Bab2 Limited PDF
Bab2 Limited PDF
KOMPOSISI TANAH
2.1 Pendahuluan
Tanah tersusun dari butiran tanah atau partikel lainnya dan rongga-rongga
atau pori di antara partikel butiran tanah. Rongga-rongga terisi sebagian atau
seluruhnya dengan air atau zat cair lainnya. Rongga-rongga tanah yang tidak
terisi oleh air atau zat cair akan terisi oleh udara atau bentuk lain dari gas.
Volume yang ditempati oleh bagian besar tanah pada umumnya termasuk
bahan penyusun lainnya yaitu bagian padat, cair, dan gas (udara) yang
selanjutnya dikenal sebagai sistem tiga fase tanah (three-phase systems).
Sifat-sifat mekanis penting tanah, seperti kekuatan (strength) dan
pemampatan (compressibility), secara langsung berhubungan dengan atau
paling tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dasar seperti rapat masa (density),
berat volume (unit weight), angka pori (void ratio), dan derajat kejenuhan
(degree of saturation).
Gambar 2.1 (a) Elemen tanah di alam, (b) Tiga fase penyusun tanah.
Rekayasa Geoteknik
45
A.S. Muntohar
(2.1)
(2.2)
e=
Vv
Vs
(2.3)
Vv
(2.4)
V
Derajat kejenuhan (S) didefinisikan sebagai perbandingan volume air
n=
46
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
S=
Vw
Vv
(2.5)
Vv
V
V
Vv
n
e= v =
= =
Vs V Vv
V 1 n
1 v
V
Dari persamaan 2.6,
e
n=
1+ e
(2.6)
(2.7)
Ww
Ws
(2.8)
Berat volume tanah () adalah berat total tanah per satuan volume total,
yaitu :
W
V
(2.9)
Berat volume tanah dapat juga dinyatakan dalam berat butiran tanah,
kadar air, dan volume total, dari persamaan (2.2), (2.8) dan (2.9).
W Ws + Ww Ws 1 + (Ww Ws ) Ws (1 + w )
=
=
=
V
V
V
V
(2.10)
Berat volume yang diberikan dalam persamaan 2.9 dapat pula diartikan lain
sebagai berat volume basah (moist unit weight).
Seringkali, dalam pekerjaan geoteknik perlu juga untuk mengetahui
berat per satuan volume, tidak termasuk air yang dikandung dalam tanah.
Berat volume ini diartikan sebagai berat volume kering (dry unit weight, d).
Rekayasa Geoteknik
47
A.S. Muntohar
Ws
V
d =
(2.11)
Dari persamaan 2.10 dan 2.11, hubungan berat volume, berat volume kering,
dan kadar air dapat diberikan sebagai berikut :
d =
(2.12)
1+ w
M
V
(2.13)
dan,
d =
Ms
V
(2.14)
( kN m ) =
3
g ( kg m3 )
1000
48
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
s
w
dengan, s =
Ws
, dan w = 1 g/cm3 = 9,81 kN/m3 (pada temperatur 4oC).
Vs
Gambar 2.2 Tiga fase elemen tanah dengan volume tanah padat Vs = 1
Rekayasa Geoteknik
49
A.S. Muntohar
Berat Jenis, Gs
2,65 2,68
2,65 2,68
2,66 2,7
2,68 2,8
1,25 1,80
W Ws + Ww Gs w + wGs w (1 + w)Gs w
=
=
=
1+ e
1+ e
V
V
(2.15)
dan,
d =
Ws Gs w
=
1+ e
V
(2.16)
atau,
e=
Gs w
(2.17)
Karena berat air dalam elemen tanah adalah wGsw, volume yang terisi
oleh air adalah :
Vw =
Ww
w.Gs w
= wGs
Vw wGs
=
Vv
e
atau, Se = wGs
50
(2.18)
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
Gambar 2.3 Elemen tanah pada kondisi jenuh air dengan volume bagian padat
padat Vs = 1
Jika sample tanah dalam keadaan jenuh air, yaitu ruang-ruang pori
terisi penuh oleh air (Gambar 2.3), maka hubungan berat jenis jenuh
(saturated unit weight, sat) dapat dinyatakan :
sat =
W Ws + Ww Gs w + e w ( Gs + e ) w
=
=
=
1+ e
1+ e
V
V
(2.19)
(2.20)
Bila dinyatakan dalam rapat masa, dalam satuan SI, dengan mengacu
pada hubungan berat volume seperti dalam persamaan 2.15, 2.16, dan 2.19
maka dapat ditulis :
Rapat masa = =
(1 + w ) Gs w
1+ e
Gs w
1+ e
( Gs + e ) w
1+ e
(2.21)
(2.22)
(2.23)
51
A.S. Muntohar
Gambar 2.4 Tiga fase elemen tanah yang menunjukkan hubungan massa
volume.
( masa air ) g
Ww
M
=
= w
Ws ( masa bagian padat ) .g M s
M M s + M w Gs w + wGs w (1 + w)Gs w
=
=
=
1+ e
1+ e
V
Vs + Vv
Selanjutnya, persamaan 2.22 dan 2.23 dapat diturunkan dengan cara yang
sama.
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
Vv
V
(2.24)
Ww = wWs = wGsw (1 n)
(2.25)
d =
Ws Gs w (1 n )
=
= Gs w (1 n )
1
V
(2.26)
Ws + Ww
= Gs w (1 n )(1 + w )
V
(2.27)
Gambar 2.6 menunjukkan contoh tanah dalam kondisi jenuh air dan
mempunyai V = 1. Berdasarkan gambar ini maka,
sat =
Ws + Ww (1 n ) Gs w + n w
=
= (1 n ) Gs + n w
1
V
(2.28)
Kadar air tanah pada kondisi jenuh air dapat dinyatakan sebagai berikut :
Rekayasa Geoteknik
53
A.S. Muntohar
w=
Ww
n w
n
=
=
Ws (1 n ) wGs (1 n ) Gs
(2.29)
Gambar 2.6 Elemen tanah kondisi jenuh air dengan volume total, V = 1
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
volume air yang dipindahkan oleh butiran tanah tersebut. Oleh karena itu,
berat tanah terendam :
W = VsGsw VsGww = Vsw(Gs Gw)= Vsw(Gs 1)
(2.30)
Dan, berat volume tanah terendam atau berat volume tanah efektif :
'=
W ' Vs w ( Gs 1) ( Gs 1)
=
=
V
Vs (1 + e )
(1 + e ) w
(2.31)
( Gs 1)
(1 + e ) w
'=
(2.32)
Parameter
Hubungan
Parameter
w, Gs, e
(1 + w ) Gs w
, w
1+ e
S, Gs, e
( G s + Se ) w
(1 + w)G s w
1+
w, Gs, n
Gs, e
sat, Gs
G s . w
( G + e )
s
)
(G 1)
w Gs
e, w, S
e, wsat
wsat
n, wsat
eS w
( 1 + e )w
sat, e
sat
e w
1 d + w
Gs
1 + wsat
1+ w G
sat s
w.G s
sat
Gs, wsat
nSw
Rekayasa Geoteknik
d,S
1+
Gsw,(1 n) +
Hubungan
1+ e
Gs w
Gs, w, S
+ w)
S, Gs, w
Gs, e
1+ e
wG s
Gsw,(1 n)(1
Parameter
1+ w
1+ e
w, Gs, e
Hubungan
d, e
1+ e
G .
s w
1 + wsat
w
1 + e
1 + wsat
1+ e
e
w
1+ e
d +
sat, n
sat nw
d, n
d + nw
Gs, n
Gsw(1 n)
Gs, n
d,wsat
d (1 + wsat)
55
Komposisi Tanah
1 1
d d ( min ) d ( max )
d ( min ) d
Dr =
=
1 1 d ( max ) d ( min ) d
d ( min ) d ( max ) )
(2.39)
Dengan,
d(min) = berat volume kering dalam kondisi lepas (yaitu untuk emax),
d = berat volume kering di lapangan (yaitu untuk e),
d(max) = berat volume kering dalam kondisi padat (yaitu untuk emin).
Contoh 2.7.
Diketahui tanah berpasir dengan emax = 0,82 dan emin = 0,42. Dimana Gs =
2,66. Di lapangan, tanah dipadatkan mencapai rapat masa basah, = 1720
kg/m3 pada kadar air 9%. Tentukan kerapatan relatif dari pemadatan
tersebut.
Penyelesaian
(1 + w ) Gs w
(1 + e )
Atau,
e=
Gs w (1 + w)
Dr =
1 =
emax e
0,82 0, 686
=
= 0,335 = 33,5%
0,82 0, 42
emax emin
Rekayasa Geoteknik
63
A.S. Muntohar
( Gs + S e ) w
1+ e
b. sat = 1 +
Gs d w
c. d =
eS w
(1 + e) w
Untuk soal No. 6 dan 7 gunakan nilai berat jenis tanah Gs = 2,7.
6. Suatu tanah pada kondisi jenuh air memiliki massa 520 g dan
dikeringkan dalam oven menjadi 405 g. Tentukanlah kadar air tanah
tersebut, angka pori dan berat volume efektif !
7. Contoh tanah yang diambil dari lapangan mempunyai berat volume 19,5
kN/m3 dan kadar airnya 10%. Hitunglah angka pori, volume rongga
udara, dan derajat jenuh air tanahnya !
8. Kadar tanah yang diuji di laboratorium adalah 15% dengan derajat jenuh
air sebesar 64%. Tentukanlah berat jenis, porositas, angka pori, dan berat
volume total tanah !
9. Tanah di lapangan diketahui memiliki angka pori 0,89 dan derajat jenuh
air sebesar 80%. Tentukanlah berat jenis, kadar air, porositas, dan berat
volume kering tanah !
10. Suatu benda uji tanah berdiameter 50 mm dan tinggi 100 mm memiliki
massa 375 g. Setelah dikeringkan dalam oven massanya menjadi 232 g.
Hitunglah kadar air dan derajat jenuh air jika berat jenis tanah Gs = 2,73 !
64
Rekayasa Geoteknik
Komposisi Tanah
11. Suatu contoh tanah mengandung kadar air 8%, berat volume total = 19
kN/m3, dan berat jenis Gs = 2,67. Hitunglah :
a. Angka pori,
b. Derajat jenuh air,
c. Porositas,
d. Berapa berat air (dalam kilogram) yang harus ditambahkan untuk 1
m3 tanah agar kadar air tanah menjadi 15% (dianggap tidak terjadi
perubahan angka pori).
12. Pada pekerjaan timbunan tanah untuk proyek gedung digunakan tanah
dengan angka pori 0,90. Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium,
timbunan harus dipadatkan hingga mencapai angka pori 0,65. Berapa
persent volume rongga yang dipadatkan tersebut ? (Asumsikan volume
partikel tanah adalah tetap)
13. Berdasarkan hasil uji kepadatan tanah lapangan diketahui massa contoh
tanah 900 g dan volumenya 425 cm3. Setelah dikeringkan dalam oven,
massa tanah menjadi 780 g. Angka pori maksimum dan minimum
diketahui masing-masing 0,80 dan 0.45. Hitunglah kerapatan relatif
tanah Dr !
Rekayasa Geoteknik
65
A.S. Muntohar
66
Rekayasa Geoteknik