Status Epileptikus
Disusun oleh: Iip Alifatu Zulfah
Identitas
Identitas Pasien IDENTITAS ORANG TUA
• No. RM : 750.474
Ayah Ibu
• Nama : An. S S
• Umur : 17 Bulan Nama Tn. B Ny. SA
• Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan Wiraswasta Ibu rumah
• Agama : islam
tangga
• Alamat :
Kedungsari 05/10 Kudus Agama Islam Islam
• DPJP : Perkawinan 1 1
dr. Abdul Hakam, M.Si.Med, Sp.A
Alamat Kedungsari Kedungsari
05/10 05/10
Kudus Kudus
Anamnesis
Anamnesis : Allo anamnesis ( 15 Oktober 2017 pk. 03.15)
Riwayat • Lengkap
Imunisasi • Belum imunisasi Campak, usia belum cukup
Airway Airway
• Bebas
• Bebas
Breathing Breathing
• Spontan, RR 44x /menit • Spontan, RR 50x /menit
• Retraksi otot bantu pernafasan +/+ • Retraksi otot bantu pernafasan +/+
• Saturasi O2 70% • Saturasi O2 80% dengan oksigen 3 lpm
Circulation Circulation
• HR: 157X/menit, reguler, kuat • HR: 157X/menit, reguler, kuat
Disability Disability
• GCS: Sulit dinilai • GCS: sopor E3 V2 M4= 9
Exposure Exposure
Pemeriksaan Fisik
Data Antropometri Status Gizi *
▫ Berat Badan : 12,5 kg • PB/U: z-score = 2,6Normal
▫ Tinggi Badan : 85 cm • BB/U: z-score =1,3 Normal
▫ Lingkar Kepala : 47 cm • BB/PB:z-score = 1,8Normal
▫ Lingkar Dada : 55 cm
▫ Lingkar perut : 56 cm
Hidung : Lapang, sekret -/-, deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung (-)
Leher : Kaku kuduk (-), Pembesaran kelenjar getah bening tidak teraba
PF-Status Generalis
Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris.
Retraksi (+): retraksi suprasternal +/+, retraksi intercostal +/+,
retraksi sub sternal +/+
HbSAg - -
Elektrolit Mmol/l
Ca ion 2,69 7.6-11.0
K 4,2 3.5-5.0
Na 139 136-145
Mg 1,0 1,5-12,5
Cl 107 98-106
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI
• Cor: bentuk dan letak normal,
tak membesar
• Pulmo: Corakan
bronkovaskular normal,
Tampak bercak infiltrate
dikedua paru
• Sinus diafragma normal
bronkopneumonia
TATALAKSANA-TATALAKSANA AWAL
1. Oksigen : O2 3-5 Liter/menit
2. Menghentikan aktivitas bangkitan
• - Diazepam supositoria 10 Mg perrectal
• Kejang tetap berlanjut, setelah observasi 10 menit
• - Diazepam Intravena 2 mg iv
3. IVFD : RL 12 tetes per menit
4. Inf. Paracetamol 3 x 150 mg
5. Inj. Ceftriaxone 2 x 500mg
6. Inj. Dexametasone 3 x ½ amp
7. Inj. Ranitidin 2 x ½ AMP
8. Pemasangan NGT
9. Pro Rawat PICU
10. Konsul dr. Spesialis anak
TATALAKSANA
TERAPI DOKTER SPESIALIS ANAK
• terapi dilanjutkan, bila masih kejang dapat diberikan midazolam 2
mg iv.
• Acc Rawat PICU
• Pemantauan kejang
• Cek EEG
PROGNOSA
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad malam
STATUS EPILEPTIKUS
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Status epileptikus adalah bangkitan yang terjadi
terus menerus > 30 menit berupa bangkitan
fokal atau umum, konvulsi atau nonkonvulsi
atau dalam 30 menit terjadi beberapa kali
bangkitan tanpa ada pemulihan kesadaran di
antara bangkitan
KLASIFIKASI
Etiologi Manifestasi klinis
• Epilepsi idiopatik • Kejang umum
• Epilepsi simtomatik • Kejang parsial
• Epilepsi yang diprovokasi • Kejang tanpa seab yang
• Epilepsi kriptogenik diketahui
KLASIFIKASI STATUS EPILEPTIKUS
• SE Umum Konvulsif
• SE Nonkonvulsif
▫ SE Absans
▫ SE Parsial Kompleks
• SE Parsial Sederhana
PATOFISIOLOGI STATUS EPILEPTIKUS
Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler
Rangsang mekanis, kimiawi dan aliran listrik dari sekitarnya
Perubahan patologis dari membran krn penyakit / keturunan
Perbedaan potensial
Hipereksitasi neuron
Status Epileptikus
PATOFISIOLOGI
Fase I (0-30 menit) – Fase II (>30 menit) – tdk
terkompensasi terkompensasi.
• Pelepasan adrenalin dan • Kegagalan autoregulasi
noradrenalin serebral/ edema otak
• Peningkatan cerebral blood • Depresi pernafasan
flow dan metabolisme • Disritmia jantung, hipotensi
• Hipertensi, hiperpireksia • Hipoglikemia, hiponatremia
• Hiperventilasi, takikardia, • Gagal ginjal, rhabdomyolisis,
asidosis laktat hipertermia dan DIC
TATALAKSANA
• Fase stabilisasi (0-5 menit): primary survey,
standar penanganan pertama untuk kejang,
penilaian dan monitor tanda vital.
• Fase terapi inisial (5-20 menit) saat jelas bahwa
bangkitan memerlukan intervensi medis. Pilihan
obat ialah obat-obat golongan benzodiazepine.
• Fase terapi kedua (20-40 menit) dimana respon dari
terapi sudah terlihat. Jika tidak merespon, dapat
digunakan fosphenytoin, asam valproat dan
levetiracetam.
• Fase terapi ketiga (40+ menit)
ABC, Tanda Vital, cari Jalur intra vena NaCl 0,9%,
diazepam 0,3-0,5/ kgBB iv* ambil darah untuk lab