Anda di halaman 1dari 6

INTER INTEGRATED CIRCUIT

(IIC)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Interface dengan
Dosen pengampu Sihono, S.T., M.Eng.



Oleh Kelompok 2 :
1. Dessi Indah Handayani (3.32.13.2.05)
2. Hanif Abi Masykuri (3.32.13.2.09)
3. Lutfil Khakim (3.32.13.2.13)
4. M. Amin Marzuqi (3.32.13.2.15)


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2014

A. PENGERTIAN INTER INTEGRATED CIRCUIT

Bus adalah sistem pengantar yang dilengkapi dengan komponen pengendali
untuk melayani pertukaran data antara komponen Hardware satu dengan
komponen Hardware lainnya. Pada sistem mikrokontroler terdapat bus Data, bus
Alamat, dan beberapa pengantar pengendali. Semakin tinggi frekuensi clok
prosesor, maka semakin lebih cermat pengembang untuk memperhatikan Timing
dari seluruh komponen yang terlibat, agar tidak terjadi kesalahan dalam transaksi
data. Bus yang cukup sering digunakan adalah bus bersifat paralel. Transaksi data
dilakukan secara paralel sehingga transaksi data lebih cepat. Akan tetapi disisi lain
Mahal. Jika sistem relatif tidak membutuhkan transaksi yang cepat, maka
penggunaan Serial Bus menjadi pilihan. Salah satu pilihan sistem data bus yang
sering digunakan adalah I2C (Inter Integrated Circuit).

I2C merupakan sebuah protkol komunikasi serial yang dikembangkan oleh
Philips dan cukup popular karena penggunaannya cukup mudah. Pada komunikasi
I2C data dikirimkan secara serial melalui sebuah jalur data. Karena menggunakan
jalur data, maka I2C hanya memerlukan dua buah pin saja untuk berkomunikasi,
yaitu pin untuk data dan pin untuk sinyal clock.

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I
2
C atau I2C adalah standar
komunikasi serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk
mengirim maupun menerima data. Sistem I
2
C terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I
2
C dengan
pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat
dioperasikan sebagai Master dan Slave.

Agar data dapat didistribusikan oleh master dengan tepat ke beberapa slave,
menurut konsep I2C, semua jenis IC I2C diproduksi dengan nomor group
tersendiri yang diatur oleh philips, sehingga produsen IC lain yang memproduksi
IC I2C harus mendaftarkan produknya ke Philips untuk mendapatkan nomor
group.
Contoh,
IC serial EEPROM memiliki no group = 1010 biner,
IC Remote 8 bit I/O Expander memiliki no group = 0111 biner.

No group dimasukan ke 4 bit msb untuk mensetting device adress dan 3 bit
berikutnya A0, A1 ,A2 kaki ic yg bersangkutan. Dengan demikian pada I2C
Bus total bisa dipasang paling banyak 8 IC sejenis.




contoh :
IC EEPROM 24C02 kaki A2,A1 dan A0 kita groundkan
maka device address Ic 24C02 tsb adalah 1010 000x , x = 1 jika operasi baca ,
x=0 jika operasi tulis.

Berikut ini device address untuk IC EEPROM serial lainya.


Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I
2
C Bus dengan
membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal Stop,
dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati master.

Pada satu jalur data I2C yang sama, dapat terdapat slave lebih dari satu. Oleh
karena itu, I2CBus harus dikendalikan oleh master yang dapat membangkitkan
serial clock (SCL), dan mengontrol system komunikasi data (SDA), serta dapat
menghasilkan kondisi-kondisi START dan STOP.

Terdapat beberap macam jenis kondisi pada jalur data I2C, jenis kondisi
tersebut antara lain :

1. Bus not busy
Yaitu jalur data (SDA) dan Clock (SCL) berlogika high.
2. Start data transfer
Yaitu suatu perubahan kondisi pada jalur data, dari logika low ke logika
high pada saat SCL berlogika high. Ketika jalur data sedang berlogika
high, menandakan kondisi START.
3. Stop data transfer
Yaitu suatu perubahan kondisi pada jalur data, dari logika low ke logika
high pada saat SCL berlogika high. Ketika jalur data sedang berlogika
high, menandakan kondisi STOP.

4. Data valid
Yaitu suatu kondisi ketika jalur data menandakan data valid, yaitu ketika
setelah kondisi START, jalur data tetap stabil selama periode high sinyal
clock. Data pada jalur data harus berubah selama periode LOW dari sinyal
clock. Terdapat satu pulsa clock untuk setiap bit data. Setiap proses
pengiriman data dimulai dengan kondisi START dan diakhiri dengan
kondisi STOP. Banyaknya jumlah byte data yang ditransfer diantara
kondisi START dan STOP tersebut tidak terbatas, dan diatur oleh master.
5. Acknowledge
Yaitu setiap device yang dituju bila telah menerima data dengan benar,
akan membangkitkan kondisi acknowledge setiap menerima byte data.
Device yang membangkitkan acknowledge harus membangkitkan logika
low pada jalur data selama satu pulsa clock. Untuk mengakhiri suatu
proses pengiriman data, master harus memberikan suatu tanda dengan
tidak memberikan tanda acknowledge, melainkan memberikan tanda
STOP pada slave.

B. PRINSIP KERJA INTER INTEGRATED CIRCUIT
1. Konfigurasi fisik Bus I2C

Konfigurasi fisik Bus I2C

2. Sinyal Dasar I2C

Sinyal dasar I2C meliputi sinyal START, STOP dan ACK sebagai berikut:

Sinyal Start merupakan sinyal untuk memulai semua perintah, didefinisikan
sebagai perubahan tegangan SDA dari 1 menjadi 0 pada saat SCL 1.
Sinyal Stop merupakan sinyal untuk mengakhiri semua perintah, didefinisikan
sebagai perubahan tegangan SDA dari 0 menjadi 1 pada saat SCL 1.
Kondisi sinyal Start dan sinyal Stop seperti tampak pada Gambar 1 dan gambar 2.

Gambar 1.
Kondisi sinyal start dan stop


Gambar 2.
Kondisi sinyal start dan
stop

Sinyal dasar yang lain dalam I
2
C Bus adalah sinyal acknowledge yang
disimbolkan dengan ACK. Setelah transfer data oleh master berhasil
diterima slave, slave akan menjawabnya dengan mengirim sinyal acknowledge,
yaitu dengan membuat SDA menjadi 0 selama siklus clock ke 9. Ini
menunjukkan bahwa Slave telah menerima 8 bit data dari Master. Kondisi
sinyalacknowledge seperti tampak pada Gambar .
Gambar 3. Sinyal ACK dan NACK
Dalam melakukan transfer data pada I
2
C Bus, kita harus mengikuti tata cara yang
telah ditetapkan yaitu:
Transfer data hanya dapat dilakukan ketikan Bus tidak dalam keadaan sibuk.
Selama proses transfer data, keadaan data pada SDA harus stabil selama SCL
dalam keadan tinggi. Keadaan perubahan 1 atau 0 pada SDA hanya dapat
dilakukan selama SCL dalam keadaan rendah. Jika terjadi perubahan keadaan SDA
pada saat SCL dalam keadaan tinggi, maka perubahan itu dianggap sebagai
sinyal Start atau sinyal Stop.


Gambar 3. Trasfer Bit pada I
2
C bus
3. Cara Kerja I2C Bus

Cara kerja I2C Bus dapat dibedakan menjadi format pengalamatan 7 bit dan
format pengalamatan 10 bit. Inisiatif komunikasi transfer data pada I2C Bus selalu
dimulai dari pengiriman sinyal START oleh master yang kemudian diikuti oleh
address byte ( 7 bit address + 1 bit pengarah data ), dan dilanjutkan dengan
pengiriman data untuk mode pengalamatan 7 bit, seperti diilustrasikan pada
Gambar :
Format data I2C

Seperti terlihat pada Gambar 5, pengalamatan dilakukan dengan mengirimkan
7 bit data, dengan 4 bit pertama (MSB) merupakan kode dari I2C Philips untuk
mangalamati IC EEPROM jenis ATMEL. 3 bit berikutnya merupakan alamat
untuk eksternal pin dengan jumlah kemungkinan alamat sebanyak 8 alamat (2).

Mode pengalamatan 7 bit ini hanya dapat digunakan untuk EEPROM dengan
kapasitas maksimal 8 byte. Sehingga untuk EEPROM dengan kapasitas diatas 8
byte menggunakan mode pengalamatan 10 bit.

Contoh menulis 1 byte ke EEPROM 24C02

Anda mungkin juga menyukai