang tsunami
berbeda fungsi, dimensi serta waktu
penggunaannya dengan seawall untuk
penanggulangan abrasi. Seawall
tsunami berfungsi menghadang
gelombang tinggi dengan volume air
yang besar, sehingga dibutuhkan
dimensi bangunan yang juga tinggi
(supaya tidak over-topping,
sehingga volume air tidak ke
daratan), impermeable (tidak
menyusup melalui rongga), dan kuat
untuk menahan tekanan akibat
volume air yang begitu besar.
Peran IAS adalah untuk
melindungi seawall tersebut dari
kekuatan gaya desak, cabut dan
spinning dari energi akibat
terpecahnya gelombang menghantam
pelindung. Tentu, dimensi blok IAS
disesuaikan dengan data-data dan
peruntukan ke depan. Armor atau
batu pelindung yang loose (atau tidak
terintegrasi seperti yang dimiliki IAS)
akan lepas dan dapat menjadi
material terbawa ketika tsunami
terjadi, sehingga justru akan
membahayakan, baik untuk dinding
sendiri maupun jiwa.
Perbedaan IAS dengan system lain
Pada kenyataan bahwa saat ini
lempeng-lempeng bumi sedang aktif
bergerak, baik karena proses
pemanasan magma maupun
pelepasan energi blok-blok untuk
mencapai kestabilan. Hal ini sangat
berpotensi menghasilkan tsunami
seperti yang terjadi di Jepang, Aceh,
Mentawai, Pangandaran, Waingapu
dan tempat-tempat lain. Tsunami
merupakan gelombang sinusoidal
yang sangat besar. Perlu diketahui
bahwa gelombang sinusoidal yang
terjadi di laut dalam, mempunyai
energi yang sangat besar dan energi
ini dapat dibawa sampai ribuan
kilometer.
Pada waktu gelombang
berkekuatan sangat besar memukul
suatu unit pelindung seawall,
seketika itu juga dalam waktu yang
sangat pendek, batu pelindung
tersebut akan mengalami tekanan
kejut (impact) yang sangat kuat.
Setelah itu, gaya akan mengecil
dalam waktu yang cepat yang
kemudian disusul dengan pukulan-
pukulan berikutnya. Meskipun
hanya kira-kira (0.05 0.10) detik
waktu bekerjanya, impact ini
sanggup melipat gandakan besarnya
gaya gelombang pada batu tersebut.
Impact ini dapat memperbesar gaya
gelombang sampai hampir 4 (empat)
kali berat batunya. Besar gaya
gelombangnya pada batu tersebut
dipengaruhi oleh karakteristik dan
pecah gelombangnya maupun bentuk
dan posisi batu yang terpukul
gelombang tersebut.
Bila seawall dilindungi dengan
batu alam biasa dengan bentuk yang
tidak beraturan, maka ketahanan lapis
pelindungnya tergantung dari inter-
locking dari batu-batu disekitarnya.
Bentuk yang tidak beraturan memberi
kesulitan dalam menghasilkan
interlocking yang seragam di seluruh
permukaan seawall. Berat batu juga
menjadi faktor kesulitan dalam
penataannya pada waktu
pembangunan. Semakin besar
kekuatan gelombang yang harus
ditahan, maka diperlukan pula batu
alam yang semakin berat, sehingga
akan semakin sulit pangaturannya,
dan juga semakin lama
pembangunannya untuk
menghasilkan interlocking yang
memenuhi persyaratan teknik.
Lapis pelindung seperti di atas
juga rawan terhadap perubahan letak
batuan. Bila satu buah batu sempat
berubah tempat dan menggelinding,
interlocking di tempat itu akan
menjadi buruk sehingga rawan
terhadap pukulan-pukulan gelombang
berikutnya. Runtuhnya breakwater
artaupun seawall di banyak tempat
umumnya diawali seperti proses di
atas.
Lapis pelindung dari tetrapod
atau jenis lain memberikan kestabilan
yang lebih baik dari batu alam.
Interlocking yang dimiliki jenis-jenis ini
bersifat terbatas, dan sangat
tergantung dari cara penataannya.
Getaran berkekuatan besar dari
gelombang, lebih-lebih gempa, dapat
menyebabkan pergeseran yang
menimbulkan lubang perlindungan
dari permukaan tubuh seawall.
Contoh kasus semacam ini pernah
terjadi di Pantai Glagah, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta.
Lapis pelindung Integrated
Armour System (IAS) mampu
mengatasi kerawanan yang dimiliki
sistem-sistem di atas, karena
keterpaduan sistemnya. Unit
pelindung IAS teratur sedemikian
rupa, sehingga menutup rapat seluruh
permukaan tubuh seawall, pun begitu
tetap mempunyai porostitas yang
cukup sehingga tidak menimbulkan
gelombang pantul yang dapat
mengganggu navigasi ataupun lalu
lintas perahu nelayan. Teknologi IAS
juga dilengkapi dengan sistem
penempatan serentak beberapa unit
pelindung sampai sebanyak 50 blok
(tepat menutupi 50 m luas
permukaan seawall), sehingga sangat
efisien dalam pembangunannya.
Semakin besar kapasitas crane yang
dapat disediakan di lapangan, maka
semakin banyak pula blok yang dapat
dipasang secara serentak. Menilik dari
itu semua, juga harus
mempertimbangkan sisi teknis,
ekonomis dan kemampuan dana yang
dibutuhkan.
Jadi, IAS terbukti tidak hanya
saja mampu untuk mendukung
seawall, tetapi juga memberikan
perlindungan yang paling kuat
dibanding dengan sistem-sistem
lainnya. Nilai tambah yang dapat
memberikan aset daerah ialah
pariwisata maupun studiwisata,
karena nilai estetika IAS yang rapih
dan indah, bukan hanya sekedar
kekuatannya saja, lebih-lebih lagi IAS
merupakan penemuan putra bangsa
Indonesia sendiri. (Abdu)
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 45
nda pasti telah mengetahui
bagaimana sebuah bangunan
berdiri di atas tanah ini. Dan
mungkin saja anda ikut andil dalam
pembangunan tersebut. Ada
beberapa komponen yang terdapat
dalam sebuah bangunan.
Setiap bangunan pasti
membutuhkan sebuah tumpuan
untuk dapat berdiri di atas tanah.
Komponen tersebut sering disebut
dengan pondasi. Terdapat beberapa
jenis pondasi yang dapat digunakan
dalam setiap pembangunan dari mulai
yang tradisional sampai yang modern.
Berikut merupakan beberapa jenis
Pondasi yang beredar di dunia
pembangunan :
1. Pondasi telapak (untuk Rumah
Panggung)
2. Pondasi Rollag Bata (untuk
Bangunan Sederhana)
3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan
Sederhana 1-2 lantai)
4. Pondasi Batu Bata (untuk
Bangunan Sederhana)
5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam
(untuk Bangunan bertingkat 2-3
Lantai)
6. Pondasi Sumuran (untuk
Bangunan Bertingkat 3-4 Lantai)
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss
pile (untuk Bangunan Bertingkat)
8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku
Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Berikut telah disebutkan
macam-macam pondasi yang sering
digunakan dalam pembangunan
sebuah bangunan khususnya di
Indonesia. Selanjutnya marilah kita
telaah lebih dalam lagi tentang
masing-masing jenis pondasi tersebut.
1. Pondasi telapak (untuk Rumah
Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis
pondasi sederhana yang telah
digunakan oleh masyarakat indonesia
sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat
dari beton tanpa tulang yang dicetak
membentuk limas segi empat seperti
pada gambar disamping.
Sistem kerja pondasi ini
menerapkan sistem tanam. Jadi
pondasi telapak ini menahan kolom
yang tertanam di dalamnya sehingga
tidak masuk dalam tanah. Seperti
halnya ketika kita menggunakan
sebuah ganjalan yang pipih atau
ganjalan yang lebih lebar untuk
standar motor ketika di tempatkan
pada tanah yang lembek.
2. Pondasi Rollag Bata (untuk
Penahan lantai)
Rollag bata merupakan pondasi
sederhana yang fungsinya bukan
menyalurkan beban bangunan,
Mengenal Ragam Jenis
Pondasi Bangunan
melainkan untuk menyeimbangkan
posisi lantai agar tidak terjadi amblas
pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya
digunakan untuk membuat teras
rumah, fungsinya hampir sama
dengan sloof gantung namun rollag
bata tidak sekuat sloof gantung dan
tidak semahal sloof gantung.
3. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan
Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan pondasi
penahan dinding yang digunakan pada
Pondasi Tapak
tren teknologi
46 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
bangunan sederhana. Pondasi ini
terdiri dari batu kali dan perekat
yang berupa campuran pasir dan
semen. Biasanya campuran agregat
untuk merekatkan batu kali ini
menggunakan perbangingan 1 : 3
karena batu kali akan selalu
menerima rembesan air yang
berasal dari tanah. Sehingga
sehingga membutuhkan campuran
yang lebih kuat menahan rembesan.
4. Pondasi Batu Bata (untuk
Bangunan Sederhana)
Seperti halnya pondasi Batu Kali,
pondasi batu bata memiliki fungsi
sama. Namun yang membedakan
keduanya hanyalah bahan yang
digunakan serta kondisi alam di
daerah sekitarnya. Dikarenakan
batu-bata merupakan bahan yang
rentan terhadap air, maka
pemasangan harus lebih maksimal
artinya bata yang dipasang harus
dapat terselimuti dengan baik.
5. Pondasi Tapak atau Ceker Ayam
(untuk Bangunan bertingkat 2-3
Lantai)
Pondasi tapak merupakan pondasi
yang banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia ketika
mendirikan sebuah bangunan.
Terutama bangunan bertingkat serta
bangunan yang berdiri di atas tanah
lembek. Pondasi tapak di temukan
oleh Alm Prof Ir Sediyatmo tsb, dan
dikembangkan oleh Prof Ir Bambang
Suhendro, Dr harry Christady dan Ir
Maryadi Darmokumoro, yang
dikenal dengan Sistim Cakar Ayam
Modifikasi (CAM).
Modifikasi yang dilakukan
adalah : penggantian pipa beton
menjadi pipa baja tipis tebal 1.4
mm, perhitungan dalam 3 Dimensi
dan penambahan "koperan" pada
tepi slab.
Sistim CAM tsb telah di uji skala
penuh oleh Puslitbang Jalan dan
Jembatan di ruas jalan Pantura
Indramyu-Pemanukan (2007) dan
digunakan di Jalan Tol seksi 4 Makasar
(2008).
6. Pondasi Sumuran (untuk Bangunan
Bertingkat)
Pondasi sumuran memiliki fungsi
sama dengan pondasi footplat.
Pondasi sumuran merupakan pondasi
yang berupa campuran agregat kasar
yang dimasukan kedalam lubang yang
berbentuk seperti sumur dengan besi-
besi di dalamnya. Pondasi ini biasanya
digunakan pada tanah yang labil dan
memiliki sigma 1,50 kg/cm2. Pondasi
sumuran juga dapat digunakan untuk
bangunan beralantai banyak seperti
medium rise yang terdiri dari 3-4
lantai dengan syarat keadaan tanah
relatif keras. Berikut contoh podasi
sumuran.
7. Pondasi Bored Pile atau Strauss
pile (untuk Bangunan Bertingkat)
Pondasi Bored pile digunakan untuk
banguna berlantai banyak seperti
rumah susun yang memiliki lantai 4-8
lantai. Pondasi ini berbentuk seperti
paku yang kemudian di tancapkan
kedalam tanah dengan menggunakan
alat berat seperti kren. Berikut
merupakan contoh pondasi bored pile.
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi Sumuran
Pondasi Bore Pile
8. Pondasi Tiang Pancang atau Paku
Bumi (untuk bangunan bertingkat)
Pondasi berikut ini merupakan
pondasi yang banyak digunakan untuk
pembangunan gedung berlantai
banyak seperti Apartment,
Kondominium, Rent Office dan
sebagainya. Pondasi ini hampir sama
dengan pondasi bored pile. Namun
pondasi tiang pancang memiliki
kekuatan yang lebih besar
dibandingkan dengan pondasi bored
pile. Berikut contoh pondasi tiang
pancang.
Sloof
Ada beberapa pengertian tentang
Sloof dari mulai pengikat, penahan,
serta pengkaku, itu semua
memanglah fungsi dari sloof. Namun
dari salah satu buku menjelaskan
bahwa Sloof itu adalah struktur
bangunan yang berada di atas
pondasi. Namun, jika begitu
pengertiannya bagaimana nasibnya
dengan sloof gantung?
Ada dua jenis sloof berdasarkan
sistem penempatannya yaitu sloof dan
sloof gantung.Sloof merupakan
struktur bangunan yang berada di atas
pondasi dan Sloof gantung adalah
struktur bangunan yang berfungsi
sebagai pengikat antar pondasi.###
Sumber :
http://monochromestudio.blogspot.com
tren desain
48 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
GENO Haus, Stuttgart,
Jerman
Di bangun pada tahun 1969 dan
disponsori oleh pemerintah. Terbuat
dari styrofoam dasar. Atap hijau ini
tetap berfingsi sampai direnovasi dan
perbaikan di tahun 1990. German
adalah negara yang pertama kali
mengunakan atap hijau ini dan sampe
skrg memimpin kemajuannya sampai
saat ini, dengan perkiraan rumah di
Jerman 10%nya adalah atap hijau.
Waldspirale merupakan sebuah
apartemen di Darmstadt, Jerman,
dibangun tahun 1990-an. Namanya
berarti spiral berpohon, merefleksikan
plan dari bangunan itu dan juga
memiliki taman di atas atapnya.
Arsiteknya Heinz M. Springmann,
bangunan ini selesai dibangun tahun
2000.
Waldspirale,
Darmstadt, Jerman
Set sembilan rumah yang dibangun
pada tahun 1993 oleh arsitek Peter
Vetsch, terbuat dari beton dan dibuat
di dalam bumi dan rumput. rumah ini
mengingatkan dengan rumah
hobbit(manusia kerdil) modern.
Nine Houses, Dietikon,
Switzerland
Atap Hijau Sebuah P Atap Hijau Sebuah P
Atap Hijau Sebuah P Atap Hijau Sebuah P Atap Hijau Sebuah Pilihan ilihan
ilihan ilihan ilihan
Mengurangi P Mengurangi P
Mengurangi P Mengurangi P Mengurangi Pemanasan Global emanasan Global
emanasan Global emanasan Global emanasan Global
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 49
Dibangun pada tahun 2003 dengan
dua atap hijau oleh designer Rafael
Pelli dan seorang perancang arsitek
lansekap, Diana Balmori. The Solaire
adalah bangunan hunian hijau
pertama di Amerika Utara. Penduduk
yang tinggal di daerah komersil akan
memiliki kesempatan untuk mencoba
oasis atap yang indah sesaat mereka
pulang ke rumah setiap hari.
The Solaire, New York,
United States
Emilio Ambasz menemukan rumah
untuk 100.000 meter persegi taman
dalam bentuk 15 teras ke atas di
sebuah gedung pemerintah di Jepang.
Atap hijau ini memiliki fitur 35.000
tanaman yang mewakili 76 spesies
yang berbeda. Sebuah jendela kantor
di gedung ini akan membuat Anda
melihat yang terbaik dari kota.
Fukuoka Prefectural
International Hall,
Jepang
Hampir dua hektar ruang hijau yang
menampilkan spesies asli Perancis
digabungkan ke atap Historial de la
Vende di Perancis. Museum ini
dibuka pada bulan Juni 2006.
Historial de la Vende
in Les-Lucs-sur-
Boulogne, France
tren desain
50 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Chicago City Hall,
United States
Salah satu contoh dari atap hijau yang
dibangun di Amerika Serikat adalah
yang ada di atas Chicago City Hall.
Meskipun atap biasanya tidak dapat
diakses oleh publik, pandangan dari
bangunan sekitarnya mengungkapkan
pola yang terorganisasi yang sesuai
dengan simetri bangunan arsitektur.
California Academy of
Sciences, United
States
San Franscsco sudah seharusnya
memasukan bangunan ini kedalam
salah satru tour nya. kunungan ke
bangunan dengan 2,5 hektar atap
hijau di california Academy Science.
Akademi mengklaim kalau bangunan
ini hemad energy sekitar 30-35%
dalam penggunaan listriknya.
School of Art and
Design, Singapore
Kalau agan mendapatkan kesempatan
untuk belajar disini, Tentu sangat
menyejukan. Lengkungan atap rumput
hijau di atas Bangunan kaca ini
membuat kita dapat belajar dengan
nyaman sekali
http://www.environmentalgraffiti.com
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 51
info alat
lat berat merupakan faktor
penting untuk memudahkan
berbagai pekerjaan pada
proyek-proyek tambang, konstruksi,
pertanian, kehutanan, minyak dan gas
bumi, dengan skala yang besar.
Excavators, adalah satu diantara
alat yang sering digunakan di medan
kerja yang sangat sulit untuk menggali
tanah dan batuan. Liugong Hydraulic
Excavators model CLG 920D-
menyediakan kemudahan itu bagi
para konsumennya.
Komponen utama alat ini
adalah roda berputar besar yang
dipasang pada sebuah lengan raksasa.
Ujung roda kemudian dipasangi
semacam ember besi (bucket) dengan
gigi-gigi logam di pinggiran bucket
yang digunakan untuk menggali
tanah. Bucket ini terus berputar
seiring putaran roda (wheel) yang
kemudian berfungsi untuk
menumpahkan muatannya pada
sabuk berjalan (belt conveyor) yang
terdapat di badan excavators.
Dengan menggunakan mesin
dari cummins euro yang sangat cocok
untuk daerah-daerah di Indonesia,
dan tenaga kuda (horse power) yang
lebih besar dibandingkan alat sejenis-
nya untuk kelas 20 tons excavators
membuat CLG 920D ini sangat di-
minati oleh pengguna alat yang mam-
pu bekerja di medan sesulit apapun.
Liugong CLG 920D ini memiliki
cycle time kerja yang cukup cepat,
yakni dengan kecepatan putar alat
(unit swing speed) 12 rpm. Sudah
dilengkapi dengan air condition dan
FM Radio cassette sebagai aksesoris
standar (standard accessories) untuk
kenyamanan operator.
Pemakaian bahan bakarnya pun
lebih irit. Betapa tidak, hanya dengan
putaran mesin 1,950 rpm, alat ini bisa
mencapai tenaga sebesar 150 HP.
Sedangkan pengguna bahan bakar
dengan kapasitas kerja sedang hingga
besar, rata-rata 16-18 liter/jam.
Alat ini juga biasa disebut
sebagai continuous excavators karena
dapat menggali tanah secara terus-
menerus tanpa terputus. Bucket yang
terus berputar akan memberikan
tingkat penggalian maksimal plus
tidak diperlukannya lagi alat angkut
tambahan, sebab tanah yang digali
langsung diangkut oleh belt conveyor.
Tentu saja ini sangat menguntungkan
karena akan memberikan tingkat
produksi yang tinggi dan menghemat
biaya pembelian alat tambahan.
Adapun keunggulan CLG 920D
dari produk sejenisnya, yakni,
memiliki konsep easy to own, easy to
operate and easy to maintain.
Easy to own, alat ini mudah
untuk dimiliki. Dengan harga yang
cukup terjangkau, dan tersedianya
pembiayaan melalui leasing Indomobil
Finance (Indomobil Group), maka
memberikan kemudahan bagi pembeli
untuk memiliki alat-alat baru dari
Liugong.
Easy to operate (mudah untuk
dioperasikan). Alat ini mudah
dioperasikan dengan menggunakan
operator control (tombol) yang
sederhana, mudah dimengerti, bahkan
untuk operator pemula. Pelatihan
untuk Operator dan Mekanik juga
disediakan pada setiap pembelian
alat-alat Liugong.
Easy to maintain (mudah untuk
dirawat). Dengan tersedianya suku-
cadang di beberapa cabang PT
Indotruck Utama, dan didukung teknisi
yang siap membantu konsumen dalam
pelayanan dan perbaikan alat. Suku
cadang mudah didapat di pasar umum,
karena memiliki komponen yang sudah
cukup tersedia di pasar Indonesia.
Komponen yang dimaksud seperti
Engine Cummins (USA), Hydraulic
System dari Kawasaki (Japan), Transmisi
dan Axle dari ZF (Germany), Vibrating
motor dari Sauer Danfoss (Germany),
dan Toshiba Valves (Japan).
Hadir di Pasar Indonesia
Di Indonesia, Liugong diwakili oleh PT
Indotruck Utama, sebagai anak
perusahaan dari Indomobil Group.
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun
1988, mengkhususkan diri pada
distribusi, penjualan dan penyediaan
suku cadang dan servis untuk produk
alat-alat berat, seperti Liugong yang
berasal dari China.
Diketahui, pangsa pasar Liugong
telah banyak diminati di Indonesia
dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Harganya pun cukup terjangkau. Bisa
dikatakan, alat ini memiliki harga yang
paling murah dibandingkan merek lain
yang telah beredar di Indonesia. PT
Indotruck Utama berhasil menjual lebih
dari 600 unit peralatan Liugong di
Indonesia.
Kebanyakan dari mesin ini
digunakan di sektor pertambangan,
konstruksi, dan sektor pertanian yang
sejak 2007 telah tersebar di beberapa
wilayah seperti Jawa, Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi, ungkap
Engr. Mervin Zaragoza, Technical
Adviser Sales & Product Manager PT
Indotruck Utama. (Vinolia)
Alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan
pekerjaan pembangunan konstruksi, sehingga hasil yang
diharapkan dapat tercapai pada waktu yang relative lebih singkat.
Excavators CLG 920D dari LI UGONG
Kualitas Terpercaya
dengan Harga Terjangkau
info produk
52 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
ebagai langkah nyata dalam
memperkuat dan
memenangkan persaingan
tentu saja para pelaku jasa
konstruksi selalu melakukan efisiensi
di segala lini. Dan PT Jakon memper-
lihatkan kemampuan itu dalam me-
ngembangkan teknologi hot recycling
untuk pemeliharaan jalan baik di da-
lam kota maupun lintas antar kota.
Pengembangan teknologi ini nampak-
nya tak terlepas dari upaya Jakon
dalam membantu program pemerin-
tah untuk perawatan jalan yang me-
lintas dari Sabang sampai Merauke.
Dalam acara Pameran dan
Seminar Konstruksi Indonesia 2011,
teknologi ini diperkenalkan Jakon,
bahkan Menteri PU Ir Djoko Kirmanto
berkenan singgah untuk mencari tahu
apa yang sedang dikembangkan oleh
salah satu kontraktor nasional itu. Tak
lain adalah hasil inovasi Jakon dalam
perawatan jalan dengan teknologi hot
recycling. Dalam peninjauannya itu,
menteri sempat bertanya apakah
harga lebih murah dan cepat atau
justru lebih mahal dan lebih lambat?.
Pada kesempatan itu, Direktur
Operasi PT Jaya Konstruksi MP, Ir. Zali
Yahya MM dengan tegas menjawab
pertanyaan Menteri PU, bahwa
teknologi ini harganya lebih murah,
kualitas setara, dan juga ramah
lingkungan. Setelah mendengar
jawaban itu, menteri pun berucap
untuk segera disosialisasikan
teknologi tersebut agar masyarakat
dunia konstruksi Indonesia khususnya
cepat mengetahui dan tertarik atas
pengembangannya.
Pelopor Hot-Recycling
di Indonesia
Sementara itu dalam bincang singkat
dengan MEDIA trenKonstruksi di area
Sebagai upaya untuk menjaga komitmennya dalam mewujudkan
pembangunan berkelanjutan, PT Jaya Konstruksi Manggala
Pratama sebagai kontraktor ternama di Indonesia selalu
melakukan inovasi baik menyangkut pengembangan teknologi
maupun metode kerja. Belum lama kontraktor swasta yang
berkantor besar di kawasan Bintaro itu berhasil mengembangkan
penerapan teknologi sekaligus metode kerja pengaspalan jalan
dengan Hot-Recycling berupa Hotmix daur ulang berkualitas tinggi.
pameran, Ir Andy M Hutahaean MM,
Kepala Divisi Estimasi PT Jaya
Konstruksi MP, menegaskan bahwa PT
Jaya Konstruksi MP sebagai anak
perusahaan PT Pembangunan Jaya
merupakan perusahaan pelopor Hot
Recycling di Indonesia dan pertama
serta saat ini satu-satunya yang
memiliki pengolahan aspal daur ulang
dengan sistem Hot Recycling atau
dinamakan Hotmix Recycling Plant.
Andy menyatakan bahwa Hotmix
Recycling Plant adalah unit
pengolahan daur ulang aspal beton
dengan sistem panas. Proses
produksinya menggunakan material
Reclaimed Asphalt Pavement (RAP),
fresh agreagregat, dan fresh asphalt
bitumen dengan alat pengolahan
berteknologi tinggi dan ramah
lingkungan.
Dengan demikian, paparnya,
bisa diperoleh kualitas campuran
yang homogen dengan temperature
campuran sesuai persyaratan. Untuk
menunjang produksinya itu, PT Jakon,
PT Jaya Konstruksi MP berhasil kembangkan Hot-Recycling Hotmix
Pertama di Indonesia Pertama di Indonesia Pertama di Indonesia Pertama di Indonesia Pertama di Indonesia
dengan efisiensi hingga 20 Persen dengan efisiensi hingga 20 Persen dengan efisiensi hingga 20 Persen dengan efisiensi hingga 20 Persen dengan efisiensi hingga 20 Persen
Direktur Operasi PT J aya Konstruksi MP, Ir. Zali Yahya MM sedang memberikan
penjelasan kepada Menteri PU Djoko Kirmanto
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 53
memiliki fasilitas plant yang
meliputi stock yard material,
mesin granulator, asphalt
mixing plant, Hot-Recycling
plant, laboratorium
pengujian, dan ditunjang
tenaga ahli berkualitas.
Ditambahkan pula,
fasilitas plant ini juga
dilengkapi dengan hotmix
storage silo yang berkapasitas
2 x 100 ton sehingga mampu
melayani customer secara
cepat tanpa harus menunggu
proses produksi terlebih
dahulu. Guna memudahkan
pelayanan kepada pelanggan,
ujar Andy, diterapkan sistem
penjualan secara retail maupun paket pekerjaan mulai pengerukan
aspal lama, produksi hotmix, penggelaran sampai pemadatan di
lapangan.
Dalam proses produksinya, setelah hasil kupasan aspal lama
dibawa ke plant, lalu masuk ke granulator untuk mendapatkan gradasi
dan ukuran memenuhi spesifikasi yang ada. Dalam mesin ini akan
dipisahkan butiran agregat dan gumpalan reclaimed asphalt pavement
tanpa memecahkan butiran agregat kasarnya. Sehingga, ujar Andy,
dapat menjalin homogenitas gradasi campuran yang dihasilkan.
Sementara untuk memantau mutu yang dihasilkan dilakukan uji
laboratorium dengan menggunakan alat yang dinamakan Abson.
Sedangkan untuk menguji hasil hotmix recycling dengan alat Marshall.
RAP yang sebelumnya merupakan waste atau buangan kini dengan
memakai alat berteknologi dapat diolah menjadi aspal beton (hotmix)
baru dan siap dikirim ke lokasi penggelaran.
Sebagai proses penggelaran aspal pada umumnya, pada proses
inipun tak berbeda. Menurut Andy, penggelaran hotmix recycling
dilaksanakan dengan metode kerja dan alat yang sama seperti
penggelaran hotmix biasa. Namun yang perlu ditekankan, penerapan
hot recycling yang dikembangkan Jakon memiliki struktur harga lebih
murah, kualitas setara, dan ramah lingkungan.
Hotmix recycling lebih hemat 20 persen
Menurut Andy, penerapan hotmix Recycling selain untuk menjawab
tantangan lapangan yang harus serba cepat, juga terkait dengan
kualitas. Teknologi Hot-Recycling memang didesain untuk bisa
memberikan mutu optimal dengan komponen harga lebih efisien.
Teknologi ini menitikberatkan terhadap kontrol terhadap kualitas
produk olahan, sebab itu, proses pencampuran material RAP dan Fresh
material dilakukan di plant. Karena, ujar Andy bebeberapa tahun
sebelumnya sempat diterapkan metode hot-recycling in place di
beberapa jalur jalan di tanah air. Namun, nampaknya belum
memberikan hasil optimal karena beberapa kendala yang ada di
lapangan seperti mutu lapisan hotmix existing yang tidak sama pada
satu ruas jalan dan keterbatasan informasi data historis mengenai
campuran yang dipakai untuk lapisan permukaan jalan tertentu.
Untuk menunjang pencapaian mutu, maka proses hot-recycling
Ir Andy M Hutahaean MM
Kepala Div Estimasi PT J aya Konstruksi MP
info produk
54 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
yang dilakukan di pabrik atau plant,
guna mencapai hasil lebih baik.
Diantara kelebihan yang dimiliki Hot-
Recycling ini, antara lain tidak
mempedulikan mutu dan dari mana
kupasan aspal itu didatangkan.
Material kupasan aspal lama ini lalu
masuk ke mesin granular untuk
memisahkan butiran yang kemudian
dilihat karak-teristik dari butiran yang
dihasilkan.
Penerapan Lapis Hotmix ini
begitu cepat karena di plant sudah
siap menggelar manakala jalan yang
diperbaiki itu dikupas lapisan
aspalnya. Untuk proses pengupasan
hingga penggelaran kembali tidak
perlu menunggu aspal kupasan
diproses, karena di plant sudah
disediakan hotmix recycling yang
sudah siap digelar. Dan proses
perbaikan di lapangan bisa
berlangsung dilakukan.
Terkait dengan unsur ramah
lingkungan, ujar Andy, gas buangan
dari AMP dimanfaatkan dalam proses
pemanasan RAP. Dengan begitu, tidak
banyak gas buangan yang lari ke udara
yang bisa berdampak terhadap
penurunan kualitas udara.
Dari sisi keunggulan, teknologi
recycling memang sangat cocok untuk
perawatan jalan di perkotaan yang
tidak bisa dengan mudah dapat
langsung dilapis ulang. Pada umum-
nya jalan di perkotaan dalam pera-
watannya terlebih dahulu harus
dikupas atau dikerok terlebih dahulu.
Apalagi banyak jalan yang berada di
bawah jembatan layang atau under-
pass yang tidak mungkin lagi dilaku-
kan pelapisan ulang tanpa harus di-
lakukan pengupasan terlebih dahulu.
Penerapan teknologi Hot-
Recycling ini juga mampu membatasi
penambangan material baru yang
berdampak pada kualitas lingkungan,
karena daur ulang ini menggunakan
material lama sebanyak 30 persen
dari campuran. Dengan berbagai
keunggulan ini, Pemda DKI dan PT
Jasa Marga tertarik dan sudah
mengaplikasikan pada beberapa
ruang jalan antara lain ruas jalan
Sudirman, HOS Cokroaminoto, ruas
Tol Cawang-Tomang-Cengkareng
(CTC) dan lain-lain. Mengenai harga,
menurut Andy, hotmix recycling
hanya 80 persen dari hotmix fresh.
Berdasarkan harga dan kebutuhan
inilah maka Pemda DKI secara rutin
menggunakan Hot-Recycling yang
dikembangkan PT Jaya Konstruksi MP
hingga saat ini dan mendatang.
Sebagai produk hasil olahan
melalui penerapan teknologi tentu
saja perlu dilakukan uji kekuatan dan
kelayakan teknis untuk bisa diterapkan
di lapangan. Guna meyakinkan kepada
pelanggan, PT Jakon pun tak
ketinggalan untuk melakukan uji
teknis atas penerapan teknologi dan
hasilnya di laboratorium Pengujian
Bahan Jalan dan Jembatan
Kementerian PU. (Rakhidin)
Tim ahli PT J aya Konstruksi MP yang siap bersama pemerintah merawat jalan jalan dengan
penerapan teknologi hot recycling.
Nampak truck pengangkut sedang mengisi hotmix recycling untuk diaplikasikan pada pengaspalan jalan (kiri),
dan hotmix recycling pun sedang diaplikasikan untuk pengaspalan jalan (kanan).
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 55
Menghadirkan Kehangatan Tenaga
Surya dalam Rumah Anda
ejak krisis energi melanda dunia
di tahun 1970an, perusahaan
dan negara-negara yang banyak
menggunakan energi bagi produk dan
kebutuhan dalam negeri, berlomba-
lomba mencari energi alternatif. Salah
satu penggunaan energi alternatif
yaitu tenaga surya dan ternyata
penggunaan energi ini dapat juga
mengurangi emisi gas CO dan CO2.
Aplikasi teknologi canggih energi
surya ini antara lain pada pemanas air.
Di Indonesia, matahari
memberikan energinya secara
bervariasi setiap tahun dan ketika
musim kemarau matahari dapat
memberikan 100% energinya
sehingga bisa mencapai temperatur
pemanasan maksimal. Sedangkan
pada saat musim hujan ketika energi
matahari hanya sedikit, teknologi
energi surya ini juga dapat bekerja
secara maksimal melalui hybrid
system. Di Indonesia produk pemanas
air dengan memanfaatkan tenaga
surya sudah banyak beredar
dipasaran.
Berikut merupakan komponen
utama dari pemanas air tenaga surya;
Kolektor, merupakan jantung dari
unit pemanas air tenaga surya. Pada
komponen ini terdapat air, dimana
energi yang diserap dari matahari
akan memanaskan air tersebut dan
selanjutnya akan dipergunakan
untuk melakukan proses
pemanasan tidak langsung
pada air yang ada di dalam
tangki.
Kaca anti pantul dan tidak
mudah retak, kaca pada kolektor ini
berfungsi agar pemanas air tenaga
surya dapat bekerja efektif dan efisien
dengan performance maksimum karena
mampu memperkecil efek pantulan
dan kehilangan energi yang terserap.
Pencampur termostatik, berfungsi
menjaga suhu air panas/hangat yang
keluar agar tetap konstan serta
menghindari perubahan suhu secara
mendadak. Suhu air dapat diatur antara
30-70 derajat celcius. Selain itu juga
berfungsi sebagai two non-return valve.
Umumnya produk pemanas air
tenaga surya dipasarkan sekaligus
dengan pemasangan/ instalasinya
sehingga calon pembeli tidak lagi
dipusingkan dengan bagaimana
memasangnya. Dan sudah banyak
jaringan service baik yang bersifat
tidak terikat ataupun yang disediakan
oleh distributor produk pemanas air
tenaga surya ini. (Vinolia)
Murah Namun Tampil Dengan Kesan Mewah
Genteng beton flat saat ini sedang
diminati dan dipakai oleh arsitek, kon-
sumen, pengembang maupun kon-
traktor. Dengan bentuk flat dan me-
manjang, menjadikan genteng beton
ini sebagai genteng yang eksklusif dan
berkelas. Tampilan beragam dan ber-
tekstur alami membuat genteng jenis
ini menjadi primadona karena selain
tampil modern juga terkesan mahal,
namun harganya cukup kompetitif
sesuai kualitas yang diberikan.
Pelaku konstruksi di tanah air
banyak menggunakan genteng beton
ini karena sesuai untuk tampilan gaya
arsitektur modern saat ini. Juga akan
memberikan tampilan yang modern
dan alami karena saat melakukan
pemasangan akan terlihat rapih dan
eksklusif. Genteng beton ini tersedia
dalam beragam pilihan warna yang
dapat dipilih sesuai dengan gaya dan
warna dari bangunan.
Adapun tekstur pada permu-
kaan genteng beton ini umumnya
tersedia dalam beberapa jenis tekstur
permukaan alami . Sehingga
konsumen dapat memilih varian
tekstur sesuai dengan konsep gaya
arsitektur yang akan ditampilkan.
Misalnya konsep gaya arsitektur
natural, dapat digunakan Slate atau
Pine. Sedangkan untuk tampilan
modern minimalis dapat digunakan
Multiline atau Classic. (Vinolia)
Genteng Beton
tren kawasan
56 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP)
Kreatif dan Inovatif Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan Inovatif Kreatif dan Inovatif Kreatif dan Inovatif
untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang untuk Terus Tumbuh dan Semakin Berkembang
Saat ini pembangunan industri nasional sedang dihadapkan pada persaingan global.
Karenanya, peningkatan daya saing industri menjadi pilihan yang tidak bisa ditawar,
agar produk industri nasional mampu bersaing dengan baik di dalam negeri maupun
luar negeri.
Semakin berkembangnya sub-sektor
industri manufaktur di Indonesia,
khususnya di Jakarta, yang diikuti
dengan pertumbuhan zona-zona
industri yang secara sporadik telah
merebak di berbagai sudut wilayah
kota, menuntut pemerintah daerah
untuk menata kegiatan-kegiatan
industri dengan upaya menyatukan
pada suatu kawasan khusus, sehingga
dapat dibinakembangkan dan
memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitarnya. Salah satunya adalah
Kawasan Industri Pulogadung (KIP)
yang merupakan pilihan utama,
karena lokasinya yang strategis serta
mempunyai akses yang memadai bagi
transportasi dan distribusi ke seluruh
wilayah Jakarta.
PT. Jakarta Industrial Estate
Pulogadung (JIEP)
Melalui Surat Keputusan Gubernur
Propinsi DKI Jakarta No. Ib.3/2/35/
1969, maka ditetapkanlah lahan
seluas 500 Ha sebagai lokasi kawasan
industri dengan nama Kawasan
Industri Pulogadung yang dikelola dan
dikembangkan oleh PT. Jakarta
Industrial Estate Pulogadung (JIEP).
PT. JIEP memiliki saham mayoritas
suatu perusahaan jasa konstruksi,
yaitu PT. JIEP Jaya, dan secara resmi
didirikan sebagai badan hukum pada
tanggal 26 Juni 1973 sampai
melanjutkan kegiatan proyek Kawasan
Industri yang dimiliki oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta. PT. JIEP adalah
perseroan terbatas milik Pemerintah
Republik Indonesia dan Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta, dengan porsi
kepemilikan saham masing-masing
sebesar 50 persen.
Di tahun 2011 ini, PT. Jakarta
Industrial Estate Pulogadung (JIEP)
bertekad untuk melangkah lebih baik.
Dengan adanya program dan target
yang telah dicanangkan oleh pihak
manajemen, perusahaan pengelola
kawasan industri dan perumahan ini
akan terus menggulirkan usahanya
dengan penuh semangat, positif dan
optimis.
Bersama dengan sekitar 400
investor yang ada di dalamnya, JIEP
tentunya mempunyai peranan yang
besar dalam ikut menumbuhkan
ekonomi nasional. Dari kegiatan usaha
dan fasilitasnya, tentunya negara akan
mendapatkan pajak yang besar dari
industri yang ada di JIEP, belum juga
dalam hal penyediaan tenaga kerja, di
mana sekarang ini terdapat lebih
kurang 70 ribuan tenaga kerja yang
bekerja di industri JIEP.
PT. JIEP di bawah kepemimpinan
Direktur Utama, Agus Dwitarto dan
didampingi oleh Direktur Operasional
dan Pengembangan, Dicky Digdoyo;
dan Direktur Keuangan, Machfud Arief
Effendi, serta dibantu oleh sekitar 120
karyawannya dalam 2 tahun terakhir
ini mampu meningkatkan kinerja
perusahaan. Tak hanya itu saja,
manajemen JIEP sekarang ini juga
telah berhasil melakukan turn-
arround, yaitu menjadikan
perusahaan yang tadinya biasa-biasa
saja berjalan dengan statis, kini
menjadi lebih dinamis serta semakin
kreatif dan inovatif untuk terus
tumbuh dan semakin berkembang.
Itu semua ditunjukkan oleh
manajemen dengan raihan laba di
tahun 2009, yang berhasil melebihi
target dengan kenaikan sebesar
151% dibanding tahun sebelumnya.
Raihan positif tersebut dibarengi
dengan perolehan award di tahun
2010, yang tercatat sebagai
perusahaan BUMN terbaik untuk
kategori Kawasan Industri versi
Majalah Investor. (Abdu)
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 57
usa Tenggara Timur merupakan
Provinsi yang memiliki iklim tropis
kering (semi arid), disebabkan oleh
tiupan angin yang cukup kencang
setiap tahunnya dan berganti arah setiap enam
bulan (April Oktober). Curah hujan yang
terjadi berkisar antara 600 mm 4.000 mm
dengan interval waktu hujan 3 4 bulan
(DesemberMaret). Sesuai data kebutuhan air
di Provinsi NTT tercatat 5,52 milyar m
3
/tahun
sedangkan ketersediaan terhadap air secara
keseluruhan sebesar 3,86 milyar m
3
/tahun
dengan defisit air sebesar 1,20 milyar m
3
/
tahun dengan peningkatan kebutuhan air
seiring pertambahan penduduk, hal ini
menjadikan pemenuhan kebutuhan air baku
merupakan prioritas pelaksanaan
pembangunan di Provinsi NTT.
Kota Kupang yang merupakan kota di
Provinsi NTT dengan angka kepadatan
penduduk tertinggi, yang pada tahun 2007
memiliki kebutuhan air minum sebesar 517,1
ltr/detik, dengan kemampuan pelayaan
distribusi air bersih dari PDAM hanya mampu
melayani 43,80 % dari total kebutuhan.
Terhadap hal tersebut Pemerintah
mencanangkan program pemenuhan
kebutuhan air minum untuk Kota Kupang
2002-2020 dengan merencanakan mega
proyek penyediaan air baku melalui
pembangunan Bendungan Tilong, Bendungan
Kolhua dan Bendungan Raknamo. Pada tahap
awal telah dibangun Bendungan Tilong dengan
kapasitas tampung bersih 17,31 juta m
3
dan
pasokan air bersih untuk Kota Kupang sebanyak
150 liter/detik. Selanjutnya Pemerintah
berencana mebangun Bendungan Kolhua yang
saat ini telah rampung detail disainnya.
Bendungan tersebut direncanakan
memiliki tampungan 6,6 juta m
3
dengan
pasokan air bersih sebesar 150,55 ltr/dtk yang
diperkirakan akan menelan biaya 330 milyar
serta diharapkan dapat memenuhui kebutuhan air bersih untuk
56 ribu jiwa dengan Jaringan Wilayah Pelayanan (JWP) hampir
diseluruh Wilayah Kota Kupang antara lain JWP Belo, JWP Manulai
dua, JWB Alak, JWP Nunbaun Sabu, JWP Fontein, JWP Penkase,
JWP Lasiana serta JWP Kelapa Lima. Provinsi NTT secara
keseluruhan membutuhkan pembangunan 38 unit bendungan
dengan perkiraan volume tampungan sebesar 95 juta m
3
.
Sedangkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan air baku
untuk keperluan penduduk, ternak, palawija dan perkebunan
diseluruh Provinsi NTT pemerintah lebih mendorong dan
mengupayakan penampungan-penampungan air musim hujan
dengan mengupayakan pembangunan embung-embung kecil di
wilayah Nusa Tenggara Timur. Untuk itu dibutuhkan pembangunan
3.000 embung kecil, namun hingga saat ini baru dibangunan 442
buah embung kecil yang bersumber dari APBN maupun APBD,
dengan luas daerah aliran sungai (DAS) mencapai 5,9 ribu Ha
dengan daya tampung sebesar 12 juta m
3
. Dari keseluruhan
embung yang dibangun 40 % diantaranya perlu direhabilitasi agar
lebih optimal dalam memberikan pelayanan.
Kebutuhan terhadap air baku di Provinsi NTT terus
meningkat setiap tahunnya seiring peningkatan jumlah penduduk,
hal tersebut diperburuk dengan perubahan iklim yang diakibatkan
pemanasan global yang berdampak pada kekeringan. Untuk itu
diperlukan dukungan pemerintah baik pusat maupun daerah serta
investasi swasta dalam penanganan hal tersebut yang didukung
peran aktif masyarakat dalam rangka optimalisasi penggunaan
ketersediaan air baku.###
Penanganan Penanganan
Penanganan Penanganan Penanganan
Ketersediaan Air Ketersediaan Air
Ketersediaan Air Ketersediaan Air Ketersediaan Air
Provinsi NTT Provinsi NTT
Provinsi NTT Provinsi NTT Provinsi NTT
Penanganan Penanganan
Penanganan Penanganan Penanganan
Ketersediaan Air Ketersediaan Air
Ketersediaan Air Ketersediaan Air Ketersediaan Air
Provinsi NTT Provinsi NTT
Provinsi NTT Provinsi NTT Provinsi NTT
Embung Kecil Waekolo Kec. Alak
Kota Kupang
internasional
58 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
K K
K KKerjasama Indonesia dan J erjasama Indonesia dan J
erjasama Indonesia dan J erjasama Indonesia dan J erjasama Indonesia dan Jepang epang
epang epang epang
Dalam P Dalam P
Dalam P Dalam P Dalam Pembang embang
embang embang embangunan Infrastruk unan Infrastruk
unan Infrastruk unan Infrastruk unan Infrastruktur tur
tur tur tur
Pembangunan infrastruktur di Indonesia semestinya di lihat dalam konteks yang integral,
bukan hanya sebatas mendorong agar investasi terjadi, melainkan membangun ketahanan
ekonomi, kesinambungan pembangunan dalam negeri, karena bagaimanapun juga investor
itu menanamkan modal demi kepentingan ekonominya dan profit, sehingga sebaiknya
bentuk kerjasama dilakukan jangan semata-mata hanya memfasilitasi kepentingan asing
saja, demikian ujar Dr. Syamsul Hadi, pengamat politik internasional UI.
apat kita lihat bahwa
pembangunan infrastruktur
di Indonesia, seperti
misalnya; pembangunan
jalan, jembatan dan terowongan,
banyak di bantu oleh pihak asing,
seperti dari Jepang, Jerman dan
China. Sejak dulu negara Jepang
sangat terkenal dalam pembuatan
jalan tol dan mencermati historis
hubungan kerjasama Jepang-Indone-
sia dalam dunia infrastruktur ini,
Syamsul Hadi mengemukakan bahwa
pada mulanya kerjasama dilakukan
melalui format Official Development
Assistance (ODA) yang merupakan
bantuan bagi pemerintah Indonesia
dan sisi bantuannya lebih banyak
digunakan untuk pembangunan
infrastruktur karena saat itu alokasi
pembiayaan infrastruktur dalam
APBN masih relatif kecil.
Bantuan-bantuan proyek untuk
infrastruktur ini di dapat dengan cara
Pemerintah Indonesia mengajukan
usulan terlebih dahulu, dalam payung
usulan tersebut pihak Jepang
menyepakati, kemudian diaturlah
kontraktor-kontraktornya, bahan-
bahan materialnya yang banyak
terkait dengan perusahaan Jepang.
Dalam mekanisme ODA, lulusan
Hosei University, Tokyo, Jepang ini
menerangkan bahwa di dalamnya ada
yang di sebut sebagai loan atau
pinjaman dan ada grant atau hibah,
kalau di analisa dari jumlah kalkulasi
bunga saja jauh lebih besar dari
jumlah grant-nya sehingga jelas
menguntungkan pihak pemberi
bantuan. Jepang sendiri menduduki
peringkat pertama sebagai pemberi
bantuan dan itu sudah berlangsung
semenjak orde baru, kondisi ini juga
menyebabkan ketergantungan investasi
asing yang paling banyak berasal dari
pendanaan Jepang serta komposisi
hutang luar negeri Indonesia ke Jepang
menjadi cukup besar sekitar 52%.
Bagi Indonesia, pembangunan
infrastruktur pasti menguntungkan
karena diharapkan mampu
menggerakkan roda ekonomi, namun
inti permasalahan sampai saat ini
terletak pada kurangnya perencanaan
infrastruktur yang berjangka panjang
dan mandiri, posisi Indonesia
seringkali dihadapkan pada dilema
pilihan membangun infrastruktur
yang mana dan pengambilan
keputusan yang seringkali kurang
visioner, misalnya antara pilihan
membangun monorel atau jalan.
Pengamat politik internasional
ini mengatakan, Sebenarnya bagi
Jepang selaku pemberi bantuan, yang
mana saja pasti untung, untuk
pembangunan monorel, perusahaan-
perusahaan konstruksi yang
mengerjakan dari perusahaan Jepang,
kereta-kereta yang digunakan untuk
monorel juga berasal dari Jepang,
sementara untuk pembangunan jalan
tol, siapapun yang melakukan, Jepang
tidak akan rugi karena mayoritas
kendaraan yang lalu lalang di jalan
raya adalah buatan dari Jepang.
Bantuan Jepang untuk monorel
sejak jaman orde baru itu sudah mau
di rancang, tapi pada masa itu
masalah kepentingan bisnis di sekitar
kekuasaan lebih memilih pembuatan
jalan. Dengan kalkulasi jumlah
investasi monorel jauh lebih besar,
Return of Investment (ROI) juga lebih
lama, berbeda dengan pembangunan
jalan tol yang begitu jadi orang bisa
langsung membayar tarifnya. ROI-nya
langsung kembali ke investornya
dalam jangka beberapa tahun, tapi
kalau public facilties, seperti; jalan
kereta itu butuh jangka waktu yang
panjang, tambahnya.
Dr. Syamsul Hadi
Pengamat Politik Internasional UI
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 59
Soal monorel ini pemerintah
DKI pada akhirnya angkat tangan,
padahal sebenarnya pembangunan
monorel justru lebih tepat untuk di
pilih, karena bantuan ini adalah
hutang bangsa sehingga seharusnya
lebih baik diarahkan kepada
infrastruktur yang memiliki daya
tahan yang lebih lama, daya guna
yang lebih luas dan berjangka
panjang, monorel bisa menjadi
alternatif angkutan publik yang lebih
masal. Namun sekali lagi Indonesia
seringkali terjebak dalam pikiran
berskala pendek, riuh rendahnya
politik yang juga berjangka pendek
dan kepentingan para pemain baik di
level nasional maupun internasional
yang menginginkan keuntungan
jangka pendek sehingga pilihan pun
jatuh pada pembangunan jalan.
Katanya lebih lanjut.
Di dalam membangun
infrastruktur, Indonesia bisa
bercermin kepada Jepang yang
identitas kebangsaannya kuat sekali.
Syamsul Hadi memaparkan, Di
Jepang, dapat kita bayangkan dalam
tahun 1900-an Pemerintah Jepang
baru melakukan modernisasi, kira-kira
baru 30 tahun Restorasi Meiji,
mengirimkan orang-orangnya ke
Barat, mereka baru pulang belajar
dari Barat, Jepang langsung membuat
ratusan kilometer jaringan kereta di
Tokyo sehingga Tokyo maju seperti
sekarang ini, 100 tahun lebih
kemudian sudah mereka pikirkan
rencana-rencana dalam jangka
panjang, hal semacam itu yang
semestinya di contoh Indonesia
dalam membangun infrastrukturnya,
Permasalahan kita itu terletak
pada mentalitas bangsa kita yang
berjiwa satelit, selalu menjadi
pengikut. Waktu jaman Jepang
sedang jaya, Indonesia setengah mati
berusaha mendekati Jepang untuk
menanamkan investasinya dan ketika
terjadi krisis Asia, banyak investor
Jepang yang lari, Indonesia pun panik
dan berupaya sekuat tenaga menarik
lagi investasi Jepang ke Indonesia
sehingga pada tanggal 20 Agustus
2007 ditandatanganilah kesepakatan
kerjasama IJEPA, mulai pelaksanaan-
nya tanggal 1 juli 2008, bagi Jepang
sendiri kepentingannya pada Indone-
sia adalah harga mati terutama untuk
pasokan gasnya. Lanjutnya.
Syamsul Hadi menyampaikan,
Jadi Pemerintah jangan hanya berpikir
untuk mendorong agar investasi terjadi
atau angka investasi naik saja, tanpa
memperhatikan betul dampak-
dampaknya yang bisa saja memperlan-
car ekstraksi pengambilan sumber daya
dan kekayaan Indonesia ke luar
Saat ini konstelasi global telah
berubah, fakta menunjukkan China
sedang bangkit di Asia bahkan di
dunia, ekonomi China terus perform,
sementara Jepang ekonominya
stagnan. Syamsul Hadi menanggapi,
Ketergantungan Indonesia ke depan
akan bergeser dari Jepang ke China,
Indonesia mendekati China sebagai
rising star dan kuatnya pengaruh China
itu terlihat pada kerjasama ASEAN-
China FTA misalnya. Implikasinya
memang angka investasi naik, namun
terjadi defisit perdagangan, di tahun
2010 mencapai 5-7 Milliar dollar,
sangat besar dan 15% sektor tenaga
kerja berkurang, kapasitas produksi
dalam negeri menurun 25%, kemudian
sektor-sektor seperti mainan anak-
anak, tekstil, banyak yang gulung tikar.
Dan ketika pengusaha dan
kelompok kepentingan berusaha
menekan pemerintah untuk
renegosiasi, pemerintah tidak
melakukan, yang dilakukan oleh
pemerintah kan supaya China lebih
banyak menanamkan investasi di
Indonesia, China juga memberikan
bantuan untuk pembangunan
infrastruktur, misalnya; dalam
pembangunan jembatan Suramadu
dengan alokasi dana yang jumlahnya
sangat besar, sebenarnya di situ
kepentingan China sangat kuat karena
di sinyalir Madura memiliki sumber
gas yang cukup besar dan diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan energi
China, selain itu keuntungan lainnya,
China menunjuk para kontraktornya
sendiri dan sebagian besar
pengerjaan jembatan dilakukan oleh
China juga. Tambahnya.
Kedepannya, diharapkan
Indonesia selain mencontoh Jepang
dengan Restorasi Meiji-nya, Indonesia
pun juga bisa mencontoh China yang
membangun infrastruktur dengan
dana yang di dapat dari ekspor, China
spending dananya sendiri dari surplus
yang diperoleh dari perdagangan,
China mengetahui jelas rencana-
rencana kedepan serta tidak
membebani generasi mendatang
dengan pembayaran cicilan hutang
dan bunganya. Indonesia sendiri level
ketergantungannya masih sangat
tinggi sehingga skema jangka
panjangnya menjadi tidak jelas, jadi
diperlukan kerangka pembangunan
infrastruktur yang integral bagi
Indonesia. (Bilqis)
catatan
60 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Berdasarkan konsep stabilitas aeroelastik, karakteristik dinamik struktur jembatan cable-stayed
menggunakan beberapa kabel yang berasingan yang menghubungkan jalan dengan menara, Kabel2
ini diikat dengan tegang dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan oleh berat sendiri) ke beberapa
tempat yang berlainan di sepanjang jalan. Kabel2 itu boleh diikat di tengah-tengah jalan (satu
jaringan) atau di tepi jalan (dua jaringan). Biasanya dua menara digunakan, dan kabel-kabel disusun
dalam bentuk kipas, Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan (Pilar) yang
kukuh di ujung jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak lagi diperlukan. Ini disebabkan oleh lantai
jambatan itu selalu berada di dalam keadaan tegang. Ini menjadikan jambatan ini sebagai jambatan
pilihan di tempat-tempat yang keadaan tanahnya kurang baik, asalkan menara-menaranya bisa
dipasak dengan baik dan kokoh.
Golden Gate Bor Golden Gate Bor
Golden Gate Bor Golden Gate Bor Golden Gate Borneo Runtuh neo Runtuh
neo Runtuh neo Runtuh neo Runtuh
Dalam W Dalam W
Dalam W Dalam W Dalam Waktu 30 Detik Saja aktu 30 Detik Saja
aktu 30 Detik Saja aktu 30 Detik Saja aktu 30 Detik Saja
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 61
rrraak! Dalam waktu 30 menit
saja jembatan Kutai
Kartanegara yang merupakan
jembatan terpanjang di
Indonesia dengan sistem jembatan
gantung itu hanya menyisakan dua
tiang penyangga dan sepasang kabel.
Dukapun menimpa para pengguna
jembatan itu. Peristiwa tragis ini terjadi
pada pukul 16.30WIT, 26/11/2011.
Dilaporkan lima mobil dan sepuluh
sepeda motor, tenggelam di Sungai
Mahakam yang mempunyai kedalaman
50 meter. Sementara itu sepuluh jiwa
tewas dan 19 orang luka-luka serta 33
orang dilaporkan hilang.
Menurut Sutopo, Kepala Pusat
Data dan Informasi Humas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), dalam pesannya kepada
wartawan di Jakarta, Sabtu (26/11/
2011), bahwa sebelum roboh, sedang
dilakukan pengenduran dan pengen-
cangan baut, nah setelah dilakukan
perbaikan baut, tiba-tiba terdapat tali
penyangga jembatan yang putus yang
kemudian diikuti semua tali penyangga
jembatan. Runtuhnya jembatan
diperkirakan hanya sebentar tak lebih
dari 30 detik, ujar Sutopo.
Salahnya, saat dilakukan
perbaikan jembatan, arus lalu lintas
yang melintas di atas jembatan
tersebut tidak dialihkan. Sehingga
ketika jembatan ambruk, banyak
kendaraan bermotor yang ikut
tercebur ke dalam Sungai Mahakam.
Sementara itu, menurut Daniel
M Rosyid, dosen Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS), bahwa
peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai
Kartanegara karena kontraktor
perbaikan jembatan tidak memahami
gaya-gaya utama yang bekerja pada
jembatan jenis suspension bridge ini,
Tentu saja berbeda dengan jembatan
Suramadu yang berjenis cable-
stayed, konstruksi utama jembatan
Kutai Kartanegara adalah kabel
gantung yang dijangkar di kedua
ujung jembatan.
Daniel mengatakan, pada
jembatan jenis suspension ini, beban
dipikul oleh kabel baja
melalui suspender baja. Kabel baja ini
ujung-ujungnya ditanamkan di kedua
ujung jembatan melalui konstruksi
berat (beton). Pada Jembatan
Suramadu, menara merupakan
konstruksi utama, sedangkan pada
Jembatan Kutai Kartanegara, menara
penyangga bukan konstruksi utama.
Ia mengatakan, pada jembatan
Kutai Kartanegara, ikatan-ikatan pada
kabel utama menerima beban tarik
yang besar sekali. Karena itu, jika
pemeliharaannya buruk bisa menjadi
sumber malapetaka. Begitu kabel
utama (yang tampak melengkung dari
kejauhan) ini mengendur, ya
runtuhlah deck jembatan yang dipakai
sebagai jalan,ujarnya.
Pada kesempatan lain Direktur
Jenderal Bina Marga Kementerian
Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto,
menduga bahwa kelalaian perawatan
terhadap jembatan atau perawatan
yang tidak sesuai prosedur
merupakan penyebab ambruknya
jembatan itu. Melihat apa yang
terjadi, kami menduga untuk
sementara, perawatan jembatan itu
tak sesuai prosedur, terutama
terhadap pilar-pilar penghubung
jembatan. Apa yang saya lihat di TV
swasta nasional, fondasinya kan
masih utuh, katanya.
Djoko melanjutkan, sesuai
disain awal, mestinya jembatan
sekaliber itu, dibuat untuk usia pakai
40 tahun, bahkan hingga 100 tahun.
Jembatan itu masih relatif muda
karena dibuat fondasinya sejak 2000
dan selesai 2001, katanya.
Namun, tegasnya, kepastian
penyebab runtuhnya Jembatan Kutai
Kartanegara akan diperoleh setelah
investigasi dan evaluasi menyeluruh
selesai dilakukan. Tim survei akan
segera dikirim dan sebagian sudah
ada di sana, katanya.
Jembatan Kutai Kartanegara
merupakan jembatan kedua yang
dibangun melintasi Sungai Mahakam
setelah Jembatan Mahakam di
Samarinda dan dikenal sebagai
Golden Gate-nya Kalimantan karena
menyerupai jembatan Golden Gate di
San Fransisco, Amerika Serikat.
Bentang bebas atau area yang
tergantung tanpa penyangga
mencapai 270 meter dari total
panjang jembatan sekitar 710 meter.
Jembatan ini mulai dibangun pada
tahun 1995 dan selesai pada 2001
dengan kontraktor PT Hutama Karya
yang menangani proyek
pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan ini juga merupakan
akses menuju Samarinda ataupun
sebaliknya yang dapat ditempuh hanya
sekitar 30 menit dan sama seperti
Jembatan Suramadu, jembatan ini juga
tidak gratis. Kendaraan roda 4 dikenai
retribusi Rp 1000,-. Melewati Jembatan
Kutai Kartanegara ada pemandangan
menarik yang dapat disaksikan, yaitu
hamparan sebuah pulau kecil yang
memisahkan Tenggarong dan
Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu
Pulau Kumala, sebuah pulau yang telah
disulap menjadi Kawasan Wisata
Rekreasi yang banyak diminati oleh
wisatawan Nusantara karena
merupakan kawasan rekreasi keluarga
yang hampir mirip dengan Taman
Impian Jaya Ancol di Jakarta. (Danial)
tren expo
62 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Pameran dan Seminar Konstruksi 2011
Membangun Kegairahan Bisnis
Jasa Konstruksi Nasional
ntuk membangkitkan gairah pembangunan di
sektor ini maka kegiatan seminar dan pameran
bertajuk kontruksi menjadi ajang untuk bisa
memacu kebangkitan di berbagai sektor
konstruksi. Berlatar belakang inilah maka tahun ini
diadakan acara Pameran dan Seminar Konstruksi Indonesia
2011. Demikian penting acara yang digelar ini Kementerian
PU sebagai salah satu pembina kegiatan jasa konstruksi
nasional selalu aktif mendorong kegiatan tersebut . Bahkan
dalam setiap kegiatan tersebut Menetri PU, Ir Djoko
Kirmanto, selalu berkenan membuka acara yang
diselenggarakan setiap menjelang akhir tahun ini.
Harus terus didorong
Penyelenggara Pameran dan Seminar Konstruksi Indone-
sia 2011 kali ini adalah Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI),
yang didukung oleh Deputy Infrastruktur Bappenas dan
Badan Pembinaan Konstruksi Kemeneterian PU. Dalam
kata sambutan pembukaannya, Menteri PU, Ir. Djoko
Kirmanto, menegaskan, perhelatan ini menjadi acara rutin
yang strategis dalam mendorong kegiatan sektor
konstruksi nasional.
Djoko yakin, acara ini menunjukkan komitmen dan
dukungan kita semua dalam upaya memajukan sektor
konstruksi dan ia berharap bisa menjadi pembuka jalan
untuk terwujudkan komitmen dan konsistensi antara
semua pihak bagi pengembangan sektor konstruksi melalui
kerja sama seluruh pemangku kepentingan.
Diakui, Indonesia memiliki sumber daya alam yang
melimpah ruah yang menjadi modal untuk menjadikan
Indonesia dengan tingkat ekonomi yang kuat dan sejahtera,
bila sumber alam ini dikelola dengan baik dan benar.
Guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal perlu didukung penyediaan
infrastruktur yang memadai. Ketersediaan jalan dan infrastruktur lainnya merupakan
prasyarat mutlak untuk membangun perekonomian lebih baik. Demikian halnya
ketersediaan bidang lain termasuk bangunan gedung dan fasilitas lainnya.
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 63
Dipaparkan dalam suasana globalisasi
ini, infrastruktur indonesia yang akan
dilaksanakan bakal menjadi ajang dan
pasar bagi pelaku bisnis jasa konstruksi
nasional dan manca negara.
Dengan desakan pasar global,
Menteri mengharapkan agar pelaku
jasa konstruksi nasional mampu ber-
saing dengan meningkatkan kompe-
tensi dan profesionalisme. Dengan
kemampuan yang dimiliki maka sudah
sewajarnya untuk bisa merambah
pasar luar negeri dan memperta-
hankan pasar dalam negeri sendiri.
Menurut menteri, sektor kons-
truksi merupakan penyumbang PDB
utama dan tercatat pada 2010 sektor ini
menyumbang PDB sebesar Rp 656
trilyun atau sekitar 10, 4% PDB nasio-
nal. Ia mengharapkan semua pihak ber-
konstribusi terhadap kemajuan sektor
konstruksi nasional. Saya terus mendo-
rong agar sektor di sektor ini terus tum-
buh kreatif dan inovatif serta berdaya
saing dalam rangka mendukung
pembangunan infrastruktur yang
berkualitas dan berkelanjutan.
Pasar konstruksi nasional,
menurut menteri, demikian besar. Hal
ini tercermin dari anggaran yang
dialokasikan pemerintah SBY saat ini
dan mendatang. Diakui, sebelum
pemerintahan SBY angaran untuk
pembangunan infrastruktur sekitar Rp
10 trilyun namun sekarang sudah
mencapai Rp 30 trilyun. Kendati
demikian, tambah menteri, dana yang
disediakan belum cukup untuk
mendapatkan kondisi jalan yang
mantap secara keseluruhan. Sebab
itulah pemerintah mengajak para
investor untuk berperan dan mem-
bangun infrastruktur seperti jalan tol.
Peluang investasi jalan tol
menreut Djoko akan sangat besar
karena di koridor Sumatera saja akan
membangun sedikitnya 1000 sampai
2000 km jalan tol belum lagi trans Jawa
yang panjangnya 600 km itu pun harus
selesai sebelum 2014. Saat ini peme-
rintah sedang merampungkan tender
jalan tol di Bali dan dalam kota Jakarta
dan menurut rencana akan segera
ground breaking pada Desember ini.
Menyinggung perubahan iklim
global, ia mengharapkan para pelaku
sektor konstruksi mampu menjawab
tantangan perubahan iklim tersebut
dalam rangka mewujudkan pem-
bangunan yang berkelanjutan. Untuk
itu perlu memahami konsep-konsep
green infrastruktur, green construc-
tion, green building dan sebagainya.
Cermin kemajuan konstruksi
Indonesia
Dalam laporannya, Ketua
penyelenggara Pameran dan Seminar
Konstruksi Indonesia 2011,
Ir. Bambang Guritno MSc, menyam-
paikan, penyelenggaran acara kali ini
merupakan cermin semangat
konstruksi Indonesia pada tahun-
tahun sebelumnya yang sudah dimulai
pada 2003. Dalam ajang ini
diharapkan mampu memacu
produktiuvitas dan peningkatan mutu
para pelaku jasa konstruksi nasional
agar mampu bersaing di kancah dalam
negeri maupun internasional.
Dalam rangka acara ini
diselenggarakan juga lomba tukang,
sarasehan, lomba foto konstruksi,
lomba karya tulis media cetak dan
lomba karya ilmiah, penghargaan
konstruksi, penghargaan proyek
konstruksi, penyusunan buku
konstruksi Indonesia, olah raga dan
puncaknya Seminar dan Pameran
Konstruksi Indonesia 2011 yang
berlangsung selama 3 hari dari 23
sampai 25 Nopember 2011 di JHCC.
Dilaporkan pula, acara ini
merupakan kerja sama antara
pemerintah dan masyarakat jasa
konstruksi, dalam hal ini Kementerian
PU dan AKI. Diharapkan acara ini
mampu menunjukkan tingkat
kemampuan masyarakat konstruksi
Indonesia baik di dalam negeri mau-
pun kancah internasional. Sekaligus
mampu membuka mata dunia
internasional melihat kemajuan dunia
konstruksi Indonesia hingga saat ini.
Sementara itu dalam kata
sambutannya, Ketua AKI Ir. Sudarto,
menegaskan, betapa pentingnya
penyelenggaraan Seminar dan
Konstruksi kali ini mengingat kegiatan
konstruksi di dalam negeri yang
semkin meningkat dari tahun ke
tahun. Ajang ini diharapkan menjadi
wahana bagi stake holder baik
pemerintah, swasta, usahawan,
pabrikan maupun lainnya untuk saling
melakukan kegiatan bisnisnya di
sektor ini.
Dalam pameran terdapat juga
Job Fair Konstruksi untuk menjaring
tenaga-tenaga muda yang ingin masuk
ke dunia jasa konstruksi. Lapangan
pekerjaan sektor konstruksi begitu
luas dari hulu hingga di sektor hilirnya,
jadi Job Fair menjadi kegiatan yang
amat penting bagi masyarakat jasa
konstruksi, paparnya. (Rakhidin)
tren event
64 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
Alih T Alih T
Alih T Alih T Alih Teknologi dan eknologi dan
eknologi dan eknologi dan eknologi dan
Belajar Gem Belajar Gem
Belajar Gem Belajar Gem Belajar Gempa pa
pa pa pa
dari Jepang dari Jepang
dari Jepang dari Jepang dari Jepang
J epang sebagai negara di Asia yang kerap mendapatkan musibah gempa seakan sudah
terbiasa menghadapi gempa. Bahkan penduduknya seakan sudah merasa familiar dengan
peristiwa alam ini. Saking seringnya dilanda gempa, warga negeri matahari terbit ini tid
nampaknya tidak terlalu panik kala gempa datang.
emampuan negeri sarat teknolohi ini dalam
penanganannya akibat gempa, memang poatut
menjadi pelajaran bagi Indonesia, terutama
menyangkut peraturan pemerintahnya yang sudah
mengatur tata cara membangun dan prosedur yang benar,
pemilihan bahan dan proses pelaksanaannya selalu
mendapat monitoring secara intensif. Dari prosedur serta
tata ini yang sudah baku diberlalukan di Jepang, rasanya
tidak salah kalau Indonesia bisa saling tukar pengalaman
dalam mengantispasi dan menangani musibah gempa.
Indonesia dalam hal gempa kini sudah memiliki peta
zona gempa lebih rinci yang dapat dipakai sebagai acuang
masyarakat untuk melakukan kegiatan pembangunan
gedung maupun infrastruktur lainnya. Mengingat
demikian penting masalah tersebut, maka kedua negara
selalu aktif menyelenggarakan Konferensi Bahaya Gempa
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 65
ship Agreement )JIEPA) yang telah
ditandatangani dalam pertemuan
bilateral antara Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dengan Perdana
Menteri Jepang Shintaro Abe
beberapa waktu silam. Kerja sama ini
dalam rangka meningkatkan
hubungan Indonesia Jepang dalam
bidang perdagangan dan investasi.
Ditegaskan, salah satu faktor
yang masuk dalam kerja sama
ekonomi ini adalah sektor konstruksi.
Sekto ini ujarnya, dipandang sebagai
sektor yang sangat strategis dan
signifikan dalam meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi.. Di samping
itu, sektor yang menghasilkan produk
infrastruktur ini menjadi tulang
punggung penyedia sarana dan
prasarana untuk mendukung
kehidupan dan kegiatan keseharian
masyarakat. Seba itu, ujar Hermanto,
sudah seharusnya seluruh aspek
dalam upaya pembangunan
infrastruktur dan gedung dievaluasi
secara nyata.
Salah satu yang harus menjadi
evaluasi penting dalam menjaga
dan Tata Cara Penanganannyanya.
Seiring perjalanan waktu kerja
sama yang diwujudkan dalam
konferensi dalam rangka tukar
pengalaman dalam penanganan
bahaya gempa antara Jepang dan
Indonesia sudah lima kali
terselenggara Kini konferensi
bergengsi yang dihadiri para pakar
gempa dan konstruksi dari kedua
negara sudah menginjak ke enam
kalinya diadakan.
Belajar gempa dari negara maju
Acara konferensi internasional buah
hasil kerja sama antara Jepang dan
Indonesia yang berlangsung minggu
akhir Nopember di Hotel Nikko Jakarta
ini dibuka oleh Wakil Menteri PU,, DR,
Ir, Jermanto Dardak. Acara yang digelar
atas inisiatif dari Badan Pembinaan
Konstruksi Kementerian PU dan
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta ini,
Menirit mantan Dirjen Tata
Ruang Kementerian PU, acara
Konferensi Konstruksi Indonesia-
Jepang ke 6 inenjadi tindak lanjut
Indonesia-Japan Economic Partner-
kualitas produk infrastruktur dan
gedung di Indonesia adalah ketahanan
terhadap gempa. Dan letusan gunung
berapi. Menurut Hermanto, Indonesia
yang memiliki zona kegempaan yang
tinggi harus belajar dari Jepang yang
banyak pengalaman dalam manajemen
gempa yang terwujud dalam
pembangunan gedung dan
infrastrukturnya yang mampu bertahan
dalam kondisi gempa.. Tentunya hal ini
tak terlepas karena kondisi kawasan
Jepang secara geografis hampir sama
dengan Indonesia.
Dalam konferensi ini antara
lain dibahas berbagai hal mulai dari
peraturan, tata cara desain,
membangun dan pengawasan
tarhadap pelaksanaan
pembangunan infrastruktur dan
gedung di kedua negara. Dengan
alih informasi teknologi terkait
dengan bahaya gempa, tentunya
Indonesia harus bertindak ala
Jepang dalam mengamankan
asperencanaan dan pelaksanaan
proyek infrastruktur gedung yang
tahan gampa. (Rakhidin)
Nampak Wakil Menteri PU DR Ir.Hermanto Dardak saat memberikan sambutan pada Konferensi Konstruksi Indonesia J epang di J akarta.
Wakil Menteri PU didampaingi Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan para pakar gempa dari Indonesia dan J epang
info proyek
66 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
BASKO CITY SUPERBLOCK - PEKANBARU
Project Category : Residential | 19 Storey | 120000 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Basko Group PT, ;
Project Consultant : Architect: Antono Sally & Rekan || Quantity
Surveyor: Basko Group PT || Structural
Engineer: Haerte (HRT) Widya Konsultan PT
|| Mechanical & Electrical Engineer: Mitra
Inti Pranata PT, ;
Town/Province : Pekanbaru, Riau
Const. Value (USD/mn) : 78.261
Project Description: A superblock area with a total floor space of
about 120,000 square meters, to include: * a four storey shopping
center * two 19-storey apartment towers * Aa19-storey office
building Building elements include: * flooring: ceramic/tile/
granite tile * structures: concrete construction * ceiling: gypsum
board/ acoustical ceiling * walling: brick walls with plaster and
paint finishes/ wall panels * roofing: ceramic roof tile/ concrete
roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile
* elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-
connected series air conditioners * interior work/ fit-out works *
sanitary system * fire protection system/ security system *
landscape and gardens * water supply system * internal road
network and related infrastructure * power house and related
utilities * car park
CIPUTRA WORLD JAKARTA 2 - THE RESIDENCE AND
THE FRASER SUITE CONDOMINIUM
Project Category : Residential | 40 Storey | 80000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Ciputra Property Tbk PT || Hotel
Operator: Fraser Hospitality - Corporate
Office
Project Consultant : Local Architect: Perentjana Djaja PT ||
Foreign Architect: SCDA Architects Pte Ltd ||
Town/Province : Jakarta, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 52.174
Project Description: A 40-storey apartment tower to contain 700
units, with a floor space of about 80,000 square meters, on a site
area of 3,1 hectares. Building elements include: * flooring:
ceramic tile/homogeneous tile/wooden flooring/ carpet/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-
tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator/special
elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works
* sanitary ware and fittings * fire protection system/security
system * landscape work/garden * water supply system/water
treatment system * power house and related utilities * car park/
parking lot
THE ESPLANADE APARTMENT
Project Category : Residential | 29 Storey | 116000 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Wira Sakti Surya Persada PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT, ; Renik
PT || Structural Engineer: Idea Five PT ||
Mechanical & Electrical Engineer: Meco
Systech Internusa PT,
Town/Province : Jakarta Utara, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 50.435
Project Description: Development of three 29-storey apartment
towers, with a floor space of 116,000 square meters. Building
elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-
tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air
conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and
fittings * fire protection system/security system * landscape
work/Garden * water supply system/ water treatment system *
power house and related utilities * car park/parking lot
SUN CITY APARTMENT
Project Category : Residential | 23 Storey | 115000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : -
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Gerald Dean Mandiri PT,
Town/Province : Jakarta Pusat, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 50
Project Description: Development of five 23-storey apartment
towers, with a floor space of about 115,000 square meters, on a
site area of three hectares. Building elements include: * flooring:
BUILDING PROJECT
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 67
ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall
panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame *
door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors *
pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior
work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection
system/security system * landscape work/garden * power house
and related utilities * car park/parking lot
CITRA GARDEN MEDAN 2 RESIDENCES
Project Category : Residential | 2 Storey | 160000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Ciputra Group - Citra Garden Medan,
Project Consultant : Master Planner: Ciputra Group - Citra Garden
Medan || Architect: ;, Structural Engineer:
Ciputra Group - Citra Garden Medan ||
Mechanical & Electrical Engineer: ;
Town/Province : Medan, North Sumatera
Constr.Value (USD/mn) : 43.478
Project Description: A residential estate to include 1,000 two-
storey houses, each with a floor space ranging from 120 to 200
square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
homogeneous tile * structures: concrete construction * ceiling:
gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint finishes
* roofing: ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss:
lightweight steel * door and window: wooden panel * sanitary
ware and fittings * landscape work/ site preparation * internal road
network and related infrastructure
PARAGON SQUARE - TANGERANG
Project Category : Residential | 20 Storey | 80000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Broadbiz Asia PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Ketira Engineering
Consultants PT || Mechanical & Electrical
Engineer: Malmass Mitra Teknik (Matrik) PT,
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 34.783
Project Description: Development of three 20-storey apartment
towers to contain 1,272 units, and two-storey mall with a total
floor space of about 80,000 square meters, on a site area of 1,3
hectares. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-
tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner *
interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire
protection system/security system * landscape work/garden *
power house and related utilities * car park/parking lot
CIPUTRA WORLD JAKARTA 2 - THE CEDAR CONDO-
MINIUM TOWER
Project Category : Residential | 35 Storey | 52500 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Ciputra Property Tbk PT, ;
Project Consultant : Local Architect: Perentjana Djaja PT ||
Foreign Architect: SCDA Architects Pte Ltd ||
Town/Province : Jakarta, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 34.239
Project Description: A 35-storey condominium tower, with a floor
space of 52,500 square meters. Building elements include: *
flooring: ceramic tile/homogeneous tile/wooden flooring/ carpet/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-
tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator/special
elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works
* sanitary ware and fittings * fire protection system/security
system * landscape work/garden * water supply system/water
treatment system * power house and related utilities * car park/
parking lot
THE SKY TERRACE LAGOON CONDO
Project Category : Residential | 20 Storey | 60970 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Fajar Surya Perkasa PT, ;
Project Consultant : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT
|| Structural Engineer: Gerald Dean Mandiri
PT || Quantity Surveyor: Korra Antarbuana
PT || Mechanical & Electrical Engineer:
Metakom Pranata PT,
Town/Province : Jakarta Barat, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 33.136
Project Description: Development of three 20-storey apartment
towers, with a floor space of about 60,970 square meters.
Building elements include: * flooring: homogeneous tile *
structures: concrete construction * ceiling: acoustical ceiling *
walling: wall panels * faade: glass/aluminum cladding * roofing:
concrete roof tile * truss: lightweight steel * door and window:
Aluminum frames/glass doors * pile: bored pile * lift * AC central/
AC split * interior work * electric & telecommunication system *
water supply system * drainage system * sanitary system * fire
protection system * security system * related utilities * landscape
and gardens * car park
RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 1
Project Category : Residential | 41 Storey | 60000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT
Project Consultant :Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT ||
Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd ||
Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech
Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT
Partnership (Wolferstan Trower Indonesia
PT),
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const. Value (USD/mn) : 32.609
Project Description: A 41-storey apartment tower to contain 350
units, with a floor space of about 60,000 square meters, on a site
area of two hectares. Building elements include: * flooring:
homogeneous tile/carpet * structures: concrete construction/
steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof
truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden
frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator *
split type air conditioner/duct-connected series air conditioners *
interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection
system/security system * landscape and gardens * water supply
info proyek
68 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
system * power house and related utilities * car park/parking lot
CITY VIEW POLONIA - CONDOMINUM
Project Category : Residential | 11 Storey | 48000 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Citra Alamsemesta Raya PT, ;
Citra Alamsemesta Raya PT - City View
Polonia Site Office,
Project Consultant : Architect: Creating Place CV || Structural
Engineer: Creating Place CV,
Town/Province : Medan, North Sumatera
Const Value (USD/mn) : 26.087
Project Description: Development of four 11-storey condominum
towers to contain 300 units, with a total floor space of about
48,000 square meters. Building elements include: * flooring:
ceramic tile/ homogeneous tile * structures: con composite steel
* ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and
paint finishes * facade: glass/ aluminum cladding * roofing:
concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and window:
aluminum panel/ wooden panel * pile: tube pile * elevator/freight
elevator * duct-connected series air conditioners * interior work/ fit-
out works * sanitary ware and fittings * water supply system
SUDIRMAN TERRACE APARTMENT
Project Category : Residential | 35 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : -
Project Consultant : Architect: Design Global Indonesia PT ||
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 21.739
Project Description: A 35-storey apartment tower, with a floor
space of about 40,000 square meters, on a site area of 6,000
square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof *
roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/
wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight
elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works
* sanitary ware and fittings * fire protection system/security
system * landscape work/garden * power house and related
utilities * car park/parking lot
TANG CITY RESIDENCES
Project Category : Residential | 20 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Pancakarya Griyatama PT - Tang City,
Project Consultant : Architect: Airmas Asri PT || Structural
Engineer: Gistama Intisemesta PT ||
Mechanical & Electrical Engineer: Metakom
Pranata PT || Quantity Surveyor: Quanta QS
Costindo PT,
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 21.739
Project Description: A 20-storey apartment tower to contain 1,500
units, with a floor space of about 40,000 square meters. Building
elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construc-
tion * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner *
interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire
protection system/security system * landscape work/garden *
water supply system/water treatment system * power house and
related utilities * car park/parking lot
RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 3
Project Category : Residential | 28 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT
Project Consultant : Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT ||
Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd ||
Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech
Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT
Partnership (Wolferstan Trower Indonesia
PT),
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 21.739
Project Description: A 28-storey apartment tower and two levels
of basement to contain 250 units, with a floor space of about
40,000 square meters, on a site area of two hectares. Building
elements include: * flooring: ceramic tle/homogeneous tile/
hardened-floor * structures: concrete construction/steel
construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof
truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden
frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator *
split type air conditioner/duct-connected series air conditioners *
interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection
system/security system * landscape and gardens * water supply
system * power house and related utilities * car park/parking lot
RASUNA SETIABUDI RESIDENCES 2
Project Category : Residential | 34 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Jakarta Setiabudi Internasional Tbk PT
Project Consultant : Local Architect: Atelier Enam Arsitek PT ||
Foreign Architect: DP Architects Pte Ltd ||
Mechanical & Electrical Engineer: Sigmatech
Tatakarsa PT || Quantity Surveyor: WT
Partnership (Wolferstan Trower Indonesia
PT),
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 21.739
Project Description: A 34-storey apartment tower to contain 250
units, with a floor space of about 40,000 square meters, on a site
area of two hectares. Building elements include: * flooring:
homogeneous tile/carpet * structures: concrete construction/
steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof
truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden
frames/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator *
split type air conditioner/duct-connected series air conditioners *
interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection
system/security system * landscape and gardens * water supply
system * power house and related utilities * car park/parking lot
GATEWAY APARTMENT @PASTEUR
Project Category : Residential | 12 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Binakarya Propertindo PT (Agung
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 69
Sedayu Group), Setra Duta PT (Istana Group),
Project Consultant : Architect: Binakarya Propertindo PT (Agung
Sedayu Group) || Structural Engineer: Ketira
Engineering Consultants PT,
Town/Province : Bandung, West Java
Const Value (USD/mn) : 21.739
Project Description: A 12-storey apartment tower with a total
floor space of about 40,000 square meters. Building elements
include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling * walling:
brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * facade:
glass/ aluminum cladding * roofing: ceramic roof tile/ concrete
roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast pile/tube pile
* elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-
connected series air conditioners * interior work/ fit-out works *
sanitary system * fire protection system/ security system *
landscape and gardens * water supply system * internal road
network and related infrastructure * power house and related
utilities * car park
SPRINGHILL APARTMENT
Project Category : Residential | 20 Storey | 38000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Grahatama Persada Realty PT
(Palazzo Group),
Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia ||
Town/Province : Jakarta Pusat, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 20.652
Project Description: Development of two 17 to 20 storey apart-
ment towers to contains 1,100 units, with a floor space of about
38,000 square meters, on a site area of 1,6 hectares. Building
elements include: * flooring: ceramic tile/homogeneous tile/
carpet/hardened floor * structures: concrete construction/steel
construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof *
roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/
wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/freight
elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out works *
sanitary ware and fittings * fire protection system/security system *
landscape work/Garden * water supply system/ water treatment
system * power house and related utilities * car park/parking lot
CIMBULEUIT HILL - APARTMENT
Project Category : Residential | 25 Storey | 36000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: JKS Realty,
Project Consultant : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT
|| Mechanical & Electrical Engineer:
Adhicipta Prajawidya PT || Structural
Engineer: Atelier 6 (Struktur) PT,
Town/Province : Bandung, West Java
Const Value (USD/mn) : 19.565
Project Description: Development of three 25-storey apartment
towers, with a floor space of about 36,000 square meters, on a
site area of 9,417 square meters. Building elements include: *
flooring: ceramic tile/ marble * structures: concrete construction/
steel construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: aluminum cladding * roofing: concrete roof tile * roof
truss: steel frame * door and window: aluminum frames/wooden
frames * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner *
interior work * electrical system * sanitary system * fire protec-
tion system * security system * related utilities * landscape and
gardens * car park * water supply system
THE GREAT SALADIN APARTMENT
Project Category : Residential | 18 Storey | 35000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Wangsa Dharma Properti PT,
Project Consultant : Architect: Kadu Bunder Arsitek ||
Town/Province : Depok, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 19.022
Project Description: Development of three 18-storey apartment
towers to contain 1,237 units, with a floor space of about 35,000
square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels *
facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof *
roof truss: steel frame * door and window: aluminum panel/
wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator * duct-
connected series air conditioners * interior work/fit-out works *
sanitary ware and fittings * fire protection system/security system
* landscape work/garden * power house and related utilities * car
park/parking lot
SENTRA TIMUR SUPERBLOCK: STAGE 2 - APARTMENT
Project Category : Residential | 25 Storey | 35000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Bakrie Pangripta Loka PT,
Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia ||
Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 19.022
Project Description: Development of two 25-storey apartment
towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a
site area of 3,7 hectares. Building elements include: * flooring:
ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall
panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab
roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/
freight elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out
works * sanitary ware and fittings * fire protection system/
security system * landscape work/garden * car park/parking lot
TANG CITY SUDIRMAN ONE APARTMENT
Project Category : Residential | 28 Storey | 35000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Pancakarya Griyatama PT - Tang City,
Project Consultant : Architect: Airmas Asri PT || Structural
Engineer: Gistama Intisemesta PT ||
Mechanical & Electrical Engineer: Metakom
Pranata PT || Quantity Surveyor: Quanta QS
Costindo PT,
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 19.022
Project Description: A 28-storey apartment tower, with a floor
space of about 35,000 square meters, on a site area of 7,000
square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete
construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling:
wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete
slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
info proyek
70 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/
freight elevator * packaged air conditioners * interior work/fit-out
works * sanitary ware and fittings * fire protection system/
security system * landscape work/Garden * water supply system/
water treatment system * power house and related utilities * car
park/parking lot
LA MAISON BARITO
Project Category : Residential | 32 Storey | 34000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Duta Anggada Realty Tbk PT,
Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia || Mechanical &
Electrical Engineer: Asdi Swasatya PT ||
Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT
|| Quantity Surveyor: WT Partnership
(Wolferstan Trower Indonesia PT),
Town/Province : Jakarta, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 18.478
Project Description: A 32-storey apartment tower, with a floor
space of 34,000 square meters. Building elements include: *
flooring: homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete
construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling:
wall panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame *
door and window: aluminum panel wooden panel * pile: bored
pile * elevator * sanitary ware and fittings * fire protection system
* landscape work/garden * car park/parking lot
THE PAKUAN SUITES AND RESIDENCE
Project Category : Residential | 9 Storey | 40000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Graha Indah Pesona PT || Hotel
Operator: Swiss-Belhotel International, ; ||
Developer: Graha Indah Pesona PT,
Project Consultant : Architect: Inti Solid Pratama PT ||
Town/Province : Bogor, West Java
Const Value (USD/mn) : 17.391
Project Description: Development of two 9-storey apartment
towers to contain 248 units, with a floor space of about 40,000
square meters. Building elements include: * flooring: homoge-
neous tile * structures: concrete construction/steel construction *
ceiling: gypsum board * walling: brick walls with plaster and paint
finishes * facade: aluminum cladding * roofing: concrete roof tile
* roof truss: wooden frame/ lightweight steel/ steel frame * door
and window: aluminum panel * pile: bored pile * elevator/freight
elevator * split type air conditioner/duct-connected series air
conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary ware and
fittings * fire protection system/ security system * landscape
work/ garden * water supply system/ water treatment system *
internal road network and related infrastructure * power house
and related utilities * car park/ parking lot
SENOPATI PENTHOUSE
Project Category : Residential | 21 Storey | 25000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : -
Project Consultant : Architect: Kind Architects || Mechanical &
Electrical Engineer: Policipta Multidesain PT ||
Structural Engineer: Rekacipta Kinematika PT,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 16.304
Project Description: Development of a 21-storey apartment tower, with
a floor space of about 25,000 square meters, on a site area of 5,000
square meters. Building elements include: * flooring: ceramic tile/
homogeneous tile/carpet/hardened floor * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade:
glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors *
pile: bored pile * elevator/freight elevator * packaged air conditioners *
interior work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection
system/security system * landscape work/garden * water supply
system/water treatment system * power house and related utilities * car
park/parking lot
CITYLIGHT APARTMENT
Project Category : Residential | 16 Storey | 30000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Sumber Tenaga Lestari PT (Mitra
Group), ;
Project Consultant : Architect: Teguh Han Gie Architects ||
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 16.304
Project Description: Development of two 16-storey apartment towers,
with a total floor space of about 30,000 square meters. Building
elements include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling *
walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels * roofing:
ceramic roof tile/ concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and
window: aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast
pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-
connected series air conditioners * interior work/ fit-out works * sanitary
system * fire protection system/ security system * landscape and
gardens * water supply system * internal road network and related
infrastructure * power house and related utilities * car park
SUDIRMAN SWEET RESIDENCE
Project Category : Residential | 19 Storey | 30000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Setra Duta PT (Istana Group), ;
Project Consultant : Design Consultant: Bita Enarcon Engineering
PT || Architect: Setra Duta PT (Istana Group)
|| Design Consultant: Farchitect PT ||
Town/Province : Bandung, West Java
Const Value (USD/mn) : 16.304
Project Description: A 19-storey apartment tower to contain 600
units, with a floor space of about 30,000 square meters. Building
elements include: * flooring: ceramic/tile/granite tile * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board/ acoustical ceiling
* walling: brick walls with plaster and paint finishes/ wall panels *
facade: glass/ aluminum cladding * roofing: ceramic roof tile/
concrete roof tile * roof truss: steel frame * door and window:
aluminum frames/ wooden frames/glass doors * pile: pre-cast
pile/tube pile * elevator/freight elevator * split type air condi-
tioner/duct-connected series air conditioners * interior work/ fit-
out works * sanitary system * fire protection system/ security
system * landscape and gardens * water supply system * internal
road network and related infrastructure * power house and
related utilities * car park
SENOPATI MANSION
Project Category : Residential | 20 Storey | 24000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Mahkota Asiana Graha PT,
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 71
Project Consultant : Architect: PDW Architects || Mechanical &
Electrical Engineer: Malmass Mitra Teknik
(Matrik) PT || Structural Engineer: Wiratman
& Associates,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 15.652
Project Description: A 20-storey apartment tower with a floor
space of 24,000 square meters, on a 6,000-square-meter site.
Building elements include: * flooring: homogeneous tile *
structures: concrete construction/steel construction * ceiling:
gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum
cladding * roofing: glazed ceramic roof tile * roof truss: light-
weight steel * door and window: aluminum frames/wooden
frames * pile: bored pile * elevator * split type air conditioner *
interior work * electrical system * sanitary system * fire protec-
tion system * security system * landscape and gardens * water
supply system * internal road network and related infrastructure
* power house and related utilities * car park/parking lot
LEBAK BULUS APARTMENT
Project Category : Residential | 22 Storey | 28232 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: DD Group,
Project Consultant : Architect: Indomegah Cipta Bangun Citra PT
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 15.343
Project Description: Development of two 19 and 22 storey
apartment towers, with a floor space of about 28,232 square
meters, on a site area of 11,905 meters. Building elements
include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/hardened
floor * structures: concrete construction/steel construction *
ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel
frame * door and window: aluminum panel/wooden panel/glass
doors * pile: bored pile * elevator/freight elevator * split type air
conditioner/duct-connected series air conditioners * interior
work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection
system/security system * landscape work/garden * power house
and related utilities * car park/parking lot
THE H RESIDENCE
Project Category : Residential | 26 Storey | 28000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Hutama Karya Realtindo PT,
Project Consultant: Local Architect: Arkitek
Team Empat PT || Foreign Architect: DP
Architects Pte Ltd || Mechanical & Electrical
Engineer: Arkitek Team Empat PT ||
Structural Engineer: Ketira Engineering
Consultants PT,
Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 15.217
Project Description: A 26-storey apartment tower, with a floor
space of about 28,000 square meters. Building elements include:
* flooring: ceramic tile/homogeneous tile * structures: concrete
construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling:
wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete
roof tile * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
frames/wooden frames * pile: bored pile * elevator/freight
elevator * split type air conditioner * interior work * electrical
system * sanitary system * fire protection system * security
system * related utilities * landscape and gardens * car park *
water supply system
SENTRA TIMUR SUPERBLOCK: STAGE 3 - APARTMENT
Project Category : Residential | 25 Storey | 35000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Bakrie Pangripta Loka PT,
Project Consultant : Architect: Urbane Indonesia ||
Town/Province : Jakarta Timur, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 15.217
Project Description: Development of two 25-storey apartment
towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a
site area of 5,6 hectares. Building elements include: * flooring:
ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall
panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete slab
roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/
freight elevator * split type air conditioner * interior work/fit-out
works * sanitary ware and fittings * fire protection system/
security system * landscape work/garden * car park/parking lot
GOLF LAKE RESIDENCES - VICTORIA HILLS GOLF
CLUSTER
Project Category : Residential | 2 Storey | 45386 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Agung Sedayu Permai PT - Head
office, Agung Sedayu Grup - Golf Lake
Residence,
Project Consultant : Master Planner: Image Qreator PT
Town/Province : Jakarta Barat, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 14.8
Project Description: A residential estate to include 313 two-storey
houses, each with a floor space ranging from 90 to 200 square
meters, on a site area of seven hectares. Building elements
include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with
plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss:
lightweight steel * door and window: aluminum panel/wooden
panel * pile: mini pile * sanitary ware and fittings
MARGAHAYULAND PONDOK INDAH APARTMENT
Project Category : Residential | 26 Storey | 26000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Margahayu Land PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT
|| Mechanical & Electrical Engineer: Mitra
Inti Pranata PT,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 14.13
Project Description: A 26-storey apartment to contain 190 units,
with a floor space of about 26,000 square meters, on a site area
of 1,1 hectares. Building elements include: * flooring: ceramic
tile/ homogeneous tile/hardened floor * structures: concrete
construction/steel construction * ceiling: gypsum board * walling:
wall panels * facade: glass/aluminum cladding * roofing: concrete
slab roof * roof truss: steel frame * door and window: aluminum
panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile * elevator/
freight elevator * split type air conditioner/duct-connected series
air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and
info proyek
72 MEDIAtrenKonstruksi - Edisi Desember 2011 www.trenkonstruksi.com
fittings * fire protection system/security system * landscape
work/garden * power house and related utilities * car park/
parking lot
MARGAHAYULAND PONDOK INDAH CONDOTEL
Project Category : Residential | 26 Storey | 26000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Margahayu Land PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Gistama Intisemesta PT
|| Mechanical & Electrical Engineer: Mitra
Inti Pranata PT,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 14.13
Project Description: A 26-storey condotel to contain 190 units, with a
floor space of about 26,000 square meters, on a site area of 1,1 hectares.
Building elements include: * flooring: ceramic tile/ homogeneous tile/
hardened floor * structures: concrete construction/steel construction *
ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/aluminum
cladding * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame * door and
window: aluminum panel/wooden panel/glass doors * pile: bored pile *
elevator/freight elevator * split type air conditioner/duct-connected
series air conditioners * interior work/fit-out works * sanitary ware and
fittings * fire protection system/security system * landscape work/
garden * power house and related utilities * car park/parking lot
ALAM SUTERA - SUVARNA PADI: AKASIA CLUSTER
Project Category : Residential | 2 Storey | 36000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Alam Sutera Realty Tbk PT,
Project Consultant : Architect: Alam Sutera Realty Tbk PT ||
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 13.696
Project Description: A residential estate to include 100 two-storey
houses, each with a floor space ranging from 240 to 480 square
meters, on a site area of seven hectares. Building elements
include: * flooring: tile/granite tile * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with
plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss:
lightweight steel * door and window: aluminum frames/wooden
frames * sanitary system * landscape and gardens * internal road
network and related infrastructure
SUMMARECON SERPONG - THE TIARA CLUSTER
Project Category : Residential | 2 Storey | 50000 sqm
Project Stage : Documentation
Project Owner : Developer: Summarecon Serpong PT,
Project Consultant : Architect: Summarecon Serpong PT, Studio
Graha Tantrajasa PT, Peil Studio PT ||
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 13.587
Project Description: A residential estate to include 200 two-storey
houses, each with a floor space ranging from 200 to 300 square
meters, on a site area of 9 hectares. Building elements include: *
flooring: homogeneous tile * structures: concrete construction *
ceiling: gypsum board/ plywood * walling: brick walls with plaster
and paint finishes * roofing: glazed ceramic roof tile * roof truss:
lightweight steel * door and window: aluminum frames/ wooden
frames * pile: mini pile * electrical system * sanitary system *
related utilities * landscape and gardens * internal road network *
drainage system * water supply system
BINTARO PARKVIEW
Project Category : Residential | 22 Storey | 35000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Duta Putra Mahkota PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Perkasa Carista Estetika
PT || Mechanical & Electrical Engineer:
Skemanusa Consultama Teknik PT,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 13.315
Project Description: Development of two 22-storey apartment
towers, with a floor space of about 35,000 square meters, on a
site area of 2,2 hectares. Building elements include: * flooring:
ceramic tile/homogeneous tile/hardened floor * structures:
concrete construction * ceiling: gypsum board * walling: wall
panels * roofing: concrete slab roof * roof truss: steel frame *
door and window: aluminum panel/wooden panel/glass doors *
pile: bored pile * elevator * split type air conditioner * interior
work/fit-out works * sanitary ware and fittings * fire protection
system/security system * landscape work/garden * power house
and related utilities * car park/parking lot
THE PREMIER BEST WESTERN @ PONDOK INDAH
Project Category : Residential | 23 Storey | 24000 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Perdana Gapuraprima Tbk PT,
Project Consultant : Architect: Megatika International PT ||
Structural Engineer: Ketira Engineering
Consultants PT || Mechanical & Electrical
Engineer: Malmass Mitra Teknik (Matrik) PT,
Town/Province : Jakarta Selatan, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 13.043
Project Description: A 23-storey apartment tower, with a floor space
of about 24,000 square meters, on a site area of 4,000 sq m.
Building elements include: * flooring: carpet/granite tile/wooden
flooring * structures: concrete construction/steel construction *
ceiling: gypsum board * walling: wall panels * facade: glass/
aluminum cladding * roofing: concrete roof * roof truss: steel frame
* door and window: aluminum frames/wooden frames/glass doors
* pile: bored pile * elevator/freight * split type air conditioner *
interior work/fit-out works * sanitary system * fire protection
system/security system * landscape and gardens * car park/parking
SUMMARECON SERPONG - THE SPRING: STARLING
CLUSTER
Project Category : Residential | 2 Storey | 37800 sqm
Project Stage : Design
Project Owner : Developer: Summarecon Serpong PT, ;
Project Consultant : Architect: Studio Graha Tantrajasa PT ||
Engineer: Summarecon Serpong PT,
Town/Province : Tangerang, Jabotabek
Const Value (USD/mn) : 12.326
Project Description: A residential estate to include 200 two-storey
houses, each with a floor space ranging from 162 to 216 square
meters, on a site area of seven hectares. Building elements
include: * flooring: homogeneous tile * structures: concrete
construction * ceiling: gypsum board * walling: brick walls with
plaster and paint finishes * roofing: ceramic roof tile * roof truss:
lightweight steel * door and window: aluminum panel/wooden
panel * pile: mini pile * sanitary ware and fittings
Edisi Desember 2011- MEDIAtrenKonstruksi www.trenkonstruksi.com 73
info kerja
1. PENTA OCEAN CONSTRUCTION Co. Ltd
URGENTLY NEEDED
International Contractor is looking for suitable candidates to fill position:
Estimate/QS Engineer (EQS) - Jakarta
Specific Requirements:
Male/Female (25 45 years old)
Min. Diploma in Civil Engineering or Architect from reputable
university
Min. 3 years experience in Civil & Building Project
Able to prepare BQ (Bill of Quantity)
Able to prepare Tender Specification
Able to create project costing calculation
Able to do project schedule, analyze unit price & calculate work
volume as well as calculate progress of works
General Requirements:
English ability (Min. passive)
Computer literate (MS Office, Internet, Auto CAD)
Posses strong leadership, interpersonal communication, and
analytical skill
Excellent problem solving, communication and presentation
skill
Proactive, hardworker, discipline and willing to work extra
hours to meet deadlines
Willing to be placed at site office
Qualified candidates are requested to submit CV, related certificates,
photograph, and expected salary by post or email
ola@poc.co.id
HRD Penta Ocean Construction Co., Ltd
Mid Plaza 2, 24th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11 Jakarta 10220
2. AURORA EXECUTIVE PLACEMENT CONSULTANT, PT
URGENTLY NEEDED
While reaching for our goal, we strive to achieve the following objec-
tives:
Provide Outstanding Consultancy and value added services for
our clients
Exploit our core competencies fully to provide an Effective,
Efficient, Economic, and Expeditious solution
Aim at reducing uncertainty & doubts amounts clients and
candidates by help translate corporate goals to individual goals.
Provide truthful and factual information only
Recognize unique talent in individuals, counsel and provide
opportunities to help them maximize their professional and
personal growth
Civil Engineer (Jakarta)
Requirements:
Male, Bachelors Degree in civil engineering from reputable
university, preferably field training experience
Experience in tendering process (lead tender to goal phase)
4-5 years of experience as constructions civil engineers
Has full technical responsibility for interpreting, organizing,
executing and coordinating assignments and managing projects.
Plans, schedules, conducts, or coordinates detailed phases of
the engineering for larger scope projects with multiple internal
and external clients.
Thinks and works independently.
Ability to liase with government institutions for legalities/
permits
Should you meet the above requirements, please email your Resume with
Recent Photograph to
resume@auroraepc.co.id
and CC to
auroraepc@gmail.com
3. MITRA SANDANG SEJATI, PT
DIBUTUHKAN SEGERA
Perusahaan kami bergerak dalam bidang JASA KONSULTAN (Arsitek, Sipil,
Interior dan Pengawasan), saat ini membutuhkan Tenaga Profesional yang
berpengalaman min.3th menangani proyek Pemerintah untuk posisi dan
kriteria sbb:
Posisi : ARSITEK, SIPIL & ME
Kualifikasi :
Pria/Wanita S1 (Arsitek, Sipil & ME)
Menguasai AutoCAD & 3D Max (Wajib)
Bisa Sketchup, Corel Draw, Shop Drawing /Gambar Kerja Beste
Dapat bekerja secara individu & Tim
Mampu bekerja keras sesuai target yang ditentukan
Memiliki kemampuan analisa, perencanaan, pelaksanaan,
control & problem solving.
Mendapat Gaji Pokok, Transport/Makan & Extra Insentif Proyek.
Posisi : DRAFTER (ARSITEK, SIPIL & ME)
Kualifikasi :
Pria/Wanita D3/STM Pembangunan
Menguasai Auto CAD & 3D Max, Photoshop, Coraldraw
Dapat bekerja secara individu & Tim
Mampu bekerja keras sesuai target yang ditentukan
Memiliki kemampuan analisa, perencanaan, pelaksanaan,
control & problem solving.
Mendapat Gaji Pokok, Transport/Makan & Extra Insentif Proyek.
Aplikasi surat lamaran lengkap dan disertai POTOFOLIO DESIGN :
Jl.RS.Fatmawati Raya 168A,Jkt Selatan 12430
Email : centrapendawa@yahoo.co.id
Tuliskan posisi yang mau dilamar dikanan atas
Hub: PT. Mitra Sandang
Dengan Ibu Rake/Ita Tlp. 021- 7698555 & 7506838
Sumber : JobsDB.com Indonesia
Redaksi Majalah MEDIA trenKonstruksi menerima informasi lowongan pekerjaan dengan tanpa dikenakan biaya
(GRATIS). Kirimkan data lowongan pekerjaan ke alamat :
Komp. Perkantoran Warna Warni Jl. HOS Cokroaminoto No. 22/B3 Larangan Tangerang 15154
Email. dadan5710@yahoo.com atau danial@trenkonstruksi.com
Fax. 021 733 5989
Data lowongan pekerjaan harus sudah diterima redaksi per tanggal 15 untuk diterbitkan pada bulan berikutnya.
Ya, Mohon dikirimkan majalah MEDIA trenKonstruksi sesuai keterangan sebagai berikut;
PAKET A 3 edisi Rp. 60.000,- (gratis 1 edisi)
PAKET B 6 edisi Rp. 120.000,- (gratis 2 edisi)
PAKET C 12 edisi Rp. 240.000,- (gratis 4 edisi)
Nama : .....................................................................................
Alamat : .....................................................................................
.....................................................................................
.....................................................................................
.................................................... kode pos : ...............
Telepon : ........................................mobile : ................................
Faximile : .....................................................................................
Email : .....................................................................................
Perusahaan : .....................................................................................
J abatan : .....................................................................................
Website : .....................................................................................
Untuk informasi lebih
lanjut silahkan
hubungi ;
DIVISI DISTRIBUSI
DAN IKLAN
Perkantoran Warna Warni
J l. HOS Cokroaminoto
No. 22/B3 Larangan
Tangerang Banten 15154
Telp. 021 711 22 336
Fax. 021 733 59 89
* Harga BELUM TERMASUK ongkos kirim diluar jabodetabek
* Mohon dicentang atau disilang pada kotak dan isikan data selengkap mungkin

Anda mungkin juga menyukai