Kita sudah menunjukkan bahwa segala hal positif dalam alam semesta adalah bayangan Kristus. Sebagai
contoh, rumah kita adalah satu bayangan dari Kristus sebagai tempat kediaman kita yang sejati. Karena Kristus
adalah wujud segala bayangan, maka kita tidak boleh mengizinkan bayangan-bayangan itu menjadi
pengganti Dia yang adalah wujud dan realitasnya. Alangkah tololnya kita jika mengambil bayanganbayangan dan bukan realitasnya! Kitab Kolose menjelaskan bahwa Kristus yang almuhit adalah segala sesuatu
kita. Maksud Allah bukan memberi kita ribuan hal; melainkan hanya memberi kita satu persona, yakni
Kristus yang almuhit.
Menyadari bahwa kita telah mati di dalam Kristus, kita harus tidur pada malam hari dengan suatu kesadaran
salib. Jika kita mempraktekkan tidur melalui salib, merebahkan diri dengan kesadaran bahwa kita telah mati di
dalam Kristus, keesokan paginya kita akan bangun dalam kebangkitan sebagai seorang manusia baru. Kita
tidak saja memiliki Kristus, persona yang unik yang berlawanan dengan segala hal; kita pun memiliki salib, cara
yang unik, yang berlawanan dengan semua cara lain.
Karena kita memiliki Kristus dan salib, tidak ada kedudukan bagi kerendahan hati yang dibebankan pada diri
sendiri. Kita tidak perlu melatih diri untuk menjadi rendah hati. Saya telah mengamati, baik di Timur
maupun di Barat, orang-orang yang paling sombong adalah orang-orang yang belajar mempraktekkan
sejenis kerendahan hati. Kita tidak perlu mempelajari praktek semacam itu. Sebaliknya, kita harus melulu
menerima cara salib yang unik ini.
Dalam hidup gereja boleh jadi ada kesatuan tanpa keharmonisan. Agar ada kesatuan yang harmonis dan manis,
kita semua perlu melalui salib setiap hari. Janganlah berdebat bahwa Anda benar dan orang lain salah. Semakin
Anda berdebat seperti itu, Anda akan semakin kurang melalui salib. Saya ulangi, cara untuk mencapai tujuan
kita ialah melalui persimpangan salib. Jangan menghindari salib apa pun. Sebaliknya, laluilah semua
salib yang Anda jumpai dalam kehidupan Kristen, dalam kehidupan keluarga, dan dalam hidup gereja. Dalam
kehidupan pernikahan dan hidup gereja khususnya, Anda perlu melalui salib hari demi hari, bahkan jam demi
jam. Dalam Efesus 4 Paulus menasihati kita agar tidak membiarkan matahari terbenam sebelum amarah kita
padam. Ini berarti kita harus membiarkan amarah kita melalui salib. Jika kita memiliki kehidupan seharihari yang melalui salib, kehidupan keluarga dan hidup gereja kita akan menjadi harmonis. Puji Tuhan bagi
Kristus dan salib! Allah
cara salib.
telah memberi kita satu persona Kristus yang almuhit, dan satu