Paramitha Daniel PDF
Paramitha Daniel PDF
a 2
Ket : contoh dengan dua alternatif
=
=
m
i
ij
ij
ij
x
x
r
1
2
11
11
2. Menghitung matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.
Persamaan 3 digunakan untuk menghitung matriks ternormalisasi terbobot,
maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai bobot yang merepresentasikan
preferensi absolute dari pengambil keputusan. Nilai bobot preferensi
menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap kriteria atau subkriteria pada
persamaan 2.
................(2)
................(3)
Tabel 2.2 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot
alternatif subkriteria Subkriteria subkriteria subkirteria
a 1 w1. r11 w2. r21 w3. r31 w4. r41
a 2 w1. r12 w2. r22 w3. r33 w4. r24
3. Menghitung matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.
Solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dapat ditentukan berdasarkan
rating bobot ternormalisasi. Perlu diperhatikan syarat pada persamaan 4 dan 5
agar dapat menghitung nilai solusi ideal dengan terlebih dahulu menentukan
apakah bersifat keuntungan (benefit) atau bersifat biaya (cost).
....................(4)
....................(5)
dimana ,
( ); , , ,
2 1
+ + + +
=
n
y y y A
( ); , , ,
2 1
=
n
y y y A
=
+
biaya atribut adalah j jika ; min
keuntungan atribut adalah j
; max
ij
i
ij
i
j
y
jika
y
y
12
12
Tabel 2.3 Solusi Ideal Positif
Catatan : misalnya semua kriteria adalah kriteria keuntungan
Tabel 2.4 Solusi Ideal Negatif
4. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal
positif dan matrik solusi ideal negatif.
Jarak antara alternatif A
i
dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai:
.................. (6)
Jarak antara alternatif A
i
dengan solusi ideal negatif dirumuskan sebagai:
...................(7)
Tabel 2.5 Separasi Positif
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
Alternatif
= (
= (
=
+ +
=
n
j
ij i i
y y D
( ) ;
1
2
=
=
n
j
i ij i
y y D
13
13
Tabel 2.6 Separasi Negatif
5. Menghitung nilai preferensi untuk setiap alternatif.
Nilai preferensi (Vi) untuk setiap alternatif (8).
.................(8)
Nilai V
i
yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif A
i
lebih dipilih.
Tabel 2.7 Nilai Prefernsi Tiap Alternatif
H. Penelitian Terkait
Penelitian dengann menggunakan metode TOPSIS telah banyak digunakan
pada penelitian-penelitian sebelumnya dalam pembuatan keputusan. Nainggolan
(2007), menyimpulkan bahwa metode TOPSIS yang diterapkan pada PT
INDRACO SURABAYA dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan
Alternatif
= (
= (
Alternatif
)
;
+
+
=
i i
i
i
D D
D
V
14
14
perekrutan sumber daya manusia untuk lowongan yang ada pada perusahaan
sehingga meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan.
Lestari (2008), mengatakan bahwa metode TOPSIS mampu memberikan
rekomendasi alternatif keputusan pemilihan karyawan terbaik berdasarkan dari
bobot kriteria dan penilaian kerja karyawan. Tanius (2010), membuat sebuah
aplikasi sistem yang dibuat dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mengambil
keputusan, tetapi tidak untuk menggantikan penilaian dan tidak ditekankan untuk
membuat keputusan dan kriteria yang menjadi parameter dalam mengambil
keputusan sifatnya statis.
Lestari (2011), menyimpulkan bahwa metode TOPSIS lebih tepat untuk
menyelesaikan permasalahan multi dimensi seperti pada perekrutan penerimaan
calon karyawan, dengan banyak kriteria sebagai komponen penilaian untuk setiap
alternatif (calon karyawan)untuk implementasi metode TOPSIS dalam perekrutan
penerimaan calon karyawan memiliki kelemahan yaitu tidak bisa digunakan untuk
melakukan penilaian jika yang dinilai hanya satu calon karyawan.
Fatmi (2011), menerapkan metode TOPSIS yang mampu menghasilkan
keputusan siswa yang berhak mengikuti ujian perekrutan beasiswa Departemen
Agama dan dengan sistem ini waktu pengerjaan penyeleksian siswa lebih efesien.
Dari beberapa penelitian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
metode TOPSIS yang digunakan, dapat membantu di dalam menyelesaikan
masalah-masalah terkait dengan multikriteria. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengembangkan lebih jauh terkait dengan metode TOPSIS. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode TOPSIS untuk perekrutan tenaga
15
15
kerja pada PT PLN (Persero) Wilayah Kota Gorontalo. Dengan perhitungan yang
dilakukan berdasarkan nilai yang ada pada subkriteria untuk tiap kriteria. Pada
penelitian ini dibuat dengan konsep fleksibel sehingga subkriteria, kriteria, nilai
rentang max dan minimal untuk tiap kriteria serta nilai bobot bobot dapat diubah
berdasarkan keinginan dari pengambil keputusan.
16
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah PT PLN (Persero) Wilayah SULTENGGO
CABANG Gorontalo yang beralamat di Jl.Jendral Sudirman Kota Gorontalo.
Pada Tanggal 1 januari 1961, dibentuk BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum
perusahaan Listrik Negara) yang bergerak dibidang listrik, gas dan kokas. Tanggal
1 januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan Negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara(PLN) yang mengelola tenaga listrik dan perusahaan
Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas mesin pembangkit
tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.
Tahun 1972, pemerintah Indonesia menetapkan status perusahaan listrik
Negara (PLN) sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN). Tahun 1990
melalui peraturan pemerintah no 17. PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa
ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sector
swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan
kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan.
17
17
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen. Menurut Danim (dalam Ardhana, 2008), penelitian
eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect
relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental
dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau
lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Selanjutnya akan
dipaparkan karakteristik penelitian eksperimen, yaitu sebagai berikut : (Ardhana,
2008).
1. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib
ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol,
memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi
hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian.
4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan
penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan.
18
18
5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
C. Sumber Data
Dalam sistem pendukung keputusan perekrutan tenaga kerja ini sumber data
yang didapat terdiri atas data internal dan data eksternal. Data internal merupakan
data yang berasal dari dalam organisasi. Sedangkan data eksternal merupakan data
yang berasal dari luar organisasi. Pada penelitian ini data eksternal berupa surat
keputusan direksi PT PLN tentang rekrutmen pegawai, dan yang dikategorikan
sebagai data internal adalah sebagai berikut :
a Data kriteria penerimaan tenaga kerja
Data kriteria terdiri dari perekrutan berkas, hasil tes fisik, hasil tes
akademik, hasil tes psikotes, hasil tes kesehatan, dan hasil tes wawancara.
b Data subkriteria
Sumber data subkriteria untuk seleksi berkas, tes fisik, akademik,
kesehatan dan wawancara diperoleh dengan wawancara pada bagian sumber daya
manusia pada PT PLN, sedangkan untuk subkriteria psikotes sumbernya berasal
dari internet (http://www.e-jurnal.com/mengenal-dan-memahami-psikotes-lebih-
jauh/), dikarenakan tidak tersedianya data mengenai subkriteria pada tes ini.
1) Subriteria untuk seleksi berkas yaitu :
a) Riwayat Hidup (CV)
19
19
b) Fotocopy Ijazah Regalisir
c) Fotocopy SKHUN nilai rata-rat 65
d) Fotocopy Raport
e) Fotocopy Akte Kelahiran
f) Fotocopy KTP
g) Pas Photo warna 4 x 6 3 lembar
h) Surat Pernyataan berbadan sehat
i) Surat Pernyataan berkelakuan baik
j) Surat Pernyataan belum menikah
k) Surat Pernyataan tidak terkait instansi lain
2) Subriteria untuk tes fisik yaitu :
a) Tinggi badan minimal 155 cm
b) Berat badan
c) Berat Badan Proposional terhadap tinggi (BMI maks 28)
d) Lingkar perut minimal 80 cm
e) Lari 2000 Meter / maks 13 menit
f) Ketunaan Fisik
g) Tes Ketinggian minimal 2 Meter
h) Tidak memiliki Tato
i) Tidak bertindik
3) Subriteria untuk tes akademik yaitu
a) Matematika
b) Fisika
20
20
c) Bah.Indonesia
d) Bah. Inggris
4) Subriteria untuk tes psikotes yaitu :
a) Tes Intelegensi
b) Performance Test
c) Personality Test
5) Subriteria untuk tes kesehatan yaitu :
a) Pemeriksaan mata
b) Pemeriksaan jantung,
c) Pemeriksaan THT
d) rotgen
e) tes pendengaran(keseimbangan)
f) Pemeriksaan kolesterol
g) Pemeriksaan urine
h) Pemeriksaan pernapasan
6) Subriteria untuk tes wawancara yaitu:
a) Integritas
b) Adaptasi
c) IMPACT
D. Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini metode wawancara yang dilakukan lebih
menitikberatkan bagaimana prosedur melakukan perekrutan tenaga kerja,
21
21
Hasil dari wawancara yaitu data kriteria yang digunakan dalam perekrutan
tenaga kerja dan data subkriteria untuk tiap kriteria yang ada.
2 Kepustakaan (Literature)
Cara ini dilakukan untuk mendapatkan dasar-dasar referensi yang kuat
bagi penyusun guna membantu penyelesaian laporan. Dengan mengumpulkan
dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan metode TOPSIS. Sumber
literatur berupa buku teks, paper, jurnal, karya ilmiah, dan situs-situs
penunjang lainnya.
E. Tahapan Penelitian
Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan penyusun dalam proses
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap penelitian ini penulis melakukan persiapan penelitian berupa
kebutuhan untuk penelitian yang terdiri dari tinjauan pustaka dan software
maupun hardware yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini. Hasil
yang diharapkan pada tahap ini adalah tinjauan pustaka berupa buku-buku
referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dan software serta hardware
yang akan dibutuhkan dalam penelitian sudah tersedia.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data berupa data kriteria
penerimaan tenaga kerja, data calon tenaga kerja, data bobot kriteria, dan data
nilai kriteria. Hasil yang diharapkan pada tahap ini adalah data yang
22
22
dikumpulkan bisa tersedia sehingga bisa berguna untuk mengetahui
bagaimana proses sistem yang sedang berjalan.
3. Analisis Sistem
Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap sistem yang ada
berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan sebelumnya. Hasil
yang diharapkan pada tahap ini adalah penulis mengetahui dan memahami
sistem yang sedang berjalan sehingga bisa menjadi acuan pada perancangan
sistem yang baru.
4. Perancangan Sistem
Pada tahap ini dilakukan penyusunan proses, data, aliran proses dan
hubungan antar data yang paling optimal dan memenuhi kebutuhan pihak
yang terkait sesuai dengan hasil analisa kebutuhan. Hasil yang diharapkan
pada tahap ini adalah bisa merancang sebuah sistem baru berdasarkan hasil
dari analisa sistem yang ada.
5. Pembuatan Sistem
Pada tahap ini, penulis akan membuat sistem berdasarkan rancangan
yang telah dibuat. Hasil yang diharapkan yaitu sistem yang telah dirancang
bisa dibuat dan diimplementasikan dengan baik.
6. Dokumentasi
Pada tahap ini penulis membuat dokumentasi terhadap penelitian yang
dilakukan berupa bentuk laporan. Hasil yang diharapkan yaitu laporan yang
berisi tentang tahapan penelitian yang dibuat secara benar, lengkap, dan jelas.
23
23
Adapun tahapan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Tahapan penelitian
Mulai
Kepustakaan Wawancara Arsip
PT PLN
KOTA
GORON-
TALO
Jurnal,
Buku,
Internet
Analisis Kebutuhan Input
Analisis Kebutuhan Proses
Analisis kebutuhan Output
Analisis Kebutuhan Pengguna
Selesai
Persiapan Penelitian
Analisis Sistem
Penyusunan Laporan
Perancangan Sistem
Desain Sistem
Implementasi & Pengujian
24
24
F. Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tahapan Maret April Mei Juni Juli
Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Pembuatan Sistem
Dokomentasi
25
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Sistem
Perekrutan tenaga kerja tidak hanya didasarkan pada kriteria tertentu
misalnya pendidikan, tetapi juga melibatkan beberapa kriteria seperti hasil
perekrutan berkas, tes fisik, tes akademik, tes psikotes, tes kesehatan, dan
wawancara. Pengambil keputusan sering kali mendapat kesulitan dalam
menentukan calon tenaga kerja baru yang akan direkrut karena memiliki beberapa
kriteria (multiple criteria decision making) selain itu kriteria kriteria yang ada
saling berpengaruh. Salah satu contoh kesulitannya yaitu pengambil keputusan
sulit untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas dan keputusan yang
diambil lebih subjektif.
Untuk mengatasi hal tersebut maka penulis bermaksud menganalisis proses
perekrutan tenaga kerja sehingga mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan
keputusan yang diambil lebih obejektif .Pada penelitian ini dibangun sebuah
sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS, karena metode
TOPSIS merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria,
sehingga hasil akhirnya dapat membantu pihak PT PLN dalam menyelesaikan
calon tenaga kerja. Alternatif akan dirangking berdasarkan besarnya nilai
kedekatan relatif suatu alternatif terhadap solusi ideal positif. Hasil perangkingan
dijadikan sebagai referensi bagi pengambil keputusan untuk memilih solusi
terbaik yang diinginkan.
26
26
a. Analisis Kebutuhan Input
Dalam membangun sistem pendukung keputusan untuk rekrutmen tenaga
kerja dengan metode TOPSIS diperlukan data kriteria, data subkriteria, data nilai,
dan data bobot. Untuk pemberian nilai bobot tergantung pada pengambil
keputusan.
b. Analisis Proses
Pada proses sistem, User disini sebagai pengambil keputusan. Sistem akan
mengolah data pelamar serta nilai awalnya. Proses perhitungan dengan metode
TOPSIS dimulai dari menentukan matriks keputusan ternormalisasi, matriks
keputusan ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif dan negatif, separasi positif
dan negatif dan nilai preferensi. Proses perhitungan dengan menggunakan metode
TOPSIS sebagai berikut :
a. Seleksi berkas
Pada tahap ini diperiksa apakah berkas lengkap atau tidak, jika tidak
maka pihak PT.PLN akan mengkonfirmasikan kembali soal kelengkapan
berkas untuk dilengkapi jika memang berkas tersebut tidak ada maka peserta
dinyatakan gugur untuk tes perekrutan berkas, dan jika berkas lengkap maka
peserta akan mendapat pemberitahuan dari PT.PLN untuk mengikuti tahapan
tes selanjutnya. Pada tabel 4.1 merupakan contoh data pelamar yang sudah
dinyatakan lulus seleksi berkas
27
27
Tabel 4.1 Data Pelamar
b. Tes Fisik
Setelah berkas dari pelamar diatas dinyatakan lulus maka dilanjutkan
dengan seleksi tes fisik. Data nilai awal untuk tahap tes fisik terdapat pada
grafik dibawah ini
Gambar 4.1 Grafik Nilai Awal Tes Fisik
No Nama
1 Ilham Gunawan
2 Kiky Hartanto
3 Rahmat Hidayat
4 Sadam Sitorus
5 Lukman Melay
6 Tono Harmain
7 Risky Rahmat
8 Ismail Djafar
9 Iwan Cahyo
10 Gery Bastian
28
28
Setelah ada nilai awal hasil dari pelaksanaan tes fisik maka selanjutnya
proses perhitungan dengan metode TOPSIS yang dimulai dari menentukan
matriks ternormalisasi, matriks ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif
dan negatif, separasi positif dan negatif serta nilai prefensinya. Hasil
perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes fisik dapat dilihat pada
gambar grafik 4.2 sampai 4.6.
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.2 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Fisik
29
29
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.3 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Fisik
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.4 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Fisik
30
30
Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik
yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi ideal negatif terdiri
dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.
4. Separasi positif dan negatif
Separasi positif merupakan jarak alternatif dari solusi ideal positif, sedangkan
separasi negatif merupakan jarak alternatif dari solusi ideal negatif
Gambar 4.5 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Fisik
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
Separasi Positif
Separasi negatif
31
31
5. Nilai preferensi
Gambar 4.6 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Fisik
Dari hasil perhitungan maka pelamar yang dinyatakan lulus dan bisa lanjut ke
tahap tes selanjutnya adalah ilham, kiki, sadam, tono, risky, ismail, dan
lukman.
c. Tes Akademik
Tahap tes akademik merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes fisik. Data nilai awal untuk tahap tes akademik terdapat pada gambar
grafik 4.7 dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes
akademik dapat dilihat pada gambar grafik 4.8 sampai 4.12.
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
i
l
h
a
m
k
i
k
i
r
a
h
m
a
t
s
a
d
a
m
t
o
n
o
r
i
s
k
y
i
s
m
a
i
l
i
w
a
n
g
e
r
y
l
u
k
m
a
n
Nilai preferensi
ilham
kiki
rahmat
sadam
tono
risky
ismail
iwan
32
32
Gambar 4.7 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Akademik
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.8 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Akademik
0
5
10
15
20
25
MATEMATIKA FISIKA B. INDO B.INGGRIS
ilham
Kiki
ISMAIL
Sadam
Tono
Risky
Lukman
33
33
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.9 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Akademik
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.10 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Akademik
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
Solusi Ideal Positif
Solusi Ideal negatif
34
34
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.11 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Akademik
5. Nilai preferensi
Gambar 4.12 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Akademik
35
35
Dari hasil perhitungan maka pelamar bernama risky dan lukman
dinyatakan tidak lulus dan tidak bisa lagi untuk lanjut ke tahap tes
selanjutnya.
d. Tes Psikotes
Tahap tes psikotes merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes akademik. Data nilai awal untuk tahap tes psikotes terdapat pada gambar
grafik 4.13 dibawah ini, dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS
untuk tes psikotes dapat dilihat pada gambar grafik 4.14 sampai 4.18.
Gambar 4.13 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Psikotes
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.14 Grafik matriks ternormalisasi untuk tes psikotes
36
36
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.15 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Psikotes
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.16 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Psikotes
37
37
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.17 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Psikotes
5. Nilai preferensi
Gambar 4.18 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Psikotes
38
38
Dari hasil perhitungan maka pelamar bernama tono dinyatakan tidak
lulus dan tidak bisa lagi untuk lanjut ke tahap tes selanjutnya.
e. Tes Kesehatan
Tahap tes kesehatan merupakan tahap tes yang dilakukan setelah tahapan
tes psikote. Data nilai awal untuk tahap tes kesehatan terdapat pada gambar
grafik 4.19, dan hasil perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes
kesehatan dapat dilihat pada gambar grafik 4.20 sampai 4.24.
Gambar 4.19 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Kesehatan
39
39
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.20 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Kesehatan
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.21 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Tes Kesehatan
40
40
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.22 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Kesehatan
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.23 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Kesehatan
41
41
5. Nilai preferensi
Gambar 4.24 Grafik Nilai Preferensi Untuk Tes Kesehatan
Dari hasil perhitungan maka semua pelamar dinyatakan lulus dan bisa
lagi untuk lanjut ke tahap tes selanjutnya.
f. Wawancara
Tahap wawancara merupakan tahap setelah tes kesehatan. Data nilai awal
untuk tes wawancara dapat dilihat pada gambar grafik 4.25, dan hasil
perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk tes wawancara dapat dilihat
pada gambar grafik 4.26 sampai 4.30.
Gambar 4.25 Grafik Nilai Awal Untuk Tes Wawancara
0
1
2
3
4
5
6
INTEGRITAS ADAPTASI IMPACT
Ilham
Kiki
Ismail
Sadam
42
42
1. Matriks ternormalisasi
Gambar 4.26 Grafik Matriks Ternormalisasi Untuk Tes Wawancara
2. Matriks ternormalisasi terbobot
Gambar 4.27 Grafik Matriks Ternormalisasi Terbobot Untuk Tes Wawancara
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
INTEGRITAS ADAPTASI IMPACT
Ilham
Kiki
Ismail
Sadam
43
43
3. Solusi ideal positif dan negatif
Gambar 4.28 Grafik Solusi Ideal Positif Dan Negatif Untuk Tes Wawancara
4. Separasi positif dan negatif
Gambar 4.29 Grafik Separasi Positif Dan Negatif Untuk Tes Wawancara
44
44
5. Nilai preferensi
Gambar 4.30 Grafik Nilai preferensi untuk tes wawancara
Dari hasil perhitungan maka urutan rangkingnya yaitu ilham, sadam,
ismail, dan kiki. Hasil tersebut akan menjadi rekomendasi bagi pengambil
keputusan dalam proses perekrutan calon tenaga kerja.
c. Analisis Kebutuhan Output
Pada penelitian ini output yang dihasilkan adalah sebuah alternatif calon
tenaga kerja yang akan direkrut. Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai
dari calon tenaga kerja yang memiliki nilai tertinggi ke calon tenaga kerja yang
memiliki alternatif terendah.
45
45
d. Analisis Pengguna
Pada penelitian ini aplikasi yang di rancang khusus bekerja pada level
manajer sehingga tidak membutuhkan manajemen user yang begitu rumit, setiap
user yang menggunakan aplikasi ini mempunyai hak akses penuh terhadap setiap
menu yang ada pada aplikasi ini, namun tidak terhadap pemberian nilai kepada
masing-masing calon peserta dan juga kriteria yang di gunakan, hal ini disebabkan
karena sistem ini secara otomatis akan menyesuaikan dengan isi file yang di
import. User hanya dapat mengatur nilai max, nilai min dan nilai bobot untuk
subkriteria.
2. Perancangan Sistem
a. Skema sistem
Gambar 4.31 Skema Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Tenaga Kerja
46
46
Berikut adalah uraian dari skema sistem diatas :
a. Sumber data
- Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal (Suciawan,2012). Pada penelitian ini yang
menjadi data internal yaitu data kriteria, data sub kriteria, data calon tenaga
kerja, dan data nilai.
- Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang
ada di luar organisasi (Suciawan,2012). Pada penelitian ini yang menjadi
data eksternal adalah surat keputusan direksi PT PLN tentang sistem
rekrutmen pegawai tahun 2008.
- Data Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan penggabungan dari data internal dan data
eksternal. Proses data ekstraksi akan menghasilkan database sistem
pendukung keputusan. Data ekstraksi meliputi : import file, meringkas,
menyaring dan mengkondensasi data yang menghasilkan laporan dari data
yang ada di database (Lahinta, 2008). Pada dasarnya ekstraksi berisi file
file penting, rangkuman, filtrasi standarisasi, dan kondensasi data. Ekstraksi
juga terjadi ketika pengguna menghasilkan laporan laporan dari data di
dalam database DSS (Turban, dkk., 2005).
47
47
b. Sistem Manajemen Basis Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data
yang relevan untuk disituasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
sistem manajemen database(DBMS) (Turban, dkk., 2005).
Data Base Management System (DBMS) merupakan komponen penting
dari suatu sistem pendukung keputusan, karena terdapat perbedaan kebutuhan
data. Database merupakan mekanisme integrasi berbagai jenis data internal dan
eksternal (Tanius, 2010). Pada penelitan ini dibutuhkan manajemen basis data
karena dengan adanya DBMS dapat mengombinasikan berbagai data melalui
pengambilan ekstraksi data, dapat menambahkan sumber data secara cepat dan
mudah, dan mengelola berbagai variasi data.
c. Sistem Manajemen Basis Model
Subsistem manajemen model merupakan paket perangkat lunak yang
memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model
kuantitatif lainnya yang membrikan kapabilitas analitik dan manajemen
perangkat lunak yang tepat (Kusrini, 2007).
d. Antarmuka(interface)
Menurut Lahinta (2008), Rancangan dialog dari sistem pendukung
keputusan bertujuan untuk memudahkan terjadinya interaksi antara pengguna
dengan sistem.
48
48
b. Perancangan Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah sebuah diagram sederhana yang mengambarkan
hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakiliki keseluruhan sistem
(Kristanto, 2008).
Gambar 4.32 Diagram Konteks SPK Perekrutan Tenaga Kerja
c. Perancangan Data Flow Diagram (DFD) Level 0
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2008).
Manager
Area
Data Pelamar
Data Kriteria
Data Subkirteria
Laporan Hasil Perekrutan
0
Sistem Pendukung
Keputusan
Perekrutan Tenaga
Kerja
Direktur
49
49
kriteria
Subkriteria
Personal
Nilai
Gambar 4.33 DFD Level 0 SPK Perekrutan Tenaga Kerja
d. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat,
disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan
jenis informasi yang sama (Fatta, 2007).
Manager
Area
1 p
INPUT
DATA
Data Pelamar
Data Kriteria
Data Subkriteria
Data Kriteria
Data Subkriteria
Data Pelamar
2 p
PROSES
TOPSIS
3 p
LAPORAN
Hasil
Solusi _ideal
Laporan Hasil
Perekrutan tenaga Kerja
Data Subkriteria
Nilai
Solusi_ideal
Nilai preferensi
Direktur
Nilai
Data Kriteria
Data Personal
Solusi_ideal
Hasil
Data Subkriteria
Data Kriteria
Data Personal
50
50
Gambar 4.34 ERD Penerapan Metode TOPSIS Untuk Perekrutan Tenaga Kerja
Berikut adalah penjelasan diagram entity relationalship pada tabel-tabel yang
ada :
a. Hubungan antar tabel kriteria dan tabel subkriteria adalah one to many karena
1 kriteria mempunyai banyak subkriteria.
b. Hubungan antar tabel personal dan tabel subkriteria adalah one to many
karena 1 personal mempunyai banyak subkrieria.
c. Hubungan antar tabel personal dan tabel nilai adalah one to many karena 1
personal mempunyai banyak nilai.
51
51
d. Hubungan antar tabel nilai dan tabel subkriteria adalah one to one karena 1
nilai mempunyai 1 subkriteria.
e. Hubungan antar tabel subkriteria dan tabel solusi_ideal adalah one to one
karena 1 subkriteria mempunyai 1 solusi_ideal.
f. Hubungan antar tabel personal dan tabel hasil adalah one to one karena 1 nilai
personal mempunyai 1 hasil.
e. Rancangan Struktur Tabel
Tabel 4.2 Rancangan tabel kriteria
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_kriteria Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama kriteria
3 r_max double 4 rentang maximum
4 r_min double 4 rentang minimum
Tabel 4.3 Rancangan tabel Sub Kriteria
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_subkriteria Char 4 primary key
2 id_kriteria Char 4 foreign key
3 nama Char 20 nama sub kriteria
4 bobot Double 2 bobot subkriteria
Tabel 4.4 Rancangan tabel Solusi Ideal
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id_subkriteria Char 4 foreign key
2 sip double 6 solusi ideal positif
3 sin double 6 solusi ideal negatif
Tabel 4.5 Rancangan tabel Hasil
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
52
52
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
3 nilai_akhir double 6 hasil akhir perhitungan topsis
Tabel 4.6 Rancangan tabel Personal
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
Tabel 4.7 Rancangan tabel Nilai
No Field Tipe data Panjang Keterangan
1 id Char 4 primary key
2 nama Char 20 nama calon tenaga kerja
f. Rancangan Antarmuka
a Rancangan FormLogin
Gambar 4.35 Rancangan form login
MASUK BATAL
NAMA
KATA SANDI
53
53
b Rancangan import file
Gambar 4.36 Rancangan import file
c Rancangan Pengaturan nilai rentang dan bobot
Gambar 4.37 Rancangan nilai rentang dan bobot
54
54
d Rancangan Hasil
Gambar 4.38 Rancangan Hasil Ahir
e Rancangan Laporan
Gambar 4.39 Rancangan Laporan
55
55
3. Impelementasi Sistem
a. Tampilan Menu Login
Gambar 4.40 Tampilan Menu Login
Pada Menu login, user harus memasukkan nama dan kata sandi. Jika nama
dan kata sandi tidak sesuai maka proses login tidak dapat dilakukan. Menu login
bermanfaat agar tidak sembarang user bisa mengakses menu yang ada di aplikasi
tersebut.
b. Tampilan Menu I mport File
Gambar 4.41 Tampilan Menu Import File
Pada menu import file ini, user bisa memilih terlebih dahulu data mana yang
akan di proses. Data di import melalui microsoft excel kemudian jika datanya sudah
benar dan siap untuk diproses user memilih tombol proses. Yang harus diperhatikan
56
56
pada tahap ini yaitu kebenaran data yang akan di proses sehingga tidak ada kesalahan
saat hasil akhir nanti.
c. Tampilan Pengaturan Nilai
Gambar 4.42 Tampilan Pengaturan Nilai
Pada menu pengaturan nilai ini user atau pengambil keputusan bisa merubah
nilai rentang max dan nilai rentang min serta nilai bobot yang di inginkan karena
untuk perubahan untuk nilai ini merupakan hak dari pengambil keputusan.
d. Tampilan Hasil Akhir
Gambar 4.43 Tampilan Hasil Akhir
57
57
Pada tampilan hasil ahir akan muncul daftar nama pelamar serta nilai yang
ahir dari pelamar tersebut. Daftar nama yang muncul diurutkan berdasarkan
urutan dari yang tertinggi dan terendah. Nama pelamar adalah nama pelamar yang
lulus perekrutan.
e. Tampilan Laporan
Gambar 4.44 Tampilan pilih laporan
Pada tampilan pilih laporan ini user bisa memilih laporan apa yang ingin
ditampilkan. Penggunaan pilih laporan ini jika data yang dipilih untuk semua
proses seleksi. Jika data yang dipilih hanya satu proses seleksi maka laporan akan
langsung ditampilkan tanpa memilih laporan terlebih dahulu.
58
58
Gambar 4.45 Tampilan Laporan
Pada laporan akan ada nama nama yang lulus serta nilai preferensinya.
Urutan nama tersebut berdasarkan rangking sehingga yang memiliki nilai
preferensi yang terbesar akan menempati urutan teratas dan yang memiliki nilai
preferensi terendah akan menempati urutan terendah. Jadi nilai preferensi ini
berpengaruh terhadap proses perangkingan nanti. Laporan akan menjadi
rekomendasi bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk merekrut calon
tenaga kerja yang baru.
4. Pengujian Sistem
Pengujian ditekankan pada fungsi sistem untuk melihat apakah sistem yang
telah di rancang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian adalah proses
eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Pengujian yang
sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya. Pengujian whitebox perangkat lunak didasarkan pada
pengamanatan yang teliti terhadap detail prosedural sedangkan pengujian
59
59
blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (Ladjamaludin,
2006). Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan blackbox.
1) Pengujian login
Tabel 4.8 Pengujian login (data normal)
Data masukkan
Nama, kata sandi yang terdaftar
Yang diharapkan
pada saat menekan tombol masuk, pengguna dapat masuk
ke menu utama dan dapat menggunakan sistem
Pengamatan
Pengguna dapat masuk ke dalam sistem dengan nama dan
kata sandi yang terdaftar pada sistem
Kesimpulan
Sukses
Tabel 4.9 Pengujian login (data salah)
Data masukkan
Nama, kata sandi yang tidak terdaftar
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol masuk, pengguna tidak dapat
masuk ke menu utama dan akan tampil pesan kesalahan
nama ataupun kata sandi yang dimasukan
Pengamatan
Pengguna tidak dapat masuk ke dalam sistem karena
nama dan kata sandi tidak terdaftar pada sistem
Kesimpulan
Sukses
2) Pengujian proses topsis
Tabel 4.10 Pengujian proses topsis (data normal)
Data masukkan
Pilih data excel yang sesuai dengan format yang sudah
ditentukan
Yang diharapkan
Proses berhasil dan akan menampilkan hasil akhir dari
proses topsis
60
60
Pengamatan
berhasil, tampil hasil akhir
Kesimpulan
Sukses
Tabel 4.11 Pengujian proses topsis (data salah)
Data masukkan
Tidak memilih data
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol proses, sistem akan
memberitahukan bahwa pengguna harus memilih data
yang ingin di proses terlebih dahulu
Pengamatan
Tampil pesan tentukan lokasi file terlebih dahulu
Kesimpulan
Sukses
3) Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria
Tabel 4.12 Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria (data normal)
Data masukkan
Pilih kriteria atau subkriteria yang ingin diubah, masukan
data perubahan
Yang diharapkan
Perubahan berhasil, tampil pada data grid
Pengamatan
berhasil, tampil
Kesimpulan
Sukses
Tabel 4.13 Pengujian pengaturan kriteria dan subkriteria (data salah)
Data masukkan
Tidak memilih data kriteria/subkriteria
Yang diharapkan
Pada saat menekan tombol simpan, sistem akan
memberitahukan bahwa pengguna harus memilih data
yang ingin di ubah terlebih dahulu
Pengamatan
Tampil pesan pilih data terlebih dahulu
Kesimpulan
Sukses
61
61
4) Pengujian menu tampilkan laporan
Tabel 4.14 Pengujian menu tampilkan laporan (data normal)
Data masukkan
Pilih kriteria yang ingin ditampilkan laporannya
Yang diharapkan
Akan tampil laporan sesuai kriteria yang dipilih
Pengamatan
Laporan tampil
Kesimpulan
Sukses
Tabel 4.15 Pengujian menu tampilkan laporan (data salah)
Data masukkan
kriteria tidak dipilih
Yang diharapkan
Tidak dapat menampilkan laporan, sistem akan
memberitahukan pada pengguna untuk memilih kriteria
terlebih dahulu
Pengamatan
Laporan tidak tampil, tampil pesan untuk memilih kriteria
yang ingin ditampilkan
Kesimpulan
Sukses
B. Pembahasan
Perekrutan tenaga kerja pada PT PLN tidak hanya didasarkan pada kriteria
pendidikan, akan tetapi pada kriteria tes fisik, akademik, psikotes, kesehatan dan
wawancara. Pengambil keputusan sering merasa kesulitan untuk merekrut tenaga
kerja dengan berbagai kriteria yang ada, selain itu sulit untuk mendapatkan
keputusan yang objektif. Keputusan yang diambil sering lebih subjektif.
Untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode Technique
for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Tanius (2010) bahwa Metode TOPSIS merupakan salah
satu metode pengambilan keputusan multikriteria. Konsep dasar dari metode ini
62
62
yaitu mencari jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi
ideal negatif.
Proses perekrutan tenaga kerja pada PT PLN dimulai dari tes seleksi
berkas terlebih dahulu. Setelah berkas dinyatakan lulus maka pelamar berhak
untuk mengikuti tahap tes selanjutnya yaitu tes fisik, jika dinyatakan lulus, maka
pelamar dapat mengikuti tes akademik. Setelah tes akademik, pelamar yang lulus
dari tes akademik mengikuti tes psikotes kemudian tes kesehatan dan yang
terakhir tes wawancara. Pada penelitian ini proses perhitungan dengan dimulai
dari tahap tes fisik, dimana dibuat matriks keputusan ternormalisasi terlebih
dahulu selanjutnya matriks ternormalisasi terbobot, solusi ideal positif dan
negatifnya, separasi positif dan negatifnya serta nilai preferensi.
Pada penelitian ini dibuat dengan konsep fleksibel sehingga subkriteria,
kriteria, nilai rentang max dan minimal untuk tiap kriteria serta nilai bobot bobot
dapat diubah berdasarkan keinginan dari pengambil keputusan. Aplikasi yang
dibuat pada penelitian ini dapat memudahkan manajer sehingga tidak
membutuhkan manajemen user yang begitu rumit, setiap user yang menggunakan
aplikasi ini mempunyai hak akses penuh terhadap setiap menu yang ada pada
aplikasi ini, namun tidak terhadap pemberian nilai kepada masing-masing calon
peserta dan juga kriteria yang di gunakan, hal ini disebabkan karena sistem ini
secara otomatis akan menyesuaikan dengan isi file yang di import dari file excel.
Sistem pendukung keputusan perekrutan tenaga kerja ini merupakan
sebuah model aplikasi yangdibangun menggunakan metode TOPSIS untuk
melakukan perangkingan disetiap alternatifnya. Proses perangkingan dilakukan
63
63
ketika user mengimport data nilai tahap tes yang akan diproses. Selanjutnya akan
tampil hasil seleksi dari tahap tes. Langkah selanjutnya adalah tinggal
menampilkan laporan yang berisi nama pelamar yang lulus dan nilai. Nama yang
di tampilkan berdasarkan nilai preferensi terbesar sampai terkecil. Output yang
dihasilkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam
proses perekrutan tenaga kerja. Karena tenaga kerja memiliki peran yang besar
dalam perkembangan suatu perusahaan selanjutnya.
64
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Masalah yang ada saat pada perekrutan tenaga kerja pada PT PLN adalah
sulit untuk mengambil keputusan yang objektif dengan berbagai kriteria yang
ada.
2. Metode TOPSIS mampu menyelesaikan permasalahan yang ada karena
TOPSIS merupakan metode pengambilan keputusan yang multikriteria selain
itu TOPSIS juga melakukan proses perhitungan dengan mencari jarak
terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi ideal negatif.
3. Penerapan metode TOPSIS dalam perekrutan tenaga kerja ini dapat
mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat memberikan rekomendasi
alternatif untuk pengambil keputusan, sehingga proses perekrutan dapat
berlangsung secara efektif dan efisien serta menghasilkan keputusan yang
objektif
65
65
B. Saran
Berikut ini adalah saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap
penelitian ini yaitu:
1. Sistem pendukung keputusan perekrutan tenaga kerja ini dapat dikembangkan
lagi dengan menambahkan metode pengambilan keputusan lainnya sehingga
hasilnya lebih akurat.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi web based application atau aplikasi
berbasis web karena, aplikasi yang dibuat masih berbasis desktop.
66
66
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana (2008). Penelitian Eksperimen.
http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-eksperimen/. (2008,
02 27). Dipetik 3 29, 2012, dari http://ardhana12.wordpress.com.
Fatmi, M. (2011). Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa
Departemen Agama Di Pesantren Darularafah Raya Dengan Metode Topsis.
Dari Skripsi Program Studi Ekstensi S1 Ilmu Komputer Departemen Ilmu
Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara
Diakses tanggal 12 Maret 2012
Fatta, H. A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Gava Media.
Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta:
Andi Offset.
Ladjamaludin, A. B. (2006). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Lahinta Agus.(2008). Konsep Rancangan Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Kandidat Penerima Beasiswa (Studi Kasus Pada TPSDM Propinsi
Gorontalo).
http://wances.net46.net/files/jurnal/Agus%20Lahinta.pdf
Dipetik 3 29, 2012, dari
http://wances.net46.net/files/jurnal/Agus%20Lahinta.pdf
Lestari, S. (2011). Perekrutan Penerimaan Calon Karyawan Menggunakan
Metode TOPSIS.Dari Konferensi Nasional Sistem dan Informatika Bali
http://yudiagusta.files.wordpress.com/2008/09/170-174-knsi2011-027-
perekrutan-penerimaan-calon-karyawan-menggunakan-metode-topsis.pdf
Diakses tanggal 11 Maret 2012
Lestari, WO. (2008). "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik
Berdasarkan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Topsis". Dari Skripsi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya
http://digilib.stikom.edu/detil.php?id=588
Diakses tanggal 11 Maret 2012
Liyantanto (2009). AHP dan TOPSIS.
http://liyantanto.files.wordpress.com/2009/09/ahp-dan-topsis1.ppt /. (2009,
09). Dipetik 6 6, 2012, dari http://liyantanto.files.wordpress.com /
67
67
Manurung, A. (2011). "Sistem Pendukung Keputusan Kredit Sepeda Motor
Dengan Metode Decision Tree". Dari Skripsi Program Studi Teknologi
Informasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Universitas
Sumatera Utara.
Nainggolan. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Perekrutan Sumber Daya
Manusia Menggunakan Metode TOPSIS. Dari Skripsi Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya
http://digilib.stikom.edu/detil.php?id=345
Diakses tanggal 11 Maret 2012
PT PLN (2008). Sistem Rekrutmen Pegawai
Rivai, dkk. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rajawali Pers.
Samsudin, H. S. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Setia.
Suciawanhann(2012). Data dan variabel.
http://hanssuciawan.blogspot.com/2012/04/data-dan-variabel.html.
Dipetik 3 29, 2012, dari http://hanssuciawan.blogspot.com/2012/04/data-dan-
variabel.html
Supriadi, V. (2010). Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Mobil Pada
PT. Toyota Astra Motorauto 2000 Setiabudi Division Bandung Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari Skripsi jurusan teknik
informatika fakultas teknik dan ilmu komputer universitas komputer
indonesia .
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/451/jbptunikompp-gdl-verysupria-22547-
7-12.uniko-i.pdf
Diakses tanggal 15 Maret 2012
Tanius, S. (2010). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Rekrutmen Tenaga
Pengajar Baru Di Libra Education Institute Dengan Metode Topsis. Dari
Skripsi Program Studi S1 Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengatahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Diakses tanggal 12 Maret 2012
Turban, dkk. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems Edisi 7
Jilid 1. Yogyakarta: Andi.
Yusuf, A. (2011). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi
Dengan Metode Promethee. Dari Skripsi Program Studi S1 Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27945
Diakses tanggal 11 Maret 2012
68
68
LAMPIRA
LAMPIRAN