Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RS Sanglah Denpasar Batasan : Hipertensi yang membutuhkan penurunan tekanan darah segera
Ada dua bentuk : 1. Hipertensi gawat (hypertensive emergency) 2. Hipertensi darurat/mendesak (hypertensive urgency)
Hipertensi gawat (hypertensive emergency) Batasan : suatu keadaan yang membutuhkan penurunan tekanan darah dalam waktu 60 menit tekanan darah (pada umumnya) sesuai dengan hipertensi grade III sudah terjadi kerusakan organ sasaran, kecuali pada ensefalopati hipertensif termasuk kondisi ini adalah, sesuai yang tertulis pada tabel 1. Tujuan terapi : untuk menghambat keparahan kerusakan organ sasaran (target organ damage) Sasaran tekanan darah : menurunkan MAP (mean arterial pressure ) sampai 25% pada 60 menit pertama mencapai 160/100 mmHg dalam 2-6 jam mencapai tekanan normal darah setelah 24 jam, sementara itu penatalaksanaan terhadap kondisi dasar / faktor pencetus diintensifkan
Metoda terapi : memakai obat antihipertensi parenteral daftar obat antihipertensi parenteral ada pd tabel 2. 1. Hypertensive encephalopathy Terjadi peningkatan tekanan darah secara mendadak (pada umumnya pada individu normotensi), disertai sakit kepala hebat, kejang, mual, muntah, yang menghilang setelah tekanan darah normal kembali. - tidak ada defisit neurologis - funduskopik normal atau retinopati KW.II Gambaran klinis beberapa hipertensi gawat 2. Accelerated-malignant hypertension Peningkatan tekanan darah secara mendadak, pada seorang penderita hipertensi kronik, ditandai dengan : tekanan darah diastolik (pada umumnya) mencapai 140 mmHg fundoscopik memperlihatkan : perdarahan, eksudat, papiledema (KW.IV) neurologik memperlihatkan : sakit kepala, penurunan kesadaran, focal deficits, coma status renal : oligouri, azotemia status gastrointestinal : mual, muntah. Hipertensi darurat (hypertensive urgency) Batasan : suatu keadaan yang membutuhkan penurunan tekanan darah dalam waktu 24 jam tekanan darah (pada umumnya) sesuai dengan hipertensi grade III belum terjadi kerusakan organ sasaran termasuk kondisi ini adalah : hipertensi dengan gambaran funduskopik KW. II hipertensi grade III preoperatif, perioperatif dan postoperatif pain-induced or stress induced hypertension hypertensive rebound
Tujuan terapi : Mencegah kerusakan organ sasaran (targert organ damage) Sasaran tekanan darah : mencapai 160/100 Hg dalam waktu 24 jam normal setelah 24 jam
Metoda terapi : mempergunakan obat oral pemakaian obat sublingual masih kontroversi karena, walaupun cukup efektif tapi dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah yang tidak terkontrol (dapat mengakibatkan infark miokard, atau enfark cerebri). Sebagai alternatif, obat oral dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan daftar obat-obat yang dapat dipakai peroral, seperti yang ada pada tabel 3. Drug Route and dose Onset Duration Comments Nicardipine IV, 5-15 mg/hr 5-15 min Continuous during infusion May cause reflex tachycardia; has many advantages over other drugs because of its mechanism of action Nitroprusside IV infusion, 0.25-8 g/kg/min Seconds Continuous during infusion Thiocyanate poisoning may occur with prolonged (>48 hr) or high-dose infusion (>15 g/kg/min) (particularly in renal insufficiency) Labetalol IV infusion, 20 mg over 10 min (can go to 80 mg doses) maximum cumulative dose 300 mg 5 min 8-6 hr Prompt response; can be followed with same drug given orally Hydralazine IM/IV, 10-20 mg 10-30 min 2-4 hr May precipitate angina or myocardial infarction Nicardipine, gol. CCB dihydropiridine mrpk antihipertensi yg kuat, medium-long action menurunkan resistensi perifer --- tekanan darah water soluble, light insensitive, -- dapat diberikan parenteral (beda dengan nifedipine / sodium nitroprusid PEMAKAIAN NICARDIPINE peripheral vasodilatation preserve or enhanced cardiac pump activity ------ improve tissue perfusion fall in systemic blood pressure, maintain at desired level in comparison with sodium nitropruside equally effective not associated adverse effect on cardiovascular and renal function PRIMARY HEMODYNAMIC EFFECT 60 80 100 120 140 160 180 200 220 Baseline 60 90 Fig. Antihyertensive responses to the infusion of nicardipine in patients with severe hypertension (J Int Med Res 2002: 30:337-345). 0 5 10 15 20 25 30 Baseline Maintenance 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Baseline Maintenance Fig. Renal function parameters before and after rapid control of hypertension with nicardipine infusion (J Int Med Res 2002: 30:337-345).. B l o o d
u r e a
n i t r o g e n
( m g / d l )
C r e a t i n i n e
( m g / d l )
50 70 90 110 130 150 170 190 210 Nicardipine Placebo Nicardipine Placebo (81 17) (85 15) (85 18) (84 16) Fig. Effect of intravenous nicardipine on postoperative hypertension (J Int Med Res 2002: 30:337-345).. KESIMPULAN Krisis hipertensi merupakan kegawatan hipertensi yang harus mendapat penanganan segera. Obat anti hipertensi parenteral merupakan pilihan utama untuk hypertensive emergency. Nicardipine intravena merupakan salah satu obat pilihan yang cukup efektif untuk mengatasi hypertensive emergency.