Menurut Galatia 3:14, janji ini adalah janji tentang Roh itu.
Tetapi Galatia 3:16 mengatakan bahwa janji-janji itu
diberikan kepada keturunan Abraham, yakni Kristus. Ayat-ayat ini sukar dicocokkan. Di satu pihak, Roh itu adalah Kristus yang almuhit; di pihak lain, janji ini, Roh ini, diberikan kepada Kristus sebagai keturunan. Walaupun ini sukar dijelaskan secara doktrinal, tetapi lebih mudah dimengerti dalam pengalaman. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita menerima Dia sebagai keturunan, sebagai hayat. Tetapi, keturunan ini adalah Roh pemberi-hayat yang almuhit, realitas tanah permai itu. Ini berarti Kristus yang kita terima sebagai keturunan adalah Roh yang dilambangkan oleh tanah permai. Kristus masuk ke dalam kita sebagai keturunan. Tetapi ketika kita hidup oleh-Nya, Ia akan menjadi tanah yang adalah bagian kita.
Dahulu, Allah melepaskan umat-Nya dari Mesir dan membawa mereka masuk ke tanah permai. Allah Bapa telah melakukan hal yang serupa terhadap kita. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan, yang dilambangkan oleh Firaun dan Mesir, dan memindahkan kita ke dalam Kristus yang almuhit, yang dilambangkan oleh tanah permai. Sama seperti bani Israel dipindahkan dari Mesir ke tanah yang mengalirkan susu dan madu, tanah di mana tidak ada tirani, begitu pula kita telah dipindahkan ke dalam alam lingkungan yang amat indah, yang disebut Kerajaan Anak Bapa yang terkasih. Sebab itu, dilayakkan mendapat bagian dalam bagian orang-orang kudus sebenarnya berarti masuk ke dalam tanah permai.
Menurut lukisan-lukisan dalam Perjanjian Lama, bani Israel dilepaskan dari Mesir melalui domba Paskah, dan mereka bertahan di padang gurun melalui manna. Tabernakel (Kemah Pertemuan) yang didirikan di padang gurun melambangkan hidup gereja (church life) yang dapat berpindah-pindah. Hidup gereja semacam ini tidak kokoh, tidak didirikan dengan permanen. Setelah bani Israel masuk ke tanah permai dan menikmati berkat yang dijanjikan kepada Abraham, mereka membangun bait dengan batu bersandarkan suplai kekayaan tanah permai yang tidak terduga itu. Bait melambangkan hidup gereja yang kokoh. Dalam 1 Korintus kita nampak gereja yang dilambangkan oleh tabernakel, tetapi dalam Kitab Kolose dan Efesus, gereja dilambangkan oleh bait. Kristus yang kita nikmati dalam Kitab Kolose bukan hanya anak domba dan manna, tetapi juga tanah permai, undian, bagian orang-orang kudus.