Anda di halaman 1dari 16

KEGAWATDARURATAN

OBSTETRI
Dr. H. Asrol Byrin SpOG(K)





Dalam menilai kesehatan perempuan usia
reproduksi harus segera ditentukan derajat
masalahnya.

PENILAIAN AWAL
1. JALAN NAFAS
Tanda bahaya :
- Perhatikan sianosis, gagal nafas
- Periksa kulit : pucat
Paru : suara nafas, ronchi

Masalah :
Anemia berat, gagal jantung, pneumonia, asma






2. SIRKULASI ( TANDA SYOK/ RENJATAN )
Tanda bahaya : Periksa
- Kulit : dingin dan basah, turgor
- Nadi : cepat ( > 110 ) dan lemah
- Tensi : rendah ( sistolik < 90 mmHg )

Masalah : syok

3. PERDARAHAN PERVAGINAM
( KEHAMILAN MUDA ATAU LANJUT ATAU
SETELAH PERSALINAN )
Tanda bahaya :
Tanyakan : hamil, usia gestasi, post partum,
plasenta sudah lahir




Periksa :
- Vulva : jumlah darah, sisa plasenta, luka jalan
lahir
- Uterus : atonia
- Kandung kemih : penuh

JANGAN PERIKSA DALAM ( Bila kemungkinan
plasenta previa )

Masalah :
Abortus, Kehamilan ektopik terganggu, mola
hidatidosa, solusio plasenta, ruptura uteri, plasenta
previa, robekan jalan lahir : servik, vagina
atonia uteri, sisa plasenta, inversio uteri

4. TAK SADAR ATAU KEJANG
Tanda Bahaya :
Tanyakan : hamil, usia gestasi
Periksa :
- Tensi : tinggi ( Diastolik > 90 mmHg )
- Suhu > 38C

Masalah :
Eklampsia, malaria, epilepsi, tetanus

5. DEMAM
Tanda Bahaya :
Tanyakan : lemah, lesu, frekuensi, kencing sakit,
hamil, usia gestasi, ketuban pecah, postpartum,
usaha aborsi

Periksa :
Suhu 38C, tidak sadar, kaku kuduk, paru ( sesak,
nafas cepat), abdomen ( nyeri tekan ), vulva ( lokia
berbau ), mammae (nyeri tekan )

Masalah :
Infeksi saluran kemih, malaria, endometritis, abses
pelvik, peritonitis, mastitis, komplikasi
postabortum, pneumonia


6. NYERI PERUT
Tanda bahaya :
Tanyakan : hamil, usia gestasi
Periksa :
- Tensi : rendah ( sistolik < 90 mmHg )
- Nadi cepat ( > 110 kali per menit )
- Suhu > 38C
- Besar uterus

Masalah :
Kehamilan ektopik terganggu, apendisitis, kista
ovarium putaran tangkai, partus aterm/ preterm,
infeksi intrauterine, solusio plasenta, ruptura
uteri
Seorang ibu perlu mendapat perhatian khusus bila
mempunyai salah satu tanda sebagai berikut :
1. Keluarnya lendir darah yang disertai kontraksi
yang dapat diraba
2. pecahnya selaput ketuban
3. Pucat
4. Kelemahan
5. Pingsan
6. Sakit kepala hebat
7. Penglihatan memburuk
8. Muntah
9. Demam
10. Gangguan pernafasan
Ibu tersebut harus didahulukan dan ditangani
semestinya
PENERAPAN SKEMA PENILAIAN AWAL YANG
TEPAT
Penanganan awal yang cepat membutuhkan pengenalan
segera untuk masalah spesifik serta tindakan yang cepat.
Hal ini dapat dilakukan dengan :
1. Melatih semua staff agar dapat bereaksi semestinya
saat seorang ibu datang ke fasilitas dengan
kegawatdaruratan obstetri.
2. Latihan keterampilan klinis dan kegawatdaruratan yang
melibatkan staff untuk memastikan kesiapan mereka.
3. Memastikan semua akses terbuka dan peralatan
berfungsi dengan semestinya dan para staff terlatih
menggunakan peralatan tersebut.



4. Adanya prosedur tetap untuk mengenali
kegawatdaruratan yang sebenarnya dan tahu
bagaimana reaksi secepatnya
5. Mampu mengenali secara jelas seluruh ibu
yang berada diruang tunggu, ibu yang mana
perlu perhatian segera, meski mereka hanya
menunggu konsultasi rutin.
6. Menyetujui dengan suatu perjanjian bahwa ibu
dalam kondisi gawat dapat diabaikan masalah
pembayarannya, paling sedikit untuk waktu
tertentu.
PRINSIP DASAR
PENANGANAN
KEGAWATDARURATAN
Dr. H. Asrol Byrin SpOG(K)
KEGAWATDARURATAN
Kegawatdaruratan dapat terjadi tiba-tiba, dapat
disertai kejang, atau dapat timbul sebagai akibat
dari suatu komplikasi yang tidak ditangani atau
dipantau dengan semestinya.

Menghindari Kegawatdaruratan
Dapat dihindarkan dengan cara :
1. Perencanaan dengan seksama
2. Petunjuk-petunjuk klinis diikuti
3. Pemantauan secara seksama terhadap ibu.
Reaksi terhadap suatu kegawatdaruratan
Untuk bereaksi terhadap kegawatdaruratan secara
benar dan efektif dibutuhkan anggota tim medis
yang mengetahui peranannya masing-masing dan
bagaimana suatu tim harus berfungsi untuk
memberikan reaksi yang paling efektif terhadap
suatu kegawatdaruratan.

Para anggota tim harus mengetahui :
1. Keadaan klinis, diagnosis dan penanganannya
2. Kegunaan, pemberian dan efek samping obat-
obatan
3. Peralatan gawat darurat dan cara kerjanya


Kemampuan suatu fasilitas untuk menangani
suatu kegawatdaruratan harus dinilai dan
diperkuat dengan latihan-latihan
kegawatdaruratan yang berulang
Penanganan Awal
Dalam menangani suatu kegawatdaruratan :
1. Tetaplah tenang. Berpikir secara logis dan
pusatkan perhatian pada kebutuhan ibu.
2. Jangan tinggalkan ibu tersebut tanpa ada yang
menjaganya
3. Ambillah tanggung jawab. Hindari kebingungan
dengan menugaskan seseorang sebagai
penanggung jawab
4. MINTA TOLONG. Mintalah satu orang untuk
mencari pertolongan dan orang lainnya untuk
mengambil peralatan dan obat-obatan yang
dibutuhkan ( seperti tabung oksigen dan
peralatan kegawatdaruratan )
5. Jika ibu tidak sadar, nilai jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi
6. Jika dicurigai terjadi syok, segera mulai
penatalaksanaan syok.
7. Letakkan ibu dalam posisi berbaring miring
dengan sisi kirinya dibawah dan kaki dinaikkan.
Longgarkan pakaian yang ketat.
8. Bicaralah dengan ibu tersebut dan bantu ia
untuk tetap tenang. Tanyakan apa yang terjadi
dan apa gejala yang ia alami.
9. Lakukan pemeriksaan secara cepat termasuk
tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu tubuh ) dan warna kulit. Perkirakan jumlah
darah yang hilang dan nilai tanda dan gejala
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai