Gejala-gejala dari infeksi akut HIV tidak spesifik, meliputi kelelahan, ruam
kulit, nyeri kepala, mual dan berkeringat di malam hari. AIDS ditandai dengan
supresi yang nyata pada sitem imun dan perkembangan infeksi oportunistik berat
yang sangat bervariasi atau neoplasma yang tidak umum (terutama sarcoma
Kaposi). (Jawetz, 2005)
Gejala umum lain yang sering dijumpai pada penderita HIV/AIDS adalah
sebagai berikut: (Depkes RI, 2009)
a. Rasa lelah dan lesu
b. Berat badan menurun secara drastic
c. Demam yang sering dan berkeringat diwaktu malam
d. Diare dan kurang nafsu makan
e. Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut
f.
g. Radang paru
h. Kanker kulit
Gejala yang lebih serius pada orang dewasa seringkali didahului oleh
gejala prodormal (diare dan penurunan berat badan) meliputi kelelahan, malaise,
demam, napas pendek, diare kronis, bercak putih pada lidah (kandidiasis oral)
dan limfadenopati. Gejala-gejala penyakit pada saluran pencernaan , dari
esophagus sampai kolon merupakan penyebab utama kelemahan. Tanpa
pengobatan interval antara infeksi primer oleh HIV dan timbulnya penyakit klinis
pertama kali pada orang dewasa biasanya panjang, rata-rata sekitar 10 tahun
(Jawetz, 2005).
WHO menetapkan empat stadium klinik pada pasien yang terinfeksi
HIV/AIDS, sebagai berikut :
Tabel 1. Stadium klinik HIV
Stadium 1 Asimtomatik
Tidak ada penurunan berat badan
Tidak ada gejala atau hanya Limfadenopati Generalisata Persisten
Stadium 2 Sakit ringan
Penurunan berat badan 5-10%
ISPA berulang, misalnya sinusitis atau otitis
DAFTAR PUSTAKA
Jawetz, Melnick, and Adelberg,s. 2001. Mikrobiologi Kedokteran ; Edisi I ;
Salemba Medika, Jakarta ; 196 -198.
Depkes RI. 2009. Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral dan Panduan
Tatalaksana Klinis Infeksi Hiv pada orang Dewasa dan Remaja, Edisi II,
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
Direktorat
Jendral