Anda di halaman 1dari 14

Tabel 5.2.

Pengelompokan batuan sedimen klastik berdasarkan tingkat


Keteraturan butiran penyusunnya







.















Nama Batuan Ukuran Butiran
R
U
D
I
T
Konglongmerat

Normal Q = 4 - 64 mm
Halus Q = < 4mm
Pasiran Hadir pasir> 20 %
Lempungan Hadir lempungan > 20%

A
R
E
N
I
T




Batuan Pasir
Konglomeratan hadir kerakal > 20%
Kerakalan hadir kerakal = 10-20
Sangat kasar Q =1-2 mm
Kasar Q =0,5 -1 mm
Normal sedang q = 0,25 - - 0,50 mm
Halus Q =0,125 0,25 mm
Lanauan hadir lanau > 20%
Lempungan Hadir lempung > 20 %
L
U
T
I
T



Batu lanau dan Batu lempung
Batu lanau Q 0,03125 0,0625 mm
Batu lempung Q< 0,015625 mm
Batu lanau pasiran hadir pasir >20%
Batu lempung pasiran hadir pasir diatas 20%
Serpih lanauan/ pasiran juga hadir, lanau dan pasir
diatas 20%







Tabel 5.3 Klasifikasi Rudit berdasarkan ukuran partikel serta bentuk
partikelnya
Ukuran
Butiran
secara
kualilitatif
Bentuk Klastika penyusunnya
Membulat Menyudut
Tak
terlitifikasi
Terlitifikasi Tak
terlitifikasi
Terlitifikasi
Bongkah
brangkal
Krakal
Krikil

Gravel

Konglomerat

rabel

breksi

Pada Tabel 5.3 diatas tampak perbedaanyang tegas antara breksi dan
konglomerat yang didasarkan bentuk butirnya.Konglomerat dan breksi
tersebut secara genetik juga dapat mencerminkan tingkat jauh
dekatnya perjalanan pengangkutan metrial sedimen, dimana
konglomerat merupakan endapan sedimen yang relatif diendapkan
lebih jauh dari sumber batuan Asalnya dibandingkan dengan breksi.
Berdasarkan penyusunnya, maka baik breksi maupun konglomerat
dapat dibagi atas:
- Polimik terdiri dari berbagai jenis batuan atau mineral asal.
- Monomik yang terdiri hanya satu jenis batuan atau mineral asal.

-
-


Tabebel 5.4








Penyusun
Matriks Klastika Mekanisme
Pengendapan
Nama Batuan Kelompok Batuan
Klastik < 15 % >90% kuarsa/rijang
(dewasa)
AIR Oligomik atau
Ortukarsit Kgl
Orto
konglongmerat
>90 % metastabil( tdk
dewasa)
Petromik Kgl
Polimik Kgl
Kipas aluvial
Matriks >15%
berlaminasi
Menyudut terpi lah
Jelek,tipe batuan
berfariasi
Klastik(doptomi
)endapan dari
masa terapung
dlm es
Kglan
Btlempung,argil
it kipas aluviall
Para konglomerat
>15 %

Pemilahan buruk masa
batuan lebih
besar,olistolit
Nonglassial,alir
an masa yang
pekat.
Tiloid
olistostroma
tepetakan



















Tabel 5.5 Tingkat kematangan batuan sedimen klastik.
Stadium Kematangan tekstural
Belum/ tdk matang Setengah matang matang Kelewat matang
Lempung banyak Lempung sedikit Lempung tinggal sedikit
sekali
Tampa mengandung
lempung
Pemilahan baik Pemilahan buruk
Butiran penyusun berbentuk menyudut, menyudut
tanggung
Butiran penyusun membulat
Rendah

Sedang
tinngi
Energi pengendapan/transportasi

Pada tabel 5.5 diatas tanpak tingkat kematangan batuan sedimen
klastika sangat ditentukan oleh:
1.Proporsi Kehadiran kandungan masa dasar lempung, dimana
Kematangan meningkat seiring dengan mengecil bahkan
menghilangnya kadar lempung.
2. Pemilihan juga merupakan ukuran derajat tingkat kematangan, makin
seragam butiran mencerminkan pemilahan semakin sempurna utk
batuan sedimen klastik.
3.Makin matang batuan sedimen klastika mencerminkan energi
pembentukan baik sejak pengangkutan maupun pengendapan
semakin tinggi.











Klasifikasi batu pasir berdasarkan komposisi penyusunnya:
Batu pasir Klasifikasi batu pasir berdasarkan komposisi penyusunnya:
Batu pasir arenit,dimana matrik lempungan hanya hadir < 10%.
a. Batu pasir weki jika dihadirkan matrik lempung >10%
b. enit, dimana matrik lempungan hanya hadir < 10%.
c. Batu pasir weki jika dihadirkan matrik lempung >10%
Pengertian weki dan arenit secara genetik menunjukan hal-hal
sbb:
a. Batu pasir arenit yang hanya mengandung matrik lempungan kurang
dari 10% secara genetik merupakan batuan sedimen klastik yang
sudah mencapai tingkat kematangan.
b. Batu pasir weki yang mengandung diatas 10% matrik lempungan
merupakan sedimen klastika yang belum matang.

KLASIFIKASI BATU LEMPUNG ATAU LUTIT
Campuran mineral lempung Dominasi mineral lempung
Tak
terlitifikasi
terlitifikasi Kaolinit Monmorilonit
Tdk
terlitifikasi
terlitifikasi Tdk
terlitifikasi
terlitifikasi

Lempung
atau
lumpur




Bt
lempung
atu
lumpur

Lempung
kaolinit/clay/
pipe clay

Bt lempung
kaolinitatao
tonstein

Lempung
atau
montmori
lonit

Bentonit










Dibuku petrologi sering menemukan istilah yang bermakna lempung:
Lutit ,argilit,dan pelitik. Lutit mengandung pengertian ukuran butiran yang sangat
halus.< 0,02mm, sedangkan argillit mengadung pengertian komposisi batu
lempung yang didominasi mineral lempung.
Batu napal adalah: batu lempung yang mengandung karbonat ( Ca CO3) berkisar
antara 40 - 60%.
5.2.3 Batuan sedimen bukan klastik
Batuan sedimen bukan klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk
proses fragmentasi dari bahan bahan asal yang sudah ada sebelumnya.
Beberapa proses pembentukan batuan sedimen bukan klastik adalah:
a. Sedimen secara kimiawi.
b. Sedimen secara organik.
Satu hal yang menjadi perhatian utama adalah sdimentasi batuan karbonat
dapat terbentuk oleh semua proses sedimentasi yang berlangsung baik
fragmentasinya mekanis, kimiawi, maupun secara organik.

5.2.3.1. SEDIMEN KIMIAWI.
Proses sedimen kimiawi dapat dibagi lagi menjadi:
1. Sedimen kimia residu.
2. Sedimen kimia hasil efaporasi
Sedimen residu merupakan hasil pelapukan secara kimiawi dari material asal
(batuan asal) yang ada dan terjadi secara insitu.
Jenis Endapan Pemerian dan ciri khas
1. Laterit



Merupakan hasil pelapukan residu batuan asal yang kaya
akan besi oksida terhidrasi dimana aktifitas air
memegang peranan penting. Sebagai contoh endapan
cosentrat laterit yang kaya akan nikel di suroako-Sulsel.








2. Tera Rosa



3. Bouxit

Berupa tanah merah kaya besi mewakili residu yang tidak
larut dan berasosisi dengan sedimen karbonat, kaya akan
siderit.

Pelapukan yang extrim dari batuan induk menjadi residu
yang sangat kaya akan kandungan konsentrat aluminium
silikat, / alumunium oksida.

5.2.3.1.2. Sedimen golongan Evaporit.
Endapan evaporit merupakan sedimentasi hasil penguapan yang cukup tinngi,
sehingga menghasilkan endapan garam-garam.
Beberapa contoh endapan evaporit.
Jenis endapan Assosiasi mineral penyusun
1. Sedimen evaporit:
a. Endapan sulfat
b .Endapan clorida

2. Sedimen Fosforit:
a. fosfatik
b. fosforit

3 Batu besian



4. Kalik dan kalkrit



5. Silkrit


6. Rijang dan silika
Anhidrit ,gipsun, kainit, kiesarit, polihalit.
Hallit, karnalit,dan silfit.


Apatit hadir diatas 20%
Apatit hadir diatas 50%


Ditemukan batuan yang banyak mengandung
besi seperti mineral pirit, khamosit, siderit,
limonit, dan hematit.

Merupakam pengembangan komposisi karbonat
pada tanah yang berasal dari pelapukan batuan
gamping.

Merupakan batuan yang bersusunan rijang dan
kuarsa terbreksikan.

Merupakan sikliks kriptokristalin yang berasal
dari batuan yg mengandung Sio2 berupa opal,
kalsedon,







Sedimen golongan Silika
Sedimen golongan silika merupakan endapan batuan sedimen yang dapat
terbentuk akibat reaksi kimiawi maupun organik.
Contoh :
1.Diatomit yakni tanah diatomea yang belum membatu.
2. Radiolarit merupakan rijang yang banyak mengandung fosil radiolaria.
3. Rijang dan serpih silika merah.
Ketiganya berasosiasi dengan endapan-endapan laut dalam yang berasal
dari pelarutan sisa sisa magma yang terbentuk ditengah samudra.

5.2.3.3. Sedimen Golongan Organik.
Endapan Karbonan
Endapan karbonan adalah sedimen yang terbentuk 0leh proses sedimentasi yang
berasal dari tumbuhan / hewan yang mengalami pemfosilan khususnya terjadi dalam
kondisi lingkungan reduksi atau dalam lingkunga basa.
Beberapa jenis endapan karbonan ini dapat diamati pada tabel 59.
Gambut atau peat merupakan akumulasi endapan kayu yang diendapkan pada
lingkungan rawa-rawa humus.
- Sapropel merupakan sedimen berbutir sangat halus yang kaya akan bahan
bahan ganggang.
-
- Serpih hitam adalah serpih yang mengandung mineral pirit.
- Bone Coal adalah batu bara yang mengandung kadar lempung lebih besar dari
- bahan-bahan gambut yang ada didalamnya.







- Serpih minyak atau oil shale merupakan batuan sedimen yang ekifalen mirip
dgn sapropel , atau lebih merupakan serpih yang menyerupai serpih yg
mengadung minyak.
-
- Rangking derajat - Type
batubara
- Kualitas - Warna
Sangat rendah

Sangat tinggi
Gambut/peat

antrasit
- Gelap

Sangat terang
Coklat

hitam




5.2.3.3.2. Endapan karbonat
- Endapan karbonat dpt terbentuk oleh semua proses pembentukan batuan
batuan sedimen baik secara mekanis kimiawi maupun sacara organik.
endapan endapan karbonat:
- a. Foramol merupakan batu gamping yang banyak mengandung foraminifera,
- moluska, ganggang.
- b Khorogal berupa batu gamping yang berwarna hijau
- c. Khorozoa adalah batu gamping yang mengandung koral yang cukup banyak.

VI. PRAKTIKUM PETROLOGI.
6.1 Diskripsi batuan.
Didalam menentukan jenis serta nama berbagai batuan dialam, diperlukan
pengamatan lapangan serta diskripsi/ pemerian batuan secara cermat dan teliti. Hal-
hal yang perlu diperhatikan didalam menentukan nama dari berbagai nama jenis
batuan, meliputi sifat fisik dan mineraloginya yang terdiri dari:
a.Tektur batuan
b. Komposisi mineral
c. Struktur batuan







d Kekerasan /warna

6.1.1.Tektur batuan
Tekstur batuan adalah sifat dan hubungan antar butir mineral didalam suatu batuan.
Karena cara terjadinya berbagai jenis batuan dialam berbeda, maka pembagian dan
cara mendiskripsi tektur masing- masingjenis batuanpun berbeda.
6.1.2.Komposisi Mineral.
Cara terjadinya ke empat jenis batuan dialam (batuan beku, sedimen ,
metamorf,piroklastik) berbeda. Akan tetapi atas dasar bukti dilapangan, analisa kimia
dan pengamatan petrografi, ternyata semua jenis batuan komposisinya sering banyak
mengandung mineral mineral.
Pada batuan sedimen, batuan metamorf dan batua epiklastik ( batuan piroklastik yang
kemudian mengalami proses sedimentasi) komposisi mineralnya didominir oleh mineral
lain yang terjadi secara kusus.
6.1.3.Struktur batuan.
Hubunga antar butir mineral didalam suatu batuan. Berdasarkan kenampakan dan
ukurannya, struktur batua ada yang berukuran besar berukuran makro, ada pula yang
berukuran kecil /mikro.
Mineral yang berukuran makro masih bisa dilihat dilapangan dg kasad mata, namun
yang kecil hanya bisa dilihat dilihat dg kaca pembesar/ lupe
6.2 Mineral-mineral pembentuk batuan dapat dibagi 3 kelompok:
1. Mineral utama
2. Mineral tambahan.
3. Mineral sekunder.
6.2.1 Mineral utama adalah mineral yang terbentuk pertama kali, mineral primer
sebagai hasil dari kristalisasi dari magma. Biasanya hadir dalam bentuk banyak
sehingga menentukan nama/jenis batuan.
Contoh mineral yang termasuk golongan mineral utama :







1. Mineral Kuarsa
2. Mineral feldspar
3. Mineral ovilin
4. Mineral piroksen
5. Mineral amfibol
6. Mineral mika
7. Mineral felspatoid
6.2.2 Mineral tambahan merupkan mineral hasil kristalisasi magma yang pertama kali
terbentuk (primer). Kehadirannya sedikit (kurang dari 58%) dan tidak menentukan
nama/sifat batuan.
Contoh : apatit, zirkon, magnetit, hematit, rutil, dll.
6.2.3 Mineral sekunder adalah mineral yang merupakan hasil ubahan dari mineral
primer. Proses tersebut dapat terjadi karena proses pelapukan, pengaruh sirkulasi
larutan sisa magma, karena proses metamorfosis atau diagenesa.
Contoh : Klorit, kalsit, serisit, kaolin, epidot, lempung, kalsedon dll.
6.3 Ciri khas mineral seri Bowen dan beberapa mineral khas batuan sedimen dan
metamorf.
6.3.1 Ciri khas mineral seri Bowen
1. kuarsa (SiO2)
a. Tak berwarna, putih, abu-abu, merah jambu, hujau, biru
b. Kekerasan skala mohs 7
c. Perawakan dapat berbentuk : trigonal, rombohedral, prismatik, masif,
membutir-irregular, kompak dengan kilap kaca-lemah
d. Belahan : irregular/tak ada, dengan pecahan conchoidal
e. Asosiasi batuan : batuan beku asam sangat asam, batuan sedimen dan
batuan metamorf
2. Plagioklas (Na, Ca) (Al,Si)
3. Ortoklas/Mikroklin (KalSi308)
4. Olivin
5. Piroksin
6. Hornblenda







7. Golongan Mika
8. Golongan Felspar
6.3.2 Ciri khas beberapa mineral khas batuan sedimen kimia:
- Anhidrit, Ca SO4Gipsun.Ca SO4 H@o, kristalin bening
- Halit,Na Cl, putih bening
- Rijang merah kecoklatan ( SiO2 keras terjadi didalam air laut dingin/
berupa cangkang cangkang radiolaria.
- Barit CaCo3, k 3-4 skala mosh bentuk heksagonal.
-Kaolinit lempung Al4 Si4O10 ( OH)8
- Kalsit (CaCO3) warna bening putih trigonal, skelanohedral
- Dolomit (Ca Mg) CO3 putih, merah jambu,
- Grafit C hitam, geres hitam.
- Silimanit AL2Si6 warna putih, coklat, abu-abu.
- Garnet dapat berupa mineral Mg3 AL2( SiO4)3

Klasifiksi dan penamaan batuan.
Dengan memperhatikan tektur, komposisi mineralogi dan struktur batuan, maka dan
jenis nama batuan dapat ditentukan. Penamaan berbagai jenis batuan dapat
dibandingkan terhadap berbagai klasifikasi batuan yang banyak dikemukakan oleh
para ahli.
Dasar pembuatan klasifikasi serta penamaan batuan, tergantung pada tujuannya dan
kepentingannya. Walaupun cara terjadinya berbagai jenis batuan pada umumnya
hampir sama.
Penamaan batuan yang paling praktis dilapangan adalah berdasarkan pada cara
terjadinya ( menyangkut tektur dan struktur) serta komposisi mineralnya.








VII CARA PEMERIAN BERBAGAI JENIS BATUAN.
Pemerian batuan beku.
Didalam mendiskripsikan batuan beku, perlu diamati dan dicatat hal sbb: Contoh : ( KL
27)
Warna : Terang/ abu-abu
Jenis : Batuan beku asam
Tekstur :
a. Derajat kristalisasi :holokristalin
b. Ukuran butir: sedang - ksar
c. Granularitas : 9 Ekigranular,Hypidiormorfik granular)
d.. Tekstur khusus: tekstur granular

Komposisi Mineral :
1.Kuarsa ; 40%
2.Ortoklas : 30%
3. Plagiklas : 10%
4. Biotit : 8%
5. Muskovit : 7%
6.Horbleda : 5%
Jumlah : 100%
Nama batuan : granit








Cara terjadinya batuan beku
Batuan beku berasal dari pembekuan / deferensiasi magma, yang berupa silika pijar
alamiah dengan tekanan dan temperatur tinggi , serta dapat bergerak dan mempunyai
komposisi kimia tertentu. Karena proses pendingina magma, terbentuklah kristalisasi
mineral yang urutannya yang sesuai dengan reaksi Bowen.
Menurut Raden Suria Atmaja, Reaksi Bowen adalah suatu skema yang menunjukan
urutan kristalisasi dari mineral feromagnesia ( olivin piroksin horblenda- biotit
Felspar disusul dengan muskofit- kuarsa.
Sesungguhnya reaksi Bowen mempunyai makna yang lebih luas, yaitu bisa dijadikan
pedoman klasifikasi batuan beku secara mineralogis.
Reaksi Bowen memberikan berbagai kemungkinan terbentuknya macam macam
himpunan mineral yang dapat dipergunakan sebagai dasar dalam klasivikasi
batuantampa memperhitungkan tekstur

Anda mungkin juga menyukai