PENDAHULUAN
Ensefalopati metabolik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainan
fungsiotak menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis. Ensefalopatiyang
terjadi sejak dini dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologis.Pasien dengan
ensefalopati dapat mengalami kemunduran dalam fungsi kognitif umum, prestasi akademis,
fungsi neuropsikologik dan kebiasan. Skor intelegensipasien yang mengalami ensefalopati juga
rendah jika dibandingkan anak seusianyaDari segi prestasi akademis, pasien akan mengalami
kesulitan untuk membaca,mengeja dan aritmatik. Sedangkan fungsi neuropsikologikal dapat
menjadihiperaktif maupun autis.
Angka kejadian ensefalopati secara umum belum banyak diteliti, penelitiandilakukan
pada masing masing jenis ensefalopati. Penelitian yang dilakukan diLondon, menunjukkan
bahwa angka kejadian ensefalopati hipoksik iskemik mencapai 150 per 57 ribu kelahiran hidup
atau berkisar 2,64%. Sedangkanpenelitian yang dilakukan di Australia Timur menunjukkan
angka yang lebihtinggi 164 per 43 ribu kelahiran hidup atau berkisar 3,8%. Diperkirakan
berkisar30% kasus ensefalopati hipoksis pada negara maju dan naik menjadi 60% padanegara
berkembang berkairtan dengan kejadian hipoksik iskemik intrapartum.
Tidak ada data akurat terkait dengan angka kejadian ensefalopati hepatik.Hepatik
ensefalopati yang dapat diklasifikasikan menjadi ensefalopati hepatik murni dan ensefalopati
hepatik minimal. Ensefalopati hepatik murni terjadi pada30-45% pasien dengan sirosis hepatis
dan 10-50% pada pasien shuntingtransjugular intrahepatik portosystemic. Ensefalopati hepatik
minimal biasanyaterdiagnosis pada pasien sirosis hepatis dan pada pasien hipertensi
portalnonsirosis. Kejadian ensefalopati hepatik minimal dilaporkan berkisar 20-84%pada pasien
sirosis.
BAB II
LAPORAN KASUS
I IDENTITAS PASIEN
NamaPasien
Tempat, tanggallahir
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Pendidikan
Suku
Pekerjaan
II
: Tn.M
: Batu Gondong, 1010-1957
: Perum Buana Gardin Blok T. 19
: Kawin
: Islam
: SD
: Minang
: Swasta
No RekamMedik
: 163219
Namaistri
Tempat, tanggallahir
Agama
Alamat
Pekerjaan
Tanggal masuk RS
: Ny. Novianti
: Pekan Baru, 08-10-1959
: Islam
: Perum Buana Gardin Blok T. 19
: Ibu Rumah Tangga
: 1-11-2016
ANAMNESIS
a KELUHAN UTAMA
Sesak nafas semenjak 2 hari
b
Riwayat DM
Riwayat Hipertensi
Riwayat Kolestrol Disangkal
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasiensempat berobat dengan spesialis penyakit dalam tetapi tidak
teratur
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah
Pernapasan
: 29 x/i
Nadi
: 110 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
: 36,5 C
: 99 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL+/+ Reaktif Lambat
NCR
Motorik
: Sulit dinilai
: P N__N
N N
LP BPR N
T -
R
KPR
KPR -
TPE N
Sensorik
: Sulit dinilai
Otonom
: BAB
: Terganggu ( Konsitipasi )
BAK
III
: Kateter
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DarahLengkap
Parameter
Haemoglobin
Result
6.8
Unit
gr/dl
Reference range
11,0-16,5
Leukosit
18.800
/ul
3.500-10.000
Hematokrit
20
%
35-50
Eritrosit
23
Juta/ul
3,8-5,8
Trombosit
311
Ribu/ul
150-500
MCV
87.5
fL
80,0-97,0
MCH
29.4
Pg
26,5-33,5
MCHC
33.6
g/dl
31,5-35,0
HitungJenisLeukosit
Basofil
%
0-1
Eusinofil
%
0-4
Netrrofil Segment
65
%
46-73
Limfosit
22
%
17-48
Monosit
13
%
4-10
Kimia Darah
Parameter
GDS
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Result
60
27
14
61
3.6
Unit
mg/dl
u/l
u/l
mg/dl
mg/dl
Reference range
<200
P=<40 W=<32
P=<41 W=<33
10-50
P=0.7-1.2 W=0.5-1.0
135
5.3
89
mmol/L
mmol/L
mmol/L
136-145
3.5-5.1
98-107
Elektrolit
Natrium (Na)
Kalium (Ka)
Klorida (CI)
V.
7.37
39
57
-3.0
24
22
89
126
mmHg
mmHg
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
%
mmHg
74-75
35-45
83-108
(-)2 (+) 2
13-24
21-28
95-98
5-15
DIAGNOSIS
Ensefalopati metabolik
VI.
TERAPI
VII.
FOLLOW UP
01 NOVEMBER 2016 UGD
S/.
Pernapasan
: 29 x/i
Nadi
: 110 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
Motorik
Sensorik
: 36,5 C
: 99 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL+/+ Reaktif Lambat
: 55/55
: Sulit dinilai
Otonom
: BAB
BAK
: Terganggu ( Konsitipasi )
: Kateter
Nadi
: 110 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
Motorik
Sensorik
: 36,5 C
: 99 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL+/+ Reaktif Lambat
: 55/55
: Sulit dinilai
Otonom
: BAB
BAK
: Terganggu ( Konsitipasi )
: Kateter
: 150/ 90 mmHg
Pernapasan
: 26 x/i
Nadi
: 110 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
: 36,5 C
: 98 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
7
Motorik
Sensorik
Otonom
: BAB
BAK
: Terganggu ( Konsitipasi )
: Kateter
: 150/ 70 mmHg
Pernapasan
: 23 x/i
Nadi
: 90 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
Motorik
Sensorik
: 36,5 C
: 98 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL+/+ Reaktif Lambat
: 55/55
: Sulit dinilai
Otonom
: BAB
BAK
: Terganggu ( Konsitipasi )
: Kateter
8
Pernapasan
: 23 x/i
Nadi
: 90 x/i
Suhu
SpO2
GCS
FKL
RM
NCR
Motorik
Sensorik
: 36,5 C
: 98 %
: E3M6V4
: Sulit dinilai
: KK (-) KS (-)
: Pupil Isokor 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL+/+ Reaktif Lambat
: 55/55
: Sulit dinilai
Otonom
: BAB
BAK
: Terganggu ( Konsitipasi )
: Kateter
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Ensefalopati adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kelainanfungsi otak
menyeluruh yang dapat akut atau kronik, progresif atau statis.Ensefalopati adalah disfungsi
kortikal umum yang memiliki karakteristik perjalanan akut hingga sub akut (jam hingga
beberapa hari), secara nyata terdapatfluktuasi dari tingkat kesadaran, atensi minimal,
halusinasi dan delusi yang seringdan perubahan tingkat aktifitas psikomotor (secara umum
meingkat, akan tetapidapat menurun).Penggunaan istilah ensefalopati menggambarkan
perubahanumum pada fungsi otak, yang bermanifestasi pada gangguan atensi baik
berupaagitasi hiperalert hingga koma.
3.2 Penyebab
Beberapa contoh penyebab lain ensefalopati metabolik :
3.3 Etiologi
Secara klinis, diagnosis ensefalopati digunakan untuk menggambarkandisfungsi
otak difuse yang disebabkan oleh gangguan faktor sistemik, metabolik,atau toksik.Etiologi
ensefalopati pada anak meliputi penyebab infeksi, toksis(misalnya karbon monoksida, obat,
timah hitam), metabolik dan iskemik.
3.4 Klasifikasi
Beberapa contoh jenis ensefalopati :
1. Ensefalopati mitokondria :gangguan metabolic yang di sebabkan
oleh disfungsi dari DNA mitokondria. Dapat mempengaruhi banyak
system tubuh, terutama otak dan system saraf.
2. Glycine ensefalopati : sebuah gangguan metabolism genetic yang
melibatkan kelebihan produksi glisin
3. Hipoksia iskemik ensefalopati : ensefalopati permanen atau
sementara yang timbul dari pengiriman oksigen yang sangat
berkurang ke otak
4. Uremik ensefalopati : gagal ginjal akut/kronis dapat menyebabkan
ensefalopati uremik. Ketika ginjal gagal untuk secara memadai
membersihkan aliran darah, berbagai racun secara bertahap dapat
membangun dan menyebabkan fungsi otak menurun.
11
3.5 Patofisiologi
Ensefalopati terjadi karena adanya suatu kelainan dalam struktur
anatomi listrik dan fungsi kimia yang berubah. Selain itu juga adanya
keracunan jaringan otak, racun ini dapat di produksi dalam tubuh, misalnya
dari
hati/gagal
ginjal,
atau
mungkin
sengaja
(keracunan
Asidosis metabolik
12
Edema otak
Apneu dan takipneu
Mual, muntah, pucat
Adanya trauma kepala dan hematoma
Hipotermi
Kejang
Refleks pupil dan mata
3.7 Diagnosa
Uji laboratorium
Digunakan untuk mengidentifikasi penyebab ketidaksadaran yang
mencakup tes glukosa darah, elektrolit, amonia serum, nitrogen urea darah
(BUN), osmolalitas, kalsium, masa pembekuan, kandungan keton serum,
13
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan/pengobatan ensefalopati bervariasi dengan penyebab
utama dari gejala, akibatnya, tidak semua kasus ensefalopati diperlakukan
sama. Perlakuan terbaik yang dirancang oleh dokter yang merawat setelah
diagnosis utama pasien dibuat. Perawatan yang sangat bervariasi karena
penyebab yang sangat berbeda.
Contoh
dapat
menunjukkan
betapa
berbedanya
pengobatan
14
3.9
Komplikasi
Komplikasi encephalopathy bervariasi dari tidak ada menjadi gangguan
mental yang mendalam yang menyebabkan kematian. Komplikasi dapat
mirip dalam beberapa kasus. Selain itu, banyak peneliti menganggap
ensefalopati sendiri menjadi komplikasi yang timbul dari masalah kesehatan
utama atau diagnosis utama.
Komplikasi tergantung pada penyebab utama dari ensefalopati dan
dapat diilustrasikan dengan mengutip beberapa contoh dari berbagai
penyebab :
1. Hepatik (hati) encephalopathy (pembengkakan otak dengan
herniasi, koma, kematian)
2. Ensefalopati metabolik (lekas marah, lesu, depresi, tremor, kadangkadang, koma, kematian)
3. Ensefalopati uremik (lesu, halusinasi, pingsan, otot berkedut,
kejang, kematian)
3.10 Prognosis
Dampak koma adalah dibutuhkannya perawatan jangka panjang.
Vegetative state persisten memiliki prognosis yang buruk, prognosis lebih
baik dapat terjadi pada kelompok anak-anak dan remaja. Koma metabolik
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Menkes JH, Fink BW, Huvitz CGH, Hyman CB, Jordan SC, Watanabe F.
Neurologic manifestations of systemic disease. Dalam: Menkes JH, Sarnat
HB, penyunting. Child neurology. Philadelphia. Lippincott Williams &
Wilkins, 2000. h. 1093-154.
16
2. Volpe JJ. Hypoglycemia and brain injury. Dalam: Volpe JJ, penyunting.
Neurology of the newborn. Tkyo: W.B. Saunders company, 2001. h. 497520.
3. Gilroy J. Toxic and Metabolic Disorders. In: Basic neurology. Singapore:
McGraw-Hill, 2000.
4. Ropper AH, Brown RH. Adams and Victors, Principles of Neurology.
New York: McGraw Hill, 2005
5. Program
PendidikanDokterSpesialisNeurologi.
ModulPenurunan
SM.
NeurologiKlinikPemeriksaanFisikdan
Mental.
17