dan Pengelola TPA (Maktab) 1 2 3 Maulana Harun al Rasyid Anda adalah 4 Ketua DKM
Ustadz
Ustadzah
Donatur Rp 1. Problem Umum Deeniyat Tidak ada perhatian Lembaga Tokoh
Tidak ada promosi Sistem sekolah/ PT Orang tua Ceramah Majelis
Belum tumbuhnya sifat berkorban untuk belajar agama
5
Problematika Maktab Anggapan umum bahwa maktab:
1. Hanya tempat untuk mengajarkan Al Quran. 2. Hanya untuk anak-anak 3. Hafidz hanya di pesantren 4. Eta mah urusan ustad (orang kaya, umara, masyarakat punya banyak urusan yang lain)
5. Ilmu maktab, dianggap tidak link dengan kehidupan sehari-hari, alias tulalit 6. Jika ada maktab yang ingin menerapkannya, masyarakat tidak mendukung.
7. Tidak ada manajemen pengawasan yang baik. 8. Sesama pergerakan keagamaan tidak menganggap sebagai partner kerja.
9. Kebanyakan maktab menyediakan pendidikan gratis dan tidak memungut iuran. 10. Tidak menerapkan pakaian seragam untuk anak. 11. Tidak ada sistem ujian dan rapor nilai 12. Tidak ada program perayaan tahunan.
6 Problematika Pengajar 13. Kebanyakan ustadz tidak diberi gaji yang layak. 14. Tidak diadakan absensi maupun arahan bagi orang tua agar memotivasi anaknya yang tidak masuk. 15. Kurang adanya usaha untuk memasukkan semua anak untuk belajar di maktab.
16. Tidak tersedianya pekerjaan yang layak bagi santri yang tamat belajar kitab. 17. Tidak adanya manajemen untuk meningkatkan semangat para ustadz dan pembentukan pikiran mereka. 18. Tidak ada sarana pelatihan bagi ustadz. 19. Kurangnya ustadz yang terdidik dengan baik dan berpengalaman. 20. Murid-murid di luar kontrol ustadz di kelas. 21. Tidak ada kemudahan waktu belajar bagi murid,
22. Tidak adanya maktab putri yang memiliki pengaturan tempat yang benar. 23. Karena keterpaksaan, para tokoh masyarakat di sekitar pesantren tidak mampu merawatnya.
7 2. Pentingnya Syllabus 1. Karena tidak adanya program yang tepat maka walaupun sudah belajar bertahun-tahun di maktab, murid tidak mengetahui ajaran pokok agama dan tidak pula mampu membaca Al Quran dengan benar. 2. Tidak adanya hubungan antar maktab dengan syllabus. 3. Sebagian maktab yang sudah memiliki syllabus, tidak menetapkan skala prioritas. 4. Tidak menumbuhkan semangat menuntut ilmu dan amal dengan menyampaikan fadhilah. 5. Tidak adanya aturan syllabus tahunan sebagaimana yang dijalankan di sekolah.
8 3. EMPAT Langkah Penting 1. Manajemen (nizam) 2. Syllabus (hisaab) 3. Teknik Pengajaran (tareeqa talim) 4. Pengawasan (nigraani) 9 10 Maulana Harun al Rasyid 11 Pembuatan Syllabus
Hasil dari usaha bersama para ulama Materi diambil dari kitab-kitab ulama Hasil musyawarah dari pengasuh pesantren dan para ulama besar 12 13 Apa isi syllabus Bentuk Fisik Buku 1. Full color 2. Ukuran yang handy 3. Desain untuk anak2 4. Nama Penulis tidak dicantumkan Kandungan 1. Al Quran 2. Hadits 3. Fiqh 4. Pendidikan Islami 5. Bahasa Pembagian Waktu Daftar Isi 14 Keunggulan Syllabus_1 1. Singkat (hanya 60 menit lk) 2. Disesuaikan dengan tingkat pemahaman anak, dari segi kata- kata, metode, dan materi. 3. Belajar secara kolektif 4. Formulasi skala prioritas. 5. Dengan Maktab harian. 6. Tidak ada perbedaan pendapat. 7. Dalam 6-7 bulan, murid dapat menguasai ajaran dasar agama dan masalah yang dihadapi sehari-hari. 8. Di setiap awal mata pelajaran disertakan definisi, kalimat motivasi dan petunjuk bagi ustadz. 9. Setiap pelajaran sudah memiliki target harian dan bulanan. Memudahkan orang tua dan pengawas untuk mengadakan pengontrolan. Mengetahui kekurangan yang ada lalu memperbaikinya 15 Keunggulan Syllabus_2 10. Ada praktek shalat. 11. Doa dan ceramah (Khithabah) 12. Dilengkapi dengan materi sirah 13. Pendidikan Islam - Agama yang mudah: berisi Imaniat, Ibadat, Muamalat, Muasyarat, Akhlaqiat (hafalan hadits). 14. Di akhir buku diberikan soal yang berbeda untuk setiap bulannya agar memudahkan evaluasi. 15. Absensi kehadiran dan absensi shalat. 16. Seluruh pelajaran tahun lalu diulang dalam setiap awal buku pelajaran berikutnya.
16 17 Imam Syafii, Bangalore India - 2010 18 19 Metode Pengajaran Hendaknya dipahami dengan baik aturan dan sistem syllabus Deeniyat ini. Sebab syllabus ini disusun beserta sistemnya. Hasil maksimal hanya akan didapatkan dengan mengikuti aturan tersebut. 20 Sepekan Pertama Menyusun kelas (12-20 murid) Materi dan warna Semangat
Belajar secara kolektif
21 Al Quran (Qaida Nuraniyat) Pengajaran Al Quran dan Qaidah Nuraniyat (dengan white board). 1. - Perhatian khusus kepada makhraj-makhraj huruf. 2. - Meluruskan makhraj- makhraj huruf sekurang- kurangnya enam bulan. 3. - Jangan menghentikan pelajaran hanya karena kelemahan dalam pelafalannya. 4. - Jangan menghentikan pelajaran murid-murid yang membaca Al Quran.
22 Selanjutnya.. 1. Menangani beberapa kelas dalam satu waktu. 2. Pengaturan Waktu Belajar. 3. Waktu bisa ditambah/dikurangi. 1. Pembukaan. 2. Al Quran. 3. Hadits. 4. Aqidah dan fiqh 5. Pendidikan Islam s 6. Bahasa 4. Penyampaian Definisi dan Motivasi. 5. Memberi Tanda Kolom dan Menandatanginya. 6. Mengulang Pelajaran. 1. Dalam sebulan 5 hari untuk evaluasi pelajaran, 20 hari untuk belajar dan 4-5 hari untuk libur. 2. Satu hari setiap minggu untuk mengulang seluruh pelajaran seminggu dan dua hari setiap akhir bulan untuk mengulang seluruh pelajaran sebulan.
7. Penanganan Murid Absen dan Lemah. 8. Pengaturan Syllabus Bulanan. 9. Ujian Bulanan. 10. Pengaturan Absensi Kehadiran dan Absensi Shalat. 11. Penanganan murid yang memiliki waktu belajar lebih dari satu jam
23 24 25 1. Tempat Maktab Masjid Ruang Serba Guna Sekolah Tempat terbuka atau di bawah pohon 26 2. Bagaimana Memulai Maktab
Menjelaskannya dalam tiga jumat. - Jumat I : Keutamaan dan kepentingan ilmu. - Jumat II : Syllabus dan system. - Jumat III : Rincian syllabus dan daftar ajaran baru. - Jika tidak bisa diadakan pada hari Jumat, penjelasan tentang syllabus bisa dilakukan pada hari Ahad atau hari lain (waktu banyak orang berkumpul). Pamflet. Berisi kerangka syllabus dan motivasi singkat. Mencantumkan waktu-waktu belajar. Mencantumkan nama-nama ustadz beserta nomor yang bisa dihubungi.
27 3. Waktu Belajar Menentukan waktu sesuai kemudahan. Anak-anak adalah pagi, siang dan sore. Orang dewasa adalah setelah shalat Shubuh dan Isya. Wanita adalah dari jam 11.00 - 16.00 - Waktu belajar di kota : tujuh atau delapan jam, sedangkan di desa : pagi dan siang hari. - Waktu libur hendaknya disesuaikan dengan sekolah.
28 4. Pendaftaran Masuk A. Formulir Pendaftaran 1. Min 4 thn atau orang dewasa 2. Anak perempuan di atas 9 thn dimasukkan ke Maktab Putri 3. Dalam 1 jam dapat menerima 12-20 anak
B. Pembagian tingkat kelas berdasarkan umur. Jika tingkat kepahaman anak- anak setara, akan mudah mengajar mereka secara kolektif. Membuat kelas yang berbeda bagi anak- anak dan orang dewasa untuk memudahkan belajar . 29 C. Iuran. 1. Iuran bulanan murid: Korban harta dan diri agar merasakan kepentingannya. Nilai sesuai kemampuan.
2. Menangani murid yang tidak mampu membayar: Mencarikan orang tua asuh Donatur dari masyarakat setempat Ditanggung oleh pengurus maktab.
30 5. Kriteria Ideal Pengajar 1. Bacaan Al Quran pengajar harus benar, agar bacaan santri juga benar. 2. Pengajar hendaknya alim dan hafizh. 3. Jika bukan alim, hendaknya bacaan Al Qurannya benar, membaca dan menulis bahasa Indonesia serta berjiwa dewasa. 4. Pengajar hendaknya pernah ikut pelatihan yang diadakan.
31 32 5. Tanggung jawab pengajar adalah mengajarkan syllabus dengan disiplin, disertai rasa kasih sayang. Tidak mendidik mereka dengan pukulan. Dan hendaknya ustadz selalu berusaha agar 100% anak-anak yang ada di kampung itu belajar di maktab. 6. Menambah tenaga pengajar jika jumlah murid banyak. 7. Jika jumlah pengajar banyak, pilih salah seorang menjadi pimpinan maktab.
6. Lingkungan Maktab A. Kebersihan. Islam sangat mementingkan kebersihan. Sebagai pendidikan bagi anak. B. Pakaian seragam. - Seragam membentuk lingkungan belajar yang kondusif dan membangkitkan semangat. - Seragam menghapuskan perbedaan antara yang miskin dan yang kaya. - Dengan seragam, secara naluri anak akan siap datang dengan niat belajar. - Menimbulkan kecintaan terhadap pakaian Islami.
C. Papan tulis. Memudahkan pengajaran secara kolektif. Memudahkan pengajar untuk memahami dan memahamkan anak. D. Meja tulis. Menghindari ketidaksopanan kepada buku. Memudahkan pengaturan tempat duduk murid. E. Fasilitas lain. Lampu, kipas angin dan tikar.
33 34 7. Mengajar Secara Kolektif Menumbuhkan kompetisi. Efisiensi waktu. Menumbuhkan kedinamisan 35 8. Metode Ujian Manfaat ujian. Mengetahui tingkat kepahaman anak.
Melaksanakan ujian semester dan tahunan.
Penyusunan nilai ujian. Memberi nilai ujian anak- anak dengan adil.
- Bagi murid yang lemah jangan sampai tidak diluluskan. Dikhawatirkan dia akan patah semangat dan tidak mau belajar lagi. - Jangan memberi nilai yang berlebihan sehingga menimbulkan kebanggaan yang membahayakan murid. - Harus mencantumkan keadaan belajar murid sehingga pengajar dapat memperbaiki kelemahannya.
36 9. Nilai Rapor Ustadz dan pengurus mengundang wali murid untuk memberikan nilai ujian. Menerangkan perkembangan belajar murid dengan cara yang positif dan kelemahan murid dengan hikmah. Mengarahkan anak- anak agar dapat mengikuti syllabus enam belas tahun. Mengarahkan wali murid dan keluarganya.
37 10. Perayaan Tahunan A. Tujuan perayaan Membangun kesadaran masyarakat. Memaparkan perkembangan maktab dan manfaatnya kepada masyarakat. B. Waktu perayaan Waktu singkat. Diadakan pada saat masyarakat dapat berkumpul dengan mudah. Menyampaikan program dalam perayaan. C. Tempat perayaan Masjid. Tempat terbuka atau aula. D. Siapa yang diundang untuk hadir Mengundang wali murid. - Mengundang setiap penduduk laki- laki kampung. - Mengundang tokoh masyarakat dan tokoh agama di kampung dan sekitarnya. - Jika tersedia hijab, wanita diundang juga. E. Hindari pengeluaran berlebihan untuk perayaan. F. Program perayaan. Semua murid ditampilkan dalam perayaan agar menambah kepercayaan diri dan semangat belajar. Dipaparkan sebagian program syllabus. Diadakan juga pembacaan puji-pujian kepada Allah Shalawat dan peragaan dialog pelajaran. G. Pembagian hadiah. Memberikan hadiah kepada murid peringkat I, II dan III sehingga dapat menambah semangat belajar mereka dan kepada murid- murid yang lain untuk berlomba meraih prestasi. Memberikan hadiah kepada murid yang tidak pernah absen di kelas. Memberikan hadiah kepada murid yang tidak pernah absen shalat berjamaah. Hadiah juga diberikan kepada setiap murid yang menghadiri perayaan. H. Ceramah motivasi. Mengarahkan agar anak-anak mengikuti program deeniyat enam belas tahun. Mengarahkan orang-orang dewasa untuk mengikuti program deeniyat . Mengarahkan para donatur untuk support 38 39 11. Tanggungjawab Pengurus Maktab A. Mengendalikan urusan maktab. Mengatur keperluan-keperluan maktab misalnya baju seragam, buku, papan tulis, tikar, meja tulis, lampu, kipas angin dan lain- lain. Menarik uang buku dan menyusun pembukuan serta distribusi uang bulanan. B. Menyusun penempatan ustadz yang sudah di training di maktab. Menghubungi penanggung jawab center dalam urusan penempatan ustadz. Meng-interview ustadz lama dan mengirimkan ke center untuk pelatihan. Mengatur perbaikan ustadz yang belum memenuhi standar. Mengatur pemberian gaji yang layak untuk ustadz. Menyediakan tempat tinggal dan konsumsi ustadz sesuai kemampuan. C. Bermusyawarah dengan ustadz mengenai murid yang absen dan jumlahnya. Menemui orang tua murid yang absen dan memotivasi mereka secara berkala untuk memberangkatkan anaknya ke maktab. Menemui orang tua yang anaknya belum belajar di maktab dan memotivasi mereka agar memasukkan anaknya ke maktab.
D. Memikirkan peningkatan standar pengajaran maktab. Selalu bermuzakarah dengan ustadz maktab. Selalu bermuzakarah dengan Peniliktentang maktab. Mengevaluasi maktab secara berkala. Sering berhubungan dengan center. E. Menghubungi center untuk mengadakan ujian semester dan tahunan maktab. F. Mengundang wali murid saat pembagian rapor. G. Mempersiapkan perayaan tahunan maktab. Mengendalikan urusan perayaan tahunan. Menyiapkan hadiah-hadiah untuk murid. H. Mengirimkan ustadz untuk menyampaikan laporan perorangan dan kolektif kepada pusat. I. Hadir dalam rapat para pengurus di pusat.
40 41 42 Masalah Khusus Maktab Putri (1) Kepentingan maktab putri. - Agama dalam diri wanita adalah sebab masuknya agama dalam keluarga. - Maktab sebagai sarana yang mudah bagi wanita untuk mempelajari agama. (2) Tempat maktab putri. - Maktab putri dapat dibuat di maktab anak-anak. Di waktu maktab tutup (misalnya dari jam sebelas sampai jam tiga) kelas bisa digunakan untuk maktab putri. - Ruangan yang berhubungan langsung dengan masjid (dengan syarat adanya hijab). - Ruangan terpisah atau rumah pribadi pada waktu laki-laki tidak ada di rumah. (3) Ustadzah maktab putri. - Wanita yang alimah. - Jika bukan alimah, setidaknya mampu membaca Al Quran dengan benar dan bisa baca tulis.
43 (4) Waktu belajar. - Biasanya dari pukul 11.00 sampai pukul 16.00 wanita sudah tidak memiliki tanggungan pekerjaan. (5) Pengurus maktab. - Wanitalah yang mengendalikan urusan pengaturan. - Pengontrolan maktab putri dilakukan melalui wanita juga. - Hendaknya memegang kuat aturan-aturan agama ketika mengadakan pelatihan untuk wanita.
Dalam masalah pengajaran dan pengaturan lainnya maktab putri sama dengan maktab biasa.
44 45 Pelatihan di BSD City 27 Nov 2011 46 Deeniyat di Sekolah Kepentingan syllabus agama di sekolah. - Memasukkan syllabus agama di sekolah sangatlah mudah karena sudah ada manajemen. - 98 % anak belajar di sekolah. Jika di sekolah diajarkan ilmu agama, kebanyakan murid dapat belajar agama. - Jika Pemerintah memberikan waktu 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran agama, maka ilmu agama dapat diajarkan pada jam tersebut. - Sangat mudah menjalankan syllabus ini di sekolah- sekolah yang para staf, murid dan pengurusnya muslim. 47 - Memotivasi dan menanam rasa tanggung jawab kepada ustadz, kepala sekolah dan pengelola lembaga serta menjelaskan manfaat dan pengalaman syllabus ini. - Meminta kepada pihak sekolah untuk menyediakan waktu satu jam agar dapat mengajarkan syllabus ini dengan sempurna. - Jika waktu kurang dari satu jam maka pengaturan syllabus ini adalah sebagai berikut : Menghapal surat 5 menit, doa dan sunnah 10 menit, Aqidah dan fiqh 10 menit, Pengetahuan agama Islam 5 menit Menghapal surat 5 menit, menghapal hadits 5 menit, Fiqh shalat 10 menit, Sirah dan agama yang mudah 10 menit. - Hendaknya pengawasan di sekolah dilakukan dengan hati-hati dan hikmah.
48 49 50 Apakah Maktab Center itu? (a) Kantor Maktab Center dibangun untuk menjalankan manajemen pengawasan maktab, pelatihan para ustadz, evaluasi pembelajaran dan memikirkan maktab-maktab yang ada di seluruh daerah.
(b) Maktab Center dibangun di pesantren, maktab besar (muridnya mahir dalam membaca Al Quran sehingga maktab-maktab yang lain juga benar bacaannya) atau bisa juga di sekolah yang bisa mengawasi maktab di sekitarnya, mengadakan pelatihan, pengaturan tenaga ustadz, evaluasi belajar dan mengusahakan peningkatan maktab-maktab mencapai standar.
(c) Adanya Kepala Maktab Center.
(d) Dalam pengelolaan center diperlukan pengurus yang aktif, berfikir, loyal kepada maktab, dan menyediakan waktunya untuk maktab.
51 (e) Sebuah Maktab Center membawahi maksimal lima puluh maktab dalam radius 25 km. - Sulit menangani maktab jika lebih dari lima puluh (sulit dalam pengawasan). - Jika jumlah maktab lebih dari 25 maka hendaknya dibangun Center lainnya. - Jika maktab-maktab itu jaraknya melebihi 25 Km, sulit mengawasinya.
(f) Penilik/pengawas Maktab Center. - Penilik adalah seorang yang alim. - Bacaan Al Qurannya benar. - Mampu berceramah. - Berakhlak mulia dan memiliki sifat lemah lembut.
(g) Maktab percontohan Center. - Dekat dengan Center sehingga mudah dalam pengawasan. - Dari maktab percontohan ini pengurus akan mendapatkan pengalaman tentang maktab. - Dengan menunjukkan maktab percontohan akan mudah untuk membentuk maktab baru.
52 Tugas Pengurus Maktab Center (1) Penempatan ustadz di maktab. a. Menginterview para ulama dan hafiz (mendengarkan bacaan Al Quran terutama pengucapannya). b. Mengatur perbaikan ustadz yang belum lulus. c. Mengadakan pelatihan bagi ustadz yang lulus (pengenalan syllabus, metode pengajaran serta penjelasan manajemen maktab). d. Menyusun evaluasi pelatihan dan penempatan mereka di maktab. e. Membuat daftar para ustadz yang lulus dan sudah dilatih agar dapat memenuhi permintaan. f. Memperlihatkan keadaan maktab kepada para ustadz terlatih dan menugaskan mereka. g. Memberi hadiah kepada ustadz terbaik sehingga dapat meningkatkan semangat.
53 54 (2) Merekrut ustadz melalui kursus Muallim Deeniyat. a. Merekrut pemuda-pemuda daerah yang belum memiliki ustadz dan imam shalat. b. Yang direkrut adalah pemuda yang memiliki sifat sederhana dan lebih baik lagi bila sudah pernah keluar bersama jamaah. c. Mengarahkan mereka agar dapat meluangkan waktu keluar satu tahun. d. Delapan bulan untuk mengajar dan empat bulan keluar bersama jamaah. e. Menyediakan kebutuhan makan dan tempat tinggal bagi para ustadz di madrasah. f. Menentukan penempatan mereka sejak awal sehingga begitu tamat mereka dapat bekerja di sana.
55 (3) Mengatur pengontrolan maktab-maktab. a. Menyusun evaluasi seluruh maktab melalui Penilik, sebulan sekali di kota dan dua bulan seklai di desa. b. Menyusun manajemen kerja pengawasan maktab melalui Penilik. c. Mengambil laporan tertulis dari Penilik setiap bulannya. d. Bersama Penilik, secara berkala mendatangi maktab-maktab dan mengevaluasi pengajaran serta memperhatikan hal-hal yang perlu diperbaiki. Dan juga menemui para pemuka daerah agar mereka memperhatikan maktab. e. Mendatangi semua maktab.
56 (4) Mengambil laporan dari ustadz baik secara perorangan maupun kolektif. a. - Pada tanggal yang sudah ditentukan mengambil laporan setiap bulan di kota dan setiap dua bulan di desa. b. - Sekali tempo mengambil laporan perorangan dan di lain waktu secara kolektif. c. - Pengawas daerah diikutsertakan dalam laporan perorangan. d. - Hal-hal yang dibicarakan dalam laporan perorangan ustadz : e. 1. Keadaan belajar murid, 2. Jumlah murid dan tambahan waktu belajar, 3. Kesulitan-kesulitan yang dialami dalam mengajar, 4. Muzakarah tentang urusan manajerial, 5. Mengevaluasi kehadiran ustadz, f. - Hal-hal yang dapat disampaikan dalam laporan kolektif ustadz: g. 1. Motivasi, 2. Pelatihan (agar ustadz lama dan baru menjadi terlatih), 3. Pengarahan, 4. Target.
(5) Menyusun ujian semester dan tahunan untuk maktab. - Menyusun ujian dan tahunan untuk maktab bersama para pengawas dan ustadz. (6) Memotivasi semua maktab untuk mengadakan perayaan tahunan perayaan tahunan dan membimbingnya. (7) Mengundang pengurus maktab-maktab untuk meningkatkan fikir. - Mengadakan rapat pengurus maktab setiap bulan di kota dan setiap dua bulan di desa. - Mengambil laporan maktab dari pengurus agar yang lainnya mengetahui perkembangan yang ada dan menumbuhkan semangat baru. - Memotivasi para pengurus. - Mengarahkan para pengurus untuk penentuan target.
57 58 (8) Mengumpulkan para dermawan dan kalangan terpelajar untuk berfikir bersama. - Mengundang para dermawan dan orang-orang terpelajar untuk melaporkan keadaan maktab. - Meminta kesedian mereka untuk mendatangi maktab-maktab. - Menyampaikan kondisi kampung yang sudah ada maktab dan yang belum ada. (9) Mangatur ditribusi buku ke setiap maktab dan sekolah. - Menyusun distribusi buku ke setiap maktab dan sekolah. - Menyimpan stok buku sehingga dapat memenuhi permintaan. - Mengumpulkan uang pembelian buku dan mengirimkannya ke Center.
59 (10) Menanggung sendiri urusan maktab. - Membuat manajemen iuran untuk memenuhi tanggungan maktab. - Memotivasi masyarakat setempat. - Meminta perhatian para dermawan yang ada di kampung itu dan sekitarnya. - Mengatur persediaan bahan makanan. (11) Membangun maktab-maktab putri. - Membangun maktab untuk pendidikan mereka dengan memperhatikan aturan-aturan hijab dalam syariat. - Yang mengajar murid putri adalah perempuan. - Mengatur urusan ustadz perempuan dan menyediakan tempat pelatihan bagi mereka. - Mengatur sistem pengawasan maktab putri.
(12) Membangun maktab-maktab baru. - Mengundang tokoh masyarakat ke Center dan memperlihatkan maktab percontohan. - Memberikan motivasi dengan memaparkan program, syllabus dan sistem beserta manfaatnya kepada mereka. (13) Menjalankan program diniyah di sekolah dan perguruan tinggi. - Mengenalkan dan menjelaskan manfaat syllabus Diniyah kepada para kepala sekolah dan rektor perguruan tinggi dan memotivasi mereka untuk memulainya. - Membantu hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran ketika syllabus Deeniyat ini dimulai di sekolah dan perguruan tinggi.
60 Tugas Penilik (a) Mendatangi setiap maktab sesuai dengan manajemen kerja. - Setiap hari paling tidak harus menetap di satu kampung sehari penuh. - Mengevaluasi metode pengajaran dan pendidikan para ustadz. - Mengevaluasi perkembangan belajar murid dan jumlah mereka. - Mengevaluasi absensi murid. - Mengevaluasi jumlah murid dan pembagian kelas. - Pengarahan kepada hal-hal yang perlu diperbaiki dengan hikmah. - Mengevaluasi maktab dengan sikap lemah lembut dan simpatik. Jangan bersikap seperti penguasa atau juragan.
(b) Menemui para pengurus maktab. - Menyampaikan laporan perkembangan maktab, - Mengarahkan bagaimana memikirkan perkembangan maktab, 61 62 (c) Memberikan laporan tertulis harian dan bulanan. (d) Bagaimana mengumpulkan penduduk kampung dan mengarahkan mereka untuk ikut berfikir. - Mengundang seluruh penduduk kampung lalu disampaikan tentang keutamaan dan kepentingan ilmu agama. Untuk mengarahkan mereka agar mengirimkan anak-anak mereka ke maktab. - Memotivasi laki-laki dewasa di sana untuk belajar di maktab dan menyusun kegiatan mereka. - Memotivasi wanita di sana untuk belajar di maktab dan menyusun kegiatan mereka. (e) Memikirkan distribusi buku ke maktab-maktab. (f) Mengajak para ustadz dan pengurus untuk menghadiri rapat Center dan ikut serta juga di dalamnya.