OLEH :
NAUFAL ADKHA
NESSA ASCANNIA
NOVAL DIANTO PRATAMA
OVISA WIDYA RAHMAWATI
PRABANTORO AHMAD FIAN
OSZY EGA S
MUHAMMAD ARIS
(015 12 056)
(015 12 057)
(015 12 059)
(015 12 063)
(015 12 064)
(015 12 062)
(015 12 055)
KOMPONEN BGA
Komponen-komponennya :
Ion Selective Electrode modules
Reagent chambers
Humidifier wells
Sample Input port
Peristaltic Pump
Waste module
STANDAR ELEKTRODA
Standar elektroda :
1. PH modules
Memproduksi berbagai tingkatan keluaran yang sebanding dengan pH sampel yang
sedang dianalisa
2. PCO2 modules
Memproduksi voltase yang sebanding dengan konsentrasi CO2 pada sampel.
3. PO2 modul
Menghasilkan voltase yang sebanding dengan konsentrasi O2 pada sampel.
4. Acuan Electroda
Menyediakan potensial elektrik yang konstan dan stabil (756mV) yang digunakan
sebagai petunjuk untuk mengukur potensial elektrik yang diproduksi oleh setiap
pengukuran
elektroda.
5.Heater
Menjaga/mempertahankan standar elektroda pada suhu 37 derajat C
6.Sensor suhu
Menunjukan temperatur ketika suhu turun atau naik 2 derajat di atas 370C
7.Udara Alir detector
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMERIKSAAN BGA
1. Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara
dalam sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan
sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158
mmHg, maka hasilnya akan meningkat.
2. Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam
tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan
tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek
penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin.
3. Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup.
Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan
menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel
diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel
tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar
pendingin beberapa jam.
4. Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang
menyebabkan tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan
mengikuti perubahan PCO2.
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau
alkalosis sedangkan nilai PCO2 yang abnormal terjadi pada
keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan antara tekanan
dan saturasi oksigen merupakan faktor yang penting pada
nilai oksigenasi darah.
PRE INSTRUMENTASI
1. Persiapan Pasien
a. Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan
b. Jelaskan bahwa dalam prosedur pengambilan akan
menimbulkan rasa sakit
c. Jelaskan komplikasi yang mungkin timbul.
2. Bahan Pemeriksaan
3. Parameter
4. Persiapan Sampel
5. Pengecekan ALAT dan reagen
PRINSIP KERJA
Gas sampel yang diambil melalui probe akan
masuk ke setiap sampel sel secara bergiliran dimana
gas sampel akan dibandingkan dengan gas standar
melalui pemencaran system infra red dimana akan
menghasilkan perbedaan panjang gelombang yang
akan dikonversi receiver menjadi signal analog.
PENGOPERASIAN
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan
tekan status untuk mengetahui kondisi apakah pH, PCO2 dan PO2 kondisinya
OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Setelah dilakukan
pemeriksaan, alat ini akan mengkalibrasi secara otomatis.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah
siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan
keluar secara otomatis kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi
analyzer sampai sample terhisap secara otomatis selang akan masuk sendiri.
Syringe
Tabung Kapilari
6.
Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu
yang relatif cepat hasil akan keluar melalui printer.
2.
Hasilnya cepat
3.
Akurat
4.
5.
6.
Kekurangan :
1.
Mahal
2.
3.
1.
2.
3.
KESIMPULAN
SANKYUUU