Di Susun Oleh :
Sintia Meita Sls - 2009730048
PEMBIMBING :
dr. Rizqa Haerani S, Sp.KK
Kepaniteraan Klinik Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
RSIJ SUKAPURA
2014
Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Alamat
Pekerjaan
Tanggal periksa
: An. P
: Perempuan
: 2 tahun
: Cilincing
:: 29 September 2014
Anamnesa
Keluhan Utama :
Kulit merah disertai rasa gatal pada leher sejak
1 bulan yang lalu.
Riwayat Atopy
Riwayat asma disangkal
Riwayat rhinitis disangkal
Riwayat dermatitis disangkal
Riwayat pengobatan
Pasien sudah berobat ke klinik umum dan
puskesmas, keluhan dirasa membaik bila
mengkonsumsi obat namun bila obat habis
keluhan kembali dirasa.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada 29 Juli 2013 pukul 10.30
Status Generalis :
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 37 C
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephali
Mata
: CA -/-. SI -/Leher
: Tidak teraba pembesaran KBG
THT
: Tidak ada kelainan
Cor
: BJ I-II regulerG(-),M(-)
Pulmo
: Vesikuler, Rh -/-, Wh-/Abdomen : BU (+) normal, supel
Ekstremitas: Akral hangat
Status Dermatologis
Lokasi
Punggung kaki kanan dan kiri
Efloresensi
skuama eritem, likenifikasi, batas tegas
Status Dermatologi
Primer : eritema
Sekunder : skuama
halus, likenifikasi
Berukuran : plakat
Bentuk : anular,
teratur
sirkumskrip
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Atopi
Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Atopi
Kriteria
Hanifin dan
Rajka
Harus mempunyai kondisi kulit gatal ( itchy skin) atau dari laporan
orang tuanya bahwa anaknya suka menggaruk atau menggosok.
Ditambah 3 atau lebih kriteria berikut :
1. Riwayat terkenanya lipatan kulit , misalnya lipatan kulit , belakang
lutut, bagian depan pergelangan kaki atau sekeliling leher (termasuk
pipi anak usia dibawah 10 tahun)
2. Riwayat asma bronkial atau hay fever pada penderita (atau riwayat
penyakit atopi pada keluarga tingkat pertama dari anak dibawah 4
tahun)
3. Riwayat kulit kering secara umum pada tahun terakhir
4. Adanya dermatitis yang tampak di lipatan (atau dermatitis pada pipi /
dahi dan anggota badan bagian luar anak dibawah 4 tahun)
5. Awitan dibawah usia 2 tahun
Diagnosis Banding
DD
Lokalisasi
Efloresensi
Dermatitis
Atopi
Dermatitis
Seboroik
Kulit kepala,
belakang telinga, alis
mata, cuping hidung,
ketiak, dada.
Dermatitis
numularis
Punggung kaki,
punggung tangan,
ekstensor ekstremitas,
bokong, dan bahu.
Gambar
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan
Saran :
Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji
tempel
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa :
- Menggunakan bahan baju
yang menyerap dengan
keringat
- Tidak menggaruk pada saat
gatal
Khusus
Sistemik
R/ Esyhci 75
R/ CTM 1/5 tab
R/ Metilpulv 0.5
Topikal
R/
Hidrocortison
cream
Gentamycin
cream
Prognosis
Ad vitam
Ad Functionam
Ad Sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Dermatitis Atopi
Definisi
Dermatitis atopi adalah keadaan peradangan kulit
kronis dan residif, disertai gatal yang umumnya
sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE
dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita (DA, rhinitis alergi, dan atau asma
bronchial).
Etiologi
Genetik
Imunologik
Lingkungan
DA
Farmakologik
Sawar kulit
Genetik
Kromosom 5q31 33 mengandung kumpulan famili gen
sitokin IL 3 , IL 4, IL 13
Perbedaan genetik aktivasi transkripsi gen IL 4
mempengaruhi predisposisi D.A
Ini berhubungan antara polimorfisme spesifik gen kimase sel
mas dan D.A
Respon
Sistemik
Terjadi perubahan sistemik pada Dermatitis Atopik
Sintesis IgE meningkat
IgE spesifik terhadap alergen ganda meningkat
Ekspresi CD23 pada sel B dan monosit meningkat
Respon hipersensitifitas lambat terganggu
Sekresi IL- 4, IL 5, dan IL 13 oleh sel TH2
meningkat
Klasifikasi DA
DA Infantil
(2 bln 2
thn)
DA
Remaja &
dewasa
(> 10 thn)
DA Anak
(2 thn 10
thn)
Faktor-faktor predisposisi
Makanan
Alergen hirup
Infeksi kulit
Manifestasi
klinis
Lokalisasi :
Bayi : Kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut.
Anak : Tengkuk, lipat siku, lipat lutut.
Dewasa : Tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung kaki.
Sifat-sifat Efloresensi :
Bayi : Eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai
erosi dan eksudasi serta krusta.
Anak : papula-papula miliar, likenifikasi, tidak eksudatif.
Dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering, dan likenifikasi.
Diagnosis
Kriteria Mayor
Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak
Dermatitis di fleksura pada dewasa
Dermatitis kronis atau residif
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya
Kriteria Minor
Xerosis
Infeksi kulit (khususnya S.aureus dan virus Herpes simpleks)
Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki
Iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis pilaris
Pitiriasis alba
Dermatitis di papila mamae
Whire dermographism dan delayed blanch response
Keilitis
Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Katarak subkapsular anterior
Orbita menjadi gelap
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat
Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
Aksentuasi perifolikular
Hipersensitif terhadap makanan
Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan atau emosi
Tes kulit alergi tipe dadakan positif
Kadar IgE di dalam seum meningkat
Awitan pada usia dini
Diagnosis
Diagnosa DA harus mempunyai 3 kriteria mayor dan 3 kriteria
minor :
Untuk bayi, kriteria diagnosis dimodifikasi yaitu :
3 kriteria mayor :
Riwayat atopi pada keluarga
Dermatitis di wajah atau ekstensor
Pruritus
Ditambah 3 kriteria minor :
Xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris
Aksentuasi perifolikular
Fisura belakang telinga
Skuama di scalp kronis
Diagnosis Banding
DD
Lokalisasi
Efloresensi
Dermatitis
Atopi
Dermatitis
Seboroik
Kulit kepala,
belakang telinga, alis
mata, cuping hidung,
ketiak, dada.
Dermatitis
numularis
Punggung kaki,
punggung tangan,
ekstensor ekstremitas,
bokong, dan bahu.
Gambar
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Test uji kulit dan provokasi
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
Hindari faktor pencetus
yang mungkin
menimbulkan
manifastasi klinis.
Hindari pemakaian
bahan yang
merangsang seperti
bahan pakaian dari
wol.
Mandi selama 15 -20
menit 2x sehari, kurangi
Medikamentosa :
Sistemik
Antihistamin golongan H1
Kortikosteroid jika gejala klinis berat
dan sering mengalami kekambuhan
Antibiotik (Eritromisin, atau
gol.sefalosporin generasi pertama),
jika ada infeksi sekunder
Topikal
Kortikosteroid ringan dengan efek
samping sedikit (Hidrokortison cream
1-1,5%) pada bayi.
Kortikosteroid kuat (betametason
dipropionat 0,05% atau
desoksimetason 0,25%) dapat
dikombinasi dengan asam salisilat 13% dalam salep. pada anak dan
dewasa dengan likenifikasi.
Preparat ter 1-5%
Komplikasi
Pencegahan
Pemberian ASI eksklusif
Menghindari faktor pencetus
Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam
Quo ad sanationam
: ad bonam
: ad bonam
: dubia ad bonam