0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
110 tayangan21 halaman
Proposal ini menjelaskan penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan guna mencegah kebakaran hutan. Data dari satelit NOAA dan Terra akan diolah untuk menghasilkan peta sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan tertentu. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan kebakaran hutan.
Proposal ini menjelaskan penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan guna mencegah kebakaran hutan. Data dari satelit NOAA dan Terra akan diolah untuk menghasilkan peta sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan tertentu. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan kebakaran hutan.
Proposal ini menjelaskan penggunaan teknologi penginderaan jauh untuk pemetaan sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan guna mencegah kebakaran hutan. Data dari satelit NOAA dan Terra akan diolah untuk menghasilkan peta sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan tertentu. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan kebakaran hutan.
PEMETAAN SEBARAN TITIK PANAS DAN SUHU PERMUKAAN DARATAN ABSTRAK Kebakaran hutan atau lahan dapat didteksi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh, yaitu dengan melakukan pemantauan jumlah dan sebaran titik panas di suatu wilayah. Jumlah dan sebaran titik panas diperoleh dengan menggunkan citra sensor satelit menggunakan algoritma konversi nilai digital data satelit menjadi suhu. Satelit yang dapat digunakan untuk pemantauan titik panas adalah satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration! melalui sensor A"#$$ Advanced "ery #igh $esolution $adiometer! yang dibawa oleh satelit %erra dan A&ua. 'enentuan titik panas dan suhu permukaan daratan dihitung menggunakan data (O)*S, sedangkan data NOAA+A"#$$ digunakan untuk mencegah kebakaran hutan serta ,ontrol 'roject. #asil dari peman-aatan data penginderaan jauh untuk pemantauan analisis sebaran titik panas disajikan dalam bentuk peta . dimensi yang disertakan data geogra-is. )engan begitu in-ormasi tersebut dapat diman-aatkan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan bila diketahui adanya titik panas pada suatu wilayah. Selain itu juga berman-aat dalam perencanaan terhadap kerusakan/kerusakan hutan akibat kebakaran hutan atau lahan serta pencegahan adanya penyebaran asap. Kata kunci 0 %itik 'anas, Suhu 'ermukaan )aratan, NOAA+A"#$$, %1$$A+(O)*S PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang sering terjadi di Indonesia tepatnya di wilayah Pulau Sumatra dan Pulau 1 Kalimantan. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan ukup besar menakup kerusakan ekologis! menurunnya keanekaragaman hayati! menutunnya populasi satwa! merosotnya nilai ekonomi hutan dan produkti"itas tanah! serta asapna yang mengganggu masyarakat dan transportasi bai darat! laut! maupun udara. #erjadi nya kebakaran hutan menyebabkan hilangnya tumbuh$tumbuhan sehingga mudah tererosi dan tidak dapat lagi menahan banjir. #itik panas merupakan indikasi terjadinya kebakaran hutan atau lahan. #itik panas menunjukkan bahwa daerah tersebut mengeluarkan panas melebihi ambang batas yang sudah ditentukan sehingga tertangkap sensor panas stelit. Pemanfaatan sarana penginderaan jauh adalah ara yang efisien dalam memantau dan mendeteksi kebakaran hutan atau lahan untuk skala wilayah yang luas. Dalam pemanfaatan data penginderaan jauh untuk pemantauan analisis sebaran titik panas ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dengan menggunakan data dari satelit #erra dengan sensornya %&DIS '(oderate $esolution *maging Spectroradiometer( yang merupakan itra satelit hiperspektran generasi baru yang digunakan untukpengamatan daratan dan perairan. Selain itu diperlukan pengolahan sehingga menghasilkan sebaran titik panas di suatu daerah tertentu. Sedangkan untuk pemantauan titik panasnya dapat menggunakan data dari satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration! melalui sensor A"#$$ Advanced "ery #igh $esolution $adiometer. Penginderaan jauh merupakan salah satu bidang yang dipelajari dalam )urusan #eknik *eomatika +akultas #eknik Sipil dan Perenanaan. Dalam hal ini! Kerja praktik 'KP( merupakan penerapan matakuliah di dunia kerja dan menjadi syarat untuk mengambil matakuliah #ugas ,khir '#,( bagi mahasiswa #eknik *eomatika. &leh karena itu! kerja praktik tersebut diharapkan dapat menjadi sarana bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya terutama dalam bidang Penginderaan )auh atau $emote Sensing. I.- #ujuan ,dapun tujuan seara umum dari Kerja Praktek ini! yakni. 2 $ /ntuk memperoleh informasi spasial penyebaran titik panas dan suhu permukaan daratan di suatu wilayah. $ /ntuk memetakan sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan di suatu wilayah. $ /ntuk penegahan dan penanggulangan benana kebakaran hutan dan lahan di suatu wilayah. I.0 %anfaat ,dapun manfaat seara umum dari Kerja Praktek ini! yakni. - %emberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan untuk penegahan dan penanggulangan benana kebakaran hutan dan lahan di suatu wilayah. - %engetahui lokasi sebaran titik panas dan suhu permukaan daratan di suatu wilayah. TINJAUAN PUSTAKA -.1 Penginderaan )auh Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek! daerah! atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek! daerah! atau fenomena yang dikaji 'Lillesand 1 Kiefer! 1222(. Sesuai dengan istilahnya! penginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk mempelajari suatu benda dari jauh dengan tidak menyentuh benda itu sendiri '#jokrosoewarno! 1232(. Pada umumnya aplikasi penginderaan jauh banyak didasarkan atas penggunaan sifat$sifat daripada gelombang elektromagnetik! seperti gelombang radio! ahaya! dan panas sebagai sarana untuk mendeteksi dan mengukur karakteristik objek atau target '4o! -552(. Selanjutnya! menurut #jokrosoewarno '1232(! metode penginderaan jauh dibagi menjadi dua! yaitu. 1( %etode Pasif! dimana sensor mengukur le"el energi yang seara alami 3 dipanarkan! dipantulkan! atau dikirimkan oleh target. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat sumber energi yang alami! pada umumnya sumber radiasi adalah matahari! sedangkan pada malam hari atau apabila permukaan bumi tertutup awan! debu! asap dan partikel atmosfer lain! pengambilan data dengan ara deteksi pasif tidak bisa dilakukan dengan baik. -( %etode ,ktif! dalam sistem ini penginderaan jauh menyediakan sendiri sumber energi untuk menyinari target dan menggunakan sensor untuk mengukur refleksi energi oleh target dengan menghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukan untuk mengembalikan energi. Keuntungan menggunakan deteksi aktif adalah pengukuran bisa dilakukan kapan saja. ,kan tetapi sistem aktif ini memerlukan energi yang ukup besar untuk menyinari target. 6ontoh sistem aktif yaitu sistem radar dan sistem laser. -.1.1 7adiasi 8lektromagnetik 8nergi elektromagnetik adalah sebuah komponen utama dari kebanyakan sistem penginderaan jauh untuk lingkungan hidup! yaitu sebagai medium untuk pengiriman informasi dari target kepada sensor. 8nergi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur! yaitu. panjang gelombang 'wa"elength(! frekuensi! amplitudo. +rekuensi tergantung dari keepatan merambatnya gelombang. Karena keepatan energi elektromagnetik adalah konstan 'keepatan ahaya(! panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang! semakin rendah frekuensinya! dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya. Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. *ambar -.1 memperlihatkan spektrum elektromagnetik yang disusun berdasarkan panjang memperlihatkan spektrum elektromagnetik yang 4 disusun berdasarkan panjang rendah! dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah! seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi! dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi 9$7ay dan *amma. *ambar -.1. Spektrum elektromagnetik *elombang elektromagnetik yang dihasilkan matahari dipanarkan dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Interaksi antara radiasi dengan partikel atmosfer bisa berupa penyerapan 'absorption(! penyebaran 'sattering( atau pemantulan kembali 'refletane(. Sebagian besar radiasi dengan energi tinggi diserap oleh atmosfer dan tidak pernah menapai permukaan bumi. Bagian energi yang bisa menembus atmosfer adalah yang transmitted. Semua masa dengan suhu lebih tinggi dari 5 Kel"in '$ -30 6( mengeluarkan radiasi gelombang elektromagnetik. *ambar -.- Interaksi energi dengan permukaan bumi -.1.- 7esolusi Sensor 5 Setiap aplikasi penginderaan jauh mempunyai kebutuhan khusus mengenai luas akupan area! frekuensi pengukuran dan tipe energi yang akan dideteksi. &leh karena itu! sebuah sensor harus mampu memberikan resolusi spatial! spektral dan temporal yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi. a. 7esolusi Spasial 7esolusi spasial menunjukkan le"el dari detail yang ditangkap oleh sensor. Semakin detail informasi yang ingin didapat semakin tinggi resolusi spasial yang diperlukan. Sebagai ontoh! pemetaan penggunaan lahan memerlukan resolusi spasial yang lebih tinggi dari pada sistem pengamatan uaa berskala besar. Bila sebuah sensor memiliki resolusi spasial -5 m itra yang dihasilkannya ditampilkan dengan resolusi penuh! maka setiap pi:el mewakili luasan -5 : -5 m di lapangan. Semakin tinggi resolusinya! maka semakin keil area yang dapat diakupnya. b. 7esolusi Spektral 7esolusi spektral merupakan inter"al panjang gelombang khusus pada spektrum elektromagnetik yang direkam oleh sensor. Semakin sempit lebar inter"al spektrum elektromagnetik! resolusi spektral akan menjadi semakin tinggi. . 7esolusi temporal %enunjukkan inter"al waktu antar pengukuran. 6ontohnya itra Landsat #% melewati sutu daerah yang sama sebanyak 1; hari sekali! sedangkan <&,, dapat - kali sehari melewati daerah yang sama. &leh karena itu resolusi temporal <&,, lebih tinggi dari pada Landsat. -.- #itik Panas '4ot Spot( Sebuah titik panas yang berupa satu pi:el pada itra satelit dimana suhu keerahan dari pi:el tersebut mengindikasikan adanya kebakaran. Pada awalnya hot spot diidentikkan dengan titik api! namun dalam kenyataannya 6 tidak semua hot spot mengindikasikan adanya titik api. Istilah hot spot lebih tepat bila bersinonim dengan titik panas. 6ara untuk mendeteksi terjadinya kebakaran hutan dan lahan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap jumlah dan sebaran titik panas. )umlah dan sebaran titik panas dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan terhadap itra satelit. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. ,lgoritma untuk mendapatkan sebaran titik panas pada suatu itra berbeda$beda sesuai dengan karakteristik dari sensor yang digunakan. /ntuk sensor ,=477 sebaran titik panas dapat diperoleh dengan algoritma sebagai berikut. # b0 > 01?@K 'siang hari(......................................................'1( # b0 A # bB > -5 @K 'siang hari(...........................................'-( # b0 > 015@K 'malam hari(...................................................'0( Dimana. # b0 dan # bB adalah suhu keerahan 'brightness temperature( kanal 0 dan kanal B. Pada siang hari digunakan onte:tual algorithm yang menerapkan ambang batas 01?@K untuk suhu keerahan kanal 0 dan -5 @K untuk perbedaan suhu keerahan kanal 0 dan kanal B. Sedangkan pada malam hari digunakan simple algorithm yang menerapkan ambang batas 015@K untuk suhu keerahan kanal 0. Suatu daerah terdeteksi sebagai titik panas jika suatu daerah yang dipantau oleh satelit memiliki suhu diatas ambang batas tersebut. Suhu keerahan dari kanal 0 dan kanal B diperoleh dengan melakukan kalibrasi terhadap nilai radiasi pada kanal tersebut. ,lgoritma untuk mendapatkan nilai suhu keerahan kanal 0 dan kanal B dari sensor ,=477 adalah . Dimana. #1 C Brightness temperature 'K( 7 61 C 1.1215;?2 : 15$? mD.m $- .sr $1 .m B 6- C 1.B0EE00 K.m = C 6entral wa"enumber 'm $1 ( L C 7adiane 'mD.m $- .sr $1 .m 1 ( Perhitungan nilai radiansi spektral dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut . Li C 'D< i F G i ( H I i............................'B( Dimana . Li C 7adiasi spektral kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 ( Ii C <ilai gain kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 .ount $1 ( Gi C <ilai offset kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 ( D<i C <ilai digital kanal ke i 'ount( #abel -.1 6entral wa"enumber masing$masing kanal sensor ,=477 <o. Kanal Da"enumber 1 1 1?E1?.0100 - - 1123;.2?3B 0 0a ;--?.E011 B 0b -;35.3E0- ? B 2-3.5-B; ; ? E02.0331 Sensor %&DIS menerapkan algoritma yang berbeda untuk mendapatkan sebaran titik panas dari suatu itra! yaitu. #abel -.-. ,lgoritma untuk mendapatkan titik panas pada itra %&DIS Siang 4ari %alam 4ari ,onte2tual Algorithm Absolute Algorithm ,onte2tual Algorithm Absolute Algorithm # B J #Bb K B L #Bb atau #B J 0-5 o K M#B1J #B1b K BLM#B 1 b ,tau M#B1J -5 o K #B J 0;5 o K # B J #Bb K B L #Bb atau #B J 01? o K M#B1J #B1b K BLM#B 1 b ,tau M#B1J 15 o K #B J 005 o K Dimana. M # B1 C # B A # 11...........................'?( 8 # Bb C Suhu kenampakan latar belakang 'bakground temperature( kanal B Nm! yaitu suhu kenampakan dari pi:el$pi:el sekitarnya '-1 : -1 pi:el( L # Bb C Standard de"iasi suhu kenampakan latar belakang kanal B Nm M # B1b C # Bb A # 11b )ika suatu daerah yang dipantau oleh satelit memiliki suhu diatas ambang batas tersebut! maka areal tersebut terdeteksi sebagai titik panas. Suhu keerahan dari kanal -1 dan kanal 01 pada itra sensor %&DIS didapat dengan algoritma sebagai berikut . Dimana. # C Brightness temperature 'K( 61 C Konstanta radiasi pertama C - h - C 1!1215B02 : 15 $1; Dm $- 6- C Konstanta radiasi kedua C hk $1 C 1!B0E3;E; : 15 $- mK B C 7adiane 'D.m$-.sr$1.m$1( O C %edian panjang gelombang dari kanal 'm( h C Konstanta Plank ')oule seond( C Keepatan ahaya 'mHs( k C Konstanta BoltPman ')ouleHKel"in( Perhitungan nilai radiasi spektral dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut ini. Bi C I i Q 'D< i F G i (...............................';( Dimana. Li C 7adiasi spektral kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 ( Ii C <ilai gain kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 .ount $1 ( Gi C <ilai offset kanal ke i 'mD.m $- .sr $1 .m 1 ( D<i C <ilai digital kanal ke i 'ount( 9 -.0 Suhu Permukaan Daratan Suhu permukaan daratan dapat diketahui dengan algoritma sebagai berikut. LS# C #B K '1.01 K 5.-3 : '#B$#?(( : '#B$#?( K 1.1;........................'3( Dimana. # bB dan # b? adalah suhu keerahan ' brightness temperature ( kanal B dan kanal ?. Persamaan 3 hanya bisa diterapkan pada itra sensor ,=477. Dan tidak berlaku untuk daerah gurun pasir. Suhu permukaan daratan di gambarkan dengan skala warna yang berbeda pada itra. Suhu permukaan daratan dapat dimanfaatkan untuk pemodelan iklim. *ambar -.0 merupakan ontoh suhu permukaan daratan di Kalimantan dengan menggunakan itra ,=477. *ambar -.0. Suhu permukaan darat dari itra ,=477 -.B Satelit /ntuk Pemantauan #itik Panas '4ot Spot( -.B.1 Sensor Satelit ,=477 ,=477 adalah sensor yang terpasang pada satelit <&,,. ,=477 dikembangkan oleh Lembaga ,ntariksa ,merika Serikat sejak tahun 123E untuk pemantauan iklim dan kelautan global. <amun seiring dengan pengembangan teknologi! itra satelit <&,,! mulai diolah untuk 10 mendeteksi adanya anomali panas permukaan bumi untuk mendapatkan titik panas. Sensor ,=477 mampu mendeteksi permukaan bumi dengan resolusi yang tinggi yaitu sebesar 1!1 Km - serta dapat mengirimkan data minimal satu kali dalam sehari. Karakteristik dari masing$masing band itra ,=477 dapat dilihat pada #abel -.0 #abel -.0 Karakteristik masing$masing band itra ,=477 Band Bandwidth 'Nm( Kegunaan 1 5.?E A 5.;E Pemetaan awan siang dan permukaan bumi - 5.3-? A 1.55 Batas daratan dan lautan 0a 1.?E A 1.;B Deteksi salju dan es 0b 0.?? A 0.20 Pemetaan awan malam dan suhu permukaan laut B 15.05 A 11.05 Pemetaan awan malam dan suhu permukaan laut ? 11.?5 A 1-.?5 Suhu permukaan laut -.B.- Sensor Satelit %&DIS %&DIS adalah sistem instrumen sensor yang terpasang pada satelit #erra dan ,Rua. Satelit #erra mengorbit dari utara ke selatan melewati garis ekuator pada pagi hari sedangkan satelit ,Rua mengorbit dari selatan ke utara melewati ekuator pada sore harinya. %&DIS dapat mengamati tempat yang sama di permukaan bumi setiap hari. Pantulan gelombang elektromagnetik yang diterima sensor %&DIS sebanyak 0; band '0; panjang gelombang(. Satu elemen itranya memiliki resolusi -?5 m 'band 1$-(! ?55 m 'band 0$3( dan 1555 m 'band E$0;(. Karakteristik dari masing$ masing band dapat dilihat pada #abel -.B. #abel -.B. Karakteristik masing$masing band itra %&DIS Band Bandwidh 'Nm( Kegunaan 1 ;-5$;35 Batas daratanHawanHaerosol - EB1$E3; 0 B?2$B32 Karakteristik daratanHawanHaerosol B ?B?$?;? ? 1-05$1-?5 ; 1;-E$1;?- 3 -15?$-1?? E B5?$B-5 Darna lautHfitoplanktonHbiokimia 2 B0E$BBE 11 15 BE0$B20 11 ?-;$?0; 1- ?B;$??; 10 ;;-$;3- 1B ;30$;E0 1? 3B0$3?0 1; E;-$E33 13 E25$2-5 /ap airHatmosfir 1E 201$2B1 12 21?$2;? -5 0.;;5$0.EB5 PermukaanHsuhu awan -1 0.2-2$0.2E2 -- 0.2-2$0.2E2 -0 B.5-5$B.5E5 -B B.B00$B.B2E Suhu ,wan -? B.BE-$B.?B2 -; 1.0;5$1.025 ,wan SirusH /ap ,ir -3 ;.?0?$;.E2? -E 3.13?$3.B3? -2 E.B55$E.355 Karakteristik ,wan 05 2.?E5$2.EE5 &Pon 01 15.3E5$11$-E5 LapisanHsuhu awan 0- 11.335$1-.-35 00 10.1E?$10.BE? Ketinggian awan 0B 10.BE?$10.3E? 0? 10.3E?$1B.5E? 0; 1B.5E?$1B.0E? -.? %etodologi Pembuatan Peta 6itra 12 *ambar -.B Diagram alir pembuatan peta METODE PELAKSANAAN 13 *b 0.1 Diagram ,lir Pelaksanaan Penjelasan Diagram ,lir Pelaksanaan . 1. Pengenalan Instansi Pengenalan instansi adalah perkenalan kepada pegawai dan staff yang berada di instansi beserta tugasnya masing$masing sehingga peserta Kerja Praktek dapat memahami pembagian tugas dan wewenang yang ada di instansi tersebut. Pengenalan ini diharap dapat memudahkan proses adaptasi dengan instansi tempat dilaksanakannya Kerja Praktek. -. Studi Literatur Peserta mempelajari literatur yang mendukung pekerjaan yang akan dilakukan. Studi literatur dilakukan sesuai dengan arahan dari pembimbing peserta selama melaksanakan Kerja Praktek. 0. Penentuan )obdesk Kerja Praktek Kegiatan yang selanjutnya harus dilakukan yaitu membagi pekerjaan yang akan dilakukan! sesuai dengan tema atau topik yang sesuai dengan proposal Kerja Praktek. 14 B. Pengambilan Data Sebelum peta itra dapat dibuat! dilakukan pengambilan data terlebih dahulu. Dibutuhkan sebuah data dasar yang nantinya diperlukan dalam pembuatan peta! antara lain data itra satelit! data *6P! peta 7BI! jaring kontrol geodesi dan data pendukung yang lain. Data$data ini selanjutnya akan diolah hingga menjadi sebuah peta itra. ?. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan ketika semua data pendukung telah selesai didapat. Pengolahan data ini dilakukan sesuai dengan diagram alir atau metodologi interpretasi dan pembuatan itra satelit. ;. Pembuatan Peta #ematik Peta ini didapatkan setelah mengklasifikasi itra dan dilakukan proses kartografi untuk memberikan gambaran sebuah peta yang informatif dan sesuai standar. 3. Pembuatan Laporan Laporan yang dibuat menakup laporan kegiatan selama Kerja Praktek beserta teori yang mendukung serta pengolahan data. +ormat laporan mengau pada buku ,turan Penyusunan Kerja Praktek 1 #ugas ,khir #eknik *eomatika I#S JADWAL KEGIATAN Kerja Praktek dilaksanakan selama satu bulan! yaitu dimulai pada minggu keempat bulan )uni sampai minggu ketiga bulan )uli -51B atau jadwal dapat menyesuaikan dari instansi. )adwal renana kegiatan Kerja Praktek kali ini dapat dilihat dalam tabel berikut . No Kegiatan Minggu ke - I II III I= Pengenalan instansi 15 ! Studi Literatur " Pengambilan Data # Pengolahan dan penyajian data $ Pembuatan laporan PENUTUP Demikian proposal Kerja Praktek ini kami susun dengan harapan dapat memberikan gambaran yang singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakannya Kerja Praktek ini. Semoga mendapat respon yang baik dan membangun demi terapainya tujuan kegiatan ini. ,tas bantuan dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih. 16 /ntuk keperluan surat jawaban dapat dikirim pada alamat berikut . Program Studi Teknik Geomatika FTSP - ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 01-!"#"$%&, !""$#!1-!! e't 11$" Fa'. 01-!"#"$%& LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KERJA PRAKTEK PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DALAM PEMETAAN SEBARAN TITIK PANAS DAN SUHU PERMUKAAN DARATAN Surabaya! -1 ,pril -51B %ahasiswa yang bersangkutan! Pemohon$1 Pemohon$- 17 <urahida Laili <7P. 0?11 155 5B3 Sendy ,yu Sulyta <7P. 0?11 155 5?? %enyetujui! Ketua )urusan #eknik *eomatika I#S Dr. Ir. %uhammad #aufik <IP. 12?? 5212 12E; 50 1 551 Koordinator Kerja Praktek #eknik *eomatika I#S Ir. Suwono! %# <IP 12?2 5E12 12E? 5- 1 551 DAFTAR PUSTAKA ,fniati! 7eny 8ko.-515. 'eman-aatan )ata 'enginderaan Jauh 3ntuk 'emantauan )an Analisis Sebaran %itik 'anas Studi Kasus0 'rovinsi Kalimantan %engah!. Program Sarjana. Program Studi Sistem Informasi. +akultas Sains Dan #eknologi /in Syarif 4idayatullah.)akarta. 6hrisnawati! *iatika. -553. Analisa Sebaran %itik 'anas dan Suhu 'ermukaan )aratan sebagai 'enduga %erjadinya Kebakaran #utan (enggunakan Sensor Satelit Noaa+Avhrr )an 1os A&ua/%erra+(odis. Program Sarjana. Departemen #eknik 8lektro. +akultas #eknik. /ni"ersitas Indonesia.)akarta.
18 %URRI%ULUM &ITAE Pe'o(on ) <ama . <urahida Laili <7P . 0?11 155 5B3 IPK H Semester . 0.02 H ; #empat! tgl lahir . Kediri! 13 %aret 1220 )enis kelamin . Perempuan Status . Belum menikah ,lamat asal . Ds. Pranggang Ke. Plosoklaten Kab. Kediri )awa #imur ,lamat Surabaya . *ebang Lor <o. 15? I#S Sukolilo <o. #elp H 4P . 5E? 30? 2;5 033 8$mail . nura.hiedaTgmail.om 7iwayat Pendidikan o #K ,isyah Bustanul ,thfal I Pare Kab. Kediri o SD< Pranggang II Ds. Pranggang Ke.Plosokaten Kab. Kediri o S%P< 1 Papar Ds. Papar Ke. Papar Kab. Kediri o S%,< - Kediri Kota Kediri Pengalaman &rganisasi o Paskibra Smada S%,< - Kediri tahun -55EH-552 o Dewan Pers Siswa S%,< - Kediri tahun -552H-515 o Staff Departemen Keilmuan dan Keprofesian 4impunan %ahasiswa *eomatika I#S tahun -51-H-510 19 o Sekretaris Departemen Keilmiahan dan Keprofesian 4impunan %ahasiswa *eomatika I#S tahun -510H-51B o =olunteer of International &ffie I#S Di"isi 4ospitality for International Student tahun -510 o Sahabat #utor I#S 8duation 6are 6enter 'I866( -510 Pengalaman Kepanitiaan o Sekretaris Pelepasan Disudawan 15? 4I%,*8 A I#S -510 o &6 Simposium <asional 4I%,*8 A I#S -510 o &6 Pelatihan Karya #ulis Ilmiah 4I%,*8$I#S -510 o &6 Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'LK%%$ #D( -510 o &6 '&rganiPing 6ommitee( *erigi I#S -51- o I6 'Instrutor 6ommitee( *erigi I#S -510 o &6 %usyawarah <asional Ikatan %ahasiswa *eodesi Indonesia 'I%*I( -510 o PI6 &ffiial Delome for International Students of I#S -510 o &6 I#S 6ommunity and #ehnologial 6amp '6omm#864( -510 Pengalaman Pelatihan o Pra Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'Pra LK%%$#D( -511 I#S o Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'LK%%$#D( -51- I#S o Pelatihan Karya #ulis Ilmiah 4I%,*8$I#S -511 o #raining of #rainer %ahasiswa 7istek B8% I#S -51- o Indofood Leadership 6amp I 1 6amp II Bath ; BIS%, KS8 -51B Pe'o(on ) ! <ama . Sendy ,yu Sulyta <7P . 0?11 155 5?? 20 IPK H Semester . 0.1B H ; #empat! tgl lahir . Surabaya! -? )uli 1220 )enis kelamin . Perempuan ,lamat asal . )l. Kebonsari Sekolahan II no E Surabaya ,lamat Surabaya . )l. Kebonsari Sekolahan II no E Surabaya <o. #elp H 4P . 5E? 305 1-E --B 8$mail . sendyayuyulytaTgmail.om 7iwayat Pendidikan o #K Bina Putra Surabaya o SD< %argorejo I H B50 Surabaya o S%P< 1- Surabaya o S%,< 15 Surabaya Pengalaman &rganisasi o Sekretaris II 4impunan %ahasiswa *eomatika I#S tahun -51-H-510 o Sekretaris I 4impunan %ahasiswa *eomatika I#S tahun -510H-51B Pengalaman Kepanitiaan o Sekretaris 1 Simposium <asional 4I%,*8 A I#S -510 o &6 Pelepasan Disudawan 15? 4I%,*8 A I#S -510 o &6 Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'LK%%$ #D( -510 o &6 %alam Keakraban +#SP I#S -51- o &6 '&rganiPing 6ommitee( *erigi I#S -51- o &6 %usyawarah <asional Ikatan %ahasiswa *eodesi Indonesia 'I%*I( -510 Pengalaman Pelatihan o Pra Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'Pra LK%%$#D( -511 I#S o Latihan Keterampilan %anajemen %ahasiswa #ingkat Dasar 'LK%%$#D( -51- I#S o Pelatihan Karya #ulis Ilmiah 4I%,*8$I#S -511 o Soung 8ngineer and Sientist Summit 'S8S Summit( -510 21