Penerimaan sinyal dalam suatu sistem komunikasi dapat dirusak oleh adanya
kontaminasi sinyal transmisi. Sinyal ini akan mengakibatkan rusaknya sinyal yang diterima
tidak sesuai dengan yang dikirim. Atau dengan kata lain perubahan yang tak diinginkan
didalam bentuk gelombang yang terjadi diantara dua titik dalam sistem transmisi.
Distorsi adalah sebuah perubahan suara yang terjadi ketika amplitudo sinyal melebihi
range yang tersedia. Hasilnya adalah timbulnya artifact harmonis tambahan seiring bentuk
waveform berubah. Contoh distorsi adalah suara berisik yang dikeluarkan oleh speaker yang
rusak. Distorsi biasanya ingin dihindari, namun untuk beberapa tujuan, distorsi justru
diinginkan, terutama dalam bidang musik. Suara gitar cenderung bersih, menambah efek
distorsi menghasilkan suara yang lebih menarik Penggunaan efek ini tentu saja tidak harus
untuk keperluan musik, untuk game pun, efek ini bisa menghasikan suasana tertentu, misal
suara radio yang agak rusak.
Sinyal Distorsi pada Transmisi
Suatu sinyal yang terkontaminasi distorsi adalah sinyal yang diterima mengalami
kecacatan. Gelombang sinyal akan mengalami distorsi berasal dari sumber transmisi yang
diakibatkan adanya komponen-komponen sinyal yang tidak diharapkan ikut serta diterima
pada pesawat penerima. Distorsi bias diakibatkan dari adanya cacat amplitudo dan cacat
harmonik Prototipe yang untuk memperbaiki distorsi ini dikenal dengan filter. Terdapat tiga
kalsifikasi distorsi yaitu :
1. Distorsi Frekuensi (Frequency Distortion)
Bertindak sebagai peredam yang selektif terhadap berbagai macam
frekuensi.
Terlihat jelas pada komunikasi voice.
Jika frekuensi rendah diredam maka suara akan terdengar lembut.
Jika frekuensi tinggi diredam maka suara kana terdengar keras.
2. Distorsi Phase (Delay Distortion)
Distorsi phase atau lebih dikenal dengan delay distortion merupakan distorsi yang terjadi
akibat kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima
dengan waktu yang berbeda.
Tidak begitu berpengaruh pada komunikasi voice tapi merugikan pada komunikasi data.
1. Thermal Noise
Thermal noise ini terdapat di semua media transmisi dan pada semua peralatan
komunikasi. Disebabkan oleh panas elektron dalam konduktor (agitasi termal elektron),
sehingga tidak dapat dihapus / dilenyapkan. Thermal noise memiliki distribusi energi yang
uniform pada spektrum frekuensi dan memiliki distribusi level yang normal (Gaussian).
Thermal noise merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima. Thermal
noise tidak terlalu berpengaruh untuk transmiasi voice, tetapi akan sangat berpengaruh pada
komunikasi data. Dalam komunikasi data impuls noise dapat membuat cacat sinyal yang
diterima,sehingga data atau informasi yang dibawa dapat berubah artinya.
Thermal noise dapat didekati oleh suatu white noise yang memiliki rapat spektral daya yang
uniform pada spektrum frekuensi. Semua peralatan dan media transmisi mempunyai saham
dalam timbulnya thermal noise jika temperaturnya di atas 0o (derajat Kelvin).
Harga thermal noise dalam decibel :
No = k.T
Dengan :
No = kerapatan tenaga noise (watt/Hz)
k = konts Boltzman = 1,3803 x 1023 J/0K
T = temperatur (0K)
Harga thermal noise dalam watt pada bandwidth W Hz adalah :
N = k.T.W
Dan dalam desibel watt :
N = 10 log k + 10 log T + 10 log W
= - 228,6 dBW + 10 log T + 10 log W
Cara untuk mereduksi thermal noise antara lain adalah:
1) Persempit bandwidth
2) Kurangi jumlah resistive element
3) Kurangi temperatur komponen electron
4) Jauhkan media transmisi dari sumber noise
5) Memberi jacket pada kabel
2. Intermodulasi noise
Apabila sinyal-sinyal dengan frequency berbeda bersamaan memakai medium
transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang
merupakan penjumlahan atau pengalian dari dua frekuensi asalnya. Sebagai contoh sinyal
dengan frekuensi f1 dan f2 maka akan mengganggu sinyal dengan frekuensi f1 dan f2, hal ini
timbul karena ketidak linearan dari transmitter, receiver atau sistim transmisi.
Intermodulation noise biasanya muncul akibat gejala intermodulasi.Bila kita
melewatkan dua sinyal masing-masing dengan frekuensi misalkan f1 danf2 melalui suatu
medium atau perangkat non-linier, maka akan dihasilkan frekuensi-frekuensi spurious yang
berasal dari frekuensi harmonisa sinyal.Frekuensi-frekuensi spurious ini bisa terletak di
dalam atau di luar pita frekuensi kerja yang diinginkan.
Intermodulasi ini dapat terbentuk dari frekuensi harmonisa suatu sinyal. Untuk contoh
di atas maka intermodulasi yang terjadi akan mempunyai frekuensi-frekuensi sebagai berikut
ini :
- harmonic yang pertama : F1 F2
- harmonic yang kedua : 2 F1 FR ; F1 2 F2 ; dst
- harmonic yang ketiga : 2 F1 2 F2 ; 3 F1 F2 ; dst
Intermodulation
Noise
dapat
timbul
karena
berbagai
macam
hal,
antara
lain:
sistem
atau
perangkat
komunikasi
yang
menyebabkan
terjadinya
Melihat dari namanya maka crosstalk ini adalah suatu pembicaraan silang, akan tetapi
yang sebenarnya crosstalk ini tidak saja hanya terbatas pada pembicaraan saja. Crosstalk ini
dalam pengertian luas adalah merupakan suatu ketidak seimbangan sehingga suatu sinyal
akan masuk ke dalam saluran sinyal yang lainnya, sehingga akan mempengaruhi sinyal asli
yang dikirimkan.
Jika crosstalk ini terdapat pada suatu hubungan komunikasi suara, maka gangguan ini
dapat mengganggu pembicaraan yang sedang berlangsung.
Akan tetapi jika crosstalk ini terdapat pada suatu hubungan komunikasi yang lainnya di luar
suara, maka ini akan mempengaruhi sinyal yang diterima sehingga akan merusak sinyal yang
diterima sedemikian rupa sampai merubah arti dari informasi yang dimaksudkan sebenarnya.
4. Impuls noise
Terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek dan
dengan amplitudo yang relatif tinggi, dihasilkan oleh kilat, dan kesalahan dan cacat dalam
sistim komunikasi atau merupakan gangguan kecil untuk data analog karena gangguan
elektromagnetik dan menjadi sumber utama dalam komunikasi data digital,sehingga impulse
noise sangat mengganggu transmisi data.
Untuk suatu pembicaraan, impulse noise ini tidak berpengaruh apa-apa, oleh karena itu jika
membicarakan komunikasi suara, hal ini tidak begitu diperhatikan. Akan tetapi impulse noise
ini akan dapat membuat cacat sinyal yang diterima sehingga informasi yang dibawa dapat
berubah artinya.
Untuk menanggulangi terjadinya impuls noise maka hal yang perlu dilakukan adalah:
1.Menjauhkan media transmisi dari medan listrik
2. Menaikkan SNR
3. Menggunakan Kabel Terisolasi