Anda di halaman 1dari 11

1

PERATURAN TUTORIAL
PRODI KEDOKTERAN UNIERSITAS BATAM

1. Mahasiswa harus siap di ruang tutorial 15 menit sebelum kegiatan dimulai sesuai dengan
waktu yang telah disepakati dengan dosen tutornya dan wajib mengikuti seluruh kegiatan
sampai selesai.
2. Toleransi keterlambatan adalah maksimal 15 menit dari sejak kedatangan dosen tutor.
Keterlambatan lebih dari 15 menit , mahasiswa tidak diizinkan mengikuti kegiatan
tutorial.
Toleransi keterlambatan kurang dari 15 menit hanya diizinkan maksimal 3x selama Blok
berjalan.
Keterlambatan yang ke-4 kalinya mahasiswa dianggap absen.
3. Pada saat kegiatan tutorial, mahasiswa harus mengikuti kegiatan tutorial dengan tertib
a. Wajib menggunakan name tag
b. Berpakaian rapi, sopan dan tidak transparan
c. Mahasiswi wajib memakai rok panjang
d. Tidak memakai celana dan pakaian ketat, tidak memakai kaos oblong
e. Tidak memakai celana dan pakaian dari bahan jeans
f. Harus bersepatu tertutup, tidak boleh memakai sandal dan sepatu sandal
4. Mahasiswa laki-laki tidak diperkenankan berambut panjang menyentuh telinga dan kerah
baju.
Mahasiswa perempuan rambut harus rapi dan bila berambut panjang, maka harus diikat
rapi (jika tidak berjilbab)
Semua mahasiswa dilarang mewarnai rambut dan kuku
5. Dilarang keras mengaktifkan handphone di setiap kegiatan tutorial.
Dilarang membawa buku dan laptop/tablet pada tutorial pertemuan pertama.
Pada tutorial pertemuan kedua hanya diizinkan membuka buku dan browsing melalui
laptop dan tablet. Tidak diizinkan browsing melalui handphone.
6. Apabila mahasiswa melanggar peraturan nomor 3 ,4, dan 5 maka yang bersangkutan tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan tutorial dan nilainya dianggap nol.
7. Mahasiswa wajib mengumpulkan Log Book satu hari sesudah kegiatan tutorial
pertemuan ke-2 pada dosen tutor ybs. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan Log Book di
waktu yang telah ditentukan, dianggap tidak mengumpulkan Log Book
8. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan tutorial karena sakit harus menyerahkan
surat keterangan asli dari dokter dan akan diberi tugas. Tanpa surat keterangan asli dari
dokter maka kehadirannya dianggap absen.
9. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan tutorial karena alasan selain sakit, harus
membuat surat ijin kepada Prodi dan diketahui oleh dekan.
10. Pengurusan perizinan maksimal 1 hari setelah waktu ketidakhadiran mahasiswa, dengan
pemberitahuan ke Koordinator Blok melalui surat atau telepon yang diikuti
pemberitahuan lewat surat.
11. Mahasiswa yang tidak hadir pada tutorial pertemuan pertama. Maka pertemuan kedua
dianggap absen dan LogBooknya tidak dinilai.
Mahasiswa yang tidak hadir pada tutorial pertemuan kedua, maka yang dinilai hanya
tutorial pertamanya, dan Log Booknya tidak dinilai.
12. Mahasiswa yang sebanyak 4 kali tidak hadir dalam kegiatan tutorial (dengan alasan
apapun) dianggap gugur blok yang berjalan diwajibkan untuk mengulang blok pada tahun
berikutnya
13. Setiap mahasiswa Fakultas Kedokteran Uniba harus selalu menerapkan senyum,
salam,dan sapa dan berusaha semaksimal mungkin untuk menegakkan etika kedokteran.











2

PERATURAN KULIAH PAKAR
PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM

1. Kuliah pakar dilaksanakan di dalam kelas besar selama 2 x 50 menit pada setiap kali
kegiatan
2. Kuliah pakar dilaksanakan pada hari dan jam yang telah ditetapkan.
3. Kuliah pakar dilaksanakan di ruang kuliah yang telah ditetapkan.
4. Mahasiswa harus hadir diruangan kelas 15 menit sebelum Kuliah pakar dimulai
5. Mahasiswa tidak boleh datang terlambat pada kuliah pakar.
6. Mahasiswa yang terlambat atau tidak hadir akan di catat oleh ketua kelas dan dilaporkan
kepada koordinator blok yang bersangkutan
7. Selama kuliah pakar tidak diperkenankan mengaktifkan laptop, handphone dan media
elektronik lainnya
8. Selama kuliah pakar mahasiswa wajib menjaga ketenangan dan kenyamanan ruangan
kelas
9. Mahasiswa yang hadir pada saat kuliah pakar wajib mengisi lembar absensi kuliah pakar
10. Lembar absensi kuliah pakar di pegang oleh ketua kelas blok
11. Lembar absensi diserahkan kepada koordinator blok setiap akhir blok
12. Minimal kehadiran mahasiswa pada kuliah pakar sebanyak 80 %. Apabila kehadiran
kuliah pakar kurang dari 80 % maka tidak diperkenankan mengikuti ujian final blok.
13. Ketua kelas diharapkan menyiapkan ruangan kelas (sound system, infocus, dll ) sebelum
kedatangan dosen pakar
14. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit wajib menyerahkan surat keterangan sakit
dari dokter sehari setelah Diskusi panel dan akan diberi tugas khusus oleh koordinator
Blok.
15. Mahasiswa mengikuti kuliah pakar dengan memakai pakaian yang rapi dan sopan ( Tidak
boleh ketat, terbuka,transparan, berbahan jeans, T-shirt, sandal, sepatu sandal).
16. Khusus bagi mahasiswi perempuan di Wajibkan mengenakan Rok yang panjang
17. Mahasiswa harus mengenakan name tag.
18. Peraturan ini dibuat untuk kelancaran Kuliah Pakar dan apabila ada perubahan akan di
revisi dikemudian hari.































3

PERATURAN KEGIATAN CSL DAN PRAKTIKUM
PRODI KEDOKTERAN UNIERSITAS BATAM


1. Kegiatan CSL dan Praktikum dilaksanakan di Gedung Laboratorium
2. Kegiatan CSL dan praktikum dibimbing oleh Seorang Instruktur CSL dan Praktikum
3. Kegiatan CSL dan praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium yang telah ditetapkan
oleh pihak laboratorium.
4. Sebelum kegiatan CSL dan Praktikum dimulai petugas piket yang bertugas dihari tersebut
wajib lapor ke petugas laboratorium dan mengisi formulir peminjaman alat dan bahan yang
disediakan oleh pihak laboratorium
5. Petugas piket wajib menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan CSL dan praktikum yang
akan dilaksanakan
6. Setelah kegiatan CSL dan Praktikum selesai petugas piket wajib melapor kepada petugas
laboratorium dan mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan.
7. Mahasiswa harus hadir diruangan kelas 15 menit sebelum kegiatan CSL dan praktikum
dimulai
8. Mahasiswa tidak boleh datang terlambat ke ruang praktikum/ CSL
9. Mahasiswa yang terlambat atau tidak hadir akan di catat oleh ketua kelas dan dilaporkan
kepada koordinator blok yang bersangkutan
10. Selama kegiatan CSL dan praktikum mahasiswa wajib menjaga ketenangan dan
kenyamanan ruangan kelas
11. Mahasiswa Wajib menjaga kondisi alat dan bahan CSL dan praktikum dalam kondisi baik.
12. Apabila terjadi kerusakan pada alat dan bahan CSL dan praktikum yang diakibatkan oleh
kelalaian mahasiswa, maka mahasiswa tersebut wajib mengganti kerusakan yang terjadi.
13. Mahasiswa yang hadir pada saat kegiatan CSL dan praktikum wajib mengisi lembar
absensi kegiatan CSL dan praktikum
14. Lembar absensi kegiatan CSL dan praktikum di pegang oleh ketua kelas blok
15. Lembar absensi diserahkan kepada koordinator blok setiap akhir blok
16. Minimal kehadiran mahasiswa pada kegiatan CSL dan praktikum sebanyak 80 %.
Apabila kehadiran kegiatan CSL dan praktikum kurang dari 80 % maka tidak
diperkenankan mengikuti ujian CSL dan praktikum
17. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit wajib menyerahkan surat keterangan sakit
dari dokter sehari setelah Diskusi panel dan akan diberi tugas khusus oleh koordinator
Blok.
18. Mahasiswa mengikuti kuliah pakar dengan memakai pakaian yang rapi dan sopan ( Tidak
boleh ketat, terbuka,transparan, berbahan jeans, T-shirt, sandal,sepatu sandal).
19. Khusus bagi mahasiswi perempuan di Wajibkan mengenakan Rok yang panjang
20. Mahasiswa harus mengenakan name tag.
21. Mahasiswa harus mengenakan jas lab selama mengikuti kegiatan praktikum/ CSL, dan jas
lab harus dilepas sebelum meninggalkan laboratorium.
22. Peraturan ini dibuat untuk kelancaran kegiatan CSL dan praktikum dan apabila ada
perubahan akan di revisi dikemudian hari.



















4

PERATURAN DISKUSI PANEL
PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM

1. Diskusi panel dilaksanakan di dalam kelas besar dan harus diikuti oleh seluruh
mahasiswa dari satu angkatan.
2. Diskusi panel harus dihadiri oleh Dosen pakar yang berhubungan dengan topik skenario
yang telah ditentukan sebagai narasumber.
3. Diskusi panel harus dihadiri oleh Koordinator Blok yang bersangkutan yang akan
bertindak sebagai moderator.
4. Diskusi panel dilaksanakan sekali seminggu yaitu setelah kegiatan tutorial kedua selesai
dilaksanakan.
5. Diskusi panel dilaksanakan selama 2 kali 50 menit pada setiap kali kegaiatan
6. Setiap 1 modul akan dipresentasikan oleh 1 kelompok yang di undi sebelum panel di
mulai
7. Penilaian terhadap mahasiswa pada saat diskusi panel dilakukan oleh Koordinator Blok
yang hadir pada saat diskusi panel
8. Mahasiswa wajib mengisi absensi diskusi panel
9. Mahasiswa wajib hadir diruang Diskusi panel 15 menit sebelum panel dimulai.
10. Mahasiswa tidak boleh terlambat mengikuti diskusi panel.
11. Mahasiswa yang tidak hadir pada saat diskusi panel maka tidak diberi nilaiMahasiswa
yang 3 kali tidak hadir Diskusi panel tidak diperkenankan mengikuti ujian blok yang
bersangkutan.
12. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan sakit wajib menyerahkan surat keterangan
sakit dari dokter sehari setelah Diskusi panel dan akan diberi tugas khusus oleh
koordinator Blok.
13. Mahasiswa mengikuti Diskusi Panel dengan memakai pakaian yang rapi dan sopan
( Tidak boleh ketat, terbuka, transparan, berbahan jeans, T-shirt, sandal, sepatu sandal).
14. Khusus bagi mahasiswi perempuan di Wajibkan mengenakan Rok yang panjang
15. Mahasiswa harus mengenakan name tag.
16. Peraturan ini dibuat untuk kelancaran Diskusi panel dan apabila ada perubahan akan di
revisi dikemudian hari.






























5

METODE PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran.

a. Tutorial.
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir karena
sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2
x 24 jam.

b. Skills lab.
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan
laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

c. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
tentang teori.

d. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran
kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat
mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi .
Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait.

e. Kuliah pakar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.
Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya.

g. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu
keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini
meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber
pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran
yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi
kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku
teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap
sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi. Log book
digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.

h. Diskusi kelompok tanpa tutor
Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa
kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi
pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan
bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi
pertanyaan praktis

B. Sumber Pembelajaran.
Sumber pembelajaran berupa:
a. Buku teks.
b. Majalah dan Jurnal.
c. Internet (e-library).
d. Nara sumber.
e. Laboratorium.







6

C. Media Instruksional.
Media instruksional yang digunakan
a. Panduan tutorial (Students Guide).
b. Penuntun Praktikum.
c. CD ROM.
d. Preparat dan peraga praktikum.
e. Panduan Skills Lab.

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN J UMPS)
DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam
diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah
berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan
yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang
ingin diketahui?
Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep
Langkah 2. Menentukan masalah
Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge
Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan
pada langkah 3
Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll
Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh





















7

SEMESTER VI
ANGKATAN 2013
TA. 2013-2014
PRODI KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM

BLOK GANGGUAN SISTEM UROGENITAL
SKENARIO 1
NYERI SAAT BERKEMIH
Ny. Ami, 25 thn datang ke RS dengan keluhan nyeri saat
berkemih dan frekuensi berkemih yang meningkat dari biasanya.
Keluhan ini telah dirasakan 3 hari belakangan ini. Pada akhir
kencing, urine bercampur darah.
Dari hasil pemeriksaan fisik oleh dokter Ny. Ami
didapatkan nyeri pada suprapubik. Dokter menyarankan ke pada
Ny. Ami untuk melakukan pemeriksaan laboratorium antara lain
pemeriksaan urin lengkap dan sedimen urine. Dari hasil
pemeriksaan mikroskopik urin didapatkan jumlah leukosit yang
meningkat, dan bakteri positif. Dokter mencurigai Ny. Ami
mengalami suatu Infeksi pada saluran kemih. Dokter
memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi tersebut.
Bagaimana anda menjelaskan keadaan yang dialami oleh Ny.
Ami ?

8


SKENARIO 2
TRAUMA GINJAL

Dino (23 tahun) dilarikan ke Puskesmas setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari sepeda
motor waktu kebut-kebutan dan perut kanan atasnya
terbentur trotoar.
Dari pemeriksaan fisik, dokter mendapatkan :
kesadaran kompos mentis, akral dingin, tekanan darah
70/40 mmHg, nadi 120 x/menit, nafas 20 x/menit. Dokter
segera memasang infus Ringer laktat dan diguyur, serta
memasang kateter uretra. Pemeriksaan abdomen
didapatkan jejas pada perut kanan atas dan dinding perut
tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas (+). Dokter segera
merujuk Dino ke RS.
Pemeriksaan di RS didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, urine 50 ml/jam, bercampur darah. Lalu dilakukan
CT Scan abdomen dengan kontras. Dari CT Scan terlihat ada
ekstravasasi kontras keluar dari kapsul di pool atas ginjal,
sedangkan organ intra abdomen lain normal. Dokter
merawat Dino diruang intensif.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Dino ?






9

SKENARIO 3
KENCING TERTAHAN
Pak Gugun (75 tahun), seorang perokok berat, datang ke
dokter keluarga dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 1 hari
yang lalu. Dari anamnesis dokter mendapatkan sejak 1 tahun
yang lalu, Pak Gugun sering kencing di malam hari sehingga
menganggu tidurnya, dan sejak 6 bulan ini pancaran kencingnya
mulai melemah. Tidak pernah kencing berdarah maupun keluar
batu. Dari pemeriksaan dokter mendapatkan pembengkakan di
supra simfisis.
Dokter menerangkan pada Pak Gugun bahwa telah terjadi
sumbatan pada saluran kencing, sehingga kencing tertahan tidak
bisa keluar. Untuk itu dokter meminta persetujuan Pak Gugun
untuk dipasang kateter. Setelah kateter terpasang, keluar urine
600 ml, kemudian Pak Gugun dirujuk ke RS.
Di RS dokter melakukan colok dubur dan teraba prostat,
konsistensi kenyal, permukaan rata dengan taksiran berat 40
gram. Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Pak Gugun
dan keluarga takut untuk di operasi mengingat usianya yang
sudah lanjut.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Gugun?










10

SKENARIO 4
TAKUT CUCI DARAH

Tn. Toni (56 tahun), sudah 2 tahun berobat teratur di
Puskesmas dengan diagnosis DM tipe 2 dan hipertensi. Akhir-
akhir ini Tn. Pegi mengeluh mual dan badan terasa letih. Dari
pemeriksaan fisik dokter menemukan konjungtiva anemis,
tekanan darah 170/100 mmHg, jantung LVH, hati, limpa dan
ginjal tidak teraba. Laboratorium : Hb 9 gr/dL, leukosit
8200/mm
3
, LED 25/jam, albumin urine (+). Glukosa darah
sewaktu 212 mg/dL
Dokter menganjurkan Tn. Toni dirujuk ke RS untuk
evaluasi karena dokter mencurigai sudah terjadi gangguan pada
ginjal. Pemeriksaan laboratorium di RS didapatkan ureum 90
mg/dl, kreatinin 3,2 mg/dl, uric acid 9 mg/dl, Na 136 mEq/L dan
K 5 mEq/L.
Dokter menerangkan panjang lebar pada Tn. Toni, bahwa
telah terjadi penurunan fungsi ginjal (laju filtrasi glomerulus).
Untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dokter
menganjurkan pembatasan intake protein dan garam,
mengendalikan gula darah dan tekanan darah serta kontrol
teratur di Poliklinik Khusus Ginjal Hipertensi. Tn. Toni
berjanji akan mematuhi semua nasehat dokter, karena Tn. Toni
sangat takut untuk cuci darah.
Bagaimana anda menerangkan apa yang terjadi pada Tn. Toni?













11

SKENARIO 5
Bimo, 18 bulan dikirim oleh dokter Puskesmas ke
Poliklinik Anak RSUD Kota Batam karena kedua pelirnya tidak
turun dan buang air kecil keluar melalui batang penis. Ibunya
merasa khawatir setelah membaca di satu rubrik kesehatan yang
mengatakan bahwa testis yang tidak turun berisiko untuk
kemandulan dan keganasan nantinya.
Dokter Poliklinik yang sekalian membimbing mahasiswa
Kedokteran, menanyakan kepada ibu Bimo apakah ada diantara
keluarga lain mengalami hal yang mirip dan perkawinan
konsanguinitas ? Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
kelainan selain pada urogenital. Pada status lokalis didapatkan
mikropenis, undenscended testis bilateral, hipospospadia
phenoscrotal dan chordae.
Dokter mengatakan bahwa kejadian ini adalah salah satu
bentuk Disorders of sex differentiation (DSD) yang cukup sering
ditemukan dan bervariasi bentuk kelainannya, dapat juga disertai
kelainan bawaan lain. Bimo membutuhkan beberapa rangkaian
pemeriksaan lanjutan antara lain test HCG, USG abdomen, dan
analisis kromosom yang ternyata hasilnya adalah 46, XY.
Setelah itu direncanakan untuk pemeriksaan genitourografi dan
mungkin pemeriksaan lainnya yang masih diperlukan.
Dokter menjelaskan bahwa pengobatan dan
penatalaksanaan tergantung kepada hasil pemeriksaan di atas.
Beberapa kelainan seperti ini ada yang harus diawali oleh terapi
hormonal dan kemudian dilanjutkan dengan tindakan bedah
korektif.
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Bimo?

Anda mungkin juga menyukai