Dokter Pembimbing :
dr. Heryanto Syammsudin, Sp.KK
Disusun Oleh :
Sintia Meita Sulistyanti - 2009730048
SMF ILMU KESEHATAAN KULIT DAN KELAMIN RSIJ SUKAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2014
Identifikasi
Nama
: An. F A
Umur
: 7 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Kav. Pratama
Pekerjaan
:-
Pendidikan
:-
Agama
: Islam
Anamnesa
Alloanamnesa : Ibu pasien
Keluhan Utama
Kemerahan dan kulit pada daerah wajah
sejak 2 bulan SMRS
jagung yang
demam dan batuk pilek, pasien masih mau makan dan minum
seperti biasa. Sejak lahir hingga sekarang pasien diberikan ASI
dan pada umur 6 bulan sudah diberikan makanan tambahan
Riwayat pengobatan
Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : Tidak dilakukan
Laju nadi
: 130 x/menit
Suhu
BB : 12 kg
: Afebris
Status
Dermatologis
Regio/ letak lesi : Wajah
Efloresensi :
Lesi primer : Eritema, papul
Lesi Sekunder : krusta
Sifat UKK :
Ukuran : Eritem berukuran
plakat, krusta berukuran miliar
Status
Dermatologis
Regio/ letak lesi : tungkai bawah
Efloresensi :
Lesi primer : Eritema, papul
Lesi Sekunder : krusta
Sifat UKK :
Ukuran : Eritem berukuran
plakat, krusta berukuran miliar
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis Atopi
Dermatitis seboroik
Dermatitis kontak
DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis Atopi
Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Anjuran :
ImunoHistologi
Penatalaksanaan
Umum
Hindari faktor pencetus yang
mungkin menimbulkan manifestasi
klinis.
Hindari pemakaian bahan yang
merangsang seperti bahan pakaian
dari wol.
Khusus
Sistemik
R/ Esyhci 75
R/ CTM 1/5 tab
pulv
R/ Metilpulv 0.5
Topikal
R/ Hidrocortison cream
Gentamycin cream
m.d ue
Prognosis
Quo ad vitam
: Ad Bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad Bonam
Tinjauan Pustaka
Dermatitis Atopi
Definisi
Dermatitis atopi adalah keadaan peradangan kulit
kronis dan residif, disertai gatal yang umumnya
sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
sering berhubungan dengan peningkatan kadar IgE
dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita (DA, rhinitis alergi, dan atau asma
bronchial).
Etiologi
Genetik
Imunologik
Lingkungan
DA
Farmakologik
Sawar kulit
Genetik
Kromosom 5q31 33 mengandung kumpulan
famili gen sitokin IL 3 , IL 4, IL 13
Perbedaan genetik aktivasi transkripsi gen IL 4
mempengaruhi predisposisi D.A
Respon Sistemik
Terjadi perubahan sistemik pada Dermatitis Atopik
:
Sintesis IgE meningkat
IgE spesifik terhadap alergen ganda meningkat
Ekspresi CD23 pada sel B dan monosit meningkat
Klasifikasi DA
DA Infantil
(2 bln 2 thn)
DA Anak
(2 thn 10 thn)
DA Remaja &
dewasa
(> 10 thn)
Faktor-faktor predisposisi
Makanan
Alergen hirup
Infeksi kulit
Manifestasi klinis
Lokalisasi :
Bayi : Kedua pipi, kepala, badan, lipat siku, lipat lutut.
Anak : Tengkuk, lipat siku, lipat lutut.
Dewasa : Tengkuk, lipat lutut, lipat siku, punggung kaki.
Sifat-sifat Efloresensi :
Bayi : Eritema berbatas tegas, papula/vesikel miliar disertai
erosi dan eksudasi serta krusta.
Anak : papula-papula miliar, likenifikasi, tidak eksudatif.
Dewasa : biasanya hiperpigmentasi, kering, dan likenifikasi.
Diagnosis
Kriteria Mayor
Pruritus
Dermatitis di muka atau ekstensor pada
bayi dan anak
Dermatitis di fleksura pada dewasa
Dermatitis kronis atau residif
Riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya
Kriteria Minor
Xerosis
Infeksi kulit (khususnya S.aureus dan virus Herpes simpleks)
Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki
Iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis pilaris
Pitiriasis alba
Dermatitis di papila mamae
Whire dermographism dan delayed blanch response
Keilitis
Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
Konjungtivitis berulang
Keratokonus
Katarak subkapsular anterior
Orbita menjadi gelap
Muka pucat atau eritem
Gatal bila berkeringat
Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
Aksentuasi perifolikular
Hipersensitif terhadap makanan
Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan atau emosi
Tes kulit alergi tipe dadakan positif
Kadar IgE di dalam seum meningkat
Awitan pada usia dini
Diagnosis
Diagnosa DA harus mempunyai 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor :
Untuk bayi, kriteria diagnosis dimodifikasi yaitu :
3 kriteria mayor :
Riwayat atopi pada keluarga
Dermatitis di wajah atau ekstensor
Pruritus
Ditambah 3 kriteria minor :
Xerosis/iktiosis/hiperliniaris palmaris
Aksentuasi perifolikular
Fisura belakang telinga
Skuama di scalp kronis
Diagnosis Banding
DD
Lokalisasi
Efloresensi
Dermatitis
Atopi
Dermatitis
Seboroik
Kulit kepala,
belakang telinga, alis
mata, cuping hidung,
ketiak, dada.
Dermatitis
numularis
Punggung kaki,
punggung tangan,
ekstensor ekstremitas,
bokong, dan bahu.
Gambar
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Test uji kulit dan provokasi
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa :
Hindari faktor pencetus yang
mungkin menimbulkan manifastasi
klinis.
Hindari pemakaian bahan yang
merangsang seperti bahan pakaian
dari wol.
Medikamentosa :
Sistemik
Antihistamin golongan H1
Kortikosteroid jika gejala klinis berat
dan sering mengalami kekambuhan
Antibiotik (Eritromisin, atau
gol.sefalosporin generasi pertama), jika
ada infeksi sekunder
Topikal
Kortikosteroid ringan dengan efek
samping sedikit (Hidrokortison cream 11,5%) pada bayi.
Kortikosteroid kuat (betametason
dipropionat 0,05% atau
desoksimetason 0,25%) dapat
dikombinasi dengan asam salisilat 1-3%
dalam salep. pada anak dan
dewasa dengan likenifikasi.
Preparat ter 1-5%
Komplikasi
Pada penderita DA 75% akan disertai penyakit alergi lain di
kemudian hari. Penderita DA mempunyai kecenderungan
untuk mudah mendapat infeksi virus maupun bakteri,
seperti :
Impetigo
Folikulitis
Abses
Molluscum contagiosum
Eksema herpetikum
Pencegahan
Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad fungsionam
: ad bonam