Anda di halaman 1dari 7

1.

Isu-isu Pemasaran
Isu pemasaran yang menjadi perhatian besar dari para konsumen dewasa ini adalah sejauh
mana perusahaan dapat melacak pergerakan individu di Internet
dan bahkan
mengidentifikasi nama dan alamat surat elektronik individu tersebut. Dua variable yang
sangat penting dalam penerapan strategi: segmentasi pasar (market segmentation) dan
pemosisian produk (product positioning).
Dapat didefenisikan sebagai pembagian pasar menjadi bagian- bagian konsumen yang
berbeda menurut kebutuhan dan kebiasaan belanja mereka.Segmentasi pasar merupakan
sebuah variable penting dalam penerapan strategi paling tidak untuk tiga alasan, pertama,
strategi seperti pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar dan diversifikasi
membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan produk yang baru. Kedua,
segmentasi pasar memungkinkan sebuah perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya
yang terbatas karena produksi missal, distribusi missal, dan iklan missal tidak diperlukan.
Segmentasi pasar memampukan sebuah perusahaan kecil berkompetisi dengan baik melawan
perusahaan besar dengan cara memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen.
Terakhir, keputusan- keputusan segmentasi secara lansung mempengaruhi variable-variabel
bauran pemasaran (marketing mix variables) : produk, tempat, promosi dan harga.
Segmentasi merupakan kunci untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan yang
merupakan sebuah persoalan paling pelik dalam layanan konsumen.
Segmentasi pasar bertujuan untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu. Segmentasi
pasar penting karena:

dibutuhkan bagi pengembangan pasar & produk, penetrasi dan diversifikasi


perusahaan dapat beroperasi dengan sumber daya terbatas
memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen

Contoh segmentasi pasar:


memasukkan selera wilayah pada produk perusahaan seperti daging burger yang lebih pedas
di jaringan restoran burger beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, Mc Donald
mengadopsi menu bubur ayam kaki lima sebagai salah satu menu sarapan populer di
Indonesia.
Di era digital ini, internet telah mempermudah segmentasi pasar karena orang-orang dengan
tipe dan minat tertentu berkumpul atau rutin mengunjungi situs yang sama, sehingga
kebutuhan mereka lebih mudah dikenali oleh para produsen.
Setelah segmentasi pasar, langkah berikutnya adalah pemosisian produk, yaitu mencari tahu
apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Kuncinya adalah mencari tahu sudut pandang
konsumen, bukan produsen. Apa yang dianggap konsumen sebagai produk/layanan yang
baik, rasa yang enak, dan lain-lain.

2. Isu-isu Keuangan/Akuntansi
Beberapa hal yang penting dalam bagian ini adalah:

penggalangan modal,
perhitungan laporan keuangan,
pembuatan anggaran, dan
evaluasi nilai atau kelaikan bisnis.

Berikut adalah contoh-contoh keputusan yang membutuhkan kebijakan keuangan/akuntansi:

menggalang dana dengan utang jangka pendek atau jangka panjang, atau dengan
saham preferen atau saham biasa,
menyewa atau membeli aset tetap,
menentukan rasio deviden yang memadai
menggunakan pendekatan akuntansi LIFO*, FIFO**, atau nilai pasar
memperpanjang waktu piutang atau tidak
menentukan discount rate atas arus kas
menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan

Penggalangan Modal
Penggalangan modal menjadi penting karena penerapan strategi yang berhasil seringkali
membutuhkan tambahan modal. Sumber-sumber modal bagi perusahaan adalah:

hutang
ekuitas
laba bersih
penjualan aset
penjualan saham

Perusahaan harus jeli dalam menentukan rasio hutang dan ekuitas dalam struktur modalnya
agar penerapan strategi berjalan baik.
Teknik yang umum digunakan adalah :

Analisis Laba per Saham (EPS earning per share)


Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT - Earnings before interest and share)

Proyeksi Laporan Keuangan


Proyeksi analisis laporan keuangan adalah teknik strategi implementasi sentral yang
memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi hasil dari tindakan perusahaan.

Jenis analisis ini dapat digunakan untuk meramalkan dampak pelaksanaan keputusan
perusahaan.
Sebuah proyeksi laporan laba rugi dan neraca memungkinkan organisasi untuk menghitung
rasio proyeksi keuangan dalam berbagai skenario strategi implementasi. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan dengan rata-rata industri, rasio keuangan dapat memberikan
gambaran kelayakan berbagai implementasi strategi.
Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan
memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Jenis
dimensi proyeksi:
Waktu:

Jangka pendek, satu tahun atau kurang


Jangka panjang, dua tahun atau lebih

Satuan proyeksi:

Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi


Proyeksi untuk setiap spesifik poyek
Proyeksi total perusahaan atau total proyek

Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario. Skenario juga disebut
sebagai analisis sensitivitas. Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan proyeksi :

Kondisi buruk / worst case


Kondisi normal/ normal case
Kondisi terbaik / best case

Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria keadaan yang dapat diamati dan
terukur. Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa
datang kondisi yang akan terjadi belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa lalu
Proses Penyusunan Proyeksi:
Interaksi
Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan
pendanaan yang digunakan.
Pilihan alternatif / Options
Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa
alternatif pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan.
Kelayakan / Feasibility
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan.

Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises


Nobody plans to fail, but many fail to plan.
Sumber Data Proyeksi:
1. Laporan keuangan:

Neraca,
Laporan laba rugi,
Arus kas,
Catatan atas laporan keuangan

2. Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi asumsi


3. Kondisi makroekonomi asumsi
4. Regulasi
5. Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan secara spesifik
Langkah - langkah menyusun Proforma Balance Sheet:
1. Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan -> hitung dalam
prosentase.
2. Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai itemitem dalam neraca pada tahun proyeksi.
3. Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan penjualan maka nilai
dalam neraca tahun sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.
4. Hitung proyeksi retained earnings dengan rumus:
5. Projected retained earnings = Present retained earnings + Projected net income Cash
dividends
6. Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan.
7. Utang dan modal ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan
pendanaan yang telah tersedia. Jika perubahan modal telah ditetapkan maka
perusahaan dapat menghitung tambahan dana dari kreditur.
8. Hitung EFN (External Fund Needed)
Anggaran Keuangan (Financial Budget)
Adalah dokumen yang merinci bagaimana dan akan diperoleh dan dihabiskan untuk kurun
waktu tertentu. Anggaran tahunan adalah yang paling lazim walaupun kurun waktu anggaran
bisa dari satu hari sampai 10 tahun.
Anggaran keuangan jangan dilihat sebagai alat untuk membatasi pengeluaran, tetapi sebagai
metode untuk memanfaatkan sumber daya sebuah organisasi yang paling produktif dan

menguntungkan. Ketika sebuah organisasi mengalami kesulitan keuangan, anggaran sangat


penting dalam implementasi strategi.
Jenis anggaran meliputi:

anggaran tunai,
operasi,
penjualan,
laba,
pabrik,
modal,
belanja,
divisional,
variable,
fleksibel dan anggaran tetap.

Yang paling lazim adalah anggaran tunai atau kas.


Beberapa jenis umum dari anggaran:

anggaran kas,
anggaran operasional,
anggaran penjualan,
anggaran laba,
anggaran pabrik,
anggaran modal,
anggaran biaya,
anggaran divisi,
anggaran variabel,
anggaran fleksibel, dan
anggaran tetap.

Anggaran keuangan memiliki beberapa keterbatasan.


1. Program anggaran dapat terlalu rinci, rumit dan terlalu mahal. Overbudgeting atau
underbudgeting anggaran dapat menyebabkan masalah.
2. Anggaran keuangan dapat menjadi pengganti tujuan. Anggaran adalah alat, bukan
tujuan itu sendiri.
3. Anggaran dapat menyembunyikan inefisiensi jika hanya didasarkan pada preseden
bukan pada evaluasi berkala keadaan dan standar.
4. Anggaran kadang-kadang digunakan sebagai instrumen tirani yang dapat
mengakibatkan frustrasi, dendam, dan turnover tinggi.
Untuk meminimalkan pengaruh yang terakhir, manajer harus meningkatkan partisipasi
bawahan dalam mempersiapkan anggaran.

Mengevaluasi Nilai Bisnis


Metode penghitungan nilai bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 pendekatan utama:
1. apa yang dimilki perusahaan,
2. seberapa yang dihasilkan sebuah perusahaan, dan
3. apa yang dilemparkan sebuah perusahaan ke pasar.
Pendekatan pertama adalah penentuan kekayaan bersih atau equitas pemegang sahamnya.
Kekayaan bersih menunjukkan nilai total saham biasa, tambahan modal disetor dan saldo
laba. Setelah menghitung kekayaan bersih, tambahakan atau kurangi dengan nilai good will,
kelebihan atau kekurangan aset dan aset tak berwujud. Aset tak berwujud mencakup hak
cipta, paten dan merek. Good will muncul hanya jika sebuah perusahaan mengakuisisi
perusahaan lain dan membayar lebih banyak daripada nilai buku.
Pendekatan kedua nilai sebuah perusahaan tumbuh dari keyakinan bahwa bahwa nilai bisnis
seharusnya didasarkan pada keuntungan yang mungkin diperoleh pemiliknya melalui laba
bersih. Aturan konservatif adalah dengan mengalikan keuntungan tahunan lima kali.
Pendekatan ketiga membiarkan pasar menentukan nilai suatu bisnis, melibatkan tiga metode:
a. dasarkan perusahaan atas harga jual perusahan serupa, b. metode rasio harga laba dan c.
metode saham beredar.

Memutuskan apakah akan Go Public


Go public berarti menjual prosentase tertentu dari perusahaan anda kepada pihak lain untuk
memperoleh modal di pasar saham.
Konsekuensinya mengurangi kendali pemilik atas perusahaan. Go public tidak disarankan
untuk perusahaan dengan penjualan dibawah $10 juta sebab biaya awal terlalu tinggi
dibandingkan dengan arus kas yang akan diperoleh perusahaan.
3. Isu-isu Penelitian dan Pengembangan (Litbang).
Terdapat setidaknya tiga pendekatan penelitian dan pengembangan besar untuk penerapan
strategi:
1. Menjadi perusahaan pertama yang memasarkan produk teknologi baru, strategi ini
glamour dan menarik, tetapi juga berbahaya.
2. Menjadi peniru yang inovatif dari produk-produk yang berhasil, dengan demikian
meminimalkan resiko dan biaya awal.
3. Menjadi produsen berbiaya rendah dengan memproduksi misal produk-produk serupa
namun lebih murah dari produk yang belum lama diperkenalkan.

4. Isu-isu Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Perusahaan yang mengumpulkan, mengasimilasi dan mengevaluasi informasi eksternal dan
internal secara efektif memiliki keunggulan kompetitif atas perusahaan lain.
Sistem Informasi Manajeman yang efektif menjadi prasyarat pada suatu prasyarat di masa
mendatang. Sistem informasi yang baik memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya,
sebagai contoh, pesanan online dari Sales ke fasilitas produksi dapat memperpendek waktu
pemesanan bahan baku dan mengurangi biaya persediaan.
Dibanyak perusahaan teknologi informasi telah membuat masalah tempat kerja tak lagi
penting dan memungkin karyawan bekerja dari rumah, kapanpun.

Sumber:
David Fred R., Konsep Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2009

Anda mungkin juga menyukai