Anda di halaman 1dari 17

Teknik Ototronik

BAB
SISTEM ALARM CENTRALLOCK DAN POWER
WINDOW
21.1 Power Window
Sistem power window adalah
sistem untuk membuka dan menutup
jendela secara elektrik dengan menggunakan saklar.
Motor power window berputar
ketika saklar power window ditekan.
Perputaran motor power window akan
berubah naik dan turun melalui regulator jendela untuk membuka atau
menutup jendela.

Tipe mekanisme dengan regulator


dan tipe mekanisme dengan kabel.

21.1.1.1 Power Window dengan


Mekanisme Regulator
Suatu motor listrik memutar
mekanisme
regulator
yang
dihubung-kan dengan mekanisme
pengangkat
kaca,
bila
motor
berputar pinion akan menggerakkan
gigi regulator dan membuat jendela
terangkat naik atau turun.

Gambar 21.2 Power window Dengan


Regulator

21.1.1.2 Power Window dengan


Mekanisme Kabel

Gambar 21.1 Sistem Power Window

21.1.1 Jenis Power Window

Motor listrik mentransfer energinya dengan menggunakan kabel


yang pada ujungnya di sambung
dengan mekanisme pemegang kaca
jendela.
Sehingga
bila
motor
berputar kabel akan tertarik atau
mengendor yang membuat jendela
naik atau turun.

Power window secara prinsip


kerjanya adalah membuat jendela
naik dan turun, dari model operasinya dapat dibedakan menjadi 2 tipe.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

219

Teknik Ototronik

manual/konventional
dan
power
window bekerja secara otomatis.

21.1.2.1 Power Window


Konvensional

Gambar 21.3 Power window dengan


mekanisme kabel

21.1.2 Prinsip Kerja Power


Window
Power window secara prinsip
kerja dapat dibedakan menjadi:
power
window
bekerja
secara

Power window konvensional,


adalah power window dengan sistem
buka dan tutup jendela dengan motor
listrik, motor listrik dikendalikan oleh
saklar dengan cara ditekan atau
ditarik sesuai kebutuhan (jendela
tutup atau buka). Dimana bekerjanya
power window, saklar power window
harus selalu pada kondisi di tekan
atau di tarik.
Secara prinsip komponen utama
power window konvensional adalah
sama yaitu : motor listrik, mekanisme
pengangkat, dan saklar power
window.

Gambar 21.4 Wiring diagram Power Window Konvensional

220

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Motor power window akan


berputar sesuai dengan kondisi
saklar, ditarik atau ditekan. Saklar
mengatur mengalirnya arus positif (+)
dan negative (-) ke motor, dengan
membalik polaritas tegangan pada
motor akan membuat motor putar ke
kanan atau ke kiri, yang mana arah
putaran motor mempengaruhi pergerakan jendela pada kondisi naik
(menutup) atau turun (membuka)

Skema Power Window Jendela


Naik
Saat saklar di tekan maka saklar
power window memindah posisi untuk
memberi sumber positif (+) dari atas
motor (lihat gambar), sehingga arus
mengelir dari saklar menuju motor
listrik kembali ke saklar ke
massa/ground, motor akan berputar
ke kiri. Dengan perputaran motor ke
kiri membuat jendela naik.

Gambar 21.5 Wiring diagram Motor Putar Kiri

Skema Power Window Jendela


Turun
Saat saklar di tarik maka saklar
power window memindah posisi untuk
memberi sumber positif (+) dari

bawah motor (lihat gambar), sehingga


arus mengelir dari saklar menuju
motor listrik kembali ke saklar ke
massa/ground, motor akan berputar
ke kiri. Dengan perputaran motor ke
kiri membuat jendela turun

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

221

Teknik Ototronik

Gambar 21.6 Wiring diagram Motor Putar Kanan

21.1.2.2 Power Window Otomatis


Power window Otomatis, adalah
power window dengan sistem membuka dan menutup jendela secara
otomatis (saklar sekali sentuh).

Dengan menyentuh sekali Jendela


akan naik atau turun secara terus
sampai mencapai titik maksimum.
Disamping memilki fasilitas otomatis
dilengkapi pula cara manual (buka
tutup sesuai keinginan).

Gambar 21.7 Fungsi otomatis


222

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

1. Fungsi buka/tutup secara manual


Fungsi ini sama halnya seperti
power window model konvensional,
dimana naik atau turunnya jendela
diaktifkan oleh saklar. Pada saat
saklar power window ditekan atau
ditarik setengahnya saja, jendela
akan membuka atau menutup sampai
saklar selesai ditekan/ditarik.

Bila saklar dilepas, maka motor akan


berhenti bergerak (jendela diam).

A. Prinsip kerja buka secara Manual


Ketika kunci kontak dalam posisi
ON, saklar power window di tekan
setengah, maka arus menuju ke
saklar down manual lalu menuju ke
rangkaian control. Rangkaian control
akan mengolah dan memerintahkan
Tr utama : On, Tr untuk relai down :
On, kontak akan tertarik membuat
motor berputar ke kiri (jendela turun).

Gambar 21.8 Saklar Otomatis Power


Window

Gambar 21.9 Prinsip kerja buka secara manual

B. Prinsip kerja Tutup secara Manual


Ketika kunci kontak dalam posisi
ON, saklar power window di tarik
setengah, maka arus menuju ke
saklar Up manual lalu menuju ke
rangkaian control. Rangkaian control

akan mengolah dan memerintahkan


Tr utama : On, Tr untuk relai up : On,
kontak akan tertarik membuat motor
berputar ke kanan (jendela naik). Bila
saklar dilepas, maka motor akan
berhenti bergerak (jendela diam).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

223

Teknik Ototronik

Gambar 21.10 Prinsip kerja tutup secara manual

Catatan:

A.

Untuk pengamanan beberapa model


dilengkapi thermistor (PTC) atau
penghenti rangkaian untuk mencegah
mengalirnya arus yang melampui
batas ke motor penggerak.
2. Fungsi buka atau tutup dengan
satu kali sentuh.
Fungsi ini mempunyai keistimewaan dengan perintah atau operasi
sekali saja (Sekali sentuh), jendela
akan bergerak membuka atau
menutup secara otomatis sampai
maksimum. Pengoperasiannya adalah dengan menekan atau menarik
saklar power window secara penuh.

224

Prinsip Kerja
Otomatis

Buka

secara

Pada saat kunci kontak di posisi


ON dan saklar power window ditekan
sepenuhnya, sinyal otomatis UP
dimasukkan ke rangakain kontrol.
Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
utama dan Tr untuk posisi down tetap
pada posisi ON dalam waktu sekitar
10 detik, relai down power window
akan aktif maka motor power window
akan berputar secara otomatis. Motor
power window berhenti jika jendela
betul-betul terbuka dan rangakian
kontrol mendeteksi penguncian motor
dari sinyal sensor kecepatan dan limit
switch dari motor power window atau
matinya rangkaian waktu. Buka
otomatis bisa berhenti dengan
menarik saklar power window secara
setengah.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Gambar 21.11 Prinsip kerja buka secara otomatis

B. Prinsip Kerja Tutup secara


Otomatis
Pada saat kunci kontak di posisi
ON dan saklar power window di tarik
secara penuh, sinyal otomatis UP
dimasukkan ke rangakain kontrol.
Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
utama dan Tr untuk posisi Up tetap
pada posisi ON dalam waktu sekitar
10 detik, relai up power window akan

aktif maka motor power window akan


berputar secara otomatis. Motor
power window berhenti jika jendela
betul-betul tertutup dan rangakian
kontrol mendeteksi penguncian motor
dari sinyal sensor kecepatan dan limit
switch dari motor power window atau
matinya rangkaian waktu. Tutup
otomatis bisa berhenti dengan
menekan saklar power window
secara setengah.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

225

Teknik Ototronik

Gambar 21.12 Prinsip kerja tutup secara otomatis

3. Fungsi kunci power window.


Saklar pengunci power window
jika diaktifkan maka jendela tidak
akan dapat dibuka maupun ditutup
kecuali jendela pengemudi (sopir).
4. Fungsi pengamanan dari jepitan.

Bila saat jendela di tutup (berlaku


untuk tutup secara otomatis), bila ada
benda yang terjepit di jendela, jendela
akan berhenti menutup secara
otomatis dan turun kurang lebih 50
mm.
Keberadaan
benda
terjepit
didetek-si oleh 2 komponen: limit
switch dan sensor kecepatan. Sensor
kecepatan mengubah kecepatan
motor lewat sinyal ketukan. Jepitan
dideteksi dari adanya perubahan
pada panjang gelombang ketukan.
Dengan berhentinya gigi roda,
limit switch membedakan perubahan
panjang gelombang sinyal pada saat
adanya jepitan dan pada saat jendela
betul-betul tertutup.

Gambar 21.13 Posisi Benda Terjepit

226

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Gambar 21.14 Wiring terjadinya jepitan

Pada saat switch utama power


window menangkap sinyal yang
menyatakan adanya jepitan di motor,
maka akan mematikan relai UP lalu
menyalakan relai DOWN kurang
lebih satu detik dan membuka
jendela kurang lebih 50 mm untuk
mencegah agar jendela menutup
sempurna.

Gambar 21.15 Pendeteksian Terjadi


jepitan

Gambar 21.16 Sinyal Sesor Jepitan

Dalam gambar 21.16 dapat kita


simpulkan:
Area normal, jendela posisi
menutup tanpa rintangan.
- Sensor kec = on-off pendek
- Sensor limit switch = on
Area Terjadi Jepitan, jendela
posisi naik ada halangan
pada jendela.
- Sensor kec. = on-off
panjang.
- Sensor limit switch = on
Area tertuup penuh, jendela
sudah pada posisi tertutup
penuh.
- Sensor kec. = off
- Sensor limit switch = off

21.1.3 Komponen Power Window


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

227

Teknik Ototronik

Sistem power window terdiri dari


beberapa komponen yaitu :
Saklar Utama Power Window
Saklar Power Window Lain
Motor Power Window
Regulator Power Window

21.1.3.1 Saklar Utama Power


Window
Saklar utama power window
terletak di pintu pengemudi, semua
pintu dapat diaktifkan oleh saklar
utama. Saklar utama power window
terdiri dari saklar power untuk pintu
pengemudi, pintu penumpang depan
dan belakang kiri, pintu penumpang
belakang kanan dan saklar pengunci
power window.

Gambar 21.18 Saklar Power window lain

21.1.3.3 Motor Power Window


Motor power window merupakan
motor listrik dengan arus DC, fungsinya memutar roda gigi pinion.

Gambar 21.19 Motor Power Window

21.1.3.4 Regulator Power


Window

Gambar 21.17 Saklar Utama Power


window

21.1.3.2 Saklar Power Window


Lain
Saklar power window lain
terdapat pada masing-masing pintu
yaitu : pintu depan kiri, pintu
belakang kiri, dan pintu belakang
kanan (Untuk posisi setir sebelah
kanan). Fungsinya untuk menaikkan
dan menurunkan jendela dimana
saklar itu berada.

228

Motor power window mempunyai


gerakan berputar, untuk menaikkan
dan menurunkan jendela diperlukan
mekanisme regulator yang merubah
gerakan dari motor power window.
Regulator didukung oleh lengan X
tempat
dimana
terhubungnya
penstabil regulator.
Gerakan menutup dan membuka
jendela adalah gerakan dari lengan
X.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Gambar 21.20 Regulator Power Window

atau baterei terminal diputuskan


kemudian di-sambung lagi saat pintu
dalam keadaan terkunci.
Alarm akan membuat klakson
(spiker sirine) berbunyi terputusputus dan lampu depan, lampu
belakang
serta
lampu
interior
menyala. Saat kondisi kendaraan di
parkir bila sistem alarm diaktifkan,
lampu indikator akan menyala untuk
memberitahukan ke sekeliling bahwa
kendaraan ini dileng-kapi dengan
sistem anti pencurian.

21.2 Alarm, Central Door Lock


dan Wireless Remote
Alarm, sentral door lock dan
wereles remote merupakan satu
kesatuan sistem yang terdiri dari
beberapa bagian dengan fungsi
saling mendukung satu dengan yang
lainnya, diantaranya: Fungsi anti
maling (alarm), fungsi membuka dan
mengunci pintu secara terpusat, dan
fungsi buka dan mengunci pintu
secara jarak jauh (wereles).

Gambar 21.22 Anti Maling Aktif

Fungsi
alarm
bervariasi
tergantung jenis dan merek suatu
kendaraan, biasanya fungsi alarm
dilengkapi dengan fungsi door lock.
Ada jika yang dikombinasi dengan
tidak bekerjanya relay stater saat
alarm bekerja, sehing-ga kendaraan
tidak bisa dihidupkan.

21.2.1.1 Prinsip Kerja Sistem Alarm


Gambar 21.21 Alarm, sentral door lock
dan wereless remote

21.2.1 Fungsi Anti Maling (Alarm)


Untuk
mencegah
pencurian
kendaraan, sistem ini dirancang
untuk
memberikan
peringatan
apabila ada pintu atau penutup/kap
mesin yang dibuka secara paksa

Sistem Alarm akan bekerja bila


ECU mendeteksi terjadinya ketidak
beresan sistem, atau ada pengoperasian yang bukan/ tidak sesuatu
prosedur.
Fungsi Alarm akan aktif jika pintu
dikunci oleh operasi yang dijalankan
dengan :

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

229

Teknik Ototronik

Mengunci pintu dengan menggunakan pengunci di pintu pengemudi depan.


Mengunci
pintu
dengan
menggunakan transmiter (termasuk 30 detik auto lock)
Mengunci
pintu
pengemudi
tanpa menggunakan pengunci
(me-ngunci dari knob di dalam
pintu dan saat menutup pintu)
Fungsi Alarm atau keamanan
akan tidak aktif (untuk membatalkan
kunci keamanan) bila operasi
dibawah ini dilakukan :
Membuka semua pintu dengan
menggunakan pengunci di pintu
pengemudi.
Membuka pintu dengan menggunakan transmiter.
Membuka
pintu
deng-an knob.

pengemudi

Setelah

menyetel fungsi
pengamanan,
fungsi
pencegah-an
tertinggalnya kunci akan
membuka semua pintu.

2. Alarm
Klakson keamanan (Alarm)
Klakson mobil
Lampu depan dan lampu
belakang
Cara
kerja
lampu
nyala
berkedip bila ada pencurian.
Lampu indikator keamanan
Lampu ini memberitahukan
apakah sistem dalam keadaan
aktif. Pada saat sistem dalam
tahap aktif, lampu indikator
menyala
untuk
memberitahukan sekelilingnya
bahwa kendaraan ini dilengkapi
dengan anti pencurian.
Saklar door lock utama (motor)
Pada saat sistem ada di tahap
alarm dan pintu dibuka maka
sistem akan secara otomatis
mengunci pintu.
3. Saklar
Saklar pintu
Saklar kap mesin
Saklar pintu bagasi
Dia akan mendeteksi apakah
pintu, kap mesin dan pintu
bagasi terbuka/tertutup, dan
mentransmisikan sinyalnya ke
ECU anti pencurian.

21.2.1.2 Posisi dan Nama bagian


Sistem Alarm

Kunci kontak
Switch ini mendeteksi keadaan
kunci kontak dan
mentransmisikan sinyal ke
ECU anti pencurian.

Gambar 21.23 Posisi komponen Alarm

230

Saklar pendeteksi kunci


Switch ini mendeteksi apakah
kunci dimasukkan ke silinder
kunci kontak dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti
pencurian.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Rangkaian door lock (posisi


switch)
Switch membuka kunci pintu
bagasi
Switch-switch ini mendeteksi
keadaan terkunci/terbuka dari
masing-masing
pintu
dan
mentransmisikan sinyal ke
ECU anti pencurian.

21.2.2 Sentral door lock


Sentral door lock merupakan
sistem terpusat dalam control
penguncian pintu. Sistem kontrol
mengunci pintu tidak hanya masalah
bekerjanya pintu terkunci atau tidak
namun juga berbicara masalah
kelistrikannya.
Sistem
control
penguncian
ada
juga
yang
mempunyai fungsi untuk mendeteksi
kunci tertinggal dalam kendaraan.
Fungsi ini ditopang oleh pelbagai
sistem ter-gantung model, gan
golongan/kelas.

Gambar 21.24 Saklar door lock

Saklar pintu utama dgn motor


Motor pintu utama merupakan
motor listrik yang terdapat pada pintu
pengemudi, dimana unit motor
dilengkapi dengan sebuah saklar
yang merupakan sentral informasi
membuka atau mengunci pintu.

21.2.2.1 Komponen Sentral door


lock
Komponen sentral door lock
terdiri
dari
beberapa
bagian
diantaranya :
Saklar door lock
Saklar door lock merupakan
saklar on dan off (tombol) utama
yang terdapat pada pintu pengemudi
(sopir). Satu sklar dengan dua posisi
berfungsi untuk membuka dan
mengunci semua pintu secara
bersamaan,
dimana
saklar
diposisikan pada buka maka semua
pintu akan terbuka, saklar pada
posisi kunci maka semua pintu akan
terkunci.

Gambar 21.25 Motor Pintu Utama

Relai Sentral door lock


Relai sentral door lock terdiri dari
rangkain elektronika serta relay untuk
buka dan relai untuk kunci.
Relai sentral door lock berfungsi
untuk membuka atau mengunci
semua pintu dengan mengendalikan
motor pada masing-masing pintu.
Bekerjanya relai berdasarkan sinyal
dari pintu utama (pintu pengemudi).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

231

Teknik Ototronik

21.2.2.2 Prinsip Kerja


1. Fungsi Secara Manual
Fungsi mengunci/ membuka
secara manual. Bila saklar kontrol
pintu berada pada posisi lock/unlock
maka semua pintu akan berada pada
posisi yang sama.
Jika kontrol penguncian pintu
dioperasikan di posisi mengunci
/membuka,
maka sinyal
akan
ditransimisikan ke CPU di relai
gabungan. Setelah menerima sinyal,

CPU menyalakan Tr1 atau Tr2


kurang lebih 0,2 detik dan juga
menyalakan
relai
mengunci/
membuka. Dalam keadaan ini relai
mengunci/membuka
membentuk
rangkaian massa dan arus akan
mengalir dari baterai ke massa
melalui motor sehingga motor penggerak kontrol penguncian berputar di
posisi mengunci/membuka dan membuka/menutup switch posisi penguncian pintu.

Gambar 21.26 Rangkaian Saat Fungsi secara manual

2. Pengoperasian dengan Remote


Control
Pengoperasian semua pintu
lock/unlock
Bila tombol lock/unlock di
transmitter ditekan dan bila kunci
kontak
tidak
terpasang
di
lubangnya
dan
semua
pintu
tertutup, maka kendaraan akan
mengenali kode dan fungsi kode
yang dialirkan. Bila penerima
kontrol pintu menerima kode ini,
232

maka CPU di kontrol pintu akan


memeriksa
dan
menentukan.
Apabila penerima mengenali kode
pintu lock/unlock , maka akan mengirimkan sinyal ke relay gabungan.
Beroperasi di bagian relay
gabungan
Bila relay gabungan menerima
sinyal pintu lock/unlock, maka ia
akan menyalakan Tr 1/Tr 2, dan
membuat
relay
lock/unlock
menyala. Hasilnya motor di semua

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

pintu kontrol meng-hidupkan sisi


lock/unlock.

Gambar 21.27 Rangkaian sentral lock

Gambar 21.28 Rangkaian Saat Mengunci

Operasi mengunci
ECU Wereless menerima sinyal
dengan kode kunci, Relai kombinasi
menerima kode dari ECU wereless

untuk mengaktifkan Tr1 supaya relai


sentral lock mengaktifkan motor guna
mengunci semua pintu.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

233

Teknik Ototronik

Gambar 21.29 Rangkaian Saat Membuka

Operasi Membuka
ECU Wereless menerima sinyal
dengan kode buka, Relai kombinasi
menerima kode dari ECU wereless

234

untuk mengaktifkan Tr2 supaya relai


sentral lock untuk mengaktifkan
motor guna membuka kunci semua
pintu..

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

235

Anda mungkin juga menyukai