Anda di halaman 1dari 7

1

Chapter 8
Kinetika Kimia
Presentasi Powerpoint Pengajar
oleh
Penerbit ERLANGGA
Divisi Perguruan Tinggi
Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi?
Kinetika Seberapa cepat suatureaksi berlangsung?
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau
produk terhadap waktu (M/s).
A B
laju =-
[A]
t
laju =
[B]
t
[A] =perubahan konsentrasi A dalam
selang waktu t
[B] =perubahan konsentrasi B dalam
selang waktu t
Karena [A] menurunterhadap waktu, [A] bernilai negatif.
14.1
Laju rata-rata
A B
14.1
laju =-
[A]
t
laju =
[B]
t
waktu
Br
2
(aq) +HCOOH (aq) 2Br
-
(aq) +2H
+
(aq) +CO
2
(g)
waktu
393 nm
cahaya
Detektor
[Br
2
] Absorbans
3
9
3

n
m
Br
2
(aq)
14.1
Br
2
(aq) +HCOOH (aq) 2Br
-
(aq) +2H
+
(aq) +CO
2
(g)
Laju rata-rata =-
[Br
2
]
t
=-
[Br
2
]
akhir
[Br
2
]
awal
t
akhir
- t
awal
14.1
Hitunglah laju rata-rata pada:
a) 200 s pertama
b) dari 300 s hingga 350 s
Br
2
(aq) +HCOOH (aq) 2Br
-
(aq) +2H
+
(aq) +CO
2
(g)
Laju rata-rata =-
[Br
2
]
t
=-
[Br
2
]
akhir
[Br
2
]
awal
t
akhir
- t
awal
kemiringan
garis singgung
Kemiringan
garis singgung
Kemiringan
garis singgung
Laju sesaat =laju pada saat tertentu
14.1
2
laju =k [Br
2
]
k =
laju
[Br
2
]
14.1
=konstanta laju
=3,50 x 10
-3
s
-1
Apa pengaruh
konsentrasi
terhadap laju?
Laju Reaksi dan Stoikiometri
14.1
2A B
Dua mol A hilang untuk setiap mol B yang terbentuk.
laju =
[B]
t
laju =-
[A]
t
1
2
aA +bB cC +dD
laju =-
[A]
t
1
a
=-
[B]
t
1
b
=
[C]
t
1
c
=
[D]
t
1
d
Tulislah persamaan laju untuk reaksi di bawah ini:
CH
4
(g) +2O
2
(g) CO
2
(g) +2H
2
O (g)
laju =-
[CH
4
]
t
=-
[O
2
]
t
1
2
=
[H
2
O]
t
1
2
=
[CO
2
]
t
14.1
J ika konsentrasi O
2
menurun dengan laju
0,10 M/s, berapakah laju reaksinya?
Berapakah laju terbentuknya CO
2
?
HukumLaju
14.2
Hukum laju menyatakan hubungan laju reaksi dengan konstanta
laju dan pangkat dari konsentrasi reaktan.
aA +bB cC +dD
Laju =k [A]
x
[B]
y
Reaksi orde ke-x dalamA
Orde keseluruhannya adalah (x + y)
Reaksi orde ke-y dalamB
F
2
(g) +2ClO
2
(g) 2FClO
2
(g)
laju =k [F
2
]
x
[ClO
2
]
y
[F
2
] meningkat dua kali dan [ClO
2
] konstan
Laju meningkat dua kali
x =1
[ClO
2
] meningkat empat kali dan [F
2
] konstan
Laju meningkat empat kali
y =1
rate =k [F
2
][ClO
2
]
14.2
F
2
(g) +2ClO
2
(g) 2FClO
2
(g)
laju =k [F
2
][ClO
2
]
Hukum-hukum Laju
Hukumlaju selalu ditentukan lewat percobaan.
Orde reaksi selalu dinyatakan dalamkonsentrasi
reaktan (bukan produk).
Orde reaktan tidak terkait dengan koefisien reaksi dari
reaktan dalampersamaan reaksi setimbang.
1
14.2
3
Menentukan hukumlaju dan menghitung konstanta laju
reaksi dari data berikut ini:
S
2
O
8
2-
(aq) +3I
-
(aq) 2SO
4
2-
(aq) +I
3
-
(aq)
2,2 x 10
-4
0,017 0,16 3
1,1 x 10
-4
0,017 0,08 2
2,2 x 10
-4
0,034 0,08 1
Laju Awal
(M/s)
[I
-
] [S
2
O
8
2-
] Percobaan
laju =k [S
2
O
8
2-
]
x
[I
-
]
y
[I
-
] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 1 & 2)
y = 1
[S
2
O
8
2-
] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 2 & 3)
x = 1
k =
laju
[S
2
O
8
2-
][I
-
]
=
2,2 x 10
-4
M/s
(0,08 M)(0,034 M)
=0,08/Ms
14.2
laju =k [S
2
O
8
2-
][I
-
]
Menentukan Orde Reaksi dengan Percobaan
Jika diketahui reaksi: O
2 (g)
+ 2 NO
(g)
2 NO
2 (g)
Hujumlaju untuk reaksi ini adalah: laju = k [O
2
]
m
[NO]
n
Untuk mencari orde reaksi, kita lakukan beberapa percobaan, masing-
masing dengan konsentrasi-konsentrasi reaktan yang berbeda, dan
menentukan laju reaksi awal
Percobaan Konsentrasi Reaktan Awal (mol/l) Laju Awal
O
2
NO (mol/Ls)
1 < 1,10 x 10
-2
* 1,30 x 10
-2
* >3,21 x 10
-3
2 < 2,20 x 10
-2
1,30 x 10
-2
>6,40 x 10
-3
3 1,10 x 10
-2
* 2,60 x 10
-2
* 12,8 x 10
-3
4 3,30 x 10
-2
1,30 x 10
-2
9,60 x 10
-3
5 1,10 x 10
-2
3,90 x 10
-2
28,8 x 10
-3
Reaksi Orde-Pertama
14.3
A produk laju =-
[A]
t
laju =k [A]
k =
laju
[A]
=1/s atau s
-1
M/s
M
=
[A]
t
=k [A] -
[A] adalah konsentrasi A pada waktu t
[A]
0
adalah konsentrasi A pada t=0
[A] =[A]
0
exp(-kt) ln[A] =ln[A]
0
- kt
Reaksi 2A B adalah reaksi orde pertama dalam
A dengan konstanta laju 2,8 x 10
-2
s
-1
at 80
0
C.
Berapa lamakah konsentrasi A berkurang dari 0.88 M
sehingga menjadi 0.14 M ?
Berapakah konsentrasi A setelah 100 s?
[A]
0
=0.88 M
[A] =0.14 M
Waktu-paruh suatu reaksi, t
1/2
, adalah waktu
yang diperlukan agar konsentrasi reaktan
turun menjadi setengah dari konsentrasi
awalnya.
Hanya untuk reaksi orde pertama, waktu
paruhnya tidak bergantung pada konsentrasi
awal.
t
1/2
= (1/k) ln 2
Reaksi-reaksi Orde Pertama
14.3
Waktu-paruh, t

, adalah waktu yang diperlukanagar


konsentrasi reaktan turun menjadi setengah dari konsentrasi
awalnya.
t

=t ketika [A] =[A]


0
/2
ln2
k
=
0,693
k
=
Berapakah waktu-paruh dari N
2
O
5
jika terurai dengan
konstanta laju 5,7 x 10
-4
s
-1
?
t

ln2
k
=
0,693
5,7 x 10
-4
s
-1
= =1200 s =20 menit
Reaksi penguraian tadi adalah reaksi orde pertama, mengapa?
satuan k (s
-1
)
t

4
A produk
Reaksi orde-pertama
jumlah
waktu-paruh [A] =[A]
0
/n
1
2
3
4
2
4
8
16
14.3
Ringkasan Kinetika Reaksi Orde-Pertama, Orde-kedua,
dan Orde-Ketiga
Orde HukumLaju
Persamaan
Konsentrasi-waktu Waktu-paruh
0
1
2
laju =k
laju =k [A]
laju =k [A]
2
ln[A] =ln[A]
0
- kt
1
[A]
=
1
[A]
0
+kt
[A] =[A]
0
- kt
t

ln2
k
=
t

=
[A]
0
2k
t

=
1
k[A]
0
14.3
TEORI TUMBUKAN PADA KINETIKA KIMIA
1. Reaksi kimia terjadi sebagai hasil dari tumbu-
kan antara molekul-molekul yang bereaksi.
2. Agar dapat bereaksi, moplekul-molekul yang
bertumbukan harus memiliki
a. arah (orientasi) yang tepat
b. energi kinetik totalnya sama dengan
atau lebih besar daripada energi aktivasi, E
a
,
yaitu energi minimum yang dibutuhkan untuk
memulai suatu reaksi kimia.
TEORI KEADAAN TRANSISI
Spesi yang terbentuk sementara oleh molekul-
molekul reaktan akibat tumbukan sebelum
nantinya akan membentuk produk disebut
keadaan transisi atau kompleks teraktifkan.
Dalam keadaan transisi, ikatan-ikatan yang lama
sedang mengalami proses pemutusan dan ikatan-
ikatan yang baru mulai terbentuk. Energi
aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk
mencapai keadaan transisi.
A +B C +D
Reaksi Eksotermik Reaksi Endotermik
Energi aktivasi (E
a
) adalah energi minimum yang
dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia.
14.4
5
Soal latihan
Untuk reaksi
O
3
(g) + O(g) 2 O
2
(g) E
a
= 19 kJ
dan H = -392 kJ. Buatlah diagram energi reaksi
dan perlihatkan keadaan transisi yang mungkin.
Ketergantungan Konstanta Laju terhadap Suhu
k =A exp( -E
a
/RT )
E
a
=energi aktivasi (J /mol)
R =konstanta gas (8,314 J /Kmol)
T =suhu mutlak
A =faktor frekuensi
lnk =-
E
a
R
1
T
+lnA
(persamaan Arrhenius)
14.4
14.4
lnk =-
E
a
R
1
T
+lnA
Reaksi elementer adalah reaksi sederhana yang hanya
berlangsung dalam satu tahap.
Sebagan besar reaksi adalah reaksi kompleks dan
membutuhkan lebih dari satu tahap.
Mekanisme reaksi adalah urutan tahap-tahap elementer
yang mengarah pada pembentukan produk.
Zat-antara adalah spesi yang muncul daam mekanisme,
namun tidak ada dalam reaksi setimbang keseluruhan.
14.5
Mekanisme Reaksi
Urutan tahap-tahap elementer yang mengarah pada
pembentukan produk disebut mekanisme reaksi.
2NO (g) +O
2
(g) 2NO
2
(g)
Tahap elementer: NO +NO N
2
O
2
Tahap elementer: N
2
O
2
+O
2
2NO
2
Reaksi keseluruhan: 2NO +O
2
2NO
2
14.5
Tahap elementer: NO +NO N
2
O
2
Tahap elementer: N
2
O
2
+O
2
2NO
2
Reaksi keseluruhan: 2NO +O
2
2NO
2
+
Zat-antara adalah spesi yang muncul dalammekanisme
reaksi tetapi tidak ada dalampersamaan setimbang.
Zat-antara selalu terbentuk dalamtahap elementer awal dan
hilang dalamtahap elementer berikutnya.
Molekularitas suatu reaksi banyaknya molekul yang bereaksi
dalamtahap elementer.
Reaksi unimolekular tahap elementer dengan I molekul
Reaksi bimolekular tahap elementer dengan2 molekul
Reaksi termolekular tahap elementer dengan 3 molekul
6
Reaksi unimolekular A produk laju =k [A]
Reaksi bimolekular A +B produk laju =k [A][B]
Reaksi bimolekular A +A produk laju =k [A]
2
HukumLaju dan Tahap Elementer
14.5
Menulis mekanisme reaksi yang benar:
J umlah tahap elementer harus menghasilkan
persamaan setara keseluruhan untuk reksi tersebut.
Tahap penentu-laju harus menyatakan hukumlaju yang
sama dengan yang diperoleh dari percobaan.
Tahap penentu-laju adalah tahap paling lambat dari
keseluruhantahap pembentukan produk.
Hanya untuk reaksi elementer, pangkat-pangkat
dalamhukumlaju harus berkorespons dengan
koefisien-koefisien dalampersamaan setimbang.
Tahap-tahap elementer yang membentuk
mekanisme reaksi harus memenuhi dua syarat.
1. J umlah tahap elementer harus menghasilkan
persamaan setara keseluruhan untuk reksi
tersebut.
2. Tahap penentu-laju (tahap paling lambat) harus
menyatakan hukumlaju yang sama dengan yang
diperoleh dari percobaan.
Hukumlaju untuk reaksi antara NO
2
and CO untuk
menghasilkan NO and CO
2
adalah laju =k[NO
2
]
2
. reaksi
tersebut diketahui melalui dua tahap:
Tahap 1: NO
2
+NO
2
NO +NO
3
Tahap 2: NO
3
+CO NO
2
+CO
2
Tulislah persamaan reaksi keseuruhan?
NO
2
+CO NO +CO
2
Apakah zat-antaranya?
NO
3
Apa yang pendapat anda tentang laju relatif pada
tahap 1 and 2?
laju =k[NO
2
]
2
adalah hukumlajuuntuk tahap 1 maka
tahap1 pasti lebih lambat daripada tahap 2
14.5
Untuk reaksi 2 X + Y Z
laju = k[X][Y]
Apakah ini reaksi elementer?
Untuk reaksi 2 A + B C
laju = k[A]
2
[B]
Apakah ini reaksi elementer?
Contoh Soal
Soal: dua reaksi di bawah ini dianggap sebagai tahap elementer dalam
mekanisme untuk reaksi keseluruhan:
(1) NO
2
Cl
(g)
NO
2(g)
+ Cl
(g)
(2) NO
2
Cl
(g
+ Cl
(g)
NO
2(g)
+ Cl
2(g)
(a) Tulislah persamaan setimbang keseluruhan.
(b) Tentukan molekularitas untuk tiap-tiap tahap.
(c) Tulislah hukum laju untuk tiap-tiap tahap.
2 C
2
H
6
+7 O
2
4 CO
2
+6 H
2
O
Apakah ini merupakan proses elementer?
Mekanisme dengan Tahap Awal yang Lambat
2 NO
2
+ F
2
2 NO
2
F
Hukumlaju eksperimental untuk reaksi di atas adalah reaksi
orde-pertama dalam masing-masing reaktan. Mekanismenya
adalah:
1. NO
2
+ F
2
NO
2
F + F lambat
2. NO
2
+ F NO
2
F cepat
Perlihatkanlah bahwa mekanisme di atas mekanisme yang
masuk akal. Apakah zat-antara dari mekanisme tersebut?
7
Katalis adalah zat yang meningkatkan laju reaksi
tanpa ikut terpakai dalam reaksi.
Katalis bekerja dengan cara mengubah mekanisme.
Mekanisme yang baru ini mempunyai energi aktivasi
yang rendah.
Katalis mempercepat reaksi baik ke arah kiri maupun
kanan dan tidak dapat meningkatkan hasil setimbang
akhirnya, namun dapat mempercepat tercapainya
keadaan setimbang akhir.
Katalis adalah zat yang meningkatkan laju reaksi tanpa ikut
terpakai dalamreaksi.
k =A exp( -E
a
/RT ) E
a
k
tanpa katalis dengan katalis
laju
dgn katalis
>laju
tanpa katalis
E
a
<E
a

14.6
Katalisis heterogen, reaktan dan katalis memiliki fasa yang
berbeda.
Katalisis homogen, reaktan dan katalis terdispersi dalam
satu fasa, biasanya fasa cair.
Sintesis Haber ammonia
Proses Ostwald untuk membuat asamnitrat
Konverter katalitik
Katalisis asam
Katalisis basa
14.6
N
2
(g) +3H
2
(g) 2NH
3
(g)
Fe/Al
2
O
3
/K
2
O
katalis
Proses Haber
14.6
Katalisis Enzim
14.6
tanpa katalis
katalis
enzim
14.6

Anda mungkin juga menyukai