Anda di halaman 1dari 71

Manajemen Preeklampsia

dan Eklampsia

dr. Muh. Anggit Nugroho.


SpOG

1 KOGU KALTIM 2020


ADAKAH PERUBAHAN
PARADIGMA
PREEKLAMSI –
EKLAMSI ?
• Salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) tertinggi di Asia tenggara
• Angka Kematian Ibu di Kaltim rata rata 50
sampai 70 per 100.000 kelahiran

2 KOGU KALTIM 2020


• Preeklampsia merupakan kondisi spesifik
pada kehamilan yang ditandai dengan
adanya disfungsi plasenta dan respon
maternal terhadap adanya inflamasi sistemik
dengan aktivasi endotel dan koagulasi.
• Diagnosis preeklampsia ditegakkan
berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang
disebabkan kehamilan disertai dengan
gangguan sistem organ lainnya pada usia
kehamilan diatas 20 minggu.

3 KOGU KALTIM 2020


Kunci Patologi pada
Preeklamsi

4 KOGU KALTIM 2020


Abnormal
Endothelial cell
Tropoblastic
injury
invasion
Pathogene
sis of
preeclamp
sia

Genetic Factors Vasospasme

5 KOGU KALTIM 2020


Sirkulasi
uteroplasenta:A.spiralis
Tidak hamil

Kehamilan Normal

Preeklamsia/IUGR

6 KOGU KALTIM 2020


• Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan dengan
adanya hipertensi dan proteinuri yang baru terjadi pada
kehamilan (new onset hypertension with
proteinuria). Meskipun kedua kriteria ini masih menjadi
definisi klasik preeklampsia,
• Beberapa wanita lain menunjukkan adanya hipertensi
disertai gangguan multisistem lain yang menunjukkan
adanya kondisi berat dari preeklampsia meskipun pasien
tersebut tidak mengalami proteinuri.
• Sedangkan, untuk edema tidak lagi dipakai sebagai
kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan
pada wanita dengan kehamilan normal
KOGU KALTIM 2020
7
Penegakkan Diagnosis Hipertensi

 Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-


kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90nmmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yangsama.
 Definisi hipertensi berat adalah peningkatan
tekanan darah sekurang-kurangnya 160
mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik

8 KOGU KALTIM 2020


KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
ACOG 2013

 Preeklamsia – eklamsia

 Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi


sebelum kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
 Superimposed preeklamsia : Kondisi
hipertensi yang memberat setelah kehamilan
20 minggu disertai tanda tanda preeklamsia
 Hipertensi gestational : hipertensi yang
terjadi sesudah usia kehamilan 20 minggu
tanpa disertai tanda-tanda preeklamsia

9 KOGU KALTIM 2020


KLASIFIKASI BERDASARKAN
WAKTU
TIMBUL GEJALA, dibagi menjadi:

1. PREEKLAMSI AWITAN DINI


(EARLY ONSET), < 34 mg

2. PREEKLAMSI AWITAN LANJUT


(LATE ONSET), ≥ 34 mg

10 KOGU KALTIM 2020


KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA YANG
BARU

PREEKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA
BERAT

11 KOGU KALTIM 2020


PREEKLAMPSIA
(ACOG 2014)

 Tekanan darah > 140/90 mmHg dan ada minimal 1 dari


gejala berikut :
 Protenuria : dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam
Konsensus Australian Society for the
Jika tidak didapatkan
Study of protein urin,
Hypertension in hipertensi dapat
Pregnancy
diikuti salah satu dibawah ini
(ASSHP) dan panduan yang dikeluarkan oleh
 Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
Royal College of Obstetrics and
Gynecology (RCOG) menetapkan bahwa
 Edema paru
pemeriksaan proteinuria dipstik hanya dapat
 Peningkatan fungsi hati
digunakan > 2 tes
sebagai kaliskrining dengan angka
 Trombositpositif palsu yang sangat tinggi, dan harus
> 100.0000
dikonfirmasi dengan pemeriksaan protein urin
 Nyeri kepala, nyeri24
tampung epigastrium danprotein
jam atau rasio gangguan
banding
penglihatan
kreatinin
 Gangguan sirkulasi (oligohidramnion, FGR)
 Uteroplasenta (ARDF,REDF)

12 KOGU KALTIM 2020


PREEKLAMPSIA BERAT
(ACOG 2014)

Preklampsia berat jika ada salah satu dari :


 Tekanan darah > 160/110 mmHg

 Ada atau tidak adanya Proteinuria > +1

 Serum kreatinin > 1,1 mg/dl

 Peningkatan enzim hati > 2 kali Trombosit < 100.000


Edema paru
 Nyeri kepala, gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium
 Gangguan sirkulasi (oligohidramnion, FGR)
 Uteroplasenta (ARDF,REDF)

13 KOGU KALTIM 2020


Faktor Resiko

• Usia • Kehamilan multipel

• Nulipara • Donor oosit, donor


sperma dan donor
• Kehamilan pertama embrio
oleh pasangan baru
• Obesitas sebelum
• Riwayat preeklampsia hamil dan Indeks
sebelumnya Massa Tubuh (IMT)
saat pertama kali
• Riwayat keluarga
ANC
preeklampsia
• DMTI (Diabetes
14 Mellitus Tergantung
KOGU KALTIM 2020
Insulin)
Pencegahan primer

 Pemeriksaan ANC secara rutin utk deteksi


awal faktor resiko.
 PNPK th 2016 ada 17 faktor terbukti

15 KOGU KALTIM 2020


PREDIKTOR
• TRIMESTER I:
Penanda Kecenderungan
Β-HCG bebas menurun
PAPP-A menurun
ADAM12 menurun
Sflt-1 meningkat
PP13 menurun
P-selectin meningkat
PlGF Menurun
TNF-α (<25pg/mL)
SHBG meningkat
VEGF Menurun
16
menurun KOGU KALTIM 2020
Prediktor Trimester II-
III
Rasio sFlt-1/PlGF >85 (High Risk)
N: < 38

17 KOGU KALTIM 2020


Pencegahan Sekunder

Doppler Velicometry

18 KOGU KALTIM 2020


USG DOPPLER
• Arteri uterina
• Gambaran “notching”.
• Peningkatan PI (> 1,45) dan RI (> 0,58)
prediktor
terjadinya PJT atau preeklamsi.

19 KOGU KALTIM 2020


USG DOPPLER
• Waktu pengukuran A.Uterina
2 tahap :
1. Pertama kali usia 18 minggu bila notching diulang
(+)
2. usia kehamilan
Bila notching 22-24
tidak minggu. diatas 24: risiko
menghilang
tinggi
terjadinya PE.

Tingkat deteksi preeklamsi 50-77%

20 KOGU KALTIM 2020


21 KOGU KALTIM 2020
a.Uterina---------

a.Iliaka-------
-

22 KOGU KALTIM 2020


A.ILIAKA
B

A.UTER
A.UTERINA
A

V.ILIAKA
C

23 KOGU KALTIM 2020


Tanpa Notch

Secara umum nilai prediktor untuk terjadinya preeklamsi atau PJT


bila RI > 0,68 atau RI lebih dari persentil 90th , atau PI > 1,5, atau
terdapat gambaran notch pada trimester kedua

24 KOGU KALTIM 2020


High
Impedance

Low
Impedance

25 KOGU KALTIM 2020


Istirahat atau bed rest merupakan
upaya pencegahan preeklamsi?

26 KOGU KALTIM 2020


Pencegahan
• WHO recommendation 2011

Kalsium 1,5-2 gr
pada asupan yang
rendah < 20 mg

27 KOGU KALTIM 2020


PRINSIP KALSIUM: carroli G (1994), Levine
(1997)
Intraseluler:
kalsium menstimulasi otot halus kontraksi
untuk
Ekstraseluler:
mengaktivasi membran fosfolipase untuk memproduksi
prostaglandin dan meningkatkan rasio prostasiklin-
tromboksan

28 KOGU KALTIM 2020


I. Pencegahan
•WHO recommendation
2011

Aspirin 75 mg diberikan dibawah


20 minggu

29 KOGU KALTIM 2020


Istirahat bukan
pencegahan primer

30 KOGU KALTIM 2020



Bed Rest total tidak
memperbaiki luaran
kehamilan

31 KOGU KALTIM 2020



Diet rendah garam
tidak membantu
upaya pencegahan

32 KOGU KALTIM 2020



Vit D tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan
33 KOGU KALTIM 2020
Vit C dan E tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan

34 KOGU KALTIM 2020


Diuretik (thiazide)
tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan

35 KOGU KALTIM 2020


Kortikosteroid tidak
direkomendasikan untuk
pengobatan HELLP sindrom

36 KOGU KALTIM 2020
Kontrasepsi merupakan upaya
pencegahan preeklamsi?

37 KOGU KALTIM 2020


DETEKSI DINI
&
PENCEGAHAN

PRAKONSEPSI

Faktor Risiko:
Penyakit ginjal /hipertensi
Diabetes pregestasional
SLE/artritis rheumatoid
Thrombofilia Terapi
Hipertiroid yang tidak
terkontrol Normalis
Sindrom polikistik
ovarium
INTERVENSI
asi
Usia diatas 40 tahun Usia
dibawah 20 tahun Stabilisa
Obesitas/resistensi insulin
BMI>35 si
BBLR maternal
Maternal preterm Kontrase
38 psi
KOGU KALTIM 2020
DETEKSI DINI
&
PENCEGAHAN

PRAKONSEPSI TRIMESTER I TRIMESTER II

Protein Plasenta Doppler a.Uterina


• PlGF • 18 minggu
• Sflt-1 • 24 minggu

11-13 mg 24-28 mg
Plgf : 34 pg/ml (N) Sflt-1: Plgf : 38
25 pg/ml (ABN) (Cobas,dkk, 2008)

Intervensi Intervensi: < 20 mg


• Aspirin 75 mg • Aspirin 75 mg
• Kalsium 1,5-2 gr • Kalsium 1,5-2 gr

39 KOGU KALTIM 2020


40 KOGU KALTIM 2020
41 KOGU KALTIM 2020
42 KOGU KALTIM 2020
43 KOGU KALTIM 2020
44 KOGU KALTIM 2020
(Lanjutan)

PNPK HKFM
INDONESIA
2016

45 KOGU KALTIM 2020


46 KOGU KALTIM 2020
ANTI HIPERTENSI

 Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada


kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dan
mencegah penyakit serebrovaskuler
 Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah >
160/110 mmHg (II/A)
 Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah
nifedipin oral , hydralazine, dan labetalol parenteral
(I/A)
 Alternatif anti hipertensi yang lain adalah :
nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)

47 KOGU KALTIM 2020


MgSO4
(MAGNESIUM SULFAT)

48 KOGU KALTIM 2020


DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
MGSO4

 Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis


dalam 30 menit (73 tts / menit)
 Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer
Laktat selama 6 jam : (28 tts/menit)
 Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella
setiap jam
 Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium
pada
 Setiap pemberian MgSO4 ulangan

 Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV

49 KOGU KALTIM 2020


50 KOGU KALTIM 2020
 Informasi kpd pasien dan keluarga
 Penentuan lokasi tujuan
PRA RUJUKAN
rujukan:regoinalisasi
 Informasi kpd calon tempat rujukan

• Stabilisasi pra rujukan


PROSES RUJUKAN • Transportasi yg cepat dan tepat,
pendampingan

• Rujukan balik
PASCA RUJUKAN (informasi/spesimen/pasien
• Pencatatan dan pelaporan

51 KOGU KALTIM 2020


EKLAMPSIA

52 KOGU KALTIM 2020


53 KOGU KALTIM 2020
54 KOGU KALTIM 2020
55 KOGU KALTIM 2020
56 KOGU KALTIM 2020
57 KOGU KALTIM 2020
58 KOGU KALTIM 2020
59 KOGU KALTIM 2020
60 KOGU KALTIM 2020
61 KOGU KALTIM 2020
62 KOGU KALTIM 2020
63 KOGU KALTIM 2020
64 KOGU KALTIM 2020
65 KOGU KALTIM 2020
66 KOGU KALTIM 2020
67 KOGU KALTIM 2020
68 KOGU KALTIM 2020
69 KOGU KALTIM 2020
70 KOGU KALTIM 2020
Terima Kasih

71 KOGU KALTIM 2020

Anda mungkin juga menyukai