Anda di halaman 1dari 6

SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power
Source) sampai ke konsumen, seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah
!) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
") merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
karena catu daya pada pusat#pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh embangkit listrik besar dengan tegangan dari !!
k" sampai #$ k" dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan trans%&rmat&r
enaik tegangan menjadi $% k& ,!'(k&, ""%k& atau '%%k& kemudian disalurkan
melalui saluran transmisi. )ujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil
kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya
adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (* kwadrat +). ,engan daya yang
sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga
kerugian daya juga akan kecil pula.
,ari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi #' k" dengan trans%&rmat&r
enurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan
tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi rimer. ,ari
saluran distribusi rimer inilah gardu(gardu distribusi mengambil tegangan untuk
diturunkan tegangannya dengan tra%& distribusi menjadi sistem tegangan renda), yaitu
##'-*+' "&lt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen#
konsumen. ,engan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin,
dengan menggunakan tra%&(tra%& ste(u. .ilai tegangan yang sangat tinggi ini
(,",U,",E,") menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain berbahaya bagi
lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan#perlengkapannya, selain menjadi tidak
cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. /aka, pada daerah#
daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan tra%&(tra%& ste(d&-n. 0kibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka
mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian#bagian saluran yang
memiliki nilai tegangan berbeda#beda.
.engel&m&kan /aringan Distribusi Tenaga Listrik
1ambar !. 2onfigurasi Sistem )enaga 3istrik.
4ntuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan#
pembatasan seperti pada 1ambar diatas
,aerah * Bagian pembangkitan (1eneration)
,aerah ** Bagian penyaluran ()ransmission) , bertegangan tinggi (5&,45&,65&)
,aerah *** Bagian ,istribusi Primer, bertegangan menengah (7 atau "%k&).
,aerah *& (,i dalam bangunan pada beban-konsumen), *nstalasi, bertegangan rendah.
Berdasarkan pembatasan#pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi
Sistem Distribusi adalah ,aerah *** dan *&, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan
menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu dibuat. ,engan demikian
ruang lingkup Jaringan ,istribusi adalah
a. SUTM, terdiri dari )iang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan
perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
b. SKTM, terdiri dari 2abel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain#lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari )ransformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, 3&
panel, pipa#pipa pelindung, 0rrester, kabel#kabel, transformer band, peralatan
grounding,dan lain#lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari sama dengan perlengkapan-material pada S4)/ dan
S2)/. 8ang membedakan hanya dimensinya.
Klasi%ikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut
1. Menurut nilai tegangannya
a. Saluran distribusi .rimer, )erletak pada sisi primer tra%& distribusi, yaitu antara
titik Sekunder tra%& substati&n (Gardu Induk) dengan titik primer tra%& distribusi.
Saluran ini bertegangan menenga) #' k". /aringan listrik 0' k" atau !1' k", jika
langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.
b. Saluran Distribusi Sekunder, )erletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara
titik sekunder dengan titik cabang menuju beban (3ihat 1ambar "#")
2. Menurut bentuk tegangannya
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current menggunakan sistem tegangan searah.
b. Saluran Distribusi !C (!lternating Current menggunakan sistem tegangan bolak#
balik.
". Menurut #enis$ti%e konduktornya
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan
perlengkapannya, dan dibedakan atas
# Saluran ka-at udara, bila k&ndukt&rnya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.
# Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b. Saluran Ba-a) Tana), dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah
(ground cable).
c. Saluran Ba-a) Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut
(submarine cable)
&. Menurut susunan (konfigurasi salurannya
a. Saluran 2onfigurasi hori9ontal, bila saluran %asa terhadap %asa yang lain-terhadap
netral, atau saluran &siti terhadap negati (ada sistem D2) membentuk garis
horisontal.
b. Saluran 2onfigurasi &ertikal, bila saluran#saluran tersebut membentuk garis :ertikal .
c. Saluran konfigurasi ,elta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu
segitiga (delta).
'. Menurut Susunan Rangkaiannya
,ari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan menjadi dua
yaitu sistem distribusi rimer dan sistem distribusi sekunder.
a. /aringan Sistem Distribusi .rimer,
Sistem distribusi rimer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
induk distribusi ke pusat#pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara,
kabel udara, maupun kabel tana) sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan
kondisi serta situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah
yang akan di sulai tenaga listrik sampai ke pusat beban.
)erdapat bermacam#macam bentuk rangkaian 3aringan distribusi rimer, yaitu
# /aringan Distribusi Radial, dengan model +adial tipe pohon, +adial dengan tie dan
switch pemisah, +adial dengan pusat beban dan +adial dengan pembagian phase area.
# /aringan distribusi ring 4l&&5, dengan model Bentuk open loop dan bentuk ;lose
loop.
# /aringan distribusi /aring(3aring 4NET5
# /aringan distribusi sindle
# Saluran Radial Interk&neksi
b. /aringan Sistem Distribusi Sekunder,
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu
distribusi ke beban#beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder
bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat
menggunakan kabel yang beris&lasi maupun k&ndukt&r tana is&lasi. Sistem ini
biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada
konsumen-pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan#peralatan sbb
# Papan pembagi pada tra%& distribusi,
# 5antaran tegangan renda) (saluran distribusi sekunder).
# Saluran 3ayanan Pelanggan (S3P) (ke konsumen-pemakai)
# 0lat Pembatas dan pengukur daya (k6) meter) serta %use atau pengaman pada
pelanggan.
gambar ". 2omponen Sistem ,istribusi
Tegangan Sistem Distribusi Sekunder
0da bermacam#macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut standar< (!) 6EI 7
Edis&n Electric Institut, (") NEMA (Nati&nal Electrical Manu%actures Ass&ciati&n).
Pada dasarnya tidak berbeda dengan sistem distribusi D2, faktor utama yang perlu
diperhatikan adalah besar tegangan yang diterima pada titik beban mendekati nilai
nominal, sehingga peralatan-beban dapat dioperasikan secara optimal. ,itinjau dari cara
pengawatannya, saluran distribusi A2 dibedakan atas beberapa macam tipe dan cara
pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya, yaitu
!. Siste( satu fasa dua ka)at 12* +olt
". Siste( satu fasa tiga ka)at 12*$2&* +olt
=. Siste( tiga fasa e(%at ka)at 12*$2*, +olt
(. Siste( tiga fasa e(%at ka)at 12*$2&* +olt
'. Siste( tiga fasa tiga ka)at 2&* +olt
7. Siste( tiga fasa tiga ka)at &,* +olt
$. Siste( tiga fasa e(%at ka)at 2&*$&1- +olt
>. Siste( tiga fasa e(%at ka)at 2-'$&-* +olt
?. Siste( tiga fasa e(%at ka)at 22*$",* +olt
,i *ndonesia dalam hal ini .T8 .LN menggunakan sistem tegangan ##'9*+' "&lt.
Sedang pemakai listrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari .T8 .LN,
menggunakan salah satu sistem diatas sesuai dengan standar yang ada. Pemakai listrik
yang dimaksud umumnya mereka bergantung kepada negara pemberi pinjaman atau
dalam rangka kerja sama, dimana semua peralatan listrik mulai dari pembangkit
(generat&r set) hingga peralatan kerja (m&t&r(m&t&r listrik) di suplai dari negara
pemberi pinjaman-kerja sama tersebut. Sebagai anggota, IE2 (Internati&nal
Electr&tec)nical 2&missi&n), Ind&nesia telah mulai menyesuaikan sistem tegangan
men3adi ##'9*+' "&lt saja, karena IE2 sejak tahun !?7$ sudah tidak mencantumkan
lagi tegangan !"$ &olt. (*6; Standard &oltage pada Publikasi nomor => tahun !?7$
halaman $ seri ! tabel !).
,iagram rangkaian sisi sekunder tra%& distribusi terdiri dari
!. Siste( distribusi satu fasa dengan dua ka)at, )ipe ini merupakan bentuk dasar yang
paling sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil
dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.
". Siste( distribusi satu fasa dengan tiga ka)at, Pada tipe ini, prinsipnya sama dengan
sistem distribusi ,; dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat dua alternatif besar
tegangan. Sebagai saluran @netralA disini dihubungkan pada tengah belitan (center#tap)
sisi sekunder trafo, dan diketanahkan, untuk tujuan pengamanan personil. )ipe ini untuk
melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan
dan pedesaan.
=. Siste( distribusi tiga fasa e(%at ka)at tegangan 12*$2&* +olt, )ipe ini untuk
melayani penyalur daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu daerah
perumahan pedesaan dan perdagangan ringan, dimana terdapat dengan beban = fasa.
(. Siste( distribusi tiga fasa e(%at ka)at tegangan 12*$2*, +olt.
'. Siste( distribusi tiga fasa dengan tiga ka)at, )ipe ini banyak dikembangkan secara
ekstensif. ,alam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat diperoleh dalam
bentuk rangkaian delta (segitiga) ataupun rangkaian wye (star-bintang). ,iperoleh dua
alternatif besar tegangan, yang dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya
pembagian seimbang antara ketiga fasanya. 4ntuk rangkaian delta tegangannya
ber:ariasi yaitu "(% &olt, dan (>% &olt. )ipe ini dipakai untuk melayani beban#beban
industri atau perdagangan.
7. Siste( distribusi tiga fasa dengan e(%at ka)at, Pada tipe ini, sisi sekunder (output)
trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik bintangnya. Seperti
halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu diperhatikan keseimbangan beban
antara ketiga fasanya, dan disini terdapat dua alternatif besar tegangan.

Anda mungkin juga menyukai