Anda di halaman 1dari 1

Allah sendiri adalah satu rahasia, dan Kristus adalah rahasia dari rahasia ini.

Sudah tentu kita tidak dapat


mengerti rahasia yang sedemikian hanya dengan membaca huruf-huruf Alkitab saja. Karena Kristus berhuni
dalam roh kita, maka kita perlu melatih roh kita untuk mengenal Dia sebagai rahasia Allah. Janganlah
menganggap Kristus sebagai obyek untuk dikenal secara lahiriah saja. Sebagai persona yang telah
disalibkan dan dibangkitkan, Dia sekarang berada di atas takhta di surga dan juga di dalam roh kita.
Karena itu, penting sekali kita melatih roh kita untuk berkontak dengan-Nya. Hal ini berarti kita harus terbuka
dari lubuk batin kita dan berseru kepada-Nya. Roh kita adalah bagian kita yang paling dalam, lebih dalam
daripada hati dan semua bagian jiwa kita. Sebab itu, melatih roh kita berarti membuka bagian diri kita yang
terdalam untuk berseru kepada nama Tuhan Yesus dan untuk berkontak dengan Dia sebagai persona hidup di
batin kita.

Saudara Nee, aku bersatu dengan Anda, sebab Anda menempuh jalan Tuhan. Ketahuilah, sekalipun Anda
menyimpang dari jalan ini, aku tidak akan berubah pikiran. Aku mempunyai keyakinan yang penuh
terhadap jalan Tuhan dalam gereja.

Tuhan Yesus, di luar Engkau aku tidak berminat untuk apa pun. Tuhan, pikiran, tekad, dan emosiku mutlak
bagi-Mu. Aku tahu apa yang kupercayai, dan aku tahu apa yang sedang kulakukan di dalam pemulihan-Mu. Aku
rela menyerahkan hidupku untuk-Mu. Andaikata aku mempunyai sepuluh jiwa, aku mau memberikan
setiapnya bagi pemulihan. Tuhan, setiap serabut dalam diriku adalah untuk-Mu.

Menurut Kolose 1:19, seluruh kepenuhan berkenan diam di dalam Kristus. Menurut Kolose 2:9, seluruh
kepenuhan berdiam secara jasmaniah di dalam Kristus. Ini menunjuk kepada tubuh jasmani yang dikenakan
Kristus di dalam keinsanian-Nya, yang menunjukkan bahwa seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalam
Kristus sebagai yang memiliki tubuh insani. Sebelum inkarnasi

Kristus, kepenuhan ke-Allahan


berdiam di dalam Dia sebagai Firman yang kekal, tetapi tidak secara jasmaniah. Sejak Kristus
berinkarnasi, mengenakan tubuh insani, kepenuhan ke-Allahan mulai berdiam secara jasmaniah di
dalam Dia, dan di dalam tubuh-Nya yang dimuliakan (Flp. 3:21), sekarang dan selamanya.

Anda mungkin juga menyukai