Anda di halaman 1dari 36

Interpretasi Obat

Khaulah Syifa Kabul


13211160

Endokarditis
Keadaan Akut
Antibiotik yang dipilih harus memiliki spektrum
luas yang mencakup S. Aureus, Streptokokus dan
basil gram negatif

Keadaan Subakut
Regimen terapi yang dipilih harus dapat
membasmi streptokokus termasuk E. Faecalis.

Miokarditis
Miokarditis Viral
ACE inhibitor
Diuretik
Beta-blocker
Antagonis aldosteron
Glikosida jantung
Antiaritmia
Imunosupresif
Antivirus

Miokarditis
Miokarditis non viral
Terapi gagal jantung kongestif
Antiparasit
Imunosupresif

Bradykinin/NO

Angiotensin I
ACE
Inhibitor

Inactive fragments

Angiotensin II

Vasodilation
Tissue protection

AT-Blocker

AT1 RECEPTOR
Vasoconstriction
Sodium retention
SNS activation
Inflammation
Growth-promoting effects
Aldosterone
Apoptosis

AT2 RECEPTOR
Vasodilation
Natriuresis
Tissue regeneration
Inhibition of inappropriate cell growth
Differentiation
Anti-inflammation
Apoptosis

Miokarditis Viral
1. ACE inhibitor
Fungsi : menghambat konversi angiotensin I menjadi
angiotensin II
Merupakan terapi lini pertama untuk pasien dengan fungsi
sistolik ventrikel kiri yang menurun.
Pada pasien tanpa gejala, obat ini diberikan untuk
mencegah terjadinya gagal jantung dan juga untuk
mengurangi risiko infark miokard dan kematian mendadak
Pada pasien dengan gejala gagal jantung tanpa retensi
cairan, ACE inhibitor harus diberikan sebagai terapi awal
Pada pasien dengan retensi cairan, obat ini harus diberikan
bersama dengan diuretik

Miokarditis Viral
Efek samping : batuk, hipotensi, gangguan fungsi
ginjal, hiperkalemia, dan angioedema
Kontraindikasi
: wanita hamil dan menyusui,
pasien dengan stenosis arteri ginjal bilareral atau
angioedema pada terapi dengan ACE inhibitor
sebelumnya
ACE inhibitor harus selalu dimulai dengan dosis
rendah dan dititrasi sampai dosis target

Miokarditis Viral
Obat

Dosis awal

Dosis pemeliharaan

Kaptopril

6,25 mg tid

25-50 mg tid

Enalapril

2,5 mg od

10-20 mg bid

Lisinopril

2,5 mg od

5-20 mg od

Ramipril

1,25 mg od/bid

2,5-5 mg bid

Trandolapril

1 mg od

4 mg od

Kuinapril

2,5 mg od

5-10 mg bid

Fosinopril

5-10 mg od

20-40 mg od

Perindopril

2 mg od

4 mg od

Miokarditis Viral
2. Antagonis Angiotensin II (AT1-Blocker)

Fungsi :

Antagonis Ang II menghambat aktivitas Ang II hanya di


reseptor AT1

Untuk pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel :

AT1 Blocker dapat digunakan sebagai alternatif ACE


inhibitor pada pasien gagal jantung sistolik
AT1 Blocker dan ACE inhibitor mempunyai efikasi yang
sebanding pada gagal jantung sistolik
AT1 Blocker dapat dipertimbangkan dalam kombinasi
dengan ACE inhibitor pada pasien yang simptomatik untuk
mengurangi mortalitas dan hospitalisasi karena gagal
jantung

Miokarditis Viral
Efek samping : angioedema
Obat

Dosis awal

Dosis maksimal

Kandesartan

4-8 mg od

32 mg od

Losartan

25-50mg od

50-100 mg od

Valsartan

20-40 mg bid

160 mg bid

Miokarditis Viral
3. Diuretik

Adalah obat utama untuk mengatasi gagal


jantung akut yang selalu disertai dengan
kelebihan cairan yang bermanifestasi sebagai
kongesti paru atau edema perifer
Fungsi :

Dengan cepat menghilangkan sesak napas dan


meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas fisik
Mengurangi retensi ait dan garam sehingga
mengurangi volume cairan ekstrasel, air balik vena
dan tekanan pengisian ventrikel

Dosis Awal

Dosis maks.
Sehari

Lama
kerja

Efek samping utama

Diuretik kuat
Furosemid

20-40 mg od/bid

600 mg

6-8 jam

Hipokalemia, hipomagnesemia,
hiponatremia

Bumetanid

0,5-1 mg od/bid

10 mg

4-6 jam

Hiperrukiemia, intoleransi glukosa

Torasemid

10-20 mg od

200 mg

12-16 jam

Gangguan asam basa

25 mg od/bid

200 mg

6-12 jam

Hipokalemia

Klortalidon

12,5-25 mg od

100 mg

24-72 jam

Hipomagnesemia, hiponatremia

Indapamid

2,5 mg od

5 mg

36 jam

Gangguan asam basa

2,5 mg od

20 mg

24 jam

Hiperkalemia, rash

25 mg bid

100 mg

7-9 jam

Hiperkalemia

Tiazid
HCT

Diueretik hemat K
Amilorid
Triamteren

Miokarditis Viral
4. Antagonis aldosteron

Pada pasien gagal jantung kadar aldosteron


meningkat (karena aktivasi RAAS), bisa sampai 20x
kadar normal
Aldosteron menyebabkan retensi Na dan air
(menyebabkan edema dan peningkatan preload
jantung) serta ekskresi K dan Mg
Aldosteron memacu remodelling dan disfungsi
ventrikel melalui peningkatan preload dan efek
langsung yang menyebabkan fibrosis miokard dan
proliferasi fibroblas

Miokarditis Viral
Antagonis aldosteron direkomendasikan untuk :
ACE inhibitor dan diuretik kuat pada gagal jantung
lanjut dengan disfungsi sistolik (untuk spironolakton)
ACE inhibitor dan Beta-Blocker pada gagal jantung
setelah infark miokard dengan disfungsi sistolik
ventrikel kiri dan tanda-tanda gagal jantung (untuk
eplerenon)

Indikasi :
Kadar K serum 5 mmol/L
Kreatinin 2-2,5 mg/dL
Klirens kreatinin > 30 mL/menit

Miokarditis Viral
Obat

Dosis awal

Dosis yang ditingkatkan

Sprinolakton

12,5 mg/hari

25 mg/hari

Eplerenon

25 mg/hari

50 mg/hari

Miokarditis Viral
5. Beta-blocker

Fungsi : menghambat efek merugikan dari


aktivasi simpatis pada pasien gagal jantung
Indikasi : Penggunaan rutin bagi pasien gagal
jantung ringan dan sedang yang stabil (tidak
memerlukan perawatan di IGD RS, tidak ada /
minimal overload cairan / deplesi volume dan
tidak memerlukan obat inotropik IV)
Kontraindikasi : asma bronkial, blok AV derajat 23, brakikardia atau hipotensi yang simptomatik

Miokarditis Viral
Beta-blocker
Bisoprolol

Dosis awal
1,25 mg od

Peningkatan dosis
(mg/hari)

Dosis target

2,5 ; 3,75 ; 5 ; 7,5 ; 10

10 mg od

Metoprolol suksinat 12,5/25 mg od


CR

25; 50; 100; 200

200 mg od

Karvedilol

6,25; 12,5; 25; 50

25 mg bid

3,125mg bid

Miokarditis Viral
6. Glikosida Jantung

Obat yang digunakan adalah digoxin


Efek digoxin pada pengobatan gagal jantung :
a. Inotropik positif
Digoxin menghambat pompa Na-K-ATPase pada membran sel
otot jantung sehingga meningkatkan kadar Na intrasel. Ini
menyebabkan berkurangnya pertukaran Na-Ca selama
repolarisasi dan relaksasi jantung sehingga Ca tertahan didalam
sel. Kadar Ca yang akan dilepaskan ke dalam sitosol untuk
kontraksi meningkat dan menyebabkan kontraktilitas sel otot
jantung meningkat

Miokarditis Viral
b. Kronotopik negatif
Mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia atau
fibrilasi atrium

c. Mengurangi aktivitas saraf simpatis


Digoxin meningkatkan aktivitas tonus vagal dan mengurangi
aktivitas simpatis di nodus SA & AV sehingga menimbulkan
brakikardia sinus sampai henti jantung

Indikasi :

Pasien gagal jantung dengan fibrilasi atrium


Pasien gagal jantung dengan ritme sinus yang masih
simptomik terutama yang disertai takikardia

Miokarditis Viral
Efek samping :
Efek proaritmik yakni penurunan potensial istirahat dan
penurunan konduksi AV
Anoreksia, mual, muntah, nyeri lambung
Pengelihatan berwarna kuning
Delirium, rasa lelah, malaise, bingung, mimpi buruk

Kontraindikasi : brakikardia, blok AV derajat 2-3,


sindroma sick sinus, sindroma wolff-parkinson-white,
kardiomiopati obstruktif hipertrofik, hipokalemia
Dosis : biasanya 0,125-0,25 mg sehari
Sediaan : tablet 0,25 mg

Miokarditis Viral
7. Antiaritmia

Antiaritmia yang digunakan pada gagal jantung


adalah beta-blocker dan amiodaron
Amiodaron digunakan pada gagal jantung hanya
jika disertai dengan fibrilasi atrial dan
dikehendaki ritme sinus

Miokarditis Viral
8. Imunosupresif

Obat yang digunakan adalah prednison,


siklosporin dan azatioprin
Prednison

Mekanisme kerja : menghambar proliferasi sel limfosit


T, imunitas seluler dan ekspresi gen yang menyandi
berbagai sitokin
Efek samping : penggunaan jangka panjang sering
menimbulkan peningkatan risiko infeksi, ulkus
lambung, hiperglikemia, dan osteoporosis

Miokarditis Viral
Siklosporin
Mekanisme kerja : menghambat kalsineurin, suatu enzim
yang berfungsi untuk mengaktifkan gen yang bertanggung
jawab dalam sintesis sitokin terutama IL-2
Efek samping : gangguan fungsi ginjal (paling sering, terjadi
75 % pada pasien), hipertensi, hepatotoksisitas,
neurotoksisitas, toksisitas gastrointestinal (mual, muntah,
diare, anoreksia dan sakit perut)

Azatioprin
Mekanisme kerja : menghambat sintesis de novo purin
Efek samping : menghambat proliferasi sel-sel yang cepat
tumbuh seperti mukosa usus dan ST dengan akibat
leukopenia dan trombositopenia, rash, demam, mual,
muntah, diare

Miokarditis Viral
9. Antivirus

Miokarditis yang dipicu oleh virus coxsackievirus B3


diberikan terapi interferon (IFN)-beta dan IFN-alpha

Interferon

Diproduksi oleh

Waktu diproduksi
setelah stimulasi

Efek Biologis

Alfa

Leukosit

4-6 hari

Antivirus
Menghambat pertumbuhan sel normal &
malignan
Meningkatkan aktivitas sel NK
Meningkatkan ekspresi MHC kelas I
Mempengaruhi diferensiasi sel

Beta

Fibroblas
Epitel
Makrofag

4-6 hari

Antivirus
Menghambat pertumbuhan sel normal &
malignan
Meningkatkan aktivitas sel NK
Meningkatkan ekspresi MHC kelas

Miokarditis Non Viral


Anti parasit
Diberikan Nifurtimoks dan Benzimidazol untuk
menghilangkan parasitemia selama fase akut dan
biasanya menyembuhkan
Harus dipertimbangkan jika penyakit tersebut
belum pernah dirawat sebelumnya dan mungkin
dapat dipergunakan sebagai profilaksis jika
kemungkinan penyakit tersebut muncul kembali

Perikarditis
Perikarditis akut

Tamponade

Perikarditis rekurens
Terapi kausal
(non-bakterial/virus)
Perikarditomi
dpt diobati dengan

Perikarditis
Konstriktif
kolkisin 1-2mg/hari
Kronik
OAINS
Diuretik
Kortikosteroid
Perikardiotomi

Efusi Perikard

Pericardiocentesis

Perikarditis Akut
OAINS
Mekanisme kerja : menghambat enzim
siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat
menjadi PGG2 terganggu
Efek samping :
1.
2.
3.
4.
5.

Saluran cerna (tukak duodenum, anemia sekunder akibat


perdarahan sal. Cerna,)
Ginjal (gagal ginjal akut, nefropati analgesik)
Hati
Gangguan fungsi trombosit
Hipersensitivitas (rinitis vasomotor, edema, urtikaria, asma
bronkial, hipotensi sampai keadaan presyok dan syok)

Perikarditis Akut

Perikarditis Akut
Kortikosteroid
Mekanisme kerja : menghambat fenomena
inflamasi dini yaitu edema, deposit fibrin, dilatasi
kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan
aktivitas fagositosis
Diberikan prednisolon oral dengan dosis 60
mg/hari

Perikarditis Akut
Kolkisin
Indikasi : Sifat antiradang kolkisin spesifik terhadap
penyakit pirai dan beberapa artritis lainnya
Mekanisme kerja : Menghambat migrasi granulosit ke
tempat radang sehingga pelepasan mediator inflamasi
juga terhampat dan respons inflamasi ditekan
Dosis : 1-2 mg/hari
Efek samping : muntah, mual, diare (sering), depresi
ST, purpura, meuritis perifer, miopati, anuria,
gangguan hati, reaksi alergi

RHD
Terapi khusus
Digoxin 1 mg/hari per oral
Anticoagulant warfarin
Furosemid
Spironolakton
ACE inhibitor
Penggantian katup dengan prosthese : untuk
insufisensi katup mitral dan aorta yang berat

RHD
Warfarin
Diindikasikan pada gagal jantung dengan fibrilasi
atrial, riwayat kejadian tromboembolik
sebelumnya atau adanya trombus di ventrikel kiri
untuk mencegah stroke atau tromboembolisme

Terimakasih....T_T

Anda mungkin juga menyukai