NPM : 110170031 Dosen Pembimbing : dr. Thysa Thysmelia A
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 Pendahuluan Infeksi virus Varisela zoster menyebabkan penyakit varisella /smallpox dan herpes /shingles dengan manifestasi klinik yang berbeda dan merupakan penyakit yang biasa dan sering dijumpai.
Shingles; penyebaran pada syaraf tepi TUJUAN DAN MANFAAT A. Tujuan: Sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian akhir blok. Agar mahasiswa dan penulis pada khususnya dapat mengetahui tentang herpes zoster. B. Manfaat: Mahasiswa lebih mengerti tentang herpes zoster. Memberi wawasan tambahan kepada mahasiswa tentang herpes zoster.
PEMBAHASAN Definisi Etiologi (n faktor resiko) Epidemiologi Patogenesis & patologi Gejala dan Tanda Klinis D iagnosis Komplikasi Pengobatan Pencegahan Prognosis Definisi Herpes zoster ; shingles/ cacar ular; cacar api a/ penyakit yg disebabkan o/ reaktivasi laten virus varicella zoster, terjadi setelah infeksi primer
Klasifikasi Family : Herpesviridae sub family : Alphaherpesvirinae Genus : Varicellovirus Species : Varicella zoster Virus DNA . 150-200 Etiologi Varicella Zoster Virus Infeksi primer Varisela Infeksi sekunder Herpes zoster Reaktivasi virus varisela dalam bentuk laten di neuron pada ganglion sensorik
Isolat virus dr pasien dengan cacar air dan herpes zoster menghasilkan perubahan serupa dlm biakan jaringan Epidemiologi Varisella terdapat diseluruh dunia dan tidak ada perbedaan ras maupun jenis kelamin. penularan lbh kecil dan cosmopolitis nonendemik Meningkat sesuai pertambahan umur Kebanyakan tidak ada riwayat keterpajanan dr individu lain Patogenesis & Patologi 1. Infeksi primer 2. Infeksi sekunder penyebab reaktivasi belum diketahui Gejala klinis Gejala prodormal: nyeri & paresti pd dermatom yg terkena Gejala konstitusi : sakit kepala, malaise Neuralgia syndrome zoster sine herpete Diagnosis Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang Temuan lab histo patologik Temuan lab Kultur virus Deteksi antigen Uji serologi PCR (polymerase chain reaction) Tzanck Smear Direct Fluorescent Assay (DFA) Biopsi Kulit Komplikasi Infeksi sekunder bakteri yang disebabkan oleh bakteri Posherpetic neuralgia. Okular: Herpes zoster yang desiminata Komplikasi SSP Zoster paralitik Terbentuk scar Pengobatan Bersifat simtomatik lesi bedak , agar tidak mudah pecah Vesikel pecah, krusta antibiotik Atau antipiretik & analgetik, non salycil Antivirus Asiklovir Valansiklovir Famasikovir
Pencegahan vaksinasi aktif Varicella virus Varivak Pasif Varicella zoster immunoglobulin Prognosis Ad vitam bonam* Ad funtiotam bonam Ad sanationam bonam Kesimpulan Herpes zoster = reaktivasi virus zoster laten di bradiks dorsal ganglion. Virus varisela zoster dapat menimbulkan : varisela dan herpes zoster Mekanisme rektivasi virus varisela zoster yang menimbulkan herpes zoster masih belum diketahui. Herpes zoster bisa menyerang siapa saja, terutama seseorang yg imunokompromais.
Saran Jagalah imunitas diri karena dengan pertahanan tubuh yang baik akan mencegah tertularnya suatu penyakit bahkan reaktivasi dari virus tertentu tidak akan banyak mempengaruhi kondisi tubuh kita jika dalam keadaan imunokompeten.
End of slide show, click to exit Faktor resiko terkena Agen: Reaktivasi virus laten Hospes: Immunitas yang menurun Enviroment: lingkungan yang mendukung penurunan reaktivasi. Ex musim peralihan
Varisella zoster virus VVZ dalam subfamili alfa mempunyai sifat khas menyebabkan infeksi primer pada sel epitel yang menimbulkan lesi vaskuler Secara in vitro virus herpes alfa mempunyai jajaran penjamu yang relatif luas dengan siklus pertumbuhan yang pendek
mempunyai enzim yang penting (thymidine) kinase* yang disintesis di dalam sel yang terinfeksi ( untuk replikasi meliputi virus spesifik DNA polimerase dan virus spesifik deoxypiridine ) back next Ganglion Sensorik Herpes zoster Oftalmikus Fasialis Brakialis Torakalis 55% Lumbalis 15% Sakralis 5% Histopatologik
ANAMNESIS & PF Anamnesis Eritema Sebelumnya pernah terkena cacar air Vesikel berkelompok dng dasar kulit yang eritematosa & edema Pustul ,krusta Neuralgia Gejala prodromal sistemik: demam, pusing,malaise Gejala prodomal lokal: nyeri otot tulang, gatal,pegal
Pemeriksaan Fisik Pembesaran KGB vesikel dan eritem berkelompok bersifat unilateral sesuai pesarafan. (torakal, mata, <generalisata> seluruh tubuh) kelainan kulit pada daerah persarafan (bell palsy)
Postherpetik neuralgia Mekanisme Terjadinya Nyeri Postherpetic neuralgia ditandai gangguan fungsi saraf yang menyerang saraf nosiseptif (penghantar rangsang nyeri) dan sensorik. Terbentuknya persambungan sel-sel saraf yang abnormal dan ketidakseimbangan pengaturan otomatis pada sistem penghambatan serta perangsangan saraf juga ditemukan dan berperan terhadap timbulnya nyeri pada kasus ini.
Antipiretik & Analgetik Analgetik & Antipiretik Analgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia asam mefenamat : 1500 mg/hari diberikan sebanyak 3 kali, atau dapat juga dipakai seperlunya ketika nyeri muncul.
Pengobatan topikal bergantung pada stadiumnya. Jika masih stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder. Bila erosif diberikan kompres terbuka. Kalau terjadi ulserasi dapat diberikan salap antibiotik
Antiviral Asiklovir bekerja sebagai inhibitor DNA polimerase pada virus.diberikan peroral ataupun intravena. (intravena biasanya hanya digunakan pada pasien yang imunokompromise atau penderita yang tidak bisa minum obat)
Asiklovir Sebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi muncul. Dosis peroral :5800 mg/hari selama 7 hari Valasiklovir 31000 mg/hari selama7 hari Famsiklovir 3200 mg/hari selama 7 hari i