Sejarah Penerapan Syariat Islam Di Indonesia
Sejarah Penerapan Syariat Islam Di Indonesia
DI INDONESIA
Penulis:
Ust. Ir. Umar Abdullah
Editor:
KH. Ir. M. Shiddiq al-Jawi
Dr. Ing. H. Fahmi Amhar
Usth. Ir. Lathifah Musa
El-Moesa Production
2007
PENGANTAR
Menelusuri sejarah penerapan syariat Islam di Indonesia, bagai
mengurai benang kusut yang tercampuri debu dan potongan-potongan
benang menyesatkan. Para peneliti dituntut kemampuan memilah
mana yang fakta sejarah dan mana yang opini sejarah. Belum lagi
banyaknya mitos yang tampaknya sengaja ditaburkan untuk
mengaburkan makna penerapan syariat Islam yang sesungguhnya.
Opini-opini sejarah yang berasal dari para penulis sejarah non
muslim kebanyakan beranjak dari persepsi mereka yang keliru tentang
Islam. Apalagi bila opini tersebut berasal dari orang-orang yang
sengaja disusupkan penjajah untuk memberikan rekomendasi yang
dapat menghancurkan Islam dari dalam. Sebagai contoh, keharusan
berhati-hati ketika mengambil pendapat Snouck Hugronje yang
disusupkan kafir penjajah Belanda untuk mempelajari cara yang
paling tepat menghentikan perjuangan dan perlawanan umat Islam.
Mitos juga banyak dikembangkan untuk memalingkan umat
Islam dari perjuangan penerapan Islam yang sesungguhnya. Mitosmitos yang menyelimuti Wali Songo banyak ditanamkan melalui
kisah-kisah di kalangan masyarakat Jawa. Sisi bahwa Wali Songo
yang sesungguhnya adalah para dai ulama utusan kesultanankesultanan di seluruh penjuru Khilafah Islamiyah untuk menata
dakwah di tanah Jawa serta memperjuangkan penerapan syariat Islam
dalam bentuk kesultanan-kesultanan Islam, menjadi lembaran sejarah
yang hilang di kalangan masyarakat Jawa. Yang banyak diangkat
untuk menghapus dan menyimpangkan perjuangan para wali adalah
mitos-mitos yang bahkan tercampuri dengan bidah, syirik dan
khurafat.
Menelusuri jejak penerapan syariat Islam di Indonesia, adalah
menata fakta-fakta sejarah dan menarik benang merahnya dengan
Khilafah Islamiyah yang saat itu menjadi payung besar pelindung
kaum muslimin dan negara nomor satu di dunia tanpa pesaing. Para
peneliti harus berhati-hati dan memiliki gambaran utuh terhadap
pemikiran-pemikiran Islam, metode penegakannya, sejarah
penerapannya dalam bentuk Daulah Khilafah Islamiyah, dan
2
DAFTAR ISI
PENGANTAR .............................................................................. 2
PERMULAAN DAKWAH ISLAM KE INDONESIA ............... 7
Khilafah Islam Menjadi Negara Nomor Satu di Dunia ........... 7
Dakwah kepada Raja Srindravarman ...................................... 8
Dakwah Islam di Peureulak .................................................... 9
Kesultanan Peureulak; Kesultanan Islam Pertama
di Nusantara ........................................................................ 9
SYARIAT ISLAM MULAI DITERAPKAN DI INDONESIA .. 10
MENJADI BAGIAN DARI KHILAFAH ISLAM ..................... 11
Syarif Makkah ......................................................................... 11
Syarif Makkah Mengangkat Meurah Silu Menjadi Sultan ...... 11
Kesultanan Samudra-Pasai Darussalam ................................... 12
Dakwah Islam Besar-besaran dari Pasai ke Seluruh Nusantara 12
Target Politis ............................................................................ 13
Dakwah Poros Khilafah ........................................................... 13
Dakwah Wali Songo di Pulau Jawa ........................................ 15
Kesultanan Demak Berdiri ...................................................... 16
Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten .......................... 16
Dakwah Islam Tanpa Kekerasan ............................................ 17
Majelis Syura Para Sultan ....................................................... 17
BERDIRI KESULTANAN-KESULTANAN ISLAM DI
NUSANTARA ............................................................................
18
Poros Kekuasaan Islam Nusantara .......................................... 23
PENERAPAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA SELAMA
10 ABAD LEBIH HINGGA 1904 M ...................................... 24
Penerimaan Ahlul Quwwah terhadap Ideologi Islam .............. 24
BIDANG PEMERINTAHAN ............................................... 24
Kesultanan-Kesultanan Nusantara Setingkat Karesidenan .. 25
Lembaga Pembantu Sultan .................................................. 25
Kekeliruan Penerapan Sistem Putra Mahkota ..................... 26
5
26
26
27
27
28
28
28
29
30
31
31
31
31
32
32
33
33
33
34
34
34
35
35
35
36
37
37
38
38
38
39
40
10
11
Drajad) dua putra Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati putri Prabu
Kertabumi Raja Majapahit. Banyaknya gelar Raden yang berasal dari
kata Rahadian yang berarti Tuanku di kalangan para wali,
menunjukkan bahwa dakwah Islam sudah terbina dengan subur di
kalangan elit penguasa Kerajaan Majapahit, sehingga terbentuknya
sebuah kesultanan tinggal tunggu waktu.
Kesultanan Demak Berdiri
1478 M
Akhirnya setelah berjuang 75 tahun, target politik dakwah Wali
Songo pun tercapai. Berdirilah kesultanan Islam pertama di Jawa,
yakni Kesultanan Demak pada tahun 1478 M dengan Raden Hasan
al-Fattah sebagai sultan pertama. Raden Hasan yang bernama asli Jin
Bun adalah putra Prabu Brawijaya Kertabhumi Raja Majapahit
terakhir dengan Dewi Kian seorang putri Cina. Saat itu Majapahit
telah runtuh akibat serangan Prabu Girindrawardana dari Kediri,
sehingga sebagai Pangeran Majapahit, Raden Hasan adalah pemegang
kekuasaan sah atas bekas wilayah Majapahit.
Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten
Sementara itu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati,
seorang wali yang bertanggung jawab untuk kawasan Jawa Barat,
dengan strategi yang sangat jitu berhasil mendirikan Kesultanan
Cirebon dan Kesultanan Banten, serta menjalin hubungan dengan
Kekaisaran Cina. Syarif Hidayatullah adalah cucu Raja Siliwangi Raja
Hindu terakhir di Pajajaran Bogor dari Putri Rarasantang yang
menikah dengan Penguasa Mesir, Sultan Syarif Abdullah. Bersama
pamannya, Pangeran Walangsungsang putra Raja Siliwangi, Syarif
Hidayatullah mendirikan Kesultanan Cirebon. Selanjutnya beliau
mendirikan Kesultanan Banten bersama Pangeran Sebakingking dan
Fatahilah atau Fadhilah Khan (Wong Agung Pasai). Kesultanan
Banten dipimpin oleh Pangeran Sebakingking yang bergelar Sultan
Maulana Hasanuddin putra Syarif Hidayatullah dari Nyi Kawungen
putri Adipati Banten. Sehingga dua kesultanan ini dipimpin oleh para
ahlul quwwah yakni para pangeran dari bekas Kerajaan Pajajaran.
14
16
19
20
21
23
24
29
PENUTUP
Demikianlah abad ke-16 dan 17 M adalah masa keemasan bagi
Indonesia di bawah naungan syariat Islam yang diterapkan oleh
kesultanan-kesultanan di nusantara. Ketika Syariat Islam diterapkan di
Indonesia, Allah Swt Sang Pembuat Syariat melimpahkan barakahNya berupa kemuliaan, keadilan, kemakmuran, keamanan,dan
ketentraman hidup bagi bangsa ini.
Sungguh, benarlah firman Allah:
33
RUJUKAN
BOOKS:
Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao. Prof. Dr. HAMKA. 1974. Bulan
Bintang. Jakarta.
Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Terj. Ad-Daulah alUtsmaaniyyah Awaamilu an-Nuhuudh wa Asbaabu as-Suquuth). Dr. Ali
Muhammad Ash-Shalabi. 2003. Pustaka al-Kautsar. Jakarta.
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Asia Tenggara. Prof. Dr. Taufik
Abdullah (Ketua Dewan Editor). 2002. Ichtiar Baru Van Hoeve. Jakarta.
Hakekat Berpikir (Terj. At-Tafkir). Taqiyuddin an-Nabhani. 2006. Pustaka
Thariqul Izzah. Bogor
Kerajaan Islam di Asia Tenggara. Abu Hafsin, Ph.D. dkk. 2002. Ichtiar
Baru Van Hoeve. Jakarta.
Kisah dan Sejarah Walisongo. MB. Rahimsyah. Karya Agung. Surabaya.
Konsepsi Politik Hizbut Tahrir (Terj. Mafahim Siyasiyah li Hizbit Tahrir).
2006. Hizbut Tahrir Indonesia. Jakarta.
Malikussaleh; Mutiara Dari Pasai. A. Hadi Arifin. 2005. Penerbit Madani
Press. Jakarta.
Membumikan Islam. (Kumpulan Makalah Seminar Nasional
Pengembangan Kebudayaan Islam Kawasan Timur Indonesia). Prof.
Dr. H. Nani Tuloli (Koord. Editor). 2004. Pusat Penelitian dan
Pengkajian Badan Pengembangan Kebudayaan Islam Kawasan Timur
Indoneisa Di Gorontalo. Gorontalo.
Menemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islam di Indonesia. 1998.
Ahmad Mansur Suryanegara. Penerbit Mizan. Bandung.
Negara Islam (Terj. Ad-Daulah al-Islaamiyyah). Taqiyuddin an-Nabhani.
2000. Pustaka Thariqul Izzah. Bogor.
Qoer`an Tardjamah Djawi. Moehammad Djauzie. 1935. Bandung.
Sejarah Emas Muslim Indonesia. 2003. Majalah Sabili No. 9 Th. X. Jakarta.
Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indoensia (Kumpulan
Prasaran pada Seminar di Aceh). Prof. A. Hasymy. 1993. PT. AlMaarif. Bandung.
Sistem Pemerintahan Islam (Terj. Nizhaamul Hukmi fil Islam). Taqiyuddin
an-Nabhani dan Abdul Qadim Zallum. 1997. Al-Izzah. Bangil.
34
FILES:
Aceh// Borneo// Brawijaya// Cheng Ho// Dharmawangsa//
Fatahillah// Ferdinand Magellan//Gamelan// Goa// Gorontalo//
Hejaz// History of Jambi// History of Indonesia// Jawi Script//
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat// Kerajaan Deli//
Keraton// Kesultanan Banten// Kesultanan Cirebon//
Kesultanan Deli// Kesultanan Kutai// Kesultanan Pajang//
Kesultanan Ternate// Kotagede Ibukota Kesultanan Mataram//
Kronika Islam di Indonesia//
Kutai Aji Raja Mahkota Muda Alam// Majapahit Empire// Malaysia// Malikul
Salih// Marcopolo//
Maulana Malik Ibrahim// Medan// Melayu Kingdom//
Mengembalikan Islam di Keraton// Minangkabau//
Ming Dynasty// North Borneo// Parameswara (Sultan)//
Pattani Kingdom// Penanggalan Jawa// Pengislaman Bugis// Pontianak Kota//
Islamisasi Dinasti Prabu Siliwangi//
Samudra-Pasai// Sejarah Madura// Sejarah Pagarruyung//
Sultan Ageng Tirtayasa// Sultan of Brunei// Sultanate of Demak// Sultanate of
Johor// Sultanate of Maguindanao//
Sultanate of Malacca// Sultanate of Mataram// Sultanate of Sulu//
Sumatra// Southeast Asian History// Spice Islands// Srivijaya//
Sultanate// Sultan Agung of Mataram// Sunan Ampel//
35
36