Anda di halaman 1dari 10

SENI BUDAYA

TARI KONTEMPORER
NAMA:
DWI RIKA
NURFADHILLAH
SITI NURKHALISA
TIARA SOFIA
KELAS:
XII IPS 3

Sejarah tari kontemporer


Sejarah Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah sebuah genre tari konser yang
menggunakan sistem dan metode yang ditemukan di tari
modern dan tari postmodern, serta balet klasik. tari
kontemporer menarik tentang teknik tari modern serta filsafat
yang lebih baru dari gerakan yang berangkat dari teknik tari
klasik dengan menghilangkan sama sekali bentuk dan gerakan
terstruktur.
Pelopor tari kontemporer termasuk Isadora Duncan, Ruth St
Denis, Doris Humphrey, Mary Wigman, Francois Delsarte,
Emilie Jaques-Dalcroze, Merce Cunningham, Martha Graham,
Rudolph von Laban, Loie Fuller, Jose Limon dan Marie
Rambert. teknik Tari dan filosofi gerakan yang digunakan
dalam tari kontemporer mencakup:

Balet Kontemporer
Balet kontemporer adalah bentuk tari
dipengaruhi oleh kedua balet klasik dan tari
modern. Dibutuhkan teknik dan penggunaan
pointe dari balet klasik, meskipun
memungkinkan rentang yang lebih besar dari
gerakan yang mungkin tidak mengikuti garis
tubuh yang ketat yang ditetapkan oleh sekolah
teknik balet. Banyak dari konsep-konsep yang
berasal dari ide-ide dan inovasi dari abad ke20 tari modern, termasuk floorwork dan
berbelok-di kaki.

George Balanchine sering dianggap telah


menjadi pelopor pertama balet kontemporer.
Hari ini ia mengembangkan gaya yang
sekarang dikenal sebagai neoklasik balet, gaya
tari balet klasik dan antara balet kontemporer
hari ini. Balanchine digunakan tertekuk tangan
(dan kadang-kadang kaki), berbalik-di kaki,
posisi off-berpusat dan kostum non-klasik
(seperti leotards dan tunik bukan tutus)
menjauhkan diri dari tradisi balet klasik dan
romantis.

Balanchine juga membawa penari modern di


berdansa dengan perusahaannya, New York
City Ballet, salah satu penari tersebut adalah
Paul Taylor, yang pada tahun 1959 dilakukan di
bagian Episode Balanchine's. Balanchine juga
bekerja dengan koreografer modern dance
Martha Graham, memperluas pengalaman
menangani teknik modern dan ide. Juga
selama periode ini, koreografer seperti John
Butler dan Glen Tetley mulai sadar
menggabungkan ballet dan teknik-teknik
modern di eksperimen.

Salah satu penari yang terlatih dengan Balanchine


dan menyerap banyak gaya neo-klasik adalah
Mikhail Baryshnikov. Menyusul penunjukan
Baryshnikov sebagai direktur artistik dari
American Ballet Theatre pada 1980, ia bekerja
dengan berbagai koreografer modern, terutama
Twyla Tharp. Tharp koreografi Push Comes Untuk
Sodok untuk Abt dan Baryshnikov tahun 1976;
pada tahun 1986 ia diciptakan Dalam Ruang Atas
untuk perusahaan sendiri. Kedua potonganpotongan ini dianggap inovatif untuk digunakan
mereka jelas gerakan modern menyatu dengan
penggunaan sepatu pointe dan klasik yang
terlatih penari-untuk penggunaan mereka "balet
kontemporer".

Contoh tari kontemporer


Tari Sarikaik dan tari Rantau berbisik
Dua tari karya koreografer terkemuka Indonesia, Ery Mefri, dari Nan
Jombang Dance Company, dipentaskan di Tokyo Performing Arts
Market 2010 dan International Showcase di Tokyo Metropolitan Art
Space, 1-4 Maret di Tokyo, Jepang.

Menjelang keberangkatan ke Tokyo di Bandara Internasional


Soekarno-Hatta, Ery Mefri mengatakan bahwa sejumlah negara di
Tokyo Performing Arts Market 2010 (TPAM 2010) akan
menampilkan tari karya koreografer terpilih. "Kebetulan, dari
Indonesia yang dipercaya Nan Jombang Dance Company," ujarnya,
Minggu (28/2/2010) di Cengkareng, Banten.
Dua tari yang akan dipentaskan koreografer Ery Mefri adalah
"Rantau Berbisik (Warung Nasi Padang)" dan "Syarikaik". Rantau
Berbisik berkisah tentang tradisi merantau orang Minang. Bila tidak
merantau, maka ada bagian-bagian dari hukum matriakat sedikitbanyaknya terlanggar dalam upaya pencarian nafkah dan kehidupan
anak-istri. Bila ini sampai terjadi, maka hal itu merupakan sesuatu
yang memalukan.

"Dalam karya 'Rantau Berbisik', saya fokus pada


langkah awal sebagian para perantau mengawali
kehidupannya di perantauan dengan membuka warung
nasi Padang secara kecil-kecilan. Namun, ini adalah
awal kerja keras untuk menjadi usaha besar kelak
kemudian hari," papar Ery Mefri, yang sudah 27 tahun
malang melintang dan menciptakan puluhan tari
Minang Kontemporer.
Adapun pada karya "Syarikaik", Ery yang sebelumnya
pentas di Singapura, Desember 2009, mengritik kondisi
kekinian di Indonesia. Syarikaik atau serikat di
Minangkabau merupakan kelompok komunitas.
Syarikaik dulunya adalah tempat menyelesaikan
masalah masyarakat secara musyawarah dan mufakat,
serta menghidupkan silaturahim.

"Perubahan zaman terjadi sehingga peran dan fungsi


serikat kini tidak seperti dulu lagi. Sekarang sudah ada
intervensi baik oleh pemerintah maupun kepentingan
lain sehingga keberadaan serikat menjadi bibit
sengketa. Kebersamaan mulai luntur sehingga yang
dominan adalah semakin menguatnya individualitas,"
papar Ery.

Serius di jalur tari Minang Kontemporer, Ery Mefri


hingga 2011 sudah mengantongi undangan untuk
tampil di festival tari dunia di Essen Mulhein, Berlin,
Australia, dan London. Bahkan, dia juga berpeluang
tampil di Amerika Serikat, menyusul penampilan
khusus Nan Jombang Dance Company yang diprakarsai
Yayasan Kelola Jakarta di Taman Ismail Marzuki, 14
Februari 2010, di hadapan belasan presenter dan
direktur festival di 10 negara bagian di Amerika Serikat.

selesai

Anda mungkin juga menyukai