Anda di halaman 1dari 11

Hikayat Simiskin: Sinopsis, Unsur Ekstrinsik dan Intrinsik

Karena sumpah Batera Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian Ia dikenal sebagai si Miskin.
Si Miskin laki-bini dengn rupa kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling
di Negeri Antah Berantah dibawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi
selalu diburu dan diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan
sehingga bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah si
Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya
berjalan mencari rezeki. Demikian seterusnya.
Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak sebagai tempat tinggal, didapatnya
sebuah tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak
cucunya. Dengan takdir Allah berdirilah disitu sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya.
Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna
Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya yang kedua,
perempuan bernama Nila Kesuma.
Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan
menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.Ketika Maharaja Indera
Angkasa akan mengetahui pertunangan putra-putrinya , dicarilah ahli-ahli nujum dari negeri Antah
Berantah.
Kemudian, Markamah menjadi anak angkat nenek kebayan yang kehidupannya berjual bunga.
Alasannya, gubahan bunga Markamah dikenal dengan oleh cahaya chairani yang menjadi sebab
dapat bertemu kembali antara suami-isteri itu.
Karena cerita nenenk kebayan mengenai Raja Mangindera Sari menemukan seorang puteri di bawah
pohon beriingin yang sedang menangkap burung, tahulah Marakarmah bahwa puteri tersebut
adalah adiknya sendiri, maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang jahat itu dibunuhnya.
Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. Denga
kesaktiannya diciptakannya kembali kerjaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya seperti
dahulu kala.
Negeri Antah Barantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja Bujangga
Indera ( saudara Cahaya Chairani )
Akhirnya, Marakarmah pergi kenegeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di mercu
Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi raja di palinggam Cahaya.

Unsur intrinsik :
1. Tema : kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup seseorang yang mengalami banyak
rintangan dan cobaan.
2. Penokohan
Si miskin : penyayang, baik, mudah terpengaruh,pemurah,adil.
Putri Ratna Dewi : penyayang, keras kepala, baik.
Marakarmah : bijaksana, penyayang, bertanggung jawab, baik.
Nila Kesuma : baik, patuh dan penurut.
Cahaya Chairani : baik.
Maharaja indera dewa : iri hati, dengki, jahat.
3. Setting/ latar:
a. Tempat : Ngeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa Sari, Lautan, Tepi pantai pulau raksasa,
Kapal, Negeri Panglinggam Cahaya.
b. Waktu : dahulu kala.
c. Suasana : tegang, mencekam dan ketakutan, bahagia, menyedihkan.
4. Alur : menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal
permasalahan sampai akhir permasalahan.
5. Sudut pandang : orang ketiga serba tahu
6. Amanat :
Seorang pemimpin yang baik adala seorang yang adil dan pemurah.
Hadapi semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati.
Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan , semuua berada di tangan tuhan, manusia hanya
dapat menjalani takdir yang telah di tentukan.
Unsur ekstrinsik
A. Nilai-nilai
1. Nilai Moral
Kita harus bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal dalam hidup kita. Jangan kita terlalu
memaksa kehendak kita kepada orang lain.
2. Nilai Budaya
Sebagai seorang anak kita harus menghormati orang tua. Hendak nya seorang anak dapat berbakti
kepada orang tua.
3. Nilai sosial
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa
pamrih. Hendaknya kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
4. Nilai Agama
Jangan mempercayai ramalan yang belum tentu kebenarannya. Percayalah pada Tuhan bahwa
Dialah yang menentukan segalanya.
5. Nilai Pendidikan
Kita harus saling tolong-menolong terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa
pamrih.

Harry Potter and the Chamber of Secrets
Oleh : J.K Rowling
Penerjemah : Listiana Srisanti

Sinopsis:

Harry Potter menghabiskan liburan tahun pertama sekolahnya bersama bibinya Petunia, paman
Vernon, dan sepupunya Dudley Dursley. Ia membenci paman, bibi, dan sepupunya seperti mereka
membenci Harry. Suatu hari, ia mendapat peringatan agar tidak kembali ke sekolah di tahun
keduanya oleh peri rumah bernama Dobby. Harry tidak menghiraukan itu tetapi si peri melakukan
segala cara agar Harry tidak pergi ke sekolah, bahkan saat Harry sudah kembali bersekolah.
Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar
seseorang berbicara ingin membunuh.
Kamar rahasia telah dibuka lagi. Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar
Slytherin yang tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar muggle (pelajar
bukan keturunan penyihir) membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi
para muggle di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu pernah terbuka dan seorang gadis
meninggal. Sekarang, beberapa pelajar ditemukan dalam keadaan membatu. Seorang keturunan
Slytherin menulis ancaman di depan kamar mandi perempuan yang rusak bertahun-tahun karena
hantu Myrtle Merana. Harry dan teman- temannya mencurigai Draco Malfoy, seorang pelajar dari
asrama Slytherin yang kelihatan sangat senang atas peristiwa ini.

Harry menemukan sebuah buku harian di kamar mandi Myrtle. Buku itu sangat misterius
karena saat ditulisi oleh Harry, buku itu menjawabnya dengan tulisan si pemilik buku sebelumnya.
Ternyata buku harian itu milik Tom Riddle, seorang pelajar lima puluh tahun yang lalu, ia membawa
Harry ke masa lampau, waktu di mana kamar rahasia pernah terbuka. Ia melihat Hagrid dituduh
sebagai penyebab kejadian itu dan dikeluarkan dari sekolah, tetapi ia tetap diijinkan Albus
Dumbledore untuk tinggal di Hogwarts. lalu Harry dan teman- teman mencoba mencari jawaban
dari misteri ini. Hermione mencari segala petunjuk di perpustakaan. Tetapi ia ditemukan dalam
keadaan membatu dengan sebuah kertas di genggaman tangannya yang berisi semua jawaban dari
misteri ini.
Monster yang tinggal di dalam kamar rahasia adalah Basilisk, seekor ular raksasa yang
paling beracun dan sorotan matanya dapat membunuh seseorang. Suara-suara misterius yang sering
ia dengar akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya, karena ternyata ia adalah
seorang parselmouth, seseorang yang berbicara bahasa ular. Harry dan Ron pergi ke kamar itu
untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom Riddle di sana. Ternyata ia adalah Lord
Voldemort yang menggunakan Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Dengan pedang Griffindor yang
dibawa oleh Fawkes, burung phoenix milik Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia
menghancurkan buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya. Ramuan
untuk mereka yang membatu telah selesai dibuat oleh para guru Hogwarts dan mereka kembali
normal. Semua masalah diselesaikan oleh Harry Potter dan semua senang karena ujian ditunda
sebagai hadiah dari sekolah.
UnsurIntrinsik :
1. Tema : Keberanian
2. Alur : Alur Campuran
Harry masuk ke dalam buku milik Tom Riddle yang ia temukan, lalu ia ditunjukkan kembali
kisah terbukanya pintu kamar rahasia lima puluh tahun yang lalu (alur mundur)
Harry mendengar suara-suara gaib I want to kill you yang hanya bias didengar olehnya, lalu
Harry mencari tahu tentang suara itu berasal (alur maju)
3. Setting : Tempat : Rumah, Kamar, Kamar mandi, Sekolah Hogwarts
4. Suasana :
Menakutkan : Ketika Harry mendengar suara yang ingin membunuhnya
Menegangkan : Ketika Harry melawan Ular raksasa
5. Perwatakan :
Harry, pemberani : Ia melawan Lord Voldemort seorang diri
Hermione, pintar : Ia bisa membuat ramuan untuk merubah wajah dan juga menemukan
jawaban dari semua misteri yang ada
Ron, penakut : Ia takut saat Harry mengajaknya ke hutan terlarang dan bertemu dengan laba-
laba raksasa
6. Amanat : Jangan pernah menyerah untuk menyelesaikan suatu masalah, karena
setiap masalah pasti dapat diselesaikan.

Unsur Ekstrinsik :

Nilai persahabatan : Untuk memecahkan misteri ini Harry dibantu oleh kedua
sahabatnya
Nilai keberanian : Dengan keberaniannya, Harry menyelamatkan Ginny dari
Voldemort seorang diri



Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Keberangkatan

1. Judul : Keberangkatan
2. Pengarang : Nh. Dini
3. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
4. Tahun terbit : 2002
5. Tebal buku :191 halaman
2. Sinopsis
Elisa seorang gadis indo yang memiliki nama asli Elisabeth Frisaart. Memiliki keluarga yang tidak
begitu harmonis dengan segudang misteri dibaliknya. Ia memilki saudara lelaki yang bernama Tio
dan saudara perempuan yang bernama Silvi. Ibunya tidak menyayangi anak-anaknya dan sangat gila
harta. Barang Elisa pun sering ingin dimilikinya sehingga hubungan keduanya pun tidak dekat. Elisa
sudah bekerja sebagai pramugari di GIA.

Meski berdarah campuran yang tinggal di Indonesia, Elisa sangat menyukai dan mencintai Indonesia.
Ketika keluarganya memutuskan untuk kembali ke Belanda, karena kesulitan ekonomi dan
sentimentalisme lingkungannya, Elisa tetap memutuskan untuk hidup sendiri di Indonesia.

Suatu ketika, ia berkenalan dan kemudian jatuh cinta kepada seorang pemuda lokal bernama
Sukoharjito, seorang pegawai protokol di istana dan juga saudara sepupu Lansih, sahabat karibnya.
Setelah setahun merajut kasih, tak ada tanda-tanda dari Sukoharjito untuk menikahinya, walau
Sukoharjito sudah mengenalkannya pada keluarga besarnya di Solo. Namun Elisa masih diliputi
tanda tanya yang besar, tiba-tiba Elisa mendapat kabar mengejutkan bahwa Suko akan menikah
dengan keponakan ajudan presiden. Betapa terkejut dan terpukulnya Elisa. Selama ini ia
memberikan segenap hatinya untuk pria tersebut tapi lantas pria tersebut malah meninggalkannya
dan itu membuat hatinya sangat hancur.
Belakangan diketahui bahwa ternyata pernikahan itu dikarenakan si wanita yang sudah hamil
duluan. Betap terkejutnya Elisa dan sahabat-sahabatnya mendengar hal itu. Lansih mengatakan
betapa beruntungnya Elisa tidak sampai kebablasan seperti wanitai itu, sejauh-jauhnya Elisa hanya
dicium. Elisa sendiri memang tidak mengikuti gaya pergaulan gadis Indo yangpergailannya lebih
bebas. Elisa memegang teguh adat Indonesia yang hanya akan menyerahkan kegadisan setelah
menikah.

Selain masalah percintaan, Elisa juga dihantui masalah siapa ayah kandungnya, sebab berdasarkan
cerita yang ia dapat, ibunya adalah seorang petualang cinta, meski sudah menikah. Rangkaian cerita
menuntunnya menemukan Talib, pelukis yang dulu diangkat oleh ayahnya, Fred Frisaart, dan
ternyata jatuh cinta pada ibunya. Talib muda sangat menyayangi Elisa dan turut mengasuhnya
selama di Surabaya sebelum keluarga Frisaart pindah ke Jakarta. Itulah mengapa Elisa sempat
mengira Talib adalah ayahnya.

Setelah terpuruk karena patah hati, Elisa sempat kehilangan gairah hidupnya. Hingga suatu hari ia
berkenalan dengan Gail, seorang wartawan asing yang bertugas di Jakarta. Gail sendiri ternyata
menaruh hati pada Elisa. Namun, dikala hendak menjalin kasih, Elisa malah memutuskan untuk
kembali ke Belanda, mengikuti keluarganya. Gail sangat sedih tapi tidak berarti dia menjadi patah
arang. Sebelum Elisa berangkat, ia menitipkan sebuah karangan bunga berisi uang 100 dolar-nya
yang terisisa agar Elisa segera mengirim kabar padanya begitu tiba di Belanda.
3. Unsur intrinsik novel
Tema : Tema novel keberangkatan ini adalah Pencaharian jati diri.
Alur
Alur yang terdapat dalam novel ini adalah alur maju dan alur mundur. Berikut ini adalah kutipan
dari :

Alur Maju
Dalam pencaharian tentang asal-usulku yang sebenarnya, aku menemukan mata rantai yang
pertama. Aku bertemu dengan seorang pastur berkulit putih yang bernama Rama Beick. Dia adalah
salah satu tetanggaku sewaktu aku kecil, ketika masih tinggal di rumah kami di Surabaya.
sebulan kemudian, aku bertemu dengan kakak perempuanku yang juga kabur dari rumah karena
tidak tahan lagi dengan perlakuan ibuku yang terlalu arogan. Aku menemukan kakakku berkat
bantuan Rudi.
Alur Mundur
Dari masa kecilku, aku selalu bersama pembantu. Dapat dikatakan pembantulah yang
membesarkan aku, waktu itu aku belum menyadari, tetapi kata orang, serasa mudahnya ibu menjadi
intaian banyak laki-laki. Dan Talib, sejak aku lahir hampir dia yang menjadi pengasuhku. Aku dibawa
kemana-mana, aku selalu bersamanya. Bila malam-malam saat aku sakit, bukan ibu yang
menamaniku. Ibu entah dimana, tidur dikamar sendirian atau bersama laki-laki, atau bahkan
berdansa digedung pertemuan kota. Itulah gambaran masa kecilku yang suram, yang tak pernah
merasakan perawatan dari ibu kandungku sendiri.
Alur cerita novel keberangkatan ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu terdiri dari tahapan eksposisi atau
perkenalan, tahap peristiwa mulai bergerak atau complication, tahap konflik, puncak cerita atau
klimaks, tahap penyelesaian konflik, dan tahap keputusan konflik. Rinciannya sebagai berikut.
1. Tahap perkenalan (eksposisi)
Elisa frissat adalah gadis peranakan indo yang berkerja sebagai pramugari di GIA yang sangat
mencintai tanah indonesia ini.memiliki latar belakang keluarga yang amburadul dan seorang ibu
yang berkelakuan keras. Elisa memiliki dua orang adik dan ayah yang terlalu pengecut yang selalu
mengalah dari istrinya.
2. Tahap peristiwa mulai bergerak (complication)
Elisa meninggalkan rumah karena tidak sanggup lagi menerima perlakuan ibunya yang sangat
keterlaluan. Elisa mengawali kemandiriannya dengan pindah ke perumahan rajawali yang
merupakan sebuah perumahan yang diperuntukan untuk karyawan GIA bersama keempat teman
serumahnya. Elisa berkenalan dengan Sukoharjito yang merupakan saudara sepupunya Lansih dan
berhubungan dekat dengan Sukoharjito hingga jatuh cinta.
3. Tahap puncak konflik (klimaks)
Elisa mengetahui bahwa ayah yang selama ini dikenalnya bukan ayah kandungnya. Elisa kecewa
tehadap ibunya yang semasa muda selalu mempermainkan dan menhianati laki-laki. Elisa juga
mendapat penhianatan dari sukoharjito, pria yang diharapkan akan menjadi suaminya.
4. Tahap penyelesaian
Elisa mencoba mencari tau asal usulnya dengan mencari dan menemukan orang orang yang pernah
berhubungan dengan masa kecilnya. Elisa mencoba untuk melupakan Sukoharjito yang telah tega
meninggalkanya dan menikah dengan gadis lain yang telah hamil duluan.
5. Tahap keputusan konflik (ending)
Elisa senang dan merasa gembira setalah mengetahui siapa ayah kandungnya. Namun meski
mengetahui semua masa lalu kehidupannya dulu, Elisa memutuskan untuk pindah ke belanda untuk
kembali kepada ibu, adik-adiknya serta ayah tirinya, Elisa meninggalkan semua pekerjaannya sebagai
pramugari, sahabatya, Talib yang kemungkinan besar ayah kandungnya, rasa sakit hatinya terhadap
Sukoharjito dan bumi Indonesia yang sangat dicintainya.
Penokohan

1. Elisa: pengiba, pendiam, sabar. Terlihat dari kutipan berikut.
sekali lagi hatiku dilimpahin perasaan iba yang tidak dapat kutaksirkan.
aku menjadi pendiam dan dingin karena tidak banyak diberi kesempatan buat mengatakan isi hati
aku harus bersabar lagi untuk menerima datangnya pinangan.
2. Lansi: sabar dan teliti. Terlihat dari kutipan berikut.
dengan teliti dan sabar, setiap kali ada sesuatu yang harus diterangkannya tanpa keangkuhan dia
memberitahuku.
3. Ibu: matrealistis. Terlihat dari kutipan berikut.
... apabila ibuku, dimatanya hanyak uang dan kebendaanlah yang tak terhitung didunia ini.
4. Wati: lemah lembut dan keibuan. Terlihat dari kutipan berikut.
namanya wati sifatnya lemah lembut keibuan.
5. Ayah Elisa: penyanyang, pengecut dan baik hati. Terlihat dari kutipan berikut.
ada kalanya perhatian ayah nampak penuh kesayangan kepadaku, .
dengan tenangnya ayah melihat ibuku memukulin aku. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Tak selangkah pun dia berajak dari tempat duduknya buat menolongku.
namun ayahku yang baik tidak tega meninggalkan aku seorang diri di negeri ini .
6. Suku harjito: pengecut, tidak tegas terlihat dari kutipan berikut.
melihat sikapnya yang demikan, bagi dia pengecut. Tidak berani terus terang kepadamu
sekali lagi hal itu menujukkan kelemahannya. Dia memang bukan laki-laki yang tegas. Kata Ana
7. Rama beick: ramah dan tidak sombong, sabar. Terlihat dari kutipan berikut.
. Dalam suara yang meggelegar tetapi ramah dan tanpa kesombongan.
tak sekali pun menyela. Jari-jari kedua tangannya bertemu merupakan tangkupan yang menujukan
kesabaran.
8. Tuan Sayekti: baik, pekerja keras, gigih, ramah dan saleh terlihat dari kutipan berikut.
. Bagaimana tuan Sayekti memperoleh hartanya dengan jalan keras dan kegigihan yang jarang
terdapat pada suku bangsa jawa.
orangnya ramah terbuka. Nanpak beribadah dan shaleh.
9. Talib: pemarah, pendiam, pasrah. Terlihat dari kutipan berikut.
tapi talib menjadi pansif. Seperti tidak ada kemauan lagi buat hidup. Kemudian menjadi
pemarah,.
sifatnya pendiam,.
. Dapat merubah sikapnya yang pasif dan pasrah kepada nasib itu.
10. Silvi: baik dan pengertian. Terlihat dari kutipan berikut.
Silvi adalah satu-satunya anggotan keluarga dan kerabat yang memanggil Elisa tanpa akhiran ye di
belakang namanya. Silvi mengetahui bahwa elisa lebih suka panggilan nama biasa, seperti orang-
orang Indonesia tulen. Hanya Silvi yang mengindahkan elisa.
Gaya bahasa:

1. Personifikasi: kulitnya putih kecoklatan, karena terlalu lama dimakan matahari kahtulistiwa.
2. Metafora: tubuhnya yang mungil terselip diantara gerombalan itu, seolah-olah sebuah perahu kecil
yang terobang-ambing oleh dasarnya arus
3. Hiperbola: kegagalan tubuh dan wajahnya seakan tercetak tepat itu menjalankan kerja jabatanya.
4. Perupamaan: dia seperti batang pohon yang bagus, tapi rimbun daunya untuk dapat dipergunakan
sebagai penolah panas matahari.
Amanat
Apapun asal usul kita, meskipun pahit dan menyedihkan kita harus tetap menerimanya. Meskipun
kita memiliki ibu yang kurang memperhatikan kita, kita juga harus menerima keadaan tersebut
dengan berpikir positif.
Dalam menghadapin masalah kita tak boleh cepat berputus-asa, karena selalu ada jalan keluar
untuk setiap masalah yang dihadapin dan kita juga harus percaya bahwa akan selalu ada hikmah dari
sesuatu setiap masalah yang kita hadapin.
Latar
Latar tempat:
Dibandara pabaen dan imigrasi, dibandaran bagian penerangan, dibandaran diruang pasang,
bandaran diruang tunggu di pelabuhan udara.
Latar waktu:
Siang hari sore hari dan malam hari
Lataar suasana:
Bahagia, sedih, suka, marah
Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah pengarang sebagai orang ketiga, diman
pengarang menepakan diri luar cerita. Dalam posisi ini pengarang meyerotin semua yang dilakukan
oleh semua tokoh dalam cerita.
4. Unsur Ekstrinsik
1. Nilai agama
Cerita novel keberangkatan ini mengandung nilai agama. Ini dapat kita lihat dari kutipan berikut.
orangnya ramah terbuka. Nanpak beribadah dan shaleh.
2. Nilai moral
Mengandung nilai moral terlihat dari kutipan berikut.
. Dalam suara yang meggelegar tetapi ramah dan tanpa kesombongan.

Anda mungkin juga menyukai