Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat


Topik : Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Sub Topik : Penanganan Hipertensi
Sasaran : Masyarakat Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Pangenan
Hari/Tanggal : Senin dan Kamis (April-Juni 2016)
Jam : 08.00 WIB
Waktu : 45 menit
Pemateri : Iip Alifatu Zulfah dan Moh. Irwan Dharmansyah Tempat :
PUSKESMAS Pangenan dan POSBINDU

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak,
hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer
kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar
25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan hipertensi belum
adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia.
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan jantung. Selain
mengakibatkan gagal jantung, hipertensi dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit
serebrovaskular. Penyakit ini bertanggung jawab terhadap tingginya biaya pengobatan
dikarenakan alasan tingginya angka kunjungan ke dokter, perawatan di rumah sakit dan / atau
penggunaan obat jangka panjang. Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan
fisik karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai silent killer. Tanpa
disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun
ginjal.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dalam hal ini masyarakat dapat
menginformasikan dan mengetahui tentang penyakit Hipertensi sehingga dapat menjaga
kesehatan dan pola hidup yang sehat.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIM)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dalam hal ini masyarakat dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian dan Klasifikasi Hipertensi
2. Faktor Risiko Hipertensi
3. Gejala dan Tanda Hipertensi
4. Diet untuk Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6. Pencegahan Hipertensi

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
1. Ceramah dan
2. Tanya jawab.

E. DRAFT RENCANA PROSES PELAKSANAAN


NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 Menit Pembukaan :
Memberi Salam - Menjawab Salam
Menjelaskan tujuan Pembelajaran - Mendengarkan
Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
dan Memperhatikan
akan disampaikan
2 20 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan - Menyimak dan
dan teratur memperhatikan
Materi : -Menyimak dan
Pengertian dan Klasifikasi Hipertensi memperhatikan
Faktor Risiko Hipertensi
Gejala dan Tanda Hipertensi
Diet untuk Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
3 15 Menit Evaluasi :
-Meminta klien menjelaskan atau menyebutkan -Bertanya,dan
kembali : menjawab
Pengertian Hipertensi pertanyaan
Gejala dan tanda Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
-Memberikan pujian atas keberhasilan klien
menjelaskan pertanyaan dan memperbaiki
kesalahan,serta menyimpulkan.
4 5 Menit Penutup :
-Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan -Menjawab salam
salam

F. MEDIA PENYULUHAN

Media Penyuluhan yang digunakan:


1. Materi SAP
2. Leaflet

G. METODE EVALUASI
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan

H. KRITERIA EVALUASI
1. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian Hipertensi
2. Masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana tanda dan gejala Hipertensi
3. Masyarakat mahami dan mengetahui bagaimana diet untuk penyakit Hipertensi
4. Masyarakat mengetahui cara pencegahan yang tepat dan benar terhadap Hipertensi.

I. POIN-POIN MATERI
1. Pengertian dan Klasifikasi Hipertensi
2. Factor Risiko Hipertensi
3. Gejala dan Tanda Hipertensi
4. Diet untuk Hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
6. Pencegahan Hipertensi
Cirebon, April 2016
Pemegang Program Promkes Pembimbing Lapangan

Samroh dr. Dwi Purnamasari


NIP: 19661224 198703 2 004

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pangenan

dr. Atih Andriyantie Fauzi


NIP: 19781204 200701 2 007

J. MATERI
1. Pengertian dan Klasifikasi Hipertensi
Definisi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Ada pun
klasifikasi hipertensi terbagi menjadi:
1. Berdasarkan penyebab
a. Hipertensi Primer/Hipertensi Esensial Hipertensi yang penyebabnya tidak
diketahui (idiopatik), walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti
kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita
hipertensi.
b. Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial Hipertensi yang diketahui
penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit
ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian
obat tertentu (misalnya pil KB).
2. Berdasarkan bentuk Hipertensi Hipertensi diastolik {diastolic hypertension},
Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi), Hipertensi sistolik (isolated
systolic hypertension).
Derajat hipertensi :
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium-1 140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium-2 160 mmHg (atau) 100 mmHg

2. Factor Risiko Hipertensi


Faktor rIsiko Hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi garam, konsumsi
lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi minum-minuman beralkohol,
obesitas, kurang aktifitas fisik, stres, penggunaan estrogen
3. Gejala dan Tanda Hipertensi
Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing
individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sa kit
kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ieiah,
penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan.
4. Diet untuk Hipertensi
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh pen de rita hipertensi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crackers, keripik
dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buah-
buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang,
udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani
yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta
bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandunggaram natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Di Indonesia terdapat pergeseran pola makan, yang mengarah pada makanan cepat saji
dan yang diawetkan yang kita ketahui mengandung garam tinggi, lemak jenuh, dan rendah
serat mulai menjamurterutama di kota-kota besardi Indonesia.
5. Komplikasi Hipertensi
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya
terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang
peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi
dapat dikendalikan
6. Pencegahan Hipertensi
Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan cara modifikasi gaya hidup. Modifikasi
gaya hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam tidak lebih dari sendok
teh (6 gram/hari), menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan
minuman beralkohol. Olah raga dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25
menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu. Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan
mengendalikan stress.
K. LEAFLET HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai