Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus LEUKEMIA MIELOID AKUT (LMA)

Oleh : Lita Paramitha Apriani I1A005030 Pembimbing : dr. Wulandewi Marhaeni, Sp.A

Pendahuluan
LEUKEMI A
yang secara akut menyerang rangkaian mieloid

LEUKEMIA MIELOID AKUT


penyakit neoplastik ditandai differensiasi & proliferasi sel induk hematopoetik transformasi penekanan & penggantian unsur sumsum tulang belakang yang normal

LAPORAN KASUS
An. NR , Perempuan, 1 tahun 8 bulan
Rujukan : RSU Anshari saleh Diagnosis : Susp. hipotiroid + anemia ec susp. Thalassemia DD Leukemia + gangguan tumbuh kembang Aloanamnesis Keluhan Utama : Ibu pasien : Pucat dan lemah

Riwayat Penyakit Sekarang:


Panas yang naik turun Panas turun setelah pemberian obat, kemudian panas kembali Anak tidak menggigil, tidak kejang, tidak keringat malam Saat panas anak dalam kondisi sadar ibu mengeluh perut anak membesar seperti ada benda jika di raba anak pernah mimisan darah segar 2x, berhenti < 5 menit. mudah memar jika terbentur, walapun benturan kecil anak terlihat lemas, malas beraktivitas, dan nafsu makan menurun

1 bln SMRS

3 Mgg SMRS

2 Mgg SMRS

1 Mgg SMRS

2 Hari SMRS

anak sesak nafas, terutama saat menyusu, tidak hilang dengan perubahan posisi, tidak ada riwayat tersedak perut anak kembung, dan anak tidak BAB ibu membawa anak ke RS Anshari saleh, lalu di beri obat setelah minum obat anak dapat BAB berwarna kuning kecoklatan BAK anak lancar dan biasa

Riwayat Antenatal: Tiap bulan ibu periksa ke dukun kampung ibu tidak mendapatkan suntikan TT, vitamin ataupun zat besi dari dukun kampung. Riwayat Neonatal : Spontan Langsung menangis warna kulit kemerahan 2900 gr PB dan LK , ibu lupa tidak ada sakit dlm 1 bln pertama

Riwayat Imunisasi
Nama
BCG Polio Hepatitis B Dasar (umur dalam hari/bulan) Ulangan (umur dalam bulan)

DPT
Campak

Riwayat Makanan
0-5 bulan anak mendapat ASI sesuai dengan keinginan anak 5 bulan-1 tahun anak mendapat ASI, susu formula 1 kali perhari 1 takar yang dilarutkan 50cc air, bubur sun 2/hari dengan jumlah mangkok kecil setiap makan 1 tahun - sekarang anak mendapat nasi lembek + sayuran 23/hari dengan jumlah mangkok kecil setiap makan

Riwayat sosial lingkungan

Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan kurang baik Rumah kayu 8x10 Keperluan mandi, mencuci, BAK, BAB, dari air sungai Sampah dibuang di tempat sampah Keperluan memasak dan air minum dari air yang dijajakan keliling Ibu menyangkal disekitar rumahnya ada pabrik yang menggunakan bahan kimia ata memancarkan radiasi tinggi ibu juga menyangkal anaknya sering terkena pestisida baik untuk perkebunan maupun pembersihan lingkungan.
Kesimpulan : kualitas lingkungan kurang baik

PEMERIKSAAN FISIK
Tampak sakit sedang Kesadaran Heart rate Respirasi rate Suhu Berat badan : Komposmentis : 130 kali/menit : 32 kali/menit : 36,6 C : 7,5 kg

PEMERIKSAAN FISIK
Kulit : terlihat pucat pada bibir, tidak ditemukan petekie, turgor cepat kembali, kelembaban cukup, pucat di telapak tangan dan kaki Kepala : Mesosefali, facies mongoloid Mata : Palpebra edem (-/-), Konjungtiva anemis (+/+) Hidung : PCH (-), sekret (-) Mulut : Mukosa bibir basah, pucat Leher : Tortikolis (-) Thorax & pulmo : Simetris, Rhonki (-/-) Wheezing (-/-), stridor (+) Cor : S1 dan S2 tunggal, bising (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen : tampak cembung, Hati teraba 8 cm di bawah arcus costae, 3 cm di bawah processus xyphoideus, Lien teraba schufner III, Ginjal tidak teraba, Masa tidak ada Extremitas : akral hangat, edem terdapat pada kedua ektremitas bawah, parese tidak ada Pemeriksaan Neurologis : Tonus otot normal, klonus (-), rigid (-), tremor (-), reflex fisiologis (+), Refleks patologis (-)

Pemeriksaan Hematologi Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Tombosit RDW-CV MCV,MCH,MCHC MCV MCH MCHC Retikulosit KIMIA Faal Lemak dan Jantung LDH HATI SGOT SGPT GINJAL Ureum Creatinin Asam Urat

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

3,6 337,0 1,23 12 186 32,8

11,0-15,0 4.0 10.5 4.50 6.00 40 50 150 350 11.5 14.7 80.0 97.0 27.0 32.0 32.0 38.0 0,5 1,5

g/dl Ribu/ul Juta/ul Vol% Ribu/ul %

Pemeriksaan Laboratorium
16 Juli 2009

95,1 29,3 30,8 2,0

Fl Pg % %

224

103 227 16 40 8 45 10 45 0.4 1,4 2,5 7,5

U/L

234 70

U/I U/I

20 0,7 7,0

mg/dl mg/dl mg/dl

DIAGNOSIS
Diagnosa banding :
I. Anemia et causa suspek LMA II. Anemia et causa suspek LLA III.Anemia et causa suspek thalassemia

Diagnosa kerja : Anemia et causa suspek LMA

PENATALAKSANAAN IVFD D5 NS 8 tetes makro permenit Injeksi Cefotaxim 2x150mg Sanmol syr 3xcth

USUL PEMERIKSAAN USG abdomen Foto thorax BMA PROGNOSIS Quo ad vitam : Quo ad functionam : Quo ad sanationam :

Dubia Dubia Dubia

Follow up dari tanggal 15 Juli sampai 24 Juli 2009


Follow up 15 Juli 2009 16 Juli 2009 17 Juli 2009 18 Juli 2009 19 Juli 2009 + + + +/+ 152 48 20 Juli 2009 + + + +/+ 140 52 21 Juli 2009 + + + < +/+ 120 28 22 Juli 2009 + + + < -/+ 123 29 23 Juli 2009 + + + + +/+ 104 36

24 Juli 2009
+ + < + + +/+ 92 40

Subjektif Pucat + + < < Lemah + + Demam + Tidur < < + + Batuk Sesak BAB/BAK +/+ +/+ +/+ +/+ Objektif Nadi 130 120 110 110 (x/mnt) Respirasi 32 32 32 32 (x/mnt) Suhu (OC) 36,2 36,0 37,2 37,7 Saturasi Tidak Tidak Tidak Tidak Oksigen dievaluasi dievaluas dievaluas dievaluasi i i Retraksi Ronkhi -/-/-/-/Wheezing -/-/-/-/Stridor -/-/-/-/Assesment

37,7 91 %

-/-/-/-

38,8 37,8 38,1 39,1 Tidak Tidak Tidak Tidak dievaluas dievaluas dievaluas dievaluas i i i i -/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-

40 95%

+ -/-/+/+

Perkembangan Nadi, Suhu, Respirasi, Saturasi Oksigen


Anemia suspek thalassemia + gangguan perkembang an Planning IVFD KAEN 3B (tts/mnt) IVFD D5% NS (tts/mnt) 6 6 6 Anemia suspek thalassemi a+ gangguan perkemban gan Anemia suspek thalassemi a+ gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkembang an Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan Anemia et causa AML + gangguan perkemban gan

Injeksi cefotaxim
Injeksi Ceftazidime

2x150mg
-

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

2x200mg

P.O Sanmol syrup


Transfusi PRC

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
I. 50 cc II. 50 cc

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
-

3x cth
-

Allupurinol
Lasix Ambroxol O2 (L/mnt)

2 x 50mg
-

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 1

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 1

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 1

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 1

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 1

2 x 50mg
2 x 7,5mg 3 x 1 cth 3

Nebulisasi Barotec (tts)

8 (on demand)

8 (on demand)

8 (on demand)

8 (on demand)

8 (on demand)

8 (on demand)

DISKUSI KASUS
Anamnesa : anak Demam yang lama, Berat badan turun Pucat dan terjadi perdarahan, Perut yang membesar akibat hepatomegali , Lemas dan malas beraktivitas, Sesak nafas Pemeriksaan fisik : ditemukannya hepatosplenomegali, dimana hepar teraba 8 cm di bawah arcus costae dan lien teraba pada Shuffner III

Hasil apusan darah tepi pada kasus ditemukan : Eritrosit : normokromik normositik, anisositosis dan eritrosit berinti (+). Leukosit : jumlah sangat meningkat, tampak dominasi sel dengan ciri-ciri : inti tunggal, close atau valen, sebagian memiliki celah pada inti, anak inti 1-5 buah, Auer Body (+). Trombosit : jumlah normal. Kesan : Leukemia Akut (LMA) BMA : Sumsum tulang hiperseluler dengan M/E ratio = 10,9. Sistem eritropoetik aktivitas sangat tertekan. Sistem granulopoetik aktivitas sangat meningkat, dengan dominasi mieloblas (50,0%) dan promonosit (38,0%). Sistem trombopoetik aktivitas tertekan, megakaryosit tidak ditemukan

Kesimpulan : AML tipe M4

Diagnosa Banding

Diagnosis banding yang dikaji adalah Leukemia Limfositik Akut (LLA) dan Thalassemia, karena dari gejala klinis menunjukkan kesamaan yaitu pucat dan hepatosplenomegali. Diagnosis banding disingkirkan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang yaitu, apusan darah tepi dan aspirasi sumsum tulang

LLA dapat disingkirkan dari dominasi sel blas mieloid yang dominan ditemukan, sedangkan pada LLA sel blas yang dominan adalah tipe limpoid

Thalassemia dapat disingkirkan karena morfologi eritrosit yang terlihat pada apusan darah tepi. Pada apusan darah tepi pasien thalassemia akan ditemukan eritrosit yang hipokromik mikrositik, anisopolikilositosis, polikromasia sel target, normoblas dan adanya fragmentosit

Terapi suportif
Rumus darrow makro

Perhitungan tetesan cairan berdasarkan berat badan lebih dari 5 kg, maka: = kebutuhan cairan x BB(kg) / 96 = 105 x 7,5 /96 = 8 tetes/ menit

TERAPI

Dari hasil perhitungan didapatkan IVFD D5 NS 8 tetes permenit makro drip yang ditujukan untuk menjaga status hidrasi pasien, serta sebagai jalur pemberian obat parenteral.

Terapi simptomatis
1. 2. 3. 4.

Sanmol sirup 3 x sendok teh, ditujukan untuk menurunkan demam Ambroxol 3 x 1 sendok teh ditujukan untuk mengencerkan dahak Lasix injeksi 2 x 7,5 mg ( dosis 1 2 mg/kgBB/hari) O2 1 liter permenit ditujukan untuk memperbaiki perfusi jaringan perifer

Terapi kausatif
1. 2.

Ceftazidine injeksi 2 x 200 mg (dosis 30 100 mg /kgBB/hari, dibagi 2 3 dosis) Allupurinol 2 x 50 mg (dosis maksimal anak < 6 tahun : 150 mg/hari)

Untuk pengobatan kausatif yang tepat pada kasus ini sebenarnya adalah kemoterapi, tetapi

PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus anemia et causa Leukemia Mieloid Akut (LMA) pada seorang anak perempuan berumur 1 tahun 8 bulan dengan berat 7,5 kg dan panjang 75 cm yang dirawat di ruang anak RSUD Ulin Banjarmasin. Diagnosa leukemia mieloid akut (LMA) didapatkan berdasarkan anamnesa ,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang sesuai kesemuanya mengarahkan ke diagnosa tersebut. Anak mendapatkan terapi suportif berupa cairan infus, terapi simptomatis dan terapi kausatif. Untuk pengobatan kausatif yang tepat pada kasus ini sebenarnya adalah kemoterapi, tetapi keadaan umum anak tidak mendukung untuk dilakukannya kemoterapi, sampai akhirnya anak meninggal dunia.

Anda mungkin juga menyukai