Anda di halaman 1dari 12

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................1
BAB 19. RANGKAIAN DC........................................................2
19.1 Rangkaian Resistor.....................................................2
19.2 Hukum Kirchoff ...........................................................4
19.3 Rangkaian Kapasitor...................................................7
19.4 Rangkaian Resistor-Kapasitor ....................................9
19.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus...............................10
19.6 Alat-Alat Ukur Listrik .................................................11
19.7 Quis 19......................................................................11

BAB 19. RANGKAIAN DC
19.1 Rangkaian Resistor
Ditinjau suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa hambatan (resistor). Rangkaian resistor
dapat dibuat secara seri dan paralel. Hambatan ekivalen, R
ek
, adalah hambatan pengganti tunggal
yang harganya setara dengan hambatan gabungan.
Rangkaian Seri
Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6.

i

a

b

R
1
R
2
R
3
c

d


Gambar 6

Dalam rangkaian seri, besarnya arus i yang melalui tiap resistor adalah sama.
i
1
= i
2
= i
3
= i
perbedaan potensial untuk kombinasi seri tersebut

( )
ek
cd bc ab ad
iR R R R i
V V V V V
= + + =
+ + = =
3 2 1
Jadi hambatan ekivalennya adalah
(16)
3 2 1
R R R R
ek
+ + =
Rangkaian Paralel
Rangkaian resistor paralel ditunjukkan pada Gambar 7. Perbedaan potensial melalui masing-
masing resistor di dalam rangkaian paralel adalah sama.
V
ab
= V
bc
= V
cd
= V







i

a

b

R
1
R
2
R
3
i
1
i
2
i
3

2
Gambar 7

Arus total pada kombinasi tersebut
i = i
1
+ i
2
+ i
3


ek
R
V
R
V
R
V
R
V
=
+ + =
3 2 1

Hambatan ekivalennya adalah

3 2 1
1 1 1 1
R R R R
ek
+ + = (17)

Contoh 5
Perhatikan rangkaian hambatan pada Gambar 8. Jika diketahui R
1
= 8 , R
2
= R
3
= 16 , R
4
= 9 ,
R
5
= 18 , R
6
= 20 , R
7
= 6 dan V
xy
= 24 V.


3

x

R
4
R
5
R
6
i
a
y

R
1
R
2
R
3
R
7
i
b
a

b








Gambar 8
Hitung :
a. Hambatan ekivalen, R
ek

b. Arus pada masing-masing hambatan.
Jawab
a. = = + + = + + = 4
16
4
16
1
16
1
8
1 1 1 1 1
123
3 2 1 123
R
R R R R

= = + = + = 6
18
3
18
1
9
1 1 1 1
45
5 4 45
R
R R R

R
1236
= R
123
+ R
6
= 4 + 20 = 24
R
457
= R
45
+ R
7
= 6 + 6 = 12
=
+
=
+
= 8
12 24
) 12 )( 24 (
457 1236
457 1236
R R
R R
R
ek

b. A 2
12
24
; A 1
24
24
; A 3
8
24
457 1236
= = = = = = = = =
R
V
i
R
V
i
R
V
i
xy
b
xy
a
ek
xy

V
xa
= i
a
.R
123
= (1)(4) = 4 V; V
xb
= i
b
.R
45
= (2)(6) = 12 V
V
ay
= i
a
.R
6
= (1)(20) = 20 V; V
by
= i
b
.R
7
= (2)(6) = 12 V
Jadi arus pada masing-masing hambatan
A 25 , 0 ; A 25 , 0 ; A 5 , 0
3
3
2
2
1
1
= = = = = =
R
V
i
R
V
i
R
V
i
xa xa xa

; A 67 , 0 ; A 3 , 1
5
5
4
4
= = = =
R
V
i
R
V
i
xb xb

. A 2 A; 1
7
7
6
6
= = = =
R
V
i
R
V
i
by ay

19.2 Hukum Kirchoff
Rangkaian yang kompleks dapat dianalisa dengan menggunakan hukum Kirchoff, yaitu :
Hukum titik cabang : jumlah aljabar arus yang masuk ke dalam suatu titik cabang suatu jaringan
adalah nol.
0 = i (18)
(i positif jika arus masuk titik cabang dan sebaliknya)
Hukum loop :jumlah aljabar ggl dalam tiap loop rangkaian sama dengan jumlah aljabar hasil kali i
dan R dalam loop yang sama.
( positif jika searah dengan arah loop dan sebaliknya)
iR = (19)
Hukum titik cabang adalah bentuk lain dari hukum kekekalan muatan. Sedangkan hukum loop adalah
bentuk lain dari hukum kekekalan energi.
Untuk jaringan yang rumit yaitu banyak besaran yang tidak diketahui,dapat menggunakan
aturan-aturan berikut :
1. Jika ada n titik cabang maka terapkan hukum titik cabang sebanyak n 1
2. Terapkan hukum loop pada tiap lintasan tertutup dengan membayangkan jaringan itu dipisah-
pisahkan menjadi lintasan tertutup sederhana.

4
Langkah-langkah untuk menerapkan hukum Kirchoff :
- Tetapkan lambang dan arah untuk tiap arus dan ggl.
- Penyelesaian dikerjakan berdasarkan arah-arah yang diasumsikan.
- Jika diperoleh nilai negatif untuk arus dan ggl maka arah yang betul adalah arah yang sebaliknya
dari yang diasumsikan.

Contoh 6
Untuk rangkaian pada Gambar 9 di bawah ini, tentukan nilai
2
,
3
dan V
ab
jika diketahui
1
= 20 V, i
1

= 1 A, i
2
= 2 A, R
1
= 6 , R
2
= 4 , R
3
= 2 , r
1
= r
2
= r
3
= 1

1
, r
1
R
1
R
2
i
1
2



5
Gambar 9



Jawab
Arah loop I dan II serta arah arus i
1
, i
2
, i
3
diambil sebarang seperti tampak pada gambar.
, r
2

1
, r
1
R
3
i
2
i
3
I
II
a

b
Hukum titik cabang
i
1
- i
2
- i
3
= 0 atau i
2
= i
1
- i
3
= 1 2 = -1 A (berarti arah i
2
terbalik)
Hukum loop
Loop I iR =
-
2
+
1
= i
2
(R
2
+ r
2
) + i
1
(R
1
+ r
1
)
-
2
+ 20 = -1 (4 + 1) + 1 (6 + 1)

2
= 18 V
Loop II iR =
-
3
+
2
= i
3
(R
3
+ r
3
) i
2
(R
2
+ r
2
)
-
3
+ 18 = 2 (2 + 1) (-1) (4 + 1)

3
= 7 V
Untuk menghitung V
ab
dapat menggunakan salah satu dari tiga lintasan yang ada, misalkan untuk
lintasan tengah,
= iR V
ab

V
ab
= i
2
(R
2
+ r
2
)-(-
2
)
= -1 (4 + 1) - (-18)
= 13 V
Analisa loop merupakan analisa rangkaian dengan menyatukan kedua hukum Kirchoff. Dalam
metode analisa loop diambil arus dalam satu loop sama. Untuk satu loop berlaku persamaan (19),
iR = , dengan ketentuan dan i positif jika searah dengan arah loop.



Contoh 7
Sama dengan contoh 6 hanya caranya menggunakan metode analisa loop. Perhatikan gambar di
bawah ini, loop 1 dan loop 2 sekarang menyatakan i
1
dan i
2
.

1
, r
1
R
1
R
2
1 A

2
,


r
2

1
, r
1
R
3
2 A

i
1
i
2
a



b




Jawab
Loop 1 iR =

1
-
2
= i
1
(r
1
+ R
1
+R
2
+ r
2
) i
2
(R
2
+ r
2
)
20 -
2
= 1 (1 + 6 + 4 + 1) - 2 (4 + 1)

2
= 18 V
Loop II iR =

2
-
3
= i
2
(r
2
+ R
2
+ r
3
+ R
3
) i
1
(R
2
+ r
2
)
-18 -
3
= 2 (1 + 4 + 1 + 2) 1 (4 + 1)

3
= 7 V
Arus yang melewati lintasan tengah i = i
1
i
2
= 1 2 = -1 A
Untuk menghitung V
ab
sama seperti pada contoh 4, dapat menggunakan salah satu dari tiga lintasan
yang ada, misalkan untuk lintasan tengah,
= iR V
ab


6
V
ab
= i (R
2
+ r
2
)-(-
2
)
= -1 (4 + 1) - (-18)
19.3 Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor dapat dibuat secara seri dan paralel. Kapasitansi ekivalen, C
ek
, adalah
kapasitansi pengganti tunggal yang harganya setara dengan kapasitansi gabungan. Nilai C
ek
dapat
dihitung dengan menghubungkan rangkaian kapasitor dengan sumber tegangan V. Jika muatan yang
ditarik dari sumber tegangan adalah q maka

V
q
C
ek
= (0.1)
Perhatikan rangkaian kapasitor seri pada Gambar 13.2. Ketika rangkaian kapasitor
dihubungkan dengan sumber tegangan V, maka pada keping kiri C
1
akan terkumpul muatan +q.
Elektron di keping kiri C
2
akan tertarik dan menempati keping kanan C
1
sehingga keping kanan C
1

bermuatan q, dan seterusnya untuk kapasitor yang lain
.
Gambar 13.2 Rangkaian seri kapasitor

Dalam rangkaian seri, besarnya muatan q pada setiap plat adalah sama. Dengan memakaikan
hubungan q = CV untuk setiap kapsitor, diperoleh V
1
= q/C
1
, V
2
= q/C
2
dan V
3
= q/C
3
, perbedaan
potensial untuk kombinasi seri tersebut

+ + =
+ + =
3 2 1
3 2 1
1 1 1
C C C
q
V V V V


7
Jadi kapasitansi ekivalennya adalah
3 2 1
1 1 1
1
C C C
V
q
C
ek
+ +
= = atau,
3 2 1
1 1 1 1
C C C C
ek
+ + = (0.2)
Kapasitansi seri tersebut selalu lebih kecil daripada kapasitansi terkecil di dalam rantai.
Rangkaian kapasitor paralel ditunjukkan pada Gambar 13.3. Perbedaan potensial melalui
masing-masing kapasitor di dalam rangkaian paralel adalah sama, V
1
= V
2
= V
3
= V

Gambar 13.3 Rangkaian parallel kapasitor
Dengan memakaikan hubungan q = CV untuk setiap kapsitor, diperoleh q
1
= C
1
V, q
2
= C
2
V dan
q
3
= C
3
V . Muatan total pada kombinasi tersebut q = q
1
+ q
2
+ q
3
= (C
1
+ C
2
+ C
3
)V , Kapasitansi
ekivalennya adalah
3 2 1
C C C
V
q
C
ek
+ + = = (0.3)

Contoh 3
Perhatikan rangkaian kapasitor pada Gambar 5. Misalkan C
1
= 10 F, C
2
= 20 F, C
3
= 13,3 F dan
V = 10 V. Hitung : Kapasitor ekivalen, C
ek
, Muatan yang tersimpan dalam C
1
dan Beda potensial V
ab

dan V
bc

8

Jawab
F 7 , 6
30
200
200
30
20 . 10
20 10 1 1 1
12
2 1
2 1
2 1 12
= = =
+
=
+
= + = C
C C
C C
C C C

C
ek
= C
12
+ C
3
= 6,7 + 13,7 = 20 F
Muatan total yang ditarik dari sumber tegangan
q = C
ek
V = (20 x 10
-6
)(10) = 2 x 10
-4
C
Muatan pada C
3
adalah q
3
= C
3
V
ac
= (13,3 x 10
-6
)(10) = 1,33 x 10
-4
C
Dari hukum kekekalan muatan
+q = +q
1
+ q
3 ;
-q = -q
1
- q
3
; -q
1
+ q
2
= 0 q
1
= q
2
Maka muatan pada C
1
q
1
= q q
3
= 2 x 10
-4
1,33 x 10
-4
= 0,67 x 10
-4
C
V 7 , 6
10 x 0 1
10 x 67 , 0
6 -
-4
1
1
= = =
C
q
V
ab
V 3 , 3
10 x 0 2
10 x 67 , 0
6 -
-4
2
2
= = =
C
q
V
bc

Dari sini nyata bahwa V
ac
= V = V
ab
+ V
bc
= 10 V
19.4 Rangkaian Resistor-Kapasitor
Dalam rangkaian yang kita jumpai sehari-hari, sering didapatkan rangkaian kapasitor dan
resistor yang dilibatkan secara serempak. Lihat gambar

Gambar Rangkaian RC

9
Bentuk umu dari kurva rangkaian RC adalah eksponensial :
/
(1 )
t RC
V e

=
adalag GGL dan V adalah tegangan.
19.5 Bahaya Listrik : Kebocoran Arus
Listrik dapat membantu manusia , selain itu apabila tidak hati-hati maka juga dapat
membahayakan manusia itu sendiri. Listrik apabila masuk ke dalam tubuh dapat merusak jaringan
dalam tubuh.. Arus listrik akan memanaskan jaringan dan dapat mengakibatkan terbakar. Pada level
kecil kita masih mampu diberikan listrik. Arus sekitar beberapa mA menyebabkan rasa sakit,
sedangkan di atas 10 mA menyebabkan penegangan/kontraksi otot yang hebat, yang memungkinkan
orang yang terkena arus listrik tidak mampu melepaskan sumber arus.

Gambar Kejutan listrik jika orang memegang arus dan menjadikan seperti rangkaian tertutup

Gambar Kejadian kesetrum yang sering didapati sehari-hari
Kebocoran arus merupakan hal lain yang berbahaya juga karena arus mengalir melalui lintasan
yang tidak semestinya. Arus ini dapat terkopel secara kapasitif.

10

Gambar Arus Bocor

19.6 Alat-Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik yang sering dieprgunakan adalah galvanometer yang terdapat dalam ammeter
dan voltmeter. Galvanometer bekerja berdasarkan prinsip gaya antara medan magnet dam kumparan
kawat.

Gambar Ammeter merupakan galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor
Penyusunan ammeter seperti pada gambar,. Hambatan yang dipasang disebut resistor Shunt
yang bernilai R. Sedangkan hambatan kumparan galvanometer adalah r. Niali R dipilih menutut
penyimpangan skala penuh yang diinginkan, dan biasanya sangat kecil yang mengakibatkan
hambatan dalam ammeter sangat kecil pula.
19.7 Quis 19
1. Sebuah kawat tembaga dan besi yang mempunyai panjang dan diameter yang sama, disambung
satu sama lain. Sebuah potensial 100 V diterapkan pada ujung-ujung kawat gabungan. Jika
diketahui panjang kawat 10 m, diameter kawat 2 mm, hambatan jenis tembaga 1,7 x 10
-8
m dan
hambatan jenis besi 10
-7
m, hitung :
a. Beda potensial melalui masing-masing kawat
b. Rapat arus pada masing-masing kawat.
2. Untuk rangkaian di bawah ini diketahui = 6 V, R
1
= 100 , R
2
= R
3
= 50 dan R
4
= 75 .
Hitunglah hambatan penggantinya dan arus pada masing-masing hambatan.

11


R
4
R
3
R
2
R
1



3. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini


a


12


R
1
= 1
R
2
= 2

1
= 2 V

2
=
3
= 4 V
Dengan menggunakan hukum Kirchoff, tentukan :
a. Besar arus i
1
, i
2
dan i
3

b. Beda potensial antara titik a dan b (V
ab
)



i
2
i
1
i
3


b
R
1

R
1

Anda mungkin juga menyukai