Endokarditis
Keadaan Akut
Antibiotik yang dipilih harus memiliki spektrum
luas yang mencakup S. Aureus, Streptokokus dan
basil gram negatif
Keadaan Subakut
Regimen terapi yang dipilih harus dapat
membasmi streptokokus termasuk E. Faecalis.
Miokarditis
Miokarditis Viral
ACE inhibitor
Diuretik
Beta-blocker
Antagonis aldosteron
Glikosida jantung
Antiaritmia
Imunosupresif
Antivirus
Miokarditis
Miokarditis non viral
Terapi gagal jantung kongestif
Antiparasit
Imunosupresif
Bradykinin/NO
Angiotensin I
ACE
Inhibitor
Inactive fragments
Angiotensin II
Vasodilation
Tissue protection
AT-Blocker
AT1 RECEPTOR
Vasoconstriction
Sodium retention
SNS activation
Inflammation
Growth-promoting effects
Aldosterone
Apoptosis
AT2 RECEPTOR
Vasodilation
Natriuresis
Tissue regeneration
Inhibition of inappropriate cell growth
Differentiation
Anti-inflammation
Apoptosis
Miokarditis Viral
1. ACE inhibitor
Fungsi : menghambat konversi angiotensin I menjadi
angiotensin II
Merupakan terapi lini pertama untuk pasien dengan fungsi
sistolik ventrikel kiri yang menurun.
Pada pasien tanpa gejala, obat ini diberikan untuk
mencegah terjadinya gagal jantung dan juga untuk
mengurangi risiko infark miokard dan kematian mendadak
Pada pasien dengan gejala gagal jantung tanpa retensi
cairan, ACE inhibitor harus diberikan sebagai terapi awal
Pada pasien dengan retensi cairan, obat ini harus diberikan
bersama dengan diuretik
Miokarditis Viral
Efek samping : batuk, hipotensi, gangguan fungsi
ginjal, hiperkalemia, dan angioedema
Kontraindikasi
: wanita hamil dan menyusui,
pasien dengan stenosis arteri ginjal bilareral atau
angioedema pada terapi dengan ACE inhibitor
sebelumnya
ACE inhibitor harus selalu dimulai dengan dosis
rendah dan dititrasi sampai dosis target
Miokarditis Viral
Obat
Dosis awal
Dosis pemeliharaan
Kaptopril
6,25 mg tid
25-50 mg tid
Enalapril
2,5 mg od
10-20 mg bid
Lisinopril
2,5 mg od
5-20 mg od
Ramipril
1,25 mg od/bid
2,5-5 mg bid
Trandolapril
1 mg od
4 mg od
Kuinapril
2,5 mg od
5-10 mg bid
Fosinopril
5-10 mg od
20-40 mg od
Perindopril
2 mg od
4 mg od
Miokarditis Viral
2. Antagonis Angiotensin II (AT1-Blocker)
Fungsi :
Miokarditis Viral
Efek samping : angioedema
Obat
Dosis awal
Dosis maksimal
Kandesartan
4-8 mg od
32 mg od
Losartan
25-50mg od
50-100 mg od
Valsartan
20-40 mg bid
160 mg bid
Miokarditis Viral
3. Diuretik
Dosis Awal
Dosis maks.
Sehari
Lama
kerja
Diuretik kuat
Furosemid
20-40 mg od/bid
600 mg
6-8 jam
Hipokalemia, hipomagnesemia,
hiponatremia
Bumetanid
0,5-1 mg od/bid
10 mg
4-6 jam
Torasemid
10-20 mg od
200 mg
12-16 jam
25 mg od/bid
200 mg
6-12 jam
Hipokalemia
Klortalidon
12,5-25 mg od
100 mg
24-72 jam
Hipomagnesemia, hiponatremia
Indapamid
2,5 mg od
5 mg
36 jam
2,5 mg od
20 mg
24 jam
Hiperkalemia, rash
25 mg bid
100 mg
7-9 jam
Hiperkalemia
Tiazid
HCT
Diueretik hemat K
Amilorid
Triamteren
Miokarditis Viral
4. Antagonis aldosteron
Miokarditis Viral
Antagonis aldosteron direkomendasikan untuk :
ACE inhibitor dan diuretik kuat pada gagal jantung
lanjut dengan disfungsi sistolik (untuk spironolakton)
ACE inhibitor dan Beta-Blocker pada gagal jantung
setelah infark miokard dengan disfungsi sistolik
ventrikel kiri dan tanda-tanda gagal jantung (untuk
eplerenon)
Indikasi :
Kadar K serum 5 mmol/L
Kreatinin 2-2,5 mg/dL
Klirens kreatinin > 30 mL/menit
Miokarditis Viral
Obat
Dosis awal
Sprinolakton
12,5 mg/hari
25 mg/hari
Eplerenon
25 mg/hari
50 mg/hari
Miokarditis Viral
5. Beta-blocker
Miokarditis Viral
Beta-blocker
Bisoprolol
Dosis awal
1,25 mg od
Peningkatan dosis
(mg/hari)
Dosis target
10 mg od
200 mg od
Karvedilol
25 mg bid
3,125mg bid
Miokarditis Viral
6. Glikosida Jantung
Miokarditis Viral
b. Kronotopik negatif
Mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia atau
fibrilasi atrium
Indikasi :
Miokarditis Viral
Efek samping :
Efek proaritmik yakni penurunan potensial istirahat dan
penurunan konduksi AV
Anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung
Pengelihatan berwarna kuning
Delirium, rasa lelah, malaise, bingung, mimpi buruk
Miokarditis Viral
7. Antiaritmia
Miokarditis Viral
8. Imunosupresif
Miokarditis Viral
Siklosporin
Mekanisme kerja : menghambat kalsineurin, suatu enzim
yang berfungsi untuk mengaktifkan gen yang bertanggung
jawab dalam sintesis sitokin terutama IL-2
Efek samping : gangguan fungsi ginjal (paling sering, terjadi
75 % pada pasien), hipertensi, hepatotoksisitas,
neurotoksisitas, toksisitas gastrointestinal (mual, muntah,
diare, anoreksia dan sakit perut)
Azatioprin
Mekanisme kerja : menghambat sintesis de novo purin
Efek samping : menghambat proliferasi sel-sel yang cepat
tumbuh seperti mukosa usus dan ST dengan akibat
leukopenia dan trombositopenia, rash, demam, mual,
muntah, diare
Miokarditis Viral
9. Antivirus
Interferon
Diproduksi oleh
Waktu diproduksi
setelah stimulasi
Efek Biologis
Alfa
Leukosit
4-6 hari
Antivirus
Menghambat pertumbuhan sel normal &
malignan
Meningkatkan aktivitas sel NK
Meningkatkan ekspresi MHC kelas I
Mempengaruhi diferensiasi sel
Beta
Fibroblas
Epitel
Makrofag
4-6 hari
Antivirus
Menghambat pertumbuhan sel normal &
malignan
Meningkatkan aktivitas sel NK
Meningkatkan ekspresi MHC kelas
Perikarditis
Perikarditis akut
Tamponade
Perikarditis rekurens
Terapi kausal
(non-bakterial/virus)
Perikarditomi
dpt diobati dengan
Perikarditis
Konstriktif
kolkisin 1-2mg/hari
Kronik
OAINS
Diuretik
Kortikosteroid
Perikardiotomi
Efusi Perikard
Pericardiocentesis
Perikarditis Akut
OAINS
Mekanisme kerja : menghambat enzim
siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat
menjadi PGG2 terganggu
Efek samping :
1.
2.
3.
4.
5.
Perikarditis Akut
Perikarditis Akut
Kortikosteroid
Mekanisme kerja : menghambat fenomena
inflamasi dini yaitu edema, deposit fibrin, dilatasi
kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan
aktivitas fagositosis
Diberikan prednisolon oral dengan dosis 60
mg/hari
Perikarditis Akut
Kolkisin
Indikasi : Sifat antiradang kolkisin spesifik terhadap
penyakit pirai dan beberapa artritis lainnya
Mekanisme kerja : Menghambat migrasi granulosit ke
tempat radang sehingga pelepasan mediator inflamasi
juga terhampat dan respons inflamasi ditekan
Dosis : 1-2 mg/hari
Efek samping : muntah, mual, diare (sering), depresi
ST, purpura, meuritis perifer, miopati, anuria,
gangguan hati, reaksi alergi
RHD
Terapi khusus
Digoxin 1 mg/hari per oral
Anticoagulant warfarin
Furosemid
Spironolakton
ACE inhibitor
Penggantian katup dengan prosthese : untuk
insufisensi katup mitral dan aorta yang berat
RHD
Warfarin
Diindikasikan pada gagal jantung dengan fibrilasi
atrial, riwayat kejadian tromboembolik
sebelumnya atau adanya trombus di ventrikel kiri
untuk mencegah stroke atau tromboembolisme
Terimakasih....T_T