Anda di halaman 1dari 37

lv

[-

4,

kI;;x,$lzH*X
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 033 TAHUN 2012

TENTANG

BAHAN TAMBAHAN PANGAN


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari penggunaan


bahan tambahani pangan yang tidak - milenuhi
persyaratan kesehatan;

b' lafwa pengaturan tentang bahan tambahan pangan


dalam Peraturan Menteri Kesehatan 'Nomor

722/Menkes/per/IX/gg tentang Batran Tambahan


Makanan sebagaimana terah auuan dengan peraarran
Menteri Kesehatan Nomor 1 16g/Menkeilper
tggg

l&l
sudah tidak sesuai dengan 'perkembang;'
il,o,
pengetahuan
dan teknologi di bidang pangan;

c' bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam hurui a aan- truruf b; p"rf"
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan t rrt rrg
pangan;
Bahan Tambahan

Mengingat : 1. undang-u.ndang

Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun fggO
Nomor 99, Tambahan Iembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 9656);

i2. undan-g-undang Nomor


Konsumen
fefinaygan
Indonesia Tahun

g rahun Lggg tentang

(Lembaran Negara Republik

1999 Nomor 42, Tarnb"fran


Negara Republik Indonesia Nomor 3g2U;

kmbaran

3. undang-undang Nomor g6 Tsrrhun 2oog tentang


Kesehatan (Iembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 144, Tambatran Lernbaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Perahrran pemerintah Nomor 69 Tatrun 1999 tentang
Label dan Iklan pangan (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor lgi tamtarran
Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 3g67);

5. Peraturan...

l;

t:

^t

14E\TER, KESEI-rATAi\:
REPUBLiK I'r*DOt$ts$:A

-25. Perahrran Pemerintatr Nomor 28 Tahun

2OO4 tentang
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan (Iembaran Negara
Republik Indonesia Tatrun 2OO4 No*or 107, Tamb.t rrr
Irmbaran Negara Republik Iudonesla Nomor aa?af

6. Kepuhrsan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang


Kecludukan, TUgas, F\rngsi, I(ewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerj.a krnbaga Pemerintatr Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
teraktr.ir dengan Perahrran Presiden Nomor 64 Tatrun
2005;

7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tatrun 2Ol0 tentang


Kedudukan, Tugas, dan F\rngsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;

8.

Perahrran Menteri Kesehatan

Nomor

lL44 lMenkes/Per/Vfill2}l} tentang Organisasi dan


Tata kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik IndonesiaTatrun 2OL0 Nomor 585);
MEMUTUSI(AN:

MenetapKan

PERATURAN MENTERT KESEHATAN TENTANG BAHAN


TAMBAHAN PANGAN.

BAB I
KETENTUAI.I UMUM
1

Pasal

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :


1. Batran Tambahan Pangan yang selanjutnya disingkat BTP adalatr
, bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk rnempengaruhi
sifat atau benhrk pangan.

2,

Asupan Harian yang Dapat Diterima atau Aceptabte Daity Intatcer-F


selanjutnya disingkat ADI adalah jumlah maksimum bahan tambahah

dalam miligram per kilogram berat badan yarrg dap{t


bikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa rrenimbulkan efef

b*g*n

glerugtkan terhadap kesehatan.


3. Asupan.,.

rjr

MEN;ERI KESEHA.-NN
REPUBi-li( lNDCINE.S,A

-33. Asuparr maksimum harian yang dapat ditolbransi atau Matcimum


Tolerable Daily Intalce yang selanjutnya disingkat MTDI adatah jumlah

maksimrim suatu zat dalam milligram per kilogram berat badan yang
dapat dikonsumsi dalam sehari tanpa menimbulkan efek merugikan
terhadap kesehatan.
4. Asupan mingguan sementara yang dapat ditoleransi

atau prouisional
Tolerable weeklg Intatcc yang selanjutnya disingkat prwl adalah
jumlah maksimum sementara suatu zat dalam miligram per kilogram

berat badan yang dapat dikonsumsi dalam seminggu tanpa


menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
5. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan.
6. Kepala Badan Pengawas

obat dan Makanan yang selar{utnya disebut


Kepala Badan adalatr Kepala Badan yang tugas dan tanggung
jawabnya di bidang pengawasan obat dan makanan.

7.

Direktur Jenderal adalah Direkhrr Jenderal pada Kementerian


Kesehatan yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang pembinaan
kefarrnasian dan alat kesehatan.
Pasal 2

BTP yang digunakan dalam pangan hams memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a.

BTP tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan/atau


tidak diperldkukan sebagai bahan baku pangan.

b. BTP dapat mempunyai atau tidak mempunyai

nilai gizi, yang sengaja


ditambahkan ke dalam pangan unhrk tqiurln teknologis pada
pembuatan, pengol.ahan, perlakuan, pengep{rkan, pengemasan,
penyirirpanan dan/a,tau penganghrtan pangan rmtuk urenghasilkan
atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi
sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidarr rangsung.
BTP tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam
pangan unhrk mempertahankan atau meningkatkan nilai glzi.

BAB II...

lr

't

<ixtrtru

il=NTERi (;S5I;AIA"\:

-4BAB II
PENGGOLONGAN BTP

Pasal 3
(1)

BTP yang digunakan dalam pangan terdiri atas beberapa golongan


sebagai berilnrt:

1.
2,
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9,

Antibuih (Anrifoaming

agenQi

Antikempal (Anticakitrg agenqi

Antioksidan lAntioxidantl;

Bahan pengkarbonasi (Carbonathq agenqi


Garam pengenulsi lBtntlJsifying scr$;
Gas untuk kemasan lpactcaghg gosl

Humektan lHumectanfi;
Pelapis (Claz@ agen\t
Pemanis (&teetener);

10. Pembawa (Caniefi;


11. Pembenhrk gel (Gehing

ctgerrtl;

12. Pembuih (Foamilq qerlq;


13. Pengattrr keasaman (Aciditg

rcgntlatot);

L4. Pengayet (Prcseruativel;


15. Pengerhbang (Raising agentl;
16. Pengemulsi (Emu Isr.f ef ;

17. Pengental llhicleenerl ;

ia. Pengeras @frnW qenqi


19. Perrgr.rat rasa (Flauou r

enlwnter);

20. Peningkat volume (&ttkW agent);

2L. Penstabil (Stabiliz.efl;


22, Peretensi warna (Colour

retention agent);

23. Perisa...

MEI;TEiti Ke$EriATAx.REPUBLiK INDUiiESIA

-523. Perisa (Flauouringl;


24. Perlaloran tepung (Ftutr treatment qenq,
25. Pewarna lcolottrli
26. Propelan (hopellanfl; dan
27. Sekuestran (seEtestrantl.
(2)

Golongan BTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


terdiri atas
beberapa jenis BTp.

(3)

selain golongan BTp sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri


dapat menetapkan golongan BTp dinnya.
BAB III

JENIS DAN BATAS MAKSIMUM BTP YANG DIIZINKAN


Pasal 4

(1) Jenis BTP yang diizinkan pada golongan sebagairnana


dimaksud
dalarn Pasal 3 ayat (l) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagran tidak terpisatrkan dari peraturan Menteri ini.

(2) Penambahan dar,r pengurangan jenis BTp sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan.
Pasal 5
(1)

BTP hu"y4 boleh diguuakan tidak melebihfl batas maksimum


penggunaan dalam kategori pangan.

(2)

Batas maksirnum penggunaan daram kategori pangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Bad.an.
Pasal 6

Penetapan penambahan dan pengurangan jenis BTp sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), serta penetapan batas rnaksirrunr
Penggunaan dalam kategori pangarr sebagaimana dimaksud dalarn Pasal
trags mernpertimbangkan:
5 py+
[?f
a. pbrsyaraan kesehatan berdasarkan bukti ilmiah yang sahih;
.t'

'

:' ' .'

b. ADI..,

ll

'r

tt

MEIiTER|

KfSfrHArAli

REPUBLI;( II,iCONESIA

b. ADI/MTDI/PNVI; dan
c. liajian:"O"r"n konsumsi produk pangan.
Pasal 7

setiap penambahan dan pengurangan jenis Bff sebagaimana


dimalcsud
dalam Pasal 4 ayat (2), serta penetapan uatai, maksimurn penggunaan
dalam kategori pangan sebagaimana dimarcsu$ dahm pasar
s ayat
(2)

harus dilaporkan secara berkala kepada l_ftbnteri melalui


Direktur
'

Jenderal setiap 6 (ena:n)

bulan.

BAB IV
BAHAN YANG DII,AMNG DIGUNAKA$( SEBAGAI
BTP

pasal g

(1) Bahan yang dilarang digunakan


sebaga{. BTp tercantum dalarn
Lampiran II yang merupakan bagan tidat( tirpi".r*arn
dari perahrran
Menteri ini.
(2) Kepala Badan dapat menetapkan bahan
lairt;yang dilarang digunakan
sebagai BTP setelah mendapat persetujuan
m""t"ri.
BAB V
PRODUKSI, PEMASUKAN, DAN pEffipa5p11r1 31p
Pasal 9

(1) BTP yang diproduksi, dimasukkan ke dala6$ wilayah


trndonesia, dan
diedarkan harrrs menrenuhi standar aar,
ffisyara.tan datarrr Kodeks
Makanan Indqresia yang ditetaplcan oletr tvtSrcri.
(2) Dalarn hal standar dan persyaratan ar$1 6s1r*
terdapat dalam
Kodeks Makanan Indonesia sebagnirnana
+im"frn O pada ayat (l)
dapat digunahn standar dan persyaratan l$L.
(3)

(4) Industri...

HS$JF$kIfrBK+$X

-7

(4) Industri sebqgaimana dimaksud pada alHt (g) hanrs


terdaftar di
Badan yang tugas dan tanggung jawabnya
{{uiaang pengawasan obat
dan makanan.

(5) Ketenttran

lebih lanjut rnengenai pro$pksi, pemasukan, da:r

peredaran BTP ditetapkan dengan perahrragirepala Badan.


pasal 10

(1) BTP harrya dapat dimasukkan ke dalant;wilayatr


Indonesia oleh
Importir setelah mendapat persetujuan dariffiepala Badan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai
fata
dengan Peraturan tiepala Badan.
pasal

cara'

,utan BTp ditetapkarl


,

ll

y*,g akan diproduksi, dimasukan ke dqlffil wilayah Indonesia,


91P
dan
diedarkan ha*'s merniliki izin edar dari Keparafoarr,'y*g
dilaksanakan
sesuai ketentuan perahrran perundang_unaang[flr.
BAB VI
LABEL

Pasal

12

Pangan yang mengandung BTP atau sediaan


BTP harus memenuhi
persyaratan label pangan sesuai ketenhran perattrran
perundang-

undangan.

Pasal 19
(1)

Untuk pangan yang rnengandr:ng BTp, padg;label wqiib dicanttrmkan

golongan BTP.

ri

Pada label pangan yang mengandung BTp golongar,r antioksidan,


pemanis buata.n, pengawet, pewarna, dhfr penguat ro,sa; wajib
dicanhrmkan pula nama jenis BTp, dan r,n#rr inae* klu.,rsus unnrk
pewarna.

(3) Pada...

x5l'rIsfii

KE$EiiArA);

-lfcxes;n

(3) Pada label pangan yang mengandung,,,pema'is


buatan, wqiib
dicanhrmkan tulisan'Mengandung pemaniipjiu.tan, disarankan
tidak
dikonsumsi oleh anak di bawah s (lima) qn rr, ibu hamil,
dan ibu

menpisui'

pngan untuk pcnderita diaffies dan/etau makanarr


berkalori rendah yang menggunakan lipemanis buatan wajib

(4) Pada label

dicanttrmkan tulisan "unt'k penderita dia&tes dan/atau


orang yang
membuhrhkan makanan berkalori rendah". I
l

(5) Pada label pangan olahan yang mengg[1nar<an


pemanis buatan
aspartam, wqiib dicantumkan peringatan
:jcMengandung fenilalanin,
tidak cocok untuk penderita fenilketonurilf j,
l

(6) Pada label pangan olahan yang menggun4+an


pernanis poliol, wqiib

dicanhrmkan peringatan "Konsumsi-u.afoirran


mempunyai efek

laksatil".

(7) Pada label pangan olahan yang


menggugpkan gula dan pemani$
buatan wajib dicantumkan ttrlisan ,Mu;gd4dung gula
dan pemanis
buatan".
(8)

Pada label pangan olahan yang merygandung perisa,


wqiib
dicantumkan nama kerompok perisa ddilm
daftar bahan atau
ingredient.

''' ;:i'1'*fffi;*rahan
mengandung BTp tersebut.

lffi",.:il'ffiiT,ffitr fft

'i

p*sal

14

(1) Pada label sediaan BTp wqiib dicanttrmkan:


a. tulisan iBahan.Tambahan pangan,;

b. nama golongan BTp;


c. nama jenis BTp; dan
d. nomor Pendaftaran produsen BTp, kecuilrs unttrk sediaen pemanis
dalam benhrk tabte

top.

ii

(2) Pada label sediaan pemanis buatan, wajib dhanturnkan:


a. kesetaraan kernemisan dibandingkan denfiBn gula;
b. hrlisan...

sE!:IERt KESEI{ArAN
REPUBLi?(

'T;DO}iESIA

hrlisan "Untuk penderita diabetes dan/atau orang

membuhrhkan makanan berlcalori rendahn;

yang

tulipan "Mengandung pemanis Uu{$4n, disarankan tidak

dikonsumsi oleh anak di bawatr s (lima)iimrrro, ibu


hamil, dan ibu
menyusui"; dan
d. jumtah mg penranis buatan yang dapat
ffiunakan tiap hari per kg
bobot badan (Aceptabte Daity Intalee,ADfrl.
(3) Pada label sediaan pemanis polior,
wajib;idictrnt,mkan peringatan
oKonsumsi
ber.lebihan mempunyai efet f*cs$f.
(4) Pada label sediaan pemanis buatan..p
wr;{ib dicanhrnrrran:
a. peringatan "Mengandung fenilatanin, tidH< cocok
unttrk penderita
fenilketonurilf; dan

b' tglisan 'Itdak cocok digunakan ,,suk balran yang


akan
dipanaokanr.
l,'

(5) Pada label sediaan pewarna,


mencanhrmkan:
a. nomor indelcs (Cobr Index, Ctl;
b' tulisan pewarna pangan yang ditulis dengan huruf
besar berwarna
hijau di dalam kotak persegi pardans b""run;
huau; dan'
c. logo huiuf M di dalam suahr ri"sk"rL
:

b*il;;t"*.

BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWhSAN

pasal LS

(1)

Pembinaan, terhadap
Direktur Jenderal.

(21

Pedoman mengenai pembinaan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direkhrr
l.

industri dan penggurlean BTp dilakukan oleh

Jenderal.
pasal 16

(1) Pengawasan

terhadap industri dan penggurynan BTp dilakukan


oletf
Kepala Badan.
(2) Kepala..,

Hs$s$k'tFBE*{$N

_t0-

(2)

Kepala Badan

m:nyTprk""

laporan pelaksanaan pengawasan


rcp"# oo""[rtr"rahi
Direkr.r
"

sebagaimana dimaksud pada


ayat (r)
Jenderal secara berkala setiap

(3)

p,ot ;;&.'--'--"

Ketenhran sebagaimana dimaksud


pada ayat (U dan ayat (21
dilaksanakan dengan mengacu pada
pedo**ran yang ditetapkan
oreh
Kepala Badan.
-

(1) Dalam rangka


Pengawasan, Kepala Badan
fr*pat mengenakan sanksi
administratif terhad.ap peranggaran
r"r"*S'ffinteri
ini berupa:
.
a. peringatan

secara tertulis; ;
larangan mengedarkan untuk
sernentarq waktu rtan/atau perintah
untuk penarikan kembali dari pered"r"r,;
c. perintah pemusnahan, jika terUutcti
tiddk memenuhi persyaratan
keamanan atau mutu; dan/atau
d. pencabutan izin edar.
(2) Sanksi administratif sebagairnana
dimaksufl pada ayat (1) diberikan
oleh Kepala Badan aenjan
Kepara Dinas
Keseharan provinsi, r<rp"t"
Dinas x"u"i.:ruJ["iupaten/
Kota.

b'

"*-*r;frJ*" o*
:it

BAB VIU
KETENTUAN PERALIHA}T

'
,

pasal

lg

(1) Semua permohonT. irin penggunaan


yarg diajukan seberum bertararnya Bahhn Tambatran Makanan
reralfoan Menteri ini tetap
diproses berdaearkan ketentuan
r"i"**r
Kesehatan

Nonror
722/Nrer*es/kr/IX/88 tentang Bahan ffi*-ri
Ii t**u"i,r"r';'"*";
sebagaimana rehh diubah aensan p;r;;,#;
Menreri
Kesehatan

(2) Pangan yang telah memiliki


izin e{ar
ketenhran dalam peratu,ran *
q**
diundanglcannya peraturan
Menteri

ini.

han*

rnenyesuaikarr dengan

@]i:;

Fatu) tahun

sejalc

'l

(3) Panean...
l

M=ri]'EF,i (E$;!{ATA?\:
R=PUOLIK INDCNESiA

- 11-

(3) Pangan yang sedang diajutran


tetap diproses dengan mengacu kepada
Nomor,722 I Nler*es / per I D(./gg tentang
sebagaimana telah diubah dengan
Nomor 1 168/IUenkes/per/X I lggg dengan
izin edar unhrk jangka wakhr 1 (sattr) tah
Peraturan Menteri ini.

perpaqiangan izin edar


Menteri Kesehatan
Tambatran Makanan
Menteri Kesehatan
masa berlakrl
sejalc diundangftannya

BAB IX
KEf,ENTUAN PENI.TTUF
Pasal 19

Semua peraturan pelaksanaan dari Perahrran

Kesehatan

Nomc
722/MenkesTner/X/eA tentang Batren Wnteri
]iif"rr.Uafrrr, ***r"rl
sebagairnana telatr diubah dengan peraturan
r*#at*ri Kesehatan Nomor
1168/Menkes/Perlx/1999 masih tetap u"furn,
separ{ang tidarr
bertentangan dan belurrr diganti berdasart<an p"mrran
14!;;;

pasal 20
Pada saat Perahrran Menteri ini arutai
berlalcrr:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7221W*wes/perl}!gg tenta'g
Bahan Tambahan Makanan;
,

b.

Perahrran Menteri Kesehatan Nomor l$6g/Menke


slperlx/L999
tentang Perubahan Atas perahlran
Kesehatan Nomor

c.

Perahrran Meateri Kesehatan Nornor

tentang pernanis Buatan;


dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

rvl 1985

Pasal...

N,tEiliTERi KESEHATAN

REPUSLIK ttrOOateSiA

-L2-

Pasal2l
Peraturan Menteri ini mulai berraku pada tanggal
diundangkan.
I

Agar setiap orang mengetahui memerintahkan pengundangan peraturan


Menteri. ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal t2

Juli

2OL2

ffi
1a\..W/.r
?rl-.-----l-c.\
3r iroi*

Diundangkan di Jakarta

padatanggal e?fug mta


MEMERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSI.A
REPUBLIK INDONESI.A,

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESI.A TAHUN
2OL2 NOMOR

757,

t"

MENTi:Ri KESET.iATAN
REPUBLi K I If DC

-13-

T.JE,<]A

I.AMPIRAN

PERATUMN MENTERI KESEHATAN


NOMOR 033 TAHUN 2012
TE}..ITANG

BAHAN TAMBAHAN PANGAN

JEMS BTP YANG DIIaNKAN DAI,TM PENGGOLONGAN

1. Antibuih (Antifoaming Agentt


Antibuih lAnrifoaming Ageni adalah batran
tambatran pangan unt'k
mencegah atau mengurangi p;nUentpkan
Uuit.

IGfsium alginat (Calau n atgiite)


Mono darr digtioerida asa'n r"-"r.6

offa@

aaids)

and,

digtgerides

Antikempal (AnticakiryT Agentl

Antikempal lAntiu,king Agenq adalatr batran


tambahan pangan unttrk
mencegah mengempalnya
produk pangan.

Katsium:[@
tritatsium
Selulosa

Selulosab@
Piristat, p
fT
(Mgristic, palmitic & stearic aeid,s

and.*Eir $attsl,

Asarn miristat, p

ftalsium, kalium, dan natrium (Ca,I, Na)(Mg/rltiq


palmitic & stearic acid,s and,*rcir
m,tcium, potassium and
sodium (Ca, K, Na) salts)

Magnesium@
C**-S*
natrium (Ca, K, Na) (Salts of oleic acid,withcalcium,
potassium, ond, sodium (C* K, Way

Natriumkarao@

Magnesiumkar@

KSSEHATAIi
REPUBLIK
'V!Ei{TERI INDOIiESiA

-L4-

Magnesiumo@
Ndtrium Uesi lU
Kalium bes
besi(II)

a@

Silikon *oU"i

Kalsium@
aluminosiffit
Magnesium

aluminosilicgte)
ium silim@

Antioksidarr (Anfioxidang
Antioksidan (Antioxidanr) adatah bahan
tambatran pangan untuk mencegatr
atau menghambat kerusakan pangan
akibat oksidasi.

Asan askorbat (Asa:rrbb acid)


Natrium askorbat (Sodiu^ **iUot")
Kaleium askorbat (Calcu^ **rUot")
Kalium askorbat (potassizm **rnrt"1

Askorbil palmitat (As orbg t palnitate)


Askorbil stesrat (A srrlrbyt steamte)
Tokoferol lToapherul):
d-alfa tokofe,rol (d-alptr,a -Toaplerol

t**rrf_f.)
dl-alfa tokoferol (dl-a Ip tu Toaplwoll
Gama tokoferol (Gammq foapleroi)
Propil gatat (propyt gattate)
Asam eritorbat (Elgrthorbdc acid/

Natrium eritorbat (Sodium eryfiwrbate

kittudrrE
Butil hidroksi droVBHA
tgtated hy draxy an*o@
_(.B,,
Butil hidroksi totu-en/BHT (Burgrhred hg droxytotuiG)

t**)

{'ii*,fx[1[i;ft:+X
r15_
4. Batrarr Pengkarbon asi (Carbonating
Agenfl

Baharr Pengkarbonasi (Carbonating igentt


adalatr bahan tambahan pangan
untuk membentuk karbonasi di dalarpangan.

Garam Pengemulsi (Ernulsifying Sag


Garam Pengemursi (funutsifuing sard
adaratr batran tambatran pangan unhrri
mendispersikan protein dalar'' keju sehingga
mencegatr pernisatran lemak.
Na+ri"-

1.

l-r-

2.
3.
4.
5.
6.

Kalium

v.LruLel

dihidr.

'-

.L

Catrate)

bE;ffi;a,=

33e(iii)
340(i)

&
9.

id
12.

gvtqLUT,l

f'\i- ^+-:
_s.qs.s

., .l/v@_6..t t. u r LrwPnosp n ale)

r uuuraL VJtsoqlum atprcsphate)

13.

14.
15.
16.
L7.
18.

ic

a::ii::::

i t:;?'

2L,

Ertrr.r"-

22,

ffi

428
450(i)
450(iii)
a50p)
450(vi)
451(i)
451(ii)
452(ii)
452(iv)
472a

of gfucerol)

acid, estgrs

aa*ff
"f

acrd esters

or

23.

340(ii)34O(ur)

462lil

20.

24.

33e(iili

7.

ir

$81(i)
33Uru)
332(i)
332(ii)
33e(il

e4*ff)

rar<tat oan glrserol lI,acf,ic an'dfattg

472b

srrat dan giserol (abic andfaw

472c

s.Usr .r.ucr,ru rsrrlar( o.an drasetlltartrat dari glioerol


(Dia@tgltartaric an d
acid esters glgetol)

fdtg

of

472e

ilsi-ffi,1iBg^ffiX

-16-

6. Gas Untuk Kemasan (paclcaging @sl


Gas unhrk Kemasa' rpacreagiry eiasr
adaratr bahan tambatran
berupa

pangan
gas, yang cti'nasukkan ie dalam
kemasan pangan sebelum, saat
maupun setelatr klmasa, diisi dengan pangan
untuk mempertalrankan mutu
pangan dan melindung pangan
dari kerusalcan.

Nitrogen lMtbogen)
Humektan (Humedantl

Humektarr (Humedanti adaratr bahan


tanbahan pangan unhrk
mempertahankan kelembaban
pangan.

w"trium@
Katrumt@
ttatrium
Gliserol

mdati56@

(@;eto|
Polgaexltoses)

Triasefrnlffifri)

Pelapis (Glazing Agenfl


Pelapis (Glarirw Agentl adalatr batran
tambatra, pangan unark melapisi
permukaan pangan sehingga memberikan
eret perrirdungan dan/atau
penampakan mengkilap.

U*qtE@
tit:gikanae$til@

uinkanrau@
Syelak

H==$,,lslklftB?jiffiN

_L7-

8. Pemarris (suteetener)

Pemanis (sweetene) adarah balran tambatran


pangan berupa pemanis alorni
dan pemanis buatan yang memberika'rasa
manis pada produk pangan.
a. Pemanis Alami (Nad,tml Suteetener)
P.eparris-Alani lMafin,,r $teetene{ adarah pemanis
yang dapat
alam meskipun' f"o."rrry, secara sintetikditemukan
ataupun

f"ffi,j"f*

Sorbitol (erbitotl.
Sirup
Manitol

(i@

sgrup)

tsomltt/tso@
Maltitolsirui;W)
Laktitol

lladi;t)

(xgtitot)

Pemarris Buatan

(Aqficiat Su.teetener)
bluFq (Artifieiql Srteepner)-tg"t"h pemanis yang diproses
l*d:.
secara kimiawi, dan oenyawa tersebut tiaa*
ioa*i.t o

"ra-.

I.
2.
3.

s$o
95r

esap gild

e52(i)

yetcTum qcbtnnte)
urrr srJr.raurar
4.
t2
r**q,,'

5.

6.

\noanJ,/,m

q dafif,te)

vr(l{J;ruilaflfi
u.uraJrrr, lvq.acalm scl48,nannl

oarra rr goualrslum sarcfarin)


rt.r,u rq , EEuraIlI). I tioclt,lfn sd Mh d i n I
iJq r arosa tpucru{osel -l }zcruorcgaladogucvtse/

e52(ii)
e5z(iv)
95.$(i)

95,4(ii)

954{ul)
954(1v)

955
961

,Y5,,r.5*11[BHitKX

-18-

9. Pembawa (Caniefl

Pembawa (caniei adalatr batran te'nbahan pangan


ya'g digurrakan untull
memfasilitasi penanganan, aplikasi atau
,**r".*r balan tambatran
pangan lain atau zat
$a di datam pangan dengan cara melarutkan,
mengencerkan, mendispersikan atau memodifikasi
secara fisik batran
tambahan pangan lain atau zat g)a, tanpa
mengubah fungsinya dan tidali

mempunyai efek teknologi pada pangan.

sukrosaasetat@
Trietil

sitratmi@A

Propiten@
pouedtcrndtt<o@

'l0.Pembenhrk Gel (Gehing Agenfl


Pembenhrk Gel (Gelring Agenti adalah
bahan tirnuatran pangan untuk
membenhrk gel.

Asan alginat

leitffi@

xatriumdsin@

rauumat@

rdsiumdsina@
Agar-agar
Karagen

@A

E@
Rumputlauteu@

Gom gqlan (Geltaigun)


Gelatini(Edibte g@

Pektin
1

(Peci;ln.sJ

l.PembUih (Foaming AgenQ

Pembuih lFoamhq Agenti ad.alah bahan tambatran pangan


unhrk

membentuk atau meaelihala homogenitas dispersi


fase gas dalern pangan
berbentuk cab atau padat.

Gom,carlthai@)

t,

ME\:TEiii KESEHAIAI\
REPUBLIK INDONE.$IA

-19_
l2.Pengahr Keasaman (Acid@ Regalatof
..
Pengatur kea'e"'an (Aciditg Regutaroi adalah batran tambaha, pangan
untuk dengasa.kan, menetralkan dan/atau oempertatrankan derajat
keagorttal pangan.
',

1.

falsiu- t arton

2.

rr.r.r,sr.ilsr(,ltlt

3.
4,

natrrum asetat (Sodium aoetafe/


Aarsrurr aseEaf {)a@wn a@tate)

5.
6.
7.
8.
9.
10.

1?0(i)

l @dc clad)

rrncurr urall[, lmauc aadl


Arr-uu r,q rarar Vwnu,nc a&d)

NatriumEltaT(rW)

rEslrr

uilsu.L lr(,rgssarm QEI{Eel

suurrr rrr.u &usLaf, V.-AmmOnlUm lAdAte)


a---:LL2, ,.rsu
srsaL
salr EarBrrluya t(/Ifnc A@Cl And, itS SaItS/:
11.

,
-:L-^
.rlrclL
lwwn,c qclal
.''r.
quuurogen
stuat ( D'odrum clthu drooen citratel

A -^-

1eq

-Dinatrium *ort
citmte)

rrlrarnugl Burar

328
330
331(i)
331(ii)

33r(iii)
332(i)

lru(alsium sitrat (Thoalcu m citiate)


Asam tartrat dan kalium hidrogen tartratTam
P

333(ii)
333(iO

otas sium hg dro g en tartrute ):

AsamtArtratVW
falir*

Uierug* t""rruJ

L4.

esam fosfat

15.

tt.Oi*

orthophosprro@

hidrog".

Natriumgalailxffij

tr Iehiumpl-malat(C@
18.

327

dihg drcgen citmte)


r r!f,,Eur,rrru. Burar ( J npolcutstum citr?;te)

and

16.

27A
296
297
32s
326

nsodium eitr?;tc)

-.ra uur qrrsqrogen $Erat (fotassium


13.

%o
262lil
263

asam adipatadr g
Asam adipat (Adipic acid)
X"tri.* adipat (Sodrum adipofes)
Kalium adipat (PotasEla adip@

19.

tlatriumkarbo@

20.

N"Oir. Uiarng*

2L.

Kaliuo karbonat

(potassffi@

334
336 (r)
338
3s0(i)
350(ii)
3s2(ii)
355
356
357
500(i)
s00(ii)
s01(i)

MEI{T:Ri KE$SI|ATAN
RAPUtsLiK iNDONE$IA

-2022.

23.
24.

25.
26.
27.

28.
29.
30.
31.

32.
33.

34.
35.
36.

Kalium hidrogen karbonat (Potassiunt hg drcgen carbonate)


Am6nium karbonat lAmmonium u,rbonate)
Amonium hidrogen karbonat lAmmonium hgdrcg en
mrbonate)
Magnesium karbonat lMognnsium urbonate)
Asam hidroldorida lHy droclilaric acid)
Natrium sulfat {Sodium atlplwte)
I(alium sulfat (Potassrum ailpllo,te)
Ihlsium sulfat lCalcium sulptate)
'Natrium hidroksida (Sodiunt hUdroide)
Kalium hidroksida (Potassiunt hgdrortde)
Kalsium hidroksida (hleium hg dtoxide)
Magnesium hidroksida (Magnesium ltg drcxde)
Iklsium oksida lCalcium ortde)
Glukono delta lakton lGlue.orc delta lactonc)
Kalsium glukonat (Calcium gluonate)

s0I6i)
so3(i)
503(ii)
s04(i)

507
s14(i)
515(i)
516
524
52s
526
528
529
s75
578

i
l3.Pengawet lheseruatiuel
pangan untuk mencegatr
tambahan
Pengawet (Presentativel adalah batran
atau mengha.mbat fermentasi, pengasarnan, Pm$rraian, dan penrsakart
lairurya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme.

1.

2.

!r.

4.
5.

Asarn sorbat dan garamnya (Sorbdc acid and, its salts/:


Asam sorbat (furbic acid)
Natrium sorbat (Sodium sorbate)
I(aliua sorbat (Potassiunt sorbate)
Kalsium sorbat (Calcium sorbate)
Asam benzoat dan garamrrya lBewnicaadand its salts)

200

20r
202
203

Asam benzoat lBenzoic acid)

2ro

Natrium benzoat (fudium ben",oate)


Kalium benzoat (Potassrum bertmate)
I(alsium bsrzoat (Caleiurn benznate )
ntit para-tridrolsibenzo at lfrhgl Paru' hg droryb' enzaate)
tvtetit para-hidrotcsiU enznat lMethgl pam hg drurgb enn are)
Sulfit (SulpMes,I
Belerang dioksida lSulptwr dioxide)
Natriua sulfit (Sodtum alJplute )
Natrium bisrdfit (tudium bisulphar.e)
Nttriun aetabisr.dfit (Sodium metabixtlphit'e)

2LL

2L2;
2L3
2L4
2L8
220
22L
222
223

M E N?= F. i K ES E i-: frlr.tN


REPUtsL,K iLlOrueS:A

-21 -

Kalium metabisulfit

lPotassium@

bisulfit (cffi
bisulfit (pom-rGmmA

Nitrit

IGliumnirit

(poM

Natrium niffilsoa;arn

Natrium@

Kariumnitrat(.mffii
+u*

propioE

.esam propionat

T@j

Nr.trUg proprc-atel

propionate)

Satsiumpropi@
Lisgdm hiarokto@fiffi
1

4. Pengembang (Rais

ing Agentl

Pagembang (Rarsrng Agentl adalatr bahan


tambatran pangan berupa
senyawa funggal atau carnpuran unttrk

meningkatkan volume adonan.

melepaskan

gas

sehingga

watrium@
Natrium hidrogen l<arb6ffi

hgdrogen carbonate

Amonium

Glukono
(Dactrirc)
Patiasetat

(gM)

si (Emutsifier)
Pengemulsi (Emutsifier) adalatr batran tambatran pangan
unhrk membanflr
terbenhrknya ceinpuran yang homogen dari dua atau
rebih fase yang tidak
tercrmpur seperti minyak dan air.

5. Pengemul

[Ei'ffitIfii,tiffiX
-221.

Bers

Arar

uurlaL lvq,aclum carDonfrel

'170(i)

2.
3.
4.

322lil
325
327
331(i)

5.

6.

33l(ii)

7.

rurrauru

[r slrrar

I fl.soo,rum c,,tmte)

33l(iii)

8.

332(i)

9.
10.
11.

.v.v..vrre*rr*rrr r,uErlr lmonosoalum orilwpllosphfre)

12.

- - _-E$.s..

i"/fi""T o'zTpTsp q

l"-i:;:'r-'"r":'-1"
r rvercr.L t t r usocarum

onrcp nosplute)

13.

14.

iE
i6:

ii"rt-'

i&
19.

20.
27.
22.
23.
ry.
(aa*
24. l:o**
25.
26.
27.
28.
29.

,'-:il,=i5'*""'
rvAus

llrGr,srao-t

peqn guml

4t6
422
428

ffi"

ffi

Polissrbat +O
morwpalmitate)

\:
WemU

31.

32.

33e(ii)
33e(iii)
340(i)
340(i4
340(iii)
400
401
402
404
405
406
407

4L2
413
414

ffi
@

. vsDvrueL

33e(i)

4LO

lvqut gutrll
L ltrugucclfan aumt

Goe;'abia-ffffi

30.

332(ii)

"o

tv ow

rruru

FffijFea;i,-:

eTg

?ne q(!. sorbitadl m.orlpolede)


(ZU) s?rbitan morwstearate)

sB

432
434
433
435
436
440
44s (iii)

V=rirrEF,i KES*ijAiAN
REPUBIiK :I:D?t\iES;A

-23-

Dinatrium difa
34, Tlinatrium difosfat
Tetranatrium ato
56: I erEularum clrrostat (ireaupotossium diphosplwte)
37. &r.ulurrrrrur quoaraf Vt@uAum cliplwsphde)
33.

460(i)
450(u)
4S0(iii)

45O(v)

450(vi)
4S0(vii)
452(i)
4S2(ii)

38.

39.
eruosrar, I poatum pa Up nosp lute
)
40. Katium polifosfa
4L. -;--lget^spt
42. n a rum poruosrat (caldum polgplosptntes)
43.
r r K rorsrs[arrx
lmtctocry stn lline celfuIose )
44.
45. rvreur ucrulosa lMetnAl ehulosa)
46.
47. r sq vsDryr t,'1ru ulef,u serurosa
VTgcltoxyptopgl methyl
cellulose)
48. BUt metit set
49.
Berulosa (bodluTrt mrborymethgl
celtulose) 'ru
r

"t")

selulosabubu[@

50.

Asam miristat,

465
466

patni

aro-aii

ftalsium, kalium, dan natrium (Ca, K, Nall (Mgristiq


palmitic & stearic acids and
sodium (C? K, Na) Satts)

51.

52.
53.
54.
55.

tlwir

452(iii)
452(iv)
460(i)
460(ii)
461
463
464

calcium, potassium and

Garam-garam

dan natrium (Ca, K, Na) fsalts of oleic aeidwith calcium,


potassium,.and sodium (&., K, Na))
Mono_dan digti
offang acids)
Ester asanl lemak aan
acid esters of glgcqol)
Ester asam lemak d
acid esters of glgwol)
Ester asa"n lemak d
acy\:sterc of glgeqol)

470(ii)

471

472a
472b
472c

56.

Esteras'"nlemalcd@

472e

57.
58.

lDiaceVltaric andfaWa acid esters of gtycerot)


Ester sukrosa asarrt
Ester poligliserol asam le

473
475

acid,s)

59.

Ester poligliserol asem

ffi

476

ME:f

ERi KE$EI.:AI.AN

R'PUS!.IK iNSCNESIA

-24-

60.

(Polgglgerct estei
Ester propileir

offatty

477

acids)

Natrium stearorl-2-l
62. Ester Sorbita'aS"r.

61.

481(i)

Sorbitanmonoste@

491

oororEarl rrrstearat 1&rbitan tristeamt)


63.

64.

Lilinkandelila(,cffij

65.

Polidekstrosa (Polydextro6
PatimodiEkasi as@
Pati pucat {Bleaclwd staffi
r.lu urri[(ralrl lvxlavBa sulrcnl

66.
67.
68.

492

Malam lBeeauax)

061

ffi

1200
1401

1403

t404

69.
70.

1405
1410

7t.
72.

73.
74.

75.
76,
77.

..

vereu u1r.r.u rtrurtrr Vnospnnned CUSbfAh pfio9ph/IteS)

ffiLr a crrrf

AoerU@red distruneh

phosplnte)

tDrarcn aewtel
vrP1.r .aGrrp.ru Lqraseulasl lAew baed clistarch adioatel

Hiarokipropit
Uiaroksipi
plosplwte)
78. Pati natrium oktenilsuk@
79.
80.

sttccitwte)
Asetil pati oksidasi lA@
Natrhtm kaseinat (Soffi

casw

t4t2
1413

t4t4
L420
L422

l4l.o
L44.2

1450

ia51

i
1

6.

Pengental (ff*e*etter)
Perrgental (lhiclcene) adalatr bahan tambatran panga:n

viskositas pangan.

Kalsium ase'tat

@M

unhrk meningkatkan

r}4EN.I.ERi K;SEHATAN

RAPUBLIK INDONESIA

-25Propilen glikol alginat lPtopyletle glg aT algirlnte)


Agar-agar (Agar)
10. Karagen lCo,rtogeenan)
11. Rumput laut euctreuma otrahan (processed eucW
seauteed)
L2. Gom klcang lokr.rs
13. Gom guar fGuwgam)
14. Gom tragakan ll,ragaefth gum)
15. Gom arab (Arubicgum)
16.
Gom tanthan(Xanthan Wm) ;
L7. Gom karaya lKaregagum)
18. Gom tara (Tara grum)
19. Gom gelarr (Gellan gum)
20. Gom gatti (Cumgltatti)
2t. Gliserol (Glgcerol)
22. Gelatin {Mible gelatin)
23. Pektin (Pedins)
24. Ester gliserol resin ka
25.
26. Gama-Siklodekstrin (garnma-Cy clodextrin)
27. Selulosa mikrokristalin (
28. Selulosa bubuk lPoutdered cr;tfubs4
29. Metil sclulo sa lMethgl ellulose)
30.. Etil seluloss. lHthgl cr;lfulose)
31. Hidroksipropil selulosa
32. Hidroksipropil metil seluloea lfiyditqpopgt@l
elluJose)
33. Etil oetil selulosa lMethgl ettryl crlllubse)
34. Natrium karboksimetil selulos a lfudium urboxU@
8.

lu)5

9.

406
407
4ATa

(ffi6ean@

ellulose)
35. Natrium karboksimetil selulosa hidr-@
urboxymetttglellulose,enzgmaliq.llghgdrolgsed)
36. Mono dan digliserida asam lemak {Mono- ant diglgerides offaW acids)
37. Kalium klorida (Potasslum chloride)
38. Kalsium klorida (Calcium chloride)
39. Kalsium sulfat (Calcium anJpttate)
40. Iklium hidroksida (Potassium hg dtoide)
4L. Bromelain lBromelain)
42. Polidekstrosa (Polydeudrosesl

410
4L2
413
414
415
4L6
4L7

418
4L9
422
428

40
445 (iii)
457

458
460(i)

460(4
461
462
463
464

465
466
469

47L
508

509
516
525
1101(iii)
1200

HElJFfirEBffnsr

43.

Dekstrin

@
ffi

44.
45.

toe@
cidtreated starch)
eePB las,wf.,Lv Lrvuteq stqrcry

G.
47.
48.

p"u

4'

lJLCLrCnl

-oo;nr.
.vsrqu uuu t w5 Lurcn P nosp tufie
)
-

50.

L402
1403
L404
140s
1410

L4t2

BT
52.

1413

L4L4

53.

t420

B1:

55.
56.

Iigromnpi
--.wv^srrrvy*

Lupau rosrar Wgdrcryprcpgl distarch


pltosptnte)
- E- .-*s.u vl.surnrurssrrrat
{Drarcn soclium octengl
sttc,inate)
yqs v^s.rr.r.ur pawlyurea orclcll"Ecl starch)

57.
58.
59.
1

i4oo
1401

lwq.qrtL

L422
1440

t442
1450

1/t5l

qa,.l'u,lllgl

s lhtrmil:,g Agenfl
Pengeras @rrmitw Ageni adaratr batran
tambahan pangan untuk
mernperkeras, atau mempertatrankan jaringan
buatr dan BaSnrran, atau
berinteraksi dengan batran pembent,k git
rrrrh.r-u-perk.at gel.

7. Pengera

Itulsium laktat fCa lcium larirate)


TrikalBium

ffi

Kalium ldorida (potassium chtoride)


IGlsium kloride r (Catcium chtoridc)
Kalsium sulfat (Calcium sutphate)
Kalsium glukonat (Ca lcium gluonate)
1

8.

Penguat rasa (Flauou r enhancer)

Penguat Rasa (Flauanr enhancer) adatah batran


tambahan pangan uahrk
memperkuat atau memodiEkasi rasa dan/atau aroma yang
telatr ada dalam
bahan pangan tanpa memberikan rasa dan/atau
aroma ba*..

Xs$,Js$'#BefiffiX

Asem Lglutamat dan garalrnya (LGfutanic


acid and, its
Asam Lglutamat (L?hnarnic add)
Mononatrium Lglutamate (ltfonosoffi bghtuiilttn
atq
Monokariua L, glutamate (Monopotossrun I_ gtutaG)
Katsium di-Ldtutemat /Cclslum d!-I*duta
mate)

esam S'-gUanilat (SLGI anglic aca)


Dinatrium S'-guanilat (Dsodiunr Sr guanglat4
Dikalium S'-guanilat (Awt assium i;Kalsium S,-guanilat (Calcrulrl S,_ gnmngtatel

4t -d

fr"

Asam 5'- inosinat (S,-Inosinic acid)


Dinatrium S,- inosinat (Drsodiu m S,_ itwsinate)

*lts}

Dikalium S,-inosinat (Dpotassiui- S' _ itwsinrrt4


Kalsium 5'- inosinat (Calctum Slinosinate)

Garan-garan dari S,- ,iUooutot"oUAa (Salts


ribonudeotides)i

Dinatrium
1

9.

of

S,

S,- ribonukleoffi

Peningkat volume. /Bu lkittg Agent)


Peningkat Vgluae (futking Ageni) adalah
ba,tran tambahan pangan unhrk
merdngkatkqn volume pangan.

laktat
Asam

(Sodiuiffij

atglnaT(ebiM)

Natriumatginat @@j
Propitengtit<ol@
Agar-agar (Agar)
Karagen (Catrag eetlan)
Gom guar (@nr gum)

osmtxaeakarltrj'ctr,@il,
(Ambic gam)

MEi$TERi KESEI1ATAN

R=PU8'.IK]NDOIiESiA

9o!o

10.

!rr"y"

1Xo*

11.

12,

ruser rwaun fltarcrocrystalline celfulose)

13.

esrrrrrrr'il uu otll( (olDdlr @lluloset

@
@
r.s

t4,
15.
16,

'iJose)

,e)

vss.1,r rr1.,u rrreEu sslulosa

cellulose)

rlv

L7, Natnum karboksimetir seruroea

ellulose)

clroxyptopg I methg I

1@

rvrerre qan qrgusenoa asafil

18.
19.

len?k (Mora- and. diglgerides offa@ acids)


Aalsruru rluual (L;ancum sr.ilplute)

20.

Polidekstros a potg a";lcTtrls es)

2L,
22.

23. r ecr l,uu.lL lE Ggcnea slclrciat


24.
rchl
25. r Lr r.n ruraat enann flrllzvmeOl tredcd starch)
26. rvrurrupau rssrar, gaon,ostarcn pfusplwte)
27. rrlP.i.r_r resraf uJtswlrcn pnoq)rwfu
)
28. Fosfat dipati toit
29. ltp"ti fosfat tar
30. 1!y qv .asrp.r,L ut;rassruast
IAce[V Mtecl Cli9tarell- Odipate)
31. HiarohipropU paU
32. ruqr(,rf,,srpropu qrpau to{rtat (IIg dtoxgprcpAl distdjrc/1

plasp}rarte)

'

416
445 (iii)
460(4
460(O
461
462
464

466
471
516
1200
1401
L4o.2

1403

1404
1405
1410

L4t2

iaiS
1414

1422
i4.40
L442

n gtubiliz.erl
Penstabil lstabilizcrl adatatr bahan tambahan pangan unhrk
mensta,bilkar{
sisten dispersi yang homogen pada pangan.

20. Penstab

Kalsium lurbonat ( Calcnrm


Kalsiumasetat

lC@

w"oi* diniartg* *io

M=NTER! KE$EHATAN

REPUBUSdl{DoNEs;A

8.

Dinatrium monohidrogen sitrat


citure)

(Us@

Trinatriumsitr atfrr:.r,oahnr.i@
10. Kalium dihidroge n staa@@
11. Tri}<aliua sitrat ( Thpotassrurn citrate)
t2. Trikalsium sitrat (thcalcfum cittaie)

9.

Mo4onatrium,fost
14. Dinatrium fosfat tDs;a@
15. Trinatriug fosfat
16. M onokalium fosfat lMonopotosi@
17, Dikalium fosfat ( Dipotassiui
18. Trikaliulo fosfat ( ftipotass ium oAlapltosphote)
19. Kalsium fosfat lCalcium phaspfrliesl,
Monokalsiua fosfat lMonoealaium oftftoittospltdej
Dikalsium fosfat (Dcalcfa m orthoptaspltate
Trikalsiu:n fosfqt lTtiu.leium
20. Asam adipat (Adiprc aadl
2L, 4!9a alginat lAtginic acid)
22. I"trrgalginat
23. Kalium alginat (Potassizm a@)
24. Kalsium alginat (Calcium atginatq
25. Propilen glikol atginat lhopgletu gEA@
26. Agar-agar (Agar)
27. Karagen (Cartageenan)
28. Rtroput laut euctreurna ot*aa@
13.

ffvisodfum@@
W

oW

tSffi@

29.
30.
31.

32.
33.
34.
35.
36.

37.
38.
39.
40.

4t,
42.

seauteed)
Gom kacarr g

loku{ @

b e an

God guar l@targum)


Gom tragakan ll\aga@nth gun)
Gom arab @rab6gum)

Gom xantlun lXanilnn gum)


Gom karayl (Kamgagam)
Gom tara (Tamgum)
Gom gelarr lCiellan gfrm)
Gom gatti (Atmghotti)

Gliserol lGlgercl)
Gelatin lMible getatin)
Pelitin lPedins)
Ester gliserol resin kayr (Glgerct estq of utooa@
Dinatrium difosfat (Dbodium aip}rlipttrlte)

3s1(ii)

33Uiii)
332({
332(u)

333(iii)
339(i)
33e(ii)
33e(iiil
340(i)
340(ii)
3406ii)
341
341(i)
341(ii)

34Uiii)
3s5
400
40L
402
404
40s
406
407
4O7a
410
4L2
413

4t4
415
4L6

4t7
418
419
422
428
440
44s (iii)
450ti)

M=]{TERi KESEHAiAN*

REPUB'-iK Ii\DCN:=S:A

-30-

43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.

Td"atdum dtfosfa
arra.uru , quosrar ( 1 eerttsoawm diplwsplwte)

a r.uq

quosraE

(z

errvrotassium diplwsphate)

57.
58.
59.

450(vi)

451(i)
451(ii)
452(i)
452(ii)
4s2(iii)

pvurulrrilL [rorcs$urn WIUD hosDhadet


poruosrar (uoalum mlcium

Polgplwspltates)

v -. .. e-.>.uf,rtrucrrsrr:n1961/n/I?.C-Oldodertrin)

vv-E.vee

....

^. r,o'r rlrl.ruur {lrztrcrccrystunne @,lfulose)

eBvs

1.

vtt)Leteq, Qewuaosel

IJi,{*t--:

60.
61.

452(iv)
457

458
460(i)
460(ii)
461
463
464
465
466

ulutraurreros I Lrcs@nnellose sodium I


lr,nruulstruueEu SclluoSa nKrOuSa enzfull (sOdiUm

468
469

,r,r

.lBrrqsr

usruresa lMetngt etnVl @llulose)


,rrr ssrulooa 1Doa,tum erborynet@

elfulose)
62.
63.

a50p)

rrruur cruoarar trtocl taum cltpltosplute)


.lfipolgplASphfre)
rlaLr rrrrlr Lnpeurosral,
[D'OAtUm

polgptwsplute)
52. r*DrLr.r. P,ruosraE IYW
53.
54.
55.
56.

4s0(iil
4S0(iii)

mrboxymettryl tnlhtlose, enzwnaticalla hu drclu saedt


64. .Nru.trr rnrrtsf,aE, palmrtff oan stearat dan garamrnya
(kalsium, kalium, dan natrium
Fq & Na)(Mgristic,
palmitic & steafic acids andtheir q.lciutn" potassiwn,
ard
Fa, K, Na) satts)
65. \r.rrurrr-garuu oan asam oleat dengan kalsium,
kalium
darr natrium (Ca, K, Na) (Salts of oteic acid. with
calcium,
potassium, and. sodium (Ca, K, Naf
66, rvrurre qan <ugusenda asam lemak (Mono- and
di_
glV eri*s of
fattg aaids)
67. rJsLer asarn reErak oan asetat dari gliserol (Aetic
and,fattg
acid esterc of glgcqal)
68. Ester aSern l
acid esters of glgcerol)
69. Ester ascrn le
acid esters of glvcerct)

470(i)

:g@

470(O

47t
472a
472b
472c

M=NTeRi KE$;irATAlr

REPUBi.iK IN}C?{ES:A

-31

70. Ester asa'n

7t.
72.

temr

it-

(Diacetyltaric andfaW acid esterc of aluerclt


selv. lrvuEussr(,r asEru nslnorcat terintercstcrifilgsi
(PolgglAcercI esters o{ krtetestertfied
ricinoteic acid)
rlarr rrrrrr rr,arrlonaf, Eiocfium @rbonnte)

73.
74.

.-

p su

r1..rr

75.

uurrar, (rotq,ssdlm @rhon af's


)

76. ruvrurrrrr narponar lAmmonrum qrborwte)


. s.v.g*s ull trtssrr Karoonar qlnrnonum
hgdrogen

77,

carbonate)

80.
81.

Aanrum Klonda Fota.ssfi//7,. cliloride)


o

82.
83.
84.
85.

plwsptnte)
102. Pati natriun

suuirwte)
103. esetil paU okii

s0o(i)
soo(ii)

s03(i)
so3(ii)

508
509
516
525
526
528
901
1101(ii)
110UiO
L20o
1400
1401
1402
1403
1404
1405

u.r.L | \,u.cturTl sulP llite )

86.
87.
88.
Pre4lnr6l
89.
uvrrru r a.saul ft@a lreatecl sta;rch)
90. r qs rrr,u,Lrrrrxtrrur pasa
lilrawefieateil starch)
91.
92. r 4Lr ul{.sr(rasl (teDaatzed st,,rch)
93.
94.
95. vrlrqu ruE.l,.rL u.r1"5 Lclrcn p nosp llfrel
96.
97.
98.
99,
100. uw vArrr,Pr upu pau
Fg aroxgprolry I starch)
101. HidroksipropU

476

50ui)
s01(o

mrbonate)

78.
79.

472e

1410
L4t2

,mi-

1413
1414

1420
L422
1440

r4Ed
1451

HEl"Isfir$BB'^fr'*X

2 1. Peretensi

Warna (Cotottr Retention Agent)


Peretensi warna {corour Retentbn Agen|
adalatr batran tambatran pangan
yang dapat mempertahankan, menstabilkan,
atau memperlnrat inteneitas
warna pangan tanpa menimbulkan wama
baru.

Perisa (Flauouringl

Perisa (Flauwringi adalatr bahan tambatran


pangan berupa preparat
konsentrat dengan atau tanpa qiudan perisa
(ftatmtring adjuncQ yaag
digunakan unttrk memberi flavour
dengan pengecuarian raaa asin, manis
dan
asam.

(Flauwringl
fT"u
1. Perisa

ala-i;

dikelompokkan menjadi:

2. Perisa identik alami; dan


3. Perisa artifisial.

Kelompok di atas dq2at terdiri dari sahr


atau rebitr jenis yang ada dalan
tabel berikut.

Bahanb

adalah batran bakrr yang berasal dari hrmbuhan


atau hewan yang
cocok digunakan dale'n penyiapan/pembuatan/pengorahan
perisa
atamt' Bahan baktr tersebut terrnasuk bahan pmge,
rempatrrempah, herbal dan sumber tumbuhan rainnya
,*rj tepat unhrk
aplikasi yang dimat<sud. Antara rain bubuk
;".;g: bubuk cabe,
irisan daun jcruk, potongan daun salaa, irisanjahe.
adalah batran yang disiapkan atau diproses
untuk memberikan flavdr
yang diperoleh melalui proses fisik,
mikrobiologis atau enzim",i, ;J

*;ffiJ;ffiffiffi' r;ilTr:ffii:ffi

batran po,s"r,
langsung atau setelah melalui proses pengolahan.
Bahan tersebdt
sesuai unttrk konsumsi manusia pada kadar penggunaarurya
tetapi
tidak dihrjukan untuk dikonsumsi ra,gsung. Antara rain
omnge oil,
tea etcbad, paprilca oleoresfin, ct:rler;e poutder, geast
ertmd.

Hs$'r5fisfiB?,i+'$X

Perisa

asapls@

adfah prepa'at perisa yang dipcroreh dari kayu


keras term,asuk
strbuk gergaji, te*purung dan tanetnalr berkayr
;;;il;
mengalami perlak,an dan tidak terkontaminasi
meutJ';;[

pembakaran yang terkontrol atau


distilasi kering .o" o.rrlrir-JI
uap yang sangat panas, da' serar{utnya
1:t*"
dikondensasi serta
fl aro, yarrg diinginkan.
%atkan

p"
adalatr preparat perisa dari ba'an
atau canpuran u.rr"r, y"r,t
afl11 pangan, atau yang secara arami terdapdt
dala.m pangan atau diijinkan Aigunatcan
dalarr, ,"*Or"irr'-fffi
hasil proses panas, pada kondi"i y*rg
setara denga, suhu dan waktu
tidat< lebih dari 180'c dan ls ;""it
serta pH tidalc lebih dari g,o,
antara lain perisa yang dihasilt<an
dari gula pereduksi d.an asam

":.:lt"it
jj}:^lryatcan

amino.

23.Perlakuan Tepung (Ftour Tteatnerrt


Agenfl
Perlak'an Tepung lFtour TreaturcntAg"iq
adarah batran tambahan pangan
yang ditambahkan pada tepung
unttrk memperbniki wama, mut' adonan
dan atau pe.anggangan, teraasuk
batran
adonan, pemucat
dan pematang tepung.

ilililg

Lnmoniunffii

laAate)

Anoniunkt@
xatsiumsutr@
rdsium

(SodiumstearcgE@)

oksiaa{tjtI;ffi;@

1:A1ilFu. ltaruorri
@tpy;!^g l 6 f*^

*tt"

"
o -Amilase aal," e,
fiom Aspergitlus oryzae, var. )
o-Amilase

"t- ^f"*ris

(urb ohg dra.s e)

dariBaci*u@

Amulas

e ftom Bacillus st?aroilurmophilus


)
a -A:nilase Arri foa
dinyatakan dalara Baciltus subfilis (aipha_Amglase
from
Bacilfus stearothermophilus eqtrcssed in Bacitt,s
s,btitis)
cr -Amilase dati Bacillu
Bacillus subtdlrs/
a-Amilase aari aa
dalqrn B acillus subtilrs ( atplw-Amglase
Baeittus

fum

HE$,'5i!BTBB..tr$X

e4tressed in Bacilht i iitEd@

ftease

l101(i)

*pe,rgittus oryrue, uar)


Papain (Papffi)
Brometain

110UO

(@

24.Pewarna (Colour)
Pewarna (colwfl adaratr baha, taobatran
pangan berupa pewaraa qlemi dan
pewarna sintetis, yang ketika ditambahka,
.t"u a"puLsil<an pada pangan,
mampu memberi atau memperbaiki warna.
a. pewarna alatni (Nafurat

Pewarna

Colottt)

Ar"-i

.lNaturar cotour) adalah pewarna yang dibuat melarui


proses ercstraksi,
isolasi, atari aeJivausaJ-i"*""i" p""urr) -";
tumbuhan, hewalr, mineral atau sumber
atami
identik alami.

llil,

termasut< pewarni

KurluminCL@
Ribollavin s,-

nam]Gm

ard. cochirrctil e(ttafrX,

sythEtic)

CI. No.

ZS4Zi@

Karnin.cI-@

coctrineal No, 75470

lsorofil cl. I.[o. 758tOEm;;@


.uvrL'r.. sarl
Klorofil
dan Krororrra
kloroffiGbi$
tcmbaga kompleks CI. No. ZS8IO
(Chlorophglls and chlorcphyttha conOer
ompletces)
Karamel I (Caranet IKara'nel III
Kararnel lV amo
ammoniaprocess/

Karbontan@
neta-karo
beta(uegetable))

Ekstralc

anatoEfEm

exfa,cf"s, bixin based)

MENTERI KESEI.{ATAN
REPUBLiK

B{DONEs:A

(Carotercids):
Beta-karoten tsin

(Blalceslea trispora))

Beta-apo-8
Carotena.l)

ester dari

beta-apo-graffi

19825 (beta-apo-8, -Carotenoic acid, ethgt ester)

CI. No. 77891


Pewarna Sintetis (Wrflhetb Cotottt)
(synttretic corout) adatatr pewarna yang
diperoleh secara

:trffiffitels

CI. No. Lgt4oM


K"1tngtmino@

CI. No. 15985 Sur?set

t<armoisinmm
Ponceau4RcI.@
P4qo"irrCI.No@

gEmI6

allura Cl. No.J60BS


. No.73015 (I/dib@
eiru berlian-FCFTfN;
Hijgu F.Cf'
Coldat IIT CI. No. 20285 fB;r;E

blue FCF)

25. Propelan {propellang

Propelan (hopenafil adalah bahan tqnbahan pangan


berupa- gas
' o--- unt.r$
mendorong pangan keluar dari kemasan.
Nitrogen Nf@ert)

Plritroseamo@
Proparra

(@atxe)

-l

MENTERI KE$bhATAN
REPUBLIK INDONES;A

_36-

26. Sekuestran ( Seguestrant)

selinrestran (sequestrantl adalah batran tambahan pangan yang


dapat
mengikat ion logam polivaren unhrk membentuk -kompleks

meningf<atkan stabilitas dan kr.ralitas pangan.

Kalsium dinatrium e
disodium ethglene diqnine tetro
tsopropil sitrat flsopro@

acrltrartrl)

Natriumgutcon@

rarumguton@

MEMERI KESEHATAI.I

ffi:
.'*\.xW/-'
Qrn

*6-q

""r*rgg

-l

.l

H5$*SfitIn'=**-37 I,AMPIRAN

II

PERATURAN MENTERI KESEHATAN

NOMOR 033 TAHUN 2012


TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN YANG DII,ARANG DIGUNAIGN SEBAGAI
BTP

Asam borat dan senyawanya (Boricacid)


Asa:n salisilat dan garamnya (
acid and, its salt/
Dietilpirokarbonat (Dethylpgrocarbo nate, DEpC)

Dulsin {Dvtlcin)
Formalin pbrma ldelq de)
Kalium bromat (potassiurn brcmate)
Kalium ldorat (potassiuzlt cltlotfie)
Kloramfenikol (Cltlommplwnicot)

naad ueget;ile oits)


Nitrofu razon (Nitrofurazone)

Dulka+ara (Dtlcamam)
Kokain (Comine)
Nitrobenzen (Nitrcbenzatw)
Sinamil arrtrarlilat

/Ct

nnamgl anttvanitate)

Dihidro safr ol (Dihg dros afrote)

Biji tonka (lontea bean)


Minyak kala:nus (Calamus oit)
Minyat< tansi fiansy oill
Minyak sasafras (Sasa"ftas oill

Anda mungkin juga menyukai