Anda di halaman 1dari 2

Dalam kekekalan yang lampau Allah axis sendirian. Kemudian, dalam waktu, Ia menciptakan segala sesuatu.

Pada titik tertentu dalam sejarah, Allah Pencipta, Pencipta segala sesuatu ini, menjadi manusia. Langkah yang
penting ini disebut inkarnasi. Melalui inkarnasi ini Allah mengenakan manusia berikut segala makhluk
ciptaan, karena manusia adalah kepala makhluk ciptaan. Tuhan Yesus, Allah yang berinkarnasi,
hidup di bumi selama tiga puluh tiga setengah tahun. Ketika Ia disalibkan, semua makhluk ciptaan disalibkan
bersama Dia. Ini berarti bukan Kristus saja yang naik ke salib, tetapi manusia yang Allah kenakan
berikut semua makhluk ciptaan bersama Dia menuju salib.

Ketika Kristus berinkarnasi dan lahir di palungan di Betlehem, Ia mengenakan sifat insani. Sifat insani ini
mencakup kita dan segala makhluk ciptaan. Karena itu, sebelum kita dilahirkan, Kristus sudah mengenakan kita.
Ketika Kristus menempuh kehidupan insani, kita juga menempuhnya bersama Dia. Tidak hanya demikian,
ketika Ia pergi ke salib dan disalibkan, kita pun disalibkan bersama-Nya. Kemudian kita dikubur bersama Dia di
dalam kubur. Sebenarnya seluruh makhluk ciptaan telah dikubur bersama Dia di situ. Jadi, kuburan Kristus
adalah kuburan almuhit. Kita pun telah dibangkitkan dan diangkat bersama Kristus. Sekarang, bahkan ketika
kita mengambil bagian dalam hidup gereja, kita duduk bersama Dia di surga. Di satu pihak, kita berada dalam
gereja di bumi; di pihak lain, kita berada dalam Kristus di surga. Antara surga dengan gereja ada lalu lintas
yang ramai sekali, lalu-lintas yang bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Sebetulnya mengatakan
lalu-lintas seperti itu adalah ditinjau dari pandangan manusia. Dari pandangan Allah, surga dan gereja adalah
satu. Sebab itu, berada di dalam gereja berarti berada di surga.

Berdasarkan Perjanjian Baru, Kristus mempunyai dua kali kelahiran. Kelahiran-Nya kali pertama terjadi pada
inkarnasi- Nya, dan kelahiran-Nya kali kedua terjadi dalam kebangkitan-Nya. Gereja ada melalui kebangkitan
Kristus.

Dalam kelahiran-Nya kali kedua, Putra sulung Allah terlahir bersama semua
saudara-Nya, yang adalah anggota Tubuh- Nya, yakni gereja. Sebab itu, gereja dilahirkan
dalam kebangkitan, yaitu dalam kelahiran Kristus kali kedua. Gereja sekarang meneruskan eksistensinya dalam
Roh yang almuhit.

Dalam pengalaman kristiani kita sehari-hari, kita perlu mengetahui perbedaan antara mempraktekkan pertapaan
dengan menerima cara salib. Menerima

salib pasti tidak membuat diri kita menderita sedikit

pun. Beberapa orang saleh mungkin mengatakan bahwa mengalami salib berarti melatih iman guna
menerapkan apa yang dirampungkan Kristus di Gunung Golgota ke dalam situasi kita. Akan tetapi, bahkan ini
pun mungkin merupakan satu bentuk tipu muslihat dari pertapaan. Pada tahun-tahun pertama saya
sebagai orang Kristen, saya menghargai buku The Imitation of Christ (Meniru Kristus). Tetapi pada akhirnya
saya menyadari bahwa banyak sekali anjuran dalam buku tersebut yang sebenarnya merupakan pertapaan.

Karena Allah telah melalui proses, maka kita yang percaya kepada Kristus kini berada di dalam Allah. Kita pun
berada di dalam surga dan gereja. Berada di dalam Allah berarti berada di dalam surga, dan berada di dalam
surga berarti di dalam gereja. Kita pun dapat mengatakan bahwa berada di dalam gereja berarti berada di dalam
surga dan berada di dalam surga berarti berada di dalam Allah. Puji Tuhan, kita berada di dalam Allah, di dalam
surga, juga di dalam gereja. Kalau kita memiliki pengenalan ini, kita akan spontan mengerti bahwa hayat kita
tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Kita

bersama Kristus dan tidak mungkin terpisah


dari-Nya. Di dalam Allah kita bersama Kristus, di dalam surga kita bersama Kristus,
dan di dalam gereja kita pun bersama Kristus. Kita telah mati bersama Kristus, kita telah bangkit
bersama Kristus, dan kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Semuanya ini mungkin terjadi karena
kitadengan Kristus telah menjadi satu. Kini bagi kita hidup adalah Kristus. Tambahan pula, 1 Korintus 12:12

menerangkan bahwa Kristus adalah Tubuh. Karena kita, kaum beriman adalah Tubuh Kristus, maka hal ini
mewahyukan keesaan kita dengan Kristus. Kita benar-benar bersama Kristus. Di mana Kristus berada, di situ
pula kita berada. Bersama Kristus, hidup kita tersembunyi di dalam Allah.

Anda mungkin juga menyukai