Anda di halaman 1dari 1

Misalkan seseorang ingin memberi saya sepuluh buah persik dari kebun persiknya.

Buah ini
merupakan contoh dan pencicipan dari seluruh produksi kebun persiknya. Sebagai
pewaris-pewaris Allah, kita memiliki Roh Kudus sebagai jaminan, garansi, bukti, dan panjer
dari warisan kita. Pada waktu yang sama, Roh Kudus juga merupakan satu contoh dan
satu pencicipan. Pencicipan ini memberi kita satu kecapan atas diri Allah; pengecapan
seluruhnya
masih belum tiba.
Semakin kita mengecap-Nya, semakin besarlah selera kita terhadap-Nya; dan semakin
besar selera kita, semakin banyak pula kita mengecap-Nya. Inilah suatu siklus yang mulia.
Janganlah mengira kaum beriman yang dewasa sudah lelah memakan Allah. Tidak, kita
malah memiliki selera yang lebih besar dan memakan- Nya lebih banyak. Haleluya! Allah
menjaminkan diri-Nya sendiri kepada kita. Semakin besar penjaminan-Nya, semakin banyak
kenikmatan yang kita miliki. Kenikmatan ini memperbesar selera kita. Banyak orang yang
tidak begitu berselera terhadap Kristus ketika kali pertama mereka masuk ke dalam hidup
gereja, tetapi setelah
tinggal dalam gereja sejangka waktu, selera mereka meningkat.
Semakin banyak kita menikmati Tuhan, semakin besar selera kita terhadap-Nya.
Dalam pemulihan Tuhan, kita tidak boleh diduduki oleh konsepsi dan hal-hal yang doktrinal.
Kita terutama harus memperhatikan pengalaman yang riil atas diri Allah Tritunggal. Sudah
tentu, bila pengalaman kita mantap dan sehat, pastilah akan cocok dengan wahyu Alkitab.
Sering kali, saya menerima terang dari pengalaman saya terlebih dulu, bukan dari Alkitab.
Tetapi ketika saya memeriksa pengalaman saya dengan Alkitab, ternyata apa yang telah
saya alami tidak saja selaras dengan apa yang tercantum dalam Alkitab, tetapi juga
diperkuat oleh firman itu. Setiap perkara harus dapat dialami, bukan hanya berupa doktrin.
Banyak di antara kita dapat bersaksi bahwa dari hari ke hari kita mengalami pengurapan,
pemeteraian, dan penjaminan. Bila kita mengalami Roh Kudus sedemikian, kita menerima
lebih banyak esens ilahi ke dalam kita, dan kita akan memiliki lebih banyak ekspresi Allah,
serta menikmati Allah lebih banyak pula. Oh, Allah begitu lezat dan enak! Begitu kita
mengecap Dia, kita tidak akan melupakan-Nya, sebaliknya, kita damba mengecap-Nya
lebih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai