Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KOMUNIKASI I

DERAU & INTERFERENSI


PAPER
(Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Sistem Komunikasi I)













Disusun oleh
Nama : Mochammad Ridhwan Y
NIM : 1127070049
Smt/Kls : III/B
Jurusan : Teknik Elektro




FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2013


ABSTRAK
Dalam sistem komunikasi, sinyal asli yang akan di kirimkan ke penerima (receiver) tak lepas
dari adanya sinyal dari luar yang menimbulkan kerusakan ataupun pengganggu terhadap
sinyal aslinya. Sinyal pengganggu tersebut merupakan NOISE dan juga Interperensi. Pada
tugas ini saya akan membahas seputar Noise dan Interperensi, bagaimana sebab akibat dari
adanya Noise dan Interperensi. Serta faktor-faktor nya yang ada dalam sistem komunikasi.

























DERAU DAN INTERFERENSI

DEFINISI DERAU DAN INTERFERENSI
Noise/Derau merupakan sinyal lain yang tidak diharapkan dalam sistem komunikasi karena
bersifat mengganggu terhadap sinyal asli serta kehadirannya tidak bisa ditentukan (acak).
Banyaknya noise tidak dapat ditentukan secara pasti namun dapat diketahui melalui rumus
probabilitas. Noise memiliki peran yang dapat merusak bentuk sinyal asli, menambah atau
mengurangi amplituda nya, memperlambat waktu dan bentuk bentuk perubahan lainnya.
Noise tidak hanya merusak sinyal analog, tetapi juga menyebabkan sistem modulasi digital
tidak berfungsi.

INTERFERENSI adalah sinyal pengganggu yang tidak diiginkan dimana frekuensinya
berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya.
Ada beberapa jenis katagori Interferensi:
1. Interferensi antar jaringan satelit adalah Gangguan yang diakibatkan jarak antara satelit
satu dengan yang lainnya.
2. Interferensi jaringan Terrestrial adalah gangguan yang disebabkan frekuensi kerja dari
sistem sama.
3. Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan disebabkan dari pengguna frekuensi yang
sama dan power yang dipancarkan/Transmitter
4.Interferensi Co channel ( antar kanal) adalah gangguan disebabkan oleh frekuensi channel
atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard band )
5. Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidaksempurnaan instalasi
st.bumi/SNG yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz sehingga frekuensi radio FM
88-108 Mhz akan masuk ke dalam sistem up link.
6. Interferensi Intermodulasi antara Carrier adalah gangguan ini ketidaklinearan dari power
amplifier (HPA) bila digunakan untuk multi carrier,terjadi akibat :
a. Kedekatan satelit
b. Coverage yang saling overlapping
c. Band frekuensi yang sama.
Cara mengatasi :
- Sinyal level harus lebih besar dari noise yang diterima, dengan kata lain Signal To Noise
Ratio (SNR) harus setinggi mungkin.



SEBAB DAN AKIBAT
Sebab : Ada beberapa penyebab diantaranya :
1. Jika citra dipayar dari foto yang dibuat dari film,maka film tersebut yang menjadi
sumber derau. Derau bisa disebabkan dari film yang rusak atau karena pemayar itu
sendiri.
2. Jika citra didapat langsung dengan format digital, mekanisme untuk pengumpulan
data (misalnya detektor charge-coupled device) yang menyebabkan timbulnya derau.
3. Transmisi elektronik data citra bisa menghasilkan derau.
4. Kekurangfokusan kamera dan pergerakan relatif objek terhadap kamera.
Sumber derau dapat diSEBABKAN dalam tiga kategori:
1. Sumber derau intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam suatu sistemfisik
seperti thermal dan shot noise.
2. Sumber derau buatan manusia seperti motor, switch, elektronika digital.
3. Derau karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
Akibat : Sehingga sinyal informasi yang diterima pada sisi penerima tidak sama dengan
sinyal aslinya. Pada kasus yang terburuk, sinyal informasi tidak dapat direkontruksi
kembali dan komunikasi menjadi gagal dilaksanakan.
Derau dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi dalam 3 area:
1. Derau menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang disampaikan
atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal
2. Derau dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.
3. Derau juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien

THERMAL NOISE

Thermal noise ini terdapat di semua media transmisi dan pada semua peralatan komunikasi.
Disebabkan oleh panas elektron dalam konduktor (agitasi termal elektron), sehingga tidak
dapat dihapus / dilenyapkan.
Thermal noise merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima. Thermal
noise tidak terlalu berpengaruh untuk transmiasi voice, tetapi akan sangat berpengaruh pada
komunikasi data. Dalam komunikasi data impuls noise dapat membuat cacat sinyal yang
diterima,sehingga data atau informasi yang dibawa dapat berubah artinya.


Thermal noise dapat didekati oleh suatu white noise yang memiliki rapat spektral daya yang
uniform pada spektrum frekuensi. Semua peralatan dan media transmisi mempunyai saham
dalam timbulnya thermal noise jika temperaturnya di atas 0o (derajat Kelvin).

NOISE FIGURE

Noise figure adalah perbandingan antara noise yang dihasilkan perangkat dalam kenyataan
dibandingkan dengan noise pada perangkat ideal.
Untuk Noise figure adalah suatu nilai perbandingan antara(S/N)I dan nilai (S/N)out. Dan
yang terakhir, yaitu thermal noise, Gangguan elektronik yang diakibatkan oleh pergerakan
elektron pada saluran sehingga mengganggu kelancaran proses transmisi data, dimana
berkaitan erat dengan suhu.
SNR tidak menunjukkan besarnya derau tambahan yang ditimbulkan oleh berbagai
komponen dalam sistem telekomunikasi. Parameter yang digunakan untuk keperluan ini
adalah noise factor.

Faktor Derau Sistem

Noise factor merupakan ukuran tingkat kebisingan suatu peralatan tertentu, misalnya sebuah
penguat atau penerima. Besarnya merupakan perbandingan antara SNR input (Si/Ni) dan
SNR output (So/No) pada sisi input dan output peralatan yang bersangkutan. Jika noise
factor dinyatakan dalam satuan desibell, maka disebut noise figure. Apabila sebuah
peralatan yang tidak membangkitkan derau-nya sendiri, maka SNR input dan outputnya
menjadi sama. Keadaan ini merupakan keadaan ideal: noise factor-nya menjadi satu,
yang ekivalen dengan noise figure-nya sebesar 0 dB.
Noise factor = F =
S
i
/ N
i

S
o
/ N
o

Pada setiap sistem komunikasi, sinyal yang diterima mungkin berbeda dari sinyal yang
ditransmisikan dikarenakan berbagai gangguan transmisi. Untuk sinyal analog, gangguan ini
dapat menurunkan kualitas sinyal.




SNR (Signal to Noise Ratio)


Salah satu ukuran derau yang sangat penting adalah signal to noise ratio (SNR atau S/N).
Ukuran derau ini merupakan perbandingan antara daya sinyal dan daya derau. Dengan SNR
dapat dilakukan evaluasi dan antisipasi pengaruh derau dari luar. SNR biasanya diukur pada
ujung penerimaan dari sistem telekomunikasi sebelum proses deteksi sinyal. Secara
matematis, SNR dinyatakan dalam satuan desibel (dB) dengan menggunakan rumusan:

SNR = 10 log daya sin yal dB
daya derau

Jika dianggap sinyal komposit (informasi dan derau) diukur pada resistor yang sama (R1 =
R2), maka SNR juga dapat dinyatakan sebagai perbandingan tegangan sinyal dengan
tegangan derau.

TRANSMISI DERAU MELALUI SISTEM LTI

Sistem LTI (Linear Time Invariant) dapat dikarakteristikkan dengan tanggapan unit sample-
nya h(n). Unit sample h(n) memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk
menentukan tanggapan bagi setiap masukan. Pada sistem diskrit, proses yang terjadi adalah
proses serial (baris) untuk suatu sample sinyal yang dicuplik. Suatu sinyal analog dicuplik 20
kali tiap detik, maka proses DSP akan dilakukan sebanyak 20 kali pula untuk satu sample
sinyal analog tersebut. Derau dalam gangguan transmisi terdiri dari 4 kategori: 1. Thermal
Noise (Derau Suhu) 2. Derau Intermodulasi 3. Crosstalk 4. Derau Impu.

DERAU BANDPASS PITA SEMPIT






DAFTAR PUSTAKA
- http://ferdianrikudo.wordpress.com/category/telekomunikasi/
25 Desember 2013 Pkl : 13.11 WIB
- http://hhaswan.com/2012/10/07/gangguan-sinyal-pada-sistem-telekomunikasi/
25 Desember 2013 Pkl : 13.12 WIB
- http://mandorkawat2009.wordpress.com/tag/signal-to-noise-ratio-snr/
25 Desember 2013 Pkl : 12.05 WIB
-http://turusdi.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-noise-dalam-sistem.html
25 Desember 2013 Pkl : 12.10 WIB

Anda mungkin juga menyukai