Anda di halaman 1dari 6

VI.

PELURUHAN BETA


Sub-pokok Bahasan Meliputi:
Peluruhan Beta
Karakteristik Sinar Beta




6.1 PELURUHAN BETA







TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mempelajari Sub-pokok Bahasan Peluruhan Beta, mahasiswa diharapkan
dapat:
Menjelaskan konsep peluruhan beta negatif dan beta positif dan hakikat
partikel beta
Menjelaskan hipotesis neutrino dan anti-neutrino
Menjelaskan proses tangkapan elektron oleh inti
Menjelaskan dan menghitung energi dalam proses peluruhan beta

6.1.1 Peluruhan Beta
Dalam peluruhan beta, sebuah proton berubah menjadi inti atau sebaliknya. Jadi Z
dan N masing-masinng berubah satu satuan, tetapi A tidak berubah.
Pada peluruhan beta, yang paling utama adalah sebuah netron meluruh menjadi sebuah
proton dan sebuah elektron
e p n +
Ketika proses peluruhan ini pertama kali dipelajari, partikel yang dipancarkan disebut
partikel beta, kemudian baru diketahui bahwa partikel itu adalah elektron.
Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron kulit atom dan
juga bukan elektron yang semula berada dalam inti. Tetapi elektron ini diciptakan oleh inti
dari energi yang ada. Jika ada beda energi diam sekurang-kurangnya , maka
penciptaan elektron sangat mungkin terjadi.
2
c m
e

6.1.2 Hipotesis Neutrino
Dari eksperimen yang telah dilakukan berkaitan dengan peluruhan beta ini, yaitu:
1. Spin intrinsik proto, netron dan elektron masing-masing bernilai . Jika terjadi
peluruhan netron (spin ), gabungan spin proton dan elektron hasil peluruhan bisa
sejajar (spin total = 1) atau berlawanan (spin total 0), dan tidak ada kemungkinan
45
spin totalnya . Oleh karena itu, proses peluruhan ini tampaknya melanggar hukum
kekekalan momentum sudut
2. Persoalan energi beta. Dari pengukuran elektron yang dipancarkan didapatkan
bahwa spektrum energinya kontinyu dari 0 hingga nilai maksimum K
e(max)
. Menurut
perhitungan dalam peluruhan netron, nilai .
Persoalan distribusi energi yang kontinyu ini (karena adanya beberapa energi yang
hilang), dicoba dipecahkan oleh para fisikawan eksperimen sebelum tahun 1930, tapi
semuanya tidak berhasil.
MeV c m m m Q
e p n
782 , 0 ) (
2
= =

Energi kinetik elektron
J
u
m
l
a
h

e
l
e
k
t
r
o
n

K
e (max)







Gambar 6.1. Grafik Distribusi Energi Partikel Beta
Pemecahan terhadap fenomena yang tampak melanggar hukum kekekalan
momentum sudut dan energi ini ditemukan oleh Wolfgang Pauli. Ia mengusulkan bahwa
ada partikel ketiga yang dipancarkan pada peluruhan beta ini. Partikel ketiga ini bermuatan
elektrik nol dan memiliki spin . Hilangnya energi ini tidak lain adalah energi yang
diambil partikel ini.
Partikel ini disebut neutrino (yang dalam bahasa Italia berarti netral kecil) dan diberi
lambang . Neutrino ini memiliki massa diam nol. Neutrino ini juga memiliki anti partikel
yang dinamakan antineutrino . Pada kenyataannya yang dipancarkan dalam peluruhan
beta adalah antineutrino. Dengan demikian proses peluruhan beta secara lengkap adalah:
+ +

e p n
Energi reaksi ini muncul sebagai energi kinetik elektron, energi antineutrino dan
energi pental proton.
Proses peluruhan beta lainnya adalah peluruhan proton, yang reaksinya
+ +
+
e n p
46
+
e adalah elektron positif atau positron yang merupakan antipartikel dari elektron.
Positron memiliki massa sama dengan elektron, tetapi memiliki muatan elektrik yang
berlawanan. Apabila positron bertemu dengan elektron, keduanya akan bergabung dan
musnah. Proses ini dinamakan annihilasi. Energi keduanya berubah menjadi gelombang
elektromagnetik.

Energi kinetik positron
J
u
m
l
a
h


p
o
s
i
t
r
o
n

K
e (max)








Gambar 6.2. Grafik Distribusi Energi Positron

6.1.3 Tangkapan Elektron
Salah satu proses peluruhan inti adalah tangkapan elektron (Electron capture, EC).
Proses reaksinya adalah
+ +

n e p
Di sini sebuah proton menagkap elektron dariorbitnya beralih menjadi sebuah netron
ditambah sebuah neutrino. Elektron yang ditangkap ini adalah elektron terdalam sebuah
atom, dan proses ini dicirikan dengan kulit asal elektronnya: tangkapan kulit K, kulit L,
dan seterusnya. Tangkapan elektron ini tidak terjadi pada proton bebas, tetapi hanya proton
yang ada di dalam inti.

6.1.4 Energi Peluruhan.
Peluruhan beta terjadi pada sebuah inti atom. Pada saat pemancaran , sebuah inti
atom dengan Z proton dan N netron meluruh ke inti atom lain dengan Z + 1 proton dan N
1 netron.

e
+ +

+
e Y X
N
A
Z N
A
Z 1 1

Nilai Q dari peluruhan ini, dihitung dengan mengurangi massa-massa elektron (Zm
e
)
47
2
2 2 2
) (
) ) 1 ( ( ) (
c m m Q
Q c m c m Z m c Zm m
Y X
e e Y e X
=
+ + + =
(6.1)
Massa elektron saling menghapuskan dalam perhitungan Q. Energi yang dilepas
dalam peluruhan ini sebagai energi kinetik antineutrino, energi kinetik elektron dan
sejumlah kecil energi kinetik inti. Elektron memiliki energi kinetik maksimum jika energi
antineutrino hampir nol.
Sedangkan dalam pemancaran , proton inti berubah menjadi netron. Reaksinya
dapat digambarkan
+
e
+ +
+
+
e Y X
N
A
Z N
A
Z 1 1

Nilai Q pada proses ini
2
2 2 2
) 2 (
) ) 1 ( ( ) (
c m m m Q
Q c m c m Z m c Zm m
e Y X
e e Y e X
=
+ + =
(6.2)
Sedang untuk tangkapan elektron, reaksinya
+ +
+

1 1 N
A
Z N
A
Z
Y e X
Dan nilai Q-nya
2
2 2 2
) (
) ) 1 ( ( ) (
c m m Q
Q c m Z m c m c Zm m
Y X
e Y e e X
=
+ = +
(6.3)
Contoh
Berapakah energi maksimum elektron yang teremisi dari peluruhan di dalam H

e
Jawab
Reaksi peluruhan
v e He H + +
3
2
3
1

MeV u MeV x u u c m m Q
He H
0186 , 0 / 5 , 931 ) 016030 , 3 016050 , 3 ( ) (
2
= = =
Energi kinetik inti He bisa diabaikan karena terlalu kecil sehingga K
e
terjadi pada saat K
v
=
0, maka K
e
= 0,0186 MeV

6.2 KARAKTERISTIK PARTIKEL BETA




TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mempelajari Sub-pokok Bahasan Karakteristik Partikel Beta, mahasiswa
diharapkan dapat:
Menjelaskan dan menghitung daya jangkau partikel beta di udara dan di bahan
Mejelaskan dan menghitung daya ionisasi partikel beta

48
6.2.1 Daya Jangkau Sinar Beta
Sinar beta, baik elektron atau positron, keduanya termasuk kelompok partikel ringan
bermuatan. Besar massa diam dan muatan elektriknya juga sama, hanya tandanya saja yang
berlawanan. Kecepatan gerak di udara antara 0,32 c sampai 0,7 c. Jejak partikel beta ini
berbelok-belok karena elektron ini mengalami hamburan di dalam bahan.
Energi rata-rata elektron ini (1/3) K
max
, sedangkan untuk positron 0,4 K
max
.
Panjang jangkaun partikel ini di medium dinyatakan dalam cm, namun kadang-
kadang juga dinyatakan dalam bentuk ketebalan densitas (density thickness, d
t
) dengan
satuan massa per satuan luas (mg/cm
2
) untuk menggantikan jarak atau ketebalan (d).
) / ( ) ( ) / (
3 2
cm mg x cm d cm mg d
t
= (6.4)
adalah massa jenis medium.
Dengan sistem satuan ini, jangkauan partikel di dalam medium tidak lagi
memperhatikan jenis bahan medium.
Perumusan matematis yang menunjukkan hubungan antara jangkauan d
t
dan energi
maksimum K
m
(MeV) adalah sebagai berikut:
MeV K untuk K cm mg d
MeV K untuk K cm mg d
m m t
m
K
m t
m
5 , 2 106 530 ) / (
5 , 2 01 , 0 412 ) / (
2
) ln( 0954 , 0 265 , 1 2
> =
=

(6.5)
Contoh
Berapakah jangkauan linier partikel beta (dalam cm) dengan energi maksimum 2,86 MeV
yang dipancarkan dari inti yang melewati aluminum. Mn
56
25
Jawab
cm
cm gr
cm g d
d
cm g cm mg x d
Al
t
t
52 , 0
/ 7 , 2
/ 41 , 1
/ 41 , 1 / 1410 6 , 10 86 , 2 530
3
2
2 2
= = =
= = =



6.2.2 Daya Ionisasi Partikel Beta
Mekanisme hilangnya partikel beta sama dengan mekanisme pada partikel alfa, yaitu
diserap bahan yang dilewati untuk proses ionisasi dan eksistasi.
Partikel beta akan kehilangan energi 3,4 eV setiap pembentukan satu pasang ion.
Namun karena partikel beta lebih kecil (sekitar 1/7300 dari massa partikel alfa) dan muatan
yang lebih rendah (1/2 dari partikel alfa), maka konsekuensinya partikel beta dalam
sepanjang jejaknya tidak memproduksi pasangan ion per cm sebanyak yang dibentuk
49
partikel alfa. Partikel beta dengan energi 3 MeV mempunyai jangkaun di udara lebih dari
1.000 cm namun hanya mampu menghasilkan beberapa pasangan ion per mm sepanjang
jejaknya.
Ionisasi spesifik (I
s
) partikel beta di udara bervariasi dari 60 sampai 7.000 pasangan
ion per cm. Ionisasi spesifik bernilai besar untuk partikel beta berenergi rendah,
selanjutnya berkurang secara cepat untuk energi yang makin besar, hingga mencapai
minimum pada energi sekitar 1 MeV. Ionisasi spesifik ini berlahan-lahan naik untuk energi
lebih besar dari 1 MeV.
Persamaan ionisasi spesifik ditulis:
W
dx dK
I
s
/
=
(6.6)
dK/dx adalah laju kehilangan energi akibat ionisasi dan eksitasi oleh partkel beta
(MeV/cm) dan W adalah energi rata-rata untuk membentuk satu pasangan ion.
Satu hal yang menarik, karena partikel beta bermuatan listrik dan bergerak dengan
kecepatan tinggi, apabila melintas dekat inti atom, maka gaya elektrostatik inti
menyebabkan partikel beta membelok dengan tajam. Peristiwa ini menyebabkan partikel
beta kehilangan energinya dengan memancarkan gelombang elektromagnetik yang dikenal
sinar-X Bremsstrahlung.

Soal-soal:
1. Tentukan energi minimum suatu antineutrino yang menghasilkan reaksi
+
+ + e n p
2. Tentukanlah energi yang dilepas ketika mengalami tangkapan elektron.
Diketahui massa dan adalah 7,016929u dan 7,0016004u.
Be
7
4
Be
7
4
Li
7
3
3. Inti meluruh ke inti dengan memancarkan beta negatif. Berapakah
energi kinetik maksimum elektron yang dipancarkan. Diketahui massa dan
adalah 22,994466u dan 22,989770u.
Ne
23
Na
23
Ne
23
Na
23
4. Inti atom K
40
memancarkan partikel beta dengan energi 1,32 MeV. Tentukan
jangkauan linier partikel beta di dalam air (
air
= 1 gr/cm
3
).
5. Inti memancarkan partikel beta dengan energi 0,546 MeV. Tentukan tebal
bahan yang diperlukan untuk menahan semua radiasi beta tersebut jika bahan yang
digunakan aluminium (
Sr
90
Al
= 2,7 gr/cm
3
).
50

Anda mungkin juga menyukai