Anda di halaman 1dari 312

Smart Solution Smart Solution Smart Solution Smart Solution

TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 2012 22 2/201 /201 /201 /2013 33 3
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi (Program Studi (Program Studi (Program Studi IPA IPA IPA IPA) )) )


Disusun oleh :
Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1

SMART SOLUTION SMART SOLUTION SMART SOLUTION SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dan TRIK SUPERKILAT dan TRIK SUPERKILAT dan TRIK SUPERKILAT
UN UN UN UN Matematika Matematika Matematika Matematika SMA Program IPA SMA Program IPA SMA Program IPA SMA Program IPA
Per Per Per Per Indikator Kisi Indikator Kisi Indikator Kisi Indikator Kisi- -- -Kisi UN Kisi UN Kisi UN Kisi UN 201 201 201 2013 33 3
By By By By Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang ( (( (http://pak http://pak http://pak http://pak- -- -anang.blogspot.com anang.blogspot.com anang.blogspot.com anang.blogspot.com) )) )


SKL 1. SKL 1. SKL 1. SKL 1. Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah. logika matematika dalam pemecahan masalah. logika matematika dalam pemecahan masalah. logika matematika dalam pemecahan masalah.

1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. Menentukan penarikan Menentukan penarikan Menentukan penarikan Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis. kesimpulan dari beberapa premis. kesimpulan dari beberapa premis. kesimpulan dari beberapa premis.
Implikasi Implikasi Implikasi Implikasi

Kesetaraan Implikasi

~ ~ ~



Penarikan Kesimpulan Penarikan Kesimpulan Penarikan Kesimpulan Penarikan Kesimpulan


Modus Ponens & Tollens Silogisme

implikasi + pernyataan = pernyataan implikasi + implikasi = implikasi




Coret pernyataan yang sama



Selesai

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:
Warning!! Warning!! Warning!! Warning!! Jika terdapat pernyataan majemuk selain implikasi, maka ubah dulu menggunakan konsep
kesetaraan implikasi.

Modus Ponens dan Modus Tollens Modus Ponens dan Modus Tollens Modus Ponens dan Modus Tollens Modus Ponens dan Modus Tollens
Pola penarikan kesimpulan menggunakan Modus Ponens dan Modus Tollens adalah serupa, yakni
penarikan kesimpulan dari dua premis. Premis pertama adalah harus harus harus harus sebuah implikasi, dan premis kedua
berisi pernyataan tunggal. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah pernyataan tunggal.
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Premis 1 : Jika hari ini hujan deras, maka Bona tidak keluar rumah.
Premis 2 : Bona keluar rumah.
Kesimpulan : Hari ini tidak hujan deras.

Silogisme Silogisme Silogisme Silogisme
Penarikan kesimpulan menggunakan Silogisme adalah penarikan kesimpulan dari dua premis yang harus harus harus harus
berupa implikasi. Hasil dari penarikan kesimpulan adalah implikasi implikasi implikasi implikasi dan bentuk setara yang lain dan bentuk setara yang lain dan bentuk setara yang lain dan bentuk setara yang lain.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Premis 1 : Jika cuaca hujan maka Agus pakai payung.
Premis 2 : Jika Agus pakai payung maka Agus tidak basah.
Kesimpulan : Jika cuaca hujan maka Agus tidak basah.
= Cuaca tidak hujan atau Agus tidak basah.
= Jika Agus basah maka cuaca tidak hujan.
Halaman 2 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau pernyataan berkuantor. majemuk atau pernyataan berkuantor. majemuk atau pernyataan berkuantor. majemuk atau pernyataan berkuantor.
Ingkaran Ingkaran Ingkaran Ingkaran


Pernyataan Majemuk Pernyataan Berkuantor



Dan, Atau Jika Maka Semua, Ada




Ubah operator dan pernyataan dan tidak Ubah kuantor dan pernyataan





Selesai

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

Dan, Atau Dan, Atau Dan, Atau Dan, Atau
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk konjungsi dan disjungsi adalah sama, yaitu tukarkan operator
dan ingkarkan semua pernyataannya.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Ingkaran dari Saya makan mie dan dia membeli baju


adalah: Saya tidak tidak tidak tidak makan mie atau atau atau atau dia tidak tidak tidak tidak membeli baju

Jika Maka Jika Maka Jika Maka Jika Maka
Pola ingkaran dari pernyataan majemuk implikasi adalah dan tidak.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Ingkaran dari Jika saya lulus ujian maka ayah memberi hadiah


adalah: Saya lulus ujian dan dan dan dan ayah tidak tidak tidak tidak memberi hadiah


Semua, Ada Semua, Ada Semua, Ada Semua, Ada
Pola ingkaran dari pernyataan berkuantor adalah sama, yaitu tukarkan operator kuantornya dan
ingkarkan pernyataannya.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Ingkaran dari Semua siswa ikut upacara bendera pada hari Senin.


adalah: Ada Ada Ada Ada siswa tidak tidak tidak tidak ikut upacara bendera pada hari Senin



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui premis-premis sebagai berikut:
Premis 1 : Jika hari ini hujan deras, maka Bona tidak keluar rumah.
Premis 2 : Bona keluar rumah.
Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah ....
A. Hari ini hujan deras
B. Hari ini hujan tidak deras
C. Hari ini hujan tidak deras atau bona tidak keluar rumah
D. Hari ini tidak hujan dan Bona tidak keluar rumah
E. Hari ini hujan deras atau Bona tidak keluar rumah

2. Ingkaran pernyataan Jika semua anggota keluarga pergi, maka semua pintu rumah dikunci rapat adalah
....
A. Jika ada anggota rumah yang tidak pergi maka ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
B. Jika ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat maka ada anggota keluarga yang tidak pergi.
C. Jika semua pintu rumah ditutup rapat maka semua anggota keluarga pergi.
D. Semua anggota keluarga pergi dan ada pintu rumah yang tidak dikunci rapat.
E. Semua pintu rumah tidak dikunci rapat dan ada anggota keluarga yang tidak pergi.

3. Diketahui premis-premis berikut:
Premis 1 : Jika Tio kehujanan, maka Tio sakit.
Premis 2 : Jika Tio sakit, maka ia demam.

Kesimpulan dari kedua premis tersebut adalah ....
A. Jika Tio sakit maka ia kehujanan.
B. Jika Tio kehujanan maka ia demam.
C. Tio kehujanan dan ia sakit.
D. Tio kehujanan dan ia demam.
E. Tio demam karena kehujanan.

4. Ingkaran pernyataan Jika semua mahasiswa berdemonstrasi maka lalu lintas macet adalah ....
A. Mahasiswa berdemonstrasi atau lalu lintas macet.
B. Mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas macet.
C. Semua mahasiswa berdemonstrasi dan lalu lintas tidak macet.
D. Ada mahasiswa berdemonstrasi.
E. Lalu lintas tidak macet.

5. Diketahui premis-premis sebagai berikut:
Premis I : Jika Cecep lulus ujian maka saya diajak ke Bandung.
Premis II : Jika saya diajak ke Bandung maka saya pergi ke Lembang.

Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah ....
A. Jika saya tidak pergi ke Lembang maka Cecep lulus ujian.
B. Jika saya pergi ke Lembang maka Cecep lulus ujian.
C. Jika Cecep lulus ujian maka saya pergi ke Lembang.
D. Cecep lulus ujian dan saya pergi ke Lembang.
E. Saya jadi pergi ke Lembang atau Cecep tidak lulus ujian.

6. Negasi dari pernyataan: Jika semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah maka Roy siswa teladan,
adalah ...
A. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
B. Semua siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy siswa teladan.
C. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah dan Roy bukan siswa teladan.
D. Ada siswa SMA mematuhi disiplin sekolah atau Roy siswa teladan.
E. Jika siswa SMA disiplin maka Roy siswa teladan.





Modus tollens Modus tollens Modus tollens Modus tollens : :: :
Jadi kesimpulannya hari ini tidak
hujan deras.

(, ) (, ) (, ) (, )




Silogisme : Silogisme : Silogisme : Silogisme :
Jadi kesimpulannya Jika Tio kehujanan,
maka ia demam.

(, ) (, )




Silogisme : Silogisme : Silogisme : Silogisme :
Jadi kesimpulannya Jika Cecep lulus
ujian maka saya pergi ke Lembang.

(, ) (, )

Halaman 4 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Smart Solution Smart Solution Smart Solution Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 2012 22 2/201 /201 /201 /2013 33 3
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi (Program Studi (Program Studi (Program Studi IPA IPA IPA IPA) )) )


Disusun oleh :
Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang





Halaman 4 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

SKL 2. SKL 2. SKL 2. SKL 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fun Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fun Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fun Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, gsi aljabar sederhana, gsi aljabar sederhana, gsi aljabar sederhana,
fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, sistem persamaan linear,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan garis singgungnya, suku banyak, algoritma
sisa dan teorema pemb sisa dan teorema pemb sisa dan teorema pemb sisa dan teorema pembagian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan agian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan agian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan agian, program linear, matriks dan determinan,vektor, transformasi geometri dan
komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah. komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah. komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah. komposisinya, barisan dan deret, serta mampu menggunakannya dalam pemecahan masalah.

2. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 1. Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma. Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma. Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma. Menggunakan aturan pangkat, akar dan logaritma.
Pangkat Pangkat Pangkat Pangkat



Definisi Sifat



Bilangan Pokok Sama Bilangan Pokok Sama Bilangan Pokok Sama Bilangan Pokok Sama Kurung Kurung Kurung Kurung

untuk 0, berlaku:

; 0

(

( )

; 0





Pangkat Pecahan


Bentuk Akar Bentuk Akar Bentuk Akar Bentuk Akar



Definisi Sifat

Invers Pangkat Invers Pangkat Invers Pangkat Invers Pangkat Bentuk Akar Sama Bentuk Akar Sama Bentuk Akar Sama Bentuk Akar Sama Kurung Kurung Kurung Kurung


" "" "Pangkat Pangkat Pangkat Pangkat Pecahan Pecahan Pecahan Pecahan" "" "

( )

( )

; 0






Haram Haram Haram Haram menjadi penyebut pecahan



Rasionalisasi

kalikan sekawan penyebut kalikan sekawan penyebut kalikan sekawan penyebut kalikan sekawan penyebut







Syarat: Syarat: Syarat: Syarat:
" "" "Bentuk Akar Beda Bentuk Akar Beda Bentuk Akar Beda Bentuk Akar Beda" "" "

( ) 2

( ) 2

Untuk , berlaku:

,


Syarat: Syarat: Syarat: Syarat:
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5

Logaritma Logaritma Logaritma Logaritma



Definisi Sifat

log
Sehingga diperoleh:

log 1 0

log 1

log


" "" "Penjumlahan Pengurangan Penjumlahan Pengurangan Penjumlahan Pengurangan Penjumlahan Pengurangan" "" "

log()

log

log

log

log

log

log

log
" "" "Perbandingan Perbandingan Perbandingan Perbandingan" "" "

log

log

log

log

log

log









Tipe soal yang sering keluar

Pangkat Pangkat Pangkat Pangkat

Menyederhanakan bentuk pangkat Menyederhanakan bentuk pangkat Menyederhanakan bentuk pangkat Menyederhanakan bentuk pangkat
Bilangan pokok berupa angka, ubah ke bentuk bilangan pokok yang paling sederhana.
Bilangan pokok berupa variabel, lakukan operasi pangkat tiap variabel.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Tentukan bentuk sederhana dari:
2

12

.

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
2

12

(2

3)

(2

(2 3)


3
2

log

log


, 0
1

Syarat: Syarat: Syarat: Syarat:
24

.
24

8
()

()

()
8


Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Tentukan bentuk sederhana dari:

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:

Halaman 6 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Bentuk Akar Bentuk Akar Bentuk Akar Bentuk Akar

Menyederhanakan Bentuk Akar Menyederhanakan Bentuk Akar Menyederhanakan Bentuk Akar Menyederhanakan Bentuk Akar
Cari faktor bilangan tersebut yang dapat diakar, sehingga mendapatkan bentuk akar paling sederhana.
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
72 362 62
54

27

32



Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep Menyederhanakan bentuk akar dengan konsep

( )
Pastikan bilangan di depan akar adalah harus harus harus harus angka 2. Jika bukan 2, maka ubahlah menjadi 2.
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:

5 24 .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:

5 24

5 46

5 6

(3 2) 23 2 3 2

Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar Menyederhanakan bentuk akar dengan merasionalisasi penyebut pecahan bentuk akar
Kalikan dengan 1 (pecahan yang pembilang dan penyebutnya adalah sekawan bentuk akar tersebut)

Sekawan dari adalah .
Sekawan dari adalah .
Sekawan dari adalah .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Bentuk sederhana dari
33 7
7 23

adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
33 7
7 23

33 7
7 23

7 23
7 23

321 18 7 221
7 12

25 521
5
5 21

Logaritma Logaritma Logaritma Logaritma

Menyederhanakan bentuk logaritma Menyederhanakan bentuk logaritma Menyederhanakan bentuk logaritma Menyederhanakan bentuk logaritma
Gunakan definisi dan sifat logaritma untuk menyederhanakan logaritma.
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
5

log 3

log 5

log 15

log 9
.
Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
5

log 3

log 5

log 15

log 9

log 3

log 5

log 15

log 9

log
3

5
15

log 9

log 3

log 9

log 3

log(3

log 9

log 9
2 1
2


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7

Menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain. Menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain. Menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain. Menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain.
Gunakan definisi untuk menyusun bentuk logaritma menggunakan beberapa bentuk logaritma yang lain.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Jika

log 3 dan

log 5 . Nilai dari

log 150 .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:

log 150

log 150

log 12

log(2 3 5

log(2

3)

log 2

log 3

log 5

log 2

log 3

log 2

log 3 2

log 5
2

log 2

log 3

1 2
2

1 2
2

1 2
2


Cara tersebut cukup menyita waktu kalau digunakan saat mengerjakan soal UN, karena kita harus menuliskan panjang
lebar konsep definisi dan sifat logaritma. Nah, perhatikan urutan mengerjakannya:
Pertama, ubah logaritma menjadi perbandingan.
Kedua, faktorkan numerus kedua logaritma tersebut sehingga memuat bilangan pada logaritma yang diketahui.
Ketiga, menjabarkan kedua logaritma tersebut dengan menggunakan sifat penjumlahan logaritma.
Keempat, mengubah bentuk logaritma ke dalam variabel yang diketahui pada soal.
Kelima, apabila masih terdapat bentuk pecahan, bulatkan dengan mengalikan KPK penyebut.
Selesai.


TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang diketahui.

log dan

log .
Ternyata bilangannya adalah 2, 3, dan 5 2, 3, dan 5 2, 3, dan 5 2, 3, dan 5.

Lalu, cari bilangan yang sama.
Ternyata bilangan yang sama adalah 3 33 3.

Semua bilangan akan menjadi numerus numerus numerus numerus dari bentuk logaritma yang akan menjadi acuan kita nanti,
sedangkan bilangan yang sama akan menjadi basis basis basis basis dari logaritma tersebut.

log 2
1

log 5

log 3 1

Cara membacanya:
Bilangan 2 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan

.
Bilangan 5 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan b.
Bilangan 3 pada langkah berikutnya akan disubstitusi dengan 1.

Perhatikan basis dan numerus pada bentuk logaritma yang ditanyakan. Ubah menjadi pecahan

log



Faktorkan kedua bilangan tersebut dengan memperhatikan ketiga angka tadi (2, 3, dan 5).
Segera substitusikan faktor dari kedua bilangan tersebut seperti cara membaca ketiga logaritma acuan tadi.
Jangan lupa untuk mengubah tanda perkalian menjadi penjumlahan.
150
12

2 3 5 5
2 2 3

1
1

1 2
2

1

Jadi,

log
1

1 2
2

1


Halaman 8 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui , 2 ,
2
1
= = b a dan . 1 = c Nilai dari
1 2
3 2
. .
. .

c b a
c b a
adalah ....
A. 1
B. 4
C. 16
D. 64
E. 96

2. Diketahui , 2 , 4 = = b a dan .
2
1
= c Nilai
3
4
2 1
) (

c
b
a adalah ....
A.
2
1

B.
4
1

C.
8
1

D.
16
1

E.
32
1


3. Jika diketahui ,
5
1
,
3
1
= = y x dan . 2 = z Nilai
4 2 3
2 4


z y x
yz x
adalah ....
A. 32
B. 60
C. 100
D. 320
E. 640

(

(4

1
2

1
16

16
8

1
8


()

()

()


1
3


1
5

(2)

3 5 4
60

1
2

1
1
4
4


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9

4. Bentuk
3 2 7
7 3 3

+
dapat disederhanakan menjadi bentuk ....
A. 21 5 25
B. 21 5 25 +
C. 21 5 5 +
D. 21 5 +
E. 21 5





5. Bentuk
3 2
3 2 2

dapat disederhanakan menjadi bentuk ....


A. 6 3 4
B. 6 4
C. 6 4 +
D. 6 4
E. 6 4 +

6. Bentuk
5 2
5 3 2

+
dapat disederhanakan menjadi bentuk ....
A. ( ) 10 4 17
3
1

B. ( ) 10 4 15
3
2
+
C. ( ) 10 4 15
3
2

D. ( ) 10 4 17
3
1

E. ( ) 10 4 17
3
1
+

33 7
7 23

33 7
7 23

7 23
7 23

321 18 7 221
7 12

25 521
5
5 21


LOGIKA PRAKTIS LOGIKA PRAKTIS LOGIKA PRAKTIS LOGIKA PRAKTIS: :: :
Pembilang positif semua tandanya.
Sekawan penyebut juga positif semua.
Pasti pembilang hasil rasionalisasi
positif juga (plus plus).
Lihat bentuk bilangan negatif lebih besar
dari bilangan positif, artinya perkalian
penyebut dengan sekawan penyebut
pasti negatif.
Pola jawabannya pasti negatif semua
(min min).
Duh, tapi sayang ada dua jawaban yang
seperti kriteria tsb. (A dan E).


2 23
2 3

2 23
2 3

2 3
2 3

2 6 26 6
2 3

4 6
1
4 6


2 35
2 5

2 35
2 5

2 5
2 5

2 10 310 15
2 5

17 410
3

1
3
17 410

1
3
17 410


Halaman 10 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

7. Diketahui a = 3 log
5
dan . 4 log
3
b = Nilai = 15 log
4
....
A.
ab
a + 1

B.
b
a
+
+
1
1

C.
a
b

+
1
1

D.
a
ab
1

E.
b
ab
1



8. Diketahui , 6 log
3
p = . 2 log
3
q = Nilai = 288 log
24
....
A.
q p
q p
2
3 2
+
+

B.
q p
q p
2
2 3
+
+

C.
q p
q p
3 2
2
+
+

D.
q p
q p
2 3
2
+
+

E.
q p
p q
3 2
2
+
+



9. Diketahui , 3 log
2
x = . 10 log
2
y = Nilai = 120 log
6
....
A.
1
2
+
+ +
x
y x

B.
2
1
+ +
+
y x
x

C.
2 + xy
x

D.
x
xy 2 +

E.
1
2
+ x
xy






Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

log 15

log 15

log 4

log 15

log 4

log(3 5)

log 4

log 3

log 5

log 4

1
1

log 3

log 5
1

log 4

log 3 1


bertemu 5 tulis
1

bertemu 4 tulis
bertemu 3 tulis 1

log 15

15
4

3 5
4


,

1
1


TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama. Paksakan angka
itu menjadi basis logaritma!
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan ini lho! Lihat angka
berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,

log 288

log 288

log 24

log(2

log(2

6)

log 2

log 6

log 2

log 6

log 2 2

log 6
2

log 2

log 6

3 2
2

log 6

log 2

log 3 1

bertemu 6 tulis
bertemu 2 tulis
bertemu 3 tulis 1

log 288

288
24

6


,

3 2
2

TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama. Paksakan angka itu
menjadi basis logaritma!
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan pada kotak biru disamping lho!
Lihat angka berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,

log 120

log 120

log 6

log(2

3 10)

log(2 3)

log 2

log 3

log 10

log 2

log 3

log 2

log 3

log 10

log 2

log 3

2
1

log 3

log 10

log 2 1

bertemu 3 tulis
bertemu 10 tulis
bertemu 2 tulis 1

log 120

120
6

3 10
2 3


,

2
1

TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Lihat bentuk logaritma. Cari angka yang sama.
Paksakan angka itu menjadi basis logaritma!
Ingat tanda kali diganti tambah ya.
Cara cepat ini meringkas pengerjaan pada kotak biru
disamping lho!
Lihat angka berwarna biru pada cara biasa di samping!
Jadi,



Smart Solution Smart Solution Smart Solution Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 2012 22 2/201 /201 /201 /2013 33 3
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi (Program Studi (Program Studi (Program Studi IPA IPA IPA IPA) )) )


Disusun oleh :
Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11

2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar rumus jumlah dan hasil kali akar rumus jumlah dan hasil kali akar rumus jumlah dan hasil kali akar- -- -akar persamaan kuadrat. akar persamaan kuadrat. akar persamaan kuadrat. akar persamaan kuadrat.
Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK)




Akar-Akar PK

atau





Jumlah Akar-Akar PK Hasil Kali Akar-Akar PK





Selisih Akar-Akar PK

|







Bentuk Simetri Akar-Akar PK

)(

3(

)(

2(




Halaman 12 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyusun Menyusun Menyusun Menyusun bentuk simetri akar bentuk simetri akar bentuk simetri akar bentuk simetri akar- -- -akar PK akar PK akar PK akar PK
Ubah bentuk operasi aljabar dari akar-akar persamaan kuadrat sedemikian sehingga memuat rumus
jumlah dan hasil kali akar-akar PK (dan rumus selisih akar-akar PK, kalau diperlukan).

Berikut ini contoh bentuk simetri akar-akar PK yang sering muncul dalam soal:

Jumlah Kuadrat Akar Jumlah Kuadrat Akar Jumlah Kuadrat Akar Jumlah Kuadrat Akar- -- -Akar PK: Akar PK: Akar PK: Akar PK:

.

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Ingat bentuk (

, maka diperoleh:



Selisih Kuadrat Akar Selisih Kuadrat Akar Selisih Kuadrat Akar Selisih Kuadrat Akar- -- -Akar PK Akar PK Akar PK Akar PK

.

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Ingat bentuk (

, maka diperoleh:



Atau ingat bentuk (

)(

, maka diperoleh:

)(

)

Jumlah Pangkat Tiga Akar Jumlah Pangkat Tiga Akar Jumlah Pangkat Tiga Akar Jumlah Pangkat Tiga Akar- -- -Akar PK Akar PK Akar PK Akar PK

.

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Ingat bentuk (

3(

)(


maka diperoleh:

3(

)(

)

Jumlah Pangkat Empat Akar Jumlah Pangkat Empat Akar Jumlah Pangkat Empat Akar Jumlah Pangkat Empat Akar- -- -Akar PK: Akar PK: Akar PK: Akar PK:

.

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Ingat bentuk (

, maka diperoleh:

2(

2(



Dan lain Dan lain Dan lain Dan lain- -- -lain . lain . lain . lain .


Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Persamaan kuadrat 2

3 2 0 memiliki akar-akar

dan

, maka nilai

....

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Pertama, cari jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat tersebut:


3
2

3
2

2
2
1

Kedua, cari bentuk identik dari

yang memuat bentuk

dan

2(1)


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13

Menyusun PK Baru Menyusun PK Baru Menyusun PK Baru Menyusun PK Baru


Diketahui:

adalah PK Lama

dan

adalah akar-akar PK Lama


dan adalah akar-akar PK Baru



Cek dan perhatikan!
Apakah dan identik atau tidak?



Jika dan identik Jika dan tidak identik
Cari invers akar PK Baru, Cari jumlah dan hasil kali akar PK Lama

dan





Substitusi

ke PK Lama
cari jumlah dan hasil kali akar PK Baru
dan
menggunakan nilai

dan





Rumus PK Baru adalah Rumus PK Baru adalah

( ) () 0



TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS: TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS: TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS: TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:

Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah artinya substitusi pengurangan.
Dikurangi Dikurangi Dikurangi Dikurangi artinya substitusi penjumlahan.
Dikalikan Dikalikan Dikalikan Dikalikan artinya pangkat naik. Otomatis kalau dibagi maka pangkat turun.
Di Di Di Dibalik balik balik balik artinya juga dibalik.
Dinegatifkan Dinegatifkan Dinegatifkan Dinegatifkan artinya koefisien juga dinegatifkan.

Misal PK Lama adalah

0, maka:
1. PK Baru yang akar-akarnya ( ) dan ( )
( )

( ) 0

2. PK Baru yang akar-akarnya ( ) dan ( )
( )

( ) 0

3. PK Baru yang akar-akarnya () dan ()

0

4. PK Baru yang akar-akarnya

dan

0

5. PK Baru yang akar-akarnya () dan ()

0


Halaman 14 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Contoh Contoh Contoh 1 11 1: :: :
Akar-akar persamaan kuadrat 3

12 2 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( 2) dan ( 2) adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?
Akar-akar PK Baru ( 2) dan ( 2), ternyata simetris. Memiliki pola yang sama, yaitu ( 2).

Kedua, cari invers dari akar-akar PK Baru, ( 2).
Invers dari ( 2) adalah ( ).

Ketiga, Substitusikan ( ) menggantikan variabel pada PK Lama:
3( )

12( ) 2 0
3(

4 4) 12 24 2 0
3

12 12 12 24 2 0
3

24 38 0


Jadi, PK Baru yang akar-akarnya ( 2) dan ( 2) adalah 3

24 38 0.


Contoh Contoh Contoh Contoh 2 22 2: :: :
Akar-akar persamaan kuadrat 2

4 8 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya

dan

adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Pertama, cek dan perhatikan apakah akar-akar PK Baru simetris atau tidak?
Akar-akar PK Baru

dan

, ternyata tidak simetris. Tidak memiliki pola yang sama.



Kedua, cari jumlah dan hasil kali akar-akar PK Lama.

4
2
2

8
2
4

Ketiga, cari jumlah dan hasil kali akar jumlah dan hasil kali akar jumlah dan hasil kali akar jumlah dan hasil kali akar- -- -akar PK Baru akar PK Baru akar PK Baru akar PK Baru menggunakan nilai dan .

( )

4 8
4

4
4
1

1

Keempat, rumus PK Baru adalah:

(jumlah akar jumlah akar jumlah akar jumlah akar- -- -akar PK baru akar PK baru akar PK baru akar PK baru) hasil kali akar hasil kali akar hasil kali akar hasil kali akar- -- -akar PK baru akar PK baru akar PK baru akar PK baru 0

(1) 1 0

1 0


Jadi, PK Baru yang akar-akarnya

dan

adalah

1 0.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15

Contoh Contoh Contoh Contoh 3 33 3
Akar-akar persamaan kuadrat 2

5 3 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( 3) dan ( 3) adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah penjumlahan penjumlahan penjumlahan penjumlahan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( 3).

Jadi, PK Baru adalah:
2( 3)

5( 3) 3 0
Jabarkan sendiri ya!

Contoh Contoh Contoh Contoh 4 44 4
Akar-akar persamaan kuadrat 3

12 1 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya ( 2) dan ( 2) adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah pen pen pen pengurangan gurangan gurangan gurangan dengan dua, maka PK Baru adalah substitusi dengan ( 2).

Jadi, PK Baru adalah:
3( 2)

12( 2) 1 0
Jabarkan sendiri ya!

Contoh Contoh Contoh Contoh 5 55 5
Akar-akar persamaan kuadrat 4

2 7 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 2 dan 2 adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah pe pe pe perkalian rkalian rkalian rkalian dengan dua, maka setiap suku dikalikan dengan dua berpangkat naik,
mulai dari pangkat nol. Pangkat nol nggak usah ditulis, karena jelas sama dengan 1. OK?

Jadi, PK Baru adalah:
4

(2

) 2(2

) 7(2

) 0
Jabarkan sendiri ya!

Contoh Contoh Contoh Contoh 6 66 6
Akar-akar persamaan kuadrat 7

5 13 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya

dan

adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah pembagian pembagian pembagian pembagian dengan lima, maka setiap suku dikalikan dengan lima berpangkat
turun, sampai pangkat nol. Pangkat nol nggak usah ditulis, karena jelas sama dengan 1. OK?

Jadi, PK Baru adalah:
7

(5

) 5(5

) 13(5

) 0
Jabarkan sendiri ya!

Contoh Contoh Contoh Contoh 6 66 6
Akar-akar persamaan kuadrat 2

5 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya

dan

adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah kebalikan kebalikan kebalikan kebalikan dari akar-akar PK Lama, maka Tukar posisi koefisien

dengan
konstanta.

Jadi, PK Baru adalah:
5

2 0







Halaman 16 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Contoh Contoh Contoh 7 77 7
Akar-akar persamaan kuadrat

2 4 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya dan adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah negatif negatif negatif negatif dari akar-akar PK Lama, maka PK Baru adalah koefisien dikalikan (1).

Jadi, PK Baru adalah:

2(1) 4 0

2 4 0


Contoh Contoh Contoh Contoh 7 77 7
Akar-akar persamaan kuadrat 2

5 3 0 adalah dan .
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (2 3) dan (2 3) adalah .

Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian Penyelesaian TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT: :: :
Akar-akar PK Baru adalah perkalian perkalian perkalian perkalian dengan dua, dilanjutkan pengurangan pengurangan pengurangan pengurangan dengan tiga dari akar-akar PK
Lama, maka PK Baru adalah suku dikalikan dengan dua berpangkat naik, mulai dari pangkat nol,
dilanjutkan dengan substitusi ( 3).

Jadi, PK Baru adalah:
2

(2

) 5(2

) 3(2

) 0
2

10 12 0


Dilanjutkan dengan substitusi ( 3).
2( 3)

10( 3) 12 0
Jabarkan sendiri ya!






Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 17


Berlawanan Berkebalikan

0



Sifat Sifat Sifat Sifat- -- -Sifat Sifat Sifat Sifat
Akar Akar Akar Akar- -- -Akar PK Akar PK Akar PK Akar PK



Perbandingan Selisih

( 1)

()






Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

Me Me Me Menggunakan sifat nggunakan sifat nggunakan sifat nggunakan sifat- -- -sifat akar sifat akar sifat akar sifat akar- -- -akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui. akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui. akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui. akar PK untuk menentukan bagian dari PK yang tidak diketahui.
Inti dari permasalahan ini adalah melengkapkan variabel yang tidak diketahui pada PK dengan
menggunakan sifat tertentu dari akar-akarnya.

TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT
Sifat akar-akar persamaan kuadrat

0 yang mungkin keluar di soal:


1. Jika akar yang satu kelipatan dari akar yang lain (

), maka

( 1)


2. Jika selisih akar-akarnya adalah (|

| ), maka ()


3. Jika akar-akarnya berlawanan (

atau

0), maka 0
4. Jika akar-akarnya berkebalikan

atau

1, maka
Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Akar-akar persamaan kuadrat 2

16 0 adalah dan .
Jika 2 dan , positif maka nilai .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Pertama, lihat ternyata akar-akar PK tersebut adalah memiliki kelipatan tertentu.
Karena 2, maka jelas nilai 2.

Kedua, gunakan sifat perbandingan akar-akar PK.

( 1)

(2 1)

2 16


12


Ketiga, karena akar-akarnya positif maka jumlah kedua akar tersebut juga positif, sehingga:

2
0
0


Sehingga pilih nilai yang negatif.
Jadi, 12.


Halaman 18 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Akar-akar persamaan kuadrat 0 4
2
= + ax x adalah p dan . q Jika , 8 2
2 2
a q pq p = + maka nilai = a
....
A. 8
B. 4
C. 4
D. 6
E. 8

2. Persamaan kuadrat 0 5 ) 1 (
2
= + x m x mempunyai akar-akar
1
x dan .
2
x Jika
, 8 2
2 1
2
2
2
1
m x x x x = + maka nilai = m ....
A. 3 atau 7
B. 3 atau 7
C. 3 atau 7
D. 6 atau 14
E. 6 atau 14

3. Persamaan kuadrat 0 4 4
2
= + + px x mempunyai akar-akar
1
x dan .
2
x Jika , 32
2
2
1
2
2 1
= + x x x x maka nilai
= p ....
A. 4
B. 2
C. 2
D. 4
E. 8




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

8
(

8
( 1)

20 8

10 21 0
( 3)( 7) 0
3 0 atau 7 0
3 7

5


. 4

8
( )

4 8

16 8

8 16 0
( 4)( 4) 0
4

32

) 32
4(4) 32
16 32

32
16
2

4


Smart Solution Smart Solution Smart Solution Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 2012 22 2/201 /201 /201 /2013 33 3
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi (Program Studi (Program Studi (Program Studi IPA IPA IPA IPA) )) )


Disusun oleh :
Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 19

2. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan. masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan. masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan. masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan menggunakan diskriminan.
Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK) Persamaan Kuadrat (PK)




Diskriminan Diskriminan Diskriminan Diskriminan



Persamaan Kuadrat Fungsi Kuadrat

0 ()






0 0 0 0 0
akar real akar imajiner memotong menyinggung terpisah



0 0 0, 0 0, 0
berbeda kembar definit positif definit negatif




rasional


TRIK SUPERKILAT. TRIK SUPERKILAT. TRIK SUPERKILAT. TRIK SUPERKILAT.
Perhatikan tiga soal di bawah ini, sebenarnya tidak berbeda. Alias maksud ketiga soal itu sama persis!

Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat

( 2) 4 0 akan memiliki dua akar real berbeda memiliki dua akar real berbeda memiliki dua akar real berbeda memiliki dua akar real berbeda untuk nilai .

Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat

( 2) 4 memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .

Grafik Grafik Grafik Grafik

( 2) 4 memotong memotong memotong memotong garis garis garis garis di dua titik di dua titik di dua titik di dua titik.
Batas-batas nilai yang memenuhi adalah .

akar real
sumbu X di titik
garis di titik
0

akar real ( )
sumbu X di titik
garis di titik
0

akar real
/ sumbu X
/ garis
0

Soal jebakan, bila hanya ada kata Persamaan kuadrat memiliki dua akar real tanpa tambahan kata berbeda
atau kembar, berarti dua akar real tersebut pasti gabungan dari dua akar real berbeda dan kembar.
Jadi 0.
Halaman 20 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Soal yang sering ditanyakan Soal yang sering ditanyakan Soal yang sering ditanyakan Soal yang sering ditanyakan

PERSAMAAN KUADRAT. PERSAMAAN KUADRAT. PERSAMAAN KUADRAT. PERSAMAAN KUADRAT.

Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda. Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda. Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda. Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Jika persamaan kuadrat

( 2) 4 0 akan memiliki dua akar berbeda memiliki dua akar berbeda memiliki dua akar berbeda memiliki dua akar berbeda.
Batas-batas nilai p yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari persamaan kuadrat

( 2) 4 0 diperoleh:
, ( 2), dan ( 4)

Persamaan kuadrat memiliki dua akar berbeda, maka diskriminan harus memenuhi 0
0

4 0
( 2)

4()( 4) 0

4 4 4

16 0
5

12 4 0
(5 2)( 2) 8

2
5
2

2
3


Sehingga nilai m yang memenuhi adalah

.

Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat memiliki akar kembar. memiliki akar kembar. memiliki akar kembar. memiliki akar kembar.

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Jika diketahui sebuah persamaan kuadrat

( 3) 4 0 memiliki dua akar kembar memiliki dua akar kembar memiliki dua akar kembar memiliki dua akar kembar.
Maka nilai yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari persamaan kuadrat

( 3) 4 0 diperoleh:
1, ( 3), 4

Persamaan kuadrat memiliki dua akar kembar, maka diskriminan harus memenuhi 0
0

4 0
( 3)

4(1)(4) 0
( 3)

16 0

6 9 16 0

6 7 0
( 1)( 7) 0
1 atau 3


Sehingga persamaan kuadrat tersebut memiliki dua akar kembar untuk nilai 1 atau 7.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 21

Persamaan kuadrat tidak memiliki akar real Persamaan kuadrat tidak memiliki akar real Persamaan kuadrat tidak memiliki akar real Persamaan kuadrat tidak memiliki akar real ( (( (akarnya imajiner akarnya imajiner akarnya imajiner akarnya imajiner) )) )

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Persamaan kuadrat

( 2)

0 tidak memiliki akar real tidak memiliki akar real tidak memiliki akar real tidak memiliki akar real untuk nilai .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari persamaan kuadrat

( 2)

0 diperoleh:

1
2
, ( 2),
7
2


Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi 0.
0

4 0
( 2)

4
1
2

7
2
0

4 4 2 7 0

2 3 0
( 3)( 1) 0
3 1 ( )


Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:




Jadi persamaan kuadrat akan memiliki akar-akar tidak real untuk nilai 1 3.

3
1


Halaman 22 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

FUNGSI KUADRAT FUNGSI KUADRAT FUNGSI KUADRAT FUNGSI KUADRAT

Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda Fungsi kuadrat memotong sumbu X di dua titik berbeda (memotong) (memotong) (memotong) (memotong). .. .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Grafik

( 2) 4 memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik memotong sumbu X di dua titik.
Batas-batas nilai p yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat

( 2) 4 diperoleh:
, ( 2), ( 4)

Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu X, maka diskriminan harus memenuhi 0
0

4 0
( 2)

4()( 4) 0

4 4 4

16 0
5

12 4 0
(5 2)( 2) 8

2
5
2

2
3


Sehingga nilai m yang memenuhi adalah

.

Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat memotong satu titik di sumbu X memotong satu titik di sumbu X memotong satu titik di sumbu X memotong satu titik di sumbu X (menyinggung) (menyinggung) (menyinggung) (menyinggung). .. .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Grafik fungsi kuadrat ()

( 3) 4 menyinggung sumbu X pada satu titik menyinggung sumbu X pada satu titik menyinggung sumbu X pada satu titik menyinggung sumbu X pada satu titik.
Maka nilai yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat ()

( 3) 4 diperoleh:
1, ( 3), 4

Persamaan kuadrat memiliki dua akar kembar, maka diskriminan harus memenuhi 0
0

4 0
( 3)

4(1)(4) 0
( 3)

16 0

6 9 16 0

6 7 0
( 1)( 7) 0
1 atau 3


Sehingga fungsi kuadrat tersebut menyinggung sumbu X pada satu titik untuk nilai 1 atau 7.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 23

Fungsi kuadrat tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. (terpisah) Fungsi kuadrat tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. (terpisah) Fungsi kuadrat tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. (terpisah) Fungsi kuadrat tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. (terpisah)

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Fungsi kuadrat

( 2)

tidak akan menyinggung dan tidak memotong tidak akan menyinggung dan tidak memotong tidak akan menyinggung dan tidak memotong tidak akan menyinggung dan tidak memotong sumbu X
untuk nilai .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Dari fungsi kuadrat

( 2)

diperoleh:

1
2
, ( 2),
7
2


Persamaan kuadrat memiliki akar imajiner maka diskriminan harus memenuhi 0.
0 ( 2)

4
1
2

7
2
0

4 4 2 7 0

2 3 0
( 3)( 1) 0
3 1 ( )


Daerah penyelesaian pertidaksamaan tersebut pada garis bilangan:




Jadi fungsi kuadrat tidak akan menyinggung maupun memotong sumbu X untuk untuk nilai 1 3.



3
1


Halaman 24 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi kuadrat kuadrat kuadrat kuadrat memotong garis di dua titik memotong garis di dua titik memotong garis di dua titik memotong garis di dua titik ( (( (memotong memotong memotong memotong) )) ). .. .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Grafik fungsi kuadrat ()

4 memotong garis memotong garis memotong garis memotong garis 3 4.


Nilai b yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Substitusikan 3 4 dan

4 3 4

4 3 4 0

( 3) 0


Koefisien-koefisien persamaan kuadrat
1, ( 3), 0

Kurva memotong garis, maka diskriminan harus memenuhi D 0
0 ( 3)

4(1)(0) 0
( 3)

0 0
( 3)

0
3 0
3


Sehingga grafik fungsi kuadrat akan memotong garis untuk nilai b 3.

Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas Perhatikan, soal di bawah ini masih menggunakan soal di atas, hanya kalimatnya , hanya kalimatnya , hanya kalimatnya , hanya kalimatnya saja yang diganti! OK? saja yang diganti! OK? saja yang diganti! OK? saja yang diganti! OK?

Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat memotong garis di satu titik memotong garis di satu titik memotong garis di satu titik memotong garis di satu titik (menyinggung) (menyinggung) (menyinggung) (menyinggung). .. .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Grafik fungsi kuadrat ()

4 menyinggung garis menyinggung garis menyinggung garis menyinggung garis 3 4.


Nilai b yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Kurva menyinggung garis, maka diskriminan harus memenuhi 0
0 ( 3)

4(1)(0) 0
( 3)

0 0
( 3)

0
3 0
3


Sehingga grafik fungsi kuadrat akan menyinggung garis untuk nilai 3.

Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi kuadrat kuadrat kuadrat kuadrat tidak memotong atau tidak menyinggung garis tidak memotong atau tidak menyinggung garis tidak memotong atau tidak menyinggung garis tidak memotong atau tidak menyinggung garis ( (( (terpisah terpisah terpisah terpisah) )) ). .. .

Contoh: Contoh: Contoh: Contoh:
Grafik fungsi kuadrat ()

4 tidak memotong dan tidak menyinggung garis memotong dan tidak menyinggung garis memotong dan tidak menyinggung garis memotong dan tidak menyinggung garis 3 4.
Nilai b yang memenuhi adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Kurva terpisah garis, maka diskriminan harus memenuhi 0
0 ( 3)

4(1)(0) 0
( 3)

0 0
( 3)

0
3 0
3


Sehingga grafik fungsi kuadrat tidak akan memotong dan tidak menyinggung garis untuk nilai 3.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 25

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: kemarin: kemarin: kemarin:

1. Persamaan kuadrat 0 4 2 ) 2 (
2
= + + m x m x mempunyai akar-akar real, maka batas nilai m yang
memenuhi adalah ....
A. 2 m atau 10 m
B. 10 m atau 2 m
C. 2 < m atau 10 > m
D. 10 2 < < m
E. 2 10 < m

2. Persamaan kuadrat 0 ) 4 ( 2 2
2
= + p x p x mempunyai dua akar real berbeda. Batas-batas nilai p yang
memenuhi adalah ....
A. 2 p atau 8 p
B. 2 < p atau 8 > p
C. 8 < p atau 2 > p
D. 8 2 p
E. 2 8 p



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

4 0
( 2)

4 . 1 . (2 4) 0

12 20 0
( 2)( 10) 0

2 0 atau 10 0
2 10

Akar-akar real 0

2 10
2 atau 10
Jadi daerah penyelesaian:

4 0
2( 4)

4 . 2 . 0
4

40 64 0
4( 2)( 8) 0

2 0 atau 8 0
2 8

Akar-akar real berbeda 0

2 8
2 atau 8
Jadi daerah penyelesaian:

Smart Solution Smart Solution Smart Solution Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 201 TAHUN PELAJARAN 2012 22 2/201 /201 /201 /2013 33 3
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi (Program Studi (Program Studi (Program Studi IPA IPA IPA IPA) )) )


Disusun oleh :
Pak Anang Pak Anang Pak Anang Pak Anang





Halaman 26 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 4. 2. 4. 2. 4. 2. 4. Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan masalah sehari masalah sehari masalah sehari masalah sehari- -- -hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear. hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear. hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear. hari yang berkaitan dengan sistem persamaan linear.

Ingat lagi tentang konsep determinan matriks




Determinan Matriks







Untuk lebih detil tentang Untuk lebih detil tentang Untuk lebih detil tentang Untuk lebih detil tentang determinan matriks, determinan matriks, determinan matriks, determinan matriks,
lihat juga SMART SOLUTION untuk SKL tentang Matriks! lihat juga SMART SOLUTION untuk SKL tentang Matriks! lihat juga SMART SOLUTION untuk SKL tentang Matriks! lihat juga SMART SOLUTION untuk SKL tentang Matriks!



Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Dua Variabel Dua Variabel Dua Variabel
( (( (SPLDV SPLDV SPLDV SPLDV) )) )




Bentuk Umum SPLDV







Penyelesaian SPLDV




Nilai Nilai
Kolom diganti! Kolom diganti!




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 27

Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Tiga Tiga Tiga Tiga Variabel Variabel Variabel Variabel
( (( (SPL SPL SPL SPLT TT TV VV V) )) )




Bentuk Umum SPLTV







Penyelesaian SPLTV




Nilai Nilai Nilai
Kolom diganti! Kolom diganti! Kolom diganti!






Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:
Pada prakteknya dalam pengerjaan soal SPL, metode determinan matriks ini hanya bisa digunakan apabila
matriks SPL-nya adalah berbentuk persegi. Tekniknya, gunakan metode determinan untuk menentukan salah
satu variabel pada SPLDV, lalu variabel yang lain bisa diperoleh menggunakan metode substitusi.

Kenapa kok harus menggunakan determinan matriks. Karena langkah ini lebih pasti dalam menyelesaikan soal
tipe UN, tanpa harus berfikir keras mencari langkah tepat untuk metode eliminasi maupun substitusi.

Namun, kalian tetap harus menguasai langkah eliminasi maupun substitusi supaya paham juga langkah
dasarnya. Oke?

Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spldv-sistem-persamaan-linear.html?sprefpdf

Penyelesaian SPLDV secara online bisa dilihat pada halaman berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/simulasi-spltv-sistem-persamaan-linear.html?sprefpdf

Halaman 28 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Untuk mencari penyelesaian SPLDV, variab variab variab variabel yang akan dicari harus diletakkan di el yang akan dicari harus diletakkan di el yang akan dicari harus diletakkan di el yang akan dicari harus diletakkan di pojok KIRI, lalu lihat koefisien pojok KIRI, lalu lihat koefisien pojok KIRI, lalu lihat koefisien pojok KIRI, lalu lihat koefisien
variabel yang lain variabel yang lain variabel yang lain variabel yang lain! ! ! ! Lalu kali silang, kali silang. Selesai deh.

Contoh Contoh Contoh Contoh Soal Soal Soal Soal: :: :
Penyelesaian dari SPL
2 3 1
3 5 11

adalah .

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT: Penyelesaian TRIK SUPERKILAT: Penyelesaian TRIK SUPERKILAT: Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

2 3 1
3 5 11


Karena yang paling pojok kiri variabel , maka ini berarti kita akan mencari nilai dari variabel .

Lalu pilih salah satu koefisien dari variabel .
Bebas kok! Kita boleh memilih salah satu di antara 3atau 5.

2 3 1
3 5 11


Oke, misalkan kita bersepakat untuk menggunakan acuan bilangan 3, ya?

2 3 1
3 5 11


Siap? Perhatikan SPLDV tersebut yang saya beri kotak berwarna merah.
Hitung selisih dari kali silang tersebut.
Ingat acuan awal kita adalah bilangan 3!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 11, dikurangi dengan 1 dikalikan silang dengan 5.
(3)(11) (1)(5) 33 5


2 3 1
3 5 11


Oke, sekarang hitung selisih perkalian silang dari bagian yang berwarna biru tersebut.
Masih ingat acuan awal kita tadi? Iya, bilangan 3 adalah acuan awal dalam menghitung selisih kali silang!
Hasilnya adalah:
3 dikalikan silang dengan 3, dikurangi 2 dikalikan silang dengan 5.
(3)(3) (2)(5) 9 10

Jadi, nilai variabel adalah pembagian dari hasil selisih kali silang pertama dan kedua.

2

Selesai!

Paham, kan?



Kalau mencari nilai , gimana dong?
Gampang aja. Kalau ingin menerapkan langkah TRIK SUPERKILAT yang sama, maka syaratnya apa tadi?
Ya! Betul! Variabel harus dipindah ke pojok kiri!!!!!! Sehingga SPLDV akan berubah menjadi:

3 2 1
5 3 11


Lalu lakukan dengan langkah yang sama seperti saat mencari variabel di atas. Oke?

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 29

Contoh 1: Contoh 1: Contoh 1: Contoh 1:
Pak Ali bekerja selama 6 hari dengan 4 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp74.000,00. Pak Bisri bekerja
selama 5 hari dengan 2 hari di antaranya lembur mendapat upah Rp55.000,00. Pak Ali, Pak Bisri, dan Pak Catur
bekerja dengan aturan upah yang sama. Jika Pak Catur bekerja 4 hari dengan terus menerus lembur, maka upah
yang akan diperoleh adalah ....

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Misal:
hari biasa
hari lembur


Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
6 4 .
5 2 .


Ditanyakan:
4 4 ?

Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.

. 4
. 2

6 4
5 2

148.000 220.000
12 20

72.000
8
9.000

6 .
5 .

6 4
5 2

330.000 370.000
12 20

40.000
8
5.000

Jadi,
4 4 4(9.000) 4(5.000)
36.000 20.000
56.000


TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT: TRIK SUPERKILAT:
Dengan acuan koefisien variabel adalah 4, maka nilai variabel diperoleh dengan cara:

(4 dikali silang dengan 55.000) dikurangi (2 dikali silang dengan 74.000)
dibagi dengan
(4 dikali silang dengan 5) dikurangi (6 dikali silang dengan 2)



Halaman 30 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh 2: Contoh 2: Contoh 2: Contoh 2:
Avi, Via dan Iva pergi bersama-sama ke toko buah. Avi membeli 1 kg apel, 2 kg salak, dan 2 kg kelengkeng
dengan harga Rp47.000,00. Via membeli 2 kg apel, 1 kg salak, dan 3 kg kelengkeng dengan harga Rp68.500,00.
Iva membeli 3 kg apel, 2 kg salak, dan 1 kg kelengkeng dengan harga Rp63.000,00. Jika Vero membeli 1 kg apel
dan 1 kg kelengkeng di toko tersebut, maka berapakah yang harus dibayarkan oleh Vero?

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Misal:
buah apel
buah salak
buah kelengkeng


Maka sistem persamaan linear dari soal tersebut adalah:
2 2 47.000
2 3 68.500
3 2 63.000


Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.

. 2 2
. 1 3
. 2 1

1 2 2
2 1 3
3 2 1

1 . 2
2 . 3
3 . 1

1 2 2
2 1 3
3 2 1

1 2 .
2 1 .
3 2 .

1 2 2
2 1 3
3 2 1




Contoh 3: Contoh 3: Contoh 3: Contoh 3:
Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00. Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000,00. Dua kali uang
Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00. Jumlah uang Artha, Deby, dan Yanti adalah .

Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian: Penyelesaian:
Misal:
uang Artha
uang Deby
uang Yanti


Perhatikan dan baca soal dengan seksama.
Buat model matematikanya, jangan lupa ubah menjadi bentuk matriks ya!

Jumlah uang Artha dan Deby adalah Rp142.000,00 142.000
.


Selisih uang Yanti dan uang Artha Rp4.000 4.000
.


Dua kali uang Yanti sama dengan uang Deby ditambah Rp100.000,00 2 100.000
.


Sehingga model matematika SPLTV dari soal tersebut adalah:
0 47.000
0 68.500
0 2 63.000


Penyelesaian SPL menggunakan determinan matriks.

. 1 0
. 0 1
. 1 2

1 1 0
1 0 1
0 1 2

1 . 0
1 . 1
0 . 2

1 1 0
1 0 1
0 1 2

1 1 .
2 0 .
3 1 .

1 1 0
1 0 1
0 1 2



Jadi nilai pasti ketemu deh!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 31

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pa Pembahasan TRIK SUPERKILAT pa Pembahasan TRIK SUPERKILAT pa Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: da contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: da contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin: da contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih muda dari umur pak
Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun, maka jumlah umur Amira dan bu Andi
adalah ....
A. 86 tahun
B. 74 tahun
C. 68 tahun
D. 64 tahun
E. 58 tahun

2. Umur Deksa 4 tahun lebih tua dari umur elisa. Umur elisa 3 tahun lebih tua dari umur Firda. Jika jumlah
umur Deksa, Elisa dan Firda 58 tahun, jumlah umur Deksa dan Firda adalah ....
A. 52 tahun
B. 45 tahun
C. 42 tahun
D. 39 tahun
E. 35 tahun




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Pak Andi
Bu Andi
Amira
Misal 28 28
6

119
( 6) ( 28) 119
3 34 119
3 153
51


Jadi, 119
51 119
119 51
68


Umur Deksa
Umur Elisa
Umur Firda
Misal 4
3 3

58
( 4) ( 3) 58
3 1 58
3 57
19


Jadi, 58
19 58
58 19
39



Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 32 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 5. Menentukan persamaan lingkaran atau garis singgung lingkaran.
Persamaan Lingkaran




Persamaan Lingkaran Bentuk Umum

( )
2
+( )
2
=
2

2
+
2
+ + + = 0




dibagi (2)



Pusat Jari-jari Pusat

(, ) (
1
2
,
1
2
)




Jumlah kuadrat pusat
dikurangi



Jari-jari

=

(
1
2
)
2
+(
1
2
)
2








Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 33

Persamaan Garis Singgung (PGS) Lingkaran



PGS Lingkaran PGS Lingkaran
di titik (
1
,
1
) pada lingkaran dengan gradien




Pangkat dua menjadi perkalian dua faktor. Ingat pola persamaan garis lurus = +
Pangkat satu menjadi setengah penjumlahan. Lalu perhatikan gambar berikut!


2


1

( )
2


(
1
)( )



1
2
(
1
+)



Karena ada dua PGS Lingkaran bergradien ,
maka PGS tersebut adalah =
dimana =





PGS lingkaran di titik (
1
,
1
)
pada lingkaran pusat di (0, 0) dan jari-jari


1
+
1
=
2
PGS dengan gradien
dari lingkaran pusat (0, 0) dan jari-jari

= 1 +
2

PGS lingkaran di titik (
1
,
1
)
pada lingkaran pusat di (0, 0) dan jari-jari

(
1
)( ) +(
1
)( ) =
2
PGS dengan gradien
dari lingkaran pusat (, ) dan jari-jari

( ) = ( ) 1 +
2

PGS lingkaran di titik (
1
,
1
)
pada lingkaran dengan bentuk umum

2
+
2
+ + + = 0


1
+
1
+

2
(
1
+) +

2
(
1
+) + = 0


Catatan Tambahan:
Ingat juga tentang konsep jarak titik (
1
,
1
) ke garis + + = 0:
= |

1
+
1
+

2
+
2
|

TRIK SUPERKILAT:
PGS lingkaran pusat (
1
,
1
) jari-jari yang sejajar dengan garis + + = 0:
+ =
1
+
1

2
+
2


PGS lingkaran pusat (
1
,
1
) jari-jari yang tegak lurus dengan garis + + = 0:
=
1

2
+
2

Halaman 34 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)


PGS Lingkaran
di titik (
1
,
1
) yang berada di luar lingkaran











Titik Singgung (, )


Diperoleh PGS + Persamaan Lingkaran (dalam variabel , ).


Substitusi titik (
1
,
1
) ke PGS, lalu substitusi PGS ke persamaan lingkaran


Diperoleh dua titik Singgung (
1
,
1
) dan (
2
,
2
)


Substitusikan ke PGS di langkah kedua


Selesai




TRIK SUPERKILAT:
Cari gradien PGS tersebut menggunakan rumus PGS dengan gradien tertentu.
PGS akan diperoleh dengan mensubstitusi titik di luar lingkaran tersebut dan nilai gradien.
Selesai.

(
1
,
1
)
(, )
(0, 0)
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 35


Contoh Soal:
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran di titik (5, 5) yang menyinggung lingkaran
2
+
2
= 10!

Penyelesaian:
PGS menyinggung titik tertentu di lingkaran. Misal titik
singgung tersebut (, ). Artinya titik (, )tersebut berada
baik di PGS maupun lingkaran.

Sehingga, diperoleh PGS lingkaran dan persamaan lingkaran dalam variabel dan .
Perhatikan bahwa (, ) berada di lingkaran, maka:
PGS lingkaran di titik (, ) adalah + =
Persamaan lingkaran dengan pusat (0, 0) dan melewati titik (, ) adalah

=

Karena PGS melewati (5, 5) maka bila kita substitusikan (, ) ke PGS akan diperoleh:
+ = 10 5 +5 = 10
+ = 2
= 2


Dari persamaan lingkaran
2
+
2
= 10 dan = 2 , substitusikan = ke persamaan lingkaran
diperoleh:

2
+(2 )
2
= 10

2
+(4 4 +
2
) = 10
2
2
4 +4 = 10
2
2
4 +4 10 = 0
2
2
4 6 = 0

2
2 3 = 0
( +1)( 3) = 0
= 1 atau = 3


Dari = 1 atau = 3 akan diperoleh nilai , yaitu:
= 1 = 2 = 2 +1 = 3
= 3 = 2 = 2 3 = 1

Jadi dua titik singgung tersebut adalah (, ) dan (, ).

Sehingga PGS lingkaran pada titik (, ) dan (, ) adalah:
+3 = 10 dan 3 = 10.

TRIK SUPERKILAT:
Lingkaran
2
+
2
= 10 adalah lingkaran dengan titik pusat (0, 0) dan jari-jari = 10.
Cari nilai gradien PGS tersebut dengan mensubstitusikan titik (5, 5) dan jari-jari 10 ke dalam rumus:
= 1 +
2
5 = (5) 101 +
2
5 5 = 101 +
2
(kuadratkan kedua ruas)
25 50 +25
2
= 10 + 10
2
15
2
50+ 15 = 0
3
2
10+ 3 = 0
(3 1)( 3) = 0
=
1
3
atau = 3


Jadi, persamaan garis singgung melalui (5 ,5) dan gradien =
1
3


1
= (
1
)
5 =
1
3
( 5)
+ 3 = 10


Persamaan garis singgung melalui (5 ,5) dan gradien = 3

1
= (
1
)
5 = 3( 5)
= 10

(5, 5)
(, )
(0, 0)
Halaman 36 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal Sering Muncul pada Bab Lingkaran:

Menentukan pusat dan jari-jari lingkaran
Perhatikan pola persamaan lingkaran yang ada pada soal!

Contoh:
1. Diberikan persamaan lingkaran
2
+
2
= 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran adalah .
Penyelesaian:
( 0)
2
+( 0)
2
= 25

Pusat di (0, 0) dan jari-jari 5.

2. Diberikan persamaan lingkaran ( 3)
2
+ ( 4)
2
= 25, maka pusat dan jari-jari lingkaran
adalah .
Penyelesaian:
( 3)
2
+( +4)
2
= 25

Pusat di (3, -4) dan jari-jari 5.

3. Diberikan persamaan lingkaran
2
+
2
2 +4 20 = 0, maka pusat dan jari-jari lingkaran
adalah .
Penyelesaian:

2
+
2
2 +4 20 = 0
dibagi (-2)
Maka pusat (1, 2), dan jari-jari adalah = (1)
2
+(2)
2
(20)

2
= 25 = 5

2
= 25 = 5
1 2
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 37

Menentukan persamaan lingkaran
Seringkali tidak diketahui jari-jari lingkaran.
Misal diketahui pusat lingkaran (, ) dan lingkaran menyinggung sumbu X, maka = ||.
Misal diketahui pusat lingkaran (, ) dan lingkaran menyinggung sumbu Y, maka = ||.
Seringkali juga jari-jari diperoleh dengan menggunakan rumus jarak titik ke garis. Bila diketahui
pusat lingkaran dan garis singgung lingkaran, maka jari-jari lingkaran adalah jarak titik pusat ke
garis singgung.

Contoh:
1. Persamaan lingkaran dengan pusat (5, 1) dan jari-jari 3 adalah .
Penyelesaian:
Persamaan lingkaran dengan pusat (, ) dengan jari-jari :
( )
2
+( )
2
=
2
( 5)
2
+ ( +1)
2
= 9

atau diubah ke bentuk umum persamaan lingkaran:
( 5)
2
+( +1)
2
= 9
2
10 +25 +
2
+2 +1 9 = 0

2
+
2
10 + 2 +17 = 0


2. Persamaan lingkaran dengan pusat di (3, 2) yang menyinggung sumbu X adalah .
Penyelesaian:
( 3)
2
+( 2)
2
= 2
2

2
+
2
6 4 +9 = 0


3. Persamaan lingkaran dengan pusat di (1, 2) yang menyinggung sumbu Y adalah .
Penyelesaian:
( +1)
2
+( 2)
2
= (1)
2

2
+
2
+2 4 +4 = 0


4. Persamaan lingkaran yang berpusat di (1, 4) dan menyinggung garis 3 4 2 = 0 adalah .
Penyelesaian:
Pusat (
1
,
1
) = (1, 4)
Garis 3 4 2 = 0, dengan = 3, = 4, dan = 2.
Persamaan lingkaran dengan pusat (
1
,
1
) menyinggung garis + + = 0 adalah:
( )
2
+( )
2
= [

1
+
1
+

2
+
2
]
2

( 1)
2
+( 4)
2
= [
3(1) 4(4) 2
3
2
+4
2
]
2

2
2 +1 +
2
8 +16 = 9

2
+
2
2 8 +8 = 0





Halaman 38 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di lingkaran.
Ingat konsep PGS dapat dilihat dari bentuk persamaan lingkarannya.
Pangkat dua diubah menjadi perkalian dua faktor.
Pangkat satu, diubah menjadi setengah penjumlahan.

Contoh:
1. Persamaan garis singgung lingkaran
2
+
2
= 25 di titik (4, 3) adalah .
Penyelesaian:

1
= 4 dan
1
= 3
Ingat, ganti
2
menjadi
1
, dan menjadi (

1
+
2
).

2
+
2
= 25

1
+
1
= 25

Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
4 3 = 25

2. Persamaan garis singgung lingkaran ( 1)
2
+( 4)
2
= 25 di titik (2, 0) adalah .
Penyelesaian:

1
= 2 dan
1
= 0
Ingat, ganti
2
menjadi
1
, dan menjadi (

1
+
2
).
( 1)
2
+ ( 4)
2
= 25
(
1
1)( 1) +(
1
4)( 4) = 25

Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
(2 1)( 1) +(0 4)( 4) = 25
(3)( 1) +(4)( 4) = 25
3 4 6 = 0


3. Persamaan garis singgung lingkaran
2
+
2
6 +4 12 = 0 di titik (7, 1) adalah .
Penyelesaian:

1
= 7 dan
1
= 1
Ingat, ganti
2
menjadi
1
, dan menjadi (

1
+
2
).

2
+
2
6 +4 12 = 0

1
+
1
6 (

1
+
2
2
) +4 (

1
+
2
) 12 = 0

Sehingga persamaan garis singgungnya adalah:
7 + 3(7 + ) +2(1 +) 12 = 0
4 +3 31 = 0


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 39

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik yang terletak di luar lingkaran.
1. Persamaan garis singgung lingkaran
2
+
2
= 9 di titik (1, 3) adalah .
Penyelesaian:
TRIK SUPERKILAT:
Lingkaran pusat (0, 0) dan jari-jari = 3.
Cek apakah titik (1, 3) berada di dalam atau di luar lingkaran (?).

2
+
2
= 9 (1)
2
+(3)
2
= 10 > 9 (maka titik berada di luar lingkaran)
Gunakan rumus berikut:
=

1 +
2
3 = (1) 3

1 +
2
3 = 3

1 +
2
(kuadratkan kedua ruas)
9 6 +
2
= 9 +9
2
8
2
+6 = 0
2(4+3) = 0
= 0 atau =
3
4

Melalui (1 ,3) dan gradien = 0

1
= (
1
)
3 = 0( 1)
= 3

Melalui (1 ,3) dan gradien =
3
4


1
= (
1
)
3 =
3
4
( 1)
4 12 = 3 +3
3 +4 = 15


Halaman 40 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan persamaan garis singgung lingkaran yang sejajar atau tegak lurus terhadap sebuah garis.
1. Persamaan garis singgung lingkaran ( 3)
2
+( +5)
2
= 80 yang sejajar dengan garis
2 +5 = 0 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Sesuaikan sejajar apa nggak?

Masukkan substitusikan pusat

Rumus substitusikan jari-jari dan koefisien

Lingkaran pusat (3, 5) dan jari-jari = 80
PGS yang sejajar 2 +5 = 0 adalah 2 juga!!!
2 = (5) 2(3) 80 1
2
+(2)
2
2 = 11 20
= 2 11 20


2. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran
2
+
2
4 8 + 15 = 0 yang tegak lurus
garis +2 = 6 adalah .
Penyelesaian:
Trik Superkilat:
Lingkaran pusat (2, 4) jari-jari = 5
PGS yang sejajar + 2 = 6 adalah +2 harus diubah menjadi 2 !!!
2 = 2(2) (4) 5 (2)
2
+(1)
2
2 = 0 5
2 = 5 dan 2 = 5





PGS lingkaran pusat (
1
,
1
) jari-jari yang
sejajar dengan garis + + = 0:
+ =
1
+
1

2
+
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 41

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Lingkaran L 9 3 1
2 2
y x memotong garis . 3 y Garis singgung lingkaran yang melalui titik
potong antara lingkaran dan garis tersebut adalah ....
A. 2 x dan 4 x
B. 2 x dan 2 x
C. 2 x dan 4 x
D. 2 x dan 4 x
E. 8 x dan 10 x















Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Memotong garis = 3
= 3 ( + 1)
2
+ (3 3)
2
= 9
( + 1)
2
= 9
+ 1 = 3
+1 = 3 atau + 1 = 3

1
= 4
2
= 2

Jadi titik potongnya di
(4, 3) dan (2, 3)
PGS lingkaran
(
1
+ )( + ) + (
1
+ )( + ) =
2


(4, 3) (4 + 1)( + 1) + 0 = 9
3 3 = 9
= 4

(2, 3) (2 + 1)( + 1) + 0 = 9
3 + 3 = 9
= 2

TRIK SUPERKILAT:
Gunakan sketsa lingkaran


= 3
= 2 = 4

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 42 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema sisa atau teorema faktor.
Polinomial (Suku Banyak)
() =

+ +






Nilai Suku Banyak

Jika diketahui () = 2
3
5
2
+ 3
Tentukan nilai () untuk = 3 !



Cara Biasa Cara Horner

Substitusi Kalikan miring-miring

(3) = 2(3)
2
5(3)
2
+(3) 3
= 54 45 +3 3
= 9
= 3 2 5 1 3
6 3 12
2 1 4 9









Pembagian Suku Banyak

Tentukan hasil bagi dan sisa dari
pembagian 2
3
5
2
+ 3 oleh 3!



Cara Biasa Cara Horner

Porogapit Kalikan miring-miring

+4
2
3
5
2
+ 3
2
3
6
2


2
+

2
3
4 3
4 12

=
= 2 5 1 3
6 3 12





hasil bagi sisa
2
2
+ + 4 9
Jadi (3) = 9
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 43


Tips mengingat konsep pembagian suku banyak!

Jika 7 dibagi 2, hasilnya 3, tapi masih sisa 1.
Jadi = +





Yang dibagi = pembagi hasil bagi + sisa

() = () () +()





Inti permasalahannya pembagian suku banyak adalah:
Gimana kalau pembaginya adalah nol?
dan
Gimana kalau sisa pembagian adalah nol?




Suku Banyak



Teorema Sisa Teorema Faktor

() = () () +()
() = ( ) () +()
() = () +()
() = () () + ()
() = ( ) () + ()
() = ( ) () +



() = () () = ( ) ()


Jika suku banyak di bagi ( ) ( ) adalah faktor suku banyak
maka sisanya adalah () jika dan hanya jika () = 0




Artinya: Artinya:

Jika () dibagi oleh ( ) maka sisanya adalah () Jika ( ) adalah faktor dari (), maka () = 0
Jika () dibagi oleh ( + ) maka sisanya adalah (

) Jika () = 0, maka ( ) merupakan faktor dari ()





Derajat sisa selalu satu kurangnya dari derajat pembagi
() dibagi ( ) sisanya
() dibagi ( )( ) sisanya +

3
2 7
6
1
Halaman 44 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT

Contoh Soal:
Tentukan sisa pembagian suku banyak
3
6 5 oleh
2
2 3 !

Penyelesaian:
Karena
2
2 3 bisa difaktorkan menjadi ( +1)( 3), maka sisa pembagian suku banyak bisa kita
cari menggunakan konsep teorema sisa.

Mari kita kerjakan:
() dibagi ( +1), artinya sisanya adalah (1) = 0
() dibagi ( 3), artinya sisanya adalah (3) = 4

Susun dalam susunan seperti matriks.
|
1 0
3 4
|

Maka sisa pembagiannya adalah:

( )() = ( ) +( )
((1) (3)) () = (0 4) + ((4) (0))
4 () = 4 + (4)
() = + 1



Jadi sisa pembagian
3
6 5 oleh
2
2 3 adalah +1.

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dengan cara Horner Modifikasi:
Perhatikan pembagi:

2
2 3 = 0

2
= 2 +3


Maka hasil bagi dan sisa pembagian bisa diperoleh dengan memodifikasi cara Horner menjadi:

1 0 6 5
3 3 6
2 2 4





Jadi sisa pembagian
3
6 5 oleh
2
2 3 adalah +1.

hasil bagi sisa
+ 2 +1
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 45

Contoh Soal:
Suku banyak () dibagi ( +1) sisanya 10 dan jika dibagi (2 3) sisanya 5.
Jika suku banyak () dibagi (2
2
3), sisanya adalah .

Penyelesaian:
Ingat jika pembaginya berderajat 2, maka sisanya adalah suku banyak berderajat 1.
Jika suku banyak () dibagi (2
2
3), sisanya adalah +.

Ingat sisa pembagian suku banyak oleh ( ) adalah ().
Dan sisa pembagian suku banyak oleh ( +) adalah (

).

Mari kita kerjakan:
() dibagi ( +1) sisa 10, artinya (1) = 10
() dibagi (2 3) sisa 5, artinya (
3
2
) = 5

Susun dalam susunan seperti matriks.
|
1 10
3
2
5
|

Maka sisa pembagiannya adalah:

( )() = ( ) +( )
((1) (
3
2
)) () = (10 5) + ((5) (15))

5
2
() = 5 + (20)
() = 2 + 8



Jadi sisa pembagian () dibagi (2
2
3) adalah 2 +8.

Contoh TRIK SUPERKILAT yang lain masih diketik Selalu update di http://pak-anang.blogspot.com
Halaman 46 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Suku banyak berderajat 3, jika dibagi 6
2
x x bersisa , 2 5 x jika dibagi 3 2
2
x x bersisa
. 4 3 x Suku banyak tersebut adalah ....
A. 4 2
2 3
x x x
B. 4 2
2 3
x x x
C. 4 2
2 3
x x x
D. 4 2
2 3
x x
E. 4 2
2 3
x x


2. Suku banyak berderajat 3, jika dibagi 3 2
2
x x bersisa , 4 3 x jika dibagi 2
2
x x bersisa
. 3 2 x Suku banyak tersebut adalah ....
A. 1 2
2 3
x x x
B. 1 2
2 3
x x x
C. 1 2
2 3
x x x
D. 1 2
2 3
x x x
E. 1 2
2 3
x x x

3. Suatu suku banyak berderajat 3 jika dibagi 2 3
2
x x bersisa 6 4 x dan jika dibagi 6
2
x x bersisa
10 8 x Suku banyak tersebut adalah ....
A. 4 3 2
2 3
x x x
B. 4 2 3
2 3
x x x
C. 7 3 2
2 3
x x x
D. 7 8 2 2
2 3
x x x
E. 9 10 4 2
2 3
x x x
















Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


TRIK SUPERKILAT:
() dibagi ( + 2)( 3) bersisa (5 2)
Artinya: (2) = 5(2) 2 = 12
(3) = 5(3) 2 = 13

() dibagi ( + 1)( 3) bersisa (3 + 4)
Artinya: (1) = 3(1) + 4 = 1
(3) = 3(3) + 4 = 13


Misal kita pilih satu fungsi saja,
(1) = 1
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
jika disubstitusikan = 1 maka
hasilnya adalah 1.
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
jawaban D saja.


TRIK SUPERKILAT:
() dibagi ( + 3)( 1) bersisa (3 4)
Artinya: (3) = 3(3) 4 = 13
(1) = 3(1) 4 = 1

() dibagi ( + 1)( 2) bersisa (2 + 3)
Artinya: (1) = 2(1) + 3 = 1
(3) = 2(3) + 3 = 9


Misal kita pilih satu fungsi saja,
(1) = 1
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
jika disubstitusikan = 1 maka
hasilnya adalah 1.
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
jawaban B saja.

TRIK SUPERKILAT:
() dibagi ( 1)( 2) bersisa (4 6)
Artinya: (1) = 4(1) 6 = 2
(2) = 4(2) 6 = 2

() dibagi ( + 2)( 3) bersisa (8 10)
Artinya: (2) = 8(2) 10 = 26
(3) = 8(3) 10 = 14


Misal kita pilih satu fungsi saja,
(1) = 2
Jadi, pilih diantara jawaban dimana
jika disubstitusikan = 1 maka
hasilnya adalah 2.
Dan ternyata hanya dipenuhi oleh
jawaban A saja.


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 47

2. 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi dua fungsi atau fungsi invers.
Fungsi Komposisi



Definisi Sifat

Tidak Komutatif
( )() ( )()

Assosiatif
( ( ))() = (( ) )()

Identitas
( )() = ( )()
( )() = (())
( )() = (())




Fungsi Invers



Definisi Sifat

Identitas
(
1
) = (
1
) =

Invers Komposisi itu Dibalik
( )
1
= (
1

1
)
( )
1
= (
1

1
)

Penyusun Komposisi
( ) = = (
1
)
( ) = = (
1
)





TRIK SUPERKILAT TRIK SUPERKILAT

Balik Operasi, Balik Urutan Hilangkan Yang Lain

+

log

( ) =

=
1


Gambarkan



=


()
(())
= ( )()


=
1
() = ()

1

Grafik fungsi () dan
1
()
simetris terhadap garis =

1




Halaman 48 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menyusun komposisi fungsi

Contoh Soal 1:
Diketahui () = 2 1 dan () =
2
5 +2. Tentukan ( )() = ?

Penyelesaian:
( )() = (())
= (
2
5 +2)
= 2(
2
5 +2) 1
= 2
2
10 +4 1
= 2
2
10 +3


Contoh Soal 2:
Diketahui () = 2 1 dan () =
2
5 +2. Tentukan ( )() = ?

Penyelesaian:
( )() = (())
= (2 1)
= (2 1)
2
5(2 1) +2
= 4
2
4 +1 10 +5 +2
= 4
2
14 +3


Menentukan nilai komposisi fungsi

Contoh Soal 1:
Diketahui () = 2 1 dan () =
2
5 +2. Tentukan ( )(5) = ?

Penyelesaian:
( )() = (())
= (
2
5 +2)
= 2(
2
5 +2) 1
= 2
2
10 +4 1
= 2
2
10 +3


Jadi, ( )(5) = 2(5)
2
10(5) +3 = 50 50 +3 = 3

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena (5) = 2, maka:
((5)) = (2) = 3

Contoh Soal 2:
Diketahui () = 2 1 dan () =
2
5 +2. Tentukan ( )(1) = ?

Penyelesaian:
( )() = (())
= (2 1)
= (2 1)
2
5(2 1) +2
= 4
2
4 +1 10 +5 +2
= 4
2
14 +8


Jadi, ( )(1) = 4(1)
2
14(1) +8 = 4 +14 +8 = 26

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena (1) = 3, maka:
((1)) = (3) = 26

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 49

Menentukan fungsi pembentuk komposisi

Contoh Soal 1:

Diketahui ( )() = 3 +2 dan () = 3 1, maka () = ?

Penyelesaian:
( )() = 3 +2
(()) = 3 +2
3() 1 = 3 +2
3() = 3 +2 +1
3() = 3 +3
() =
3 +3
3

() = +1

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka =
1
.
Jadi () =
1
(()), artinya substitusikan fungsi komposisi ke fungsi
1
.
Invers akan dibahas nanti.

Contoh Soal 2:

Diketahui ( )() = 3 +2 dan () = +1, maka () = ?

Penyelesaian:
( )() = 3 +2
(()) = 3 +2
( +1) = 3 +2

(+1)

( +1) = 3( +1) 1
() = 3 1

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka =
1
.
Jadi () = (
1
()), artinya substitusikan fungsi
1
ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.

Contoh Soal 3:

Diketahui ( )() = 2
2
10 +3 dan () = 2 1, maka () = ?

Penyelesaian:
( )() = 2
2
10 +3
(()) = 2
2
10 +3
2() 1 = 2
2
10 +3
2() = 2
2
10 +4
3() =
2
2
10 +3
2

() =
2
5 +2

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka =
1
.
Jadi () =
1
(()), artinya substitusikan fungsi komposisi ke fungsi
1
.
Invers akan dibahas nanti.


Halaman 50 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 4:

Diketahui ( )() = 2
2
10 +3 dan () =
2
5 +2, maka () = ?

Penyelesaian:
( )() = 2
2
10 +3
(()) = 2
2
10 +3
(
2
5 +2) = 2
2
10 +3

(
2
5+2)

(
2
5 +2) = 2(
2
5 +2) 1
() = 2 1

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka =
1
.
Jadi () = (
1
()), artinya substitusikan fungsi
1
ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.

Contoh Soal 5:

Diketahui ( )(x) = 4
2
14 +8 dan () = 2 1, maka () = ?

Penyelesaian:
( )() = 4
2
14 +8
(()) = 4
2
14 +8
(2 1) =

14 +8

(21)

(2 1) = ( )

+ 14 +8
(2 1) = (2 1)
2
+7
(2 1) = (2 1)
2
( ) +7
(2 1) = (2 1)
2
5(2 1) +2
() =
2
5 +2

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Karena = , maka =
1
.
Jadi () = (
1
()), artinya substitusikan fungsi
1
ke fungsi komposisi .
Invers akan dibahas nanti.

(2 1)
2
= 4
2
4 + 1,
4
2
= (2 1)
2
+ 4 1)


5(2 1) = 10 +5,
10 = 5(2 1) 5

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 51

Menentukan Invers Fungsi

Contoh Soal 1:
Jika () = 2 1, tentukan
1
()!

Penyelesaian:
() = 2 1
= 2 1
2 = +1
=
+1
2

1
() =
+1
2


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan = 2 1,
Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikalikan 2
2. Dikurangi 1

Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Dibagi 2

Sehingga:

1
() =
+1
2


Contoh Soal 2:
Jika () =
2
4 +3, tentukan
1
()!

Penyelesaian:
() =
2
4 +3
=
2
4 +3
=
2
4 +4 1
= ( 2)
2
1
( 2)
2
= +1
2 = +1
= +1 +2

1
() = +1 +2


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
() =
2
4 +3 ubah dulu menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna, sehingga menjadi
() = ( 2)
2
1.

Urutan operasi yang dilakukan terhadap adalah:
1. Dikurangi 2
2. Dikuadratkan
3. Dikurangi 1

Maka operasi invers adalah BALIK OPERASI DAN BALIK URUTAN:
1. Ditambah 1
2. Diakar kuadrat
3. Ditambah 2

Sehingga:

1
() = +1 +2

Halaman 52 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
() =
3 +5
2 +1

Tentukan
1
()!

Penyelesaian:
() =
3 +5
2 +4
=
3 +5
2 +4
(2 +4) = 3 +5
2 +4 = 3 +5
2 3 = 4 +5
(2 3) = 4 +5
=
4 +5
2 3

1
() =
4 +5
2 3


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
() =
+
+

1
() =
+



Tukarkan dan ubah tanda diagonal utama.

() =
3 +5
2 +4

1
() =
4 +5
2 3



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 53

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui fungsi 1 3 ) ( x x f dan . 3 2 ) (
2
x x g Komposisi fungsi ) )( ( x f g ....
A. 1 3 9
2
x x
B. 3 6 9
2
x x
C. 6 6 9
2
x x
D. 2 12 18
2
x x
E. 1 12 18
2
x x




2. Diketahui fungsi 3 2 ) ( x x f dan . 3 2 ) (
2
x x x g Komposisi fungsi ) )( ( x f g ....
A. 9 4 2
2
x x
B. 3 4 2
2
x x
C. 18 6 4
2
x x
D. x x 8 4
2

E. x x 8 4
2





3. Diketahui fungsi 1 2 ) ( x x f dan . 4 ) (
2
x x x g Komposisi fungsi ) )( ( x g f ....
A. 2 8 2
2
x x
B. 2 8 2
2
x x
C. 1 8 2
2
x x
D. 2 8 2
2
x x
E. 1 8 2
2
x x






Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


( )() = (())
= (3 1)
= 2(3 1)
2
3
= 2(9
2
6 + 1) 3
= 18
2
12 + 2 3
= 18
2
12 1

TRIK SUPERKILAT:
( )() artinya substitusikan () ke ().
Coba ah iseng saya substitusikan = 0 ke (),
ternyata hasilnya () = 1.
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 1 ke (),
Ternyata hasilnya (1) = 1.
Lalu saya substitusikan 0 ke semua pilihan
jawaban. Mana yang hasilnya 1? Ternyata
jawaban E saja!

( )() = (())
= (2 3)
= (2 3)
2
+2(2 3) 3
= (4
2
12 + 9) + (4 6) 3
= 4
2
8

TRIK SUPERKILAT:
( )() artinya substitusikan () ke ().
Coba ah iseng saya substitusikan = 1 ke (),
ternyata hasilnya (1) = 1.
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 1 ke (),
ternyata hasilnya (1) = 4.
Lalu saya substitusikan 1 ke semua pilihan
jawaban. Mana yang hasilnya 4? Ternyata hanya
dipenuhi oleh jawaban E saja!

( )() = (())
= (
2
4)
= 2(
2
4) +1
= 2
2
8 + 1

TRIK SUPERKILAT:
( )() artinya substitusikan () ke ().
Coba ah iseng saya substitusikan = 0 ke (),
ternyata hasilnya (0) = 0.
Iseng lagi ah, saya substitusikan = 0 ke (),
ternyata hasilnya (0) = 1.
Lalu saya substitusikan 0 ke semua pilihan
jawaban. Mana yang hasilnya 1? Ternyata hanya
dipenuhi oleh jawaban C saja!


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 54 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 8. Menyelesaikan masalah program linear.
Program Linear


Definisi Langkah Penyelesaian

Sebuah metode yang digunakan untuk 1. Buat model matematika.
memecahkan masalah yang berkaitan 2. Lukis grafik model matematika.
dengan optimasi linear (nilai optimum) 3. Tentukan daerah penyelesaian.
4. Cari titik pojok daerah penyelesaian.
5. Substitusi titik pojok ke fungsi objektif.
6. Pilih nilai optimum.
Konsep yang dibutuhkan



Pertidaksamaan Linear Contoh Soal Program Linear
Dua Variabel dan Penyelesaiannya

+ Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m
2
,
dan maksimal hanya dapat ditempati 300
kendaraan yang terdiri atas sedan dan bus.
Jika luas sebuah sedan 5 m
2
dan bus 15 m
2
,
biaya parkir sebuah sedan dan sebuah bus
adalah Rp2.000 dan Rp5.000, maka berapa
jumlah sedan dan bus yang parkir supaya
pendapatan parkirnya menjadi maksimal!


Sistem Pertidaksamaan Linear
Dua Variabel


+
+
0
0







Model Matematika

Sebuah area parkir dengan luas 3.750 m
2
,
dan maksimal hanya dapat ditempati 300
kendaraan yang terdiri atas sedan dan bus.
Jika luas sebuah sedan 5 m
2
dan bus 15 m
2
,
maka tentukanlah model matematikanya !






{

+ 300
+3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750
0, jumlah sedan tidak mungkin negatif
0, jumlah bus tidak mungkin negatif
, elemen bilangan cacah.






O




O



Sedan
()
Bus
()
Total
Banyak kendaraan 1 1 300
Luas kendaraan 5 15 3750


Sedan
()
Bus
()
Total
Banyak kendaraan 1 1 300
Luas kendaraan 5 15 3750
Biaya Parkir 2.000 5.000

Fungsi kendalanya:
{

+ 300
+ 3 750, bentuk sederhana 5 + 15 3750
0, jumlah sedan tidak mungkin negatif
0, jumlah bus tidak mungkin negatif
, elemen bilangan cacah.


Fungsi Objektif:
(, ) = 2.000 + 3.000

Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan:







Titik potong garis + = 300 dan + 3 = 750:
= 225 dan = 75

Jadi titik pojoknya adalah:
(0, 0), (300, 0), (225, 75), dan (0, 250).

Uji titik pojok:
(, ) (, ) = 2.000 + 3.000
(0, 0) 2.000(0) + 3.000(0) = 0
(300, 0) 2.000(300) + 3.000(0) = 600.000
(225, 75) 2.000(225) + 3.000(75) = 675.000
(0, 250) 2.000(0) + 3.000(250) = 750.000

Jadi, pendapatan maksimal adalah Rp750.000 untuk
parkir 250 bus.




O


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 55

TRIK SUPERKILAT:

Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Program Linear memang tipe soal yang
menghabiskan banyak waktu.

Ya! Penyelesaian Program Linear ini membutuhkan perhitungan yang banyak dan perhitungannya harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan ketelitian tinggi dalam menggambar sketsa grafik, menguji titik
untuk menemukan daerah penyelesaian pertidaksamaan, mencari titik potong dua garis, dan mensubstitusi titik
pojok ke fungsi objektif untuk menemukan nilai optimum. Padahal waktu yang diberikan untuk setiap soal UN
Matematika SMA itu hanya sekitar 3 menit saja!

Penjabaran langkah dasarnya sebagai berikut:

Pertama, adik-adik harus mengubah soal cerita sehingga bisa dituliskan menjadi model matematika dari beberapa fungsi kendala
yang membentuk sistem pertidaksamaan linear dan sebuah fungsi objektif.

Kedua, adik-adik harus menggambarkan model matematika tersebut ke dalam bidang koordinat Cartesius.

Ketiga, dari gambar grafik model matematika, adik-adik harus bisa menentukan daerah penyelesaian dari fungsi kendala dalam
bidang koordinat Cartesius.

Keempat, daerah penyelesaian dari fungsi kendala berbentuk poligon, dimana titik-titik sudutnya adalah titik pojok. Adik-adik perlu
melihat apakah ada titik pojok yang berupa titik potong dua garis yang koordinatnya perlu dicari menggunakan teknik eliminasi dan
substitusi dari kedua persamaan garis tersebut.

Kelima, titik-titik pojok tersebut merupakan titik ekstrim yang akan kita periksa nilai fungsi objektifnya.

Terakhir, nilai terbesar dari fungsi objektif adalah nilai maksimum, sedangkan nilai terkecil dari fungsi objektif adalah nilai
minimum. Nah, jika terdapat dua titik pojok yang menghasilkan nilai fungsi objektif yang sama, maka penyelesaian nilai optimum
terdapat pada sepanjang ruas garis yang menghubungkan kedua titik pojok tersebut.

Perhatikan gambar di bawah:

TRIK SUPERKILAT
Model Matematika


Grafik Max itu YEX


Daerah Penyelesaian Urutkan perbandingan


Titik Pojok Letak Fungsi Objektif


Substitusi Titik Pojok


Nilai Optimum


Nah, sebenarnya metode TRIK SUPERKILAT memotong langkah dasar sampai di model matematika saja.
Metode TRIK SUPERKILAT menggunakan modifikasi dari teori gradien untuk menyelesaikan program linear.

Pertama, apabila yang ditanyakan adalah nilai maksimum, maka tuliskan urutan Y-E-X.
(Ingat MAX itu huruf akhirnya X, jadi yang ditulis juga harus berakhiran X).
Kalau yang ditanyakan adalah nilai minimum, maka urutannya adalah X-E-Y.

Kedua, urutkan nilai dari perbandingan koefisien dan koefisien dari semua fungsi kendala maupun fungsi objektif.
Urutkan dari nilai yang terkecil menuju ke nilai terbesar.

Terakhir lihat dimana letak perbandingan koefisien dan koefisien dari fungsi objektif.
Jika terletak di Y, maka nilai optimal berada di sumbu Y, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di E, maka nilai optimal berada di perpotongan antara kedua fungsi di sebelahnya.
Jika terletak di X, maka nilai optimal berada di sumbu X, substitusikan = 0 ke fungsi di sebelahnya.

Halaman 56 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan nilai optimum fungsi objektif.

Contoh Soal:
Suatu perusahaan tas dan sepatu memerlukan 4 unsur A dan 6 unsur B perminggu untuk masing-masing
hasil produksinya. Setiap tas memerlukan satu unsur A dan dua unsur B, setiap sepatu memerlukan dua
unsur A dan dua unsur B. Bila setiap tas untungnya 3000 rupiah, setiap sepatu untungnya 2000 rupiah,
maka banyak tas dan sepatu yang dihasilkan per minggu agar diperoleh untung yang maksimal adalah .
a. 2 sepatu
b. 3 sepatu
c. 3 tas
d. 4 tas
e. 2 tas dan 2 sepatu

Penyelesaian:

Model Matematika
Tas () Sepatu () Total
Unsur A 1 2 4
Unsur B 2 2 6
Untung 3000 2000

Fungsi kendala:
+2 4 (perbandingan koefisien dan adalah 1/2)
2 +2 6 (perbandingan koefisien dan adalah 1)
Fungsi objektif:
maks 3000 +2000 =. (perbandingan koefisien dan adalah 3/2)

LANGSUNG MASUK KE LANGKAH TRIK SUPERKILAT:
Memaksimumkan berarti Y-E-X!!!!!

Sumbu Eliminasi Sumbu



Urutkan Perbandingan Koefisien X:Y
Cari perbandingan koefisien dan untuk masing-masing fungsi kendala dan objektif, lalu urutkan
dari kecil ke besar.

Sumbu Eliminasi Sumbu
1/2 1 3/2


Letak Fungsi Objektif
Perhatikan tabel tadi:

Sumbu Eliminasi Sumbu
1/2 1 3/2


Karena fungsi objektif yang perbandingan koefisiennya adalah 3/2 terletak pada kolom Sumbu ,
maka artinya nilai optimum adalah terletak di sumbu X untuk persamaan yang berada disebelahnya
(yaitu persamaan dengan perbandingan koefisien bernilai 1)
Artinya substitusikan = 0 untuk persamaan 2 +2 = 6

2 +2 = 6
2 +2(0) = 6
= 3

Jadi, agar keuntungan maksimal maka perusahaan tersebut haruslah menjual 3 tas.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai maksimum keuntungan adalah Rp9.000,00.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 57

Menentukan nilai optimum fungsi objektif, ada nilai perbandingan dan yang sama.

Contoh Soal :
Seorang anak diharuskan minum dua jenis tablet setiap hari.
Tablet jenis I mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B.
Tablet jenis II mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit vitamin B.
Dalam 1 hari anak tersebut memerlukan 25 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B.
Jika harga tablet I Rp4.000,00 per biji dan tablet II Rp8.000,00 per biji, pengeluaran minimum untuk pembelian
tablet per hari adalah .

Penyelesaian Cara Biasa:
Model Matematika
Fungsi kendala:
5 + 10 25;
3 + 5;
0; 0, , elemen bilangan cacah.
Fungsi objektif:
Minimumkan (, ) = 4.000 + 8.000

Grafik dan Daerah Penyelesaian












Titik Pojok
Dua dari tiga titik pojok sudah bisa dilihat pada grafik yaitu (5, 0) dan (0, 5).
Sementara satu titik pojok belum diketahui yaitu titik potong kedua garis.
Menentukan titik potong kedua garis menggunakan metode eliminasi substitusi:
5 + 10 = 25
3 + 10 = 25





Substitusi = 2 ke salah satu persamaan:
3 + = 5
3 + 2 = 5
3 = 5 2
3 = 3
=
3
3

= 1
Jadi titik potong kedua kurva adalah di titik (1, 2)
Sehingga titik pojok adalah (5, 0), (1, 2), dan (0,5)

Substitusi Titik Pojok
Substitusikan titik-titik pojok tersebut ke fungsi objektif untuk mencari titik manakah yang memiliki nilai objektif
paling kecil.
Titik pojok (, ) Fungsi objektif (, ) = 4.000 + 8.000
(5, 0) 4.000(5) + 8.000(0) = 20.000 + 12.000 = 20.000
(1, 2) 4.000(1) + 8.000(2) = 04.000 + 16.000 = 20.000
(0, 5) 4.000(0) + 8.000(5) = 20.000 + 40.000 = 40.000

Nilai Optimum
Dari tabel tersebut diperoleh nilai minimum fungsi objektif (, ) terjadi pada titik (5, 0) dan (1, 2) yaitu
dengan pengeluaran sebesar Rp20.000,00.


5
X
Y
5
3

5
2,5
3
5
15 +30 = 75
15 +35 = 25
25 = 50
=
50
25

= 2
TRIK SUPERKILAT:
Tablet
I
Tablet
II
Jumlah Perbandingan
koef dan
Vitamin
A
5 10 25 1/2
Vitamin
B
3 1 5 3/1
Harga 4.000 8.000 1/2
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
X E Y
1/2 1/2 2/2

Kesimpulan:
Perhatikan perbandingan fungsi objektif yang bernilai 1/2
terdapat di X dan E,

Di X, artinya nilai optimum diperoleh di perpotongan sumbu X
dengan fungsi di dekatnya, yaitu fungsi kendala dengan
perbandingan 1/2 .

Di E, artinya nilai optimum juga diperoleh dari hasil titik
potong antara fungsi kendala dengan perbandingan 1/2 dan
3/1.
Halaman 58 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Anak usia balita dianjurkan dokter untuk mengkonsumsi kalsium dan zat besi sedikitnya 60 gr dan 30
gr. Sebuah kapsul mengandung 5 gr kalsium dan 2 gr zat besi, sedangkan sebuah tablet mengandung 2 gr
kalsium dan 2 gr zat besi. Jika harga sebuah kapsul Rp.1.000,00 dan harga sebuah tablet Rp.800,00, maka
biaya minimum yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan anak balita tersebut adalah ....
A. Rp12.000,00
B. Rp14.000,00
C. Rp18.000,00
D. Rp24.000,00
E. Rp36.000,00




2. Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli sepeda gunung
dengan harga Rp1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga Rp2.000.000,00 per buah. Ia
merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda
gunung Rp500.000,00 dan sebuah sepeda balap Rp600.000,00, maka keuntungan maksimum yang
diterima pedagang adalah ....
A. Rp13.400.000,00
B. Rp12.600.000,00
C. Rp12.500.000,00
D. Rp10.400.000,00
E. Rp8.400.000,00




3. Seorang ibu hendak membuat dua jenis kue. Kue jenis I memerlukan 40 gram tepung dan 30 gram gula.
Kue jenis II memerlukan 20 gram tepung dan 10 gram gula. Ibu hanya memiliki persediaan tepung
sebanyak 6 kg dan gula 4 kg. jika kue jenis I dijual dengan harga Rp4.000,00 dan kue jenis II dijual
dengan harga Rp1.600,00, maka pendapatan maksimum yang diperoleh ibu adalah ....
A. Rp30.400,00
B. Rp48.000,00
C. Rp56.000,00
D. Rp59.200,00
E. Rp72.000,00






Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


TRIK SUPERKILAT:
Kapsul Tablet Jumlah Perbandingan
koef dan
Kalsium 5 2 60 5/2
Zat Besi 2 2 30 2/2
Harga 1.000 800 10/8
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
X E Y
2/2 10/8 5/2

Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E.
Artinya titik minimumnya berada di hasil
eliminasi kedua fungsi kendala. (Gunakan metode
determinan matriks)
=
|
60 2
30 2
|
|
5 2
2 2
|
=
60
6
= 10; =
|
5 60
2 30
|
|
5 2
2 2
|
=
30
6
= 5
Jadi nilai minimumnya adalah:
(, ) = 1.000(10) +800(5) = Rp14.000,00
TRIK SUPERKILAT: (harga dalam ribuan rupiah)
Sepeda
gunung
Sepeda
balap
Jumlah Perbandingan
koef dan
Jumlah 1 1 25 1/1
Harga 1.500 2.000 42.000 3/4
Untung 500 600 5/6
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
Y E X
3/4 5/8 1/1

Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada
di E (titik potong atau hasil eliminasi
substitusi dua fungsi kendala)
Gunakan metode determinan matriks
=
|
25 1
42.000 2.000
|
|
1 1
1.500 2.000
|
=
8.000
500
= 16;
+ = 25 16 + = 25 = 9;
Jadi nilai maksimum adalah:
(, ) = 500(16) +600(9) = Rp13.400
TRIK SUPERKILAT:
Kue
jenis I
Kue
jenis II
Jumlah Perbandingan
koef dan
Tepung 40 20 6.000 4/2
Gula 30 10 4.000 3/1
Harga 4.000 1.600 40/16
Urutkan perbandingan dari kecil ke besar.
Y E X
4/2 40/16 3/1

Ternyata fungsi objektif (warna biru) berada di E
(titik potong atau hasil eliminasi substitusi dua
fungsi kendala)
Gunakan metode determinan matriks
=
|
6.000 20
4.000 10
|
|
40 20
30 10
|
=
20.000
200
= 100;
30 + 10 = 4.000 3.000 + 10 = 4.000 = 100;
Jadi nilai maksimum adalah:
(, ) = 4.000(100) +1.600(100) = Rp560.000
Soal ini tidak ada
jawabannya,
mungkin maksudnya
pilihan jawaban A, B,
C, D, dan E kurang
satu angka nol.

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 59

2. 9. Menyelesaikan operasi matriks.
Matriks


Bentuk Umum Operasi Aljabar Matriks

= (

11

12

21

22

)




Transpose Matriks

Tukar Baris Kolom

= (


)

= (


)




Determinan Matriks 2 2

Diagonal Utama Diagonal Samping

= (


) || = |


| =




Invers Matriks 2 2

Pembagian Matriks


1
=
1
=

= (


)
1
=
1
||
(


)




Persamaan Matriks

Dikali Invers dari Kanan atau Kiri ???

= {
=










Kesamaan Matriks

Elemen yang Sama, Nilainya Sama

(

1 5
) = (
3 2
1 5
) {
= 3
= 2



Penjumlahan Matriks

Jumlahkan Elemen yang Sama

(


) +(


) = (
+ +
+ +
)



Pengurangan Matriks

Kurangkan Elemen yang Sama

(


) (


) = (


)



Perkalian Matriks dengan Skalar

Kalikan dengan Semua Elemen

(


) = (


)



Perkalian Matriks dengan Matriks

Syarat Harus Dipenuhi

( )

( )

= ( )




Jumlah Perkalian Elemen Baris Kolom

(


) (


) = (
+ +
+ +
)

sama
Halaman 60 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT:

Dalam mengerjakan soal UN Matematika SMA, materi soal Matriks ini boleh dibilang yang paling mudah,
asalkan menguasai betul konsep dasar dari Matriks itu sendiri. Mengapa? Karena hanya diperlukan perhitungan
aljabar sederhana.

Nah, untuk mempercepat proses perhitungan kita bisa menggunakan sifat-sifat dari Operasi Aljabar Matriks,
Transpose Matriks, Determinan Matriks, dan Invers Matriks.

Sifat Operasi Aljabar Matriks:
- + = +
-
- +( +) = ( +) +
- ( +) = +
-

Sifat Transpose Matriks:
- ( +)


- (

=
- ( )


- ()



Sifat Determinan Matriks:
- |

| = ||
- |
1
| =
1
||

- | | = || ||
- = || || = ||
- || || = || || =
||
||

- |( )
1
| =
1
||

1
||


Sifat Invers Matriks:
-
1
=
1
=
- ( )
1
=
1

1




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 61

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan Operasi Aljabar Matriks.

Contoh Soal 1:
Diketahui matriks-matriks = (
2
1 0
), = (
4
+5 6
), = (
1 3
0 2
), dan = (
4
2 3
)
Jika 2 = maka nilai dari + + = .
a. 6
b. 2
c. 0
d. 1
e. 8

Penyelesaian:
2 = 2(
2
1 0
) (
4
+5 6
) = (
1 3
0 2
) (
4
2 3
)
(
2 4
2 0
) (
4
+5 6
) = (
10 +9
4 6
)
(
2 4 4
3 6
) = (
10 +9
4 6
)


Dengan menggunakan konsep kesamaan matriks, diperoleh:

2 4 = 10 2 = 10 +4
2 = 6
= 3


3 = 4 = 4 +3
= 1
= 1


4 = +9 4 = (1) +9
4 = 8
= 8 4
= 4
= 4


Jadi nilai + + = (4) +(1) +(3)
= 0


Halaman 62 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan Determinan Matriks.

Contoh Soal 1:
Diketahui matriks = (
3 2
0 5
), dan = (
3 1
17 0
).
Jika

= transpos matriks dan = +

, maka determinan matriks = .


a. 6
b. 2
c. 0
d. 1
e. 8

Penyelesaian:
= +

=
1
( +

)
=
1
||
()( +

)
=
1
15
(
5 2
0 3
) ((
3 1
17 0
) +(
3 0
2 5
))
=
1
15
(
5 2
0 3
) (
0 1
15 5
)
=
1
15
(
30 15
45 15
)
= (
2 1
3 1
)


Karena = (
2 1
3 1
), maka determinan matriks adalah :

|| = |
2 1
3 1
| = 2 3 = 1


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Sebenarnya metode yang digunakan dalam TRIK SUPERKILAT hampir sama dengan metode Basic Concept,
hanya saja kita akan menggunakan sifat determinan untuk mempermudah langkah perhitungan
determinan. Perhatikan langkah yang berwarna merah atau biru di bawah ini.

= +

|||| = | +

|
|| =
|+

|
||

|| =
|+

|
||
=
15
15
= 1





( +

)
+

= ((
3 1
17 0
) +(
3 0
2 5
))
= (
0 1
15 5
)
, | +

| = 15

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 63

Contoh Soal 2:
Diketahui matriks = (
4 2
3 4
), dan = (
5 3
2 1
).
Jika = dan
1
adalah invers matriks maka determinan dari matriks
1
= .
a. 2
b. 1
c. 1
d. 2
e. 3

Penyelesaian:
= =
1

1
= (
1
)
1

1
=
1
= (
4 2
3 4
)
1
11
(
1 3
2 5
)
=
1
11
(
4 2
3 4
) (
1 3
2 5
)
=
1
11
(
0 22
11 11
)
= (
0 2
1 1
)


Karena
1
= (
0 2
1 1
), maka determinan matriks
1
adalah :

|
1
| = |
0 2
1 1
| = 0 2 = 2

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Sebenarnya metode yang digunakan dalam TRIK SUPERKILAT hampir sama dengan metode Basic Concept,
hanya saja kita akan menggunakan sifat determinan untuk mempermudah langkah perhitungan
determinan. Perhatikan langkah yang berwarna merah di bawah ini.

= =
1

1
= (
1
)
1

1
=
1
|
1
| =
||
||
=
22
11
= 2



Halaman 64 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui matriks A =
|
|
.
|

\
|
1 5
3 y
, B =
|
|
.
|

\
|
6 3
5 x
dan C =
|
|
.
|

\
|
9
1 3
y
.
Jika A + B C =
|
|
.
|

\
|
4
5 8
x
x
, maka nilai y xy x + + 2 adalah ....
A. 8
B. 12
C. 18
D. 20
E. 22








Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


+ = (
8 5
4
)
(
+6 + 6
2 4
) = (
8 5
4
)
+ 6 = 8
= 2
2 =
= 4


Substitusi = 2 dan = 4
+ 2 + = 2 + 16 + 4 = 22

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 65

2. 10. Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor dengan syarat tertentu.
Vektor

Notasi Vektor Operasi Aljabar Vektor

=
1
+
2
+
3

= (

3
)
=
1
+
2
+
3

= (

3
)


1
komponen pada sumbu X

2
komponen pada sumbu Y

3
komponen pada sumbu Z




Panjang Vektor

Akar dari jumlah kuadrat

|| =
1
2
+
2
2
+
3
2





Vektor Posisi






Titik Koordinat = Komponen Vektor

= = (

)




Vektor Pada Dua Titik






Belakang Kurangi Depan

=

= (

)


(

)


O
(

)

(



O
Penjumlahan Vektor

Jumlahkan Komponen yang Sama

+

= (

3
) +(

3
) = (

1
+
1

2
+
2

3
+
3
)



Pengurangan Vektor

Kurangkan Komponen yang Sama

= (

3
) (

3
) = (

1

1

2

2

3

3
)



Perkalian Skalar

Dua Vektor Harus Searah
Kalikan Komponen yang Sama

= |||

| cos

=
1

1
+
2

2
+
3

3




Perkalian Vektor

Dua Vektor Harus Tegak Lurus
Putar Komponen yang Beda

= |||

| sin

= |

1

2

3

1

2

3
|




Pembagian Ruas Garis

Hasil Kali Silang Dibagi Jumlahnya

=

+
+


)
(

)
(

)



Halaman 66 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Sifat Operasi Vektor:
- +

+
- ( +

) + = +(

+)
- +0 = 0 + =
- +() = 0

Sifat Perkalian Skalar (Perkalian Titik/Dot Product) Dua Vektor:
-


- (

+) =

+
- = ||
2

-

= 0

Sifat Perkalian Vektor (Perkalian Silang/Cross Product) Dua Vektor:
- = =

= 0
- =

=
-

=
- =

=
-

=



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 67

TRIK SUPERKILAT:

Jabarkan



Lihat Syarat



Hitung

Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal operasi aljabar vektor ini, satu hal
yang sering ditanyakan adalah hasil operasi perkalian titik terhadap beberapa operasi aljabar penjumlahan
maupun pengurangan vektor dengan syarat ada dua vektor yang tegak lurus.

Misal diketahui ,

, dan . Jika

, maka tentukan hasil dari ( +

) ( )!

Maka jabarkan ( +

) ( ) = ( ) +

( )
= ( ) ( ) +(

) (

)
= ||

( ) + (

)


Tips dan triknya adalah,
Lihat syarat,
- Bahwa kita tidak perlu menghitung hasil perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus. Cukup kalikan pada
komponen yang sama untuk menentukan hasil perkalian skalar (perkalian titik atau dot product).
- Lalu perkalian titik dua vektor yang sama akan menghasilkan nilai yang sama dengan kuadrat panjang vektor
tersebut.
Perhatikan tulisan berwarna merah (

). Perkalian titik dari dua vektor yang tegak lurus adalah NOL!
Perhatikan warna biru ( ). Perkalian titik dari dua vektor yang sama adalah KUADRAT PANJANG VEKTOR!

Lalu hitung perkalian titiknya. Masih ingat ( ) atau (

)?
Perkalian titik dua vektor yang tidak tegak lurus itu KALIKAN KOMPONEN YANG SAMA!

SELESAI!

Halaman 68 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

KESIMPULAN LOGIKA PRAKTIS:

Satu hal yang unik pada operasi aljabar vektor adalah untuk penjumlahan, pengurangan dan perkalian titik,
semua operasi hanya dilakukan pada KOMPONEN VEKTOR YANG SAMA.
- Kalau penjumlahan dua vektor, ya jumlahkan komponen-komponen yang sama.
- Jika pengurangan dua vektor, maka kurangkanlah komponen-komponen yang sama.
- Dan apabila perkalian titik, juga kalikan komponen-komponen yang sama.

PERBEDAAN mendasar hanya ada pada PERKALIAN SILANG, atau dikenal dengan perkalian vektor atau cross
product. Triknya adalah sebagai berikut:
















+
=


Jadi kalau perkaliannya dua komponen vektor yang posisinya searah jarum jam
hasilnya POSITIF komponen vektor berikutnya.
dikalikan silang dengan maka hasilnya POSITIF

.
dikalikan silang dengan

maka hasilnya POSITIF .

dikalikan silang dengan maka hasilnya POSITIF .




Sehingga, apabila dibalik arah perkalian silangnya, hasilnya NEGATIF.
Contohnya yaitu apabila dikalikan silang dengan maka hasilnya NEGATIF

.
=




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 69

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Tegak Lurus.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = (

2
2
),

= (
2
5
3
) dan = (
2
1
1
). Jika vektor tegak lurus dengan vektor

, maka
tentukan nilai dari 2 (

3) = .
a. 0
b. 6
c. 12
d. 18
e. 24

Penyelesaian:

= 0
(

2
2
) (
2
5
3
) = 0
2 10 +6 = 0
2 4 = 0
2 = 4
= 2

Dengan demikian diperoleh:
= (
2
2
2
)
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:

= 0
= (
2
2
2
) (
2
1
1
) = (2 2) +(2 1) +(2 (1)) = 4 +2 2 = 4

2 ( 3) = 2

2 3
= 2(

) 6( )
= 2(0) 6(4)
= 0 +24
= 24


Jadi nilai 2 ( 3) = 24

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Lihat bahwa tegak lurus

, maka

=

Jabarkan perkalian titik pada soal:
2 (

3) = (

) 6( )
= 6(4)
= 24


Halaman 70 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Berlawanan.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = (
1

2
),

= (
2
3
1
) dan = (
2
2
4
). Jika vektor berlawanan dengan vektor , maka
tentukan nilai dari 4 (2

) = .
a. 24
b. 0
c. 12
d. 48
e. 72

Penyelesaian:
berlawanan arah dengan =
(
1

2
) = (
2
2
4
)

Dari persamaan tersebut diperoleh:
1 = (2) =
1
2

Maka,
= (2) = (
1
2
) (2) = 1
Dengan demikian diperoleh:
= (
1
1
2
)
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:

= (
1
1
2
) (
2
3
1
) = (1 2) +((1) (3)) + ((2) 1) = 2 +3 2 = 3
= (
1
1
2
) (
2
2
4
) = (1 (2)) +((1) 2) + ((2) 4) = 2 2 8 = 12

4 (2

) = 4 2 4

= 8( ) 4(

)
= 8(3) 4(12)
= 24 (48)
= 72


Jadi nilai 4 (2

) = 72


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu berlawanan jika angkanya juga saling berlawanan dan berkelipatan.
Perhatikan vektor dan vektor berikut:

= (
1

2
) dan = (
2
2
4
)

Bandingkan kotak merah dan kotak biru.
Logika praktisnya. Kalau 2 itu 1, maka 2 itu 1. Jelas bahwa = 1.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 71

Menyelesaikan Operasi Perkalian Titik dengan Syarat Ada Vektor yang Sama Panjang.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = (
1

2
),

= (
2
3
1
) dan = (
2
2
4
). Jika panjang vektor sama dengan panjang vektor

, dan < 0, maka tentukan nilai dari ( +

) (

) = .
a. 5
b. 3
c. 3
d. 9
e. 15

Penyelesaian:
||=|

| (1)
2
+()
2
+(2)
2
= (2)
2
+(3)
2
+(1)
2
(1)
2
+()
2
+(2)
2
= (2)
2
+(3)
2
+(1)
2
1 +
2
+4 = 4 +9 +1

2
+5 = 14

2
+5 14 = 0

2
9 = 0
pembuat nol
( + 3)( 3) = 0
+3 = 0 atau 3 = 0
= 3 atau = 3

Karena syarat > 0, maka = 3.
Dengan demikian diperoleh = (
1
3
2
)
Dengan menggunakan sifat perkalian titik dua vektor, diperoleh:

= (
1
3
2
) (
2
3
1
) = (1 2) +(3 (3)) +((2) 1) = 2 9 2 = 9
= (
1
3
2
) (
2
2
4
) = (1 (2)) +(3 2) +((2) 4) = 2 +6 8 = 4

= (
2
3
1
) (
2
2
4
) = (2 (2)) +((3) 2) + (1 4) = 4 6 +4 = 6
|

|
2
= (2)
2
+(3)
2
+(1)
2
= 4 +9 +1 = 14
( +

) (

) =

+|

|
2


= (9) (4) +14 (6)
= 9 +4 +14 +6
= 15

Jadi nilai ( +

) (

) = 15

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Dua vektor itu sama panjang jika kuadrat dari komponennya juga sama. Nah perhatikan vektor dan


= (
1

2
) dan

= (
2
3
1
)
Ingat pada bilangan kuadrat itu tidak masalah bilangannya positif atau negatif. Karena bilangan positif
maupun negatif kalau dikuadratkan hasilnya sama. Bukti: (2)
2
= (2)
2
= 4.
Sekarang bandingkan bilangan pada vektor dan

. Pada vektor

memuat bilangan 2, 3, dan 1.


Logika praktisnya. Karena vektor sudah ada bilangan 1 dan 2, maka pasti = 3 (pilih yang positif sesuai
syarat pada soal > 0).
Halaman 72 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui vektor
|
|
|
.
|

\
|

=
1
2
p
a

;
|
|
|
.
|

\
|
=
6
3
4
b

; dan .
3
1
2
|
|
|
.
|

\
|
= c

Jika a tegak lurus , b maka hasil dari


( ) ( ) c b a 3 . 2 adalah ....
A. 171
B. 63
C. 63
D. 111
E. 171








2. Diketahui vektor k j x i a 3 + = , k j i b + = 2 , dan k j i c 2 3 + + = Jika a tegak lurus , b
maka hasil dari ( ) c b a . 2 adalah ....
A. 20
B. 12
C. 10
D. 8
E. 1


3. Diketahui vektor . 2 2 dan , 2 3 , 2 k j i c k j i b k x j i a + + = + = + = Jika a tegak lurus , c
maka ( ) ( ) c a b a + . adalah ....
A. 4
B. 2
C. 0
D. 2
E. 4






Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Karena

= 0
(

2
1
) (
4
3
6
) = 0
4 6 6 = 0
= 3


( 2

) (3) = (
3 8
2 (6)
1 12
) (
6
3
9
)
= (
5
8
13
) (
6
3
9
)
= 30 24 117
= 171


Karena

= 0
(
1

3
) (
2
1
1
) = 0
2 3 = 0
= 1



(2) (

) = (
2
2
6
) (
2 1
1 3
1 2
)
= (
2
2
6
) (
1
2
3
)
= 2 4 18
= 20


Karena = 0
(
1
2

) (
2
1
2
) = 0
2 + 2 2 = 0
= 2



( +

) ( ) = (
1 + 3
2 2
2 + 1
) (
1 2
2 1
2 2
)
= (
4
0
1
) (
1
1
4
)
= 4 + 0 + 4
= 0



Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 73

2. 11. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar sudut atau nilai perbandingan trigonometri sudut antara
dua vektor.
Sudut
Antara Dua Vektor



Diketahui





Komponen Vektor Titik Koordinat Panjang dan ResultanVektor






=
1
+
2
+
3

=
1
+
2
+
3

| +

|
2
= ||
2
+|

|
2
+2|||

| cos
|

|
2
= ||
2
+|

|
2
2|||

| cos







Kosinus Sudut Kosinus Sudut
Antara Dua Vektor Antara Dua Vektor

cos =

|||

|
cos =
|

|
2
(|

|
2
+|

|
2
)
2|

||

|


atau

cos =
(|

|
2
+|

|
2
)|

|
2
2|

||

|




Besar Sudut
Antara Dua Vektor

Sudut berapa yang nilai cosnya "

cos = = cos
1
()



= (

)




|

|
||
= (,



Halaman 74 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT:


Tentukan dua vektor



Cek
Perkalian titik




Perkalian titik = 0 Perkalian titik 0



= 90 Gunakan rumus cos


Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA tentang indikator soal sudut antara dua vektor, jelas
bahwa satu hal yang sering ditanyakan adalah besar sudut yang dibentuk antara dua vektor. Nah, vektor yang
diketahui ada tiga jenis, pertama diketahui komponen vektor, kedua diketahui vektor yang dibentuk oleh dua
titik, dan yang terakhir adalah panjang atau resultan vektor.

Langkah TRIK SUPERKILAT:
- Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dua vektor yang membentuk sudut .
- Kedua, segera tentukan apakah perkalian titik kedua vektor tersebut nol. Jika benar, maka sudut pasti 90! Kalau
perkalian titiknya tidak nol, maka segera tentukan panjang kedua vektor dan gunakan rumus cos yang sesuai
dengan kondisi soal.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 75

LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras:

Masih ingat tripel Pythagoras?
Asyik.!

Misal vektor = 3 4 +12

, maka tentukan panjang vektor ?



Kalau menggunakan konsep dari panjang vektor, maka pengerjaan kita akan seperti berikut:
|| = 3
2
+(4)
2
+12
2
= 9 +16 +144 = 169 = 13

Apabila kita ingat bagaimana pola bilangan pada tripel Pythagoras, maka pengerjaan kita seperti berikut:

= +



3 4 12 (ingat tripel Pythagoras 3, 4, 5)

5 12 (ingat tripel Pythagoras 5, 12, 13)

13

Keterangan:
- Pertama, abaikan tanda negatif pada setiap komponen vektor.
Jadi kita hanya fokus untuk melihat komponen vektor yaitu 3, 4, 12.
- Karena kita ingat tripel Pythagoras 3, 4, 5. Maka 3, 4 kita sederhanakan menjadi 5.
- Jadi, sekarang komponen vektor semula 3, 4, 5 kini menjadi 5, 12.
Nah, karena kita ingat tripel Pythagoras 5, 12, 13. Maka 5 dan 12 bisa kita sederhanakan menjadi 13.
- Selesai! Panjang vektor adalah 13!

Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41

8 15 17










Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
Contoh:
3
2
= 9 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.
5
2
= 25 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 25 adalah 12 dan 13,
sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13
3
4
5
5
12
13
Halaman 76 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Mencari Panjang Vektor dengan Tripel Pythagoras Bentuk Akar:

Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?

Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.

Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu?????
Lihat konsepnya pada gambar di bawah:






Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:

2
= ()
2
+()
2
=
2
+
2

=
2
( +)
=

2
+
= +


Jadi jelas bahwa pola bilangan tripel Pythagoras seperti ini:

Tripel Pythagoras bentuk akar
+





Contoh:



Sekarang mari cermati contoh soal panjang vektor di bawah ini!

Misal vektor = 4 2 +6

, maka tentukan panjang vektor ?



Kalau menggunakan konsep dari panjang vektor, maka pengerjaan kita akan seperti berikut:
|| = 4
2
+(2)
2
+6
2
= 16 +4 +36 = 56 = 414 = 214

Apabila kita ingat pola bilangan pada tripel Pythagoras bentuk akar, maka pengerjaan kita seperti berikut:

= +

(hanya lihat pada komponen vektor saja, abaikan tanda negatif)



4 2 6 (FPB dari 4, 2, dan 6 adalah 2. Ubah bilangan 4, 2, 6 menjadi 2 dikali akar berapa gitu)

(jumlahkan 4 + 1 +9)

+ +





+
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya
jumlahkan saja bilangan di dalam akar



44
49
413
8
12
- Cari FPB dari 12 dan 8.
- FPBnya adalah 4.
- Berarti jadikan bilangan pokoknya menjadi 4.
- Artinya 12 = 49 dan 8 = 44,
- Jadi sisi miring dari segitiga tersebut adalah 49 +4 = 413

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 77

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui komponen dua vektor.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = 4 +2 +2

dan

= 3 +3. Besar sudut antara vektor dan

adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120

Penyelesaian:
= 4 +2 +2

= (
4
2
2
) || = 4
2
+2
2
+2
2
= 16 +4 +4 = 24 = 46 = 26

= 3 +3 = (
3
3
0
) |

| = 3
2
+3
2
+0
2
= 9 +9 +0 = 18 = 92 = 32

Dengan demikian diperoleh:
cos =

|||

|
=
(
4
2
2
) (
3
3
0
)
26 32
=
(4)(3) +(2)(3) +(2)(0)
612
=
12 +6 +0
643
=
18
123
=
18
123

3
3
=
183
36
=
1
2
3


Jadi karena cos =
1
2
3, maka besar sudut = 30

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Lihat bahwa

0, maka jelas jawaban D (90) pasti salah!


Segera cari panjang masing-masing vektor dengan Tripel Pythagoras bentuk akar:

= 4 +2 +2

= (
4
2
2
) = (
24
21
21
) || = 24 + 1 +1 = 26

= 3 +3 = (
3
3
0
) = (
31
31
0
) |

| = 31 + 1 = 32

Lanjutkan dengan menghitung nilai cos menggunakan rumus:
cos =

|||

|
=
(
4
2
2
) (
3
3
0
)
26 32
=

Halaman 78 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui beberapa titik koordinat.

Contoh Soal:
Diketahui segitiga ABC dengan A(2, 1, 2), B(6, 1, 2), dan C(6, 5, 2). Jika mewakili

dan mewakili

,
maka sudut yang dibentuk oleh vektor dan adalah
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120

Penyelesaian:

= (
6
1
2
) (
2
1
2
) = (
4
0
0
) |

| = 4
2
+ 0
2
+0
2
= 16 +0 +0 = 16 = 4

= = (
6
5
2
) (
2
1
2
) = (
4
4
0
) |

| = 4
2
+4
2
+0
2
= 16 +16 +0 = 32 = 42

Dengan demikian diperoleh:
cos =

||

|
=
(
4
0
0
) (
4
4
0
)
4 42
=
(4)(4) +(0)(4) +(0)(0)
162
=
16 +0 +0
162
=
16
162
=
1
2
=
1
2

2
2
=
1
2
2


Jadi karena cos =
1
2
2, maka besar sudut = 45

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Lihat bahwa

0, maka jelas jawaban D (90) pasti salah!


Lanjutkan segera dengan mencari panjang masing-masing vektor dengan Tripel Pythagoras bentuk akar:

= (
6
1
2
) (
2
1
2
) = (
4
0
0
) |

| = 4 (karena komponen yang lain nol)

= = (
6
5
2
) (
2
1
2
) = (
4
4
0
) = (
41
41
0
) |

| = 41 +1 = 42

serta hasil kali titik dari

tidak mungkin memuat bilangan bentuk akar.


Karena panjang memuat bilangan 2. Jadi feeling kita mengatakan bahwa nilai cos =
1
2
2, dan satu-
satunya jawaban yang mengakibatkan nilai cos =
1
2
2 adalah = 45.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 79

Menentukan sudut antara dua vektor apabila diketahui panjang dan resultan vektor.

Contoh Soal:
Diketahui|| = 2, |

| = 3, dan | +

| = 19. Besar sudut antara vektor dan

adalah .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 120

Penyelesaian:
Ingat | +

|
2
= ||
2
+|

|
2
+2|||

| cos
Dengan demikian diperoleh:
| +

|
2
= ||
2
+ |

|
2
+ 2|||

| cos
(19)
2
= (2)
2
+ (3)
2
+ 2(2)(3) cos
19 = 4 + 9 + 12 cos
19 = 13 + 12 cos
19 13 = 12 cos
6 = 12 cos

6
12
= cos

1
2
= cos
cos =
1
2

Jadi, karena cos =
1
2
, maka besar sudut = 60

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Ingat kalau diketahui jumlah kedua vektor maka kosinus sudut antara dua vektor adalah:

cos =
| +

|
2
(||
2
+|

|
2
)
2|||

|
=
19 (4 +9)
12
=
19 13
12
=
6
12
=
1
2

Jadi, karena cos =
1
2
, maka besar sudut = 60


Halaman 80 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui vektor
|
|
|
.
|

\
|
=
3
3
2
a

dan .
4
2
3
|
|
|
.
|

\
|

= b

Sudut antara vektor a dan b adalah ....


A. 135
B. 120
C. 90
D. 60
E. 45

2. Diketahui titik A (1, 0, 2), B (2, 1, 1), C (2, 0, 3). Sudut antara vektor AB dengan AC adalah ....
A. 30
B. 45
C. 60
D. 90
E. 120







Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


cos (,

) =

||||
=
6 + 6 12
2229
= 0
cos = 0 = 90

= = (1, 0, 1)

= = (1, 0, 1
cos (

) =

||

|
=
1 + 0 1
22
= 0
cos = 0 = 90


TRIK SUPERKILAT:
Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.
Kalau nol pasti siku-siku.
Dan ternyata benar, perkalian titik kedua vektor
sama dengan nol, jadi jawabannya pasti C.


TRIK SUPERKILAT:
Cek dulu. Apakah hasil perkalian titiknya nol?.
Kalau nol pasti siku-siku.
Dan ternyata benar, perkalian titik kedua vektor
sama dengan nol, jadi jawabannya pasti C.



Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 81

2. 12. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan panjang proyeksi atau vektor proyeksi.
Proyeksi Vektor



Proyeksi Orthogonal Vektor pada Vektor



Bayangan vektor pada vektor








Proyeksi vektor || pada vektor |

| adalah vektor ||
Perhatikan daerah arsir, pada segitiga tersebut berlaku,
cos =
||
||


Sehingga,

|| = || cos




Masih ingat dengan sudut antara dua vektor?
cos =

|||

|
sehingga || = ||

|||

|





Panjang Proyeksi Vektor

Proyeksi skalar

|| =

|






Masih ingat dengan panjang vektor satuan?

|
sehingga = ||

|





Vektor Proyeksi

Proyeksi vektor

=

|
2




||
|

|
||
Halaman 82 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT:

Vektor Proyeksi



Perhatikan dua vektor yang terkait.
Proyeksi vektor apa ke vektor apa?
Proyeksi vektor pada vektor





Vektor yang diproyeksikan: Diproyeksikan ke vektor apa?
Vektor Vektor





Perhatikan opsi jawaban Pilihan Ganda




Cek opsi jawaban
yang merupakan
kelipatan dari vektor






Hanya ada satu jawaban Lebih dari satu jawaban



SELESAI! Lanjutkan dengan rumus





|
2
dikali







SELESAI





Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada
indikator soal tentang proyeksi vektor, jelas bahwa satu hal yang
sering ditanyakan adalah panjang proyeksi vektor atau vektor
proyeksi. Nah, jika yang ditanyakan vektor proyeksi maka
jawaban yang benar seharusnya adalah kelipatan dari vektor
tujuan proyeksi .

Kesimpulan Langkah TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan vektor tempat proyeksi vektor.
Kedua, segera tentukan apakah perkalian ada opsi jawaban
yang merupakan kelipatan dari vektor tersebut.
Jika ada maka kemungkinan besar itulah jawaban yang benar.
Kok bisa? Buktinya apa?
Perhatikan rumus vektor proyeksi orthogonal berikut:
=

|
2

= kelipatan dari



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 83

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan panjang proyeksi vektor.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = 4 +2 +2

dan

= 3 +3. Panjang proyeksi vektor pada vektor

adalah .
a.
1
2
18
b. 18
c. 218
d. 318
e. 418

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep proyeksi vektor, maka diperoleh:
|| =

|
=
(
4
2
2
) (
3
3
0
)
3
2
+3
2
+0
2
=
(4)(3) +(2)(3) +(2)(0)
9 +9 +0
=
12 +6 +0
18
=
18
18
=
18
18

18
18
=
18
18
18
= 18

Jadi, panjang proyeksi vektor pada vektor

adalah 18.

Halaman 84 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan vektor proyeksi.

Contoh Soal 1:
Diketahui vektor = 5 8 dan

= 2 +2

, maka vektor proyeksi orthogonal vektor pada

adalah .
a. 2


b. 2 +4 +4


c. 2 4


d. 2 +2


e. 4 2 +4



Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:
=

|
2

=
(
5
8
0
) (
2
1
2
)
(2
2
+(1)
2
+2
2
)
2
(2 +2

)
=
(5)(2) +(8)(1) +(0)(2)
2
2
+(1)
2
+2
2
(2 +2

)
=
10 +8 +0
4 +1 +4
(2 +2

)
=
18
9
(2 +2

)
= 2(2 +2

)
= 4 2 +4



Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan vektor tujuan atau sasaran proyeksi adalah vektor

= 2 +2

.
Perhatikan opsi jawaban, yang merupakan kelipatan dari vektor

= 2 +2

hanyalah jawaban E yaitu dua


kalinya vektor

.
Selesai!


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 85

Contoh Soal 2:
Diketahui vektor = 2 +

dan = 2 2 +

, maka vektor proyeksi orthogonal vektor pada adalah


.
a. 2 2 +


b.
7
9
(2 2 +

)
c.
1
9
(2 2 +

)
d.
9
7
(2 2 +

)
e.
1
2
(2 2 +

)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep vektor proyeksi, maka diperoleh:
=

||
2

=
(
1
2
1
) (
2
2
1
)
(2
2
+(2)
2
+1
2
)
2
(2 2 +

)
=
(1)(2) +(2)(2) +(1)(1)
2
2
+(2)
2
+1
2
(2 2 +

)
=
2 +4 +1
4 +4 +1
(2 2 +

)
=
7
9
(2 2 +

)


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan vektor tujuan atau sasaran proyeksi adalah vektor = 2 2 +

.
Perhatikan opsi jawaban, yang merupakan kelipatan dari vektor = 2 2 +

adalah semua jawaban.


Jadi kerjakan dengan cara biasa saja.


Halaman 86 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan komponen vektor apabila diketahui panjang vektor proyeksinya.

Contoh Soal:
Diketahui vektor = (
2
1

) dan

= (
3
0
4
), dan panjang proyeksi vektor pada

adalah 2. Maka nilai 2 = .


a. 2
b. 1
c. 0
d. 1
e. 2

Penyelesaian:
Panjang vektor proyeksi vektor pada

adalah:
|| =

|
2 =
(
2
1

) (
3
0
4
)
3
2
+ 0
2
+(4)
2
2 =
(2)(3) +(1)(0) +()(4)
9 +0 +16
2 =
6 +0 +4
25
2 =
4 +6
5
10 = 4 +6
10 6 = 4
4 = 4

4
4
=
1 =
= 1


Jadi nilai dari 2 = 2(1) = 2


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 87

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui vektor k j i a 6 5 dan . 2 2 k j i b Proyeksi orthogonal vektor a pada b adalah ....
A. k j i 2 2
B. k j i 2 2
C. k j i 2 2
D. k j i 2 2
E. k j i 2 2

2. Proyeksi orthogonal vektor k j i a 3 4 pada k j i b 3 2 adalah ....
A. ) 3 2 (
14
13
k j i
B. ) 3 2 (
14
15
k j i
C. ) 3 2 (
7
8
k j i
D. ) 3 2 (
7
9
k j i
E. k j i 6 2 4




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Proyeksi

||
2

=
5 12 2
(1 + 4 +4)
2

=
9
9

= + 2 + 2




TRIK SUPERKILAT:
Pilihan jawaban harus merupakan kelipatan dari

.
Lihat pola tanda pada

plus min min.


Jadi jawaban yang mungkin saja benar adalah plus
min min atau min plus plus.
Dan itu hanya dipenuhi oleh pilihan jawaban D.


Proyeksi

||
2

=
8 + 1 + 9
(4 + 1 +9)
2
(2 + + 3

)
=
18
14
(2 + + 3

)
=
9
7
(2 + + 3

)



Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 88 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 13. Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua transformasi atau lebih.
Transformasi Geometri


Acuan




Translasi Pencerminan Rotasi Dilatasi

Pergeseran terhadap = sebesar pusat sebesar pusat
terhadap =
terhadap titik (0, 0)
terhadap =
terhadap = +



Menggunakan konsep matriks transformasi


Bentuk umum



Transformasi terhadap Titik Transformasi terhadap Kurva

Bayangan (, ) adalah

) Substitusikan , pada fungsi kurva



(

) = (

) (

) =
1
(

)

= Matriks Transformasi
1
= Invers Matriks Transformasi




Komposisi Transformasi

Ingat ( ) artinya dikerjakan lebih dulu daripada

(


2

1
) merupakan komposisi transformasi
1

dilanjutkan oleh transformasi
2
dan seterusnya
sampai dengan transformasi







Komposisi Komposisi
Dua Transformasi Titik Dua Transformasi Kurva

Bayangan (, ) adalah

) Substitusikan , pada fungsi kurva



(

) = (
2

1
) (

) (

) = (
2

1
)
1
(

)
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 89

Tabel Transformasi Geometri

Translasi

Translasi

Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
1. Transformasi identitas
(, )

(, ) (

) = (


) (

)
2. Translasi oleh (

)
(, )
=(

)
( +, +)
(

) = (


) (

) + (

)



Pencerminan
Pencerminan
terhadap garis = .
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
1. Pencerminan terhadap
sumbu Y ( = 0)
(, )

Y

(, ) (

) = (


) (

)
2. Pencerminan terhadap
garis =
(, )

=

( , ) (

) = (


) (

)

Pencerminan
terhadap garis = .
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
3. Pencerminan terhadap
sumbu X ( = 0)
(, )

X

(, ) (

) = (


) (

)
4. Pencerminan terhadap
garis =
(, )

=

(, ) (

) = (


) (


)

Pencerminan
terhadap titik (., .)
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
5. Pencerminan terhadap
titik asal (0, 0)
(, )

(0,0)

(, ) (

) = (


) (

)
6. Pencerminan terhadap
titik (, )
(, )

(,)

( , ) (

) = (


) (


)

Pencerminan
terhadap garis =
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
7. Pencerminan terhadap
=
(, )

=

(, ) (

) = (


) (

)
8. Pencerminan terhadap
garis =
(, )

=

(, ) (

) = (


) (

)

Pencerminan
terhadap garis =
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
9. Pencerminan terhadap
garis =
dimana = tan
(, )

=

(, )

= cos 2 + sin2

= sin2 cos 2
(

) = (


) (

)
10. Pencerminan terhadap
garis = +
dimana = tan
(, )

=+

(, )

= cos 2 +( ) sin2

= sin2 ( ) cos 2 +
(

) = (


) (


)
Halaman 90 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Rotasi
Rotasi sebesar
terhadap titik (., .)
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
1. Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (0, 0)
(, )
[,]

(, )

= cos sin

= sin + cos
(

) = (


) (

)
2. Rotasi berlawanan
jarum jam terhadap
pusat (, )
(, )
[(,),]

= ( ) cos ( ) sin +

= ( ) sin +( ) cos +
(

) = (


) (


)



Dilatasi
Dilatasi pusat (., .)
faktor dilatasi
Pemetaan Persamaan Matriks Transformasi
1. Dilatasi [, ]
(, )
[,]

(, )
(

) = (


) (

)
2. Dilatasi [(, ), ]
(, )
[(,),]

= ( ) +

= ( ) +
(

) = (


) (


)

Keterangan:

Transformasi terhadap titik:
Masukkan titik (, ) ke matriks transformasi sehingga diperoleh titik bayangan transformasi (

).
(

) = (

)

Transformasi terhadap fungsi (kurva):
Substitusikan dan ke fungsi sehingga fungsi baru hasil transformasi mengandung variabel dan .
Untuk mempermudah gunakan invers matriks:
(

) = (

)
1
(

) = (

)
(

) =
1
(

)

Jika matriks transformasinya mudah diinvers menggunakan invers fungsi, maka tidak perlu
menggunakan invers matriks. Mubazir.

Keterangan warna:
= Transformasi ACUAN.

= Transformasi TURUNAN.

(


) = Matriks Transformasi ACUAN

(, ) = Persamaan Matriks Transformasinya perlu penyesuaian terhadap ACUAN.




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 91

TRIK SUPERKILAT konsep matriks transformasi untuk pencerminan, rotasi dan dilatasi.
LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi ACUAN.

Buat dua titik, (1, 0) dan (0, 1) pada bidang koordinat



Transformasikan kedua titik



Tulis hasil transformasi titik ke dalam matriks kolom



Selesailah matriks transformasi kita

Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang transformasi geometri, jelas
bahwa satu hal yang sering ditanyakan adalah bayangan kurva terhadap beberapa transformasi. Untuk
transformasi terhadap suatu titik sepertinya peluangnya kecil untuk muncul dalam soal UN 2013 nanti.

Nah, sebenarnya ada cara yang cukup mudah untuk mengingat pola matriks transformasi dari pencerminan,
rotasi maupun dilatasi. Perhatikan langkah di bawah ini.

Hubungan Matriks dan Transformasi

Misalkan = (


) adalah matriks transformasi ,

maka hasil dari transformasi titik (, ) adalah:
(

) = (


) (
1
0
) = (

)

dan hasil dari transformasi titik (, ) adalah:
(

) = (


) (
0
1
) = (

)

Sehingga proses menyusun matriks transformasi adalah dengan meletakkan titik (1, 0) dan (0, 1) pada
bidang koordinat lalu kita transformasikan. Misalkan, (

) adalah hasil transformasi dari titik A sedangkan


(

) adalah hasil transformasi titik B, maka matriks transformasi tersebut adalah:



= (


) = (

)

Contohnya bagaimana?? Oke, berikut ini beberapa contoh matriks transformasi :

Pencerminan terhadap sumbu Y (garis = ).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap sumbu Y (garis = 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
sedangkan titik B tidak berpindah, tetap di B, sehingga koordinatnya tetap di

(, ).

Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap sumbu Y (garis = 0) adalah:

= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )

(1, 0)
(0, 1)
(1, 0)
(0, 1)
(, )

(, )


(, )


Y
Y
Halaman 92 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pencerminan terhadap sumbu X (garis = ).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap sumbu X (garis = 0),
maka titik A tidak akan berpindah, tetap di A, sehingga koordinatnya tetap di

(, ).
sedangkan titik B akan berpindah ke bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).

Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap sumbu X (garis = 0) adalah:

= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )





Pencerminan terhadap titik asal (0, 0).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap titik asal (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
sedangkan titik B tidak berpindah, tetap di B, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap titik asal (0, 0) adalah:

(,)
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )





Pencerminan terhadap garis = .

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap garis = ,
maka titik A akan berpindah ke kiri atas, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B akan berpindah ke kanan bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap garis = adalah:

=
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )





(, )

(, )

=

(, )

(, )
(0, 0)
(0, 0)
(, )

(, )



=
(, )
(, )



(, )



X
X

(, )

(, )
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 93

Pencerminan terhadap garis = .

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap garis = ,
maka titik A akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi untuk pencerminan terhadap garis = adalah:

=
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )




Rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke kiri atas, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi rotasi 90 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):

(,)
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )




Rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke samping kiri, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B akan berpindah ke bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):

(,)
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )




=
(, )

(, )


=

(, )

(, )


rotasi 90 berlawanan jarum jam
(, )

(, )




(, )

(, )


rotasi 90 berlawanan jarum jam
rotasi 180 berlawanan jarum jam
(, )

(, )


(, )


(, )

rotasi 180 berlawanan jarum jam
Halaman 94 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).
atau sama dengan
Rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (, ).


Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0)
atau sama dengan rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berpindah ke kiri bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B akan berpindah kanan bawah, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi rotasi 270 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0)
atau sama dengan rotasi 90 searah jarum jam dengan pusat (0, 0):

(,)
=
(,)
= (


)

Koordinat

(, )
Koordinat

(, )



Dilatasi dengan faktor skala dilatasi sebesar dengan pusat (, ).


Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk dilatasi dengan faktor skala dilatasi sebesar dengan pusat (0, 0),
maka titik A berpindah sebesar faktor skala, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).
dan titik B berpindah sebesar faktor skala, sehingga koordinatnya menjadi

(, ).


Jadi matriks transformasi dilatasi faktor skala dilatasi sebesar dan pusat (0, 0):

(,)
= (


)

Koordinat

(, ) Koordinat

(, )





rotasi 270 berlawanan jarum jam
rotasi 90 searah jarum jam

(, )

(, )

(, )

(, )



rotasi 270 berlawanan jarum jam
rotasi 90 searah jarum jam

dilatasi dengan faktor skala k

(, )


(, )

(, )

(, )



dilatasi dengan faktor skala k

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 95

Pencerminan terhadap garis = , dengan = .

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap garis = dengan = tan,
maka titik A akan berputar sejauh 2, sehingga menjadi

( , ).
dan titik B akan berputar sejauh (90 2), sehingga menjadi

( , ).


Jadi matriks transformasi pencerminan terhadap garis = dengan = tan :

=
= (


)

Koordinat

( , )

Koordinat

( , )







Rotasi sebesar berlawanan jarum jam dengan pusat (, ).

Perhatikan sumbu koordinat di samping,
Untuk pencerminan terhadap rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0),
maka titik A akan berputar sejauh , sehingga koordinatnya menjadi

( , ).
dan titik B akan berputar sejauh , sehingga koordinatnya menjadi

( , ).


Jadi matriks transformasi rotasi 180 berlawanan jarum jam dengan pusat (0, 0):

(,)
= (


)

Koordinat

( , )

Koordinat

( , )




Kesimpulan LOGIKA PRAKTIS menyusun matriks transformasi acuan:

Dari semua matriks transformasi yang ada, satu hal yang penting dan yang perlu diingat adalah
bagaimana konsep menyusun matriks transformasi tersebut , yaitu:
- Kolom pertama matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.
- Kolom kedua matriks transformasi adalah bayangan titik (, ) terhadap transformasi tersebut.

= (


) = (

)

(, )
(, )

( , )

( , )

(, )

( , )

(, )

( ( ), ( ))
atau dengan sifat kuadran
bisa diubah menjadi

( , )




Halaman 96 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun matriks transformasi TURUNAN.

Masih ingat matriks transformasi acuan kita. Oke saya ingatkan lagi!
Berikut ini matriks acuan kita. Semuanya yang berwarna biru memang serba nol! Ini acuan kita.

Pencerminan:
- terhadap garis = (sumbu X)
- terhadap garis = (sumbu Y)
- terhadap titik (0, 0)
- terhadap garis =
- terhadap garis = +
Rotasi
- sebesar berlawanan arah jarum jam dengan pusat (, )
Dilatasi
- faktor dilatasi dengan pusat (, )

Perhatikan yang saya tandai warna biru. Itu yang bisa berubah!
Perhatikan perbedaannya dengan transformasi di bawah ini!

Pencerminan:
- pencerminan terhadap garis =
- pencerminan terhadap garis =
- pencerminan terhadap titik (, )
- pencerminan terhadap garis = +
Rotasi
- rotasi sebesar berlawanan arah jarum jam, tapi dengan pusat rotasi titik (, )
Dilatasi
- dilatasi dengan faktor dilatasi , tapi dengan pusat rotasi titik (, )

Tidak perlu khawatir lagi, gunakan LOGIKA PRAKTIS seperti ini:

Pertama, lakukan translasi supaya kembali ke posisi transformasi acuan.
Misal rotasi sebesar , kok pusatnya di titik (, ) bukan (0, 0)?
Maka lakukan translasi (

) pada titik tersebut, agar pusatnya menjadi ke (0, 0)


(


)

Kedua, lakukan transformasi rotasi yang dimaksud!
(

) =
(,)
(


)

Ketiga, kembalikan hasil transformasi ke posisi semula dengan mentranslasi balik yaitu = (

).
(

) =
(,)
(


) +(

)

atau biasa ditulis dengan:

(

) =
(,)
(


)


Kesimpulan LOGIKA PRAKTIS menyusun matriks transformasi TURUNAN dari matriks transformasi ACUAN:

Ingat bentuk matriks transformasi ACUAN, lalu lakukan translasi pada kedua variabel titik awal
maupun hasil akhir, sehingga bentuk matriks transformasi TURUNAN sebagai berikut:
(

) = (


)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 97

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk Transformasi pada Kurva terhadap matriks transformasi = (


).

Masih ingat pengerjaan transformasi pada kurva?
Asyik!

Kalau transformasi sebuah titik, tinggal masukin aja ke persamaan matriks transformasi.
Sedangkan apabila transformasi dilakukan pada sebuah kurva, maka perlu diinvers terlebih dahulu supaya
muncul bentuk = .atau = . yang kemudian akan disubstitusikan ke persamaan.

Nah, ini dia bentuk persamaan matriks transformasinya.
(

) =
1
(

)

Sekarang misal bunyi soalnya seperti ini:

Diketahui persamaan + + = , maka bayangan persamaan tersebut oleh transformasi yang
bersesuaian dengan matriks (


) adalah . ???

Nah, misalkan matriks transformasi adalah = (


) dan || adalah determinan matriks transformasi
tersebut, maka persamaan matriks transformasi menjadi:
(

) =
1
(

)
(

) =
1
||
(


) (

)


Dari persamaan matriks tersebut diperoleh:
=
1
||
(

)
=
1
||
(

)

Substitusikan dan pada persamaan + + = 0, maka akan diperoleh:
[
1
||
(

)] + [
1
||
(

)] + = 0 (kalikan semua ruas dengan ||)


(

) +(

) +|| = 0

+|| = 0

+|| = 0
( )

+( )

+|| = 0
|


|

+|


|

+|


| = 0



TRIK SUPERKILAT:

Jadi rumus cepat untuk bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (


):

|


| +|


| +|


| = 0



Halaman 98 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan bayangan transformasi tunggal terhadap sebuah titik.

Contoh Soal 1:
Bayangan dari titik (3, 5) oleh transformasi = (
2
3
) adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:
(

) = (

) +(

) = (
3
5
) +(
2
3
) = (
5
2
)



Contoh Soal 2:
Bayangan dari titik (3, 5) oleh pencerminan terhadap garis = 2 adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan maka kita harus mengembalikan ke garis acuan yaitu = 0
alias sumbu X, masih ingat kan matriks transformasinya?
(

+2
) =

+2
)
(

+2
) = (
1 0
0 1
) (
3
(5) +2
)
(

+2
) = (
1 0
0 1
) (
3
3
)
(

) +(
0
2
) = (
3
3
)
(

) = (
3
3
) (
0
2
)
(

) = (
3
1
)


Atau menggunakan pemetaan:
(, )

=

(, )
Jadi:

= = 3

= 2 = 2(2) (5) = 4 +5 = 1

Jadi bayangan titik tersebut adalah

(3, 1)

Atau menggunakan grafik.


(3, 1)

= 2
(3, 5)


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 99

Contoh Soal 3:
Bayangan dari titik (2, 1) oleh rotasi sebesar 45 dengan pusat (1, 2) adalah .
a. (1 2, 2 2)
b. (2 2, 1 2)
c. (1 +2, 1 2)
d. (2 +2, 2 2)
e. (1 2, 2 +2)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi maka kita harus mengembalikan rotasi acuan dengan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?
(

2
) =
(,45)
(
1
2
)
(

2
) = (
cos 45 sin45
sin45 cos 45
) (
2 1
1 2
)
(

2
) = (
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
)(
3
1
)
(

) +(
1
2
) = (

3
2
2 +
1
2
2

3
2
2
1
2
2
)
(

) +(
1
2
) = (
2
22
)
(

) = (
2
22
) (
1
2
)
(

) = (
1 2
2 22
)




Contoh Soal 4:
Bayangan dari titik (4, 2) oleh dilatasi dengan faktor dilatasi 2 dan pusat (0, 5) adalah .
a. (8, 4)
b. (8, 1)
c. (8, 1)
d. (8, 3)
e. (8, 11)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi maka kita harus mengembalikan ke dilatasi acuan pusat (0, 0)
masih ingat kan matriks transformasinya?
(

5
) =
(,2)
(

5
)
(

5
) = (
2 0
0 2
) (
4
2 5
)
(

5
) = (
2 0
0 2
) (
4
3
)
(

) +(
0
5
) = (
8
6
)
(

) = (
8
6
) (
0
5
)
(

) = (
8
11
)




Halaman 100 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan bayangan komposisi transformasi terhadap sebuah titik.

Bayangan dari titik (2, 0) oleh pencerminan terhadap sumbu X dan dilanjutkan dengan rotasi 90
terhadap titik asal (0, 0) adalah .
a. (2, 0)
b. (2, 2)
c. (1, 2)
d. (0, 2)
e. (0, 2)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi transformasi maka:
(

) =
(,90)

)
(

) = (
0 1
1 0
) (
1 0
0 1
) (
2
0
)
(

) = (
0 1
1 0
) (
2
0
)
(

) = (
0
2
)


Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

Titik A(1, 0) di transformasikan sebagai berikut:
Dicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan rotasi 90, hasilnya

(0, 1)







Titik B(0, 1) ditransformasikan sebagai berikut:
Dicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan rotasi 90, hasilnya

(1, 0)









Maka matriks komposisi transformasinya adalah:
= (
0 1
1 0
)

Sehingga,

(

) = (

)
(

) = (
0 1
1 0
) (
2
0
)
(

) = (
0
2
)


Selesai!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 101

Menentukan bayangan transformasi tunggal terhadap sebuah kurva.

Contoh Soal 1:
Bayangan dari kurva 3 2 = 7 oleh transformasi = (
2
5
) adalah .
a. 3 2 = 3
b. 3 2 = 5
c. 3 2 = 9
d. 3 2 = 11
e. 3 2 = 23

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep translasi diperoleh:
(

) = (

) +(

)

(

) = (

) (

)

(

) = (

) (

)
(

) = (

) (
2
5
)
(

) = (

5
)
=

2
=

5


Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 3 2 = 7, diperoleh:
3(

2) 2(

5) = 7
3

6 2

+10 = 7
3

+4 = 7
3

= 7 4
3

= 3


Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 = 3

TRIK SUPERKILAT:

+ =
=(

)
+ = + +

3 2 = 7
=(
2
5
)
3 2 = 7 +3(2) 2(5)
3 2 = 7 +6 10
3 2 = 3





Halaman 102 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Bayangan dari kurva = 2
2
+3 1 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah .
a. = 2
2
+3 1
b. = 2
2
+3 1
c. = 2
2
3 1
d. = 2
2
3 1
e. = 3
2
2 1

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pencerminan terhadap sumbu Y diperoleh:
(

) = (
1 0
0 1
) (



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 2
2
+3 1, diperoleh:
= 2
2
+3 1

= 2(

)
2
+3(

) 1

= 2

2
3

1


Jadi persamaan bayangannya adalah = 2
2
3 1.

TRIK SUPERKILAT:
Untuk transformasi pada sebuah kurva, apabila matriksnya mudah untuk diinvers maka tidak perlu
menggunakan invers matriks, cukup inverskan dengan cara biasa saja. Contohnya matriks transformasi yang
elemennya 0 atau 1.
Gunakan invers matriks apabila matriksnya sukar untuk diinvers dengan cara biasa.



Contoh Soal 3:
Bayangan dari kurva = 4
2
1 oleh pencerminan terhadap rotasi sebesar sudut = dengan pusat
(1, 2) adalah .
a. = 4
2
+16 11
b. = 4
2
+16 11
c. = 4
2
16 11
d. = 4
2
16 +11
e. = 4
2
16 +11

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep rotasi sebesar 180 terhadap pusat (1, 2) diperoleh:
(

2
) = (
1 0
0 1
) (
1
2
)

(
1
2
) = (
1 0
0 1
) (

2
)

(
1
2
) = (
1 0
0 1
) (

2
)
(

) +(
1
2
) = (

+1

+2
)
(

) = (

+1

+2
) (
1
2
)
(

) = (

+2

+4
)
=

+2
=

+4


Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan = 4
2
1 , diperoleh:
= 4
2
1

+4 = 4(

+2)
2
1

+4 = 4(

2
4

+4) 1

= 4

2
16

+16 1 4

= 4

2
16

+11

= 4

2
+16

11


Jadi persamaan bayangannya adalah = 4
2
+16 11.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 103

Contoh Soal 4:
Bayangan dari kurva 2 = 6 1 oleh pencerminan terhadap dilatasi dengan faktor skala 2 dengan pusat
(1, 0) adalah .
a. (5, 8)
b. (5, 2)
c. (1, 2)
d. (5, 2)
e. (5, 8)

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep dilatasi dengan faktor skala 2 terhadap pusat (1, 0) diperoleh:
(

) = (
2 0
0 2
) (
1

)

(
1

) =
1
4
(
2 0
0 2
) (

)
(

) +(
1
0
) =
1
4
(
2

2
2

)
(

) =
1
4
(
2

2
2

) (
1
0
)
(

) = (
1
2

1
2
1
2

)(
1
0
)
(

) = (
1
2

+
1
2
1
2

)
=
1
2

+
1
2
=
1
2



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 = 6 1 , diperoleh:
2 = 6 1
2(
1
2

) = 6(
1
2

+
1
2
) 1

= 3

+3 1

= 3

+2


Jadi persamaan bayangannya adalah = 3 +2.


Halaman 104 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 5:
Bayangan dari kurva 2 +3 = 0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks (
2 3
1 1
) adalah
.
a. +3 = 0
b. 2 + +3 = 0
c. + +3 = 0
d. 2 3 = 0
e. +3 = 0

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep matriks transformasi diperoleh:
(

) = (
2 3
1 1
) (
1

)

(

) =
1
1
(
1 3
1 2
) (

)
(

) = (

+3

+2

)
=

+3

+2



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 = 6 1 , diperoleh:
2 +3 = 0
(

+3

) 2(

+2

) +3 = 0

+3

+2

+3 = 0

+2

+3

+3 = 0

+3 = 0


Jadi persamaan bayangannya adalah +3 = 0

TRIK SUPERKILAT
Bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (


):
|


| +|


| +|


| = 0

Bayangan garis 2 +3 = 0 terhadap matriks transformasi = (
2 3
1 1
):
|
1 2
1 1
| +|
2 3
1 2
| +|
2 3
1 1
| = 0
(1 (2)) +(4 (3)) +(2 (3))3 = 0
+3 = 0



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 105

Menentukan bayangan komposisi transformasi terhadap sebuah kurva.

Contoh Soal 1:
Bayangan garis 2 3 +6 = 0 oleh refleksi terhadap garis = diikuti oleh rotasi dengan pusat (0, 0)
sejauh setengah putaran adalah .
a. 3 2 +6 = 0
b. 2 +3 +6 = 0
c. 3 2 +6 = 0
d. 2 +2 +6 = 0
e. 3 +2 +6 = 0

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi matriks transformasi diperoleh:
(

) = (
2

1
) (

)
(

) =
(,180)

=
(

)
(

) = (
1 0
0 1
) (
0 1
1 0
) (

)
(

) = (
0 1
1 0
) (

)
(

) = (



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 +6 = 0 , diperoleh:
2 3 +6 = 0
2(

) 3(

) +6 = 0
3

+6 = 0


Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 +6 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

Titik A(1, 0) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya

(0, 1)





Titik B(0, 1) dicerminkan oleh garis = dilanjutkan rotasi 180 pusat O, hasilnya

(1, 0)





Maka matriks komposisi transformasinya adalah:
= (
0 1
1 0
)

Sehingga,
(

) = (
0 1
1 0
) (

)
(

) = (



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan 2 3 +6 = 0 , diperoleh:
2 3 +6 = 0
2(

) 3(

) +6 = 0
3

+6 = 0


Jadi persamaan bayangannya adalah 3 2 +6 = 0

Halaman 106 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Bayangan garis =
2
3 +2 oleh pencerminan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat
(0, 0) dan faktor skala 3 adalah .
a.
2
9 3 +18 = 0
b.
2
9 +3 +18 = 0
c.
2
3 +9 +18 = 0
d.
2
+9 3 18 = 0
e.
2
9 3 18 = 0

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep komposisi matriks transformasi diperoleh:
(

) = (
2

1
) (

)
(

) =
(,3)

)
(

) = (
3 0
0 3
) (
1 0
0 1
) (

)
(

) = (
3 0
0 3
) (

)
(

) = (
3
3
)

=
1
3

=
1
3



Sehingga, substitusi nilai dan pada persamaan =
2
3 +2 , diperoleh:
=
2
3 +2

1
3

= (
1
3

)
2
3(
1
3

) +2

1
3

=
1
9

+2 (kalikan semua ruas dengan 9)


3

2
9

+18

2
9

+3

+18 = 0


Jadi persamaan bayangannya adalah
2
9 +3 +18 = 0
Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Untuk mencari matriks komposisi transformasi dapat dilakukan langkah sebagai berikut:



Titik A(1, 0) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya

(3, 0)



Titik B(0, 1) diicerminkan oleh sumbu X dilanjutkan dilatasi dengan faktor dilatasi 3 pusat O,
hasilnya

(0, 3)


Maka matriks komposisi transformasinya adalah:
= (
3 0
0 3
)

Dan seterusnya, setelah komposisi matriks transformasi ketemu maka langkah selanjutnyanya sama
dengan penyelesaian cara biasa di atas.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 107

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Bayangan garis 5 2 = y x bila ditransformasi dengan matriks transformasi
|
|
.
|

\
|
2 1
5 3
dilanjutkan dengan
pencerminan terhadap sumbu X adalah ....
A. 5 4 11 = + y x
B. 5 2 4 = + y x
C. 5 11 4 = + y x
D. 5 5 3 = + y x
E. 5 11 3 = + y x


2. Bayangan kurva
2
9 3 x x y = jika dirotasi dengan pusat O (0, 0) sejauh 90 dilanjutkan dengan dilatasi
dengan pusat O (0, 0) dan faktor skala 3 adalah ....
A. y y x 3 3
2
=
B. y y x 3
2
+ =
C. y y x 3 3
2
+ =
D. x x y 3 3
2
=
E. y x y 3
2
+ =


3. Bayangan kurva 3 3
2
+ + = x x y jika dicerminkan terhadap sumbu X dilanjutkan dengan dilatasi pusat O
dan faktor skala 3 adalah ....
A. 0 27 3 9
2
= + + y x x
B. 0 27 3 9
2
= + + + y x x
C. 0 27 9 3
2
= + + y x x
D. 0 27 9 3
2
= + + + y x x
E. 0 27 9 3
2
= + + x x


4. Persamaan bayangan lingkaran 4
2 2
= + y x bila dicerminkan terhadap garis 2 = x dilanjutkan dengan
translasi
|
|
.
|

\
|
4
3
adalah ....
A. 0 13 8 2
2 2
= + + y x y x
B. 0 13 8 2
2 2
= + + + y x y x
C. 0 13 8 2
2 2
= + + + y x y x
D. 0 13 8 2
2 2
= + + + + y x y x
E. 0 13 2 8
2 2
= + + + y x y x



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

TIPS SUPERKILAT:
Bayangan garis + + = 0 terhadap matriks transformasi = (


):
|


| + |


| + |


| = 0

1
= (
3 5
1 2
) ;
2
=


(
1 0
0 1
) ; =
2

1
= (
1 0
0 1
) (
3 5
1 2
) = (
3 5
1 2
)
Bayangan garis 2 5 = 0 terhadap matriks transformasi T adalah :
|
1 2
1 2
| + |
3 5
1 2
| + |
3 5
1 2
| (5) = 0 4 11 + 5 = 0
4 +11 = 5

1
= (
0 1
1 0
) ;
2
= (
3 0
0 3
)

2

1
= (
3 0
0 3
) (
0 1
1 0
) = (
0 3
3 0
)
(

) = (
0 3
3 0
) (

= 3 =
1
3

= 3 =
1
3



= 3 9
2
(
1
3

) = 3 (
1
3

) 9 (
1
3

)
2

1
3

2
(dikali 3)

= 3

2
3

1
= (
0 1
1 0
) ;
2
= (
3 0
0 3
)

2

1
= (
3 0
0 3
) (
1 0
0 1
) = (
3 0
0 3
)
(

) = (
3 0
0 3
) (

= 3 =
1
3

= 3 =
1
3



=
2
+ 3 + 3
(
1
3

) = (
1
3
)
2
+3 (
1
3

) +3

1
3

=
1
9

2
+

+ 3 (dikali 9)
3

=
2
+9

+ 27
0 =
2
+9

+ 3

+ 27


(, )

=2

(4 , )
(
3
4
)
(1 , +4)

= 1 = 1

= +4 =

2
+
2
= 4 (1 )
2
+ ( 4)
2
= 4

2
2 +1 +
2
8 + 16 = 4

2
+
2
2 8 + 17 = 4

2
+
2
2 8 + 17 4 = 0

2
+
2
2 8 + 13 = 0

TRIK SUPERKILAT:
Bayangkan titik pusat (0, 0)
dicerminkan terhadap = 2,
akan berpindah ke (0, 4),
lalu ditranslasi -3
satuan di sumbu
X, dan 4 satuan di
sumbu Y, maka
titik tersebut
sekarang berada
di (1, 4).
Jadi persamaan lingkaran
dengan pusat (1, 4) adalah
jawaban A!!!


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 108 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 14. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen atau logaritma.
Pertidaksamaan Eksponen atau Logaritma





Eksponen Logaritma


()

log ()






Syarat Eksponen Syarat Logaritma

> 0 dan 1 > 0 dan 1
() bebas berapapun boleh () > 0







Perhatikan bilangan pokoknya

()
atau

log ()
pasti sudah memenuhi syarat






Lebih Dari Satu Diantara Nol dan Satu

> 1 0 < < 1

Tanda pertidaksamaan tetap Tanda pertidaksamaan dibalik

()

()
() ()

()

()
() ()

log ()

log () () ()

log ()

log () () ()

()

()
() ()

()

()
() ()

log ()

log () () ()

log ()

log () () ()







Syarat Eksponen Syarat Logaritma

() bebas berapapun boleh () > 0, () > 0



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 109

TRIK SUPERKILAT

Baca soal



Cek
topik soal
tentang apa?




Pertidaksamaan Eksponen Pertidaksamaan Logaritma



Selesaikan pertidaksamaan Selesaikan pertidaksamaan Syarat numerus harus positif



Iriskan dalam garis bilangan




Selesai


Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang pertidaksamaan eksponen
atau logaritma, mau tidak mau kita harus paham tentang bagaimana sifat perpangkatan atau logaritma itu
sendiri.

Lalu yang tak kalah pentingnya adalah untuk menyelesaikan pertidaksamaan logaritma, maka perlu
diperhatikan juga syarat logaritma itu terdefinisi, selain bilangan pokok harus positif dan tidak boleh satu, juga
harus dipenuhi syarat numerus harus positif.


Halaman 110 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk
()

()
.

Contoh Soal:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan (
1
8
)
+3
(
1
2
)

2
1
adalah .
a. 5 2
b. 2 5
c. 2 atau 5
d. 5 atau 2
e. 5

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
(
1
8
)
+3
(
1
2
)

2
1

(2
3
)
+3
(2
1
)

2
1
2
3(+3)
2
1(
2
1)
2
39
2

2
+1
3 9
2
+1

2
3 10 0
( +2)( 5) 0
Pembuat nol
+2 = 0 atau 5 = 0
= 2 atau = 5


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,




Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| 2 atau 5}.




kita punya dua pilihan, yaitu mengubah
1
8
dan
1
2

menjadi
1
2
pangkat berapa atau 2 pangkat berapa
konsekuensinya?
kalau memilih
1
2
maka tanda pertidaksamaan harus dibalik,
sedangkan bila memilih 2 maka tanda pertidaksamaan tetap

}

saya lebih memilih 2, supaya tandanya tidak berubah


+ +



2 5
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 111

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen bentuk
{
()
}

+{
()
} +

Contoh Soal 1:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3
2+1
4 . 3
+2
+3
4
> 0 adalah .
a. 0 < < 2
b. 1 < < 2
c. < 1 atau > 2
d. < 0 atau > 1
e. > 2

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
3
2+1
4 . 3
+2
+3
4
> 0 (Ingat 3
2+1
= 3
2
3
1
dan 3
+2
= 3

3
2
)
3 . 3
2
4 . 9 . (3

) +27 > 0
3 . (3

)
2
36. (3

) +27 > 0
Misal = 3


3
2
36 +81 > 0
3( 3)( 9) > 0
Pembuat nol
3 = 0 atau 9 = 0
= 3 atau = 9


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,




Jadi daerah penyelesaian:

< 3 atau > 9
3

< 3 atau 3

> 9
< 1 atau > 2


Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| < 1 atau > 2}.

+ +



3 9
Halaman 112 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3

+3
5
> 36 adalah .
a. 2 < < 3
b. 3 < < 9
c. < 2 atau > 3
d. < 3 atau > 9
e. > 3

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
3

+3
5
> 36 (Jadikan ruas kiri sama dengan nol)
3

+3
5
36 > 0 (Ingat 3
5
= 3
5
3

dan 3
5
= 243)
3

+243. 3

36 > 0 (Kalikan semua ruas dengan 3

, supaya tidak ada bentuk 3

)
3

. 3

+243. 3

. 3

36. 3

> 0
3
2
+243 36. 3

> 0
3
2
36. 3

+243 > 0
(3

)
2
36. 3

+243 > 0
Misal = 3



2
36 +243 > 0
( 9)( 27) > 0
Pembuat nol
9 = 0 atau 27 = 0
= 9 atau = 27


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,




Jadi daerah penyelesaian:

< 9 atau > 27
3

< 3 atau 3

> 9
< 2 atau > 3


Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| < 2 atau > 3}.


+ +



9 27
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 113

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan logaritma bentuk

()

().

Contoh Soal 1:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
4
log(
2
) <
1
2
adalah .
a. 0 < < 1
b. 1 < < 2
c. < 0 atau > 1
d. 1 < < 0 atau 1 < < 2
e. > 1

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
4
log(
2
) <
1
2
(Ingat ubah
1
2
menjadi bentuk logaritma
4
log berapa ya?)

4
log(
2
) <
4
log 2

2
< 2

2
2 < 0
( +1)( 2) < 0
Pembuat nol
+1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,



Daerah yang memenuhi adalah 1 < < 2 .............................................................(1)

Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.

(
2
) > 0
( 1) > 0
Pembuat nol
= 0 atau 1 = 0
= 0 atau = 1


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,



Daerah yang memenuhi adalah < 0 atau > 1 ..................................................(2)

Dari (1) dan (2), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:













Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 0 atau 1 < < 2}.





+ +

1 2
+ +



0 1


1 2

0 1




1 0 1 2
Halaman 114 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
2
log(3 ) +
2
log( +5) <
2
log(2 +3) adalah .
a. 0 < < 3
b. 2 < < 3
c. < 2 atau > 3
d. 0 < < 2 atau 2 < < 3
e. > 5

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan logaritma diperoleh:
2
log(3 ) +
2
log( +5) <
2
log(2 +3)

2
log(3 )( +5) <
2
log(2 +3)
(3 )( +5) < (2 +3)

2
2 +15 < 2 +3

2
+4 12 > 0
( +6)( 2) > 0
Pembuat nol
+6 = 0 atau 2 = 0
= 6 atau = 2


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,



Daerah yang memenuhi adalah < 6 atau > 2 .............................................(1)

Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.

3 > 0
> 3
< 3 ..............................................................................................................................(2)

+5 > 0
> 5 ..............................................................................................................................(3)

2 +3 > 0
2 > 3
>
3
2
..........................................................................................................................(4)

Dari (1), (2), (3) dan (4), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:


















Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {| 2 < < 3}.


+ +



6 2
6 2

3


2 3

3
2


5


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 115

Menentukan penyelesaian pertidaksamaan logaritma bentuk
{

()}

+{

()} +

Contoh Soal:
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
2
log
2
( 3)
2
log( 3)
3
+2 > 0 adalah .
a. 1 < < 2
b. < 1 atau > 2
c. < 3 atau > 5
d. 1 < < 5 atau > 5
e. > 3

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep pertidaksamaan eksponen diperoleh:
2
log
2
( 1)
2
log( 1)
3
+2 > 0 (Ingat
2
log( 1)
3
= 3.
2
log( 1))

2
log
2
( 1) 3.
2
log( 1) +2 > 0
(
2
log( 1))
2
3.
2
log( 1) +2 > 0
Misal =
2
log( 1)

2
3 +2 > 0
( 1)( 2) > 0
Pembuat nol
1 = 0 atau 2 = 0
= 1 = 2


Periksa daerah penyelesaian pada garis bilangan,




Jadi daerah penyelesaian:

< 1 atau > 2
2
log( 1) < 1 atau
2
log( 1) > 2
1 < 2
1
atau 1 > 2
2
1 < 2 atau 1 > 4
< 2 +1 atau > 4 +1
< 3 atau > 5 ................................................................ (1)

Jangan lupa!! Agar pertidaksamaan logaritma tersebut memiliki arti, maka harus memenuhi syarat yaitu
numerus logaritma harus positif.

1 > 0
> 1 ................................................................................................................................(2)

Dari (1) dan (2), irisan daerah penyelesaian yang memenuhi adalah sebagai berikut:













Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {|1 < < 3 atau > 5}.


+ +



1 2
1

3 5


1 3 5


Halaman 116 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 0 9 9 . 10 9
2

x x
, R x adalah ....
A. 1 x atau 9 x
B. 0 x atau 1 x
C. 1 x atau 2 x
D. 1 x atau 2 x
E. 1 x atau 1 x



2. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 0 125 5 . 6 5
1 2

x x
, R x adalah ....
A. 2 1 x
B. 25 5 x
C. 1 x atau 2 x
D. 1 x atau 2 x
E. 5 x atau 25 x



3. Penyelesaian pertidaksamaan 0 8 2 . 5 2
1 1 2

x x
adalah ....
A. 0 x atau 2 x
B. 1 x atau 4 x
C. 2 x atau 4 x
D. 2 0 x
E. 4 1 x



4. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan R , 0 3 . 28 9 3
1 2

x
x x
adalah ....
A. 1 x atau 2 x
B. 1 x atau 2 x
C. 1 x atau 2 x
D. 1 x atau 2 x
E. 1 x atau 2 x





Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

9
2
10 . 9

+9 > 0
(9

)
2
10. (9

) +9 > 0
Misal = 9



2
10 +9 > 0
( 1)( 9) > 0

1 = 0 atau 9 = 0
= 1 = 9

+ +



1 9
Jadi daerah penyelesaian:
< 1 atau > 10
9

< 1 atau 9

> 9
< 0 atau > 1

5
2
6 . 5
+1
+ 125 > 0
(5

)
2
30. (5

) + 125 > 0
Misal = 5



2
30 + 125 > 0
( 5)( 25) > 0

5 = 0 atau 25 = 0
= 5 = 25

+ +



5 25
Jadi daerah penyelesaian:
< 5 atau > 25
5

< 5 atau 5

> 25
< 1 atau > 2

2
2+1
5 . 2
+1
+ 8 0
2(2

)
2
10. (2

) + 8 0
Misal = 2


2
2
10 + 8 0
2( 1)( 4) 0

1 = 0 atau 4 = 0
= 1 = 4

+ +



1 4
Jadi daerah penyelesaian:
1 atau 4
2

1 atau 2

4
0 atau 2

3
2+1
+ 9 28 . 3

> 0
3 3
2
28 . 3

+ 9 > 0
Misal = 3


3
2
28 + 9 > 0
(3 1)( 9) > 0

3 1 = 0 atau 9 = 0
=
1
3
= 9

+ +



1/3 9
Jadi daerah penyelesaian:
<
1
3
atau > 9
3

<
1
3
atau 3

> 9
< 1 atau > 2


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 117

2. 15. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi logaritma.
Fungsi Eksponen atau Logaritma





Fungsi Eksponen Fungsi Logaritma

() =

saling invers () =

log





Syarat Fungsi Eksponen Syarat Fungsi Logaritma

> 0 dan 1 > 0 dan 1
bebas berapapun boleh > 0





Perhatikan syarat fungsi




Sifat Fungsi Eksponen Sifat Fungsi Logaritma


Definit positif, untuk berapapun nilai Logaritma terdefinisi apabila > 0
() selalu positif (grafik di atas sumbu X) (grafik selalu di sebelah kanan sumbu Y)

= memotong sumbu Y di titik (0, 1)

= memotong sumbu X di titik (1, 0)



Tidak pernah memotong sumbu X, Tidak pernah memotong sumbu Y,
memiliki asimtot datar sumbu X ( = 0) memiliki asimtot tegak sumbu Y ( = 0)





Grafik Fungsi Logaritma Grafik Fungsi Eksponen

> 0 < < 1 > 0 < < 1

monoton naik monoton turun monoton naik monoton turun




(0, 1)
X
Y
O
(0, 1)
X
Y
O
(0, 1)
X
Y
O
(0, 1)
X
Y
O
() =


() =


() =

log
() =

log
Halaman 118 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT menentukan persamaan fungsi jika diketahui grafik fungsinya.

Lihat Grafik



Cek
Jenis Grafik Fungsi




Fungsi Logaritma Fungsi Eksponen




Perhatikan transformasi apa yang terjadi
pada fungsi Logaritma atau Eksponen



Selesai


Kalau kita membahas topik soal UN Matematika SMA pada indikator soal tentang grafik fungsi eksponen atau
logaritma, mutlak kita harus paham tentang sifat dan aturan eksponen atau logaritma. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya adalah mengingat bagaimana transformasi yang terjadi pada sebuah fungsi.

Misalkan = () adalah fungsi logaritma atau fungsi eksponen, maka transformasi yang terjadi pada grafik
antara lain sebagai berikut:

= ( ), grafik digeser satuan ke arah kanan.
= ( +), grafik digeser satuan ke arah kiri. Transformasi sumbu X sifatnya berlawanan.
= (), grafik didilatasi dengan faktor
1

.

= () +, grafik digeser satuan ke arah atas.
= () , grafik digeser satuan ke arah bawah. Transformasi sumbu Y sifatnya bersesuaian.
= (), grafik didilatasi sebesar faktor .

= (), grafik dicerminkan terhadap sumbu X.
= (), grafik dicerminkan terhadap sumbu X.

LOGIKA PRAKTIS mengingat transformasi yang terjadi pada grafik fungsi.

Apabila variabel yang diubah-ubah, maka sifatnya berlawanan dengan yang seharusnya.
Contoh:
= 2
+3
, artinya grafik = 2

digeser ke kiri sebesar 3 satuan.


= 2
3
, artinya grafik = 2

diciutkan 3 kali lipat dari semula.



Apabila variabel atau fungsinya () yang diubah-ubah, maka sifatnya bersesuaian dengan yang seharusnya.
Contoh:
= 2

+3, artinya grafik = 2

digeser ke atas sebesar 3 satuan.


= 3(2

), artinya grafik = 2

direnggangkan 3 kali lipat dari semula.



Apabila variabel maupun atau () dikalikan dengan negatif. Maka harus dicerminkan.
= 2

, artinya grafik = 2

dicerminkan terhadap sumbu X


= (2

), artinya grafik = 2

dicerminkan terhadap sumbu Y.



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 119

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan persamaan dari grafik fungsi eksponen.

Contoh Soal 1:
Fungsi eksponen yang sesuai dengan grafik di samping adalah .
a. = 3

1
b. =
1
3
1

c. =
1
3
+1

d. =
1
3

+1
e. =
1
3

1

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi eksponen diperoleh persamaan umum grafik fungsi eksponen:
=



Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
0 =
0


Dengan memandang sifat logaritma
0
0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada
sumbu Y, sehingga persamaan umum grafik fungsi eksponen menjadi:
=

+

Grafik melalui titik (0, 0), sehingga diperoleh:
=

+ 0 =
0
+
0 = 1 +
= 1


Sehingga, persamaan grafiknya sekarang adalah =

1.

Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .

Grafik melalui titik (1, 2), sehingga diperoleh:
=

1 2 =
1
1
2 =
1

1
2 + 1 =
1

3 =
1

=
1
3


Jadi, persamaan grafiknya adalah =
1
3

1.


2
1
X
Y
O
Halaman 120 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Perhatikan grafik eksponen monoton turun berarti 0 < < 1.
Coba perhatikan jawaban pada soal, pilih jawaban yang menggunakan bilangan pokok
1
3
.
Artinya
1
3
pangkat berapa gitu
Jadi jawaban A jelas tidak tepat.

Nah, sekarang ingat grafik dari =
1
3

adalah sebagai berikut:



Jadi, grafik pada soal tersebut adalah hasil pergeseran dari grafik =
1
3

ke bawah
sejauh 1 satuan di sumbu Y, artinya variabel atau () harus dikurangi 1.

Jadi, persamaan grafik pada soal adalah =
1
3

1.

Selesai!!





Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Grafik melewati titik (1, 2), cek (1) = 2 pada semua opsi jawaban:
A. = 3

1 (1) = 3
1
1 2
B. =
1
3
1
(1) =
1
3
(1)1
= 9 () 2
C. =
1
3
+1
(1) =
1
3
(1)+1
= 1 () 2
D. =
1
3

+1 (1) =
1
3
(1)
+1 = 4 () 2
E. =
1
3

1 (1) =
1
3
1
1 = 3 1 = 2 (Jadi inilah jawaban yang benar!)



3
1
X
Y
O
(1, 0)
=
1
3


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 121

Menentukan persamaan dari grafik fungsi logaritma.

Contoh Soal 1:
Fungsi logaritma yang sesuai dengan grafik di samping adalah .
a. =
3
log 2
b. =
3
log( 2)
c. =
3
log( +2)
d. =
3
log 2
e. =
3
log +2

Penyelesaian:
Dengan menggunakan konsep grafik fungsi logaritma diperoleh persamaan umum grafik fungsi logaritma:
=

log

Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 =

log(1)

Dengan memandang sifat logaritma

log 1 = 0, jelas bahwa grafik tersebut mengalami transformasi pada


sumbu X, sehingga persamaan umum grafik fungsi logaritma menjadi:
=

log( +)

Grafik melalui titik (1, 0), sehingga diperoleh:
0 =

log(1 +)
0
= 1 +
1 = 1 +
1 +1 =
2 =
= 2


Sehingga persamaan grafiknya sekarang adalah =

log( +2).

Uji titik yang lain untuk menemukan nilai .

Grafik melalui titik (1, 1), sehingga diperoleh:
1 =

log(1 +2)

log 3 = 1

1
= 3
= 3


Jadi, persamaan grafiknya adalah =
3
log( +2).

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Grafik logaritma monoton naik, berarti > 1.
Dan ternyata tepat, nilai lebih dari 1. Coba perhatikan jawaban pada soal, semua menggunakan bilangan
pokok 3. Artinya semuanya
3
log( )

Nah, sekarang ingat grafik dari =
3
log adalah sebagai berikut:

Jadi, grafik pada soal di atas adalah hasil pergeseran dari
grafik =
3
log ke kiri sejauh 2 satuan di sumbu X,
artinya variabel harus ditambah 2.

Jadi, persamaan grafik pada soal adalah =
3
log( +2).
Selesai!!


Penyelesaian LOGIKA PRAKTIS:
Grafik melewati titik (1, 1), cek (1) = 1 pada semua opsi jawaban:
A. () =
3
log 2 (1) =
3
log 2 1
B. () =
3
log( 2) (1) =
3
log(1) 1
C. () =
3
log( + 2) (1) =
3
log 3 = 1 (Jadi inilah jawaban yang benar!)
D. () =
3
log 2 (1) =
3
log 1 2 1
E. () =
3
log + 2 (1) =
3
log 1 +2 1


(1, 0)
1
1 7
2
X
O
1
3 9
2
X
Y
O 1
Y
=
3
log
Halaman 122 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....
A.
1
2 ) (

x
x f
B. 1 2 ) (
x
x f
C. x x f log ) (
2

D. ) 1 log( ) (
2
x x f
E. 2 2 ) (
x
x f






2. Perhatikan gambar grafik fungsi eksponen berikut ini. Persamaan grafik fungsi pada gambar adalah ....
A.
x
x f 3 ) (
B.
1
3 ) (

x
x f
C.
1
3 ) (

x
x f
D. 1 3 ) (
x
x f
E. 1 3 ) (
x
x f







3. Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....
A.
x
x f 2 ) (
B.
1
2 ) (

x
x f
C.
2 2
3 ) (

x
x f
D.
1
3 ) (

x
x f
E.
2
3 ) (

x
x f


4. Fungsi yang sesuai dengan grafik berikut adalah ....
A.
x
x f 2 ) (
B.
1
2 ) (

x
x f
C. 1 2 ) (
x
x f
D. 1 3 ) (
x
x f
E.
x
x f 3 ) (



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

TRIK SUPERKILAT:
Grafik tersebut adalah grafik
eksponen yang didapatkan
dari hasil pergeseran pada
sumbu Y untuk grafik = 2


Jadi grafik tersebut adalah =
2

1


TRIK SUPERKILAT:
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
yang didapatkan dari hasil pergeseran
pada sumbu Y untuk grafik = 3


Jadi grafik tersebut adalah = 3

+1


TRIK SUPERKILAT:
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
yang didapatkan dari hasil pergeseran
pada sumbu X untuk grafik = 3


Jadi grafik tersebut adalah = 3
2



TRIK SUPERKILAT:
Grafik tersebut adalah grafik eksponen
yang didapatkan dari hasil pergeseran
pada sumbu Y untuk grafik = 2


Jadi grafik tersebut adalah = 2

+1


Y
X
-1 0 1 2 3
3
2
1
(0, 2)
(1, 3)
y
Y
x
X
2 3
3
1
Y
X
-3 -2 -1 0 1 2 3
4
2
10
Y
X
1 2 3
3

2

1
-3

-2

-1
(2, 3)
(1, 1)
(-1, -
2
1
)
2
1


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 123

2. 16. Menyelesaikan masalah deret aritmetika.
Deret Aritmetika




Barisan Bilangan Deret Bilangan


1
,
2
,
3
, ,

=
1
+
2
+
3
+ +







Barisan Aritmetika Deret Aritmetika

= + ( 1)

=

2
(2 +( 1))
=

2
( +

)







Hubungan

dan


1





Keterangan:

= suku ke-

= jumlah suku pertama


= suku pertama
= beda
= banyaknya suku



Halaman 124 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Hubungan antara

dan

, maupun beda suku barisan.



Suku depan

diintegralkan,
jumlah koefisien

dan

harus sama.





Suku depan

diturunkan,
jumlah koefisien

dan

harus sama.


Koefisien Koefisien
suku depan suku depan
ambil aja dikali dua







beda beda


Untuk meringkas pengerjaan soal UN Matematika SMA dalam topik materi barisan dan deret aritmetika ini,
maka perlu kita coba buktikan dulu TRIK SUPERKILAT yang akan kita gunakan. TRIK SUPERKILAT yang akan
kita gunakan adalah sebuah penyederhanaan langkah dari penjabaran terhadap hubungan antara dua hal, yaitu

(suku ke-), dan

(jumlah n suku pertama).



Dari definisi barisan aritmetika dan deret aritmetika diperoleh:

= +( 1)
= +
= +( )
dan

=

2
(2 +( 1))
=

2
(2 + )
=

2

2
+
(2)
2


Kesimpulan!

Dari konsep

= +( 1) akan menghasilkan sebuah formula dengan bentuk

= +( )


Lho ini kan integral!!! Berarti ini turunan!!


Dari konsep

=

2
(2 +( 1)) akan menghasilkan sebuah formula berbentuk

+
(2)
2



Untuk suku pertama berlaku
1
=
1
+( ) =

2
+
(2)
2
.
Jadi, pada suku pertama dan jumlah suku pertama itu nilainya pasti sama, sehingga hal tersebut juga
membuktikan bahwa jumlah koefisien baik

maupun

adalah sama.

Beda barisan aritmetika adalah koefisien suku depan dari



Dari konsep

= +( 1) akan menghasilkan sebuah formula dengan bentuk

= +( )

Berarti beda barisan aritmetika adalah koefisien suku depan

dikalikan 2.

Dari konsep

=

2
(2 +( 1)) akan menghasilkan sebuah formula berbentuk

2
+
(2)
2


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 125

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan

jika diketahui

:

Jumlah suku pertama jika diketahui

= 2 +1 adalah .

Langkah logika praktis:

2
diperoleh dari integral 2.
Perhatikan

jumlah koefisiennya adalah 2 + 1 = 3, sementara

=
2
+sesuatu.
Karena jumlah koefisien

dan

harus sama, maka jelas sesuatunya adalah 2.


Jadi

=
2
+2.
SELESAI.


Menentukan

jika diketahui

:

Rumus suku ke- jika diketahui

= 3
2
+5 adalah .

Langkah logika praktis:
6 diperoleh dari turunan 3
2
.
Perhatikan

jumlah koefisiennya adalah 3 + 5 = 8, sementara

= 6 +sesuatu.
Karena jumlah koefisien

dan

harus sama, maka jelas sesuatunya adalah 2.


Jadi

=
2
+2.
SELESAI.


Menentukan beda jika diketahui

:

Jika diketahui

= 2 5, beda barisan aritmetika tersebut adalah .



Langkah logika praktis:
Beda barisan aritmetika diperoleh dari koefisien depan (variabel pangkat terbesar), yaitu2.
Koefisien tersebut ambil aja.
Sehingga beda barisan aritmetika adalah 3.
SELESAI.


Menentukan beda jika diketahui

:

Jika diketahui

= 3
2
+5, beda barisan aritmetika tersebut adalah

Langkah logika praktis:
Beda barisan aritmetika diperoleh dari koefisien depan (variabel pangkat terbesar), yaitu 3.
Koefisien tersebut kalikan dua.
Sehingga beda barisan aritmetika adalah 3 2 = 6.
SELESAI.

Halaman 126 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Beda Barisan Aritmetika

Jika diketahui dua suku pada barisan aritmetika,
maka beda dari barisan aritmetika tersebut bisa ditentukan dengan:
=




Bukti:

= +( ) ..(1)

= +( ) ..(2)
Dengan mengeliminasi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:

= +( )

= +

= +( )

= +

= ( ) =






Menentukan beda jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika:

Jika diketahui
7
= 19 dan
10
= 28, beda barisan aritmetika tersebut adalah =
2819
107
=
9
3
= 3.

Langkah logika praktis:
Beda adalah suku besar kurangi suku kecil,
lalu hasilnya dibagi dengan selisih indeks suku besar dikurangi indeks suku kecil.

Atau

Selisih suku dibagi selisih indeks suku.

SELESAI.


Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika:

Jika diketahui
3
= 24 dan
8
= 54, tentukan suku ke-15 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Suku ke 15 adalah suku ke-8 ditambah 7 beda lagi.
Jadi,
15
=
8
+7
= 54 +7(
5424
83
)
= 54 +7(6)
= 54 +42
= 96

SELESAI.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 127

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya sama:

Jika diketahui
3
= 24 dan
8
= 54, tentukan suku ke-13 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-3, suku ke-8 dan suku ke-13.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 13 8 = 8 3, yaitu sama-sama berselisih 5.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka selisihnya suku tersebut juga sama!
Suku ke 13 adalah suku ke-8 ditambah selisih suku ke-8 dan suku ke-3.
Jadi,
15
=
8
+
8

3
= 54 +(54 24)
= 54 +30
= 84


Atau

24 ke 54 itu ditambah 30, maka 54 ditambah 30 lagi sama dengan 84.

SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan aritmetika dan selisih
indeksnya berkelipatan.

Jika diketahui
2
= 15 dan
5
= 45, tentukan suku ke-14 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-14.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 14 5 adalah 9, sementara itu selisih 5 2 adalah 3. Jadi 9 dibagi 3 itu adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 3 kali lebih besar maka selisihnya suku tersebut juga 3 kali
lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 ditambah tiga kali selisih suku ke-5 dan suku ke-2.
Jadi,
14
=
5
+3 (
5

2
)
= 45 +3(45 15)
= 45 +90
= 135


SELESAI.


Menyimpulkan makna dari jumlah beberapa suku.

Jika diketahui
1
+
5
+
6
= 45, tentukan suku ke-4 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Perhatikan, ada tiga suku. Suku-suku pada soal adalah suku ke-1, suku ke-5 dan suku ke-6.
Bukankah indeks suku barisan tersebut bisa dibagi tiga? Kenapa dibagi tiga? Ya sebanyak jumlah suku tadi!
1 +5 +6
3
= 4

Ya udah berarti suku ke empat adalah rata-rata dari jumlah ketiga suku tersebut.

Jadi,
4
=
(
1
+
5
+
6
)
3
=
45
3
= 15


SELESAI.



Halaman 128 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan Sn = 2n
2
+ 4n. Suku ke-9 dari deret
aritmetika tersebut adalah ....
A. 30
B. 34
C. 38
D. 42
E. 46

2. Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan . 3
2
n n S
n
Suku ke-20 deret aritmetika
tersebut adalah ....
A. 30
B. 34
C. 38
D. 42
E. 46

3. Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan .
2
3
2
5
2
n n S
n
Suku ke-10 dari deret
aritmetika tersebut adalah ....
A. 49
B. 47
2
1

C. 35
D. 33
2
1

E. 29

4. Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan . 5
2
n n S
n
Suku ke-20 dari deret
aritmetika tersebut adalah ....
A. 44
B. 44
C. 40
D. 38
E. 36



5. Keuntungan seorang pedagang bertambah setiap bulan dengan jumlah yang sama. Jika keuntungan pada
bulan pertama sebesar Rp46.000,00 dan pertambahan keuntungan setiap bulan Rp18.000,00 maka jumlah
keuntungan sampai bulan ke-12 adalah ....
A. Rp1.740.000,00
B. Rp1.750.000,00
C. Rp1.840.000,00
D. Rp1.950.000,00
E. Rp2.000.000,00





TRIK SUPERKILAT 1:

9
=
9

8

= 2(9
2
8
2
) + 4(9 8)
= 2(17) +4
= 38



= 46.000,00
= 18.000,00

12
= ?

=

2
(2 +( 1))

12
=
12
2
(2(46) +(11)18) dalam ribuan rupiah
= 6(92 + 198)
= 6(290)
= 1.740



TRIK SUPERKILAT 1:

20
=
20

19

= (20
2
19
2
) + 3(20 19)
= 39 +3
= 42



TRIK SUPERKILAT 1:

10
=
10

9

=
5
2
(10
2
9
2
) +
3
2
(10 9)
=
95
2
+
3
2

= 49



TRIK SUPERKILAT 1:

20
=
20

19

= (20
2
19
2
) + 5(20 19)
= 39 +5
= 44



TRIK SUPERKILAT 2:

= 2
2
+ 4

= 4 + 2

9
= 4 + 2
= 4(9) + 2
= 36 + 2
= 38



TRIK SUPERKILAT 2:

=
2
+ 3

= 2 + 2

9
= 2 + 2
= 2(20) +2
= 40 + 2
= 42



TRIK SUPERKILAT 2:

=
5
2

2
+
3
2

= 5 1

9
= 5 1
= 5(10) 1
= 50 1
= 49



TRIK SUPERKILAT 2:

=
2
+ 5

= 2 + 4

9
= 2 + 4
= 2(20) +4
= 40 + 4
= 44



TRIK SUPERKILAT:

= 18.000 + 28.000

= 9.000
2
+ 37.000

12
= 9.000(12)
2
+ 37.000(12)
= 9.000(144) + 444.000
= 1.296.000 + 444.000
= 1.740.000



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 129

6. Harminingsih bekerja di perusahaan dengan kontrak selama 10 tahun dengan gaji awal Rp.1.600.000,00.
Setiap tahun Harminingsih mendapat kenaikan gaji berkala sebesar Rp200.000,00. Total seluruh gaji yang
diterima Harminingsih hingga menyelesaikan kontrak kerja adalah ....
A. Rp25.800.000,00
B. Rp25.200.000,00
C. Rp25.000.000,00
D. Rp18.800.000,00
E. Rp18.000.000,00


7. Sebuah pabrik memproduksi barang jenis A pada tahun pertama sebesar 1.960 unit. Tiap tahun produksi
turun sebesar 120 unit sampai tahun ke-16. Total seluruh produksi yang dicapai sampai tahun ke-16
adalah ....
A. 45.760
B. 45.000
C. 16.960
D. 16.000
E. 19.760





Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

= 1.600.000,00
= 200.000,00

10
= ?


=

2
(2 + ( 1))

10
=
10
2
(2(1.600) + (9)200) dalam ribuan rupiah
= 5(3.200 + 1.800)
= 5(5.000)
= Rp25.000



= 1.960
= 120

16
= ?


=

2
(2 + ( 1))

16
=
16
2
(2(1.960) + (15)(120))
= 8(3.920 1.800)
= 8(2.120)
= 16.960




Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 130 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

2. 17. Menyelesaikan masalah deret geometri.
Deret Geometri




Barisan Bilangan Deret Bilangan


1
,
2
,
3
, ,

=
1
+
2
+
3
+ +







Barisan Geometri Deret Geometri

=
1

=
(

1)
1
, || > 1

=
(1

)
1
, || < 1






Deret Geometri
Tak Hingga

=

1












Hubungan

dan


1





Keterangan:

= suku ke-

= jumlah suku pertama

= jumlah deret geometri tak hingga


= suku pertama
= rasio
= banyaknya suku



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 131

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rasio Barisan Geometri

Jika diketahui dua suku pada barisan geometri,
maka rasio dari barisan geometri tersebut bisa ditentukan dengan:

=



Bukti:

..(1)

..(2)
Dengan membagi pada persamaan (1) dan (2) akan diperoleh:

=
()()

=
()





Jika jarak antar dua suku barisan geometri itu sama, maka rasio antar dua suku barisan tersebut juga sama.

Jika jarak indeks antar dua suku barisan sama,







Maka rasio antar dua suku suku barisan juga sama.

Bukti:

Dari rumus suku ke-n

=
1
diperoleh:

2
=

5
=
4

8
=
7


Rasio
5
dan
2
adalah

2
=

4

=
3

Rasio
8
dan
5
adalah

5
=

7

4
=
3


Terbukti bahwa jika selisih indeks antar dua suku sama,
maka rasio antar dua suku tersebut juga sama.




Halaman 132 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan rasio jika diketahui dua suku dari barisan geometri:

Jika diketahui
3
= 16 dan
7
= 256, rasio barisan geometri tersebut adalah .

Langkah logika praktis:
=

3
73
=

256
16
4
= 16
4
= 2
Rasio adalah hasil pembagian suku besar dengan suku kecil,
lalu hasilnya diakar pangkat selisih indeks suku besar dikurangi indeks suku kecil.

Atau

Pembagian suku diakar pangkat selisih indeks suku.

SELESAI.


Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri:

Jika diketahui
3
= 16 dan
7
= 256, tentukan suku ke-9 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Suku ke 9 adalah suku ke-7 dikalikan rasio pangkat 2.
=

3
73
=

256
16
4
= 16
4
= 2

Jadi,
9
=
7

2
= 256 2
2
= 256 4
= 1024


SELESAI.

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya sama:

Jika diketahui
2
= 6 dan
4
= 24, tentukan suku ke-6 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-4 dan suku ke-6.
Bukankah indeks suku barisan tersebut selisihnya sama? 6 4 = 4 2, yaitu sama-sama berselisih 2.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut sama maka rasio suku tersebut juga sama!
Suku ke 4 adalah suku ke-2 ditambah rasio suku ke-4 dan suku ke-2.
Jadi,
6
=
4

2
= 24
24
6
= 96


Atau

6 ke 24 itu dikali 4, maka 24 dikali 4 lagi sama dengan 96.

SELESAI.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 133

Menentukan suku ke- jika diketahui dua suku dari barisan geometri dan selisih
indeksnya berkelipatan.

Jika diketahui
2
= 4 dan
5
= 12, tentukan suku ke-11 dari barisan tersebut!

Langkah logika praktis:
Perhatikan, suku-suku pada soal, suku ke-2, suku ke-5 dan suku ke-11.
Bukankah indeks suku barisan tersebut berkelipatan?
Selisih dari 11 5 adalah 6, sementara itu selisih 5 2 adalah 3.
Ingat kalau selisih indeks suku barisan tersebut 2 kali lebih besar maka rasio suku tersebut adalah pangkat
2 lebih besar!
Suku ke 14 adalah suku ke-5 dikali pangkat tiga dari rasio suku ke-5 dan suku ke-2.
Jadi,
14
=
5
(

2
)
2
= 45 3(
12
4
)
2
= 45 3(3)
2
= 45 27
= 1215


SELESAI.



Halaman 134 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT deret geometri tak hingga

Apabila yang ditanyakan adalah lintasan bola yang jatuh dengan rasio pemantulan

maka lintasan yang


ditempuh bola sampai berhenti adalah sebagai berikut:

= (
+

)

Bukti:

Perhatikan gambar lintasan bola berikut:



dst



Mari kita ringkas rumus deret geometri tak hingga berikut:

Untuk lintasan bola ke bawah dimulai dengan , sedang untuk lintasan ke atas dimulai oleh , sehingga
diperoleh rumus panjang seluruh lintasan bola:

=

1
+

1
=
(1 +)
1


Misal =

, maka diperoleh:

=
(1 +

)
1

=
(
+

= (
+

) (


) = (
+

)
Jadi,

=
( +)
( )





Logika Praktis pada Tipe Soal yang Sering Muncul

Aplikasi jumlah deret geometri tak hingga.

Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian
2
3
dari ketinggian
sebelumnya. Maka panjang lintasan yang dilalui bola sampai berhenti adalah .

Langkah logika praktis:

Misal =

=
2
3
, maka = 2 dan = 3;
Ketinggian awal bola, = 10 m.
Jadi,

=
( +)
( )
= 10
(3 +2)
(3 2)
= 10 5
= 50 m


SELESAI.



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 135

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Barisan geometri dengan suku ke-5 adalah
3
1
dan rasio
3
1
, maka suku ke-9 barisan geometri tersebut
adalah ....
A. 27
B. 9
C.
27
1

D.
81
1

E.
243
1


2. Barisan geometri dengan 384 U
7
dan rasio = 2. Suku ke-10 barisan tersebut adalah ....
A. 1.920
B. 3.072
C. 4.052
D. 4.608
E. 6.144

3. Suku ke-tiga dan suku ke-tujuh suatu deret geometri berturut-turut 16 dan 256. Jumlah tujuh suku pertama
deret tersebut adalah ....
A. 500
B. 504
C. 508
D. 512
E. 516





Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

5
=
1
3
=
4
=
1
3

9
= ?

9
=
8
= (
4
)
4
= (
1
3
) (
1
3
)
4
=
1
3
5
=
1
243

3
= 16 =
2

7
= 256 =
6

7
= ?

3
=
256
16


6

2
= 16
4
= 16 = 2

3
= 16
2
= 16 4 = 16 = 4

7
=
(
7
1)
1
=
4(128 1)
2 1
= 4(127)
= 508

7
=
6
= 384
= 2

10
= ?

10
=
9
= (
6
)
3
= 384(2)
3
= 384 8 = 3.072



Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 136 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

SKL 3. Memahami sifat atau geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang, jarak dan sudut.

3. 1. Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.
Dimensi Tiga


Garis Tegak Lurus Bidang

jika garis tersebut setiap garis pada bidang

minimal dua garis saja








Jarak Sudut

Titik dan Sesuatu Selain Titik dan Sesuatu


Syarat keduanya harus sejajar



Jarak Titik dan Titik Jarak Garis dan Garis Sudut Garis dan Garis

berupa garis lurus harus tegak lurus sudut terkecil







Jarak Titik dan Garis Jarak Garis dan Bidang Sudut Garis dan Bidang

harus tegak lurus harus tegak lurus sudut garis dengan proyeksinya







Jarak Titik dan Bidang Jarak Bidang dan Bidang Sudut Bidang dan Bidang

harus tegak lurus harus tegak lurus sudut dua garis garis potong
















Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 137

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga



Pada kubus ABCD.EFGH berlaku:
Misal sisi kubus adalah cm,

Akan diperoleh diagonal-diagonal kubus sebagai berikut:
Diagonal sisi kubus = cm.
Diagonal ruang kubus adalah = cm.

Misal titik potong diagonal sisi alas adalah O dan titik
potong diagonal sisi atas adalah P,
maka akan diperoleh panjang ruas garis berikut:
Ruas garis = =

cm.
Serta akan diperoleh dan .





















Perhatikan penampang bidang diagonal ACGE, nah kita
bisa mengamati pada diagonal ruang EC, terbagi menjadi
tiga bagian yang sama panjang yaitu:
= = =

cm.




Oke, untuk menghindari hanya sekadar menghafal pola dari ruas garis istimewa pada kubus seperti garis
diagonal, garis yang menghubungkan titik potong diagonal sisi dengan titik sudut sisi di depannya, dan pola dari
garis diagonal ruang yang terbagi adil tiga bagian, maka Pak Anang tidak menyarankan untuk menghafalnya.
Yah syukur-syukur kalau bisa hafal karena terbiasa mengerjakan, itu lebih baik.
Namun, alangkah lebih bijak bila adik-adik mampu menguasai teorema Pythagoras plus tripel Pythagorasnya.

Masih ingat pembahasan SMART SOLUTION tripel Pythagoras pada bab Vektor?

Di halaman selanjutkan akan dibahas tentang TRIPEL PYTHAGORAS!


A B
C
D
E
F
G H
O
P
A B
C
D
E
F
G H
O
P
A
C
G E
O
P
Q
R
Q
R
Halaman 138 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras:

Masih ingat tripel Pythagoras?
Asyik.!

Pola tripel Pythagoras ini penting bila adik-adik ingin cepat menyelesaikan konsep Pythagoras pada segitiga
siku-siku, tanpa harus memakan banyak waktu. Gunakan logika praktis dari pengembangan konsep dasar yang
telah adik-adik dapatkan di sekolah.

Oke kita mulai trik menghafalnya dulu.

Pada gambar di samping, adik-adik tentu sudah hafal konsep Pythagoras berikut:

2
=
2
+
2
, dengan catatan pada gambar tersebut sisi adalah sisi terpendek!

Seumpama diubah menjadi
2
=
2

2
, kan ya nggak papa to ya? Hehe Sama aja!

Perhatikan:

2
=
2

2

2
= ( +) ( )

carilah
bilangan
yang
selisihnya
satu


Jadi disini kita mencari dua bilangan , yang selisihnya satu dan jumlah kedua bilangan harus sama dengan
kuadrat sisi terpendek!
Ini hanya berlaku untuk sisi terpendek ganjil, yaitu 3, 5, 7, 9, dst.

Trik Cepat Hitung Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras yang sering muncul
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41

8 15 17








Pola dasar tripel Pythagoras tersebut juga berlaku untuk kelipatannya.
Contoh:
Maka, untuk menentukan sisi miring, cari FPB dari 10 dan 24 yaitu 2.
Coret semua sisi dengan dibagi 2. Maka akan ditemukan pola dasar dari
tripel Pythagoras yaitu 5, 12, 13.
Jadi, sisi miringnya adalah 2 13 = 26 cm.
Selesai!

Cara cepat menghafal bilangan tripel Pythagoras
Khusus bilangan ganjil seperti 3, 5, 7, 9, dst maka tripel Pythagorasnya adalah bilangan tersebut
dengan dua bilangan lain yang selisihnya satu dan jumlahnya adalah kuadrat bilangan ganjil tersebut!
Contoh:
3
2
= 9 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 9 adalah 4 dan 5.
Sehingga tripel Pythagoras yang dimulai oleh angka 3 adalah 3, 4, 5.
5
2
= 25 maka dua bilangan berurutan yang jumlahnya 25 adalah 12 dan 13,
sudah pasti tripel Pythagorasnya 5, 12, 13
3
4
5
5
12
13



10
24

5
12
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 139

LOGIKA PRAKTIS Tripel Pythagoras Bentuk Akar:

Kalau sebelumnya adalah tripel Pythagoras bentuk biasa, sekarang bagaimana tripel Pythagoras bentuk akar?

Sebenarnya prinsip dasar teorema Pythagoras bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.
Namun, apabila mau sedikit kreatif mengembangkan imajinasi, maka ada jalan lain yang lebih menyenangkan.

Apa sih Tripel Pythagoras bentuk akar itu?????
Lihat konsepnya pada gambar di bawah:






Misal sisi tegak lurus sebuah segitiga siku-siku adalah dan , dan misal sisi miring segitiga siku-siku
adalah , maka nilai bisa ditentukan oleh:

2
= ()
2
+()
2
=
2
+
2

=
2
( +)
=

2
+
= +


Jadi jelas bahwa pola bilangan tripel Pythagoras seperti ini:

Tripel Pythagoras bentuk akar
+





Contoh:




Penerapan Tripel Pythagoras bentuk akar pada Dimensi Tiga

Masih ingat ruas garis AP dan OG pada kubus tadi? Nih gambarnya lihat di bawah:


Perhatikan , = cm dan =
1
2
2 cm, maka:

= cm =
1
2
4 cm.
=
1
2
2 cm


Jelas bahwa panjang
=
1
2
6 cm.







+
bilangannya harus sama,
kalau nggak sama cari FPBnya
jumlahkan saja bilangan di dalam akar



44
49
413
8
12
Cari FPB dari 12 dan 8.
FPBnya adalah 4.
Berarti jadikan bilangan pokoknya menjadi 4.
Artinya 12 = 49 dan 8 = 44,
Jadi sisi miring dari segitiga tersebut adalah 49 +4 = 413

A B
D
E
F
G H
O
P
C
1
2
4
1
2
2
E
A
P
Halaman 140 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

KESIMPULAN TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Dimensi Tiga:

Pada soal UN mengenai dimensi tiga, untuk mencari jarak, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat
garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa diselesaikan dengan menerapkan
konsep tripel Pythagoras dan konsep Kesebangunan kelas IX SMP.

Sedangkan untuk mencari sudut, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari titik perpotongan antara
kedua objek lalu membuat garis bantu sehingga bisa diperoleh sebuah segitiga. Dan kebanyakan bisa
diselesaikan dengan menerapkan konsep tripel Pythagoras, Aturan Sinus dan Kosinus dan konsep
Kesebangunan kelas IX SMP.

Trik Superkilat yang lainnya masih akan dipublish nanti. :)

Terus kunjungi http://pak-anang.blogspot.com ..



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 141

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 12 cm. Jika P titik tengah CG, maka jarak titik P
dengan garis HB adalah ....
A. 8 5 cm
B. 6 5 cm
C. 6 3 cm
D. 6 2 cm
E. 6 cm












2. Pada kubus ABCD.EFGH, panjang rusuk 8 cm. Jarak titik E dengan bidang BGD adalah ....
A. 3
3
1
cm
B. 3
3
2
cm
C. 3
3
4
cm
D. 3
3
8
cm
E. 3
3
16
cm










A B
E F
H G
B
D
C
P
12 cm
12 cm
C
P
B
12 cm
6 cm
PB = BC
2
+PC
2

= 12
2
+6
2

= 144 +36
= 180
= 65 cm
BP dan PH sama panjang, karena BP dan PH adalah garis
miring dari segitiga siku-siku dengan sisi 12 cm dan 6 cm.
BP dan PH siku-siku karena BP dan PH berada pada dua
sisi yang saling tegak lurus (BCGF dan EFGH).
BH adalah diagonal ruang, BH = 123 cm.
Segitiga BPH adalah segitiga sama kaki. Sehingga proyeksi
P (titik P) tepat berada di tengah-tengah BH. Jadi panjang
BP

= PH = 63 cm.
Jarak titik P ke garis HB adalah panjang PP

.
P B
65 cm
65 cm
P


PP

BP
2
BP

2

=

(65)
2
(63)
2

= 180 108
= 72
= 62 cm
A B
E F
H G
B
D
C
8 cm
8 cm
A
P
E
42 cm
8 cm
EP = EA
2
+AP
2

=

8
2
+(42)
2

= 64 +32
= 96
= 166
= 46 cm
Jarak titik ke bidang adalah jarak titik ke proyeksi titik pada bidang.
Buat bidang yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG, bidang
tersebut adalah bidang diagonal ACGE.
Cari proyeksi titik E pada garis potong kedua bidang (GP) dengan
membuat garis yang melewati E dan tegak lurus bidang BDG.
Proyeksi titik E pada bidang BDG adalah E

.
Sehingga jarak titik E ke bidang BDG adalah jarak E ke E.
Perhatikan segitiga EGP, segitiga tersebut segitiga samakaki, karena
EP = GP = 46 cm. Sedangkan EG adalah diagonal sisi, EG = 82 cm.
E


P
A C
G E
P
E


Perhatikan sudut EGP
sin =


=
8
46
82
=
16
3
3 cm
P


TRIK SUPERKILAT:

Perhatikan bidang diagonal ACGE









EC adalah diagonal ruang, sehingga = 83 cm
Jadi,

=
2
3
=
2
3
83 =
16
3
3 cm
A C
G E
P
E


TRIK SUPERKILAT:

Perhatikan garis PP.

Garis tersebut sejajar dengan AC, dimana AC adalah diagonal sisi. = 122 cm
Tapi panjangnya PP cuma separuh dari AC.

Jadi,

=
1
2
122 = 62 cm
Halaman 142 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

3. Diketahui limas segi empat beraturan P.QRST. Dengan rusuk alas 3 cm dan rusuk tegak
2 3 cm. Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah ....
A. 3
3
1

B. 2
C. 3
D. 2 2
E. 3 2











4. Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan rusuk alas 2 cm dan rusuk tegak 3 cm. Nilai
tangen sudut antara garis TD dan bidang alas ABCD adalah ....
A. 2
4
1

B. 2
2
1

C. 2
3
2

D. 2
E. 2 2








5. Diketahui limas segitiga beraturan T.ABC dengan rusuk 6 cm. Nilai kosinus sudut antara
garis TC dan bidang ABC adalah ....
A. 3
6
1

B. 2
3
1

C. 3
3
1

D. 2
2
1

E. 3
2
1






P
Q
R
S
T
3 cm
3 cm
32 cm
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 3 cm.
Diagonal sisi alas limas adalah TR dan QS. TR = QS = 32 cm.
Proyeksi titik P pada bidang QRST adalah di P

. Dimana P

terletak di
perpotongan kedua diagonal alas.
Jadi sudut antara garis PT dan alas QRST adalah sudut yang dibentuk oleh
garis PT dengan TR (PTR).
Karena pada bidang PRT terdapat segitiga siku-siku PTP, maka akan lebih
mudah menemukan tangen PTR menggunakan segitiga siku-siku
tersebut. (PTR = PTP)
P


P
T P


32 cm
3
2
2 cm
PP

PT
2
TP

2
=

(32)
2
(
3
2
2)
2
=

18
9
2
=

27
2
=
33
2
=
3
2
6 cm
Tangen sudut antara garis PT dan alas QRST adalah:
tan(PT

, QRST) =
PP

TP

=
3
2
6
3
2
2
= 3
2 cm
T
A
B
C
D
2 cm
2 cm
3 cm
Alas limas bentuknya persegi dengan sisi 2 cm.
Diagonal sisi alas limas adalah AC dan BD. AC = BD = 22 cm.
Proyeksi titik T pada bidang ABCD adalah di T. Dimana T

terletak
di perpotongan kedua diagonal alas.
Jadi sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah sudut yang
dibentuk oleh garis TD dengan DB (TDB).
Karena pada bidang TBD terdapat segitiga siku-siku TDT, maka
akan lebih mudah menemukan tangen TDB menggunakan
segitiga siku-siku tersebut. (TDB = TDT)
T


T
D T


3 cm
TT

TD
2
DT

2
=

(3)
2
(2)
2
= 3 2 = 1 cm
Tangen sudut antara garis TD dan alas ABCD adalah:
tan(TD

, ABCD) =
TT

DT

=
1
2
=
1
2
2
3 cm
Alas limas bentuknya segitiga
dengan sisi 6 cm. Dan semua
sisi limas adalah segitiga sama
sisi dengan rusuk 6 cm.
Perhatikan jika T adalah
proyeksi T pada alas ABC
dan D adalah titik tengah
AB, maka CD adalah ruas
garis yang melewati T.
Perhatikan segitiga CDT, karena TT
tegak lurus CD, maka bidang CDT
tegak lurus bidang ABC.
Karena TC berada di CDT dan CDT
tegak lurus ABC, maka sudut yang
dibentuk oleh garis TC dan bidang
ABC adalah sudut antara garis TC
dan ruas garis CD.
T
B

D
6 cm
C
A
B
T
T
D
6 cm
6 cm
6 cm
C
D
T
6 cm
33 cm
TD = TB
2
BD
2
= (6)
2
(3)
2
= 27
= 33 cm

33 cm
33 cm
cos (TC

, ABC) =
TC
2
+ DC
2
TD
2
2 TC DC
=
6
2
+ (33)
2
(33)
2
2 6 (33)
=
36
363
=
1
3
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 143

6. Kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 4 cm. Sudut antara AE dan bidang AFH adalah .
Nilai sin = ....
A. 2
2
1

B. 3
2
1

C. 3
3
1

D. 2
3
2

E. 3
4
3









Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

Kubus rusuk 4 cm.
EG adalah diagonal sisi,
maka EG = 42 cm.
Karena P perpotongan
diagonal sisi atas, maka
=
1
2
= 22 cm

Perhatikan garis AE dan bidang AFH yang berwarna
biru, sudut yang dibentuk oleh garis AE dan AFH bisa
dicari lewat bidang segitiga yang berwarna biru.
P
A

4 cm
22 cm
AP = AE
2
+ EP
2
=

(4)
2
+(22)
2
= 16 + 8
= 24
= 26 cm



Jika sudut antara AE dan AFH adalah
dan siku-siku di , maka
sin =


sin =

=
22
26
=
1
3
=
1
3
3


A B
E F
H G
D
C
4 cm
4 cm
P
E

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 144 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pengantar Konsep Dasar Trigonometri

Segitiga Siku-Siku
dan
Teorema Pythagoras




Teorema Pythagoras








2
=
2
+
2



Tripel Pythagoras
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41
dst
8 15 17
20 21 29





Teorema Pythagoras
Bentuk Akar







Tripel Pythagoras
Bentuk Akar
+








+
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 145

Definisi
Perbandingan Trigonometri


Segitiga Siku-Siku








Sinus Kosinus Tangen






sin =
sisi depan
sisi miring
cos =
sisi samping
sisi miring
tan =
sisi depan
sisi samping



DEMI SIN, SAMI COS, DESA TAN




Identitas Trigonometri



Kebalikan Perbandingan Pythagoras

sec =
1
cos
csc =
1
sin
cot =
1
tan



SEC = SEper Cos
tan =
sin
cos



TAN A adalah
SINA DIPERKOSA




Ingat teorema Phytagoras:

2
+
2
=
2

2
+

2
=

2

2
(

)
2
+(

)
2
= 1


Jadi,

sin
2
+cos
2
= 1
tan
2
+ 1 = sec
2

1 + cot
2
= csc
2




sa

mi

de
mi
de

sa



sisi Samping

sisi Miring


sisi Depan
sudut





dibagi


dibagi


Halaman 146 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Nilai Perbandingan Trigonometri
Sudut Istimewa Kuadran I




Segitiga Sama Sisi Persegi Segitiga Tripel Pythagoras








Sudut 30 dan 60 Sudut 45 Sudut diapit sisi 5 dan 3 adalah 53









Sudut Istimewa Kuadran I Sudut Istimewa Pythagoras

sin30 =
1
2
cos 30 =
3
2
tan30 =
3
1

sin60 =
3
2
cos 60 =
1
2
tan60 =
1
3

sin45 =
1
2
cos 45 =
1
2
tan45 =
1
1

sin37 =
3
5
cos 37 =
4
5
tan37 =
3
4

sin53 =
4
5
cos 53 =
3
5
tan53 =
4
3




Trik Menghafalkan Cepat , urutannya

s/d

Trik Menghafal, gambarkan segitiga 3 4 5.





Tabel Nilai Trigonometri Tabel Nilai Trigonometri


0
1
2


37
3
5

4
5

3
4

30
1
2
53
4
5

3
5

4
3

45
1
2

60
1
2

90
1
2


3
4
5
1
1
2
4
5
1
1 2
3
53
37
45
45
2 2
60 60
60
1
2
3
30
60
d
i
b
a
l
i
k


s
i
n
a

d
i
p
e
r
k
o
s
a


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 147

Nilai Perbandingan Trigonometri




Tabel Nilai Trigonometri


0 0 1 0
30
1
2

1
2
3
1
3
3
45
1
2
2
1
2
2 1
60
1
2
3
1
2
3
90 1 0





Kuadran Relasi Sudut Periodisasi

Periksa Sudut sin = sin( + )


(180 )
Pilih Acuan
cos = cos( + )


Genap Ganjil ()
180 90
360 270 tan = tan( + )

SEMUA SINdikat
TANgan KOSong Fungsi
Fungsi Berubah dimana bilangan bulat
Tetap sin cos
tan cot

Grafik
Cek Kuadran
sin Tanda


Selesai
cos



tan Relasi Sudut Negatif


sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan



0
90
180
270
360
Kuadran I Kuadran II
Kuadran IV Kuadran III
Semua + sin +
tan + cos +
Persamaan Trigonometri

sin = sin = +

(180 )

cos = cos = +

()

tan = tan = +



dimana bilangan bulat
360
360
360
Halaman 148 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Nilai Perbandingan Trigonometri

Diperoleh dari sudut pada segitiga siku-siku


Kalau segitiganya nggak siku-siku. Gimana?

adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut



Aturan Sinus dan
Aturan Kosinus


Aturan Sinus Aturan Kosinus

Ada pasangan sudutsisi yang berhadapan Diketahui dan ditanyakan 3 sisi dan 1 sudut







sisi sudut sudut

(diketahui satu sisi dan
dua sudut)






sisi sisi sudut

(diketahui dua sisi dan
satu sudut di depannya)






sisi sudut sisi

(diketahui dua sisi dan
sudut yang diapitnya)







sisi sisi sisi

(diketahui ketiga sisi
segitiga)

sin
=

sin
=

sin




2
=
2
+
2
2 cos

cos =

2
+
2

2
2





Luas Segitiga







alas tinggi

=
1
2
( )







sisi sudut sisi

=
1
2
sin







satu sisi dan semua sudut

=
1
2

2
sin sin
sin








sisi sisi sisi

= ( )( )( )
dimana =
1
2
( + + )


sin =


= sin
a
sinA
=
b
sinB

=
sin
sin


























?
?
?






?

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 149

Luas Segitiga







sisi sudut sisi

=
1
2
sin




Luas Segi-n Beraturan

Misal segidelapan beraturan.

Maka segidelapan beraturan tersusun atas delapan segitiga sama kaki.

Masing-masing segitiga memiliki sudut pusat sebesar
360
8
= 45.

Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.














Luas dan Keliling
Segi-n Beraturan











sudut pusat =



=
1
2

2
sin (
360

)


= 2 (1 cos (
360

))







360




Halaman 150 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Trigonometri Kelas XI IPA


Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Alat Bukti: Lingkaran satuan dan 3 buah juring masing-masing bersudut , , dan ( ).

Diperoleh dua segitiga
yaitu, dan
dengan =
sehingga, =

Dengan membuktikan = , diperoleh:
( +) =

( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut negatif ( +())
( +) dan ( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut kuadran I



Jumlah dan Selisih Dua Sudut


sin( ) = sincos cos sin
cos( ) = cos cos sinsin




Substitusi = Eliminasi
( +) = ( +) dengan ( )
( +) = ( +) dengan ( )



Trigonometri Sudut Rangkap Jumlah, Selisih dan Perkalian

Sudut Rangkap Sinus Sudut Rangkap Kosinus
Sin2 = 2 sincos cos 2 = cos
2
sin
2

+ 2
2
Substitusi identitas trigonometri

= + 2
2

Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain

Sinus Kuadrat Kosinus Kuadrat
cos 2 = 1 2sin
2
cos 2 = 2cos
2
1




Trigonometri Setengah Sudut

Sinus Setengah Sudut Kosinus Setengah Sudut
sin =

1 cos 2
2


cos =

1 +cos 2
2


1
2

1
2















Khusus untuk tan( ),
tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 151

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengantar Trigonometri.

Modul Pengantar Trigonometri ini adalah suplemen untuk modul TRIK SUPERKILAT dan SMART SOLUTION UN
Matematika SMA 2013. Mengingat materi Trigonometri memerlukan penguasaan konsep dasar yang kuat pada
setiap pokok bahasan.

Pada survey yang dilakukan kepada siswa SMA menunjukkan bahwa materi Trigonometri dan Dimensi Tiga
adalah topik materi yang paling menakutkan di kalangan siswa. Jadi, tidak ada salahnya apabila pada pokok
bahasan Trigonometri ini diberikan suplemen materi pengantar Trigonometri sebagai penguat penguasaan
konsep dasar Trigonometri

Untuk sementara hanya konsep trigonometri kelas X dan XI IPA yang dibahas. Trik Superkilat Cara Mudah
Menghafal Rumus Trigonometri kelas X dan XI IPA yang lainnya masih akan dilanjutkan dan dipublish segera.
:)

Kunjungi laman http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_11.html
untuk mengunduh update materi SMART SOLUTION Pengantar Trigonometri ini :)



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 152 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

SKL 4. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, identitas, dan rumus trigonometri dalam pemecahan masalah.

4. 1. Menyelesaikan masalah geometri dengan menggunakan aturan sinus atau kosinus.
Nilai Perbandingan Trigonometri

Diperoleh dari sudut pada segitiga siku-siku


Kalau segitiganya nggak siku-siku. Gimana?

adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut
adalah sisi di depan sudut


Aturan Sinus dan Kosinus


Aturan Sinus Aturan Kosinus

Ada dua pasangan sudutsisi yang berhadapan Diketahui dan ditanyakan 3 sisi dan 1 sudut







sisi sudut sudut

(diketahui satu sisi dan
dua sudut)






sisi sisi sudut

(diketahui dua sisi dan
satu sudut di depannya)






sisi sudut sisi

(diketahui dua sisi dan
sudut yang diapitnya)







sisi sisi sisi

(diketahui ketiga sisi
segitiga)

sin
=

sin
=

sin




2
=
2
+
2
2 cos

cos =

2
+
2

2
2





Luas Segitiga







alas tinggi

=
1
2
( )







sisi sudut sisi

=
1
2
sin







satu sisi dan semua sudut

=
1
2

2
sin sin
sin








sisi sisi sisi

= ( )( )( )
dimana =
1
2
( + + )

sin =


= sin
a
sinA
=
b
sinB

=
sin
sin


























?
?
?






?

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 153

Luas Segitiga







sisi sudut sisi

=
1
2
sin




Luas Segi-n Beraturan

Misal segidelapan beraturan.

Maka segidelapan beraturan tersusun atas delapan segitiga sama kaki.

Masing-masing segitiga memiliki sudut pusat sebesar
360
8
= 45.

Sehingga luas segidelapan beraturan adalah delapan kali luas segitiga tersebut.














Luas dan Keliling
Segi-n Beraturan











sudut pusat =



=
1
2

2
sin (
360

)


= 2 (1 cos (
360

))







360




Halaman 154 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Aturan Sinus dan Aturan Kosinus:

Segitiga punya tiga unsur atau komponen penyusun, yaitu 3 sisi dan 3 sudut. Untuk menyelesaikan masalah
segitiga dengan aturan sinus atau kosinus maka perlu diperhatikan acuan sebagai berikut:

Komponen yang diketahui dan ditanyakan dari segitiga adalah 3 sisi dan 1 sudut, maka penyelesaiannya adalah
harus menggunakan aturan kosinus.

Komponen yang diketahui dan ditanyakan dari segitiga adalah 2 sisi dan 2 sudut, maka penyelesaiannya adalah:
- Jika masing-masing sisi dan sudut saling berhadapan, maka harus menggunakan aturan sinus.
- Jika masing-masing sisi dan sudut tidak saling berhadapan, maka periksa dulu apakah:
o Diketahui dua sudut, maka penyelesaiannya harus mencari sudut ketiga dulu menggunakan sifat
sudut segitiga 180, dan dilanjutkan menggunakan aturan sinus.
o Diketahui satu sudut, maka penyelesaiannya bisa menggunakan aturan kosinus untuk mencari satu
sisi yang lain, lalu dilanjutkan dengan aturan sinus. (Atau apabila ada satu pasangan sisi sudut yang
berhadapan, bisa menggunakan aturan sinus dulu untuk menentukan pasangan sudut yang lain, lalu
menggunakan sifat sudut segitiga 180)


Atau bisa digambarkan seperti berikut:




Periksa jumlah komponen
yang diketahui dan ditanyakan




3 sisi dan 1 sudut 2 sisi dan 2 sudut




Periksa!
Gunakan aturan kosinus Apakah kedua pasangan
sisi dan sudut tersebut
saling berhadapan



Saling berhadapan Ada yang tidak berhadapan




Periksa!
Gunakan aturan sinus Berapa jumlah sudut
yang diketahui




Dua sudut Satu sudut




Cari sudut ketiga, lalu Gunakan aturan kosinus
gunakan aturan sinus dilanjutkan dengan
aturan sinus



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 155

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan unsur atau komponen segitiga menggunakan aturan sinus atau kosinus.

Contoh Soal:
Diberikan segi empat ABCD seperti gambar di bawah!
Panjang BC adalah .
a. 42 cm
b. 62 cm
c. 73 cm
d. 56 cm
e. 76 cm

Penyelesaian:
Pertama kita mempertimbangkan apakah kita akan menggunakan aturan sinus atau aturan kosinus.
Lalu pada segitiga yang mana kita akan menerapkan aturan sinus atau kosinus tersebut.

Perhatikan gambar, terlihat ada dua segitiga.
1. dengan diketahui 1 sisi dan 1 sudut.
2. dengan diketahui 1 sisi dan 2 sudut.

Nah, ternyata tidak bisa kita terapkan aturan sinus atau kosinus, karena aturan sinus dan kosinus
bisa digunakan jika minimal diketahui 3 atau lebih unsur atau komponen dari segitiga!

Sekarang amati ternyata sudah diketahui 3 komponen segitiga, sehingga agar tepat diketahui
minimal 3 komponen maka kita harus mencari panjang terlebih dahulu.

Perhatikan ,
Diketahui 1 sisi dan 2 sudut, ditanyakan 1 sisi . (2 sisi dan 2 sudut)
Periksa apakah kedua pasang sisi dan sudut saling berhadapan?
Ya! Maka pada berlaku aturan sinus:

sin
=

sin
=

sin
sin
=
10
sin45
sin30
=
10
1
2
2

1
2
=
10
2

=
10
2

2
2
(rasionalisasi penyebut bentuk akar)
=
102
2
= 52 cm


Nah, sekarang perhatikan ,

Diketahui 2 sisi dan 1 sudut, ditanyakan 1 sisi . (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus pada :

2
=
2
+
2
2 cos
= (102)
2
+(52)
2
2(102)(52) cos 60
= 200 +50 200
1
2
= 250 100
= 150 cm


Jadi,
= 150 = 256 = 56 cm
D

A

C

30

45

?

A

B

C

60

102 cm
52 cm
?

D

A

B

C

60

102 cm
30

45

Halaman 156 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan luas segi-n beraturan.

Contoh Soal:
Luas segi-12 beraturan dengan panjang jari-jari lingkaran luar 8 cm adalah .
a. 192 cm
2

b. 172 cm
2

c. 162 cm
2

d. 148 cm
2

e. 144 cm
2


Penyelesaian:
Ingat luas segitiga:







sisi sudut sisi

=
1
2
sin


Segi-12 beraturan terdiri atas 12 segitiga yang kongruen, jadi kita cukup mencari luas salah satu segitiga
penyusun segi-12 beraturan tersebut.

Perhatikan ,
=
1
2
sin
=
1
2
8 8 sin30
= 32
1
2
= 16 cm
2


Jadi, luas segi-12 beraturan adalah:

12
= 12
= 12 16
= 192 cm
2



Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Ingat luas segi-n beraturan dengan jari-jari lingkaran luar adalah:


=
1
2

2
sin
360

= 12
1
2
8
2
sin30 = 192 cm
2


8
8

O
A
B




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 157

Menentukan keliling segi-n beraturan.

Contoh Soal:
Keliling segi-12 beraturan dengan panjang jari-jari lingkaran luar 8 cm adalah .
a. 96

2 +3 cm
b. 96

2 3 cm
c. 8

2 +3 cm
d. 8

2 3 cm
e.

128 3 cm

Penyelesaian:
Segi-12 beraturan terdiri atas 12 segitiga yang kongruen, jadi kita cukup mencari panjang keliling pada
salah satu segitiga penyusun segi-12 beraturan tersebut, yaitu panjang sisi .

Perhatikan ,
Diketahui 2 sisi dan 1 sudut ditanyakan 1 sisi . (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus:

2
=
2
+
2
2 cos
= (8)
2
+(8)
2
2(8)(8) cos 30
= 64 +64 128
1
2
3
= 128 643 cm


Jadi,
=

128 643 cm



Sehingga, keliling segi-12 beraturan adalah

12
= 12
= 12

128 643 cm
= 12 64

2 3 cm
= 12 8

2 3 cm
= 96

2 3 cm


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Ingat keliling segi-n beraturan dengan jari-jari lingkaran luar adalah:


= 2(1 cos ) = 12 8

2(1
1
2
3) = 96

2 3 cm

= 8
= 8

O
A
B
Halaman 158 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan volume bangun ruang menggunakan aturan sinus atau kosinus.

Contoh Soal:
Diberikan prisma tegak segitiga ABC.DEF dengan
panjang rusuk = 6 cm, = 37 cm, dan = 3 cm.
Tinggi prisma adalah 20 cm. Volume prisma adalah .
a. 552 cm
3

b. 602 cm
3

c. 753 cm
3

d. 903 cm
3

e. 1203 cm
3


Penyelesaian:
Perhatikan prisma tegak segitiga ABC.DEF berikut:













Perhatikan ,










Ingat lagi tentang luas segitiga,







alas tinggi

=
1
2
( )







sisi sudut sisi

=
1
2
sin







satu sisi dan semua sudut

=
1
2

2
sin sin
sin








sisi sisi sisi

= ( )( )( )
dimana =
1
2
( + + )

Ternyata kita bisa menggunakan rumus = ( )( )( ).
Yang jadi masalah adalah ada sisi yang memuat bentuk akar. Repot deh perkaliannya nanti.

Pilih saja rumus luas segitiga yang =
1
2
sin, dengan catatan kita harus tahu salah satu sudut dari
segitiga tersebut.

Akan dicari salah satu sudut segitiga (misalkan ), dengan diketahui 3 sisi segitiga. (3 sisi dan 1 sudut)
Pasti berlaku aturan kosinus, yaitu:

2
=
2
+
2
2 cos




F D
E
B
C
A
F D
E
B
C
A
A
B
C
6 cm
3 cm
37 cm














Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 159

Sehingga,

2
=
2
+
2
2 cos cos =

2
+
2

2
2
=
(6)
2
+(37)
2
(3)
2
2(6)(37)
=
36 +63 9
367
=
90
367
=
5
27


Jadi,
cos =
5
27


Nilai kosinus tersebut bisa dinyatakan pada segitiga siku-siku berikut,







Sehingga akan diperoleh nilai sinus dari ,
sin =
3
27


Dari nilai sinus dan panjang sisi dan dan rumus luas segitiga =
1
2
sin diperoleh luas
segitiga , yaitu:

=
1
2
sin
=
1
2
(6)(37) (
3
27
)
=
9
2
3 cm
2


Jadi, volum prisma tersebut adalah:

=
=
=
9
2
3 20
= 903 cm
3




B
5
27
3
Halaman 160 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui segienam beraturan. Jika jari-jari lingkaran luar segienam beraturan adalah 10 satuan, maka
luas segienam beraturan tersebut adalah ....
A. 150 satuan luas
B. 2 150 satuan luas
C. 3 150 satuan luas
D. 300 satuan luas
E. 2 300 satuan luas



2. Panjang jari-jari lingkaran luar segidelapan beraturan adalah 6 cm. keliling segidelapan tersebut adalah ....
A. 06 2 2 cm
B. 12 2 2 cm
C. 36 2 2 cm
D. 48 2 2 cm
E. 72 2 2 cm




3. Luas segi-12 beraturan adalah 192 cm
2
. Keliling segi-12 beraturan tersebut adalah ....
A. 96 3 2 cm
B. 96 3 2 cm
C. 8 3 2 cm
D. 8 3 2 cm
E. 3 128 cm



4. Keliling suatu segienam beraturan adalah 72 cm. Luas segienam tersebut adalah ....
A. 3 432 cm
B. 432 cm
C. 3 216 cm
D. 2 216 cm
E. 216 cm



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

=

2

2
sin
360



6
=
6
2
(10)
2
sin
360
6
= 3 100 sin60
= 300
1
2
3
= 1503


TRIK SUPERKILAT:
Karena bangunnya adalah segienam, berarti
sudut pusatnya 60, sementara jari-jari
lingkaran luar adalah bilangan bulat tanpa
bentuk akar, jadi jawabannya pasti memuat
3 yang berasal dari nilai sin 60. Dari sini
tanpa menghitung kita akan tahu bahwa
jawaban yang benar hanya C saja.
=

2
+
2
2 cos
360

= = (

2
+
2
2 cos
360

) = (2
2
(1 cos
360

))

8
= 8 6 (2 (1
1
2
2) )
= 48

2 2 cm




6
6
= 12
1
2

2
sin(
2
12
) 192 = 3
2

2
= 64 = 8 cm
=
2
+
2
2 cos
360

= = (
2
+
2
2 cos
360

) = (2
2
(1 cos
360

))

8
= 12 6(2(1
1
2
3) )
= 96

2 3 cm




8
8
Karena bangun
segienam, maka
segitiga yang
terbentuk adalah
segitiga sama sisi.
Akibatnya semua sisi
segitiga adalah 12 cm.
12

12 12

=

2

2
sin
360



6
=
6
2
(12)
2
sin
360
6
= 3 144 sin60
= 432
1
2
3
= 2163 cm
2


TRIK SUPERKILAT:
Karena segienam, berarti sudut
pusatnya 60, sementara jari-jari
lingkaran luar adalah bilangan
bulat tanpa bentuk akar, jadi
jawabannya pasti memuat 3
yang berasal dari nilai sin60. Dari
sini tanpa menghitung kita akan
tahu bahwa jawaban yang benar
hanya A atau C saja.

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 161

4. 2. Menyelesaikan persamaan trigonometri.
Nilai Perbandingan Trigonometri




Tabel Nilai Trigonometri


0 0 1 0
30
1
2

1
2
3
1
3
3
45
1
2
2
1
2
2 1
60
1
2
3
1
2
3
90 1 0





Kuadran Relasi Sudut Periodisasi

Periksa Sudut sin = sin( + )


(180 )
Pilih Acuan
cos = cos( + )


Genap Ganjil ()
180 90
360 270 tan = tan( + )

SEMUA SINdikat
TANgan KOSong Fungsi
Fungsi Berubah dimana bilangan bulat
Tetap sin cos
tan cot

Grafik
Cek Kuadran
sin Tanda


Selesai
cos



tan Relasi Sudut Negatif


sin() = sin
cos() = cos
tan() = tan


0
90
180
270
360
Kuadran I Kuadran II
Kuadran IV Kuadran III
Semua + sin +
tan + cos +
Persamaan Trigonometri

sin = sin = +

(180 )

cos = cos = +

()

tan = tan = +



dimana bilangan bulat
360
360
360
Halaman 162 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Pengerjaan Persamaan Trigonometri:


Peta konsep di samping bisa diterjemahkan sebagai berikut:

o Jika ada persamaan sin = sin, maka penyelesaiannya
adalah:

1
= + 360

2
= (180 ) + 360


o Jika ada persamaan cos x = cos , maka penyelesaiannya
adalah:
x
1
= + 360
x
2
= () +n 360


o Jika ada persamaan tanx = tan, maka penyelesaiannya
adalah:
x = + 180


Nah, proses menentukan persamaan trigonometri sederhana adalah melalui manipulasi aljabar menggunakan
identitas trigonometri pada persamaan awal pada soal.

Jadi logika praktisnya bisa tergambar dalam diagram di bawah:

Misal ditanyakan tentukan himpunan penyelesaian dari:

Persamaan Awal pada Soal



Manipulasi Aljabar Identitas Trigonometri



Diperoleh Persamaan Trigonometri Sederhana



sin = sin cos = cos tan = tan



Cari Himpunan Penyelesaian










Persamaan Trigonometri
Sederhana

sin = sin = +

(180 )

cos = cos = +

()

tan = tan = +



dimana bilangan bulat

cos 4 cos 2 = 1
(2 cos
2
2 1) cos 2 = 1
2 cos
2
2 cos 2 1 = 1
2 cos
2
2 cos 2 = 0
cos 2 (2 cos 2 1) = 0
cos 2 = 0 atau cos 2 =
1
2




Jadi, untuk cos 2 = 0 = cos 90, maka
2
1
= 90 + 360
1
= 45 + 180
2
2
= 90 + 360
2
= 45 + 180

Jadi, untuk cos 2 =
1
2
= cos 60, maka
2
1
= 60 + 360
1
= 30 + 180
2
2
= 60 + 360
2
= 30 + 180


Dst dst. Sehingga akan diperoleh
himpunan nilai yang memenuhi
persamaan trigonometri tersebut.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 163

LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Persamaan Trigonometri dengan Panduan Grafik Trigonometri:


Inti permasalahan tentang persamaan trigonometri adalah
menemukan sudut-sudut yang menghasilkan suatu nilai
perbandingan trigonometri. Sudut-sudut tersebut berulang untuk
periode tertentu.

Misalnya, berapa saja sih sudut yang dapat menghasilkan nilai
sinus sama dengan 1?

Pernyataan di atas bisa dituliskan dalam bentuk:

sin = 1 = sin90 = 90

Nah, karena sudah hafal tabel nilai trigonometri dan paham
tentang konsep dasar perbandingan trigonometri, maka bisa
ditentukan nilai sinus sama dengan 1 dipenuhi oleh sin90.

Padahal, fungsi sinus memiliki grafik yang berulang-ulang sesuai
periodenya masing-masing. Sehingga, untuk nilai sinus sama
dengan 1 tidak hanya dipenuhi oleh sudut 90. Namun, masih
banyak lagi sudut yang menghasilkan nilai sinus sama dengan 1.

Bagaimana cara mudah menyusun rumus perbandingan trigonometrinya?

Perhatikan gambar di atas.

Grafik sinus berulang-ulang naik turun, seperti huruf S tidur terbalik.
Berulang-ulangnya setiap 360.

Sekarang perhatikan grafiknya, nilai awal grafik sinus di kuadran I
adalah positif. Nilai sinus akan kembali positif di kuadran II.

Jadi,
sin = sin = +

(180 )


Grafik kosinus berulang-ulang turun naik seperti huruf C tidur.
Berulang-ulangnya setiap 360.

Sekarang perhatikan grafiknya, nilai awal grafik kosinus di kuadran I
adalah positif. Nilai kosinus akan kembali positif di kuadran IV.
(karena grafiknya simetris terhadap sumbu Y, maka kuadran sebelah
kiri kuadran I juga positif, kan ya?).

Jadi,
cos = cos = +

()


Grafik tangen berulang-ulang naik terputus-putus. Berulang setiap 180.
Sekarang perhatikan grafiknya, nilai positif hanya di kuadran I dan
berulang-ulang setiap 180.

Jadi,
tan = tan = +




Grafik
















Daerah kuadran bernilai positif

360
360
360
periode
periode
periode
Halaman 164 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan himpunan penyelesaian dari persamaan trigonometri.

Contoh Soal:
Himpunan penyelesaian dari cos 4 cos 2 = 1 ; 0 360 adalah .
a. {30, 45, 135, 150, 210, 225, 315, 330}
b. {30, 60, 135, 180, 210, 225, 300, 330}
c. {0, 30, 135, 150, 210, 225, 300, 330}
d. {30, 45, 120, 135, 210, 225, 300}
e. {30, 45, 135, 150, 240, 225, 315}

Penyelesaian:

cos 4 cos 2 = 1
(2cos
2
2 1) cos 2 = 1
2cos
2
2 cos 2 1 = 1
2cos
2
2 cos 2 = 0
cos 2 (2cos 2 1) = 0
cos 2 = 0 atau cos 2 =
1
2


Jadi, untuk cos 2 = 0 = cos 90, maka
2
1
= 90 + 360
1
= 45 + 180
untuk = 0 = 45
untuk = 1 = 225
2
2
= 90 + 360
2
= 45 + 180
untuk = 1 = 225
untuk = 2 = 315

Jadi, untuk cos 2 =
1
2
= cos 60, maka
2
1
= 60 + 360
1
= 30 + 180
untuk = 0 = 30
untuk = 1 = 210

2
2
= 60 + 360
1
= 30 + 180
untuk = 1 = 150
untuk = 2 = 330

Sehingga himpunan penyelesaian adalah {30, 45, 135, 150, 210, 225, 315, 330}.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 165

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Himpunan penyelesaian persamaan 1 cos 2 2 cos = x x ; 2 0 < < x adalah ....
A. {0, ,
2
1
,
2
3
2 }
B. {0, ,
2
1
,
3
2
2 }
C. {0, ,
2
1
, ,
2
3
}
D. {0, ,
2
1

3
2
}
E. {0, ,
2
1
}









2. Himpunan penyelesaian persamaan 1 2 sin 3 4 cos = + x x ; s s 180 0 x adalah ....
A. } 150 , 20 1 {
B. } 165 , 50 1 {
C. } 150 , 0 3 {
D. } 165 , 0 3 {
E. } 105 , 15 {










3. Himpunan penyelesaian persamaan 1 sin 2 2 cos = x x ; 2 0 < s x adalah ....
A. } 2 ,
2
3
, 0, {
B. } 2 ,
3
4
, 0, {
C. } 2 , ,
3
2
0, {
D. } 2 , , 0 {
E. }
2
3
, 0, {



cos = 0 = cos

2

Penyelesaiannya:
=

2
+ 2

cos 2 2 cos = 1
(2 cos
2
1) 2 cos + 1 = 0
2 cos
2
2 cos = 0
2 cos (cos 1) = 0
2 cos = 0 atau cos 1 = 0
cos = 0 cos = 1



1) =

2
+ 2
=

2


2) =

2
+ 2
=
3
2



cos = 1 = cos 0
Penyelesaiannya:
= 0 + 2

3) = 0 + 2
= 0, 2


Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < < 2
maka yang memenuhi hanya {

2
,
3
2
}
Jika intervalnya diubah 0 2, maka penyelesaiannya {0,

2
,
3
2
, 2}

sin2 =
1
2
= sin30 = sin(30)
sin2 =
1
2
= sin 150 = sin(150)

Penyelesaiannya:
cos 4 + 3 sin = 1
(1 2 sin
2
2) +3 sin 2 + 1 = 0
2 sin
2
2 +3 sin 2 + 2 = 0
(sin2 +2)(2 sin2 +1) = 0
sin2 + 2 = 0 atau 2 sin 2 + 1 = 0
sin2 = 2 (mustahil) sin2 =
1
2



2) = 150 + 360
= 75 + 180
= 105


1) = 30 + 360
= 15 + 180
= 165


Soal ini tidak ada jawabannya,
mungkin maksudnya pilihan
jawaban B bukan 150, tapi
salah ketik. Seharusnya 105.

sin = 0 = sin0 = sin
sin = 1 = sin
3
2

Penyelesaiannya:
cos 2 2 sin = 1
(1 2 sin
2
) 2 sin2 1 = 0
2 sin
2
2 sin = 0
2 sin (sin + 1) = 0
2 sin = 0 atau sin +1 = 0
sin = 0 sin = 1



1) = 0 + 2
= 0


TRIK SUPERKILAT:
Satu-satunya jawaban yang tidak memuat
2 adalah E. Perhatikan batas yang
diminta soal. 2 tidak diikutkan.
3) =
3
2
+ 2
=
3
2


2) = + 2
=


Halaman 166 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4. Himpunan penyelesaian persamaan 0 2 cos 3 2 cos = + x x untuk 2 0 < s x adalah ....
A.
)
`

2 ,
2
3
,
2

, 0
B.
)
`

2 ,
3
5
,
3

, 0
C.
)
`

2 ,
2
3
,
3

, 0
D.
)
`

3
2
, ,
2

, 0
E.
)
`

2 , ,
2

, 0










Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.


cos =
1
2
= cos

3

Penyelesaiannya:
=

3
+ 2

cos 2 3 cos + 2 = 0
(2 cos
2
1) 3 cos + 2 = 0
2 cos
2
3 cos + 1 = 0
(2 cos 1)(cos 1) = 0
2 cos 1 = 0 atau cos 1 = 0
cos =
1
2
cos = 1



1) =

3
+ 2
=

3


2) =

3
+ 2
=
5
3



cos = 1 = cos 0
Penyelesaiannya:
= 0 + 2

3) = 0 + 2
= 0, 2


Jadi jawabannya sebenarnya tidak ada karena untuk interval 0 < 2
maka yang memenuhi hanya {0,

3
,
5
3
}
Jika intervalnya diubah 0 2, maka penyelesaiannya {0,

3
,
5
3
, 2}

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 167

4. 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai perbandingan trigonometri yang menggunakan rumus
jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangent serta jumlah dan selisih dua sudut.
Trigonometri Kelas XI IPA


Jumlah dan Selisih Dua Sudut

Alat Bukti: Lingkaran satuan dan 3 buah juring masing-masing bersudut , , dan ( ).

Diperoleh dua segitiga
yaitu, dan
dengan =
sehingga, =

Dengan membuktikan = , diperoleh:
( +) =

( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut negatif ( +())
( +) dan ( ) diperoleh dengan sifat relasi sudut kuadran I



Jumlah dan Selisih Dua Sudut


sin( ) = sincos cos sin
cos( ) = cos cos sinsin




Substitusi = Eliminasi
( +) = ( +) dengan ( )
( +) = ( +) dengan ( )



Trigonometri Sudut Rangkap Jumlah, Selisih dan Perkalian

Sudut Rangkap Sinus Sudut Rangkap Kosinus
Sin2 = 2 sincos cos 2 = cos
2
sin
2

+ 2
2
Substitusi identitas trigonometri

= + 2
2

Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain

Sinus Kuadrat Kosinus Kuadrat
cos 2 = 1 2sin
2
cos 2 = 2cos
2
1




Trigonometri Setengah Sudut

Sinus Setengah Sudut Kosinus Setengah Sudut
sin =

1 cos 2
2


cos =

1 +cos 2
2


1
2

1
2















Khusus untuk tan( ),
tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA
Halaman 168 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Jumlah Selisih Dua Sudut.

Intisari dari masalah tentang jumlah selisih sinus kosinus tangen serta masalah tentang jumlah selisih dua sudut
adalah kita harus memahami bagaimana konsep awal dari cos( +). Begitu konsep awal ini dipahami, maka
dengan menggunakan konsep-konsep dasar trigonometri di kelas X, maka semua konsep tentang trigonometri
di kelas XI IPA akan segera muncul satu-persatu dengan sendirinya.

Untuk mendampingi pemahaman konsep dasar yang sudah diperoleh lewat pembelajaran di sekolah, kali ini
Pak Anang akan membagikan konsep LOGIKA PRAKTIS dalam menyusun rumus jumlah selisih dua sudut
sebagai berikut:

Konsep awal yang harus diingat adalah sin( ) dan cos( ).

sin( ) = sincos cos sin
cos( ) = cos cos sinsin


Perhatikan, untuk sin( ), diawali huruf S, yang secara kreatif imajinatif dimaknai dengan:
SELANG-SELING
SIN
SAMA


SELANG-SELING
dimulai dari SIN

(

)

SAMA
tanda plus minusnya






sin( +) = sin cos +cos sin
sin( ) = sin cos cos sin








Jadi, untuk cos( ) tinggal membalik konsep menghafal rumus sin( ) di atas.
Tidak SELANG-SELING (KEMBAR)
Bukan SIN (Jadi, dimulai dari cos)
Tidak SAMA (Tanda plus minus berbeda)



cos( +) = cos cos sin sin
cos( ) = cos cos +sin sin






Keterangan:
Selang-seling diambil dari bahasa Jawa,
artinya adalah pola yang selalu bergantian.
Tanda SAMA
SELANG-SELING,
bergantian SIN COS lalu COS SIN
Dimulai dari SIN
Tanda BEDA
KEMBAR,
bergantian COS COS lalu SIN SIN
Dimulai dari COS
Keterangan:
Kalau cos( ) berarti kebalikannya.

SELANG-SELING diawali SIN >< Kembar diawali COS
SAMA >< BERBEDA
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 169

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Sudut Rangkap.

Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada halaman sebelumnya??

sin( +) = sincos +cos sin
dan
cos( +) = cos cos sinsin

Asyik.

Nah, konsep kedua yang harus melekat kuat di otak adalah tentang sin2 dan cos 2, diperoleh dari rumus
sin( +) dan cos( +) dengan mengganti = .

sin( +) dan cos( +)



Ganti =



sin2 dan cos 2


Konsep untuk mendapatkan sin2 adalah:

sin( +) = sin cos +cos sin
sin( + ) = sin cos +cos sin
sin 2 = 2 sin cos



Konsep untuk mendapatkan cos 2 adalah:

cos( +) = cos cos sin sin
cos( + ) = cos cos sin sin
cos 2 = cos
2
sin
2




Jadi,

sin 2 = 2 sin cos
cos 2 = cos
2
sin
2









Halaman 170 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Kosinus Sudut Rangkap yang Lain.

Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap pada halaman sebelumnya??

cos 2 = cos
2
sin
2


Asyik.

Nah, konsep ketiga yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus cos 2 yang lainnya. Rumus kosinus
sudut rangkap yang lain diperoleh dari cos 2 dengan mensubstitusikan identitas trigonometri Pythagoras.

cos 2 = cos
2
sin
2



Substitusi sin
2
+cos
2
= 1



cos 2 = 2cos
2
1 cos 2 = 1 2sin
2



Konsep untuk mendapatkan cos 2 = 2cos
2
1 adalah:

cos 2 = cos
2
sin
2

cos 2 = cos
2
(1 cos
2
)
cos 2 = 2cos
2
1



Konsep untuk mendapatkan cos 2 = 1 2sin
2
adalah:

cos 2 = cos
2
sin
2

cos 2 = (1 sin
2
) sin
2

cos 2 = 1 2 sin
2




TRIK SUPERKILAT cara menghafalkannya adalah:

Perhatikan selalu ada angka 1, selalu ada 2sin
2
atau 2cos
2
. Polanya selalu bentuk pengurangan.



cos 2 = cos 2 = 2 os
2



cos 2 =


cos 2 = cos 2 = 2 in
2




sin
2
+cos
2
= 1
sin
2
= 1 cos
2


sin
2
+cos
2
= 1
cos
2
= 1 sin
2


Keterangan TRIK SUPERKILAT:

Ingat posisi huruf alfabet,
posisi C lebih awal dari S.
Gunakan singkatan CIS, jadi
cos 2 memiliki dua bentuk
lain, yaitu CI dan IS.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 171

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Trigonometri Setengah Sudut.

Masih ingat dengan konsep rumus kosinus sudut rangkap Pythagoras pada halaman sebelumnya??

cos 2 = 2cos
2
1
cos 2 =1 2sin
2


Asyik.

Nah, konsep keempat yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri setengah sudut.
Rumus trigonometri setengah sudut diperoleh dari konsep cos 2 Pythagoras.
Pak Anang menyebut rumus cos 2 Pythagoras untuk dua konsep atau rumus di atas.

cos 2 Pythagoras



cos 2 = 2cos
2
1 cos 2 = 1 2sin
2



Invers, pindah ruas sampai diperoleh cos dan sin


cos =

1 +cos 2
2
sin =

1 cos 2
2



Konsep rumus trigonometri sudut setengah tersebut SEBENARNYA TIDAK PERLU DIHAFAL!

Kenapa?

Karena sebenarnya yang perlu diingat dan dihafal adalah perubahan dari konsep cos 2 Pythagoras menjadi
konsep trigonometri sudut setengah hanya mengalami proses invers, alias pindah ruas saja.
Kesimpulannya, RUMUSNYA TIDAK BERUBAH MAKNA, HANYA BERUBAH FORMASI SAJA..!!!!!

Jadi, misalkan lupa rumus trigonometri setengah sudut tidak jadi masalah, asalkan ingat pola di bawah ini:





cos 2 = 2 cos
2
1 dan cos 2 = 1 2 sin
2







LOGIKA PRAKTIS cara menghafalkannya adalah:

Perhatikan selalu ada angka 1, selalu ada angka 2, selalu ada cos2A. Polanya selalu bentuk akar.



cos 2 = 2cos
2
1 cos =

1 +cos 2
2
cos 2 = 1 2sin
2
sin =

1 cos 2
2



Konsep trigonometri sudut setengah
Diketahui sudut rangkap,
ditanya setengah sudut.
Konsep trigonometri sudut setengah
Diketahui sudut rangkap,
ditanya setengah sudut.
Konsep trigonometri sudut rangkap
Diketahui suatu sudut,
ditanya sudut rangkapnya.
Konsep trigonometri sudut rangkap
Diketahui suatu sudut,
ditanya sudut rangkapnya.

+
Keterangan TRIK SUPERKILAT:

Dihasilkan dari invers konsep
cos 2 Pythagoras
Tanda plus minus dilihat dari
tanda koefisien trigonometri.
Halaman 172 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafal Rumus Jumlah, Selisih, dan Perkalian Trigonometri.

Masih ingat dengan konsep rumus jumlah sudut sinus kosinus pada TRIK SUPERKILAT paling awal tadi??

sin( ) = sincos cos sin
dan
cos( ) = cos cos sinsin

Asyik.

Nah, konsep kelima yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus trigonometri jumlah dan selisih
sinus kosinus perkalian sinus kosinus. Konsep rumus ini diperoleh dengan mengeliminasi komponen yang sama
pada sin( +) dan sin( ) serta mengeliminasi komponen yang sama pada cos( +) dan cos( ).


Trigonometri Jumlah dan Selisih Dua Sudut


sin( ) cos( )


Eliminasi Eliminasi
sin( +) dengan sin( ) cos( +) dengan cos( )



sin( +) sin( +) cos( +) cos( +)
sin( ) sin( ) cos( ) cos( )
2sincos 2cos sin 2cos cos 2sinsin



Substitusi
( +) =
( ) =
( +) = ( +) =
( ) = ( ) =
2 = ( +) 2 = ( )
=

( +) =

( )



sin sin cos cos
sin sin cos cos
2 sin
1
2
( + ) cos
1
2
( ) 2 cos
1
2
( +) sin
1
2
( ) 2 cos
1
2
( + ) cos
1
2
( ) 2 sin
1
2
( + ) sin
1
2
( )



LOGIKA PRAKTIS cara membacanya:
Keterangan cara membaca TRIK SUPERKILAT:
S adalah sin dan C adalah cos.
( +) + ( ) =

+ 2
2
+ 2
2

+ =

( + )

( )

1
2

1
2



S +S = 2 S C





( +) ( )




S +S = 2 S C





1
2

1
2

1
2
( +)
1
2
( )


+ +
+
dibagi 2 dibagi 2
+ +
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 173

LOGIKA PRAKTIS cara menyusun rumus jumlah, selisih dan perkalian trigonometri:
Keterangan cara menyusun TRIK SUPERKILAT:



+ 2
2
+ 2
2



















Perhatikan cara membacanya: tanda dibaca ( + ) dan tanda dibaca ( )
+
1
2

1
2

2 dibaca: + =

( + )

( )
+

2 dibaca: = ( + ) + ( )

JEMBATAN KELEDAI untuk menghafalkan rumus jumlah selisih dan perkalian trigonometri:

Sayang ditambah sayang menjadi dua-duanya sangat cinta.
Sayang dikurangi sayang menjadi dua-duanya cintanya sirna.
Cinta ditambah cinta menjadi dua-duanya cinta-cintaan.
Cinta dikurangi cinta menjadi aduh. dua-duanya sayangnya sirna.

Keterangan: kata aduh dimaknai sebagai tanda negatif ().


1
2

1
2


Masih ingat dengan rumus jumlah dua sudut trigonometri kan?

sin( +) = sincos + cos sin
cos( + ) = cos cos sinsin

Ditulis ulang dengan singkat sebagai berikut:

+= +
+=

Lihat ruas kiri ada + dan +, Ini yang ditulis di kolom kiri dengan
membubuhkan tanda + dan bergantian.
Tanda + dan ini diperoleh dari proses eliminasi.
Jadi, urutannya adalah + , lalu , dan + lalu .

+

+


Lalu perhatikan ruas kanan, ada berturut-turut adalah , , , dan .
Itulah yang ditulis urut dari atas ke bawah dengan membubuhkan angka 2.
Angka 2 tersebut diperoleh dari hasil eliminasi.

2
2
2
2

Nah, lalu dikonstruksi seperti pada TRIK SUPERKILAT menjadi bagan di
bawah ini:



+ 2
2
+ 2
2

1
2

1
2


Halaman 174 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Rumus Jumlah Selisih Dua Sudut, Jumlah Selisih atau Perkalian untuk Tangen.

Nah, konsep keenam atau konsep terakhir yang harus melekat kuat di otak adalah tentang rumus jumlah selisih
dua sudut untuk tangen, dilanjutkan dengan tangen sudut rangkap, tangen setengah sudut.

Khusus untuk tangen sebenarnya jika lupa rumusnya, cukup ingat aja sifat perbandingan untuk tangen, yaitu:

TAN A adalah SINA DIPERKOSA

atau dituliskan sebagai:

=




Sehingga,

tan( +) =
sin( +)
cos( +)
tan( +) =
sincos +cos sin
cos cos sinsin

1
cos cos
1
cos cos
=

sincos
cos cos
+
cos sin
cos cos


cos cos
cos cos

sinsin
cos cos

=
sin
cos
+
sin
cos
1
sin
cos
sin
cos
=
tan +tan
1 tantan


Jadi,

tan( ) =
tan tan
1 tantan



Sehingga jika = , akan diperoleh:

tan( +) =
tan +tan
1 tantan
tan2 =
2tan
1 tan
2




Tangen setengah sudut diperoleh dari rumus sinus dan kosinus setengah sudut:

sin =

1 cos 2
2
cos =

1 +cos 2
2

}

tan =
sin
cos
=

1 cos 2
2

1 +cos 2
2
=

1 cos 2
2

2
1 +cos 2
=

1 cos 2
1 +cos 2

Jadi,

tan =

1 cos 2
1 +cos 2





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 175

Rumus Khusus untuk Tangen








Jumlah dan Selisih Dua Sudut Jumlah dan Selisih Dua Sudut Tangen


sin( ) = sincos cos sin
cos( ) = cos cos sinsin
tan( ) =
sin()
cos()
=
tantan
1tantan




Substitusi = Substitusi =
( +) =
( +) =



Trigonometri Sudut Rangkap Tangen Sudut Rangkap

Sudut Rangkap Sinus Sudut Rangkap Kosinus
Sin2 = 2 sincos cos 2 = cos
2
sin
2



Substitusi identitas trigonometri

=


Sudut Rangkap Kosinus Yang Lain

Sinus Kuadrat Kosinus Kuadrat
cos 2 = 1 2sin
2
cos 2 = 2cos
2
1




Trigonometri Setengah Sudut Tangen Setengah Sudut

Sinus Setengah Sudut Kosinus Setengah Sudut Tangen Setengah Sudut
sin =

1 cos 2
2


cos =

1 +cos 2
2





TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS yang lain akan segera diupdate dan dipublish.

Jadi, kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update terbaru TRIK
SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS nya.

Khusus untuk tan( ),
tangen sudut rangkap dan
tangen setengah sudut,
cukup gunakan sifat identitas
TAN A = SINA DIPERKOSA
( +) =
tan2 =
2tan
1 tan
2


tan =
sin
cos
=

1 cos 2
1 +cos 2

Halaman 176 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut.

Contoh Soal:
Diketahui dari sin75 +cos 75 adalah .
a.
1
4
6
b.
1
2
2
c.
1
2
3
d. 1
e.
1
2
6

Penyelesaian:
Ingat, sin( +) = sincos +cos sin dan cos( +) = cos cos sinsin.

Perhatikan juga bahwa 75 = (45 +30).

Sehingga,
sin75 +cos 75 = sin(45 +30) +cos(45 +30)
= (sin45 cos 30 +cos 45 sin30) +(cos 45 cos 30 sin45 sin30)
= (
1
2
2
1
2
3 +
1
2
2
1
2
) +(
1
2
2
1
2
3
1
2
2
1
2
)
=
1
4
6 +
1
4
6
=
1
2
6


Cara lain untuk soal ini menggunakan TRIK SUPERKILAT ada di halaman 184.

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 177

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui perbandingan
trigonometri dari dua sudut tersebut.

Contoh Soal 1:
Diketahui sin =
4
5
dan sin =
7
25
, dengan sudut lancip dan sudut tumpul. Nilai dari cos( ) = .
a.
117
125

b.
100
125

c.
75
125

d.
44
125

e.
21
25


Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.

Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin =
4
5
adalah: (Ingat adalah sudut lancip)

Sehingga, cos =
3
5





Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin =
7
25
adalah: (Ingat adalah sudut tumpul)

Sehingga, cos =
24
25
(Ingat nilai cos sudut tumpul adalah negatif)



Jadi,
cos( ) = cos cos +sinsin
=
3
5
(
24
25
) +
4
5

7
25
=
72
125
+
28
125
=
44
125


4
3
5

7
24
25

Halaman 178 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Pada segitiga lancip, diketahui cos =
4
5
dan sin =
12
13
, maka sin = .
a.
20
65

b.
36
65

c.
56
65

d.
60
65

e.
63
65


Penyelesaian:
Ingat, jika diketahui sebuah nilai perbandingan trigonometri, maka perbandingan trigonometri yang lain
bisa ditemukan menggunakan alat bantu segitiga siku-siku.

Segitiga siku-siku untuk menyatakan cos =
4
5
adalah: (Ingat adalah sudut lancip)

Sehingga, sin =
3
5





Segitiga siku-siku untuk menyatakan sin =
12
13
adalah: (Ingat adalah sudut lancip)



Sehingga, cos =
5
13







Ingat, besar sudut dalam segitiga = 180.
+ + = 180
= 180 ( +)


Sehingga,
sin = sin(180 ( +)) (Ingat sifat relasi sudut antar kuadran sin(180 ) = sin)
sin = sin( +)


Jadi,
sin = sin( +) = sincos +cos sin
=
3
5

5
13
+
4
5

12
13
=
15
65
+
48
65
=
63
65

3
4
5

13
5
12

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 179

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut jika diketahui pola rumusnya.

Contoh Soal:
Nilai sin45 cos 15 +cos 45 sin15 sama dengan .
a.
1
2

b.
1
2
2
c.
1
2
3
d.
1
2
6
e.
1
3
3

Penyelesaian:
Ingat, sincos +cos sin = sin( +)

Sehingga,
sin45 cos 15 +cos 45 sin15 = sin(45 +15) = sin60 =
1
2
3


Halaman 180 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menggunakan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya.

Contoh Soal:
Diketahui dan adalah sudut lancip dan = 30. Jika cos sin =
1
6
, maka nilai dari sin cos = .
a.
1
6

b.
2
6

c.
3
6

d.
4
6

e.
5
6


Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui selisih dua sudut ,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni cos sin.

Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian SELANG-SELING, maka rumus yang digunakan
adalah sin( ).

Jadi,
sin( ) = sin cos cos sin
sin30 = sin cos
1
6

1
2
= sin cos
1
6

1
2
+
1
6
= sin cos

3
6
+
1
6
= sin cos

4
6
= sin cos





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 181

Menentukan rumus jumlah atau selisih dua sudut untuk menentukan salah satu
komponen rumusnya

Contoh Soal:
Diketahui ( +) =

3
dan sinsin =
1
4
. Nilai dari cos( ) = .
a. 1
b.
1
2

c.
1
2

d.
3
4

e. 1

Penyelesaian:
Lihat pada soal, diketahui jumlah dua sudut +,
dan salah satu komponen dari rumus jumlah atau selisih dua sudut yakni sinsin.

Dengan melihat bahwa yang diketahui komponen perkalian KEMBAR, maka rumus yang digunakan adalah
cos( +).

Sehingga untuk mencari nilai cos( ) maka harus komplit terlebih dahulu komponen dari rumusnya,
SIN SIN udah ada, tinggal COS COS yang belum ada.

Nilai COS COS dicari menggunakan rumus cos( ):
cos( +) = cos cos sinsin
cos

3
= cos cos
1
4

1
2
= cos cos
1
4

1
2
+
1
4
= cos cos

2
4
+
1
4
= cos cos

3
4
= cos cos


Jadi,
cos( ) = cos cos +sinsin
=
3
4
+
1
4
= 1



Halaman 182 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menggunakan rumus perkalian sinus kosinus.

Contoh Soal:
Nilai dari
cos 10
cos 40 cos 50
adalah .
a. 3
b. 2
c. 1
d.
1
2

e.
1
4


Penyelesaian:
Sudut yang digunakan pada soal bukan sudut istimewa.
Pada soal terdapat perkalian antara COS dengan COS, maka berlaku konsep perkalian dua kosinus.

Jadi,
cos 10
cos 40 cos 50
=
cos 10
1
2
2cos 40 cos 50
(munculkan bentuk 2cos cos = cos( +) +cos( ))
=
cos 10
1
2
(cos(40 +50) +cos(40 50))
(dibagi
1
2
= dikali
2
1
)
=
cos 10
cos 90 +cos(10)

2
1
(ingat relasi sudut negatif, cos() = cos )
=
2cos 10
0 +cos 10
=
2 cos 10
cos 10
= 2



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 183

Menggunakan rumus jumlah atau selisih sinus kosinus.

Contoh Soal:
Nilai dari cos 195 +cos 105 adalah .
a.
1
2
6
b.
1
2
3
c.
1
2
2
d. 0
e.
1
2
6

Penyelesaian:
Ingat cos +cos = 2 cos
1
2
( +) cos
1
2
( )

Jadi,
cos 195 +cos 105 = 2cos
1
2
(195 +105) cos
1
2
(195 105)
= 2cos
1
2
(300) cos
1
2
(90)
= 2cos 150 cos 45
= 2(
1
2
3) (
1
2
2)
=
1
2
6



Halaman 184 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT
Memanipulasi rumus sin + cos atau sin cos menggunakan relasi sudut antar kuadran.

Contoh Soal:
Nilai dari sin75 +cos 75 adalah .
a.
1
4
6
b.
1
2
2
c.
1
2
3
d. 1
e.
1
2
6

Penyelesaian:
Ingat, nggak ada rumus jadi untuk sinus ditambah kosinus.
Yang ada hanyalah sin + sin, sin sin, cos + cos, dan cos cos.

Nah, supaya bisa menggunakan rumus jumlah selisih sinus kosinus, maka gunakan relasi sudut antar
kuadran untuk mengubah sin + cos, menjadi sin + sin atau cos + cos.

Ingat, sin(90 ) = cos atau cos(90 ) = sin.

Jadi,
sin75 +cos 75 = sin75 +cos(90 15)
= sin75 +sin15
= 2sin
1
2
(75 +15) cos
1
2
(75 15)
= 2sin
1
2
(90) cos
1
2
(60)
= 2sin45 cos 30
= 2(
1
2
2) (
1
2
3)
=
1
2
6


Kunjungi selalu laman web http://pak-anang.blogspot.com untuk melihat update TRIK SUPERKILAT dan
LOGIKA PRAKTIS terbarunya.




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 185

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Diketahui
3

dan
4
1
sin sin dengan dan merupakan sudut lancip. Nilai ) cos( ....
A. 1
B.
4
3

C.
2
1

D.
4
1

E. 0

2. Diketahui nilai
5
1
cos sin dan
5
3
) ( sin untuk 180 0 dan . 90 0
Nilai ) ( sin ....
A.
5
3

B.
5
2

C.
5
1

D.
5
1

E.
5
3


3. Diketahui
5
3
sin dan
13
12
cos lancip) sudut dan ( . Nilai ) ( sin ....
A.
65
56

B.
65
48

C.
65
36

D.
65
20

E.
65
16


4. Jika
3

B A dan ,
8
5
B cos A cos maka B) cos(A ....
A.
4
1

B.
2
1

C.
4
3

D. 1
E.
4
5




cos( ) = cos cos + sin sin (diketahui dari soal sin sin =
1
4
dan =

3
)

1
2
= cos cos +
1
4
cos cos =
1
4
cos( + ) = cos cos sin sin
cos( + ) =
1
4

1
4
cos( + ) = 0


sin( ) = sin cos cos sin (diketahui dari soal sin cos =
1
5
dan sin( ) =
3
5
)

3
5
=
1
5
cos sin
cos sin =
2
5
sin( + ) = sin cos + cos sin
sin( + ) =
1
5
+(
2
5
)
sin( + ) =
1
5


sin( + ) = sin cos + cos sin
sin( + ) =
3
5

12
13
+
4
5

5
13
sin( + ) =
36
65
+
20
65
sin( + ) =
56
65



3
5
4

5
13
12
sin =
3
5
cos =
4
5

cos =
12
13
sin =
5
13

cos( + ) = cos cos sinsin (diketahui dari soal cos cos =
5
8
dan + =

3
)

1
2
=
5
8
sinsin
sinsin =
1
8
cos( ) = cos cos + sinsin
cos( ) =
5
8
+
1
8
cos( ) =
6
8
=
3
4


Halaman 186 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

5. Nilai dari 165 sin 75 sin adalah ....
A. 2
4
1

B. 3
4
1

C. 6
4
1

D. 2
2
1

E. 6
2
1





Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

sin sin = 2 cos (
+
2
) sin(

2
)
sin 75 sin165 = 2 cos (
75 + 165
2
) sin(
75 165
2
)
= 2 cos 120 sin(45) (ingat sin() = sin)
= 2 cos 120 sin45
= 2 cos(180 60) sin45 (ingat cos(180 ) = cos )
= 2 (cos 60) sin45
= 2 cos 60 sin 45
= 2
1
2

1
2
2
=
1
2
2


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 187

SKL 5. Memahami konsep limit, turunan dan integral dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.

5. 1. Menghitung nilai limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Limit Aljabar



Bentuk Umum

lim

()




Limit Limit


Jika () terdefinisi Jika () =

itu mendekati nol



lim

() = ()
() diubah sehingga
pembuat nilai
0
0
hilang.
lim

= 0




Pemfaktoran Dikali Sekawan Akar Dibagi Variabel Pangkat Tertinggi


lim

()
()
= lim

( )()
( )()


Sehingga hilanglah pembuat
nilai
0
0
, yaitu
()
()


lim

()
()

()
()

lim
2
2 2
2 4


Bentuk limit tersebut memuat
bentuk akar yaitu 2 2, yang
bentuk sekawannya 2 +2.

lim
2
2 2
2 4

2 + 2
2 + 2
lim
2
(2 4)
(2 4)(2 + 4)


Sehingga hilanglah pembuat
nilai
0
0
, yaitu
24
24



lim

3
2
2 +4
5
2
+9 3


Nilai limit di atas adalah bentuk tak tentu

,
bagilah semua suku pembilang dan penyebut
dengan variabel pangkat tertinggi, yaitu
2
,

lim

3
2

2

2

2
+
4

2
5
2

2
+
9

2

3

2
lim
2
3 0 + 0
5 + 0 0

3
5




Aturan LHpital

Diturunkan

lim

()
()
= lim

()
()




Dikali Sekawan Akar

lim

2
2
+ 3 1 2
2
+ 5

Nilai limit adalah bentuk tak tentu ,
kalikan dengan bentuk sekawan akar.

lim

2
2
+3 1 2
2
+ 5
2
2
+ 3 1 + 2
2
+5
2
2
+ 3 1 + 2
2
+5


Setelah itu lanjutkan dengan membagi
variabel pangkat tertinggi.
Halaman 188 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Limit Trigonometri



Sinus dan Tangen Kosinus Jahat

Coret Sinta Hapus Kosinus


lim
0
sin

= lim
0

sin
= 1
lim
0
tan

= lim
0

tan
= 1
lim
0
sin
tan
= lim
0
tan
sin
= 1
lim
0
sin
sin
= lim
0
tan
tan
= 1
lim
0
sin

= lim
0

sin
=


lim
0
tan

= lim
0

tan
=


lim
0
sin
tan
= lim
0
tan
sin
=


lim
0
sin
sin
= lim
0
tan
tan
=



lim
0
cos = lim
0
1
cos
=1
lim
0
cos = lim
0
1
cos
=1


Kosinus Baik adalah Kosinus yang
menyebabkan nilai limit menjadi 0.




Ingat lagi identitas trigonometri
1 cos 2 = 2sin
2
1
2

1 cos
2
= sin
2



Kosinus Baik

Ubah Kosinus

lim
0

2
= lim
0
2 sin
2
1
2

2
= lim
0
2
sin
1
2


sin
1
2


lim
0

2
= lim
0
2 sin
2
1
2

2
= lim
0
2
sin
1
2


sin
1
2


lim
0

2
= lim
0
2 sin
2
1
2

2
= lim
0
2
sin
1
2


sin
1
2


lim
0

2
= lim
0
2 sin
2
1
2

2
= lim
0
2
sin
1
2


sin
1
2


lim
0

2
= lim
0
2 sin
2
1
2
2 sin
2
1
2

2
= dst dst
lim
0

2
= lim
0
sin
2

2
= lim
0
sin


sin


lim
0

2
= lim
0
sin
2

2
= lim
0

sin


sin


lim
0

2
= lim
0
sin
2

2
= lim
0
sin


sin


lim
0

2
= lim
0
sin
2

2
= lim
0

sin


sin


lim
0

2
= lim
0
sin
2
sin
2

2
= dst dst

dst dst

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 189

LOGIKA PRAKTIS Pengerjaan Limit.

Secara umum proses mengerjakan soal limit adalah sebagai berikut:



lim

()



Substitusi = ke ()



Periksa
Hasilnya?




Bentuk tertentu Bentuk tak tentu
(

,
0

= 0,

0
= ) (
0
0
,

, , )





Selesai




Ubah
Halaman 190 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Aturan LHopital (Turunan).

Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang menghasilkan bentuk tak tentu
0
0
adalah dengan
menggunakan aturan LHopital, yaitu mencari turunan dari pembilang dan penyebut. Lalu langkah berikutnya
adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi. Selesai.

Contoh:

lim
2
2
2
7 +6
4 8
=
0
0


Sehingga,


lim
2
2
2
7 +6
4 8
= lim
2
4 7
4
=
4(2) 7
4
=
8 7
4
=
1
4






diturunkan
diturunkan
disubstitusikan
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 191

Asal Muasal TRIK SUPERKILAT Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).

Perhatikan misalkan kita hendak mencari penyelesaian dari:

lim

()

()

()
= .

Bentuk limit tersebut menghasilkan suatu nilai tak tentu yaitu
0
0
.
Jadi kesimpulannya adalah:

lim

()

()

()
=
0
0
untuk {
()

()

= 0 ()

= ()


() = 0


Maka, penyelesaiannya bisa menggunakan aturan LHopital, meskipun cukup panjang karena fungsi yang
dilimitkan masih memuat bentuk akar.

Sehingga dengan menggunakan aturan LHopital:

lim

()

()

()
= lim

[ ()

()

[()]

(ingat

( ()

) =

(())
1

)
(sehingga

( ()

) =
1

(())
1

() =

()
(())
1

()
( ()

)
1
)
= lim

()
( ()

)
1

()
( ()

)
1

()

(ingat untuk berlaku ()

= ()

)
= lim

()
( ()

)
1

()
( ()

)
1

()
(keluarkan
1
( ()

)
1
dari kedua ruas)
= (
1
( ()

)
1
) (lim

()

()

()
)



Pangkat Akar Nilai Akar Pangkat Akar 1 Aturan LHopital, tapi tanpa tanda akar


Jadi, kesimpulannya jadilah sebuah TRIK SUPERKILAT, yang Pak Anang beri nama, TURUNAN MODIFIKASI.

Mengapa? Karena prinsipnya sama dengan proses mencari nilai limit dengan menggunakan aturan LHopital,
yakni dengan mencari turunan pembilang dan penyebut. Namun, TRIK SUPERKILAT tidak menggunakan tanda
akar, dan hasilnya nanti harus dikalikan dengan sesuatu.

Sesuatu itu adalah, pangkat(nilai akar)
pangkat-1
yang harus diletakkan terbalik dengan letak akar semula.


Halaman 192 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menggunakan Modifikasi Aturan LHopital (Turunan Modifikasi).

Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar yang memuat bentuk akar dan menghasilkan bentuk tak tentu
0
0

adalah dengan menggunakan modifikasi aturan LHopital, yaitu memodifikasi cara mencari turunan dari
pembilang atau penyebut bentuk akar. Lalu langkah berikutnya adalah disubstitusikan limitnya ke fungsi.
Selesai.


Soal Limit bentuk
0
0
yang memuat bentuk akar



Perhatikan tiga hal Buang Tanda Akar, Ganti dengan Kurung



Pangkat Akar Nilai Akar Letak Akar Turunkan Pembilang Penyebut (Aturan LHopital)



Kalikan dengan Sesuatu


Selesai!






Misal soalnya adalah sebagai berikut:

lim
2
3 +3 5 1

2
4
=
0
0


Maka tiga hal yang harus segera diperhatikan pada soal adalah:


Periksa akar pangkat berapa?
lim
2
3 +3 5 1

2
4
=
0
0

akar pangkat ""




Periksa nilai dari akar pada soal.
lim
2
3 +3 5 1

2
4
=
0
0


+ = () + = = ""



Lihat letak akar!
Kalau di atas tulis di bawah.
Kalau di bawah tulis di atas.

Apa yang ditulis?

pangkat (nilai akar)
pangkat1


lim
2
3 +3 5 1

2
4
=
0
0


akar berada di atas tulis di bawah


pangkat (nilai akar)
pangkat


Keterangan TRIK SUPERKILAT:

Dikalikan sesuatu, maksudnya dikalikan dengan:
pangkat(nilai akar)
pangkat-1

yang letaknya berkebalikan dengan letak akar.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 193

Nah sekarang praktek mengerjakan soalnya:

Tentukan nilai dari:

lim
2
3 +3 5 1

2
4
= .



Perhatikan soal!
lim
2
3 +3 5 1

2
4



Buang tanda akar!
Ganti akar dengan tanda kurung
lim
2
(3 +3) (5 1)

2
4



Gunakan aturan LHopital!
Mencari turunan dari
pembilang dan penyebut
lim
2

[(3 +3) (5 1)]

[
2
4]


=

()
=




Masih ingat apa yang ditulis?
Pangkat = 2
Nilai Akar = 3
Letak Akar = di atas
2
4

1
pangkat(nilai akar)
pangkat-1




()




Selesai!!!!
lim
2
3 +3 5 1

2
4
=
1
12





Contoh Pengerjaan TRIK SUPERKILAT Modifikasi Aturan LHopital Versi Lebih Singkat:

Tentukan nilai dari:

lim
2
2 +1 4 3
5 15
= .

Sehingga,

lim
2
2 +1 4 3
5 10
= lim
2
2 4
5

1
25
=
2
5

1
25
=
1
55
=
1
25
5








Diturunkan tanpa tanda akar
Diturunkan tanpa tanda akar
Dikalikan sesuatu
Keterangan TRIK SUPERKILAT:

Dikalikan sesuatu, maksudnya dikalikan dengan:
pangkat(nilai akar)
pangkat-1

yang letaknya berkebalikan dengan letak akar.
Halaman 194 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Membagi Variabel Pangkat Tertinggi.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan membagi variabel pangkat tertinggi
adalah dengan membandingkan pangkat variabel pada pembilang dan penyebut. Selesai.


Soal Limit bentuk





Bentuk umum

lim

+
2

1
+
3

2
+ +

+
2

1
+
3

2
+ +





Bandingkan pangkat terbesar
dari pembilang dan penyebut




< = >



Nilai limit = 0 Nilai limit =

1
Nilai limit =









Misal soalnya adalah sebagai berikut:


lim

5
3
+2 15
2
4
3
2
+1
= .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di bawah..
Berarti KEEECIIIIILLLLL. Sehingga nilai limitnya adalah 0 (nol).



lim

2
3
+5
2
+7
3
2
+13 +5
= .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah pangkat terbesar ada di atas..
Berarti BEEESAAAARRRRRR. Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak terhingga).



lim

4
3
+5 21
3
3
+7
2
4
= .


Apabila pangkat terbesar ada di atas dan di bawah, maka nilai limitnya adalah hasil pembagian koefisien
variabel pangkat tertinggi tersebut.
Perbandingan koefisien
bertanda positif
LOGIKA PRAKTIS menghafalkan:
Ingat, kecil 0, besar

Kalau pangkat terbesar di bawah berarti nol. Bawah itu KEEEECIIIILLLL.
Kalau pangkat tertinggi di atas berarti tak hingga. Atas itu BEESAAAARRR.
Jika pangkat tertinggi ada di atas dan di bawah, maka lihat koefisiennya saja.

Selesai!
Kalau pangkat terbesar di bawah berarti nol. Bawah itu KEEEECIIIILLLL.
Jadi nilai limitnya sama dengan nol.
Kalau pangkat terbesar di atas berarti tak hingga. Atas itu BEEESAAARR.
Jadi nilai limitnya sama dengan positif tak hingga, perbandingannya positif..
Kalau pangkat terbesar di atas dan di bawah berarti nilai limitnya adalah hasil
pembagian koefisien yang memuat variabel pangkat tertinggi, yaitu
4
3
.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 195

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Aljabar Menuju Tak Hingga dengan Mengalikan Bentuk Sekawan Akar.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit aljabar menuju tak hingga dengan mengalikan bentuk sekawan akar
adalah membandingkan koefisien suku derajat dua dan suku derajat satu di dalam tanda akar. Selesai.


Soal Limit bentuk



Bentuk umum

lim

2
+ +
2
+ +




Bandingkan koefisien suku
derajat dua di dalam tanda akar




< = >



Nilai limit = Nilai limit =

2
Nilai limit = +









Misal soalnya adalah sebagai berikut:


lim

2
2
+3 4

2
7 1 = .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah + (positif tak hingga).



lim

2
+3 4

2
2
7 1 = .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Sehingga nilai limitnya adalah (negatif tak hingga).



lim

2
2
+3 4

2
2
7 1 = .

Maka satu yang harus segera diperhatikan pada soal adalah koefisien terbesar ada di kedua bentuk akar.
Sehingga nilai limitnya adalah

2
=
3(7)
22
=
10
22
=
5
2
=
5
2
2

LOGIKA PRAKTIS menghafalkan:
Ingat, akar tanda positif +, akar tanda negatif

Kalau koefisien terbesar di akar bertanda positif. Maka nilai limit POSITIF TAK HINGGA.
Kalau koefisien terbesar di akar bertanda negatif. Maka nilai limit NEGATIF TAK HINGGA.
Jika koefisien tertinggi sama pada kedua bentuk akar, maka gunakan rumusnya.

Selesai!
Kalau koefisien terbesar ada di akar bertanda positif.
Maka nilai limit adalah POSITIF TAK HINGGAAAAAAA.
Kalau koefisien terbesar ada di akar bertanda negatif.
Maka nilai limit adalah NEGATIF TAK HINGGAAAAAAA.
Kalau koefisien terbesar ada di kedua bentuk akar.
Maka nilai limit adalah

2
.


Halaman 196 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Sinta Coret.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk sinus atau tangen dan menghasilkan
bentuk tak tentu
0
0
adalah dengan mencoret sinus dan tangen sehingga tinggal menyisakan sudutnya saja. Lalu
langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.


Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk
0
0




Jika limit memuat bentuk sin atau tan,
maka coret sin atau tan.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.





lim
0
sin

= lim
0

sin
= 1
lim
0
tan

= lim
0

tan
= 1
lim
0
sin
tan
= lim
0
tan
sin
= 1
lim
0
sin
sin
= lim
0
tan
tan
= 1

lim
0
sin

= lim
0

sin
=


lim
0
tan

= lim
0

tan
=


lim
0
sin
tan
= lim
0
tan
sin
=


lim
0
sin
sin
= lim
0
tan
tan
=




Contoh Soal

lim
0
sin2
5 tan3
=
1 2
3 5
=
2
15


Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
5 sin
2
2
3
2
tan
= lim
0
5 sin2 sin2
3 tan
=
5 2 2
3
=
20
3


Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
5
2
tan3
sin
3
2
= lim
0
5 5 tan3
sin2 sin2 sin2
=
5 5 3
2 2 2
=
75
8


Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
sin3 +tan 6
4
= lim
0
3 +6
4
= lim
0
9
4
=
9
4


Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
5
2
(tan7 sin3)
= lim
0
5
2
(7 3)
= lim
0
5
2
4
2
=
5
4


Coret sin dan tan, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 197

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Hapus Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus jahat dan menghasilkan
bentuk tak tentu
0
0
adalah dengan menghapus fungsi kosinus yang bernilai 1. Lalu langkah berikutnya adalah
mencoret variabel yang sama pada pembilang dan penyebut. Selesai.


Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk
0
0




Jika limit memuat bentuk cos jahat,
maka hapus cos.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.



lim
0
cos = lim
0
1
cos
=1
lim
0
cos = lim
0
1
cos
=1



Contoh Soal

lim
0
cos

= lim
0
1

=
1
0
=

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
3
cos 7
= lim
0
3 = 0

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
2 cos 5
3sin
= lim
0
2
3sin
= lim
0
2
3
=
2
3


Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
sin3 + cos 2
tan5 cos 7
= lim
0
3 +
5
lim
0
4
5
= lim
0
4
5
=
4
5


Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
2
2
cos
sin3
= lim
0
2
3
= lim
0
2
3
=
2
3


Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0
3 cos 2
cos
2
5
= lim
0
3

= lim
0
3
1
= 3

Hapus cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!

Halaman 198 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Limit Trigonometri Menggunakan Aturan Ubah Kosinus.
Cara cepat untuk menyelesaikan limit trigonometri yang memuat bentuk kosinus baik dan menghasilkan
bentuk tak tentu
0
0
adalah dengan mengubah fungsi kosinus yang menyebabkan nilai limit menjadi 0 dengan
menggunakan sifat identitas trigonometri. Lalu langkah berikutnya adalah mencoret variabel yang sama pada
pembilang dan penyebut. Selesai.


Soal Limit Fungsi Trigonometri 0 bentuk
0
0




Jika limit memuat bentuk cos baik,
maka ubah cos.
Lalu sederhanakan bentuk yang tersisa.



lim
0

2
= lim
0

2
=
1
2

2

lim
0

2
= lim
0

2
=
1
2

2

lim
0

2
= lim
0

2
=
1
2
(
2

2
)
lim
0

2
= lim
0

2
=
2

lim
0

2
= lim
0

2
=
2

lim
0

2
= lim
0

2
=(
2

2
)


Contoh Soal


lim
0

3
2
= lim
0


3
= lim
0
2
3
=
2
3


Ubah cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!


lim
0

3
2
= lim
0

3
= lim
0
2 2
3
= lim
0
4
3
=
4
3


Ubah cos, sederhanakan bentuk tersisa! Selesai!



Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_23.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Limit Fungsi Aljabar dan Limit Fungsi Trigonometri ini.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 199

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Nilai

x
x
x
9 3
5
lim
0
....
A. 30
B. 27
C. 15
D. 30
E. 36






2. Nilai

3 2
1
lim
1
x
x
x
....
A. 8
B. 4
C. 0
D. 4
E. 8







3. Nilai

3
1 2
lim
3
x
x
x
....
A.
4
1

B.
2
1

C. 1
D. 2
E. 4




lim
0
5
3 9 +
= lim
0
5
3 9 +

3 + 9 +
3 + 9 +
= lim
0
5 (3 + 9 + )
9 (9 +)
= lim
0
5 (3 + 9 + )

= lim
0
5 (3 +9 + )
= 5 (3 + 9)
= 5 6
= 30



TRIK SUPERKILAT:
lim
0
5
3 9 +
=
5
1

2 3
1
= 30
lim
1
1
2 + 3
= lim
1
1
2 + 3

2 + + 3
2 + + 3
= lim
1
(1 ) (2 + +3)
4 ( +3)
= lim
1
(1 ) (2 + +3)
(1 )
= lim
1
(2 + +3)
= 2 +1 + 3
= 2 +4
= 2 +2
= 4



TRIK SUPERKILAT:
lim
1
1
2 + 3
=
1
1

2 2
1
= 4
TRIK SUPERKILAT:
lim
3
2 + 1
3
=
1
1

1
2 2
=
1
4

lim
1
2 +1
3
= lim
3
2 +1
3

2 + +1
2 + +1
= lim
3
4 ( + 1)
( 3) (2 + +1)
= lim
3
(3 )
( 3) (2 + +1)
= lim
3
1
(2 + +1)
=
1
2 +4
=
1
4



Halaman 200 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4. Nilai

x x
x
x
2 tan
2 cos 1
lim
0
....
A. 2
B. 1
C. 0
D. 1
E. 2




5. Nilai

x x
x
x
2 tan
1 4 cos
lim
0
....
A. 4
B. 2
C. 1
D. 2
E. 4




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

lim
0
1 cos 2
tan 2
= lim
0
1 (1 2 sin
2
)
tan 2
= lim
0
2 sin
2

tan2
= lim
0
2 sin sin
tan2


2
2
= lim
0
2
sin


sin


2
tan 2


2

= 2 1 1 1
1
2
= 1



TRIK SUPERKILAT:
lim
0
1 cos 2
tan 2
=
1
2
2 2
1 2
= 1
lim
0
cos 4 1
tan 2
= lim
0
(1 2 sin
2
2) 1
tan 2
= lim
0
2 sin
2
2
tan2
= lim
0
2 sin2 sin 2
tan 2

2
2

2
2
= lim
0
2
sin2
2

sin2
2

2
tan2

2


= 2 1 1 1 2 = 4



TRIK SUPERKILAT:
lim
0
cos 4 1
tan 2
=

1
2
4 4
1 2
= 4

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 201

5. 2. Menyelesaikan soal aplikasi turunan fungsi.
Turunan Fungsi


Definisi

() = lim
0
( +) ()


dengan catatan limit ini ada



Turunan Fungsi Aljabar Turunan Fungsi Trigonometri

() =

() = 0
() =

() = .
1
Sifat:
() =

() =

() =

() =

() =

() =

() =

() =

2
() = ()

() =

()




Aplikasi Turunan Fungsi


Gradien Garis Singgung
Kurva = () di titik =

=

()



Gradien garis singgung digunakan untuk melihat naik atau turunnya sebuah grafik fungsi.



Grafik Fungsi Grafik Fungsi Grafik Fungsi
Naik Tidak Naik dan Tidak Turun Turun

() > 0

() = 0

() < 0




Titik dimana grafik fungsi tidak naik atau tidak turun disebut titik stasioner.



Titik Maksimum Titik Belok Titik Minimum

naik stasioner naik
naik stasioner turun atau turun stasioner naik
turun stasioner turun




() = tan

() = sec
2

() = cot

() = csc
2

() = sec

() = sec tan
() = csc

() = csc cot

Simbol

() =

(())
Persamaan Garis Singgung
di titik (
1
,
1
)


1
= (
1
)
Halaman 202 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

LOGIKA PRAKTIS Turunan Fungsi Trigonometri.

Secara umum turunan fungsi trigonometri sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

() =

() =



Proses mencari turunan fungsi

:
1. Kalikan pangkatnya dengan fungsi!
2. Kurangi satu pangkatnya!
3. Selesai!


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 203

LOGIKA PRAKTIS Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Sinus Kosinus.

Secara umum turunan fungsi trigonometri sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

Cara membacanya:



= sin

= cos
= cos

= sin
= sin

= cos
= cos

= sin



Jadi turunannya sinus adalah kosinus.
Turunannya kosinus adalah negatif sinus.


KONSEP DASAR Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.

Untuk turunan fungsi trigonometri yang lain diperoleh dengan menggunakan sifat turunan fungsi pembagian:
=

2


Contohnya bagaimana turunan dari fungsi tan?

= tan =
sin
cos

= sin

= cos
= cos

= sin


2
=
cos cos sin (sin)
cos
2

=
cos
2
+sin
2

cos
2

=
1
cos
2

= sec
2


Jadi, = tan

= sec
2
.

Silahkan temukan sendiri turunan fungsi cot , sec , dancsc menggunakan aturan dan sifat tersebut!!!


LOGIKA PRAKTIS Cara Menghafalkan Turunan Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.


=
=
=
=
}
turunan dari fungsi yang berawalan huruf c selalu negatif
fungsi berawalan huruf c hanya kumpul dengan yang berawalan c juga
dan turunannya kembar





tan cot


sec csc



Tips membaca LOGIKA PRAKTIS:


Turunannya tan adalah sec
2
. Turunannya sec adalah sec tan
Turunannya cot adalah csc
2
. Turunannya csc adalah csc cot





Cara membacanya:
= tan

= sec
2

= cot

= csc
2

= sec

= sec tan
= csc

= csc cot

Halaman 204 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Persamaan Garis Singgung Kurva).

Kurva ()



Tentukan turunan () yaitu

()

Persamaan Garis Lurus
melewati titik (
1
,
1
)
Gradien Garis Singgung Kurva dengan gradien
di = adalah adalah:

=

()
1
= (
1
)






Gradien Garis Singgung Kurva ()
di titik (
1
,
1
) dengan gradien adalah:

(
1
) = (
1
)


Contoh Soal:
Diketahui adalah garis singgung kurva =
3
4
2
+2 3 pada titik (1, 4). Titik potong garis dengan
sumbu X adalah .
a. (3,0)
b. (2,0)
c. (1,0)
d. (
1
2
, 0)
e. (
1
3
, 0)

Pembahasan:
Diketahui kurva () yaitu:
() =
3
4
2
+2 3

() = 3
2
8 +2

Gradien garis singgung kurva di = 1 adalah:
=

() =

(1)
= 3(1)
2
8(1) +2
= 3 8 +2
= 3


Persamaan garis singgung kurva di titik (1, 4) dengan gradien = 3 adalah:

1
= (
1
) (4) = 3( 1)
+4 = 3 +3
= 3 +3 4
= 3 1


Jadi garis adalah = 3 1.

Titik potong garis terhadap sumbu X terjadi saat = 0, sehingga:
= 0 0 = 3 1
3 = 1
=
1
3


Jadi, titik potong garis terhadap sumbu X adalah (
1
3
, 0).

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 205

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi.

Hubungan antara Jarak (), Kecepatan (), dan Percepatan (). *)
Jika ada soal tentang hubungan antara jarak, kecepatan, dan percepatan pada gerak maka konsep
berikut bisa membantu kita dalam mengerjakan soal tersebut:







Contoh Soal:
Suatu peluru ditembakan ke atas. Jika tinggi meter setelah detik dirumuskan dengan () = 120 5
2
,
maka tinggi maksimum yang dicapai peluru tersebut adalah . meter.
a. 270
b. 320
c. 670
d. 720
e. 770

Pembahasan:
Fungsi yang menyatakan ketinggian peluru adalah ().
Fungsi yang menyatakan kecepatan peluru adalah ().

Hubungan antara dua fungsi tersebut adalah:
() =

(()) () =

(120 5
2
)
() = 120 10


Suatu peluru dikatakan telah berada di titik tertinggi apabila kecepatannya sama dengan nol.
() = 0 120 10 = 0
10 = 120
=
120
10
= 12 s


Sehingga tinggi maksimum akan dicapai saat = 12 s, yaitu
() = 120 5
2
(2) = 120(12) 5(12)
2
= 1440 720
= 720 m


Jadi tinggi maksimum peluru adalah 720 m.

Turun artinya turunan fungsi.

Sehingga cara membacanya seperti ini:
Fungsi adalah turunan dari fungsi . atau dinotasikan =

()
Fungsi adalah turunan dari fungsi . atau dinotasikan =

()


*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Fisika SMA 2013 SKL 2.1 Kinematika Gerak
(http://pak-anang.blogspot.com/2012/12/smart-solution-un-fisika-sma-2013-skl.html)

turun
turun
Halaman 206 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Fungsi Naik dan Fungsi Turun).

Kurva ()



Tentukan turunan () yaitu

()






Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 207

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Titik Stasioner).

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Masalah Maksimum Minimum).

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Turunan Fungsi (Penerapan Maksimum Minimum).

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Turunan Fungsi ini.
Halaman 208 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya ) 24 8 4 (
2
x x dalam ribu rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp40.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp16.000,00
B. Rp32.000,00
C. Rp48.000,00
D. Rp52.000,00
E. Rp64.000,00



2. Suatu perusahaan memproduksi x unit barang, dengan biaya 30 10 5
2
x x dalam ribuan rupiah untuk
tiap unit. Jika barang tersebut terjual habis dengan harga Rp50.000,00 tiap unit, maka keuntungan
maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp10.000,00
B. Rp20.000,00
C. Rp30.000,00
D. Rp40.000,00
E. Rp50.000,00




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

() = 40 (4
2
8 +24) = 4
3
+ 8
2
+16
()akan maksimum untuk yang memenuhi

() = 0

() = 0
12
2
+16 + 16 = 0 (dibagi 4)
3
2
4 4 = 0
(3 + 2)( 2) = 0
=
2
3
atau = 2



Karena mewakili jumlah barang,
tidak mungkin negatif sehingga
yang memenuhi hanya = 2
Substitusikan = 2 ke (),
diperoleh:
() = 4(2)
3
+8(2)
2
+ 16(2)
= 32 + 32 + 32
= 32

() = 50 (5
2
10 + 30) = 5
3
+10
2
+20
()akan maksimum untuk yang memenuhi

() = 0

() = 0
15
2
+20 + 20 = 0 (dibagi 5)
3
2
4 4 = 0
(3 + 2)( 2) = 0
=
2
3
atau = 2



Karena mewakili jumlah barang,
tidak mungkin negatif sehingga
yang memenuhi hanya = 2
Substitusikan = 2 ke (),
diperoleh:
() = 5(2)
3
+10(2)
2
+ 20(2)
= 40 + 40 + 40
= Rp40


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 213

5. 3. Menentukan integral tak tentu dan integral tertentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Integral Tak Tentu


Definisi

Kebalikan Proses Turunan

()

Integral Turunan

()

() = () () = () +




Integral Fungsi Aljabar Integral Fungsi Trigonometri

=
1
+1

+1
+

+1

+1
+
Sifat:
[()] = () +
() = ()
[() ()] = () ()




Integral Tertentu


Definisi

()

= () |

= () ()





sec
2
= tan +
csc
2
= cot +
sec tan = sec +
csc cot = csc +

Halaman 214 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Teknik Integral Aljabar


Integral Langsung

Jika sesuai dengan Rumus Dasar

harus dalam
bentuk pangkat

=
1
+1

+1
+

harus sama

[() ()] = .

boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan



tidak boleh perkalian pembagian!!!!!

[() ()] = .
[
()
()
] = .




Jika tidak bisa diintegralkan secara langsung,
maka bisa menggunakan salah satu dari metode berikut:




Diubah Substitusi Parsial







3(

+ )
5




Fungsi integran dan operator
masih belum sama


harus sama


3(

+ )
5

(

+ )
4





5

2



Bentuk pangkat Bentuk pangkat
belum terlihat!!! belum terlihat!!!



1
2
5
2



( +3) ( + 1)
2



Nggak boleh dalam Nggak boleh dalam
bentuk perkalian!!! bentuk perkalian!!!


(
2
+ 3) (
2
+ 2 + 1)


dan lain-lain
turunan


3
2
(

+ )
5




Fungsi integran dan operator
masih belum sama


harus sama


3
2
(

+ )
5

(

+ )
4












=
turunan
Perbedaan mendasar antara
teknik integral substitusi dengan
teknik integral parsial.
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 215

LOGIKA PRAKTIS Integral Fungsi Aljabar.

Secara umum integral fungsi aljabar sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

() =

() =

+
+


+


Proses mencari integral fungsi

terhadap :
1. Tambah satu pangkatnya!
2. Bagi koefisien dengan bilangan hasil langkah pertama!
3. Tambahkan dengan konstanta .
4. Selesai!

TRIK SUPERKILAT Integral Fungsi Aljabar Pangkat Pecahan.

Sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwa konsep dasar integral adalah sebagai berikut:

Lho ini kan saling berkebalikan?


() =

() =

+
+


Nah, seringkali kita kesulitan mengerjakan integral dengan langkah pasti dan yakin apabila bertemu dengan
bentuk pangkat pecahan.
Misalnya,

2
3
2
= 2
3
2
(
Ingat konsep () = ()
alias buang semua konstanta keluar integral
)
= 2
2
5

5
2
+
=
4
5

5
2
+


Sesuai konsep integral, pangkatnya kan harus ditambah 1!
Pangkat
3
2
ditambah 1 menjadi berapa?
5
2
, kan?
Mudah saja, balik angka
5
2
menjadi
2
5
.
Jadi,

3
2
=
2
5

5
2
+

Lho ini kan saling berkebalikan?


Halaman 216 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Teknik Integral Trigonometri


Integral Langsung

Jika sesuai konsep 6 Turunan Trigonometri

sin = cos +
cos = sin +
sec
2
= tan +
csc
2
= cot +
sec tan = sec +
csc cot = csc +


[() ()]

boleh dalam bentuk
penjumlahan atau pengurangan




Jika tidak bisa diintegralkan secara langsung,
maka bisa menggunakan salah satu dari metode berikut:




Diubah Substitusi Parsial








tan
2
cot
2



Adanya konsep Adanya konsep
integral

!!! integral

!!!


(sec
2
1) (csc
2
1)


sin cos sin
2

cos cos cos
2

sin sin dst


Diubah menjadi Sin Cos berpangkat
bentuk perjumlahan genap harus diubah!


Ingat Rumus Perkalian Ingat Rumus Sin Cos
ke penjumlahan setengah sudut

+ 2
2
+ 2
2
sin
2
=
1
2

1
2
cos 2
cos
2
=
1
2
+
1
2
cos 2

Jadi, sin
4

juga diubah menjadi
sin
2
sin
2


dan lain-lain


2 sin(

+ )



Fungsi integran dan operator
masih belum sama


harus sama


2 sin(

+ )
(

+ )
6








3
cos



Fungsi integran dan operator
masih belum sama


harus sama



3
cos
()
cos




2
2
sin(

+)



Fungsi integran dan operator
masih belum sama


harus sama


2
2
sin(

+ )
(

+ )
6












=

turunan turunan
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
turunan
Sederhanakan!
Nggak boleh muncul
variabel
Sederhanakan!
Tetapi masih muncul
variabel
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 217

LOGIKA PRAKTIS Integral Fungsi Trigonometri Dasar Sinus Kosinus.

Secara umum integral fungsi trigonometri sederhana bisa digambarkan pada diagram berikut:

Cara membacanya:



sin = cos +
cos = sin +
sin = cos +
cos = sin +



Jadi integralnya sinus adalah negatif kosinus.
Integralnya kosinus adalah sinus.


KONSEP DASAR Integral Fungsi Trigonometri Dasar Selain Sinus Kosinus.

Dasar dari konsep integral fungsi trigonometri selain sinus kosinus adalah harus paham dan hafal turunan dari
fungsi trigonometri. *)

Perhatikan konsep berikut:



tan cot


sec csc




*) Dikutip dari SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 SKL 5.2 Aplikasi Turunan Fungsi, Halaman 203
(http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_29.html)


Jadi, dengan melihat bahwa integral adalah lawan dari proses turunan, diperoleh konsep berikut:

sec
2
= tan +
csc
2
= cot +
sec tan = sec +
csc cot = csc +



Cara membacanya:
= tan

= sec
2

= cot

= csc
2

= sec

= sec tan
= csc

= csc cot

Halaman 218 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tips dan Trik Integral Trigonometri

Intinya pada integral trigonometri harus menguasai bagaimana konsep trigonometri serta bagaimanakah sifat
turunan dari fungsi trigonometri. OK!

Disamping itu, harus menguasai bagaimana konsep identitas trigonometri yang pernah Pak Anang tulis pada
Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 4 Pengantar Trigonometri di laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/01/smart-solution-un-matematika-sma-2013_11.html

Rumus Identitas Trigonometri yang sering digunakan dalam integral adalah:

Rumus identitas trigonometri
sin
2
+cos
2
= 1
tan
2
+1 = sec
2

1 +cot
2
= csc
2

sin
2
=
1
2

1
2
cos 2
cos
2
=
1
2
+
1
2
cos 2
sin2 = 2sin cos
Rumus perkalian trigonometri
sin cos =
1
2
[sin( +) +sin( )]
cos sin =
1
2
[sin( +) sin( )]
cos cos =
1
2
[cos( +) +cos( )]
sin sin =
1
2
[cos( +) cos( )]


Apabila ada integral yang memuat fungsi trigonometri pangkat dan memuat fungsi turunannya maka bisa
dituliskan konsep integral substitusinya sebagai berikut:
sin

(cos ) =
1
+1
sin
+1
+
cos

(sin) =
1
+1
cos
+1
+
tan

(sec
2
) =
1
+1
tan
+1
+
cot

(csc
2
) =
1
+1
cot
+1
+
sec

(sec tan) =
1
+1
sec
+1
+
csc

(csc cot ) =
1
+1
csc
+1
+



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 219

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral dengan Mengubah Bentuk Integral.

Seringkali dalam pengerjaan integral kita bertemu dengan integral yang bentuk integralnya sedikit berbeda
dari konsep dasar, namun sebenarnya apabila kita mau mengubahnya terlebih dahulu menggunakan sifat-sifat
aljabar maupun sifat identitas trigonometri, bentuk integral tersebut bisa kembali sesuai dengan konsep dasar.

Seperti telah diketahui bahwa untuk integral fungsi aljabar harus dalam bentuk pangkat dan variabel fungsi
integral dengan operator harus sama. Bentuk integral yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau
pengurangan. TITIK!

Sementara untuk integral fungsi trigonometri harus memenuhi sifat 6 turunan fungsi trigonometri, serta bentuk
yang diperbolehkan adalah penjumlahan atau pengurangan. Serta perkecualian untuk bentuk perkalian tertentu
yang bisa diubah menjadi penjumlahan pengurangan lewat rumus perkalian ke penjumlahan trigonometri.
TITIK!

Berikut ini adalah beberapa contoh penyelesaian integral dengan cara mengubah bentuk integral:

Contoh Soal 1:
Hasil dari
3

2
5
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih berbentuk akar.
Ubah bentuk akar menjadi bentuk pangkat pecahan dong!

3

2
5
= 3

2
5
(Ingat

)
= 3
2
5
(Ingat

+ atau TRIK SUPERKILAT di halaman 215)


= 3
5
7

7
5
+
=
15
7

7
5
+


Contoh Soal 2:
Hasil dari

2
5
3
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada variabel berpangkat menjadi penyebut.
Ubah bentuk tersebut bentuk pangkat negatif dong!

2
5
3
= (Ingat
1

)
=
2
5

3

=
2
5

3

=
2
5

1
2

2
+
=
1
5

2
+
=
1
5
2
+



Halaman 220 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 3:
Hasil dari

= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi bentuk pangkat negatif dong!

= (Ingat
1

)
=
1

=
1
0

0
+
= tidak terdefinisi


Lho kok tidak terdefinisi????????

Ya! Khusus

apabila = 1 maka penyelesaiannya tidak menggunakan konsep dasar integral.


Jadi,

1

1
1 +1

1+1
+

tetapi menggunakan rumus:

1
=
1

= ln|| +


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 221

Contoh Soal 5:
Hasil dari

2
(3 5) = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk perkalian.
Ubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan dong! Dengan mengalikan secara distributif!

2
(3 5) = (3
3
5
2
) (Ingat (() +()) = () +() )
= 3
3
5
2

=
3
4

5
3

3
+


Contoh Soal 6:
Hasil dari
(2 3)
2
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu

=

.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong! Dengan mengalikan sebanyak faktor!

(2 3)
2
= (2 3)(2 3) (Ingat ( +)
2
=
2
+2 +
2
)
= (4
2
12 +9)
=
4
3

3
6
2
+9 +


Contoh Soal 7:
Hasil dari

4
5
3
3
2
2
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pembagian.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan dong! Dengan menyederhanakannya dulu, tentunya..

4
5
3
3
2
2
= (
4
5
2
2

3
3
2
2
) (Ingat
+

)
= (2
3

3
2
)
= 2
3

3
2

(

Menyelesaikan bentuk
3
2
yang paling mudah adalah

3
2
=
3
2
=
3
2

1
2

2
+
)

=
2
4

3
2

1
2

2
+
=
1
2

3
4

2
+


Halaman 222 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 8:
Hasil dari
(3 +tan
2
) = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.

Bentuk tan
2
bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi tan
2
tidak bisa dikerjakan langsung.

Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah sec
2
= tan +.
Ubah bentuk tan
2
menjadi bentuk sec
2
dong!

Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
tan
2
+1 = sec
2
tan
2
= sec
2
1

(3 +tan
2
) = (Ingat tan
2
= sec
2
1)
= (3 +(sec
2
1))
= (2 +sec
2
)
= 2 +sec
2

= 2 +tan +


Contoh Soal 9:
Hasil dari
(2cot
2
5) = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk bukan turunan fungsi trigonometri dasar.

Bentuk cot
2
bukanlah 6 turunan fungsi trigonometri dasar.
Jadi cot
2
tidak bisa dikerjakan langsung.

Padahal konsep dasar integral trigonometri yang ada hanyalah csc
2
= cot +.
Ubah bentuk tan
2
menjadi bentuk sec
2
dong!

Ya! Dengan menggunakan identitas trigonometri berikut:
1 +cot
2
= csc
2
cot
2
= csc
2
1

(2 cot
2
5) = (Ingat cot
2
= csc
2
1)
= (2(csc
2
1) 5)
= (2csc
2
7)
= 2csc
2
7
= 2csc
2
7 +
= 2(cot ) 7 +
= 2cot 7 +




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 223

Contoh Soal 10:
Hasil dari
sin3 cos = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih ada bentuk perkalian fungsi trigonometri.
Ubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan atau pengurangan dong!

Ya! Dengan menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:

Rumus perkalian trigonometri
sin cos =
1
2
[sin( +) +sin( )]
cos sin =
1
2
[sin( +) sin( )]
cos cos =
1
2
[cos( +) +cos( )]
sin sin =
1
2
[cos( +) cos( )]


Jadi,
sin3 cos =
1
2
[sin(3 +) +sin(3 )]
=
1
2
(sin4 +sin2)
= (
1
2
sin4 +
1
2
sin2)
=
1
2
sin4 +
1
2
sin2
=
1
2
sin4

+
1
2
sin2

Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.


Sudut sinus 4 dan 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!




Halaman 224 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 10:
Hasil dari
sin
2
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu

=

.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong!

Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan genap menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:

Rumus identitas trigonometri
sin
2
=
1
2

1
2
cos 2
cos
2
=
1
2
+
1
2
cos 2

Jadi,
sin
2
= (
1
2

1
2
cos 2)
=
1
2

1
2
cos 2
=
1
2

1
2
cos 2

Karena fungsi sudut dan operator integral tidak sama.


Sudut kosinus 2, sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!



Contoh Soal 10:
Hasil dari
sin
3
= .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral tapi masih dalam bentuk pangkat atau dalam bentuk perkalian
sebanyak faktor sebagaimana sifat dari pangkat itu sendiri yaitu

=

.
Ubah bentuk tersebut menjadi penjumlahan atu pengurangan dong!

Ya! Jika pangkat adalah pangkat bilangan ganjil menggunakan salah satu dari identitas trigonometri berikut:

Rumus identitas trigonometri
sin
2
= 1 cos
2

cos
2
= 1 sin
2


Jadi,
sin
3
= sin
2
sin
= (1 cos
2
) sin
= (sin cos
2
sin)
= sin cos
2
sin

Karena fungsi integran dan operator integral tidak sama.


Fungsi integran cos
2
sin , sementara operator integralnya .
Maka proses perhitungannya dilanjutkan dengan teknik integral substitusi!
Yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.OK!



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 225

LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi.

Ingat Lagi Ya!!!!!!
Konsep Dasar Integral

harus dalam
bentuk pangkat

=
1
+1

+1
+

harus sama






Bentuk dan Tipe Soal Integral Menggunakan
Teknik Integral Substitusi

harus dalam
bentuk pangkat



belum sama




Gantilah operator integral
dengan fungsi yang disubstitusi.



Tentukan turunan operator integral tersebut
dan letakkan menjadi penyebut.




Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?




Tidak! Ya!
Nggak ada variabel lagi! Masih menyisakan variabel !



Integral Substitusi Integral Parsial



Teknik Tabulasi



Halaman 226 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT Teknik Integral Substitusi.

Perhatikan konsepnya:

(
2
+4 9) = (2 +4) (
2
+4 9) = (2 +4)

(
2
+4 9)
(2 +4)
=
=
(
2
+4 9)
(2 +4)


Jadi pada soal bisa diganti dengan
(())

()


Atau dalam kalimat bisa diartikan sebagai berikut:

Jadi, dapat diganti dengan sebuah fungsi permisalan dibagi oleh turunan fungsi tersebut!

Contoh:

(3 5)
10000000000000
= (3 5)
10000000000000
( )



sin(4) = sin(4)
()



3 cos(2
2
) = 3 cos(2
2
)
(



dan lain-lain ..


Nah intisari dari teknik integral substitusi adalah mengupayakan agar turunan fungsi yang disubstitusi bisa
membagi habis variabel pada fungsi lain yang tidak disubstitusi.

Contohnya:

3 cos(2
2
) = 3 cos(2
2
)
(2
2
)
4
=
3
4
cos(2
2
) (2
2
) =
3
4
cos(2
2
) (2
2
) =
3
4
cos

Pokoknya variabel Hore!!!!! Hore!!!!!!
harus hilang!!! Variabel udah hilang!!!! Sudah sama!!!!



Kalau hilang berarti integral substitusi.
Kalau enggak hilang berarti integral parsial.

turunannya
turunannya
turunannya
turunannya
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 227

Contoh Soal 1:
Hasil dari
( 3)(
2
6 +1)
3
= .
a.
1
8
(
2
6 +1)
4
+
b.
1
4
(
2
6 +1)
4
+
c.
1
2
(
2
6 +1)
4
+
d.
1
4
(
2
6 +1)
2
+
e.
1
2
(
2
6 +1)
2
+

Pembahasan:
Perhatikan soal,
( 3)(

+)
3


belum sama

Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah
teknik integral parsial.


( 3)(

+)
3
( 3)(

+)
3
(

+)
( )




Periksa, apakah hasil
(3)
(26)
tidak menyisakan variabel ?

Ternyata hasil dari
(3)
(26)
=
1
2
, dan kita sudah tidak menemukan variabel yang tersisa.
Maka, penyelesaian integral tersebut adalah menggunakan teknik integral substitusi.

Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

( 3)(
2
6 + 1)
3
= ( 3)(
2
6 + 1)
3
(
2
6 + 1)
(2 6)
(Ingat
1
2

=
1
2

)
=

(
2
6 +1)
3
(
2
6 + 1) (Ingat

=
1
+ 1

+1
+ )
=
1
2

(() + )
(

+ )
()+
+
=
1
2

1
(2)
(
2
6 + 1)
2
+
=
1
4
(
2
6 + 1)
2
+



Ganti operator integral
turunannya
Periksa hasilnya, apakah masih
menyisakan variabel ?
2
1
Halaman 228 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2:
Hasil dari
63
2
+5 = .
a.
2
3
(6
2
+5)6
2
+ 5 +
b.
2
3
(3
2
+5)3
2
+ 5 +
c.
2
3
(
2
+5)
2
+ 5 +
d.
3
2
(
2
+5)
2
+ 5 +
e.
3
2
(3
2
+5)3
2
+ 5 +

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

63
2
+5 = Tanda akar diubah menjadi bentuk pangkat dulu!OK!
(Ingat =
1
2
)
= 6(3
2
+5)
1
2
(Samakan dulu operator integralnya )
= 6(3
2
+5)
1
2
(3
2
+5)
6

= (3
2
+5)
1
2
(3
2
+5) (Ingat

=
1
+1

+1
+)
=

+)
(

+)

+
+
=
1
3
2
(3
2
+5)
3
2
+
=
2
3
(3
2
+5)
3
2
+
=
2
3
(3
2
+5)
1+
1
2
+ (Ingat sifat pangkat
+
=

)
=
2
3
(3
2
+5)(3
2
+5)
1
2
+
=
2
3
(3
2
+5)3
2
+5 +



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 229

Contoh Soal 3:
Hasil dari

3
2 5
= .

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3
2 5
= 3
1
2 5
= 3(2 5)
1
(Samakan dulu operator integralnya)
= 3(2 5)
1

(2 5)
2

=
3
2
(2 5)
1
(2 5) (Buang semua konstanta keluar integral)
=
3
2
ln|2 5| +


Contoh Soal 4:
Hasil dari

3 1

= .

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3 1

=
3
( 1)
(Ingat
()
()()
=

()
+

()
)
3 1
( 1)
=

( 1)

3 1
( 1)
=
( 1)
( 1)
+

( 1)

3 1
( 1)
=
( 1) +
( 1)

3 1
( 1)
=
+
( 1)

3 1
( 1)
=
( +)
( 1)
3 1 = ( +)

}


+ = 3
= 1
} = 1 dan = 2

3 1

( 1)
(Ingat, dari perhitungan di atas ternyata = 1 dan = 2)

3 1

=
1

+
2
( 1)

=
1

+
2
( 1)

= ln|| +
2
( 1)
( 1)
1
+
= ln|| +2
1
( 1)
( 1) +
= ln|| +2 ln| 1| +


Halaman 230 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin(4 ) = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri yang sudutnya tidak sama dengan
operator integralnya.
Maksudnya?

Perhatikan sudut fungsi sinus yaitu (4 ). Padahal operator integralnya adalah . Artinya fungsi sinus
tersebut diintegralkan terhadap variabel . Maka langkah penyelesaiannya adalah mensubstitusi operator
integralnya agar sesuai dengan sudut fungsi trigonometrinya.


Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

sin(4 ) = (Samakan dulu operator integralnya )
= sin(4 )
(4 )
4

Ternyata tidak ada variabel tersisa.
Jadi benar bahwa kita memilih langkah integral substitusi bukan integral parsial.
=
1
4
sin(4 ) (4 ) (Ingat sin = cos +)
=
1
4
(cos(4 )) +
=
1
4
cos(4 ) +



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 231

Contoh Soal 5:
Hasil dari
sin
3
cos = .

Pembahasan:
Soal tersebut adalah soal dimana ada integral dari fungsi trigonometri beserta turunannya.
Maksudnya?

Masih ingat dengan 6 turunan fungsi trigonometri kan?
() = sin

() = cos
() = cos

() = sin
() = tan

() = sec
2

() = cot

() = csc
2

() = sec

() = sec tan
() = csc

() = csc cot


Coba lihat dan amati 6 fungsi trigonometri dan turunannya di atas.
Apabila ada integral yang memuat fungsi trigonometri pangkat dan memuat fungsi turunannya maka bisa
dituliskan konsep integral substitusinya sebagai berikut:
sin

(cos ) =
1
+1
sin
+1
+
cos

(sin) =
1
+1
cos
+1
+
tan

(sec
2
) =
1
+1
tan
+1
+
cot

(csc
2
) =
1
+1
cot
+1
+
sec

(sec tan) =
1
+1
sec
+1
+
csc

(csc cot ) =
1
+1
csc
+1
+


Jadi sin
3
cos bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi. Dengan mengganti operator
integral dari yang semula menjadi (sin).

Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

sin
3
cos = (Samakan dulu operator integralnya )
= sin
3
cos
(sin)
cos

= sin
3
(sin) (Ingat sin

(sin) =
1
+1
sin
+1
+)
=
1
4
sin
4
+



Halaman 232 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 6:
Hasil dari
sin
3
= .

Pembahasan:
Integral sin atau cos berpangkat ganjil arah penyelesaiannya selalu ke bentuk integral berikut:
sin

(cos ) =
1
+1
sin
+1
+
cos

(sin) =
1
+1
cos
+1
+


Jadi, selalu disisakan satu fungsi sin atau cos berpangkat 1.

Misalnya sin
3
, maka harus diubah supaya ada suku fungsi integran yang menjadi cos
2
sin.

Konsep identitas trigonometri yang selalu digunakan jika bertemu sin atau cos pangkat ganjil adalah:

sin
2
+cos
2
= 1


Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

sin
3
= (Untuk soal integral sin atau cos pangkat ganjil selalu sisakan sin atau cos pangkat 1)
Jadi ubah dulusin

= sin
1
sin
= sin
2
sin
= (1 cos
2
) sin (Ingat sin
2
+cos
2
= 1 sin
2
= 1 cos
2
)
= (sin cos
2
sin) (Ingat () +() = () + () )
= sin cos
2
sin (Penyelesaian cos
2
sin lihat Contoh Soal 4)
= cos cos
2
sin
(cos )
sin
(Ingat cos

(cos ) =
1
+1
cos
+1
+)
= cos +cos
2
(cos )
= cos +
1
3
cos
3
+


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Langkah penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTISnya bisa dilihat nanti pada Suplemen Modul
SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5 tentang PENGAYAAN INTEGRAL TRIGONOMETRI
pada laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 233

LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Parsial.

Ingat Lagi Ya!!!!!!
Konsep Dasar Integral

harus dalam
bentuk pangkat

=
1
+1

+1
+

harus sama






Bentuk dan Tipe Soal Integral Menggunakan
Teknik Integral Parsial
atau
Metode Tabulasi

harus dalam
bentuk pangkat



belum sama




Gantilah operator integral
dengan fungsi yang disubstitusi.



Tentukan turunan operator integral tersebut
dan letakkan menjadi penyebut.




Periksa!
Apakah hasil bagi fungsi yang lain
dengan turunan operator integral
masih memuat variabel ?




Tidak! Ya!
Nggak ada variabel lagi! Masih menyisakan variabel !



Integral Substitusi Integral Parsial



Teknik Tabulasi

Halaman 234 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1:
Hasil dari +1 = .
a.
2
5
( +1) +1
2
3
( +1)
2
+1 +
b.
2
15
(3
2
+ 2) +1 +
c.
2
15
(3
2
+ +4) +1 +
d.
2
15
(3
2
2) +1 +
e.
2
5
(
2
+ 2) +1 +

Pembahasan:
Perhatikan soal, ubah dulu tanda akar menjadi bentuk pangkat,

+1 = ( + )
1
2


belum sama

Mari kita coba cek, apakah integral tersebut bisa diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi ataukah teknik
integral parsial.


( +)
1
2
( +)
1
2
( +)





Periksa, apakah hasil

1
tidak menyisakan variabel ?

Ternyata hasil dari

1
= , dan kita masih menemukan variabel yang tersisa.
Maka, penyelesaian integral tersebut adalah menggunakan teknik integral parsial.

( + 1)
1
2
= (Ingat integral parsial = )
Misal =

= 1
=
Maka = ( + 1)
1
2
= ( +1)
1
2

=
2
3
( + 1)
3
2
( + 1)
1
2
=
=

( +)

( + )

=
2
3
( + 1)
3
2

2
3
( +1)
3
2
( +1)
1
=
2
3
( + 1)
3
2

2
3

2
5
( +1)
5
2
+
=
2
3
( + 1)
3
2

4
15
( +1)
5
2
+ (keluarkan FPB-nya ( + 1)
1
2
)
= ( + 1)
3
2
[
2
3

4
15
( +1)] +
= ( + 1)
1
2
( +1) (
6
15

4
15
) +
= ( + 1)
1
2
( +1)
2
15
(3 2) +
=
2
15
(3 2)( +1)( + 1)
1
2
+
=
2
15
(3
2
+ 2)( + 1)
1
2
+
=
2
15
(3
2
+ 2) + 1 +


Ganti operator integral
Periksa hasilnya, apakah masih
menyisakan variabel ?
turunannya
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 235

Contoh Soal 2a:
Hasil dari
(
2
+1) cos = .
a.
2
sin +2 cos +
b. (
2
1) sin +2 cos +
c. (
2
+3) sin 2 cos +
d. 2
2
cos +2
2
sin +
e. 2 sin (
2
1) cos +

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

(
2
+1)

cos

= (Ingat integral parsial = )


Misal = 2

= 2
= 2
Maka = cos = cos
= sin
(
2
+1) cos =
= (

+)
= (
2
+1) sin 2 sin
(Bentuk 2 sin diselesaikan menggunakan teknik integral parsial)
(
2
+1) cos = (
2
+1) sin 2

sin

Misal = 2

= 2
= 2
Maka = sin = sin
= cos
(
2
+1) cos = (
2
+1) sin [ ] +
1
= (
2
+1) sin [2 (cos ) (cos ) 2 +
2
] +
1
= (
2
+1) sin [(2 cos ) +2cos +
2
] +
1
= (
2
+1) sin [(2 cos ) +2sin +
2
] +
1
= (
2
+1) sin +2 cos 2sin +
2
+
1

=
= (
2
+1) sin 2sin +2 cos +
= (
2
+1 2) sin +2 cos +
= (
2
1) sin +2 cos +


Menyelesaikan integral dengan teknik integral parsial bisa juga dilakukan menggunakan metode tabulasi.
Langkah penyelesaian integral parsial dengan metode tabulasi adalah memisah bagian yang mudah
diturunkan hingga nol, dan bagian yang rumit.

Penyelesaian metode tabulasi untuk soal ini ada di halaman berikutnya!

Halaman 236 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT Teknik Integral Parsial Menggunakan Metode Tabulasi.

Contoh Soal 2b:
Hasil dari
(
2
+1) cos d = .
a.
2
sin +2 cos +
b. (
2
1) sin +2 cos +
c. (
2
+3) sin 2 cos +
d. 2
2
cos +2
2
sin +
e. 2 sin (
2
1) cos +

Pembahasan TRIK SUPERKILAT Integral Parsial menggunakan Metode Tabulasi:
Langkah penyelesaian integral parsial dengan menggunakan metode tabulasi :

Buat tabel dengan dua kolom.


Isi kolom kiri dengan turunan bagian yang mudah
secara terus-menerus hingga turunannya sama dengan nol.


Isi kolom kanan dengan integral bagian yang rumit
secara terus-menerus sebanyak baris kolom kiri.


Kalikan kolom kiri dan kanan dengan arah menyerong
serta kalikan juga dengan tanda plus minus bergantian.
Ingat! Selalu diawali oleh tanda plus!!


Selesai!


(
2
+1)

mudah
cos
rumit
= (Pisahkan bagian yang mudah diturunkan hingga nol dengan bagian yang rumit)



Kolom Kiri
(Turunkan)
Kolom Kanan
(Integralkan)
(
2
+1) cos
2 sin
2 cos
0 sin

(
2
+1) cos d = (
2
+1) sin +2 cos 2sin +
= (
2
+1) sin 2sin +2 cos +
= (
2
+1 2) sin +2 cos +
= (
2
1) sin +2 cos +


Penyelesaian menggunakan teknik integral parsial ada di halaman sebelumnya.
Coba bandingkan hasilnya!




(
2
+1) sin
2 cos
2sin
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 237

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Trigonometri.

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Trigonometri yaitu tentang:
bagaimana cara praktis menguasai konsep integral fungsi trigonometri;
ciri-ciri soal integral fungsi trigonometri yang bisa diselesaikan dengan integral langsung atau hanya bisa
diselesaikan menggunakan teknik integral substitusi maupun teknik integral parsial.
Semuanya bisa dilihat nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5
tentang PENGAYAAN INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!


TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri.

Sepertinya untuk soal integral UN Matematika SMA 2013 nanti tidak akan muncul soal yang harus dikerjakan
dengan teknik integral substitusi trigonometri, yaitu fungsi-fungsi yang memuat bentuk
2
, +
2
, dan

2
.
Namun untuk TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Teknik Integral Substitusi Trigonometri juga bisa dilihat
nanti pada Suplemen Modul SMART SOLUTION UN Matematika SMA 2013 pada SKL 5 tentang PENGAYAAN
INTEGRAL TRIGONOMETRI pada laman web berikut
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_12.html !!
Jadi selalu tunggu update terbarunya ya!!!


Halaman 238 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Cara Cepat Menyelesaikan Integral Tertentu.

Perhatikan konsep dasar dari Integral Tertentu
()

= () |

= () ()

Contoh Soal 1:
Hasil dari
(6
2
8 +3)
4
2
= .
a. 96
b. 108
c. 112
d. 116
e. 128

Pembahasan:
Langkah penyelesaian selengkapnya adalah sebagai berikut:

(6
2
+3)
4
2
= [2
3

1
2

2
+3]
2
4
= (2(4)
3

1
2
(4)
2
+3(4)) (2(2)
3

1
2
(2)
2
+3(2))
= (2 64
1
2
16 +12) (2 8
1
2
4 +6)
= (128 8 +12) (16 2 +6)
= (132) (20)
= 112


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:
Langkah penyelesaian TRIK SUPERKILAT hanya mengubah cara perhitungan supaya menjadi lebih sederhana
menggunakan kebalikan dari sifat distributif, yakni mengumpulkan faktor yang sama dalam perhitungan.

Misal () = 2
3

1
2

2
+3

Maka, () () = (2(4)
3

1
2
(4)
2
+3(4)) (2(2)
3

1
2
(2)
2
+3(2))
= 2(4)
3

1
2
(4)
2
+3(4) 2(2)
3
+
1
2
(2)
2
3(2)
= 2(4)
3
2(2)
3

1
2
(4)
2
+
1
2
(2)
2
+3(4) 3(2)
= 2 (4
3
2
3
)

selisihnya
3

1
2
(4
2
2
2
)

selisihnya
2
+3 (4 2)

selisihnya


(6
2
+3)
4
2
= [2
3

1
2

2
+3]
2
4
= 2(4
3
2
3
)
1
2
(4
2
2
2
) +3(4 2)
= 2(64 8)
1
2
(16 4) +3(2)
= 2(56)
1
2
(12) +3(2)
= 112 6 +6
= 112


Catatan: TRIK SUPERKILAT Integral tertentu ini hanya berlaku apabila fungsi integrannya adalah fungsi aljabar.
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 239

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Integral ini.
Halaman 240 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:
1. Hasil dari

dx
x x
x
7
2
7 2 3
1 3
....
A.

C
7 2 3 3
1
6
2

x x

B.

C
7 2 3 4
1
6
2

x x

C.

C
7 2 3 6
1
6
2

x x

D.

C
7 2 3 12
1
6
2

x x

E.

C
7 2 3 12
1
7
2

x x


2. Hasil dari

dx x x 1 3 3
2
....
A. C 1 3 ) 1 3 (
3
2
2 2
x x
B. C 1 3 ) 1 3 (
2
1
2 2
x x
C. C 1 3 ) 1 3 (
3
1
2 2
x x
D. C 1 3 ) 1 3 (
2
1
2 2
x x
E. C 1 3 ) 1 3 (
3
2
2 2
x x

3. Hasil dari

dx x x x
9
2
9 6 4 3 4 ....
A. C 9 6 4
10
1 10
2
x x
B. C 3 2
15
1
20
x
C. C 3 2
20
1
20
x
D. C 9 6 4
20
1 10
2
x x
E. C 9 6 4
30
1 10
2
x x

4. Hasil dari

dx
x
x
7
5
3
2
5 2
2
....
A. C 5 2
7
3
7
3
3
x
B. C 5 2
3
6
6
7
3
x
C. C 5 2
7
6
7
6
3
x
D. C 5 2
6
7
7
2
3
x
E. C 5 2
6
7
2
7
3
x

3 1
(3
2
2 + 7)
7
= (3 1)(3
2
2 + 7)
7
(3
2
2 +7)
(6 2)

=
1
2
(3
2
2 + 7)
7
(3
2
2 + 7)
=
1
2
(
1
6
) (3
2
2 + 7)
6
+ C
=
1
12(3
2
2 + 7)
6
+C
33
2
+ 1 = 3(3
2
+ 1)
1
2

(3
2
+ 1)
6

=
1
2
(3
2
+ 1)
1
2
(3
2
+ 1)
=
1
2

2
3
(3
2
+1)
3
2
+ C
=
1
3
(3
2
+ 1)3
2
+ 1 + C
(4 + 3)(4
2
+ 6 9)
9
= (4 + 3)(4
2
+6 9)
9

(4
2
+ 6 9)
8 +6

=
1
2
(4
2
+6 9)
9
(4
2
+6 9)
=
1
2

1
10
(4
2
+6 9)
10
+C
=
1
20
(4
2
+6 9)
10
+ C

2
2
(2
3
5)
5
7
=
2
2
(2
3
5)
5
7
(2
3
5)
(6
2
)
=
1
3
(2
3
5)

5
7
(2
3
5)
=
1
3

7
2
(2
3
5)
2
7
+C
=
7
6
(2
3
5)
2
7
+ C


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 241

5. Nilai dari


2
1
2
5 4 dx x x ....
A.
6
33

B.
6
44

C.
6
55

D.
6
65

E.
6
77


6. Nilai dari


4
1
2
2 2 dx x x ....
A. 12
B. 14
C. 16
D. 18
E. 20

7. Nilai dari


2
0
2
7 3 3 dx x x ....
A. 6
B. 10
C. 13
D. 16
E. 22

8. Nilai dari


3
1
2
3 4 2 dx x x ....
A.
3
1
27
B.
2
1
27
C.
3
1
37
D.
2
1
37
E.
2
1
51



(4
2
+5)
2
1
= [
4
3

1
2

2
+ 5]
1
2

= (
4
3
(2)
3

1
2
(2)
2
+ 5(2)) (
4
3
(1)
3

1
2
(1)
2
+ 5(1))
= (
32
3
2 +10) (
4
3

1
2
+ 5)
=
56
3

35
6

=
112 35
6

=
77
6

(
2
2 +2)
4
1
= [
1
3

3

2
+ 2]
1
4
= (
1
3
(4)
3
(4)
2
+2(4)) (
1
3
(1)
3
(1)
2
+2(1))
= (
64
3
16 + 8) (
1
3
1 + 2)
=
64
3
8
1
3
1
= 12
(3
2
3 + 7)
2
0
= [
3

3
2

2
+ 7]
0
2
= ((2)
3

3
2
(2)
2
+ 7(2)) ((0)
3

3
2
(0)
2
+ 7(0))
= (8 6 +14) (0)
= 16

(2
2
+ 4 3)
3
1
= [
2
3

3
+ 2
2
+ 3]
0
2
= (
2
3
(3)
3
+ 2(3)
2
+ 3(3)) (
2
3
(1)
3
+ 2(1)
2
+ 3(1))
= (
18
3
+ 18 + 9) (
2
3
+ 2 + 3)
= (
18
3
+ 27) (
2
3
+5)
= 27 5 +
18
3

2
3
= 22 +
16
3
= 22 + 5
1
3
= 27
1
3


Halaman 242 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

9. Nilai dari

2
1
0
cos 3 2 sin 2 dx x x ....
A. 5
B. 1
C. 0
D. 1
E. 2

10. Nilai dari

2
1
0
cos 2 sin 3 dx x x ....
A. 2
B. 1
C. 0
D. 1
E. 2

11. Nilai dari

0
) 2 sin( dx x ....
A. 2
B. 1
C. 0
D. 2
E. 4

12. Nilai dari

3
1
0
) cos 3 2 (sin dx x x ....
A. 3 2
4
3

B. 3 3
4
3

C. 3 2 1
4
1

D. 3 2 1
4
2

E. 3 2 1
4
3





Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

(2 sin 2 3 cos )

2
0
= [cos 2 3 sin ]
0
1
2

= (cos 3 sin
1
2
) (cos 0 3 sin 0)
= (1 3) (1 0)
= 2 + 1
= 1

(3 sin 2 cos )
1
2

0
= [
3
2
cos 2 sin]
0
1
2

= (
3
2
cos sin
1
2
) (
3
2
cos 0 sin 0)
= (
3
2
1) (
3
2
0)
= 2

sin(2 )

2
0
= [
1
2
cos(2 )]
0

2
= (
1
2
cos 0) (
1
2
cos())
= (
1
2
) (
1
2
)
= 1

TRIK SUPERKILAT:
sin(2 )

2
0
= sin(2)

2
0
= [
1
2
cos(2)]
0

2
= 1

(sin 2 + 3 cos )
1
3

0
= [
1
2
cos 2 + 3 sin]
0
1
3

= (
1
2
cos 240 + 3 sin 60) (
1
2
cos 0 +3 sin 0)
= (
1
2
(
1
2
) +
3
2
3) (
1
2
+ 0)
=
1
4
+
3
2
3 +
1
2
=
3
4
+
3
2
3
=
3
4
(1 + 22)


Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Halaman 270 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

5. 4. Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan integral.
Aplikasi Integral



Luas Daerah Volume Benda Putar



Luas Daerah Dibatasi Kurva Diputar Mengelilingi Sumbu X









Diputar Mengelilingi Sumbu Y










Volume Benda Antara Dua Kurva

















Luas Daerah Dibatasi Dua Kurva

= ()



=
= ()

=
= ()



= ()

=
=
= ()


= ()


= =
= ()


=
= ()


=
= ()

+()


= ()


=
=
=
= [() ()]


=
=

1
= ()

2
= ()
= [() ()]


= =

1
= ()

2
= ()
=
= (())
2


= ()


=
= (())
2


=
=
= ()


= [(())
2
(())
2
]

1
= ()


=

2
= ()
=

2
= ()


=

1
= ()
= [(())
2
(())
2
]


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 271

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Integral (Luas Daerah)

Luas Daerah





Dibatasi Diketahui Garis Memotong
Dua Kurva Lebar dan Tinggi Kurva di Titik Puncak

























=
2
4 adalah nilai diskriminan
persamaan kuadrat:
2
+ + = 0.
Persamaan kuadrat tersebut diperoleh
dari persekutuan kedua kurva.




=

6
2

=
2
3
Lebar Tinggi
Lebar
Tinggi
=
1
6
Lebar Tinggi
Lebar
Tinggi

=
1
3

=
2
3



X
Y
X
Y
X
Y
( , )

=
1
6

=
1
2



X
Y
( , )
Halaman 272 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1a:
Luas daerah yang dibatasi parabola = 8
2
dan garis = 2 adalah ....
a. 36 satuan luas
b. 41
1
3
satuan luas
c. 41
2
3
satuan luas
d. 46 satuan luas
e. 46
2
3
satuan luas

Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:

Titik potong parabola dengan garis adalah:

1
=
2
2 = 8
2
2 (8
2
) = 0
2 8 +
2
= 0

2
+2 8 = 0
( +4)( 2) = 0
+4 = 0 atau 2 = 0
= 4 atau = 2



Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 4 dan = 2.
Titik potong tersebut merupakan batas integrasi untuk mencari luas daerah.

Jadi rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
= [() ()]
2
4


Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 4 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = 8
2
dan () = 2

Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
= [(8
2
) (2)]
2
4


Oke, sekarang kita hitung luasnya menggunakan konsep integral tertentu.
= [(8
2
) (2)]
2
4
= (
2
2 +8)
2
4
= [
1
3

3

2
+ 8]
4
2
= (
1
3
(2)
3
(2)
2
+8(2)) +(
1
3
(4)
3
(4)
2
+8(4))
= (
8
3
4 +16) (
64
3
16 32)
= (
8 12 +48
3
) (
64 48 96
3
)
=
28
3
(
80
3
)
=
28
3
+
80
3
=
108
3
= 36 satuan luas

X
Y

1
= 2

2
= 8
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 273

Contoh Soal 1b:
Luas daerah yang dibatasi parabola = 8
2
dan garis = 2 adalah ....
a. 36 satuan luas
b. 41
1
3
satuan luas
c. 41
2
3
satuan luas
d. 46 satuan luas
e. 46
2
3
satuan luas

Pembahasan TRIK SUPERKILAT:
Langkahnya seperti cara mencari titik potong atau titik persekutuan kedua kurva.

Titik potong parabola dengan garis adalah:

1
=
2
2 = 8
2
2 (8
2
) = 0
2 8 +
2
= 0

2
+2 8 = 0
( +4)( 2) = 0
+4 = 0 atau 2 = 0
= 4 atau = 2


Dari persamaan kuadrat
2
+2 8 = 0, diperoleh nilai diskriminan:
=
2
4 = (2)
2
4(1)(8)
= 4 +32
= 36


Sehingga luas daerah bisa dihitung menggunakan rumus cepat berikut:
=

6
2
=
3636
6(1)
2
=
36 6
6
= 36 satuan luas



Stop sampai sini aja.
Persamaan kuadrat ini yang akan dicari nilai diskriminannya.
Halaman 274 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 2a:
Luas daerah yang dibatasi kurva =
2
, = +2 , sumbu Y di kuadran I adalah ....
a.
2
3
satuan luas
b.
4
3
satuan luas
c.
6
3
satuan luas
d.
8
3
satuan luas
e.
10
3
satuan luas

Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:

Titik potong parabola dengan garis adalah:

1
=
2

2
= +2

2
( +2) = 0

2
2 = 0
( +1)( 2) = 0
+1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2



Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 1 dan = 2.
Batas integrasi untuk mencari luas daerah adalah garis = 0 dan = 2.

Jadi rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
= [() ()]
2
0


Nah, sekarang kita menentukan () dan (). Pada interval batas integrasi 0 2, berlaku () ().
Maka dengan melihat sketsa grafik, jelas terlihat bahwa:
() = +2 dan () =
2


Sehingga rumus integral untuk mencari luas daerah adalah sebagai berikut:
= [( +2) (
2
)]
2
0


Oke, sekarang kita hitung luasnya menggunakan konsep integral tertentu.
= [( +2) (
2
)]
2
0
= (
2
+ +2)
2
0
= [
1
3

3
+
1
2

2
+2]
0
2
= (
1
3
(2)
3
+
1
2
(2)
2
+2(2)) +(
1
3
(0)
3
+
1
2
(0)
2
+2(0))
= (
8
3
+2 +4) (0)
=
8 +6 +12
3
=
10
3
satuan luas



X
Y

2
= + 2

1
=
2

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 275

Contoh Soal 2b:
Luas daerah yang dibatasi kurva =
2
, = +2 , sumbu Y di kuadran I adalah ....
a.
2
3
satuan luas
b.
4
3
satuan luas
c.
6
3
satuan luas
d.
8
3
satuan luas
e.
10
3
satuan luas

Pembahasan TRIK SUPERKILAT:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:

Titik potong parabola dengan garis adalah:

1
=
2

2
= +2

2
( +2) = 0

2
2 = 0
( +1)( 2) = 0
+1 = 0 atau 2 = 0
= 1 atau = 2



Jadi, kita bisa menggunakan TRIK SUPERKILAT untuk menyelesaikan soal tersebut, dengan langkah berikut:




=



{Luas daerah arsir} = {
2
3
luas segiempat, alas 2 dan tinggi 4} {luas segitiga, alas 2 dan tinggi 4 2 = 2}

=
2
3

=
2
3
(2)(4)
1
2
(2)(2)
=
16
3
2
=
16 6
3
=
10
3
satuan luas



Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.



Y
X

2
= + 2
2
4
2

1
=
2

2
4
2
Y
X
2
4
2
Y
X
2
4
2
Y
X
Halaman 276 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Aplikasi Integral (Volume Benda Putar)

Volume Benda Putar





Dibatasi Kurva
dan Garis Sumbu












=
2
4 adalah nilai diskriminan
persamaan kuadrat:
2
+ + = 0.
Persamaan kuadrat tersebut adalah
persamaan kurva pada soal.




X
=

2

30
3

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 277

Contoh Soal 1a:
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva =
2
2 dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu X adalah ....
a.
8
15
satuan volume
b.
12
15
satuan volume
c.
16
15
satuan volume
d.
20
15
satuan volume
e.
24
15
satuan volume

Pembahasan:
Sketsa grafik dari soal adalah sebagai berikut:

Titik potong parabola dengan sumbu X adalah:
= 0

2
2 = 0
( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2



Jadi titik potong parabola dengan garis adalah di titik = 0 dan = 2.
Titik potong tersebut merupakan batas integrasi untuk mencari volume benda putar.

Jadi rumus integral untuk mencari volume benda putar adalah sebagai berikut:
= [()]
2

2
0


Nah, karena hanya dibatasi sebuah kurva maka jelas bahwa:
() =
2
2

Sehingga rumus integral untuk mencari volume benda putar adalah sebagai berikut:
= [(
2
2)]
2

2
0


Oke, sekarang kita hitung volumenya menggunakan konsep integral tertentu.
= [(
2
2)]
2

2
0
= (
4
4
3
+4
2
)
2
0
= [
1
5

5

4
+
4
3

3
]
0
2
= [(
1
5
(2)
5
(2)
4
+
4
3
(2)
3
) +(
1
5
(0)
5
(0)
4
+
4
3
(0)
3
)]
= [(
32
5
16 +
32
3
) (0)]
= [
96 240 + 160
15
]
=
16
15
satuan volume



X
Y
=
2
2
Halaman 278 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 1b:
Volume benda putar yang dibatasi oleh kurva =
2
2 dan sumbu Y diputar mengelilingi sumbu X adalah ....
a.
8
15
satuan volume
b.
12
15
satuan volume
c.
16
15
satuan volume
d.
20
15
satuan volume
e.
24
15
satuan volume

Pembahasan TRIK SUPERKILAT:
Langkahnya seperti cara mencari titik potong atau titik persekutuan kurva dengan sumbu putar.

Titik potong parabola dengan garis adalah:
= 0

2
2 = 0
( 2) = 0
= 0 atau 2 = 0
= 0 atau = 2


Dari persamaan kuadrat
2
2 = 0, diperoleh nilai diskriminan:
=
2
4 = (2)
2
4(1)(0)
= 4


Sehingga volume benda putar bisa dihitung menggunakan rumus cepat berikut:
=

2

30
3
=
(4)
2
4
30(1)
3
=
16 2
30
=
16
15
satuan volume.





Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/02/smart-solution-un-matematika-sma-2013_20.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Aplikasi Integral ini.
Stop sampai sini aja.
Persamaan kuadrat ini yang akan dicari nilai diskriminannya.
15
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 279

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 3 4
2
x x y dan x y 3 adalah ....
A.
6
41
satuan luas
B.
3
19
satuan luas
C.
2
9
satuan luas
D.
3
8
satuan luas
E.
6
11
satuan luas





2. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 4 3
2
x x y dan x y 1 adalah ....
A.
3
2
satuan luas
B.
3
4
satuan luas
C.
4
7
satuan luas
D.
3
8
satuan luas
E.
3
15
satuan luas


3. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 3 4
2
x x y dan 1 x y adalah ....
A.
6
41
satuan luas
B.
3
19
satuan luas
C.
2
9
satuan luas
D.
3
8
satuan luas
E.
6
11
satuan luas


TRIK SUPERKILAT:

1
=
2

2
4 + 3 = 3

2
3 = 0

=
2
4 = 9
=

6
2
=
99
6 1
2
=
27
6
=
9
2
satuan luas



Luas daerah diarsir:
=
1

2


= (3 ) (
2
4 + 3)
3
0

= (
2
+ 3)
3
0

= [
1
3

3
+
3
2

2
]
0
3
= (
1
3
(3)
3
+
3
2
(3)
2
) (
1
3
(0)
3
+
3
2
(0)
2
)
= (9 +
27
2
) (0)
=
9
2
satuan luas



TRIK SUPERKILAT:
Pembahasan masih dilanjutkan dan akan diupdate
setiap saat. Temukan update terbarunya dan selalu
kunjungi http://pak-anang.blogspot.com




Y
X
3 1
3
= 3
=
2
4 + 3
TRIK SUPERKILAT:

1
=
2

2
4 + 3 = 1

2
5 + 4 = 0

=
2
4 = 9
=

6
2
=
99
6 1
2
=
27
6
=
9
2
satuan luas



Luas daerah diarsir:
=
1

2


= ( 1) (
2
4 + 3)
4
1

= (
2
+5 4)
4
1

= [
1
3

3
+
5
2

2
4]
1
4
= (
1
3
(4)
3
+
5
2
(4)
2
4(4)) (
1
3
(1)
3
+
5
2
(1)
2
4(1))
= (
64
3
+
80
2
16) (
1
3
+
5
2
4)
=
9
2
satuan luas


Y
X
4
3
3
= 1
=
2
4 + 3
-1
1
TRIK SUPERKILAT:

1
=
2

2
+ 3 + 4 = 1

2
+ 4 + 3 = 0

=
2
4 = 4
=

6
2
=
44
6 1
=
8
6
=
4
3
satuan luas



Luas daerah diarsir:
=
1

2


= (1 ) (
2
+ 3 + 4)
1
3

= (
2
4 3)
1
3

= [
1
3

3
2
2
3]
3
1
= (
1
3
(1)
3
2(1)
2
3(1)) (
1
3
(3)
3
2(3)
2
3(3))
= (
1
3
2 + 3) (9 18 +9)
=
4
3
satuan luas


Y
X
4
-1 -3
= 1
=
2
+3 + 4
2
1
Halaman 280 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

4. Volume benda putar yang terjadi bila daerah yang dibatasi oleh kurva
2
x y dan 3 4 x y diputar 360
mengelilingi sumbu X adalah ....
A.
15
11
13 satuan volume
B.
15
4
13 satuan volume
C.
15
11
12 satuan volume
D.
15
7
12 satuan volume
E.
15
4
12 satuan volume




5. Volume benda putar yang terjadi untuk daerah yang dibatasi oleh kurva
2
x y dan x y 2 diputar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....
A.
15
11
3 satuan volume
B.
15
4
4 satuan volume
C.
15
4
6 satuan volume
D.
15
6
6 satuan volume
E.
15
1
17 satuan volume


6. Volume benda putar yang terjadi untuk daerah yang dibatasi oleh kurva
2
x y dengan x y 2 diputar
mengelilingi sumbu X sejauh 360 adalah ....
A. 2 satuan volume
B.
15
1
3 satuan volume
C.
15
4
4 satuan volume
D.
15
4
12 satuan volume
E.
15
2
14 satuan volume




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

Y
X
= 4 3

=
=
2

+
Volume benda putar
=
1
2

2
2

= (4 3)
2
(
2
)
2
3
1

= (4 3)
2
(
2
)
2
3
1

= (
4
+ 16
2
24 +9)
3
1

= [
1
5

5
+
16
3

3
12
2
+ 9]
1
3
= (
1
5
(3)
5
+
16
3
(3)
3
12(3)
2
+9(3))
(
1
5
(1)
5
+
16
3
(1)
3
12(1)
2
+ 9(1))
= (
243
5
+144 108 + 27)
(
1
5
+
16
3
12 + 9)
= (
216
15
) (
32
15
)
=
184
15
= 12
4
5
satuan volume


3 1
Volume benda putar
=
1
2

2
2

= (
2
)
2
(2)
2
2
0

= (
4
4
2
)
2
0

= [
1
5

5

4
3

3
]
0
2
= [(
1
5
(2)
5

4
3
(2)
3
) (
1
5
(0)
5

4
3
(0)
3
)]
= (
32
5

32
3
)
= (
96 160
15
)
=
64
15
= 4
4
15
satuan volume


Y
X
= 2

=
=
2

+
2
-4
Volume benda putar
=
1
2

2
2

= (2)
2
(
2
)
2
2
0

= (4
2

4
)
2
0

= [
4
3

3

1
5

5
]
0
2
= [(
4
3
(2)
3

1
5
(2)
5
) (
4
3
(0)
3

1
5
(0)
5
)]
= (
32
5

32
3
)
= (
96 160
15
)
=
64
15
= 4
4
15
satuan volume


Y
X
=
2


=
= 2

+
2
4

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 281

SKL 6. Mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, serta mampu memahami kaidah pencacahan, permutasi,
kombinasi, peluang kejadian dan mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah.

6. 1. Menghitung ukuran pemusatan atau ukuran letak dari data dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik.
Membaca Data




Tabel Diagram Grafik

Tahun Banyak Siswa

2008 500
2009 400
2010 600
2011 750
2012 650




Tabel Distribusi Poligon
Frekuensi Frekuensi


Berat
(kg)
Banyak Siswa

40 44 3
45 49 7
50 54 13
55 59 11
60 64 6







Batas Batas
0,5 Bawah Atas +0,5
60 64


1
2
(60+64)


Nilai Tengah Kelas
62

(64,5 59,5)


Panjang Interval Kelas
5
Keterangan:
Pada kelas interval 60 64, Pada kelas interval 60 64, Pada kelas interval 60 64,
60 adalah batas bawah. 60 0,5 = 59,5 adalah tepi bawah. 64,5 69,5 = 5 adalah panjang interval kelas.
64 adalah batas atas. 64 +0,5 = 64,5 adalah tepi atas.
1
2
(60 + 64) = 62 adalah nilai tengah kelas

0
200
400
600
800
2008 2009 2010 2011 2012
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Tahun
0
200
400
600
800
2008 2009 2010 2011 2012
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Tahun
3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
4
0
-
4
4
4
5
-
4
9
5
0
-
5
4
5
5
-
5
9
6
0
-
6
4
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
0
2
4
6
8
10
12
14
4
2
4
7
5
2
5
7
6
2
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
Tepi
Bawah
59,5
Tepi
Atas
64,5
Histogram
Halaman 282 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Histogram dan Poligon Frekuensi


Histogram




Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Nilai Tengah Kelas

Lebar histogram menyatakan Batas histogram menyatakan Titik tengah histogram
kelas interval tepi atas dan tepi bawah kelas adalah nilai tengah kelas







Poligon Frekuensi




Poligon Frekuensi

Titik tengah histogram
dihubungkan dengan garis










3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
4
0
-
4
4
4
5
-
4
9
5
0
-
5
4
5
5
-
5
9
6
0
-
6
4
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
4
2
4
7
5
2
5
7
6
2
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
0
2
4
6
8
10
12
14
4
2
4
7
5
2
5
7
6
2
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 283

Distribusi Kumulatif dan Ogive


Distribusi Kumulatif




Tabel Distribusi Tabel Distribusi Tabel Distribusi
Frekuensi Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari Lebih Dari

Kurang dari Tepi Atas Lebih dari Tepi Bawah



Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari



Berat
(kg)
Cara mencari



40 44 3 44,5
3
3 39,5
6+11+13+7+3
40
45 49 7 49,5
3+7
10 44,5
6+11+13+7
37
50 54 13 54,5
3+7+13
23 49,5
6+11+13
30
55 59 11 59,5
3+7+13+11
34 54,5
6+11
17
60 64 6 64,5
3+7+13+11+13
40 59,5
6
6





Ogive




Ogive Positif Ogive Negatif

Ogive Naik Ogive Turun









Manfaat dan Kegunaan

Digunakan untuk menentukan ukuran letak
seperti Median, Kuartil, Desil, maupun Persentil

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
F
r
e
k
u
e
n
s
i

K
u
n
u
l
a
t
i
f
Berat (kg)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
F
r
e
k
u
e
n
s
i

K
u
n
u
l
a
t
i
f
Berat (kg)
Halaman 284 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Ukuran Pemusatan


Data Tunggal




Mean Median Modus

Jumlah nilai dibagi banyak data Nilai tengah data terurut Data paling sering muncul

=



Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:

Rata-rata adalah jumlah nilai
dibagi dengan banyaknya data.

Hitung jumlah dari semua data
lalu bagi dengan banyaknya data.

=

=
2 +5 + 6 +3 + 5 + 4 + 7 + 8
8
=
40
8
= 5




=


dimana,

= (

= rataan sementara

Rata-rata dari 2, 5, 6, 3, 5, 4, 7, 8
adalah:

Misal kita memilih nilai rata-rata
sementara adalah

= 5,
maka

5.
Artinya semua data dikurangi 5.

Sehingga nilai rata-ratanya adalah:

2 5 6 3 5 4 7 8

3 0 1 2 0 1 2 3

=

= 5 +
3 + 1 2 1 + 2 +3
8
= 5 +
0
8
= 5 + 0
= 5


=
+1
2
, untuk ganjil

Nilai tengah dari data
6, 9, 3, 9, 4 adalah:

Terdapat 5 buah data ( = 5),
artinya jumlah data ganjil.

Jangan lupa, data harus diurutkan
terlebih dahulu dari kecil ke besar.

3, 4, 6, 9, 9

=
5+1
2
=
6
2
=
3
= 6




=

2
+

2
+1
2
, untuk genap

Nilai tengah dari data
7, 2, 9, 8, 5, 4 adalah:

Terdapat 6 buah data ( = 6),
artinya jumlah data genap.

Jangan lupa, data harus diurutkan
terlebih dahulu dari kecil ke besar.

2, 4, 5, 7, 8, 9
Median adalah rata-rata kedua bilangan ini

=

2
+

2
+1
2
=

3
+
4
2
=
5 +7
2
=
12
2
= 6

Modus dari data berikut
7, 4, 8, 5, 3, 8, 6, 5, 5, 3 adalah:

Frekuensi dari setiap data:

Data 3 4 5 6 7 8
Frekuensi 2 1 3 1 1 2

Atau dengan mengurutkan data:
3, 3, 4, 5, 5, 5, 6, 7, 8, 8

Karena data 5 muncul 3 kali,
maka nilai modus = 5


Modus dari data berikut
7, 6, 8, 5, 9, 8, 6, 8, 6, 4 adalah:

Frekuensi dari setiap data:

Data 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 1 1 3 1 3 1

Atau dengan mengurutkan data:
4, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 8, 9

Perhatikan, karena data 6 dan 8
sama-sama muncul 3 kali,
maka modus = 6 dan 8


Modus dari data berikut
7, 6, 4, 6, 5, 8, 8, 5, 4, 7 adalah:

Frekuensi dari setiap data:

Data 4 5 6 7 8
Frekuensi 2 2 2 2 2

Atau dengan mengurutkan data:
4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 8

Karena data seimbang,
semua data sama-sama
muncul sebanyak 2 kali,
maka modus tidak ada.



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 285

Ukuran Pemusatan


Data Berkelompok




Mean Median Modus

Jumlah nilai dibagi banyak data Nilai tengah data terurut Data paling sering muncul

=



Data


40 44 3 42 126
45 49 7 47 329
50 54 13 52 676
55 59 11 57 627
60 64 6 62 372
Jumlah 40 2130

=

= 53
10
40
= 53,25



=


dimana,

= (

= rataan sementara

Misal

= 52, maka

= (

52).


3 42 10 30
7 47 5 35
13 52 0 0
11 57 5 55
6 62 10 60
40 Jumlah 50

=

= 52 +

= 52 +1,25
= 53,25

=

+(
1
2

)

Data

Data


40 44 3 44,5 3
45 49 7 , 10
50 54 13 54,5 23
55 59 11 59,5 34
60 64 6 64,5 40
Jumlah 40

Jumlah data sebanyak = ,
sehingga diperoleh

= .

Median terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-20, yaitu kelas ke-3.

Jadi, letak kelas median yaitu
pada kelas interval 50 54,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 13
dan nilai tepi bawahnya 49,5.

Sehingga, frekuensi kumulatif
kurang dari 49,5 adalah 10.

=

+(

)
= , +(

)
= 49,5 +
50
13
= 49,5 +3,85
= 53,35



=

+(

+
)

Data


40 44 3
45 49 7
50 54 13
55 59 11
60 64 6

Modus terletak pada
kelas interval yang memuat data
dengan jumlah frekuensi terbesar.

Data dengan jumlah frekuensi
terbesar yaitu sebanyak 13 data
terletak pada kelas interval ke-3.

Jadi, letak kelas modus yaitu
pada kelas interval 50 54,
dengan panjang interval 5.

Selisih frekuensi kelas modus
terhadap kelas interval
sebelumnya adalah
= = .

Selisih frekuensi kelas modus
terhadap kelas interval
sesudahnya adalah
= = .

=

+(

+
)
= 49,5 +(

+
)
= 49,5 +
30
8
= 49,5 +3,75
= 53,25





= =
= =
Halaman 286 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Ukuran Letak


Data Berkelompok




Quartil Desil Persentil

Membagi 4 bagian sama besar Membagi 10 bagian sama besar Membagi 100 bagian sama besar
dari data terurut dari data terurut dari data terurut

+(

)

Data

Data


40 44 3 44,5 3
45 49 7 49,5 10
50 54 13 , 23
55 59 11 59,5 34
60 64 6 64,5 40
Jumlah 40

Misal ditanyakan nilai
3
= ?

Jumlah data sebanyak = ,
sehingga diperoleh

= .

3
terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.

Jadi, letak kelas
3
yaitu
pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Sehingga, frekuensi kumulatif
kurang dari 54,5 adalah 23.

3
=

+(

)
= , +(

)
= 54,5 +
35
11
= 54,5 +3,18
= 57,68

+(

10

)

Data

Data


40 44 3 44,5 3
45 49 7 49,5 10
50 54 13 , 23
55 59 11 59,5 34
60 64 6 64,5 40
Jumlah 40

Misal ditanyakan nilai
7
= ?

Jumlah data sebanyak = ,
sehingga diperoleh

= .

7
terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-28, yaitu kelas ke-4.

Jadi, letak kelas
7
yaitu
pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Sehingga, frekuensi kumulatif
kurang dari 54,5 adalah 23.

7
=

+(

)
= , +(

)
= 54,5 +
25
11
= 54,5 +2,27
= 56,77



+(

100

)

Data

Data


40 44 3 44,5 3
45 49 7 49,5 10
50 54 13 , 23
55 59 11 59,5 34
60 64 6 64,5 40
Jumlah 40

Misal ditanyakan nilai
75
= ?

Jumlah data sebanyak = ,
sehingga diperoleh

= .

75
terletak pada
kelas interval yang memuat
data ke-30, yaitu kelas ke-4.

Jadi, letak kelas
75
yaitu
pada kelas interval 55 59,
dengan panjang interval 5,
serta memiliki frekuensi 11
dan nilai tepi bawahnya 54,5.

Sehingga, frekuensi kumulatif
kurang dari 54,5 adalah 23.

75
=

+(

)
= , +(

)
= 54,5 +
35
11
= 54,5 +3,18
= 57,68




Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 287

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Mean data berkelompok)

Cara cepat dan memahami ukuran pemusatan data adalah memahami terlebih dahulu konsep dasar dari mean.
Mean atau nilai rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai lalu dibagi dengan banyaknya data.

Ada 3 cara mencari mean (nilai rata-rata):



Mean Metode Deviasi Sistem Kode

Menggunakan data sesungguhnya Menggunakan selisih data Menggunakan sistem kode
terhadap rata-rata sementara

=











Data


40 44 3 42 126
45 49 7 47 329
50 54 13 52 676
55 59 11 57 627
60 64 6 62 372
Jumlah 40 2130

=

= 53
10
40
= 53,25




=



Misal

= 52, maka

= (

52).


Semua data dikurangi
dengan rata-rata dugaan.


3 42 10 30
7 47 5 35
13 52 0 0
11 57 5 55
6 62 10 60
40 Jumlah 50

=

= 52 +

= 52 +1,25
= 53,25



=

+(

)

Misal

= 52, maka

=
(

52)



Bagi semua nilai


dengan panjang interval kelas.


3 42 2 6
7 47 1 7
13 52 0 0
11 57 1 11
6 62 2 12
40 Jumlah 10

=

= 52 +


= 52 +

= 52 +1,25
= 53,25





Halaman 288 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Modus data berkelompok)

Untuk data berbentuk tabel, letak modus adalah kelas interval data dengan frekuensi terbanyak,
Atau untuk data berbentuk histogram, letak modus adalah kelas interval dengan batang yang paling tinggi.

Perhatikan tabel distribusi frekuensi dan histogram berikut:


Tabel Distribusi
Frekuensi


Berat
(kg)
Banyak Siswa


40 44 3
45 49 7
50 54 13
55 59 11
60 64 6



Nah, konsep modus adalah perpotongan dari dua garis berikut pada histogram:


Tabel Distribusi
Frekuensi


Berat
(kg)
Banyak Siswa


40 44 3
45 49 7
50 54 13
55 59 11
60 64 6




Perhatikan, TRIK SUPERKILAT:
karena = dan = , Jadi, untuk mengingat
maka sebangun dengan . rumus modus gunakan cara ini:

Sehingga diperoleh perbandingan: =

+(

+
)


= selisih dengan kelas di atasnya
= selisih dengan kelas di bawahnya


Catatan:
Biasanya tabel distribusi frekuensi
disusun dari data terkecil ke terbesar.

3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
4
0
-
4
4
4
5
-
4
9
5
0
-
5
4
5
5
-
5
9
6
0
-
6
4
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
3
7
13
11
6
0
2
4
6
8
10
12
14
4
0
-
4
4
4
5
-
4
9
5
0
-
5
4
5
5
-
5
9
6
0
-
6
4
B
a
n
y
a
k

S
i
s
w
a
Berat (kg)
Histogram
Histogram
Letak
Modus

= ( )
=
+ =
( +) =
= (

+
)

Jadi, nilai modus adalah:
=

+
=

+(

+
)

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 289

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
F
r
e
k
u
e
n
s
i

K
u
n
u
l
a
t
i
f
Berat (kg)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
F
r
e
k
u
e
n
s
i

K
u
n
u
l
a
t
i
f
Berat (kg)
TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Statistika (Median data berkelompok)

Median adalah nilai tengah dari data terurut, maka otomatis kita harus mengurutkan data terlebih dahulu.

Pada data berkelompok, untuk mengurutkan data dapat dilakukan dengan membuat tabel distribusi frekuensi
kumulatif kurang dari. Dan secara grafik juga bisa ditentukan dengan menggambar kurva ogive positif.

Perhatikan tabel distribusi frekuensi, frekuensi kumulatif kurang dari, dan ogive positif di bawah ini:


Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Ogive Positif
Frekuensi Kurang Dari

Kurang dari Tepi Atas Ogive naik



Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari





40 44 3 44,5
3
3
45 49 7 49,5
3+7
10
50 54 13 54,5
3+7+13
23
55 59 11 59,5
3+7+13+11
34
60 64 6 64,5
3+7+13+11+13
40




Misalkan terdapat data sebanyak buah, maka letak median adalah pada data ke -
1
2
.

Karena banyakya data adalah 40 buah, maka data ke
1
2
adalah terletak pada urutan ke-20.


Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Ogive Positif
Frekuensi Kurang Dari

Kurang dari Tepi Atas Ogive naik



Berat
(kg)
Banyak Siswa
Berat
(kg)
Cara mencari





40 44 3 44,5
3
3
45 49 7 49,5
3+7
10
50 54 13 54,5
3+7+13
23
55 59 11 59,5
3+7+13+11
34
60 64 6 64,5
3+7+13+11+13
40





Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Statistik (Ukuran Pemusatan atau Ukuran Letak) ini.
Letak
Median


Halaman 290 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Data yang diberikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:
Kelas Frekuensi
20 29
30 39
40 49
50 59
60 69
70 79
80 89
3
7
8
12
9
6
5

Nilai modus dari data pada tabel adalah ....
A.
7
40
5 , 49
B.
7
36
5 , 49
C.
7
36
5 , 49
D.
7
40
5 , 49
E.
7
48
5 , 49



Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

1
= 12 8 = 4

2
= 12 9 = 3

= 50 0,5 = 49,5
= 10
=

+

1

1
+
2

= 49,5 +
4
4 + 3
10
= 49,5 +
40
7

H

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 303

6. 2. Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi.
Kaidah Pencacahan


Aturan Perkalian

Banyak cara memilih
unsur pertama
Banyak cara memilih
unsur kedua
Banyak cara memilih
kedua unsur sekaligus





Faktorial

Perkalian Bilangan Urut

! = ( 1) ( 2) 3 2 1

Catatan: 1! = 1 dan 0! = 1



Banyak cara menyusun buah unsur
dari keseluruhan buah unsur



Permutasi Kombinasi

Perhatikan Urutan Urutan Tidak Diperhatikan

=
!
( )!


Catatan:

=
!
! ( )!


Catatan:




Permutasi Ada Unsur Sama

Ada unsur yang sama,
ada unsur yang sama,
dan unsur yang sama

(,,)
=
!
! ! !


Catatan: + +

!





Permutasi Siklis

Posisi Melingkar

= ( 1)!


Kombinasi adalah permutasi tanpa memperhatikan urutan obyek.
Jadi, rumus kombinasi diperoleh dari permutasi unsur dari unsur
namun karena hasil permutasi tersebut urutan tidak diperhatikan
maka dianggap hasil permutasi tersebut ada unsur yang sama.
Halaman 304 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Permutasi.

Cara paling mudah untuk menyusun rumus permutasi adalah menggunakan definisi aslinya.

Di sekolah mungkin adik-adik diberikan rumus permutasi seperti dituliskan pada halaman sebelumnya, yaitu:

=
!
( )!


Padahal, definisi asli dari permutasi adalah sebagai berikut:

= ( 1) ( 2) ( +1)

Rumus tersebut adalah pengembangan dari aturan perkalian dalam menyusun banyak unsur berbeda yang
bisa dibuat dari unsur.

Misalnya saja, menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur yang diberikan.
Maka kita akan membuat 3 kotak sebagai berikut:


Pada kotak pertama bisa diisi 5 unsur.
Pada kotak kedua bisa diisi 4 unsur, karena 1 unsur sudah diisikan pada kotak pertama.
Pada kotak ketiga bisa diisi 3 unsur, karena 2 unsur sudah diisikan pada kotak pertama dan kedua.

Sehingga dari aturan perkalian diperoleh banyaknya cara menyusun 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = 60 cara.

Dari sini jelas bahwa rumus permutasi 3 unsur berbeda dari 5 unsur adalah:
5 4 3 = perkalian mundur dimulai dari bilangan 5 sebanyak 3 faktor

Jadi bisa disimpulkan bahwa:

=


Sehingga dengan mudah kita hitung nilai permutasi berikut:

15

4
= 15 14 13 12 (perkalian mundur 4 angka terakhir dari 15)
10

3
= 10 9 8 (perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10)
7

2
= 8 7 (perkalian mundur 2 angka terakhir dari 7)
5

2
= 5 4 (perkalian mundur 2 angka terakhir dari 5)
Dst dst dst

Atau bila soalnya berbentuk kalimat seperti berikut:

Di suatu kelas terdapat 12 siswa. Banyak cara memilih ketua, wakil ketua, dan sekretaris dari 12 siswa
dalam suatu kelas tersebut adalah sebanyak . cara.

Karena kita menyusun 3 siswa dari keseluruhan 12 siswa dengan memperhatikan urutan, maka digunakan
konsep permutasi
12

3
.

Sehingga banyak cara memilihnya ada sebanyak:
12

3
= 12 11 10 = 1320 cara (perkalian mundur 3 angka terakhir dari 12)

Mudah bukan?!


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 305

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menyusun Rumus Kombinasi.

Cara paling mudah untuk menyusun rumus kombinasi adalah menggunakan definisi aslinya.

Di sekolah mungkin adik-adik diberikan rumus kombinasi seperti dituliskan pada halaman sebelumnya, yaitu:

=
!
! ( )!


Padahal, definisi asli dari permutasi adalah sebagai berikut:

!


Penjelasannya sebagai berikut:
Kombinasi adalah permutasi tanpa memperhatikan urutan obyek. Jadi, rumus kombinasi diperoleh dari permutasi unsur
dari unsur, namun karena hasil permutasi tersebut urutan tidak diperhatikan, maka dianggap hasil permutasi tersebut ada
unsur yang sama.

Jadi bisa disimpulkan bahwa:

=
( )
( )



Sehingga dengan mudah kita hitung nilai permutasi berikut:

15

4
=
15 14 13 12
1 2 3 4
(
perkalian mundur 4 angka terakhir dari 15
perkalian maju 4 angka terdepan
)
10

3
=
10 9 8
1 2 3
(
perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10
perkalian maju 3 angka terdepan
)
7

2
=
8 7
1 2
(
perkalian mundur 2 angka terakhir dari 7
perkalian maju 2 angka terdepan
)
Dst dst dst

Atau bila soalnya berbentuk kalimat seperti berikut:

Di suatu kelas terdapat 12 siswa. Banyak cara memilih 3 siswa dari 12 siswa dalam suatu kelas tersebut
adalah sebanyak . cara.

Karena kita menyusun 3 siswa dari keseluruhan 12 siswa dengan tanpa memperhatikan urutan, maka
digunakan konsep kombinasi
12

3
.

Sehingga banyak cara memilihnya ada sebanyak:
12

3
=
12 11 10
1 2 3
= 220 cara (
perkalian mundur 2 angka terakhir dari 15
perkalian maju 2 angka terdepan
)

Mudah bukan?!

Khusus untuk Kombinasi berlaku sifat berikut:

()



Jadi,
10

7
=
10

3
=
10 9 8
1 2 3
(
perkalian mundur 3 angka terakhir dari 10
perkalian maju 3 angka terdepan
)



2
Halaman 306 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Tipe Soal yang Sering Muncul

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan aturan perkalian.

Contoh Soal 1:
Dari angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

7

7 7

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 7 7 7 = 343 buah.


Contoh Soal 2:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

6

7 7

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka boleh berulang adalah: 6 7 7 = 294 buah.



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 307

Contoh Soal 3:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus genap maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0, 2, 4, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

6

7 4

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 4 = 168 buah.


Contoh Soal 4:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus ganjil maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 1, 3, 5.
Angka puluhan : dapat dipilih 7 angka, yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

6

7 3

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah: 6 7 3 = 126 buah.



Halaman 308 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 5:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 300 adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka lebih dari 300, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka ratusan : karena ada syarat harus lebih dari 300 maka angka ratusan hanya dapat dipilih
sebanyak 4 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4, 5, 6.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

4

7 7

Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 300 adalah: 4 7 7 = 196 buah.

Contoh Soal 6:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka yang boleh
berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun lebih dari 320 adalah .

Penyelesaian:
Bilangan lebih dari 320, artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20.
- Bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3.

Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan 3, yang bilangan puluhannya harus lebih dari 20. maka
terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat dipilih sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi angka 3 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 5 cara saja, yaitu dapat diisi dengan angka 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

1

5 7


Untuk bilangan ratusan dengan angka ratusan selain 3, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 4, 5, dan 6 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Angka satuan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu dapat diisi dengan angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6.

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

3

7 7


Jadi banyaknya bilangan terdiri atas 3 angka boleh berulang lebih dari 320 adalah:
(1 5 7) +(3 7 7) = 35 +147 = 182 buah.


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 309

Contoh Soal 7:
Dari angka-angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 7 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 2,
3, 4, 5, 6, 7.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 3, 4,
5, 6, 7 saja.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

7

6 5

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 7 6 5 = 210 buah.


Contoh Soal 8:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka ratusan : dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, karena tidak
mungkin ada angka ratusan 0. Biasanya bilangan 012 hanya ditulis 12 gitu aja.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 6 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka puluhan.
Angka satuan : angka satuan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka ratusan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0, 3,
4, 5, 6 saja.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

6

6 5

Jadi banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 6 6 5 = 180 buah.

Halaman 310 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Contoh Soal 9:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan genap yang terdiri dari 3 angka dengan
tidak angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Bilangan genap dan tersedia angka 0 (nol), artinya kita harus memecah menjadi dua bagian, yaitu:
- Bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan.
- Bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan.

Untuk bilangan genap dengan angka 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat aturan sebagai
berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti 0 (nol) maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 1 cara saja, yaitu diisi dengan angka 0 saja.
Angka puluhan : dapat dipilih 6 angka, yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka puluhan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 0 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka puluhan.
Jadi angka satuan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 2, 3,
4, 5, 6 saja.

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

1

6 5


Untuk bilangan genap dengan angka genap selain 0 (nol) berada di posisi angka satuan, maka terdapat
aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena angka satuan sudah pasti angka bukan 0 (nol) maka angka satuan hanya
dapat dipilih sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 2, 4, 6 saja.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka satuan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan jangan lupa angka 0 tidak boleh berada di angka ratusan.
sehingga untuk angka ratusan dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu angka 1, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 2 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 1 yang digunakan sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
3, 4, 5, 6 saja.

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

3

5 5

Jadi banyaknya bilangan genap terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah:
(1 6 5) +(3 5 5) = 30 +75 = 105 buah.



Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 311

Contoh Soal 10:
Dari angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka dengan tidak
angka yang boleh berulang. Banyak bilangan yang dapat disusun adalah .

Penyelesaian:
Karena bilangan yang akan disusun terdiri dari 3 angka, maka terdapat aturan sebagai berikut:
Angka satuan : karena ada syarat bilangan harus ganjil maka angka satuan hanya dapat dipilih
sebanyak 3 cara saja, yaitu diisi dengan angka 1, 3, 5.
Misal kita pilih angka 1 sebagai angka satuan.
Angka ratusan : angka ratusan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan jangan lupa angka 0 tidak boleh berada di angka ratusan.
sehingga untuk angka ratusan dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu angka 2, 3, 4, 5, 6.
Misal kita pilih angka 2 sebagai angka ratusan.
Angka puluhan : angka puluhan hanya dapat diisi dengan angka selain angka 1 yang sudah digunakan
sebagai angka satuan, dan angka 2 yang digunakan sebagai angka ratusan.
Jadi angka puluhan hanya dapat dipilih sebanyak 5 cara, yaitu diisi dengan angka 0,
3, 4, 5, 6 saja.

Sehingga bisa dinyatakan dalam tabel sebagai berikut:

Angka
Ratusan
Angka
Puluhan
Angka
Satuan

3

5 5

Jadi banyaknya bilangan ganjil terdiri atas 3 angka tidak boleh berulang adalah: 3 5 5 = 75 buah.


Halaman 312 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi.

Contoh Soal 1:
Berapa banyak cara menempatkan 7 orang duduk dalam satu baris dalam urutan yang berbeda?

Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi duduk diperhatikan.
Sehingga .

Maka banyaknya posisi duduk adalah sebanyak 7 orang diambil sekaligus semuanya.
Tujuh orang disusun secara permutasi sebanyak 7 orang.
7

7
=
7!
(7 7)!
=
7!
0!
=
7!
1
= 7 6 5 4 3 2 1 = 5040

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

=

7 permutasi 7, bisa diartikan perkalian 7 angka terakhir dari 7.
7

7
= 7 6 5 4 3 2 1 = 5040


Contoh Soal 2:
Dari keseluruhan 7 orang ada berapa banyak cara menempatkan orang duduk dalam satu baris yang terdiri
dari 4 kursi dalam urutan yang berbeda?

Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi duduk diperhatikan.
Sehingga .

Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 4 orang dari total 7 orang secara permutasi.
Tujuh orang disusun secara permutasi sebanyak 4 orang.
7

4
=
7!
(7 4)!
=
7!
3!
=
7 6 5 4 3 2 1
3 2 1
= 7 6 5 4 = 840

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
7 permutasi 4, bisa diartikan perkalian 4 angka terakhir dari 7.
7

4
= 7 6 5 4 = 840


Contoh Soal 3:
Ada 12 orang calon pengurus OSIS, akan dipilih 3 orang untuk menduduki posisi ketua, wakil ketua, dan
sekretaris. Ada berapa banyak cara menyusun pengurus OSIS tersebut?

Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan permutasi karena urutan posisi jabatan pengurus
diperhatikan.
Sehingga .

Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 3 orang dari keseluruhan 12 orang secara permutasi.
Dua belas orang disusun secara permutasi sebanyak 3 orang.
12

3
=
12!
(12 3)!
=
12!
9!
=
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1
= 12 11 10 = 1320

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
12 permutasi 3, bisa diartikan perkalian 3 angka terakhir dari 12.
12

3
= 12 11 10 = 1320


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 313

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi dengan ada unsur yang sama.

Contoh Soal 1:
Berapa banyak cara menyusun kata berlainan dari kata MATEMATIKA?

Penyelesaian:
Elemen penyusun kata MATEMATIKA adalah M, A, T, E, M, A, T, I, K, A.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10

Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Huruf M ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.
- Huruf A ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.
- Huruf T ada sebanyak 2 buah, jadi = 2.

Jadi banyaknya kata berbeda yang bisa disusun adalah:
10

(2,3,2)
=
10!
2! 3! 2!
=
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
2 1 3 2 1 2 1
= 151.200 kata


Contoh Soal 2:
Dalam suatu rak buku terdapat 5 buku Biologi, dan 4 buku Matematika serta 1 buah buku Fisika. Buku-
buku tersebut akan disusun dengan ditumpuk dari bawah ke atas. Ada berapa banyak cara berbeda dalam
menyusun buku tersebut?

Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 5 buku Biologi, 4 buku Matematika, serta 1 buah buku Fisika.
Maka banyaknya elemen adalah: = 10

Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Buku Biologi ada sebanyak 5 buah, jadi = 5.
- Buku Matematika ada sebanyak 4 buah, jadi = 4.

Jadi banyaknya susunan berbeda dari buku yang bisa disusun adalah:
10

(5,4)
=
10!
5! 4!
=
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
5 4 3 2 1 4 3 2 1
= 1.260 cara


Contoh Soal 3:
Ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau. Bendera-bendera tersebut akan digantung
secara vertikal, maka ada berapa banyak cara menyusun bendera tersebut secara berbeda?

Penyelesaian:
Elemen penyusun ada 3 bendera merah, 1 bendera biru, dan 1 bendera hijau.
Maka banyaknya elemen adalah: = 5

Banyak elemen huruf yang sama adalah:
- Bendera merah ada sebanyak 3 buah, jadi = 3.

Jadi banyaknya susunan berbeda dari bendera yang bisa disusun adalah:
5

(3)
=
5!
3!
=
5 4 3 2 1
3 2 1
= 20 cara

Halaman 314 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan permutasi siklis.

Contoh Soal 1:
Tentukan ada berapa banyak cara mengatur posisi duduk 5 orang mengelilingi meja berbentuk lingkaran!

Penyelesaian:
Mengatur 7 orang duduk secara melingkar, = 5.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.

= (5 1)! = 4! = 4 3 2 1 = 24 cara


Contoh Soal 2:
Berapa cara 10 orang dapat duduk mengelilingi meja bundar apabila ada 2 orang yang harus duduk secara
berdekatan?

Penyelesaian:
Karena ada 2 orang harus duduk berdekatan, berarti 2 orang ini kita anggap menjadi satu kesatuan.
Sementara banyak cara menyusun 2 orang yang duduk saling berdekatan sebanyak 2!.

Nah, karena 2 orang dianggap menjadi satu, maka dari total 10 orang kini tinggal 9 orang yang akan diatur
duduk secara melingkar.
Mengatur 9 orang duduk secara melingkar, = 9.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.

= (9 1)! = 8!

Jadi banyaknya cara menyusun 10 orang duduk melingkar apabila ada 2 orang yang harus duduk bersebelahan:
=

2! = 8! 2! = 8 7 6 5 4 3 2 1 2 1 = 80.640 cara

Contoh Soal 3:
Ada 4 orang siswa kelas X, 3 orang siswa kelas XI, dan 2 orang siswa kelas XII akan berunding duduk
mengelilingi meja bundar. Berapa banyak cara duduk apabila siswa satu kelas harus duduk bersebelahan.

Penyelesaian:
Nah, yang ditanyakan oleh soal adalah banyak cara menyusun 3 kelompok kelas yang akan diatur duduk secara
melingkar.
Berarti kita gunakan permutasi siklis.

= (3 1)! = 2!

Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas X adalah sebanyak
4

4
= 4!.

Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XI adalah sebanyak
3

3
= 3!.

Sementara banyaknya cara menyusun posisi duduk siswa kelas XII adalah sebanyak
2

2
= 2!.

Jadi banyaknya cara menyusun siswa duduk melingkar apabila ada siswa satu kelas harus duduk bersebelahan:
=

4! 3! 2! = 2! 4! 3! 2! = 576 cara

Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 315

Menentukan kaidah pencacahan menggunakan kombinasi.

Contoh Soal 1:
Dari keseluruhan 7 orang ada berapa banyak cara memilih 4 orang untuk dijadikan pengurus RT?

Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan kombinasi karena urutan posisi duduk tidak
diperhatikan.
Sehingga = .

Maka banyaknya cara memilih adalah memilih 4 orang dari total 7 orang secara kombinasi
Tujuh orang dipilih secara kombinasi sebanyak 4 orang.
7

4
=
7!
(7 4)! 4!
=
7!
3! 4!
=
7 6 5 4 3 2 1
3 2 1 4 3 2 1
=
7 6 5
3 2 1
= 35

Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:

=
( )
( )


7 kombinasi 4, bisa diartikan perkalian 4 angka terakhir dari 7 dibagi perkalian 4 angka awal.
7

4
=
7 6 5 4
4 3 2 1
= 35


Contoh Soal 2:
Ada 12 orang siswa yang telah mendaftar, akan dipilih 3 orang untuk menjadi pengurus OSIS. Ada berapa
banyak cara menyusun pengurus OSIS tersebut?

Penyelesaian:
Banyak urutan adalah bisa ditentukan menggunakan kombinasi karena urutan posisi jabatan pengurus
tidak diperhatikan.
Sehingga = .

Maka banyaknya posisi duduk adalah mengambil 3 orang dari keseluruhan 12 orang secara permutasi.
Dua belas orang disusun secara permutasi sebanyak 3 orang.
12

3
=
12!
(12 3)! 3!
=
12!
9! 3!
=
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 3 2 1
=
12 11 10
3 2 1
= 220


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
12 kombinasi 3, bisa diartikan perkalian 3 angka terakhir dari 12 dibagi perkalian 3 angka awal.
12

3
=
12 11 10
3 2 1
= 1320




Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/03/smart-solution-un-matematika-sma-2013_31.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Kaidah Pencacahan (Aturan Perkalian, Permutasi, dan Kombinasi) ini.

Halaman 316 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Bilangan terdiri dari 4 angka disusun dari angka-angka 1, 2, 3, 5, 6, dan 7. Banyak susunan bilangan
dengan angka-angka yang berlainan (angka-angkanya tidak boleh berulang) adalah ....
A. 20
B. 40
C. 80
D. 120
E. 360






2. Banyak susunan kata yang dpat dibentuk dari kata WIYATA adalah ....
A. 360 kata
B. 180 kata
C. 90 kata
D. 60 kata
E. 30 kata




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

Permutasi 4 angka dari 6 angka:
6
4
=
6!
(6 4)!
=
6!
2!
=
6 5 4 3 2 1
2 1
= 6 5 4 3 = 360
Permutasi 6 unsur dari dengan ada 2 unsur yang sama, yakni huruf A:
6!
2!
=
6 5 4 3 2 1
2 1
= 360 kata
Bisa juga dikerjakan dengan menggunakan aturan perkalian,
banyaknya bilangan berbeda yang bisa dibentuk adalah:
= 6 5 4 3 = 360 bilangan

Smart Solution
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Disusun Sesuai Indikator Kisi-Kisi UN 2013



(Program Studi IPA)


Disusun oleh :
Pak Anang





Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 317

6. 3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.
Peluang Kejadian




Ruang Sampel Banyaknya Kejadian

semua kejadian yang mungkin kejadian yang ditanyakan di soal

() ()







Peluang Kejadian

banyak kejadian dibagi banyak ruang sampel

() =
()
()


0 () 1

mustahil pasti




Peluang Kejadian Komplemen

peluang tidak terjadinya A

() +()

= 1

()

= 1 ()







Frekuensi Harapan

banyak kejadian dalam kali percobaan

() = ()


Halaman 318 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Peluang
Kejadian Majemuk




Peluang Gabungan Dua Kejadian Peluang Dua Kejadian Bersyarat

Peluang Kejadian A atau B Peluang Kejadian A dan B
A dan B mungkin terjadi bersama dengan syarat B telah terjadi"

( ) = () +() ( )
catatan:


Peluang Kejadian A dan B
dengan syarat A telah terjadi

Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

Peluang Kejadian A atau B
A dan B tidak mungkin terjadi bersama

( ) = () +() ( )
catatan: =
Peluang Dua Kejadian Saling Bebas

Peluang Kejadian A dan B
yang tidak saling mempengaruhi

( ) = () ()


(|) =
( )
()






(|) =
( )
()


Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 319

KONSEP DASAR Menyusun Ruang Sampel.

Pada soal UN Matematika SMA beberapa tahun terakhir, materi peluang yang sering ditanyakan adalah
menentukan peluang kejadian pada:
- pelemparan dua buah dadu,
- pelemparan beberapa mata uang koin,
- pengambilan beberapa bola yang diletakkan dalam sebuah kotak dengan atau tanpa pengembalian,
- pengambilan beberapa kartu pada kartu bridge atau kartu remi.
Cara menyusun ruang sampel ada berbagai macam cara, diantaranya adalah:
- diagram pohon
- tabel
- mendaftar anggota
Contoh:
Menyusun ruang sampel untuk percobaan pelemparan dua dadu.

Menggunakan tabel.


1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)


Menggunakan diagram pohon.

Dadu 1 Dadu 2 Hasilnya

1 (1,1)
2 (1,2)
1 3 (1,3)
4 (1,4)
5 (1,5)
6 (1,6)

1 (2,1)
2 (2,2)
2 3 (2,3)
4 (2,4)
5 (2,5)
6 (2,6)

1 (3,1)
2 (3,2)
3 3 (3,3)
4 (3,4)
5 (3,5)
6 (3,6)
Awal
1 (4,1)
2 (4,2)
4 3 (4,3)
4 (4,4)
5 (4,5)
6 (4,6)

1 (5,1)
2 (5,2)
5 3 (5,3)
4 (5,4)
5 (5,5)
6 (5,6)

1 (6,1)
2 (6,2)
6 3 (6,3)
4 (6,4)
5 (6,5)
6 (6,6)
Dadu 1
Dadu 2
Halaman 320 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Menyusun ruang sampel untuk pelemparan dua mata uang koin.

Menggunakan tabel.


A G
A (A,A) (A,G)
G (G,A) (G,G)


Menggunakan diagram pohon.

Koin 1 Dadu 2 Hasilnya

A (A,A)

A

G (A,G)

Awal

A (G,A)

G

G (G,G)





Menyusun ruang sampel untuk satu set kartu bridge atau kartu remi.


















Dalam satu set kartu bridge atau kartu remi terdapat 52 kartu (tanpa kartu joker).


Koin 2
Koin 1
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 321

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Menemukan Kejadian Tertentu pada Ruang Sampel Pelemparan Beberapa Koin.

Contoh Soal:
Dalam pelemparan dua koin tentukan peluang paling banyak muncul satu angka!

Penyelesaian:
Nah, kejadian paling sedikit muncul satu angka bisa diartikan sebagai berikut:
- muncul 1 angka, 1 gambar.
- muncul 2 angka (dua-duanya angka).


A G
A (A,A) (A,G)
G (G,A) (G,G)

Maka peluang kejadian muncul paling sedikit satu angka adalah:
() =
()
()
=
3
4



Menyusun TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:

Perhatikan pada tabel ruang sampel tersebut:
Banyak kejadian muncul 0 angka = 1 kejadian
Banyak kejadian muncul 1 angka = 2 kejadian
Banyak kejadian muncul 2 angka = 1 kejadian


Pada perluasan soal ini untuk pelemparan 3 koin akan menghasilkan ruang sampel sebagai berikut:
Banyak kejadian muncul 0 angka = 1 kejadian
Banyak kejadian muncul 1 angka = 3 kejadian
Banyak kejadian muncul 2 angka = 3 kejadian
Banyak kejadian muncul 3 angka = 1 kejadian

Ingat? Bentuk barisan bilangan berikut:

1 1

1 2 1

1 3 3 1

1 4 6 4 1

Nah,ternyata TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS untuk menyusun banyak kejadian tertentu pada
pelemparan beberapa koin adalah menggunakan bilangan segitiga pascal atau di SMA dikenal sebagai konsep
binomial newton, yang tentunya sudah kita kuasai.


Contoh TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS:

Ruang sampel pada pelemparan 3 koin secara praktis bisa dinyatakan dalam penjabaran bentuk aljabar berikut:

( +)
3
=
3
+ 3
2
+ 3
2
+
3



1 kejadian muncul 3 angka,
3 kejadian muncul 2 angka dan 1 gambar,
3 kejadian muncul 1 angka dan 2 gambar,
1 kejadian muncul 3 gambar.

Koin 2
Koin 1
= kejadian pelemparan dua koin secara bersama-sama
= {(, ), (, ), (, ), (, )}
() = 4

= kejadian muncul paling sedikit 1 angka
= {(, ), (, ), (, )}
() = 3

Halaman 322 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Jumlah Dua Mata Dadu pada Ruang Sampel Pelemparan Dua Dadu.

Contoh Soal:
Pada pelemparan dua dadu secara bersama-sama, tentukan peluang munculnya dua dadu berjumlah 9!

Penyelesaian:
() = 36

= kejadian muncul dua dadu berjumlah 9
= {(3,6), (4,5), (5,4), (6,3)}
() = 4

Maka peluang kejadian muncul dua dadu berjumlah 9 adalah:
() =
()
()
=
4
36


Penyelesaian TRIK SUPERKILAT:
Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Banyaknya kejadian 1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1


Nah, sekarang coba perhatikan dengan jeli tabel dari ruang sampel pelemparan dua dadu berikut:

1 2 3 4 5 6
1
(1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2
(2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3
(3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4
(4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5
(5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)



Jumlah Dua
Mata Dadu
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kejadian
yang
mungkin
terjadi
1 + 1 1 + 2 1 + 3 1 + 4 1 + 5 1 + 6 2 + 6 3 + 6 4 + 6 5 + 6 6 + 6

2 + 1 2 + 1 2 + 1 2 + 4 2 + 5 3 + 5 4 + 5 5 + 5 6 + 5


3 + 1 3 + 1 3 + 3 3 + 4 4 + 4 5 + 4 6 + 4


4 + 1 4 + 2 4 + 3 5 + 3 6 + 3


5 + 1 5 + 2 6 + 2

6 + 1
Banyaknya
Kejadian
1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1


Jadi kesimpulan TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS adalah sebagai berikut:

Jumlah terkecil dua mata dadu adalah 2 dan jumlah terbesar adalah 12.

Jumlah angka pada dua dadu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Banyaknya kejadian 1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1
naik dari 1 sampai 6 lalu turun dari 6 ke 1 lagi

Dadu 1
Dadu 2
Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 323

TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Pengambilan Beberapa Kelereng di dalam Sebuah Kotak.

Penjelasan detailnya langkah-langkah TRIK SUPERKILAT beserta contoh-contoh soal akan segera dilanjutkan di
http://pak-anang.blogspot.com. :)

Jadi pastikan untuk selalu mengunjungi laman web berikut:
http://pak-anang.blogspot.com/2013/04/smart-solution-un-matematika-sma-2013.html
untuk mengecek dan mengunduh update versi terbaru terbaru TRIK SUPERKILAT UN Matematika SMA 2013
pada bab Peluang Kejadian ini.

Halaman 324 Bimbel UN Matematika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

Pembahasan TRIK SUPERKILAT pada contoh soal yang serupa pada UN 2012 kemarin:

1. Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama satu kali. Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7
adalah ....
A.
9
1

B.
6
1

C.
18
5

D.
3
2

E.
9
5













2. Dalam kotak terdapat 3 kelereng merah dan 4 kelereng putih, kemudian diambil 3 kelereng sekaligus
secara acak. Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih adalah ....
A.
35
3

B.
35
4

C.
35
7

D.
35
12

E.
35
22




Jika adik-adik butuh bocoran butir soal Ujian Nasional tahun 2013, maka adik-adik bisa download di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/prediksi-soal-un-matematika-sma-2013.html. Semua soal
tersebut disusun sesuai kisi-kisi SKL UN tahun 2013 yang dikeluarkan secara resmi oleh BSNP tanggal
20November 2012 yang lalu.

Kisi-kisi SKL UN SMA tahun 2013 untuk versi lengkap semua mata pelajaran bisa adik-adik lihat di
http://pak-anang.blogspot.com/2012/11/kisi-kisi-skl-un-2013.html.

Pak Anang.

1 2 3 4 5 6
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6

S = kejadian melempar dua mata dadu
n(S) = 36
A = kejadian muncul mata dadu 5
n(A) = 4
B = kejadian muncul mata dadu 7
n(B) = 6
Peluang muncul mata dadu berjumlah 5 atau 7:
( ) = () + ()
=
()
()
+
()
()

=
4
36
+
6
36

=
10
36

=
5
18

:
Menghafal banyak kejadian jumlah angka pada pelemparan dua mata dadu:
Jumlah angka pada dua dadu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Banyaknya kejadian 1 2 3 4 5 6 5 4 3 2 1

S = kejadian mengambil 3 kelereng sekaligus dari 7 kelereng
n(S) =
7
C
3
=
7!
(7 3)! 3!
=
7 6 5
3 2 1
= 35
A = kejadian terambil 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
n(A) =
4
C
2

3
C
1
=
4!
(4 2)! 2!

3!
(3 1)! 1!
=
4 3
2 1

3
1
= 18
B = kejadian terambil 3 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus
n(B) =
4
C
3

3
C
0
=
4!
(4 3)! 3!

3!
(3 0)! 0!
= 4 1 = 4
Peluang terambil paling sedikit 2 kelereng putih dari pengambilan 3 kelereng sekaligus:
( ) = () + () =
()
()
+
()
()
=
18
35
+
4
35
=
22
35

Anda mungkin juga menyukai