I. Latar Belakang
Kenyataan bahwa pekerjaan akusisi lahan (SITAC) menjadi tahapan yang sangat penting dari keseluruhan
proses pembangunan sebuah tower BTS serta banyaknya permasalahan sosial yang muncul selama dan
atau setelah beroperasinya BTS memaksa kita harus lebih berhati-hati dalam perolehan persetujuan warga.
Informasi yang kurang memadai tentang proses pembangunan dan tidak adanya dokumentasi kegiatan
sosialisasi dan pernyataan tertulis tentang hasil sosialisasi sering dijadikan alasan untuk menggagalkan
pembangunan atau dasar pengajuan beragam tuntutan baik selama pembangunan dan atau bahkan
sesudah on-airnya site tersebut. Dalam situasi seperti ini SITAC sering menjadi pihak yang dipersalahkan
dan diminta untuk (kembali) turun ke lapangan menyelesaikan permasalahan yang ada.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka perlu dilakukan sebuah standarisasi baik prosedur dan materi yang
akan disampaikan kepada warga. Dengan tulisan singkat ini diharapkan hal-hal seperti disebutkan di atas
tidak terulang kembali.
II. Prosedur Sosialisasi
Sosialisasi atau kegiatan memberikan informasi yang benar dan lengkap kepada warga wajib dilakukan baik
secara non-formal (pendekatan dan penyampaian informasi pada setiap interaksi dengan warga dalam
tahapan sitac) dan secara formal (yang dilakukan dalam sebuah forum terbuka).
Sosialisasi secara non-formal perlu dilakukan terlebih dahulu kepada beberapa pemuka masyarakat dan jika
sudah mendapatkan dukungan dari mereka maka sosialisasi secara terbuka dalam sebuah forum perlu
dilakukan. Sosialisasi dalam forum dilakukan dengan menghadirkan seluruh kepala keluarga dalam radius
ketinggian tower dan disaksikan oleh aparat pemerintah setempat termasuk Lurah, Camat dan Kepala
Kantor Kepolisian setingkat kecamatan.
Di dalam sosialisasi perlu ditekankan bahwa keberadaan tower sebagaimana insfrastruktur lainnya adalah
merupakan prasyarat bagi berkembangnya suatu wilayah di kemudian hari. Perlu juga diingat bahwa dalam
bersosialisasi tidak dibenarkan memberikan janji atau harapan yang pada akhirnya akan sulit untuk
direalisasikan. Untuk memperlancar proses sosialisasi dengan warga maka perlu ditempuh pendekatan dan
koordinasi dengan aparat setempat sebelum dan selama proses Sitac dan pembangunan berlangsung.
Mengingat pentingnya proses tersebut Siemens Sitac Coordinator diharapkan langsung terlibat, khususnya
dalam sosialisasi dalam forum. Secara garis besar proses Sosialisasi ditempuh dengan mengikuti tahapan
berikut:
Kegiatan
1
6
7
8
s
III. Materi Sosialisasi
Berdasarkan pengalaman selama ini, materi sosialisasi harus mampu menjawab semua kekawatiran warga
seperti bahaya akan tower roboh, radiasi yang mengganggu kesehatan, sinyal yang mengganggu siaran TV
dan radio, bahaya petir, jaminan atau asuransi dan proses pembangunan tower itu sendiri. Berikut beberapa
pertanyaan yang sering diajukan pada saat sosialisasi dan kemungkinan jawaban yang bisa diberikan.
Apakah Telkomsel?
Telkomsel merupakan salah satu penyelenggara jasa telepon selular (handphone) di Indonesia yang
didirikan tahun 1995. Demi memenuhi kebutuhan pengguna telepon selular di seluruh wilayah nusantara,
dan untuk memberikan kemudahan berkomunikasi di mana dan kapan saja, saat ini Telkomsel bekerja sama
dengan mitra kerjanya membangun infrastruktur telekomunikasi (Tower BTS) hingga ke pelosok pedesaan.
Apakah BTS?
Berbeda dengan sistem telepon rumah yang pada umumnya masih menggunakan teknologi kabel untuk
percakapan, sistem telepon selular menggunakan pancaran gelombang seperti halnya pada siaran radio dan
TV. BTS atau base transceiver station merupakan bagian yang berfungsi untuk menerima dan meneruskan
sinyal dari satu pemakai telepon selular (HP) ke pemaikai lainnya. Untuk mendapatkan kualitas pelayanan
yang baik maka pemilihan lokasi penempatan BTS menjadi sangat penting.
Untuk dapat melakukan fungsi tersebut maka sebuah BTS memerlukan beberapa sarana pendukung yaitu 1.
Shelter, sebuah bangunan tempat dipasangnya perangkat BTS 2. Tower, sebuah menara dengan ketinggian
tertentu, tempat dipasangnya antena.
Apa saja selain BTS yang dipasang di dalam Shelter (bangunan pelindung)?
Ya, selain peralatan BTS, di dalam shelter juga terdapat 1. pendingin (AC) yang digunakan untuk
menjaga ruang shelter memiliki suhu yang disyaratkan, 2. baterai yang diperlukan jika terjadi pemadaman
listrik dari PLN sehingga menjamin tetap beroperasinya 3. sensor yang mendeteksi jika terjadi perubahan
dalam peralatan yang dipasang dalam shelter, seperti suhu kurang dingin atau pintu kurang rapat dan 4.
Kabel, yang menghubungkan perlatan BTS dengan perangkat lainnya, termasuk ke Antena yang dipasang
di atas Tower.
Apakah tower dilengkapi dengan penangkal petir?
Ya, untuk melindungi tower dan semua bangunan disekitar tower, pada setiap tower selalu dilengkapi
dengan penangkal petir yang terdiri dari komponen dan peralatan yang secara keseluruhan berfungsi
untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah. Sistem penangkal petir dipasang dengan
perhitungan teknis yang teliti sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya serta bangunan
disekitarnya terlindungi dan terhindar dari bahaya sambaran petir baik secara langsung atau tidak langsung.
Apa saja komponen perangkat penangkal petir?
Penghantar Penyalur Utama terbuat dari logam dengan luas penampang serta bahan tertentu yang
berfungsi untuk menyalurkan arus petir ke tanah
Penghantar Pembantu yaitu semua penghantar lainnya yang dimanfaatkan sebagai pembantu
penyalur arus petir, misalnya pipa air hujan dari logam, konstruksi logam dari bagian bangunan
Penghantar Hubung yaitu penghantar dari logam yang menghubungkan masing-masing penangkap
petir atau dengan bagian-bagian logam di dalam atau di dalam bangunan
Terminal Hubung yaitu suatu dudukan dari logam yang berfungsi sebagai titik hubung bersama dari
beberapa penghantar penyalur dan benda logam lain yang akan dibumikan (dalam hal ini dihubungkan
di dalam sebuah bak kontrol pentanahan)
Pentanahan (grounding) yaitu elektrode dari logam yang di tanam di dalam tanah yang berfungsi
untuk menyebarkan arus petir ke tanah
s
Apakah Sinyal BTS dapat mengganggu TV dan Radio?
Tidak, karena peralatan BTS bekerja pada gelombang (900 MHz dan 1800 MHz) yang berbeda dengan apa
yang digunakan pada siaran TV dan radio (100 600 MHz) sehingga tidak akan mengganggu siaran TV dan
radio. Kedua sistem akan saling mengganggu (interferensi) jika mempunyai gelombang yang sama atau
berdekatan (misalnya sama sama menggunakan gelombang 600 MHz).
Bagaimana kekuatan Tower Telkomsel?
Telkomsel mensyaratkan kekuatan Tower yang sangat ketat dimana sebuah Tower dirancang mampu
menahan angin berkecepatan hingga 120 km/jam dan pondasi mempunyai kekuatan beton dengan standar
K225 beton pondasi (dimana setiap cm2 beton mampu menahan beban hingga 225 Kg) dan dengan besi
beton ST-37 atau U-24. Semua besi yang digunakan distandarisasi dan difabrikasi dengan lapisan anti karat,
sehingga tidak diperlukan perubahan sedikitpun pada saat pemasangan di lapangan.
Bagaimana Proses Pembangunan Tower?
Setelah lokasi yang tepat diperoleh maka proses pembangunan tower selanjutnya mengikuti langkahlangkah sebagai berikut:
Pengujian Kekuatan Tanah
Dari pengujian ini akan diperoleh tipe dan kekuatan tanah
(kepadatan dan kemampuan dukung maksimal tanah) ditambah data
pendukung lainnya dari badan metereologi dan geofsika tentang
kondisi cuaca di lokasi pembangunan, akan dilakukan perhitungan
kedalaman pondasi serta tipe pondasi, misalnya apakah digunakan
tipe pondasi borepile, minipile atau sumuran.
Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa yang dibangun sesuai
dengan sifat tanah dan mempunyai kekuatan maksimal demi
keamanan bersama.
Desain Tower
Desain dilakukan oleh para ahli konstruksi kami berdasarkan
perhitungan yang teliti dan akurat dengan memperhitungkan semua
aspek penting seperti hasil pengujian tanah, kecepatan maksimal
angin dan hasilnya dikalikan dengan nilai tertentu demi lebih
menjamin kekuatan tower tersebut.
Dalam membuat desain tower kami tentunya juga mengacu pada
standar yang diberlakukan oleh Departemen PU (SK SNI T-15-199103 dan PBI-71) dan standar internasional tentang pembetonan dan
analisa pondasi (ACI-318-89)
Penentuan Batas Area Kerja (Bouwplank)
Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, terlebih dahulu dipasang
batas-batas area kerja seperti penentuan letak pagar, kaki tower dan
penentuan titik nol elevasi tanah. Hal ini dilakukan untuk menjamin
bahwa pembangunan tower dikerjakan sesuai dengan desain.
s
Pembesian Pondasi Tower dan pengesetan Template
Setelah penggalian pondasi selesai maka pekerjaan pembesian
pondasi tower dan pengesetan template sesuai dengan desain mulai
dilakukan.
s
Lampu OBL di atas Tower
Pada beberapa sudut tower dipasang lampu OBL. Lampu ini sebagai
tanda adanya tower dan sangat berguna khususnya bagi para
penerbang.
s
Tower Selesai
Jika tower telah selesai dan semua perangkat telah dipasang maka
dapat dioperasikan. Keseluruhan proses pembangunan memakan
waktu kurang lebih 2 bulan.
Pemeriksaan fisik secara rutin dilakukan untuk memastikan bahwa
kondisi tower akan tetap kuat selama masa beroperasinya BTS
tersebut.
s
IV. Dokumen Pendukung
Contoh Surat Undangan Sosialisasi ke Warga
ABCDEFGHIJKL
Pelaksana Sitac
Tembusan:
1. Bapak
2. Bapak
3. Bapak
4. Bapak
Kepala RT/RW
Kepala Desa Kampoeng
Camat ABC
Kapolsek ABC
s
BUKTI PENERIMAAN PEMBERITAHUAN
(PERNYATAAN IJIN WARGA/TETANGGA)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan telah menerima pemberitahuan dari PT.
TELEKOMUNIKASI SELULAR (TELKOMSEL),
Beralamat Kantor di
:
GEDUNG GRAHA SURYA INTERNUSA
Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X O, Kuningan
Jakarta Selatan. Kode Pos 12950
Tujuan
:
Pengembangan dan Perluasan Jaringan Telekomunikasi
Selular untuk Kepentingan Pembangunan di Indonesia
1.
Menurut keterangan selanjutnya akan mendirikan bangunan BTS dan menara/mini tower
/monopole/pole* untuk pemasangan antena dengan ketinggian meter yang terletak di
sekitar kami bertempat tinggal, yaitu :
Gedung/Lahan milik
: , Perkomplekan : ..................
Alamat
: ...................
Kelurahan
: ..........................., Kecamatan : ...................................
Kab./Kodya
: ....................................................................................
2.
Menggunakan jalan akses sampai ke lokasi pembangunan menara dan BTS selama proses
pembangunan dan beroperasinya menara BTS tersebut.
Atas pemberitahuan tersebut di atas, kami mengijinkan dan tidak keberatan PT. TELKOMSEL atau
petugas yang ditunjuk olehnya melaksanakan tujuan tersebut.
Demikian pernyataan ini kami tanda-tangani, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
,200..
Hormat kami,
No.
Nama Lengkap
Alamat
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
Mohon dilanjutkan di halaman belakang lembar ini jika kolom di atas tidak mencukupi
Mengetahui/menyetujui,
Ketua RT. ,
_________________
*coret yang tidak perlu
Ketua RW. ,
__________________
Kepala Ds./Kel.
___________________
s
Sertifikat Bebas Radiasi (contoh untuk lokasi di Solo)
s
Ijin Frekuensi GSM
10
11
12
s
Ijin Frekuensi DCS (1800 MHz)
13
14
15
16
s
Contoh Daftar Hadir Acara Sosialisasi
DAFTAR HADIR ACARA SOSIALISASI DAN SILATURAHMI
RENCANA PEMBANGUNAN MENARA BTS TELKOMSEL
RTA/RWB DESA KAMPOENG
No
Nama Lengkap
Mewakili Keluarga
Tandatangan
Mengetahui
Ketua RT A
Ketua RW B
___________________
__________________
Kapolsek ABCD
___________________
__________________
17