Anda di halaman 1dari 2

Transcript : 1408SPRP03 LSPR-HarukaEdu (2014)

Course : Strategic PR Plan


Code : SPRP Session : 02 (two)
Session Topic : Strategic PR Plan Video : 01 (One)
Lecturer : Sriati Rusmin M.Si Reference : PPT file



elearning.lspr.edu 1 of 2

#Slide 3
Hallo, saya Sriati Rusmin, yang akan memfasilitasi kuliah kita hari ini untuk subject Strategic PR. Saya dosen
Post Graduate Program di London School of Public Relations Jakarta.

#Slide 6
Melanjutkan diskusi kita di pertemuan pertama, saya akan membahas lebih jauh lagi tentang apa itu PR.

Tidak jarang saya mendapat pertanyaan, "PR kerjaannya apa sih?"

Beberapa dari mereka berfikir bahwa pekerjaan seorang PR adalah melakukan propaganda, atau spin
doctor, dan ada juga yang mengatakan bahwa PR itu kerjanya hanya menyebarkan press release.

Anggapan-anggapan tersebut menandakan betapa masih asingnya profesi PR bagi kebanyakan orang.

Secara ringkas dan sederhana, saya selalu menjelaskan bahwa:

"Public Relations adalah 'cerita' tentang Anda atau 'cerita' tentang perusahaan Anda, dan bagaimana Anda
menyajikan cerita tersebut kepada publik atau khalayak umum.

(It is about your story and how do you tell your story)

PR juga sangat terkait dengan bagaimana hubungan kita dengan publik atau 'relationships with audience'.
Misalnya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya atau stakeholder lainnya.

Audience atau customer kita dengan mudah akan mendengarkan & menerima, dan bahkan mempercayai
apa yang kita sampaikan kepada mereka, apabila kita menyajikan sebuah cerita yang related atau
berhubungan dengan mereka - atau sesuatu yang mereka pahami.

Dalam public relations, sangatlah penting untuk memahami target audience kita saat menyajikan sebuah
cerita atau menyampaikan informasi agar dapat diterima dengan baik sesuai dengan tujuan kita.

Dengan kata lain, PR adalah melakukan kegiatan komunikasi yang efektif dengan target audience kita.

#Slide 7
PR adalah apa yang audience kita baca di koran-koran dan majalah, apa yang mereka dengar di radio
atau yang mereka lihat di televisi.

Lebih jauh lagi, seiring dengan perkembangan teknologi dan maraknya platform-platform sosial media,
sekarang ini, PR bisa juga berarti berapa banyak yang meng-click like di account facebook kita, atau
berapa banyak orang yang men- tweet tentang apa yang kita sudah sampaikan kepada mereka, atau
berapa banyak cerita kita yang bisa ditemukan pada saat customer kita melakukan pencarian di google,
berapa banyak blogger yang bercerita kembali tentang apa yang sudah kita sampaikan sebelumnya, atau
berapa banyak yang sudah melihat video yang kita upload di Youtube.

So basically, cerita yang tersaji di media, termasuk media tradisional seperti koran, radio dan TV, maupun
yang muncul di berbagai platform media sosial, semua adalah hasil kerja dari public relations.

#Slide 8
Lebih tepatnya, PR adalah apa yang menjadi pembicaraan publik, atau customer Anda, baik mengenai
Transcript : 1408SPRP03 LSPR-HarukaEdu (2014)
Course : Strategic PR Plan
Code : SPRP Session : 02 (two)
Session Topic : Strategic PR Plan Video : 01 (One)
Lecturer : Sriati Rusmin M.Si Reference : PPT file



elearning.lspr.edu 2 of 2

Anda secara pribadi, atau mengenai perusahaan anda, atau produk anda. Atau bahkan pejabat-pejabat
tinggi dalam organisasi anda.

"PR is about making news, or being the news. And you have to know the difference."

Public Relations juga merupakan cara mempengaruhi attitude atau sikap publik yang kita targetkan.
Merubah persepsi mereka, tentang kita, perusahaan kita, bisnis kita.

Memulai atau memikat audience kita dalam setiap percakapan, dengan cerita2 kita. Apa yang kita
sampaikan, bagaimana kita menyampaikan cerita tersebut. Dan di mana kita menyampaikan, atau dengan
cara apa kita menyampaikan cerita tentang perusahaan kita.

"It's about what, how and where you say your story."

#Slide 9
Dalam public relations, kita harus mampu dan pandai memulai sebuah percakapan. If you have something,
you have to tell people. Namun, jangan sekedar memulai percakapan lalu meninggalkannya begitu saja.
'You have to join the conversation.'

Kuncinya adalah terus-menerus terlibat dalam percakapan dengan publik. Pada saat kita melibatkan diri
dalam sebuah percakapan, artinya kita tidak hanya memberi informasi (satu arah), tetapi memperhatikan
feedback dari publik kita.

Mendengarkan feedback dari publik untuk kemudian memberikan feedback kembali kepada publik, sesuai
dengan pemahaman atau kebutuhan mereka. Hanya dengan secara konsisten melibatkan diri dalam
perbincangan yang kita mulai, kita bisa berkomunikasi secara efektif dengan publik kita - and this is a good
PR.

Start the conversation
Join the conversation
Change the conversation.

Dengan begitu, kitalah yang akan mengontrol cerita yang ingin kita sampaikan dengan mendapatkan 'hasil'
sesuai misi PR yang diinginkan.

Because it's your story.
You are the one who knows and has to tell about the story.

Seorang PR tidak akan pernah membiarkan orang lain memegang kendali atas cerita yang ingin
disampaikannya, baik itu mengenai dirinya ataupun organisasi atau perusahaan yang diwakilinya.

Can you imagine if your story is being told by other people? and worst, by your competitor?

Anda mungkin juga menyukai